Pemeriksaan Pada Kehamilan A. pemeriksaan antenatal care
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan,yaitu pada usia kehamilan trimester pertama,trimester kedua,dan trimester ketiga.namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan,sebelum dua kali pada usia 7 – 8 bulan,dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
a. kunjungan pertama pada pemeriksaan antenatal
kunjungan pertama ibu hamil adalah kesempatan bagi dokter untuk mengenali faktor risiko ibu dan janin.bila dijumpai kelainan,baik pada pemeriksaan fisik maupun llaboratorium perlu diberi penatalaksanaan khusus.ibu diinformasikan tentang
kehamilannya,perencanaan tempat bersalin ,juga perawatan janin,dan
menyusui.informasi lain yang dapat diberikan kepada ibu hamil adalah sebagai berikut. 1. kegitan fisik yang dapat dilakukan ibu hamil dalam batas normal
2. kebersihan pribadi khususnya pada daerah genetalia harus lebih dijaga karena selama kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
3. pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi
4. pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau tenaga medis lainya 5. ibu yang merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol harus menghentikan
kebiasaannya
6. suami perlu diberi pengertian tentang keadaan istrinya yang sedang hamil b. kunjungan selanjutnya
setiap kunjungan ibu hamil perlu dilakukan pengukuran BB,tekanan darah tinggi fundus urteri ,pemeriksaan leopold,dan mendengarkan denyut jantung janin.hasil harus
dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya. 1. pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah janin berada dalam kondisi sehat dan baik,denyut jantung janin terdengar paling keras di daerah punggung janin.frekuensi denyut jantung janin normal 120 – 160 kali per menit.
denyut jantung janin dihitiung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan dengan jarak 5 detik kemudian hasilnya dikali 4.
contoh :
hasil pemeriksaan denyut jantung janin 10 -12 -10,berarti jumlahnya 10 + 12 + 10 = 32,maka frekuensi denyut jantung janin 32 x 4 = 128 kali per menit.
pemeriksaan perut dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan leopold I dan leopold IV.pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat posisi atas rahim ,mengukur pertumbuhan janin ,mengetahui posisi janin .pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin setiap kali dilakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan atau bidan.
3. pemeriksaan kaki
pemeriksaan kaki dilakukan untuk mengetahui adanya pembengkakan (edema) dan kemungkinan varises .pembengkakan yang terjadi di minggu – minggu akhir
kehamilan adalah normal,namun pembengkakan yang berlebihan dapat menandakan yang terjadinya pre – eklamsia.
B. pemeriksaaan umum
pada ibu hamil yang datang pertama kali,perlu dilakukan penilaian keadaan umum.status gizi,dan tanda vital.
1. pemeriksaan berat badan
pemeriksaan bb dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksaan
kandungannya,hal ini dilakukan untuk mengetahui pertambahan berat badan,serta apakah penambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau tidak.pertambahan berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi ibu maupun janin.sebaliknya,jika pertambhan berat yang dialami tidak
normal,akan menimbulkan resiko pada ibu dan janin. 2. pemeriksaan tinggi badan
pemeriksaan tinggi badan juga dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan.tinggi badan ibu hamil sangat penting diketahui untuk menaksir ukuran panggul.dari ukuran panggul ibu hamil tersebut dapat diketahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal atau tidak nantinya.jika diketahui bahwa tinggi badan ibu dianggap terlalu pendek ,dokhawatirkan memiliki panggul yang sempit sehingga kemungkinan proses persalinan tidak dapat dilakukan secara normal.dengan diketahuinya hal tersebut secara dini ,maka ibu hamil diharapkan segera menyiapkan diri,baikdari segi materi dan mental untuk menghadapi persalinan SC nantinya .
3. pemeriksaan urine
kadar gula darah dapat menunjukkan apakah ibu hamil mengalami diabetes melitus atau tidak.
C. pemeriksaan penunjang
- USG
Ultrasonografi adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi
obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
pemeriksaan USG dilakukan sebagai penilaian terhadap status tumbuh kembang janin dan kesehatan janin .selain itu informasi lain yang bisa didapat adalah sebagai berikut :
a. trimester I : Umunya USG pertama kali dilakukan pada trimester I,yang biasanya pada kehamilan minggu ke-7.pemeriksaan USG pada trimester I ini betujuan untuk memastikan kehamilan sekaligus mengetahui usia kehamilan ,menilai detak jantung janin,mengetahui pertumbuhan janin ,mengidentiffikasi anomali konginetal ,dan juga mengetahui adanya diagnosis perdarahan.
b. trimester II : pada pemeriksaan usg trimester ini betujuan untuk menilai kelainan kongingetal ,kelainan bentuk janin,posisi plasenta,detak jantung lainnya,juga untuk menilai perkembangan janin.
c. trimester III : Pemeriksaan usg ang ketiga dilakukan pada trimester III minggu ke 34 .pada trimester ini pemeriksaan bertujuan untuk mengevaluasi ukuran janin dan menilai pertumbuhan janin,pergerkan dan pernapasan ,detak jantung janin juga jumlah air ketuban di sekeliling janin serta posisi janin dan plasenta.
- pemeriksaan laboratorium a. pemeriksaan darah
o kunjungan kehamilan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah,hematrokit,dan hitung leukosit.
o kunjungan kehamilan selanjutnya adalah melakukan uji TORCH (toksoplasma rubella cytomegalovirus herpessimpleks).uji TORCH dilakukan untuk
positif ,berarti infeksi masih berlangsung aktif dan ibu hamil memerlukan pengobatan agar janin yang terinfeksi dapat ditangani segera.
- pemeriksaan urine
pemeriksaan urine dapat dilakukan di tempat praktek atau di rumah dengan tes kehamilan di rumah (HPT/Home Pregnancy Test/ test pack). Hcg Urine akan terdeteksi pada kadar di atas 25 mIU/ml.
Bentuk alat tes kehamilan ada bermacam macam tetapi yang umum di pakai hanya dua yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang akan diteteskan. Bila sudah
menyentuhkan alat tes kehamilan dengan urine, maka akan muncul hasil berupa garis merah. Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau test pack dilakukan dengan benar, karena test pack mendapatkan urine yang cukup. Sebaliknya, kalau tidak muncul garis merah bisa saja diakibatkan oleh kelalaian pemakai. Kalau garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan seseorang dikatakan hamil.
Penggunaan :
1. Tes kehamilan dapat digunakan setiap waktu. Namun, lebih dianjurkan agar tes ini digunakan di pagi hari stelah bangun tidur , karena kadar hcg urine mencapai puncaknya pada saat itu.
2. Tampung air seni pada wadah yang kering dan bersih. Wadah harus selalu dibersihkan terlebih dahulu.
3. Celupkan strip ke dalam wadah air seni sesuai dengan batas yang telah di tentukan dan diamkan selama 30 detik.