• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUMBUL T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUMBUL T.A 2013/2014."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF

LEARNING

TIPE

TIME TOKEN

UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI IPS

SMA NEGERI 1 SUMBUL T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

HOTMIAN MALAU NIM : 309431010

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

vi ABSTRAK

HOTMIAN MALAU, NIM 309431010. Penerapan Model Kooperatif Learning

Tipe Time Token Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Biosfer di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan kreativitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sumbul melalui penerapan kooperatif learning tipe Time Token, (2) peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sumbul melalui penerapan kooperatif learning tipe Time Token pada materi Biosfer.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI-1 IPS SMA Negeri 1 Sumbul tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan lembar pengamatan dan komunikasi tidak langsung dalam bentuk tes tertulis berupa pilihan berganda dan lembar kerja siswa (LKS). Data dianalisis secara kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Terdapat peningkatan kreativitas belajar siswa melalui penerapan kooperatif learning tipe Time Token, sebesar 21.08% (pada siklus I 54.66% menjadi 75.74% pada siklus II), (2). Hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 25% (siklus I 65% menjadi 90.00% pada siklus II). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapkan model kooperatif learning tipe Time Token

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Penerapan Model Kooperatif Learning Tipe Time Token Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Biosfer di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan, namun berkat bantuan baik dukungan dan semangat dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat diselesaikan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing dalam menyelesaikan skripsi dan telah banyak memberikan waktu, motivasi bagi penulis.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik penulis sekaligus sebagai dosen penguji yang telah banyak membimbing selama mengikuti studi di jurusan pendidikan geografi hingga selesai.

6. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.

7. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan perbaikan untuk skripsi ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis.

(7)

iv 10. Bapak Drs. Kadiman Tumanggor, sebagai guru Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Sumbul yang telah bersedia berkolaborasi dengan penulis, yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis mulai dari PPL sampai berakhirnya penelitian.

11. Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat penulis cintai dan kasihi, ayahanda Herbin Malau dan ibunda Nurmaida Lumbangaol yang senantiasa mendoakan dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula kepada kakanda Rointan Malau dan adinda Citra Puspita Malau serta Ishak Malau yang juga turut memotivasi Penulis.

12. Bapak M.J Sitepu, Ibu Resta Perangin-angin dan Ibu Rosianna Bangun yang senantiasa memberikan arahan kepada penulis.

13. Teman-teman di Youth Bethany serta komunitas Clean Generation terkhusus buat k’Ika, k’Any, b’Yahya, b’Jef, Any, Ely, Elva, Loy, Chetha, Lisa, Manda, Henokh, Riska etc

14. Teman-teman di UKMKP UP-FIS khususnya buat KTBku k’Amy, Narti, Berli dan seluruh pengurus.

15. Teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Sumbul 2012 khusus buat apiri Juniati, Juli dan Mona terima kasih buat semuanya.

16. Teman-teman yang kusayangi Eva, Vita, Lisa, Narti, Lina, Monik dan seluruh mahasiswa B-Reguler 2009.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak tersebutkan namanya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan. Amin.

Medan, Februari 2014 Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

B. Kerangka Berpikir ... 21

C. Hipotesis Tindakan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A.Lokasi Penelitian ... 24

B.Subek dan Objek Penelitian ... 24

C.Defenisi Operasional ... 24

D.Jenis Penelitian ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 35

A. Keadaan Fisik ... 35

B. Keadaan Non Fisik ... 39

(9)

viii

A. Hasil Penelitian... 42

B. Pembahasan ... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A.Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1 Sintaks Model Time Token ... 16

2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 27

3 Kriteria Penilaian Kreativitas Siswa ... 30

4 Kisi – Kisi Soal Test ... 32

5 Jumlah Siswa SMAN 1 Sumbul ... 39

6 Jumlah Guru dan Pegawai SMAN 1 Sumbul ... 39

7 Luas Ruang SMAN 1 sumbul ... 41

8 Data Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ... 46

9 Frekwensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 47

10 Data Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ... 52

11 Frekwensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 54

(11)

x DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1 Peta Persebaran Hewan Di Dunia ... ...19

2 Skema Kerangka Berpikir Penelitian ... 22

3 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 26

4 Gedung SMA Negeri 1 Sumbul ... 35

5 Denah SMAN 1 Sumbul ... 36

6 Peta Kabupaten Dairi ... 37

7 Peta Kecamatan Sumbul ... 38

8 a. Guru Mengarahkan Siswa Untuk Berdiskusi ... 44

b. Siswa Memberikan Pendapat Dengan Teman Kelompoknya ... 44

9 Aktivitas yang menggambarkan kreativitas siswa ... 44

10 Siswa Mengerjakan Post Test ... 45

11 Siswa sedang melakukan diskusi ... 46

12 Grafik Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ... 47

13 Ketuntasan hasil belajar pada siklus I ... 48

14 a. Guru Sedang Mendengarkan Gagasan Siswa Dalam Pembelajaran ... 51

b. Siswa Sedang Diskusi Kelompok ... 51

15 Grafik kreativitas Belajar Siswa Siklus II ... 52

16 Grafik Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa dari siklus I ke II. ... 53

17 Grafik peningkatan kreativitas belajar siswa per-aspek. ... 53

18 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 54

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam meningkatkan kualitas hidup kreativitas sangatlah penting, karena

kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses

kehidupan. Apabila seseorang ingin meningkatkan kualitas kehidupannya maka

seseorang tersebut harus mampu berpikir kreatif atau memiliki kreativitas. Semua

orang berpotensi memiliki pikiran yang kreatif selama dia masih dapat berfikir

dengan baik. Untuk mengembangkan dan menumbuhkan kreativitas dapat

didukung dari lingkungan dimana dia berada baik itu lingkungan keluarga,

masyarakat, maupun lingkungan sekolah turut memberikan peranan dalam

mengespresikan kreativitas mereka. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk

dapat mengembangkan kreativitas. Namun, sekolah di Indonesia belum mampu

mengembangkan kreativitas siswa. Ini terlihat dari hasil Index Pembagunan

Pendidikan bahwa kualitas pendidikan indonesia berada pada peringkat 64 dari

120 negara. (http:kom.Kompasiana.com/post/edukasi /2013/05/03

kualitas-pendidikan Indonesia-refleksi-2-mei/)

Di Indonesia pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk dapat

meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa upaya dilaksanakan antara lain

penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui

penataran-penataran, perbaikan sarana-sarana pendidikan, dan lain-lain. Akan tetapi

penyempurnaan kurikulum tidak akan bermakna tanpa adanya perubahan

(13)

2 Pendidikan adalah kebutuhan hidup manusia baik itu didapatkan secara

formal maupun informal. Pendidikan dapat membentuk pola pikir manusia untuk

dapat bertahan hidup dan mengembangkan dirinya, oleh sebab itu pendidikan

harus benar-benar diarahkan supaya dapat menghasilkan produk yang berkualitas

agar dapat bersaing dan memiliki moral dan budi pekerti yang baik.

Guru merupakan agen perubahan untuk membuat pendidikan jauh lebih

baik. Dimana, guru bukan hanya pentransfer ilmu dan pembuka wawasan bagi

para peserta didik, tetapi guru dituntut untuk menjadi agen perubahan dan

membuat masa depan pendidikan jauh lebih baik. Guru adalah orang yang

mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menjadi

minatnya, mengespresikan ide-ide kretivitasnya dalam batas-batas norma yang

ditegakkan secara konsisten dan sekaligus berperan sebagai model bagi siswa.

Kebesaran jiwa, wawasan dan pengetahuan guru atas perkembangan

masyarakatnya akan menghantarkan para siswa untuk dapat berpikir melewati

batas-batas keinginan dan berpikir untuk menciptakan masa depan yang lebih baik

(Zamroni: 2000).

Pembelajaran geografi merupakan pelajaran yang berbasis kepada

lingkungan karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu

diharapkan mereka dapat termotivasi untuk belajar, namun kenyataannya siswa di

kelas XI IPS 1 kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, jarang

mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika

ada hal-hal yang kurang jelas/ kurang dipahami, menanggapi masih sangat

kurang, kurang aktif dalam mengerjakan soal dan hanya berani menjawab

(14)

3 kreatif juga masih kurang, Hal tersebut menyebabkan tingkat kreativitas siswa

rendah. Berdasarkan hasil nilai ulangan harian siswa pada materi biosfer hanya

sekitar 48% siswa yang tuntas belajar. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar

sekitar 52%. Dimana kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan 70.

(Hasil wawancara dengan guru bidang studi geografi Kadiman Tumanggor)

Tugas utama guru untuk mengembangkan potensi siswa secara maksimal

melalui pembelajaran yang di berikan di dalam kelas. Minat, bakat, kemampuan,

dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang

secara optimal tanpa bantuan guru, sehingga membuat guru harus memiliki

keterampilan mengajar (Mulyasa,2006). Pada kenyataannya, tidak sedikit para

guru memiliki hambatan dan permasalahan dalam pembelajaran. Dalam

menghadapi masalah dalam pembelajaran, Guru diharuskan mengajar bahan

pelajaran sesuai dengan tujuan. Tujuan mengajar pada umumnya adalah supaya

bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh semua siswa. Guru sebagai

pendidik harus memberikan variasi pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan

berupa model pembelajaran yang inovatif. Model tersebut harus mampu

mengembangkan kreativitas siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa ditentukan

oleh kreativitas masing-masing siswa dalam setiap pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan hal penting dalam menentukan

keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Akan tetapi, suatu fakta yang terjadi

di lapangan sebagian besar guru kurang memperhatikan variasi belajar bahkan

monoton pada satu model pembelajaran saja sehingga kegiatan tatap muka di

depan kelas membuat siswa merasa bosan dan jenuh. Melalui model pembelajaran

(15)

4 aktivitas melalui kreativitas siswa sesuai dengan kemampuannya. Adapun ciri-ciri

kreativitas tersebut adalah : pertama, kelancaran (fluency). Kedua, keluwesan

(flexibility). Ketiga, keaslian (originality). Keempat, elaborasi (elaboration),

(Guilford, dalam Munandar,2009)

Dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa dibutuhkan model

pembelajaran yang tepat yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

kreativitas siswa salah satunya adalah model pembelajaran Time Token yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran serta diharapkan mampu membentuk karakter

berpikir siswa. Karakter berpikir siswa merupakan modal utama bagi siswa untuk

menjadi manusia mandiri dalam kehidupan yang akan datang.

Pemilihan model kooperatif learning tipe Time Token sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan disampaikan yaitu

menganalisis fenomena biosfer. Dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dalam

pembelajaran karena metode pembelajaran Time Token adalah ceramah, diskusi,

dan penugasan yang dimana ketika siswa berbicara harus memakai kupon

sehingga siswa termotivasi untuk mengeluarkan kreativitasnya. Materi ini sangat

tepat untuk meningkatkan kreativitas siswa karena materi biosfer adalah kajian

tempat tinggalnya makluk hidup dan berada di lingkungan siswa, sehingga siswa

dapat melihat secara langsung fenomena tersebut serta mampu untuk

mengembangkan kreativitasnya dan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Oleh

karena itu, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token perlu

(16)

5

B. Indentifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi

indentifikasi masalah yaitu: (1). Rendahnya kreativitas dan hasil belajar geografi

siswa, (2). Model yang digunakan kurang bervariasi, (3). Minat siswa yang

rendah, (4). Model kooperatif learning tipe Time Token belum pernah diterapkan

untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa terutama pada materi

biosfer.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Penerapan kooperatif learning

tipe Time Token untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa pada

materi Biosfer di kelas XI IPS SMA N 1 Sumbul.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam peneliian ini adalah :

1. Bagaimanakah penerapan kooperatif learning tipe Time Token dapat

meningkatkan kreativitas siswa pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014?

2. Bagaimanakah penerapan kooperatif learning tipe Time Token dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA

(17)

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan kooperatif learning tipe time token dapat

meningkatkan kreativitas siswa pada materi biosfer di kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014

2. Untuk mengetahui penerapan kooperatif learning tipe time token dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi biosfer di kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk menggunakan

model Time Token dalam proses belajar mengajar.

2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai model Time

Token untuk diterapkan dimasa yang akan datang.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang

(18)

42 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sumbul dengan menerapkan

kooperatif learning tipe Time Token pada materi Biosfer di Kelas XI-IPS1 Semester

1 tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 sikus. Setiap siklus

dalam penelitian ini terdiri dari 2 x 45 menit. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu:

1. Pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah melakukan konsultasi dengan

guru mengenai kondisi dan gambaran siswa di dalam kelas. Kemudian peneliti dan

guru bidang studi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran Kooperatif tipe Time Token. Adapun tindakan yang dilakukan adalah :

(1). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 10) (2).

Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan indikator (lampiran 13) akan

dikerjakan siswa pada saat proses pembelajaran. (3). Membuat lembar observasi

siswa yang digunakan untuk melihat kreativitas siswa dengan kriteria penilaian yang

telah ditentukan dan disesuaikan dengan model Kooperatif Learning Tipe Time

Token (lampiran 20) (4). Membagi siswa secara berkelompok dengan anggota

kelompok terdiri dari 5 orang (lampiran8). (5). Mempersiapkan soal evaluasi berupa

post test yang sesuai materi biosfer dari 20 butir soal setelah diuji validitasnya akan

dikerjakan siswa pasa akhir proses pembelajaran (lampiran 17). (6). Membuat kartu

(19)

43 b. Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, proses pembelajaran yang dilakukan

menggunakan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada

tahap perencanaan pada materi biosfer. Kegiatan pembelajaran berlangsung 2 jam

pertemuan (2 x 45 menit). Terlebih dahulu siswa dibagi dalam 8 kelompok. Pada saat

pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu:

1. Sebelum memulai pelajaran, guru memberikan salam pembuka, menanyakan

kehadiran siswa serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran,

seperti siswa sudah duduk teratur di bangku dan sudah mengeluarkan

perlengkapan belajar yang diperlukan (2 menit) dan menyampaikan tujuan

pembelajaran serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe

Time Token (3 menit.)

2. Meminta siswa untuk duduk bersama dengan kelompoknya masing-masing

sesuai dengan nama kelompok yang telah ditentukan yang terdiri dari lima orang

dalam satu kelompok dan terdapat 8 kelompok dari 40 siswa yang memiliki

perbedaan mulai dari tingkat prestasi, agama, suku, jenis kelamin (3 menit)

3. Guru menjelaskan materi mengenai fenomena biosfer serta faktor yang

mempengaruhi keberadaan flora dan fauna di depan kelas (10 menit)

4. Guru memberikan kupon bicara pada setiap siswa (2 menit) serta membagi

lembar LKS yang akan dibahas dengan cara mengerjakan LKS disesuaikan

dengan arahan yang telah ada di LKS tersebut. Seperti setiap siswa melihat topik

yang tertera pada kupon serta menjawabnya terlebih dahulu kemudian

(20)

45 Gambar 8 : a).Guru Mengarahkan Siswa Untuk Berdiskusi, B).Siswa Memberikan

Pendapat Kepada Teman Kelompoknya di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

5. Meminta kelompok yang ditunjuk untuk menyajikan hasil diskusi mereka dan

guru memberikan penjelasan secara ringkas untuk mengklarifikasikan hasil

diskusi siswa (45 menit)

Gambar 9 : Aktivitas Yang Menggambarkan Kreativitas Siswa di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

6. Meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi yang telah mereka siapkan

(5 menit) serta meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang

(21)

46 7. Memberikan evaluasi kepada siswa berupa post test untuk mengetahui

ketuntasan hasil belajar siswa yang diberikan pada akhir pembelajaran (10

menit)

Gambar 10 : Siswa Mengerjakan Post Test di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

c. Observasi

Selama kegiatan pembelajaran, observasi dilakukan untuk melihat kreativitas

siswa yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh Observer yang merupakan rekan

mahasiswa jurusan pendidikan geografi dengan menggunakan lembar observasi

kreativitas siswa. Untuk membantu para observer mengamati kreativitas siswa,

observer diberikan denah diskusi (lampiran 9).

Observasi dilakukan dari awal sampai akhir pembelajaran pada penerapan

model pembelajaran Kooperatif tipe Time Token, pengamatan dilakukan lebih

(22)

47 Kelancaran, (2) Kelenturan, (3) Orisinalitas (4) Elaborasi. Setiap aspek yang diamati

memiliki skor dari rentang 1-3 dengan indikator yang telah ditetapkan.

Gambar 11 : Siswa Sedang Melakukan Diskusi di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

Adapun hasil kreativitas siswa yang diperoleh pada saat pembelajaran

tergambar pada tabel 8.

Tabel 8. Data Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

No Aspek

Yang Diamati

Skalanilai Jumlah Rata-rata Persentase

(%)

(23)

Berdasarkan t

bahwa skor rata-rata

54.66% namun kreati

kategori baik (Arikun

berikutnya (siklus II)

aspek yang diamati te

Gambar 12. Grafik K Negeri 1

Hasil belajar

35% dan kelompok

diketahui siswa yang

hasil belajar siswa seb

Tabel 9. Frekwensi SMA Nege

ativitas tersebut belum mencapai kategori yang

unto, 2003). Sehingga perlu dilakukan perba

I). Secara visual hasil pengamatan kreativitas

terlihat pada gambar 12.

Kreativitas Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI i 1 Sumbul Tahun 2013.

r siswa diperoleh dengan menggabungkan n

25% serta post test 40% (Lampiran 19).

g tidak mencapai KKM sebanyak 14 orang (

ebesar 69.85 . Berikut ini hasil belajar siswa si

si Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I D geri 1 Sumbul Tahun 2013.

Nilai Frekuensi Persentase (%

40-49 4 10.00

n persentase sebesar

ng diharapkan, yakni

rbaikan dalam siklus

as siswa untuk setiap

(24)

Sumber: Data Primer Olahan, 2

dijadikan acuan untu

dapat meningkat pada

d. Refleksi

Hasil tindakan

masih banyak perma

belum mampu men

tanggapan dari guru 2013

belajar ini dibandingkan dengan ketuntasan

siswa (65.00%) yang mencapai KKM ≥ 70

hat ketuntasan secara individual pada hasil

san Hasil Belajar Pada Siklus I di Kelas XI IPS Tahun 2013.

dikatakan tuntas secara klasikal jika telah me

ng diperoleh ketuntasan siswa secara klasikal

ntasan belajar siswa belum tercapai. Hasil peng

tuk perencanaan pada siklus berikutnya agar

da materi biosfer.

an dan observasi yang dilakukan peneliti dan g

asalahan didalam proses pembelajaran, yait

engeluarkan gagasan karena masih meng

ru terlebih dahulu. 2). Siswa masih belum n belajar individual

0 (lampiran 19) dari

l belajar siswa pada

PS 1 SMA Negeri 1

mencapai 85%, akan

al hanya 65% berarti

ngamatan siklus I ini

r hasil belajar siswa

n guru dalam siklus I

aitu 1). siswa masih

ngharapkan adanya

(25)

50 materi yang mereka diskusikan kepada kelompok lain dengan kalimat mereka sendiri

dikarenakan materi yang mereka diskusikan pada saat pertemuan tanpa ada

pembahasan dirumah. 3). Kreativitas siswa pada siklus I yaitu masuk kategori

sedang, hal ini mungkin dikarenakan siswa baru pertama kali menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Time Token 4). Ketuntasan hasil belajar siswa secara

klasikal pada siklus I masih tergolong belum tuntas karena dari 40 siswa yang

berhasil lulus hanya 26 siswa.

1. Pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan untuk siklus kedua, peneliti bersama guru menyusun

kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi Biosfer

yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Time

Token agar proses pembelajaran semakin baik. Berdasarkan dari hasil refleksi pada

siklus I maka perencanaan yang harus disusun pada siklus II dilakukan upaya untuk

mengatasi permasalahan yang telah dilakukan langkah-langkahnya yaitu : 1).

Memberi penguatan secara lisan berupa dorongan kepada siswa agar tidak ragu-ragu

untuk bertanya apabila ada hal yang kurang dipahami dan mampu menanggapi

pendapat teman. 2).Sebelumnya guru menugaskan siswa untuk lebih banyak

mengumpulkan materi tentang biosfer yaitu persebarannya di dunia dan di Indonesia

agar siswa lebih banyak mengetahui materi tersebut. 3). Guru meminta siswa untuk

memperhatikan penjelasan guru dan teman pada saat pembelajaran berlangsung. 4).

Menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan cara menyuruh siswa

membacakan hasil diskusi kelompok mereka dengan kalimat sendiri. Dengan cara

(26)

51 b. Tindakan

Palaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan atas hasil refleksi siklus I dengan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada kegiatan awal guru

mengucap salam, memeriksa kehadiran siswa, menanyakan materi sebelumnya

kepada siswa dan memberitahukan tujuan pembelajaran serta memberi penguatan

secara lisan berupa dorongan kepada siswa agar jangan ragu-ragu untuk bertanya

apabila ada hal yang kurang dipahami, dan mampu menanggapi pendapat teman dan

mampu untuk menjelaskan materi kepada rekan satu kelompoknya dan kelompok

lain, kemudian mengingatkan kembali prosedur pelaksanaan model Time Token

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk duduk di kelompok

masing-masing kemudian guru meminta siswa untuk lebih fokus dalam memperhatikan

penjelasan dari guru terkait dengan pembelajaran yang diterapkan dan materi yang

akan di jelaskan oleh guru. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam

berdiskusi dengan kelompoknya sendiri maupun kelompok lainnya, agar siswa tidak

malu dalam bertanya dan menjawab pertayaan maupun memberikan tanggapan pada

saat pembelajaran berlangsung.

Guru memaparkan materi dengan menampilkan gambar biosfer, yaitu peta

persebaran flora dan fauna dunia dan peta persebaran flora dan fauna Indonesia.

Kemudian seluruh siswa memperhatikan materi yang ditampilkan oleh guru. Agar

siswa lebih dapat memahami guru memberikan tambahan materi berupa gambar dan

(27)

52 Kemudian, guru memberikan siswa kupon (lampiran 24) dan LKS serta meminta

siswa untuk mendiskusikan LKS yang telah diberikan (lampiran 25).

Gambar 14. Guru Sedang Mendengarkan Gagasan Siswa Dalam Pembelajaran dan Siswa Sedang Diskusi Kelompok di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

Dalam kegiatan ini terdapat siswa yang memiliki kreativitas dalam

pembelajaran di kelas baik itu bertanya maupun menanggapi. Ini dikarenakan

sebelumnya guru telah menugaskan kepada siswa untuk mencari informasi mengenai

materi tersebut sehingga siswa lebih memahami materi biosfer ini. Setelah

pembelajaran berakhir, di kegiatan penutup siswa dapat menyimpulkan pelajaran

hasil dari diskusi tersebut. Setelah pembelajaran berakhir, pada siklus II dilakukan

evaluasi berupa post test siklus II (lampiran 29 ) untuk mengetahui hasil belajar

siswa pada materi biosfer.

c. Observasi

Pada tahap ini, observasi dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I

dimana observasi ini dilakukan dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

(28)

pembelajaran. Kreativ Sumber: Data Primer Olahan, 2

Gambar15. Grafik kr

tivitas siswa secara individu mengalami penin

el 10, rata-rata kreativitas siswa mencapai 2.

lasnya dapat dilihat pada tabel 10 dan gambar

servasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II d geri 1 Sumbul Tahun 2013.

Skalanilai Jumlah Rata-r

3 2 1

reativitas Belajar Siswa Siklus II di Kelas XI bul Tahun 2013.

ingkan hasil observasi kreativitas belajar

katan. Aspek kelancaran meningkat sebesar

spek kelenturan meningkat sebesar 25.00% Kelenturan ingkatan di siklus II.

(29)

aspek orisinal menin

meningkat sebesar

siswa dari siklus I ke

pada siklus II. Untuk

siklus II dapat dilihat

Gambar 16. Grafik P

ke siklus II sebesar 21.8% dari siklus I 54.66

k melihat peningkatan kreativitas belajar sis

at pada gambar 16 dan 17.

Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa dari sik as XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013

Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Per-As lus II di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbu

hasil belajar siswa secara individual pada sik

ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal SIKLUS I SIKLUS II

siswa dari siklus I ke

siklus I ke siklus II 13.

Aspek Dari Siklus I bul Tahun 2013.

iklus II sebanyak 36

l telah tuntas dengan Siklus I

(30)

ketentuan tuntas klasi Sumber: Data Primer Olahan, 2

Pada tabel 12

semakin baik, dimana

sebesar 90.00%. Nam

mencapai ketuntasan

II dapat dilihat pada g

Gambar 18. Ketuntas Sumbul

sikal apabila ≥85% dari seluruh siswa mencap

sebesar 76.77 (lampiran 31). Agar lebih jelas

si Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II d geri 1 Sumbul Tahun 2013.

Frekuensi Persentase (%)

1 2.50

na persentase ketuntasan belajar siswa semaki

mun demikian masih terdapat sebanyak 10.00

n belajar. Untuk mengetahui ketuntasan hasil b

gambar 18.

tasan Belajar Siswa Siklus II di Kelas XI IPS 1 ul Tahun 2013.

00% lagi yang belum

il belajar siswa siklus

(31)

Untuk menge

Sumber: Data Primer Olahan, 2

Gambar 19. Grafik P di Kelas

Berdasarkan h

pada siklus I adalah

belajar siswa adalah

rata-rata hasil belajar

gambar 19 persentas

siklus II sebesar 25.

getahui peningkatan hasil belajar siswa dari si

abel 12 gambar 19.

atan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Dan A Negeri 1 Sumbul Tahun 2013.

Siklus I Siklus II

68.00 90.00

tas 32.00 10.00

rata 69.85 76.77

2013

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Sik as XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun 2013

hasil penelitian, dapat dilihat nilai rata-rata

h 69.85 (lampiran 19) sedangkan pada siklu

h 76.77 (lampiran 31). Dari hasil tersebut te

jar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 6.

ase peningkatan ketuntasan hasil belajar sisw

5.00% sehingga ketuntasan hasil belajar sis

.00%.

terlihat peningkatan

.92 kemudian pada

swa dari siklus I ke

siswa pada siklus II Tuntas

(32)

57 d. Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan pada siklus II ditemukan peningkatan

kreativitas dari siklus I. Pada semua aspek kreativitas mengalami peningkatan. Untuk

aspek kelancaran meningkat sebesar 19.33%, aspek kelenturan meningkat sebesar

25.00%, aspek orisinalitas meningkat sebesar 21.66%, dan aspek elaborasi

meningkat sebesar 18.33%. Aspek elaborasi mengalami peningkatan yang paling

kecil, hal ini terjadi karena siswa belum mampu melakukan kritikan secara detail

terhadap gagasan/ide temannya. Pada siklus I tingkat kreativitas siswa secara

keseluruhan 54.66% kemudian pada siklus ke II menjadi 75.74%. Kemudian pada

siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90.00%. Dengan meningkatnya

kreativitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Time Token pada materi biosfer yang diajuakan dalam penelitian

dapat diterima.

B. Pembahasan

1. Kreativitas Belajar Siswa SMA Negeri 1 Sumbul

Hasil pengamatan kreativitas pada saat proses pembelajaran di siklus I terlihat

bahwa: 1). Siswa masih malu atau masih sedikit yang bertanya serta mengeluarkan

pendapat dikarenakan siswa belum pernah menggunakan model kooperatif tipe Time

Token, 2). Siswa belum mampu mengeluarkan ide/gagasan karena masih

mengharapkan tanggapan dari guru terlebih dahulu, 3).Kreativitas siswa masih

rendah, 4). Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I masih

tergolong tidak tuntas. Sehingga guru harus mengambil langkah-langkah yang tepat

(33)

58 untuk siklus II seperti memberi motivasi yang dapat membangkitkan semangat

belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian siklus I didapat bahwa kreativitas siswa masih

dalam kategori sedang yakni rata-rata 1.64 atau 54.626%. Hal ini sejalan dengan

Gagne (dalam Slameto, 2010) yang menyatakan bahwa pelajaran yang dilakukan

manusia ada 5 kategori atau The domains of learning, salah satu diantaranya adalah

keterampilan verbal yaitu kemampuan manusia dalam menjelaskan sesuatu dengan

berbicara dan mengatakan sesuatu dan untuk melakukan ini sangat diperlukan

intelegensi. Seorang guru haruslah peka dengan hal seperti ini yaitu keterampilan

verbal dan harus mencari solusi yang tepat agar para siswa yang tingkat kemampuan

rendah dalam hal menerima pelajaran dapat meningkat. Salah satu solusi yang dapat

diambil adalah menumbuhkan rasa ingin tahu siswa tentang hal-hal yang akan

dipelajari seperti mengaitkan materi pembelajaran dengan fenomena alam yang

ramai diperbincangkan. Dengan begitu kreativitas siswa dapat meningkat karena

sebelum membahas teori mereka sudah terlebih dahulu mengetahui fenomenanya.

Pada siklus II terjadi peningkatan kreativitas siswa dengan rata-rata 0.63 (21.08%)

sehingga kreativitas siswa pada siklus II meningkat menjadi 2.27 (75.74%) dan

kreativitas ini sudah tergolong baik (Arikunto, 2003). Hal ini sejalan dengan

Munandar (dalam Akbar, 2001) menyatakan bahwa kemampuan kreativitas dapat

terbangun dari kemampuan berpikir yang baik.

2. Ketuntasan Hasil belajar Siswa SMA Negeri 1 Sumbul

Dari hasil penelitian ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dari setiap siklus yang dilaksanakan pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa

(34)

59 belum tuntas. Selanjutnya pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 25.00% menjadi 90.00%. Dimana standar

ketuntasan ≥85% meskipun masih ada 4 siswa (10.00%) belum tuntas secara

individual. Peningkatan yang terjadi merupakan dampak dari aktivitas guru yang

semakin baik (Lampiran 33). Pada siklus I aktivitas guru masih tergolong cukup dan

pada siklus II aktivitas guru meningkat menjadi baik sehingga sejalan dengan hasil

belajar siswa yang meningkat juga. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Time Token melalui penelitian tindakan kelas

dinyatakan berhasil.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kooperatif

learning tipe time token pada materi biosfer dapat meningkatkan kreativitas dan hasil

(35)

61

DAFTAR PUSTAKA

Aldon. 2010. Metode mengajar time token ekonomi. (http:// www. Aldon

Samosir.co.cc/2009/08 html. Diakses tanggal 3 mei 2013 pukul 20.57)

Arikunto. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara

Arini (2010) .Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe time token arends untuk meningkatkan kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, dan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi di SMAN 9 Malang.

contents/index.php/pub/detail/penerapan-metode-

bertanya-kemamp uan-menjawab-pertany

siswa-pada-mata- pelajaran-ekonom

suci-arini-45858.html diakses tanggal 7 mei 2012 jam 07.00 wib).

Endarto Danang, Sugianto. 2008. Mengkaji ilmu geografi 2. Surakarta: PT tiga

serangkai pustaka mandiri

Hamadi dkk. 2001 (http://ushuluddinth.stainkudus.ac.id/?module=Detilberita& kode=113 diakses 2 mei 2013 pukul 20.57)

Hutajulu, Sumiati. 2011. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe token untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS MAN 2 medan T.A 2010/2011. Skripsi: FE UNIMED.

Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.

Munandar, Utami . 2009. Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta :

Rineka Cipta.

Pratiwi. (2011). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII

Is-2 SMA RK Sedang Murni Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi : FE Unimed.

Rachmawati, yeni. 2010. Strategi pengembangan kreartivitas pada anak. Jakarta:

Kencana.

Sarumaha, Fresdiana Octavia. 2011. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Akuntasi siswa kelas XI is SMA Tri Sakati Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2010/2011. Skipsi: FE UNIMED.

Saudagar, idrus. 2009. Pengembangan profesinalitas guru. Jakarta : Gaung

(36)

62

Sitepu, P. 2009. Produktivitas guru dan lembaga pendidikan tenaga kependidikan.

Jurnal ilmu kependidikan vol 1 no. 2 hall 110. Dirjen pendidikan dan kebudayaan. Jakarta Pusat.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Cipta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Cipta

Sudjana,Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Remaja Rosdakarya

Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Surabaya :

Pustaka Pelajar.

Suranto. (2005). Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta: Media Wacana.

Suyatno. 2009. Menjelajah pembelajaran inovatif. Surabaya : Masmedia buana

pustaka.

UPPL Unimed, Tim. 2012. Materi Perkuliahan Microteaching Berbasis Kompetensi. Medan: Unimed

Wijaya,cece dan Rusyan,A Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses

Belajar Mengajar. Jakarta : Remaja Rosda Karya

Yuanita. 2010. Model Pembelajaran Time Token Arends 1998. (http://

rumahdesakoe.blogspot.com/2013/03/model-pembelajaran-time-token-arends-html ).

Zamroni. 2001. Pradigma Pendidikan Masa Depan. Jogjakarta: Bigraf Publissing

http:kom.Kompasiana.com/post/edukasi/2013/05/03kualitaspendidikan refleksi-2-mei/ (diakses 25 mei 2013 jam 23.07 Wib)

Gambar

Grafik Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ...............................................
Gambar 8 : a).Guru Mengarahkan Siswa Untuk Berdiskusi, B).Siswa Memberikan
Gambar 11 : Siswa Sedang Melakukan Diskusi di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Gambar 14.  Guru Sedang Mendengarkan Gagasan Siswa Dalam Pembelajaran dan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep batuan melalui penerapan model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas V SDN 01 Tohudan Kecamatan Colomadu

masing kegiatan, sedang volume pekerjaan di dapat dari anggaran biaya proyek.. pembangunan gedung Wisma Wali Santri

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Agustus 2003, bertempat di lokasi sekitar aliran limbah cair batik di Desa Pilang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen dan di

Perbandingan data sikap rasa ingin tahu siswa awal dan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk melihat perbedaan hasil kelas eksperimen yang menggunakan

The poorest households are less likely to purchase Raskin rice over the course of a year, and conditional on participation, they are likely to purchase lower quantities of

spektrofotometer UV-Vis menggunakan betakaroten murni sebagai pembanding, sedangkan untuk menentukan aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH, dimana

Dengan menggunakan teknologi Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS, Global Navigation Satellite System), komponen yang terpasang pada alat berat, jaringan radio kecepatan tinggi

kandungan unsur hara yang diterima tanaman akan semakin tinggi pula, tetapi pemberian dosis pupuk yang berlebihan mengakibatkan tanaman akan layu dan