• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAPDAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAPDAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN

MIND MAP DAN AKTIVITAS BELAJAR

TERHADAP HASILBELAJAR

FISIKA SISWA SMA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi

Pendidikan Fisika

Oleh :

DEWI PURNAMA SARI

NIM. 8136176008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Dewi Purnama Sari.

Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan Mind MapDan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Tesis Medan. Program Studi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas rendah dan aktivitas tinggi serta interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat aktivitas siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

menggunakan mind map dan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negei 1 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah dengan aktivitas belajar tinggi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

menggunakan mind map dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional dan terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipegroup investigation menggunakan mind map dan tingkat aktivitas belajar dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.

(5)

ii

ABSTRACT

Dewi Purnama Sari.

The Effect of Group Investigation Cooperative Learning Model by Using the Mind Map and Learning Activity on Physics Learning Outcomes of Senior High School Students. Medan’s Thesis. Physics

Education Study Program Postgraduate School State University of Medan, 2015. The purpose of this research was to analyzeof students’ learning outcomes who

have low and high activity and the interaction between learning model with the

level of students’ activity in influencing the students’ physics learning outcomes

who taught bygroup investigation cooperative learning model by using the mind map and conventional learning. The research type was quasi experiment. The population was the entire student Class XI IPA for Even Semester SMA Negei 1 Tanjungbalai in Academic Year 2014/2015 which was consisted of five classes totaling 195. The research sample was taken by cluster random sampling

technique. The used instruments in this research were test of learning outcomes

and observation sheet of students’ learning activity. The data in this research was

analyzed by using two ways ANAVA.

The result of research showed that there was a difference of physics learning outcomes among students who have the low learning activity and students who have the high learning activity which used the group investigation cooperative learning model by using the mind map compared with students who used the conventional learning and there was an interaction between group investigation cooperative learning model by using the mind map and the level of learning activity in influencing the students’ learning outcomes.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil`alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudulEFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAP DAN AKTIVITAS

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA” dapat

diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Hrp. M.S selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu memberikan motivasi bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, selaku Ketua Program studi Pendidikan Fisika, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika. Kepada Ketiga narasumber yaitu Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, Bapak Karya Sinulingga, M.Si, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd yang telah memberi koreksi dan masukan untuk perbaikan tesis ini

(7)

iv

4. Ayahanda tercinta H. Syahman dan Ibunda tercinta Hj. Rustini serta kakak dan adik-adik Endang Kesuma Wati, S.Pd, Sri Dian Astuti, S. Sos dan Nunung Mestika Rini, SH yang senantiasa memberikan motivasi dan do`a. 5. Secara khusus kepada suami tercinta H. Bambang Gulyanto, M.Pd, anak-anak

tersayang Raja Ahmad Kadafi, Imam Ahmad Fikhri, Ibnu Ahmad Siddiq, Said Ahmad Alfatih yang telah banyak memberikan dukungan serta pengertian yang tak terukur, sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan menyelesaikan tesis ini.

6. Sahabat seperjuangan Kelas B-1 Eksekutif angkatan XXIII (Pak Aleks, Ibu Albina, Aplia, Pak Irsan, Pak Israel, Erna, Erni, Fitri, Meri, Merliana, Nesti, Nove, Ruth, Ricca, Ibu Siti Aminah, Ibu Sri Mila, Sudirman, Suster Rumentauli, Yunisa) Program Studi Magister Pendidikan Fisika yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi dan do`a dalam penyelesaian tesis ini.

Doa dan harapan penulis semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara/i berikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada para pembacanya.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI 2.1.3. Model Pembelajara Kooperatif Tipe GroupInvestigation 15 2.1.4.Mind Map(Peta Pikiran) 20 2.1.5. Aktivitas Belajar Siswa 23

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 35

3.5. Prosedur Penelitian 37

3.6. Instrumen Penelitian 40

3.7. Teknik Analisa Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49

(9)

4.1.2. Pemberian Perlakuan Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol 52 4.1.3. Deskripsi Data Postes 53 4.1.3.1. Uji Normalitas 54 4.1.3.2. Uji Homogenitas 55 4.1.3.3. Uji Hipotesis 55

4.2. Pembahasan 61

4.2.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeGroup Investigation

MenggunakanMind Mapdengan Pembelajaran Konvensional 61 4.2.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Aktivitas Tinggi dan Aktivitas Rendah 64 4.2.3. Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran dengan

Aktivitas Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1. Kesimpulan 68

5.2. Saran 68

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring dalam Model

Group Investigation 19

Gambar 3.1 Hubungan Antara Ketiga Variabel 35 Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian 39 Gambar 4.1 Hubungan Antara Nilai Rata-Rata Hasil Belajar

Terhadap Model Pembelajaran 63 Gambar 4.2 Hubungan Nilai Rata-Rata Siswa Berdasarkan

Aktivitas Belajar Terhadap Model Pembelajaran 64 Gambar 4.3. Interaksi Antara Moderator dan Model Pembelajaran

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 2.2 Langkah-langkah Model PembelajaranGroup

Investigation 18

Tabel 2.3 Perbandingan tanpa meringkas sama sekali, meringkas dengan menggarisbawahi kata-kata

penting, danmind map 20 Tabel 2.4 Penelitian Yang Relevan 26 Tabel 3.1 Pretest-Postest Control Group Design 36 Tabel 3.2 Desain Penelitian ANAVA 36 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 40 Tabel 3.4 Analisis Varians Dua Jalur 47 Tabel 4.1 Data Pretes Siswa 49 Tabel 4.2 Uji Normalitas Hasil Belajar Data Pretes 50 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Hasil Belajar Data Pretes 51 Tabel 4.4 Uji–t Hasil Belajar Data Pretes 51

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 1 73 Lampiran 2 Bahan Ajar - 1 84 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa - 1 90

Lampiran 4 Evaluasi - 1 94

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 2 96 Lampiran 6 Bahan Ajar - 2 104 Lampiran 7 Lembar Kerja siswa - 2 110 Lampiran 8 Evaluasi - 2 115 Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 3 116 Lampiran 10 Bahan Ajar - 3 126 Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa - 3 133 Lampiran 12 Evaluasi - 3 139 Lampiran 13 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 140 Lampiran 14 Tes Hasil Belajar Fluida Dinamis 155

Lampiran 15 Analisis Tes 160

Lampiran 16 Tabel Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 167 Lampiran 17 Tabel Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 168 Lampiran 18 Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar 169 Lampiran 19 Deskripsi Data Postes Hasil Belajar 172

Lampiran 20 ANAVA 174

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran (Kusuma,2012:44).

Belajar dipandang sebagai perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan siswa. Siswa diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya apa yang dipahami oleh guru, itulah yang dipahami oleh siswa. Pada akhir pembelajaran, evaluasi dilaksanakan untuk melihat seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan (Mirna, 2003: 75).

(14)

2

Suasana belajar yang tidak menggairahkan dan menyenangkan bagi siswa biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan pembelajaran yang kurang harmonis. Siswa gelisah duduk berlama-lama di kursi mereka masing-masing. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diinginkan.

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tanjungbalai ditemukan bahwa dalam pembelajaran fisika, pada umumnya guru masih dominan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan ide dan menggali kemampuan yang ada di dalam diri siswa. Hal ini mengakibatkan siswa cenderung pasif dan bosan serta tidak memiliki keberanian mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pendapat. Secara umum guru dan siswa masih kurang memanfaatkan sumber belajar lain seperti sumber belajar dari internet dan perpustakaan sehingga berpengaruh terhadap kelancaran belajar siswa. Kurang berfungsinya laboratorium secara optimal dalam proses pembelajaran.

(15)

3

Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan aktivitas, semangat, kemampan untuk dapat bekerja sama dengan teman dalam menemukan suatu permasalah, dan kegembiraan siswa dalam proses pembelajaran dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, perlu adanya proses pembelajaran yang melibatkan siswa sepenuhnya. Sehingga siswa belajar dengan melibatkan dirinya dalam pembelajaran di kelas. Siswa melibatkan dirinya dalam belajar akan membuat siswa memahami dan mengkonstruksi pengetahuan dengan sendirinya. Maka dari itu perlu digunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dan menggali potensi diri.

Berbagai model pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa saat ini telah banyak dikemukakan. Salah satu model yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif (Aristi, 2013:2). Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran (Rusman, 2014:209).

Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe

(16)

4

kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya (Isjoni, 2009: 87)

Selain pemilihan model pembelajaran, guru juga harus memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengembangkan pembelajaran pada siswa. Untuk membantu siswa belajar, menyusun, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, dan mengelompokkannya dengan cara alami, memberi siswa akses yang mudah dan langsung (ingatan yang sempurna) maka diperlukan suatu teknik mencatat yang diciptakan oleh pakar memori dari Inggris Tony Buzan yang disebut denganmind map (peta pikiran). Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran, serta membantu membuka potensi otak sepenuhnya (Swadarma, 2013: 3). Manfaat mind map dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga belajar lebih bermakna. Mind map digunakan dalam mengingat kembali ide atau materi yang sudah dipelajari.

Penelitian ini memberikan alternatif penggunaan model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang digabungkan dengan penggunaan mind map. Dalam proses pembelajarannya, pemberian mind map dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan sejauh mana pengetahuan yang dimiliki siswa tentang konsep yang diajarkan.

(17)

5

investigation ada pengaruh dalam hasil belajar siswa. Widowati (2013: 18) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis eksperimen inkuiri berpengaruh positif terhadap motivasi siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian yang relevan namun belum pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu merupakan kombinasi antara model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigationdengan

mind map. Peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan Mind Map Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih dominan model pembelajaran yang berpusat pada guru.

2. Hasil belajar Fisika siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM).

3. Pembelajaran belum berbasis aktivitas siswa (student centered). 4. Guru dan siswa kurang memanfaatkan sumber belajar.

(18)

6

1.3. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya cakupan masalah dalam identifikasi masalah di atas, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipegroup investigation menggunakanmind map

dan pembelajaran konvesnsional.

2. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa.

3. Hasil belajar fisika siswa yang akan diukur dibatasi pada aspek kognitif. 4. Materi pelajaran pada penelitian ini dibatasi pada materi pokok fluida dinamis.

5. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjungbalai kelas XI Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipegroup investigation menggunakanmind map

dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional ?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki aktivitas tinggi dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah

(19)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

menggunakan mind map dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

2. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki aktivitas tinggi dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah.

3. Untuk menganalisis interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas siswa dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Bagi guru, dapat menjadi salah satu acuan pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga guru mempunyai penambahan variasi maupun model-model pembelajaran termasuk guru yang dapat membangun kreativitas mengajarnya.

2. Memotivasi pendidik untuk menerapkan model pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menjadi bersemangat dan tidak cepat jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan. 3. Bagi kelembagaan, penelitian pengembangan inovasi pembelajaran di

(20)

8

mengatasi masalah-masalah pada proses belajar mengajar khususnya bidang pembelajaran fisika.

1.7. Definisi Operasional

Defenisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan

Mind Map

Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya (Isjoni, 2009: 87). Mind map adalah cara mencatat yang efektif, efesien, kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita serta membantu membuka potensi otak sepenuhnya (Swadarma, 2013: 3).

Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan

(21)

9

2. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan siswa yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri dengan melakukan aktivitas. Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas yang dikembangkan oleh Paul B. Diedrich (Sardiman,2011:101) yang meliputi

visual activities, oral activities, listening activities, writing activities,

drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional

activities.

3. Hasil Belajar Fisika Siswa

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud terdiri dari tiga ranah yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif menurut Anderson dan Krathwoll dalam Simanjuntak (2014:31) yang meliputi : mengingat (C1),

memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi

(C5) dan mencipta (C6) 4. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini merupakan pembelajaran yang

biasa diterapkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam kamus

besar Bahasa Indonesia (1991: 523) konvensional artinya berdasarkan kebiasaan

atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa

dilakukan oleh guru. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah

pembelajaran yang lebih terpusat pada guru sehingga membuat siswa pasif dalam

(22)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan. kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah :

a. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,59 dan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 67,60. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan

mind map lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

b. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi adalah 84,48 sedangkan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah adalah 73,70. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa hasil belajar fisika siswa dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan aktivitas rendah.

c. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas terhadap hasil belajar fisika siswa. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe

(23)

69

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

menggunakan mind maap disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan sebelum memulai proses pembelajaran,

terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind maap. Sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran lain.

(24)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Belajar Untuk Mengajar, Edisi Ketujuh, Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Aristi, Amalia Febri. 2013. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII MAN Tanjungbalai T.P 2012/2013. Tesis, UNIMED, Medan

Astari, Septi, dan Rini Rita T. Marpaung. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran

Group Investigation Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi Siswa.Jurnal FKIP UNILA, Vol 1 No 5 halaman 1-11.

Dewi, Puspita Ratih. 2012, Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Materi Bahan Kimia di SMP, UNNES Science Education Journal

ISSN 2252-6617 Vol. 1, No. 2 halaman 69-76, (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej).

Dimyati dan Mudjiono. 2013.Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fraenkel, J.R, Wallen, N.E, Hyun, H.H,. 2011. How to Design and Evaluate Research in Education.San Fransisco : Mc Graw Hill Coorporate.

Hosseini, Seyed Mohammad Hassan. 2014. Competitive Team-Based Learning versus Group Investigation with Reference to the Language Proficiency of Iranian EFL Intermediate Students. ( International Journal of Instruction

Vol.7, No.1 Hal 177-188)

Isjoni.2009, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istikomah. 2010, Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa,Jurnal Pendidikan IndonesiaISSN 1693-1246) Vol.6 halaman 40-43, (http://journal.unnes.ac.id).

Jihad, Asep. 2012.Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo.

Joyce, B, Weil, M. & Calhoun, E. 2009.Model of Teaching (8thed). Model-Model Pengajaran (Terjemahan Achmad Fawai &Ateilla Mirza). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(25)

71

Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.2, 43-63.

Mirna, Pembelajaran Berdasarkan Teori Kontruktivis,Jurnal Pendidikan Edukasi

Vol.4 Oktober 2003, Padang FKIP Universitas Bung Hatta.

Mitchell, Mitzi G.,Montgomery, Hilary,Holder, Michelle, dan Stuart. 2008. Group Investigation as a Cooperative Learning Strategy: An Integrated Analysis of the Literature. (Alberta Journal of Educational Research,Vol. 54 Issue 4, p388)

Nilüfer dan Kemal. 2012, The Effect of Group Investigation and Cooprative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on

Students’ Academic Achievements, Journal Educational Sciences Research

Vol. 2 No.1 halaman 109-120.

Nur, Andiny dkk.2014, Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Dilengkapi Media Peta Pikiran Pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kelarutan Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia

ISSN 2337-9995 Vol. 3 No. 2 halaman 1-6.

Parchment, Garonia L.,2009, A Study Camparing Cooperative Learning Method: Jigsaw and Group Investigation, (Paper 25, Mathematical and Computing Sciences Masters,Hal 6-44)

Praptiwi dan Jeffry Handhika. 2012, Efektivitas Metode Kooperatif Tipe GI dan STAD Ditinjau Dari Kemampuan Awal, Jurnal Penelitian Pembelajaran FisikaISSN 2086-2407 Vol. 3 No. 1 halaman 41-50.

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran, edisi kedua, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sani, R.A, 2013,Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman.2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Şeyihoğlu, Ayʂegül and Yilmaz Geçit. 2012,“Mind Maps”, in the Metaphors of

Geography Teacher Candidates,International Online Journal of Education SciencesISSN 1309-2707 Vol. 4 No. 2 halaman 283-295. (www.iojes.net) Simanjuntak, Mariati Purnama dan Betty Turnip.(2014),Evaluasi Pembelajaran

Fisika, Sekolah Pacsa Sarjana Universitas Negeri Medan.

(26)

72

Besaran Dan satuan Di Kelas X SMA.Jurnal Pendidikan Fisika ISSN 2252-732X Vol. 1 No. 2 halaman 1-6.

Slavin E. Robert. 2007. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Penida

Sudjana. (1996).Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutriyono. 2012. Efektivitas Pembelajaran Suhu dan Kalor Dengan Strategi Group Investigation Berbantuan CD Interaktif Kelas X ISSN 2086-2407 Vol. 3 No. 1 halaman 59-73.

Swadarma, Doni. 2013. Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulim Pembelajaran.Jakarta: Elex Media Komputindo.

Tee, T.K et all. 2014, Buzan Mind Mapping : An Efficient Technique for Note-Taking, International Journal of Social, Education, Economics and Management EngineeringVol. 8 No. 1 halaman 28-31.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta:Kencana.

Wahyuningsih, Danik dkk. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind Maps Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar, Jurnal Pembelajaran Fisika, ISSN 2301-9794 Vol. 1 No.3 halaman 1-8. (www.jpf.fkip.unej.org)

Widowati, Susanto, dan Yulianto. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Berbasis Ekperimen Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Siswa.Unnes Physics Education JournalISSN 2252-6935 Vol. 2 No. 2 halaman 13-18. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej)

Windura, Sutanto. 2013.1st Mind Map Teknik Berpikir dan Belajar Sesuai Cara Kerja Alami Otak. Jakarta: Gramedia.

Winkel. 2004.Psikologi Pengajaran, Yogyakarta : Media Abadi.

Gambar

Gambar 2.1Dampak Instruksional dan Pengiring dalam ModelGroup Investigation
Tabel Data Hasil Belajar Kelas Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Key factor that foms TNGR participative planning is decentrdizsttion aspect, an exact work program, local economic increased, access raising on society activity,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; 2) Untuk mengetahui pengaruh

- Dikembalikan 50% dari biaya registrasi yang telah dibayar apabila mengundurkan diri / diterima di PTS lain.. - Dikembalikan 100% dari biaya registrasi yang telah apabila diterima

ANALISIS KESANTUNAN TINDAK TUTUR PADA KUMPULAN CRITA CEKAK BLANGKON SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA JAWA SMP.. Skripsi, Surakarta:

[r]

mengalami reaksi propagasi, maka molekul yang sudah terbentuk dapat. dianggap sebagai polimer yang sudah mati, yang tidak akan

[r]

Madrasah Diniyah (MD) adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang diharapkan mampu secara terus menerus memberikan pendidikan agama Islam kepada