• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:

ILMAN HIMAWAN KUSUMAH E. 0451. 1006289

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Penerapan Kit Robot Bioloid Premium

sebagai Media Pembelajaran Dasar

Robotika

Oleh

Ilman Himawan Kusumah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ilman Himawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

(4)

ABSTRAK

Penerapan Kit Robot Bioloid Premium sebagai Media Pembelajaran Dasar Robotika

Oleh:

Ilman Himawan Kusumah NIM. 1006289

Penerapan kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika bertujuan untuk pengembangan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi perancangan robot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan kit robot bioloid premium ditinjau dari hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi perancangan robot.

Metode penelitian yang digunakan merupakan metode Eksperimen Kuasi dengan tahapan sampai uji coba terbatas saja. Penilaian proses hasil belajar dilihat dari peningkatan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sampel yang digunakan pada penelitian terdiri dari 30 orang siswa program keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Cimahi. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket, observasi dan tes pretest dan posttest.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kit robot bioloid premium berdasarkan pendapat guru dan siswa adalah efektif digunakan sebagai media pembelajaran perancangan robot. Berdasarkan uji proporsi pihak kiri, kit robot bioloid efektif diterapkan pada pembelajaran dasar robotika untuk ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika efektif terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Kit robot Bioloid premium, Eksperimen,

(5)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

ABSTRACT

Application of Bioloid Premium Robot Kit as A Media in Learning Basic of Robotics

The Bioloid Premium Robot Kit is applied to develop a media which can improve students learning outcome in competence standard of robotic design. The main aim of this study is to investigate the effect of Bioloid Premium Robot Kit

implementation toward students’ learning outcome in competence standard of

robotic design.

Quasi experiment method was applied which consist of certain limited stages and 30 students of Electrical Engineering Industry program in SMKN 1 Cimahi was participated in this study. The improvement of learning outcome was assessed through cognitive aspect, affective aspect, and psychomotor aspect. Data was gathered using questionnaire, observation sheet, pretest and posttest.

Result of this study showed that teachers and students argued the Bioloid Premium Robot Kit was effective media in learning robotics design. Based on proportion test analysis on the left side, cognitive domain, affective domain and psychomotor domain Bioloid Premium Robot Kit was effective media in learning robotics design. This findings showed that the application of bioloid premium robot kit as media in learning basic of robotics is effective to improve students’ learning outcome.

Keywords: Learning Media, Bioloid Premium Robot Kit, Experiment, Basic of

Robotics.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Batasan Masalah... Error! Bookmark not defined.

D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

G. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

H. Lokasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

I. Struktur Organisasi Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

A. Belajar dan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

1.Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

B. Konsep Efektifitas Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

C. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

1.Hasil Belajar Ranah Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

2.Hasil Belajar Ranah Afektif ... Error! Bookmark not defined.

3.Hasil Belajar Ranah Psikomotorik ... Error! Bookmark not defined.

4. Pengukuran KKM ... Error! Bookmark not defined.

D. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

2.Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

3.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran .... Error! Bookmark not

defined.

5.Media Kit robot sebagai Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not

defined.

E. Kit Robot Bioloid sebagai Media Pembelalajaran Dasar Robotika .... Error!

Bookmark not defined.

F. Pengenalan Kit Robot Bioloid premium ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

B. Langkah—Langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.Potensi dan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

2.Pengumpulan Informasi ... Error! Bookmark not defined.

3.Perencanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

5.Penerapan Kit Robot Bioloid Premium... Error! Bookmark not defined.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

E. Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

2.Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.Analisis Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

4.Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.

F. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

1.Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

2.Analisis Data Prestest dan Posttest ... Error! Bookmark not defined.

3.Pengukuran Ranah Afektif ... Error! Bookmark not defined.

4.Pengukuran Ranah Psikomotorik ... Error! Bookmark not defined.

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.Uji Validitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.Reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.

B. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.Potensi dan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

2.Pengumpulan Informasi ... Error! Bookmark not defined.

3.Perencanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

5.Penerapan Kit Robot Bioloid Premium (Treatment) Error! Bookmark not

defined.

C. Temuan ... Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram pie persentase nilai hasil belajar siswa (n) Error! Bookmark

not defined.

Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale (Arsyad, 2011: 11) ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Kit robot bioloid premium (ROBOTIS, 2013: 2) .... Error! Bookmark

not defined.

Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415) ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 3.2 Alur penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.3 Alur perencanaan pembelajaran kit robot bioloid premium... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Grafik pencapaian nilai KKM pada ranah kognitif . Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.2 Grafik pencapaian nilai pada ranah afektif ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4.3 Grafik pencapaian nilai KKM pada ranah afektif ... Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.4 Grafik pencapaian nilai pada ranah psikomotorik... Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.5 Grafik pencapaian nilai KKM pada ranah Psikomotorik ... Error!

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi indeks kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Klasifikasi daya pembeda ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4 ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.4 Format tabel distribusi frekuensi... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kriteria pengukuran aspek afektif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Instrumen pengukuran aspek afektif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Kriteria pengukuran aspek psikomotorik ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.8 Instrumen pengukuran aspek psikomotorik ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.1 Validitas nomor item soal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Hasil uji tingkat kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Hasil uji daya pembeda ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Hasil data pretest dan posttest ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Persentasi hasil pengukuran ranah afektif ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.6 Hasil pengukuran ranah psikomotorik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Hasil angket tanggapan siswa kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika dalam uji coba terbatas Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.8 Hasil angket tanggapan guru kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika dalam uji coba terbatas Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.9 Data hasil uji normalitas ranah kognitif . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Data hasil uji normalitas ranah afektif . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Data hasil uji normalitas ranah psikomotorik .... Error! Bookmark not

(11)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

DAFTAR LAMPIRAN

I. LAMPIRAN A

A-1 KISI-KISI INSTRUMEN UJICOBA

A-2 INSTRUMEN UJI COBA

A-3 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN UJI COBA

A-4 HASIL UJI VALIDITAS

A-5 HASIL UJI RELIABILITAS

A-6 HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN

A-7 HASIL UJI DAYA PEMBEDA

II.LAMPIRAN B

B-1 SKKD ELEKTRONIKA INDUSTRI

B-2 SILABUS

B-5 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

B-6 INSTRUMEN PRETEST POSTTEST

B-7 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN

B-8 KRITERIA PENGUKURAN RANAH AFEKTIF

B-9 KRITERIA PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTORIK

III. LAMPIRAN C

C-1 HASIL PRETEST POSTTEST

C-2 HASIL PENGUKURAN RANAH AFEKTIF

C-3 HASIL PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR

C-4 HASIL UJI NORMALITAS

C-5 HASIL UJI HIPOTESIS

(12)

IV. LAMPIRAN D

D-1 CATATAN LAPANGAN

D-2 DOKUMENTASI

V. LAMPIRAN E

E-1 ANGKET TANGGAPAN SISWA

E-2 ANGKET TANGGAPAN GURU

VI. LAMPIRAN F

F-1 LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

(13)
(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan yang sangat pesat pada ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya dibidang robotika menuntut proses pembelajaran harus menyesuaikan

dengan perkembangan jaman, khususnya proses pembelajaran di SMK sebagai

jenjang pendidikan yang dituntut untuk menyiapkan siswa-siswanya menjadi

siswa yang unggul dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan

pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam mewujudkan serta

membentuk sumber daya manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tujuan

dari pendidikan itu sendiri.

Tercapainya tujuan pendidikan tidak terlepas dari adanya pengembangan

pada proses pembelajaran, media pembelajaran, pengadaan dan pengelolaan

sarana dan prasarana, dan sebagainya (Wahab, 2011: 1). Menurut Sanjaya (2010:

164), belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman.

Pengalaman disini dapat berupa pengalaman secara langsung maupun secara tidak

langsung. Pengalaman langsung memberikan efektivitas ingatan yang lebih tinggi

jika dibandingkan pengalaman secara tidak langsung.

Menurut Edgar Dale (Arsyad, 2011: 11) dalam kerucut pengalamannya

menjelaskan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka

semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin

abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula

pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara

langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini

disebabkan karena pada proses pembelajaran, semua bahan pelajaran tidak dapat

(15)

2

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Berlandaskankan penjelasan di atas, media pembelajaran menempati

urutan cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal.

Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan

hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal

merupakan ciri dari pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMKN 1 Cimahi

Kompetensi Keahlian Elektronika Industri pada mata pelajaran Dasar Robotika,

ditemukan permasalahan yaitu tidak adanya alat peraga khusus yang dapat

diaplikasikan dalam pembelajaran dasar robotika sesuai dengan kompetensi dasar

yang diinginkan. Situasi di dalam kelas secara umum memberikan kesulitan siswa

dalam belajar. Siswa hanya mengikuti, memperhatikan apa yang disampaikan

oleh gurunya. Tanpa sadar hal itu telah menghilangkan potensi kreatif pada diri

siswa. Kegiatan belajar mengajar siswa belum begitu bermakna, relatif

menyebabkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep materi ajar menjadi

kurang. Penyebab lainnya adalah siswa dijadikan sebagai objek pendidikan dan

pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Kondisi pembelajaran

demikian menyebabkan siswa tidak aktif, dan tidak punya inisisatif, baik

dalam hal mengerjakan tugas mandiri maupun mengajukan

pertanyaan-pertanyaan. Dari data hasil belajar siswa Elektronika Industri kelas A dan kelas B pada Ujian Tengah Semester (UTS) tahun lalu, hanya 37,1% dari 35 siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM (75). Bahkan untuk kelas A, hanya 18,9% yang

(16)

3

n = Nilai hasil belajar siswa

`

n = Nilai hasil belajar siswa

Gambar 1.1 Diagram pie persentase nilai hasil belajar siswa

Maka dari itu perlu adanya suatu media pembelajaran yang dapat

digunakan untuk membantu proses pembelajaran di kelas melalui kit robot

sebagai media untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa pada

mata pelajaran dasar robotika sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan suatu penelitian tentang

media pembelajaran menggunakan kit robot bioloid premium sebagai alternatif

media belajar siswa memahami dasar robotika. Adapun judul penelitian yang

(17)

4

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Kit Robot Bioloid premium dapat diterapkan sebagai media

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Standar

Kompetensi Dasar Robotika?

2. Bagaimanakah efektivitas penerapan Kit Robot Bioloid premium sebagai

media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada

Standar Kompetensi Dasar Robotika?

3. Bagaimanakah efektivitas penerapan Kit Robot Bioloid premium sebagai

media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah afektif siswa pada

Standar Kompetensi Dasar Robotika?

4. Bagaimanakah efektivitas penerapan Kit Robot Bioloid premium sebagai

media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah psikomotorik siswa

pada Standar Kompetensi Dasar Robotika?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti perlu membatasi masalah agar dalam

melakukan penelitian dapat mengupas inti-inti permasalahan secara lebih objektif

dan terarah. Untuk itu, peneliti membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian hanya difokuskan penerapan Kit Robot Bioloid premium untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Dasar Robotika.

2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Identifikasi

Perakitan Mekanik Robot, Keselamatan dan keamanan kerja perakitan

Robot, Pengistalasian Perangkat keras Komputer / Mikro kontroler,

Identifikasi perangkat keras Komputer, Identifikasi Mikrokontroler sesuai

penggunaan pada aplikasi tertentu, Menentukan perangkat pendukung pada

sistem operasi Robot yang merupakan sebagian materi pada Standar

(18)

5

3. Variabel yang akan diteliti adalah media, hasil belajar siswa, dan proses

pembelajaranya. Pada media, variabel yang diteliti adalah pada proses

penerapan dalam populasi skala kecil atau uji terbatas.

4. Hasil belajar yang diteliti meliputi ranah kognitif dari aspek pengetahuan

(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), evaluasi

(C6).

5. Hasil belajar ranah afektif, dari aspek kerjasama dan sikap

6. Hasil belajar ranah psikomotor dari aspek keterampilan dan kerapihan

7. Penelitian ini dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, sehingga

penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas XII B dari satu

sekolah yaitu SMKN 1 Cimahi.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menerapkan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada Standar Kompetensi Dasar Robotika.

2. Mengetahui efektivitas penggunaan Kit Robot Bioloid premium sebagai

media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada

Standar Kompetensi Dasar Robotika.

3. Mengetahui efektivitas penggunaan Kit Robot Bioloid premium sebagai

media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah afektif siswa pada

Standar Kompetensi Dasar Robotika.

4. Mengetahui efektivitas penggunaan Kit Robot Bioloid premium sebagai

media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah psikomotorik siswa

pada Standar Kompetensi Dasar Robotika.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan

diantaranya:

1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat

(19)

6

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan

dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan media

pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan

media pembelajaran pada sekolah tersebut.

4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai

bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan

mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk

memperluas wawasan dalam bidang pengembangan media pembelajaran.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis deskriptif

yaitu dugaan tentang nilai variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau

hubungan (Sugiyono, 2012: 100). Maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Ranah Kognitif

H1 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium

dianggap efektif jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa

di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

H0 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium

dianggap tidak efektif jika kurang 75% dari keseluruhan siswa di dalam tes

akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

H1: π ≥ 75% H0: π < 75%

2. Hipotesis Ranah Afektif

H1 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium

dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran

dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa

(20)

7

H0 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium

dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang

pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.

H1: π ≥ 75% H0: π < 75%

3. Hipotesis Ranah Psikomotorik

H1 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium

dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran

dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotor.

H0 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium

dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang

pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotor.

H1: π ≥ 75% H0: π < 75%

G. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimen kuasi yaitu

subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan kit robot bioloid

premium. Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa

pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai

robotika dasar. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil sebelum dan

sesudah proses perlakuan Efektivitas penggunaan alat terhadap pemahaman siswa

diukur dengan membandingkan antara nilai sesudah dan sebelum pembelajaran.

H. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Keahlian Teknik Elektronika Industri

(21)

8

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Cimahi, Jawa Barat. Lokasi ini digunakan untuk penelitian efektivitas penggunaan

Kit Robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran Dasar robotika.

I. Struktur Organisasi Penelitian

Sistematika penulisan dalam suatu penelitian memiliki peranan sebagai

pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka

menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode

penelitian, lokasi dan sampel penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II berisi kajian pustaka yang berkaitan dengan belajar dan

pembelajaran, efektivitas pembelajaran, hasil belajar, media pembelajaran, Kit

Robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika, dan

pengenalan Kit Robot Bioloid premium.

BAB III membahas tentang metode penelitian, langkah-langkah penelitian,

lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian,

dan teknik analisis data.

BAB IV menjelaskan hasil uji coba instrumen penelitian, hasil penelitian,

dan pembahasan.

BAB V berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para

(22)
(23)

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

suatu kegiatan penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat efektifitas penggunaan kit robot bioloid premium, dimana

dapat dilihat dari perbedaan prestasi belajar siswa sebelum menggunakan kit robot

bioloid premium dan setelah menggunakan kit robot bioloid premium pada

pembelajaran Kompetensi Dasar Robotika. Subjek yang akan diteliti adalah kelas

yang belum pernah dan baru akan belajar materi Dasar Robotika.

Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimen kuasi yaitu

subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan kit robot bioloid

premium. Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa

pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai

robotika dasar.

Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415)

Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil O1 dan O2. O1 adalah

nilai sebelum treatment dan O2 adalah nilai sesudah treatment. Efektivitas

penggunaan alat terhadap pemahaman siswa diukur dengan membandingkan

antara nilai O1 dan O2.

Sebelum dilakukan pretest dan posttes agar dapat mengukur nilai O1 dan

O2, dibutuhkan instrumen. Instrumen yang dibuat untuk mengukur komptensi

siswa pada ranah kognitif, afektif dan Psikomotorik. Pada ranah kognitif akan

dibuat soal yang yang akan diujicoba pada suati kelas, tahap selanjutnya adalah

melakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesuakanr dan daya beda. Pada

ranah afektif dan psikomotorik, intrumen dibuat berupa lembar observasi

penilaian yang kriterianya akan ditentukan.

(24)

25

Berdasarkan desain di atas, maka metode penelitian yang akan digunakan

adalah eksperimen kuasi. penelitian ini dilakukan pada 1 kelas untuk

mambandingkan belajar sebelum menggunakan kit robot bioloid premium dan

setelah menggunakan kit robot bioloid premium pada pembelajaran kompetensi

perancangan robot.

B. Langkah—Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian dilakukan untuk menguji keefektifan produk,

maka perlu adannya langkah sistematik. Adapun dalam penelitian ini

langkah-langkah penelitian dilakukan sampai Ujicoba Produk atau Ujicoba Terbatas saja.

(25)

26

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. Gambar 3.2 Alur penelitian

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini muncul dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah terhadap

produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan

Mulai

Potensi dan Masalah

Observasi

Wawancara

RPP

Pembuatan RPP Kit Robot Bioloid

an Kit Robot Bioloid pada kelas 3B

Posttest pada kelas

3B sebanyak 30 siswa

(26)

27

akan meningkatkan keuntungan dari produk yang diteliti. Potensi dan masalah

yang di kemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.

Untuk memperoleh data potensi dan masalah maka peneliti melakukan

observasi pada tempat yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan melakukan

wawancara kepada guru mata pelajaran dasar robotika di SMKN 1 Cimahi.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat

digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan

dapat mengatasi masalah tersebut.

Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan

penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau

diimplemetasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasanya. Studi

literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat

dalam penerapan produk.

Pada tahap ini peneliti melakukan survey ke sekolah dan melakukan

pertemuan dengan dosen yang menggeluti disiplin ilmu dasar robotika, guru

sekolah, serta teman-teman mahasiswa yang telah mempelajari robotika.

Berdasarkan survey tersebut didapatkan informasi sebagai berikut :

a. Dalam menerapkan suatu produk harus dipahami tentang manual atau

panduan yang akan digunakan dalam penerapan alat.

b. Sumber belajar yang bersangkutan dengan materi-materi yang membahas

dasar robotika seperti Handout materi pembelajaran robotika dan panduan

untuk pemograman robot.

3. Perencanaan Pembelajaran

a. Pemilihan Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Kit Robot Bioloid premium

Perencanaan pembelajaran menggunakan kit robot bioloid premium dalam

peneletian ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

(27)

28

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

tersebut maka dirancang produk kit robot bioloid premium dengan kriteria sebagai

berikut:

1) Robot yang dibuat adalah robot jenis konstruksi robot mobil dan

manipulator yaitu robot dengan level pertengahan yaitu Probing Robot.

2) Elektronik berupa Kontroler CM-510, Aktuator AX-12 serta

menggunakan Sensor Jarak Infra Red dan Distance Measurement

Sensor

3) Pemrograman Menggunakan Bahasa menyerupai Bahasa C dengan

instruksi Function, Call, Return, Load, Calculate, Endless Loop, If,

Else, Wait While, Break Loop

Adapun alur pembelajaran kit robot bioloid premium adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.3 Alur perencanaan pembelajaran kit robot bioloid premium Tidak dan Lembar Kerja Siswa

Mulai

(28)

29

b. Perancangan Handout dan lembar kerja

Handout dan lembar kerja yang dibuat memuat tujuan pembelajaran,

materi/substansi belajar, dan evaluasi. Materi pembelajaran ini dibuat untuk

sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai

dengan kecepatan masing-masing.

4. Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Revisi RPP dilakukan untuk menilai apakah rancangan RPP dibuat sesuai

dengan Komptensi dan Silabus, lebih efektif digunakan atau tidak, dilihat dari

kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran.

Revisi RPP dapat dilakukan dengan cara membicarakan RPP kepada

Dosen dan Guru yang kompeten dibidang robotika Peneliti merevisi RPP

berdasarkan masukan yang didapat dari Guru Mata pelajaran Dasar Robotika.

5. Penerapan Kit Robot Bioloid Premium

Pembelajaran menggunakan kit robot yang telah dibuat kemudian

diujicobakan melalui uji coba terbatas di SMK dengan menghadirkan 30 orang

siswa dan 1 orang guru. Pegujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

informasi apakah produk yang dibuat efektif digunakan sebagai media

pembelajaran. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen kuasi yaitu subyek

penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan kit robot bioloid premium.

Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa pengaruh

perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai robot.

Proses pembelajaran pada penelitian ini dilengkapi dengan penggunaan

simulasi software Webot, hal ini dikarenakan kit robot bioloid premium hanya ada

satu unit. Dalam proses pembelajaran siswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan

satu kelompok terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok akan bergiliran merakit robot

pada kit robot bioloid premium. Setiap kelompok yang tidak menggunakan kit

(29)

30

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Subyek penelitian berada di Provinsi Jawa Barat di Kota Cimahi, yaitu di

SMK Negeri 1 Cimahi. Pengambilan tempat di SMK Negeri 1 Cimahi ini dengan

pertimbangan bahwa SMK tersebut menggambarkan kondisi SMK secara umum

di wilayah tersebut.

Penelitian Uji coba terbatas dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi. Penelitian

ini akan dilakuakan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas XII BI pada

semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan program keahlian Elektronika

Industri.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang

pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman yang cepat pada pembelajaran perancangan robot.

2. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman

siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah

menggunakan kit robot bioloid premium.

3. Penyebaran angket, digunakan untuk memperoleh informasi yang

mengarah pada dua aspek:

a. Aspek media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan kit robot,

kemudahan dalam menggunakan kit robot, kualitas kit robot,

kemudahan dalam pemrograman, kemudahan dalam menggunakan

software pemrograman bioloid serta aplikasi lainnya.

b. Aspek instruksional seperti: standar kompetensi yang akan dicapai,

kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi,

kemudahan menggunakan media, ketepatan urutan penyajian,

kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan

(30)

31

E. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

Arikunto (2010: 211) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.”

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai

dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total

menjadi tinggi atau rendah.

Uji validitas yang digunakan untuk instrumen yang berupa skor dikotomi

yaitu bernilai 0 dan 1 digunakan korelasi point biserial dengan rumus sebagai

berikut :

(Arikunto, 2011: 79 )

Keterangan :

r

pbi : Koefisien korelasi biserial

Mp : Rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt : Rerata skor total

St : Standar deviasi dari skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

Uji validitas ini dikenakan pada setiap butir soal. Selanjutnya untuk

(31)

32

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

(Sugiyono, 2008: 230)

Keterangan :

n : Jumlah responden

r : Koefisien korelasi

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat

kebebasan (dk = n - 2) dan taraf signifikansi 5% (= 0,05). Apabila thitung ≥ ttabel

maka item tes dinyatakan valid. Dan apabila hasil thitung < ttabel maka item tes

tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2011: 86) menyatakan pengertian reliabilitas sebagai berikut :

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.

Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas

alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa

yang diukur, artinya alat ukur terebut digunakan untuk memberikan hasil ukur

sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut :

(Arikunto, 2011: 100)

Keterangan :

: Reliabilitas tes secara keseluruhan

: Banyaknya butir tes

: Varians total

: Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

: Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

(32)

33

(Arikunto, 2011: 97)

Keterangan :

X

: Jumlah skor total

N : Jumlah responden

Kemudian hasil perolehan rhitung dibandingkan dengan rtabel pada derajat

kebebasan (dk = n - 2) dan taraf signifikansi 5%. Adapun penafsiran dari harga

rhitung dan rtabel yaitu jika rhitung ≥ rtabel maka intrumen dinyatakan reliabel, dan jika

rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel.

3. Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item

soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan

rumus :

S J

B P

(Arikunto, 2011: 207) Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik

sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Klasifikasi indeks kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran P Klasifikasi

1. 0,71 – 1,00 Mudah

2. 0,31 - 0,70 Sedang

3. 0,00 - 0,30 Sukar

(33)

34

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban

kelompok atas dan kelompok bawah, sebagai mana dikemukakan oleh Arikunto

(2011: 211) “daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

B

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas menjawab benar

PA : Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar

Indeks daya pembeda ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1.

Sedangkan indeks daya pembeda sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut

mempunyai daya diskriminasi rendah sedangnkan harga daya pembeda negatif

menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Berikut

ditunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.

Tabel 3.2 Klasifikasi daya pembeda

(Arikunto, 2011: 218)

No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00 - 0,20 Jelek

2 0,20 - 0,40 Cukup

3 0,40 - 0,70 Baik

(34)

35

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan instrumen yang

digunakan. Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan

secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang

diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.

Rumus yang digunakan untuk persentase sebagai berikut:

Keterangan :

∑ : Jumlah

n : Jumlah seluruh item angket

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan,

maka digunakan ketetapan sebagai berikut.

Tabel 3.3 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi

75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi

65% - 74% Cukup Direvisi

55% - 64% Kurang Direvisi

0 – 54% Sangat Kurang Direvisi

(Sudjana : 2005) Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrumen

berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan

media pembelajaran berupa kit robot bioloid premium.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan Chi Kuadrat (χ2). Pengujian normalitas data dengan (χ2)

dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data

(35)

36

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Menurut Sugiyono (2008: 80), kurva normal baku yang luasnya mendekati

100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga

bidang di bawah rata-rata dan tiga bidang di atas rata-rata. Luas enam bidang

dalam kurva normal baku adalah 2,7%, 13,53%, 34,13%, 34,13%, 13,53% dan

2,7% sesuai dengan gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.4 Kurva normal baku (Sugiyono, 2008: 80)

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data ini adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan Chi

Kuadrat ini, jumlah kelas inteval ditetapkan sebanyak enam kelas sesuai

dengan enam bidang yang ada pada kurva normal baku.

b. Menentukan panjang kelas interval :

c. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk

menghitung harga Chi Kuadrat hitung sesuai dengan format di bawah ini:

Tabel 3.4 Format tabel distribusi frekuensi

No Kelas Interval fo fh fo fh (fo fh) 2

Keterangan : fo = Frekuensi / jumlah data hasil observasi

fh = Jumlah / frekuensi yang diharapkan

d. Menghitung fh (frekuensi harapan)

Cara menghitung fh didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva

(36)

37

e. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh , sekaligus menghitung

harga-harga pada kolom yang lain. Harga yang dihasilkan adalah

merupakan harga Chi Kuadrat (χ2) hitung.

f. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Taraf signifikansi 5 %

2) Derajat kebebasan (dk = k – 1)

3) Apabila χ2 hitung < χ2tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

2. Analisis Data Prestest dan Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif

sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ramah kognitif setelah

diberikan perlakuan digunakannya kit robot bioloid premium sebagai media

pembelajaran (posttest).

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only

yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak

dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah

jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai

dengan ketentuan sebagai berikut:

3. Pengukuran Ranah Afektif

Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2011: 178)

adalah:

a. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya. b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai

(37)

38

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.

d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud, 1983: 2).

Berdasarkan tujuan di atas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah

perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian

ini meliputi aspek kerjasama dalam melakukan percobaan dan sikap dalam

melakukan percobaan pada kegiatan pembelajaran perancangan robot. Acuan

pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Kriteria pengukuran aspek afektif

No. Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria

Kerjasama dan serius dalam

(38)

39

No. Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria

Mengikuti instruksi guru dan membaca manual kit robot tetapi tidak dilaksanakan sepenuhnya

56 – 69 Cukup

Mengikuti instruksi guru dan prosedur pada manual kit robot tanpa mendiskusikan dengan rekan yang lain

70 – 85 Baik

Mengikuti instruksi guru dan prosedur pada manual kit robot kemudian

(Sumber : SMK Negeri 1 Cimahi)

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Instrumen pengukuran aspek afektif

No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Sikap

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki

skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan

rumus:

(Arikunto, 2011: 183)

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari

nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata

(39)

40

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

4. Pengukuran Ranah Psikomotorik

Menurut Arikunto (2011: 182), pengukuran ranah psikomotorik dilakukan

terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek yang dinilai yaitu

keterampilan dan ketelitian dalam menggunakan kit robot bioloid premium dalam

pembelajaran perancangan robot. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah

psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Kriteria pengukuran aspek psikomotorik

No. Aspek Kriteria Skor Kriteria

1. Keterampilan

Tidak bisa menggunakan kit robot bioloid premium (proses perakitan, sesuai manual kit robot, serta percobaan tidak robot) dan bekerja sesuai kit robot, serta percobaan

(40)

41 robot), bekerja sesuai kit robot serta percobaan dengan gambar serta tidak bekerja sesuai manual kit robot, dan tidak

merapihkan alat bahan praktek.

30 – 39 Gagal

Perakitan sesuai dengan gambar tetapi tidak bekerja sesuai manual kit robot, dan tidak merapihkan alat bahan praktek.

40 – 55 Kurang

Perakitan tidak sesuai dengan gambar tetapi bekerja sesuai manual kit robot, dan tidak

merapihkan alat bahan praktek.

56 – 69 Cukup

Perakitan sesuai dengan gambar dan bekerja sesuai manual kit robot, tetapi tidak merapihkan alat

(41)

42

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

No. Aspek Kriteria Skor Kriteria

bahan praktek.

Perakitan sesuai dengan gambar dan bekerja sesuai manual kit robot, serta merapihkan alat bahan praktek.

86 – 100 Baik Sekali

(Sumber : SMK Negeri 1 Cimahi)

Tabel 3.8 Instrumen pengukuran aspek psikomotorik

No. Nama Siswa

Aspek yang diukur Jumlah

Skor Nilai

Keterampilan Kerapihan

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala

0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

(Arikunto, 2011: 183)

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari

nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata

setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan

(42)

43

a. Hipotesis Ranah Kognitif

H1 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium

dianggap efektif jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa

di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

H0 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium

dianggap tidak efektif jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa di

dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

H1: π ≥ 75% H0 : π < 75%

b. Hipotesis Ranah Afektif

H1 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium

dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran

dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.

H0 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium

dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang

pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.

H1: π ≥ 75% H0 : π < 75%

c. Hipotesis Ranah Psikomotorik

H1 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium

dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran

dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.

H0 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium

dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang

pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa

masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.

(43)

44

Ilman Himawan Kusumah, 2014

PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

H0: π < 75%

Rumus yang digunakan untuk menghitung hipotesis di atas menggunakan

uji proporsi pihak kiri. Karena H1 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥)

dan H0 berbunyi “lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji pihak kiri.

Z =

(Sudjana, 2005:233)

Keterangan :

Z : Nilai Z hitung n : Jumlah sampel

: Nilai yang dihipotesiskan x : Nilai data yang diperoleh

Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ -z (0.5-) dimana z (0.5-) didapat dari daftar normal baku, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika zhitung

(44)
(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian “Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai Media Pembelajaran Perancangan robot”, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kit robot Bioloid premium dapat diterapkan sebagai media pembelajaran

perancangan robot. Media ini belum layak untuk digunakan secara meluas

karena uji yang dilakukan hanya sampai pada uji terbatas saja, akan tetapi

media ini dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

2. Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar

robotika efektif meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa.

3. Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar

robotika efektif meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa.

4. Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar

robotika efektif meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, ada beberapa saran yang

dapat disampaikan peneliti untuk untuk para peneliti selanjutnya, antara lain

sebagai berikut:

1. Dalam proses pembelajaran penyampaian materi sebaiknya langsung di

contohkan dengan alat peraga, agar pembelajaran mudah untuk diingat dan

siswa akan semakin paham karena fakta dan konsep dijelaskan dan di

peragakan secara bersamaan, dengan demikian hasil belajar dalam ranah

kognitif akan semakin baik.

2. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terutama saat perakitan robot,

siswa harus lebih sering didampingi karena selain lebih memotivasi siswa

juga akan mempercepat pemahaman penyelesaian kendala yang dialami

(46)

3. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang robot, siswa sebaiknya tidak

bergantung pada penjelasan guru dalam mempelajari robotika, selain

penjelasan dari guru, siswa diharapkan mencari sumber-sumber referensi

lain tentang perakitan robot yang mendukung.

4. Untuk memperkuat dasar ilmu pemograman mikrokontroler peserta harus

diajarkan pengetahuan dasar seperti penguasaan teknik sistem digital,

sistem bilangan biner, desimal, dan heksa desimal, algoritma pemograman,

dan prosedur pemograman bahasa C.

5. Siswa sebaiknya tidak bergantung pada penggunaan media seutuhnya,

selain menggunakan media ini siswa juga harus dapat mencari

sumber-sumber lainnya yang mendukung.

6. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih

diperbanyak. Karena idealnya satu orang siswa menggunakan satu

PC/laptop pada saat pembelajaran berlangsung, begitu pula dengan jumlah

kit robot bioloid premium perlu untuk diperbanyak sehingga proses

pembelajaran akan lebih baik.

7. Untuk peneliti selanjutnya, buatlah pembelajaran menggunakan kit robot

bioloid premium ini terintegrasi antara modul pembelajaran dan robot

Gambar

Gambar 1.1 Diagram pie persentase nilai hasil belajar siswa
Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415)
Gambar 3.2 Alur penelitian
Gambar 3.3 Alur perencanaan pembelajaran kit robot bioloid premium
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ maraknya kasus korupsi di Indonesia/ berikut penanganannya yang tidak tegas/ telah membuat geram banyak pihak// Akhir-akhir ini usulan untuk memberikan

Click here to get free presentation templates and

Model kooperatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tersebut adalah Teams Games Tournament (TGT) yaitu strategi pembelajaran aktifitas belajar dengan belajar

Skripsi ini memusatkan bahasannya terhadap Undian Berhadiah Perspektif Hukum Islam (Studi Mashlahah Program Tabungan “Muamalat Berbagi Rezeki” di Bank Muamalat Indonesia

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta..

Kecepatan rencana, VR, pada suatu ruas jalan : kecepatan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan- kendaraan bergerak

Desa atau nama lainnya, yang selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

terdapat 9 basic event yang menyebabkan timbulnya top level event yaitu cahaya lampu tidak merata, lama waktu ekspose berbeda-beda, rakel yang digunakan tidak rata, penjadwalan