Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh:
ILMAN HIMAWAN KUSUMAH E. 0451. 1006289
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Penerapan Kit Robot Bioloid Premium
sebagai Media Pembelajaran Dasar
Robotika
Oleh
Ilman Himawan Kusumah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Ilman Himawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
ABSTRAK
Penerapan Kit Robot Bioloid Premium sebagai Media Pembelajaran Dasar Robotika
Oleh:
Ilman Himawan Kusumah NIM. 1006289
Penerapan kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika bertujuan untuk pengembangan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi perancangan robot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan kit robot bioloid premium ditinjau dari hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi perancangan robot.
Metode penelitian yang digunakan merupakan metode Eksperimen Kuasi dengan tahapan sampai uji coba terbatas saja. Penilaian proses hasil belajar dilihat dari peningkatan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sampel yang digunakan pada penelitian terdiri dari 30 orang siswa program keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Cimahi. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket, observasi dan tes pretest dan posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kit robot bioloid premium berdasarkan pendapat guru dan siswa adalah efektif digunakan sebagai media pembelajaran perancangan robot. Berdasarkan uji proporsi pihak kiri, kit robot bioloid efektif diterapkan pada pembelajaran dasar robotika untuk ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika efektif terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Kit robot Bioloid premium, Eksperimen,
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
ABSTRACT
Application of Bioloid Premium Robot Kit as A Media in Learning Basic of Robotics
The Bioloid Premium Robot Kit is applied to develop a media which can improve students learning outcome in competence standard of robotic design. The main aim of this study is to investigate the effect of Bioloid Premium Robot Kit
implementation toward students’ learning outcome in competence standard of
robotic design.
Quasi experiment method was applied which consist of certain limited stages and 30 students of Electrical Engineering Industry program in SMKN 1 Cimahi was participated in this study. The improvement of learning outcome was assessed through cognitive aspect, affective aspect, and psychomotor aspect. Data was gathered using questionnaire, observation sheet, pretest and posttest.
Result of this study showed that teachers and students argued the Bioloid Premium Robot Kit was effective media in learning robotics design. Based on proportion test analysis on the left side, cognitive domain, affective domain and psychomotor domain Bioloid Premium Robot Kit was effective media in learning robotics design. This findings showed that the application of bioloid premium robot kit as media in learning basic of robotics is effective to improve students’ learning outcome.
Keywords: Learning Media, Bioloid Premium Robot Kit, Experiment, Basic of
Robotics.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Batasan Masalah... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
G. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
H. Lokasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
I. Struktur Organisasi Penelitian... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
A. Belajar dan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
1.Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
B. Konsep Efektifitas Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
C. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
1.Hasil Belajar Ranah Kognitif ... Error! Bookmark not defined.
2.Hasil Belajar Ranah Afektif ... Error! Bookmark not defined.
3.Hasil Belajar Ranah Psikomotorik ... Error! Bookmark not defined.
4. Pengukuran KKM ... Error! Bookmark not defined.
D. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
2.Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
3.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
4.Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran .... Error! Bookmark not
defined.
5.Media Kit robot sebagai Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not
defined.
E. Kit Robot Bioloid sebagai Media Pembelalajaran Dasar Robotika .... Error!
Bookmark not defined.
F. Pengenalan Kit Robot Bioloid premium ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
B. Langkah—Langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.Potensi dan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
2.Pengumpulan Informasi ... Error! Bookmark not defined.
3.Perencanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
4.Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Error! Bookmark not defined.
5.Penerapan Kit Robot Bioloid Premium... Error! Bookmark not defined.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
E. Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
2.Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.Analisis Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.
4.Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.
F. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
1.Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
2.Analisis Data Prestest dan Posttest ... Error! Bookmark not defined.
3.Pengukuran Ranah Afektif ... Error! Bookmark not defined.
4.Pengukuran Ranah Psikomotorik ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.Uji Validitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2.Reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.
B. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.Potensi dan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
2.Pengumpulan Informasi ... Error! Bookmark not defined.
3.Perencanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
4.Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Error! Bookmark not defined.
5.Penerapan Kit Robot Bioloid Premium (Treatment) Error! Bookmark not
defined.
C. Temuan ... Error! Bookmark not defined.
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram pie persentase nilai hasil belajar siswa (n) Error! Bookmark
not defined.
Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale (Arsyad, 2011: 11) ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Kit robot bioloid premium (ROBOTIS, 2013: 2) .... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415) ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.2 Alur penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Alur perencanaan pembelajaran kit robot bioloid premium... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Grafik pencapaian nilai KKM pada ranah kognitif . Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.2 Grafik pencapaian nilai pada ranah afektif ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.3 Grafik pencapaian nilai KKM pada ranah afektif ... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.4 Grafik pencapaian nilai pada ranah psikomotorik... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.5 Grafik pencapaian nilai KKM pada ranah Psikomotorik ... Error!
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Klasifikasi indeks kesukaran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Klasifikasi daya pembeda ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4 ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.4 Format tabel distribusi frekuensi... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Kriteria pengukuran aspek afektif ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Instrumen pengukuran aspek afektif ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.7 Kriteria pengukuran aspek psikomotorik ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.8 Instrumen pengukuran aspek psikomotorik ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.1 Validitas nomor item soal ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Hasil uji tingkat kesukaran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Hasil uji daya pembeda ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Hasil data pretest dan posttest ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Persentasi hasil pengukuran ranah afektif ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.6 Hasil pengukuran ranah psikomotorik ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Hasil angket tanggapan siswa kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika dalam uji coba terbatas Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.8 Hasil angket tanggapan guru kit robot bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika dalam uji coba terbatas Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.9 Data hasil uji normalitas ranah kognitif . Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Data hasil uji normalitas ranah afektif . Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Data hasil uji normalitas ranah psikomotorik .... Error! Bookmark not
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
DAFTAR LAMPIRAN
I. LAMPIRAN A
A-1 KISI-KISI INSTRUMEN UJICOBA
A-2 INSTRUMEN UJI COBA
A-3 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN UJI COBA
A-4 HASIL UJI VALIDITAS
A-5 HASIL UJI RELIABILITAS
A-6 HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN
A-7 HASIL UJI DAYA PEMBEDA
II.LAMPIRAN B
B-1 SKKD ELEKTRONIKA INDUSTRI
B-2 SILABUS
B-5 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
B-6 INSTRUMEN PRETEST POSTTEST
B-7 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN
B-8 KRITERIA PENGUKURAN RANAH AFEKTIF
B-9 KRITERIA PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTORIK
III. LAMPIRAN C
C-1 HASIL PRETEST POSTTEST
C-2 HASIL PENGUKURAN RANAH AFEKTIF
C-3 HASIL PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR
C-4 HASIL UJI NORMALITAS
C-5 HASIL UJI HIPOTESIS
IV. LAMPIRAN D
D-1 CATATAN LAPANGAN
D-2 DOKUMENTASI
V. LAMPIRAN E
E-1 ANGKET TANGGAPAN SISWA
E-2 ANGKET TANGGAPAN GURU
VI. LAMPIRAN F
F-1 LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan yang sangat pesat pada ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dibidang robotika menuntut proses pembelajaran harus menyesuaikan
dengan perkembangan jaman, khususnya proses pembelajaran di SMK sebagai
jenjang pendidikan yang dituntut untuk menyiapkan siswa-siswanya menjadi
siswa yang unggul dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam mewujudkan serta
membentuk sumber daya manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tujuan
dari pendidikan itu sendiri.
Tercapainya tujuan pendidikan tidak terlepas dari adanya pengembangan
pada proses pembelajaran, media pembelajaran, pengadaan dan pengelolaan
sarana dan prasarana, dan sebagainya (Wahab, 2011: 1). Menurut Sanjaya (2010:
164), belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman.
Pengalaman disini dapat berupa pengalaman secara langsung maupun secara tidak
langsung. Pengalaman langsung memberikan efektivitas ingatan yang lebih tinggi
jika dibandingkan pengalaman secara tidak langsung.
Menurut Edgar Dale (Arsyad, 2011: 11) dalam kerucut pengalamannya
menjelaskan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka
semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin
abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula
pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara
langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena pada proses pembelajaran, semua bahan pelajaran tidak dapat
2
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
Berlandaskankan penjelasan di atas, media pembelajaran menempati
urutan cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal.
Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan
hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal
merupakan ciri dari pendidikan yang berkualitas.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMKN 1 Cimahi
Kompetensi Keahlian Elektronika Industri pada mata pelajaran Dasar Robotika,
ditemukan permasalahan yaitu tidak adanya alat peraga khusus yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran dasar robotika sesuai dengan kompetensi dasar
yang diinginkan. Situasi di dalam kelas secara umum memberikan kesulitan siswa
dalam belajar. Siswa hanya mengikuti, memperhatikan apa yang disampaikan
oleh gurunya. Tanpa sadar hal itu telah menghilangkan potensi kreatif pada diri
siswa. Kegiatan belajar mengajar siswa belum begitu bermakna, relatif
menyebabkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep materi ajar menjadi
kurang. Penyebab lainnya adalah siswa dijadikan sebagai objek pendidikan dan
pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Kondisi pembelajaran
demikian menyebabkan siswa tidak aktif, dan tidak punya inisisatif, baik
dalam hal mengerjakan tugas mandiri maupun mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Dari data hasil belajar siswa Elektronika Industri kelas A dan kelas B pada Ujian Tengah Semester (UTS) tahun lalu, hanya 37,1% dari 35 siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM (75). Bahkan untuk kelas A, hanya 18,9% yang
3
n = Nilai hasil belajar siswa
`
n = Nilai hasil belajar siswa
Gambar 1.1 Diagram pie persentase nilai hasil belajar siswa
Maka dari itu perlu adanya suatu media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk membantu proses pembelajaran di kelas melalui kit robot
sebagai media untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa pada
mata pelajaran dasar robotika sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan suatu penelitian tentang
media pembelajaran menggunakan kit robot bioloid premium sebagai alternatif
media belajar siswa memahami dasar robotika. Adapun judul penelitian yang
4
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Kit Robot Bioloid premium dapat diterapkan sebagai media
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Standar
Kompetensi Dasar Robotika?
2. Bagaimanakah efektivitas penerapan Kit Robot Bioloid premium sebagai
media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada
Standar Kompetensi Dasar Robotika?
3. Bagaimanakah efektivitas penerapan Kit Robot Bioloid premium sebagai
media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah afektif siswa pada
Standar Kompetensi Dasar Robotika?
4. Bagaimanakah efektivitas penerapan Kit Robot Bioloid premium sebagai
media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah psikomotorik siswa
pada Standar Kompetensi Dasar Robotika?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti perlu membatasi masalah agar dalam
melakukan penelitian dapat mengupas inti-inti permasalahan secara lebih objektif
dan terarah. Untuk itu, peneliti membatasi penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian hanya difokuskan penerapan Kit Robot Bioloid premium untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Dasar Robotika.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Identifikasi
Perakitan Mekanik Robot, Keselamatan dan keamanan kerja perakitan
Robot, Pengistalasian Perangkat keras Komputer / Mikro kontroler,
Identifikasi perangkat keras Komputer, Identifikasi Mikrokontroler sesuai
penggunaan pada aplikasi tertentu, Menentukan perangkat pendukung pada
sistem operasi Robot yang merupakan sebagian materi pada Standar
5
3. Variabel yang akan diteliti adalah media, hasil belajar siswa, dan proses
pembelajaranya. Pada media, variabel yang diteliti adalah pada proses
penerapan dalam populasi skala kecil atau uji terbatas.
4. Hasil belajar yang diteliti meliputi ranah kognitif dari aspek pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), evaluasi
(C6).
5. Hasil belajar ranah afektif, dari aspek kerjasama dan sikap
6. Hasil belajar ranah psikomotor dari aspek keterampilan dan kerapihan
7. Penelitian ini dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, sehingga
penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas XII B dari satu
sekolah yaitu SMKN 1 Cimahi.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menerapkan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada Standar Kompetensi Dasar Robotika.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan Kit Robot Bioloid premium sebagai
media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada
Standar Kompetensi Dasar Robotika.
3. Mengetahui efektivitas penggunaan Kit Robot Bioloid premium sebagai
media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah afektif siswa pada
Standar Kompetensi Dasar Robotika.
4. Mengetahui efektivitas penggunaan Kit Robot Bioloid premium sebagai
media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah psikomotorik siswa
pada Standar Kompetensi Dasar Robotika.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan
diantaranya:
1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat
6
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan
dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan
media pembelajaran pada sekolah tersebut.
4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai
bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk
memperluas wawasan dalam bidang pengembangan media pembelajaran.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis deskriptif
yaitu dugaan tentang nilai variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau
hubungan (Sugiyono, 2012: 100). Maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Hipotesis Ranah Kognitif
H1 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium
dianggap efektif jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa
di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).
H0 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium
dianggap tidak efektif jika kurang 75% dari keseluruhan siswa di dalam tes
akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).
H1: π ≥ 75% H0: π < 75%
2. Hipotesis Ranah Afektif
H1 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium
dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran
dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa
7
H0 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium
dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang
pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.
H1: π ≥ 75% H0: π < 75%
3. Hipotesis Ranah Psikomotorik
H1 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium
dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran
dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotor.
H0 : Penggunaan media pembelajaran Kit Robot Bioloid premium
dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang
pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotor.
H1: π ≥ 75% H0: π < 75%
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimen kuasi yaitu
subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan kit robot bioloid
premium. Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa
pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai
robotika dasar. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil sebelum dan
sesudah proses perlakuan Efektivitas penggunaan alat terhadap pemahaman siswa
diukur dengan membandingkan antara nilai sesudah dan sebelum pembelajaran.
H. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Keahlian Teknik Elektronika Industri
8
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
Cimahi, Jawa Barat. Lokasi ini digunakan untuk penelitian efektivitas penggunaan
Kit Robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran Dasar robotika.
I. Struktur Organisasi Penelitian
Sistematika penulisan dalam suatu penelitian memiliki peranan sebagai
pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka
menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
BAB I meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode
penelitian, lokasi dan sampel penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II berisi kajian pustaka yang berkaitan dengan belajar dan
pembelajaran, efektivitas pembelajaran, hasil belajar, media pembelajaran, Kit
Robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar robotika, dan
pengenalan Kit Robot Bioloid premium.
BAB III membahas tentang metode penelitian, langkah-langkah penelitian,
lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian,
dan teknik analisis data.
BAB IV menjelaskan hasil uji coba instrumen penelitian, hasil penelitian,
dan pembahasan.
BAB V berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam
suatu kegiatan penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat efektifitas penggunaan kit robot bioloid premium, dimana
dapat dilihat dari perbedaan prestasi belajar siswa sebelum menggunakan kit robot
bioloid premium dan setelah menggunakan kit robot bioloid premium pada
pembelajaran Kompetensi Dasar Robotika. Subjek yang akan diteliti adalah kelas
yang belum pernah dan baru akan belajar materi Dasar Robotika.
Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimen kuasi yaitu
subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan kit robot bioloid
premium. Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa
pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai
robotika dasar.
Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415)
Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil O1 dan O2. O1 adalah
nilai sebelum treatment dan O2 adalah nilai sesudah treatment. Efektivitas
penggunaan alat terhadap pemahaman siswa diukur dengan membandingkan
antara nilai O1 dan O2.
Sebelum dilakukan pretest dan posttes agar dapat mengukur nilai O1 dan
O2, dibutuhkan instrumen. Instrumen yang dibuat untuk mengukur komptensi
siswa pada ranah kognitif, afektif dan Psikomotorik. Pada ranah kognitif akan
dibuat soal yang yang akan diujicoba pada suati kelas, tahap selanjutnya adalah
melakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesuakanr dan daya beda. Pada
ranah afektif dan psikomotorik, intrumen dibuat berupa lembar observasi
penilaian yang kriterianya akan ditentukan.
25
Berdasarkan desain di atas, maka metode penelitian yang akan digunakan
adalah eksperimen kuasi. penelitian ini dilakukan pada 1 kelas untuk
mambandingkan belajar sebelum menggunakan kit robot bioloid premium dan
setelah menggunakan kit robot bioloid premium pada pembelajaran kompetensi
perancangan robot.
B. Langkah—Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian dilakukan untuk menguji keefektifan produk,
maka perlu adannya langkah sistematik. Adapun dalam penelitian ini
langkah-langkah penelitian dilakukan sampai Ujicoba Produk atau Ujicoba Terbatas saja.
26
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. Gambar 3.2 Alur penelitian
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini muncul dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah terhadap
produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan
Mulai
Potensi dan Masalah
Observasi
Wawancara
RPP
Pembuatan RPP Kit Robot Bioloid
an Kit Robot Bioloid pada kelas 3B
Posttest pada kelas
3B sebanyak 30 siswa
27
akan meningkatkan keuntungan dari produk yang diteliti. Potensi dan masalah
yang di kemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
Untuk memperoleh data potensi dan masalah maka peneliti melakukan
observasi pada tempat yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan melakukan
wawancara kepada guru mata pelajaran dasar robotika di SMKN 1 Cimahi.
2. Pengumpulan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan
dapat mengatasi masalah tersebut.
Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan
penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau
diimplemetasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasanya. Studi
literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat
dalam penerapan produk.
Pada tahap ini peneliti melakukan survey ke sekolah dan melakukan
pertemuan dengan dosen yang menggeluti disiplin ilmu dasar robotika, guru
sekolah, serta teman-teman mahasiswa yang telah mempelajari robotika.
Berdasarkan survey tersebut didapatkan informasi sebagai berikut :
a. Dalam menerapkan suatu produk harus dipahami tentang manual atau
panduan yang akan digunakan dalam penerapan alat.
b. Sumber belajar yang bersangkutan dengan materi-materi yang membahas
dasar robotika seperti Handout materi pembelajaran robotika dan panduan
untuk pemograman robot.
3. Perencanaan Pembelajaran
a. Pemilihan Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Kit Robot Bioloid premium
Perencanaan pembelajaran menggunakan kit robot bioloid premium dalam
peneletian ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
28
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
tersebut maka dirancang produk kit robot bioloid premium dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Robot yang dibuat adalah robot jenis konstruksi robot mobil dan
manipulator yaitu robot dengan level pertengahan yaitu Probing Robot.
2) Elektronik berupa Kontroler CM-510, Aktuator AX-12 serta
menggunakan Sensor Jarak Infra Red dan Distance Measurement
Sensor
3) Pemrograman Menggunakan Bahasa menyerupai Bahasa C dengan
instruksi Function, Call, Return, Load, Calculate, Endless Loop, If,
Else, Wait While, Break Loop
Adapun alur pembelajaran kit robot bioloid premium adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.3 Alur perencanaan pembelajaran kit robot bioloid premium Tidak dan Lembar Kerja Siswa
Mulai
29
b. Perancangan Handout dan lembar kerja
Handout dan lembar kerja yang dibuat memuat tujuan pembelajaran,
materi/substansi belajar, dan evaluasi. Materi pembelajaran ini dibuat untuk
sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai
dengan kecepatan masing-masing.
4. Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Revisi RPP dilakukan untuk menilai apakah rancangan RPP dibuat sesuai
dengan Komptensi dan Silabus, lebih efektif digunakan atau tidak, dilihat dari
kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran.
Revisi RPP dapat dilakukan dengan cara membicarakan RPP kepada
Dosen dan Guru yang kompeten dibidang robotika Peneliti merevisi RPP
berdasarkan masukan yang didapat dari Guru Mata pelajaran Dasar Robotika.
5. Penerapan Kit Robot Bioloid Premium
Pembelajaran menggunakan kit robot yang telah dibuat kemudian
diujicobakan melalui uji coba terbatas di SMK dengan menghadirkan 30 orang
siswa dan 1 orang guru. Pegujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi apakah produk yang dibuat efektif digunakan sebagai media
pembelajaran. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen kuasi yaitu subyek
penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan kit robot bioloid premium.
Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa pengaruh
perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai robot.
Proses pembelajaran pada penelitian ini dilengkapi dengan penggunaan
simulasi software Webot, hal ini dikarenakan kit robot bioloid premium hanya ada
satu unit. Dalam proses pembelajaran siswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan
satu kelompok terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok akan bergiliran merakit robot
pada kit robot bioloid premium. Setiap kelompok yang tidak menggunakan kit
30
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Subyek penelitian berada di Provinsi Jawa Barat di Kota Cimahi, yaitu di
SMK Negeri 1 Cimahi. Pengambilan tempat di SMK Negeri 1 Cimahi ini dengan
pertimbangan bahwa SMK tersebut menggambarkan kondisi SMK secara umum
di wilayah tersebut.
Penelitian Uji coba terbatas dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi. Penelitian
ini akan dilakuakan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas XII BI pada
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan program keahlian Elektronika
Industri.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang
pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman yang cepat pada pembelajaran perancangan robot.
2. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman
siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah
menggunakan kit robot bioloid premium.
3. Penyebaran angket, digunakan untuk memperoleh informasi yang
mengarah pada dua aspek:
a. Aspek media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan kit robot,
kemudahan dalam menggunakan kit robot, kualitas kit robot,
kemudahan dalam pemrograman, kemudahan dalam menggunakan
software pemrograman bioloid serta aplikasi lainnya.
b. Aspek instruksional seperti: standar kompetensi yang akan dicapai,
kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi,
kemudahan menggunakan media, ketepatan urutan penyajian,
kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan
31
E. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen
Arikunto (2010: 211) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.”
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai
dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total
menjadi tinggi atau rendah.
Uji validitas yang digunakan untuk instrumen yang berupa skor dikotomi
yaitu bernilai 0 dan 1 digunakan korelasi point biserial dengan rumus sebagai
berikut :
(Arikunto, 2011: 79 )
Keterangan :
r
pbi : Koefisien korelasi biserialMp : Rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
Mt : Rerata skor total
St : Standar deviasi dari skor total
p : Proporsi siswa yang menjawab benar
q : Proporsi siswa yang menjawab salah
Uji validitas ini dikenakan pada setiap butir soal. Selanjutnya untuk
32
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
(Sugiyono, 2008: 230)
Keterangan :
n : Jumlah responden
r : Koefisien korelasi
Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat
kebebasan (dk = n - 2) dan taraf signifikansi 5% (= 0,05). Apabila thitung ≥ ttabel
maka item tes dinyatakan valid. Dan apabila hasil thitung < ttabel maka item tes
tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Arikunto (2011: 86) menyatakan pengertian reliabilitas sebagai berikut :
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas
alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa
yang diukur, artinya alat ukur terebut digunakan untuk memberikan hasil ukur
sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut :
(Arikunto, 2011: 100)
Keterangan :
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
: Banyaknya butir tes
: Varians total
: Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
: Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
33
(Arikunto, 2011: 97)
Keterangan :
X
: Jumlah skor total
N : Jumlah responden
Kemudian hasil perolehan rhitung dibandingkan dengan rtabel pada derajat
kebebasan (dk = n - 2) dan taraf signifikansi 5%. Adapun penafsiran dari harga
rhitung dan rtabel yaitu jika rhitung ≥ rtabel maka intrumen dinyatakan reliabel, dan jika
rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel.
3. Analisis Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item
soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan
rumus :
S J
B P
(Arikunto, 2011: 207) Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik
sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Klasifikasi indeks kesukaran
No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran P Klasifikasi
1. 0,71 – 1,00 Mudah
2. 0,31 - 0,70 Sedang
3. 0,00 - 0,30 Sukar
34
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban
kelompok atas dan kelompok bawah, sebagai mana dikemukakan oleh Arikunto
(2011: 211) “daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
B
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab benar
PA : Proporsi peserta kelompok atas menjawab benar
PA : Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar
Indeks daya pembeda ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1.
Sedangkan indeks daya pembeda sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut
mempunyai daya diskriminasi rendah sedangnkan harga daya pembeda negatif
menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Berikut
ditunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.
Tabel 3.2 Klasifikasi daya pembeda
(Arikunto, 2011: 218)
No Rentang Nilai D Klasifikasi
1 0,00 - 0,20 Jelek
2 0,20 - 0,40 Cukup
3 0,40 - 0,70 Baik
35
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan instrumen yang
digunakan. Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan
secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.
Rumus yang digunakan untuk persentase sebagai berikut:
Keterangan :
∑ : Jumlah
n : Jumlah seluruh item angket
Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan,
maka digunakan ketetapan sebagai berikut.
Tabel 3.3 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi
65% - 74% Cukup Direvisi
55% - 64% Kurang Direvisi
0 – 54% Sangat Kurang Direvisi
(Sudjana : 2005) Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrumen
berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan
media pembelajaran berupa kit robot bioloid premium.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan Chi Kuadrat (χ2). Pengujian normalitas data dengan (χ2)
dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data
36
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
Menurut Sugiyono (2008: 80), kurva normal baku yang luasnya mendekati
100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga
bidang di bawah rata-rata dan tiga bidang di atas rata-rata. Luas enam bidang
dalam kurva normal baku adalah 2,7%, 13,53%, 34,13%, 34,13%, 13,53% dan
2,7% sesuai dengan gambar 3.2 di bawah ini:
Gambar 3.4 Kurva normal baku (Sugiyono, 2008: 80)
Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data ini adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan Chi
Kuadrat ini, jumlah kelas inteval ditetapkan sebanyak enam kelas sesuai
dengan enam bidang yang ada pada kurva normal baku.
b. Menentukan panjang kelas interval :
c. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk
menghitung harga Chi Kuadrat hitung sesuai dengan format di bawah ini:
Tabel 3.4 Format tabel distribusi frekuensi
No Kelas Interval fo fh fo– fh (fo– fh) 2
Keterangan : fo = Frekuensi / jumlah data hasil observasi
fh = Jumlah / frekuensi yang diharapkan
d. Menghitung fh (frekuensi harapan)
Cara menghitung fh didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva
37
e. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh , sekaligus menghitung
harga-harga pada kolom yang lain. Harga yang dihasilkan adalah
merupakan harga Chi Kuadrat (χ2) hitung.
f. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Taraf signifikansi 5 %
2) Derajat kebebasan (dk = k – 1)
3) Apabila χ2 hitung < χ2tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
2. Analisis Data Prestest dan Posttest
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif
sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ramah kognitif setelah
diberikan perlakuan digunakannya kit robot bioloid premium sebagai media
pembelajaran (posttest).
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only
yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak
dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah
jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai
dengan ketentuan sebagai berikut:
3. Pengukuran Ranah Afektif
Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2011: 178)
adalah:
a. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya. b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai
38
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.
d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud, 1983: 2).
Berdasarkan tujuan di atas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah
perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian
ini meliputi aspek kerjasama dalam melakukan percobaan dan sikap dalam
melakukan percobaan pada kegiatan pembelajaran perancangan robot. Acuan
pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Kriteria pengukuran aspek afektif
No. Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria
Kerjasama dan serius dalam
39
No. Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria
Mengikuti instruksi guru dan membaca manual kit robot tetapi tidak dilaksanakan sepenuhnya
56 – 69 Cukup
Mengikuti instruksi guru dan prosedur pada manual kit robot tanpa mendiskusikan dengan rekan yang lain
70 – 85 Baik
Mengikuti instruksi guru dan prosedur pada manual kit robot kemudian
(Sumber : SMK Negeri 1 Cimahi)
Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Instrumen pengukuran aspek afektif
No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah
Skor Nilai
Kerjasama Sikap
Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki
skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan
rumus:
(Arikunto, 2011: 183)
Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari
nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata
40
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
4. Pengukuran Ranah Psikomotorik
Menurut Arikunto (2011: 182), pengukuran ranah psikomotorik dilakukan
terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek yang dinilai yaitu
keterampilan dan ketelitian dalam menggunakan kit robot bioloid premium dalam
pembelajaran perancangan robot. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah
psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Kriteria pengukuran aspek psikomotorik
No. Aspek Kriteria Skor Kriteria
1. Keterampilan
Tidak bisa menggunakan kit robot bioloid premium (proses perakitan, sesuai manual kit robot, serta percobaan tidak robot) dan bekerja sesuai kit robot, serta percobaan
41 robot), bekerja sesuai kit robot serta percobaan dengan gambar serta tidak bekerja sesuai manual kit robot, dan tidak
merapihkan alat bahan praktek.
30 – 39 Gagal
Perakitan sesuai dengan gambar tetapi tidak bekerja sesuai manual kit robot, dan tidak merapihkan alat bahan praktek.
40 – 55 Kurang
Perakitan tidak sesuai dengan gambar tetapi bekerja sesuai manual kit robot, dan tidak
merapihkan alat bahan praktek.
56 – 69 Cukup
Perakitan sesuai dengan gambar dan bekerja sesuai manual kit robot, tetapi tidak merapihkan alat
42
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
No. Aspek Kriteria Skor Kriteria
bahan praktek.
Perakitan sesuai dengan gambar dan bekerja sesuai manual kit robot, serta merapihkan alat bahan praktek.
86 – 100 Baik Sekali
(Sumber : SMK Negeri 1 Cimahi)
Tabel 3.8 Instrumen pengukuran aspek psikomotorik
No. Nama Siswa
Aspek yang diukur Jumlah
Skor Nilai
Keterampilan Kerapihan
Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala
0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:
(Arikunto, 2011: 183)
Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari
nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata
setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
43
a. Hipotesis Ranah Kognitif
H1 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium
dianggap efektif jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa
di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).
H0 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium
dianggap tidak efektif jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa di
dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).
H1: π ≥ 75% H0 : π < 75%
b. Hipotesis Ranah Afektif
H1 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium
dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran
dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.
H0 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium
dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang
pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.
H1: π ≥ 75% H0 : π < 75%
c. Hipotesis Ranah Psikomotorik
H1 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium
dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran
dasar robotika jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.
H0 : Penggunaan media pembelajaran kit robot bioloid premium
dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang
pembelajaran dasar robotika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa
masuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.
44
Ilman Himawan Kusumah, 2014
PENERAPAN KIT ROBOT BIOLOID PREMIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR ROBOTIKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.
H0: π < 75%
Rumus yang digunakan untuk menghitung hipotesis di atas menggunakan
uji proporsi pihak kiri. Karena H1 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥)
dan H0 berbunyi “lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji pihak kiri.
Z =
(Sudjana, 2005:233)
Keterangan :
Z : Nilai Z hitung n : Jumlah sampel
: Nilai yang dihipotesiskan x : Nilai data yang diperoleh
Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ -z (0.5-) dimana z (0.5-) didapat dari daftar normal baku, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika zhitung
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian “Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai Media Pembelajaran Perancangan robot”, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kit robot Bioloid premium dapat diterapkan sebagai media pembelajaran
perancangan robot. Media ini belum layak untuk digunakan secara meluas
karena uji yang dilakukan hanya sampai pada uji terbatas saja, akan tetapi
media ini dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
2. Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar
robotika efektif meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa.
3. Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar
robotika efektif meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa.
4. Penerapan Kit robot Bioloid premium sebagai media pembelajaran dasar
robotika efektif meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, ada beberapa saran yang
dapat disampaikan peneliti untuk untuk para peneliti selanjutnya, antara lain
sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran penyampaian materi sebaiknya langsung di
contohkan dengan alat peraga, agar pembelajaran mudah untuk diingat dan
siswa akan semakin paham karena fakta dan konsep dijelaskan dan di
peragakan secara bersamaan, dengan demikian hasil belajar dalam ranah
kognitif akan semakin baik.
2. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terutama saat perakitan robot,
siswa harus lebih sering didampingi karena selain lebih memotivasi siswa
juga akan mempercepat pemahaman penyelesaian kendala yang dialami
3. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang robot, siswa sebaiknya tidak
bergantung pada penjelasan guru dalam mempelajari robotika, selain
penjelasan dari guru, siswa diharapkan mencari sumber-sumber referensi
lain tentang perakitan robot yang mendukung.
4. Untuk memperkuat dasar ilmu pemograman mikrokontroler peserta harus
diajarkan pengetahuan dasar seperti penguasaan teknik sistem digital,
sistem bilangan biner, desimal, dan heksa desimal, algoritma pemograman,
dan prosedur pemograman bahasa C.
5. Siswa sebaiknya tidak bergantung pada penggunaan media seutuhnya,
selain menggunakan media ini siswa juga harus dapat mencari
sumber-sumber lainnya yang mendukung.
6. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih
diperbanyak. Karena idealnya satu orang siswa menggunakan satu
PC/laptop pada saat pembelajaran berlangsung, begitu pula dengan jumlah
kit robot bioloid premium perlu untuk diperbanyak sehingga proses
pembelajaran akan lebih baik.
7. Untuk peneliti selanjutnya, buatlah pembelajaran menggunakan kit robot
bioloid premium ini terintegrasi antara modul pembelajaran dan robot