• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Pulokulon Ke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Pulokulon Ke"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PULOKULON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Naskah Publikasi Ilmiah

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh: NUR INDAH SARI

A510 080 077

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang sumber daya alam melalui model pembelajaran Student Facilitator And Explaining pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pulokulon tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Pulokulon yang berjumlah 29 siswa.

Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dilakukan dengan cara reduksi, penyajian kemudian dilanjutkan dengan mengambil kesimpulan lalu verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pulokulon tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran sebelum tindakan sebesar 45% dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I yaitu putaran I sebesar 51% dan putaran II sebesar 72% dan diakhir tindakan pada siklus II putaran I sebesar 86% dan putaran II sebesar 90%. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Student Facilitator And Explaining pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Pulokulon tahun pelajaran 2011/2012.

(3)
(4)

1. PENDAHULUAN

Memasuki era globalisasi ini diperlukan sumber daya manusia yang

handal dam mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan sumber

daya manusia yang kreatif, berpikir sistematis, logis, dan konsisten, dapat

bekerja sama serta tidak cepat putus asa. Untuk memperoleh sifat yang

demikian perlu diberikan pendidikan yang berkualitas dengan

bermacam-macam mata pelajaran.

Salah satunya dalam pembelajaran Ilmu pengetahuan alam. Ilmu

pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari

makhluk hidup dan segala seluk beluknya. Dari pengalaman peneliti pada

saat pelaksanaan PPL dan observasi, peneliti menemukan berbagai

permasalahan salah satunya dari pengamatan yaitu aktivitas siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran masih rendah, ini ditunjukkan dengan

35% hasil belajar IPA yang masih rendah. Dari 29 siswa, yang aktif dalam

mengajukan pertanyaan hanya 5 orang, menjawab hanya 2 orang, sedangkan

yang lain hanya pasif dalam pembelajaran. Demikian juga pada saat

kegiatan diskusi kelompok, hanya beberapa siswa saja yang ikut

berpartisipasi dalam diskusi.

Guru sebagai tenaga profesional dituntut untuk memiliki kompetensi

paedagogi, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan

kompetensi sosial. Upaya untuk menguasai keempat kompetensi itu melalui

pendidikan formal hanyalah merupakan syarat mutlak bagi guru. Salah satu

pilihan upaya yang bisa digunakan guru untuk melakukan continous

improvement adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas merupakan salah satu alternatif model pembinaan profesi

pendidikan melalui pengkajian pembelajaran dalam beberapa siklus secara

kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kesejawatan dan

saling membutuhkan (Suharsimi Arikunto, 2006 : 23).

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

(5)

Student Facilitator And Explaining pada kelas IV SD Negeri 1 Pulokulon

Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011 / 2012.

2. LANDASAN TEORI

1) Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja yang berupa

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitar dan unsur-unsur

yang ada di lingkungan yang dapat merubah diri atau individu,

perubahan tersebut meliputi unsur kognitif, afektif dan psikomotor atau

bisa disebut kecakapan diri.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang

sebagai hasil dari proses belajar yang dapat tercermin dalam bentuk

pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan terhadap ilmu yang

dipelajarinya.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Samino dan Saring Marsudi,2011: 56) adalah sebagai berikut :

a. Faktor Intern

Faktor fisiologis / faktor fisik dan faktor psikologis / faktor jiwa.

b. Faktor ekstern

Faktor yang datang dari luar diri atau tubuh siswa, antara lain

lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

3) Motivasi Belajar Siswa

Cara memotivasi belajar siswa antara lain kebermaknaan

menggunakan model pembelajaran komunikasi terbuka, latihan/ praktek

yang bermanfaat, kondisi kelas yang menyenangkan dan mengevaluasi

(Hamalik, 1990: 176).

4) Pembelajaran IPA di SD

(6)

masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan

secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Sehingga diharapkan pembelajaran memberikan penekanan

pembelajaran dengan menghubungkaitkan unsur sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat, yang diarahkan pada pengalaman belajar.

Sehingga siswa dapat merancang dan membuat suatu karya, melalui

penerapan konsep dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana

(Depdiknas, 2006: 12).

Melalui pendidikan dan pembelajaran, siswa tidak hanya sekedar

memperoleh pengetahuan, tetapi juga menemukan sendiri pengetahuan

tersebut (inkuiri). Sejak penggunaan pendekatan inkuiri dalam

pembelajaran, proses pembelajaran mulai bergeser dari berpusat pada

guru menjadi berpusat pada siswa. Melalui pendekatan inkuiri, siswa

dapat lebih mengembangkan kompetensi kognitif, afektif dan

psikomotorik.

5) Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Model pembelajaran student facilitator and explaining adalah

model pembelajaran dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat

pada siswa lain. Melalui model pembelajaran ini, memberikan

kebebasan pada siswa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat

tentang suatu permasalahan yang berhubungan dengan pemahaman

konsep maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas,

2006: 15).

Langkah – langkah untuk menyusun program pembelajaran IPA dengan model pembelajaran student facilitator and explaining adalah

sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan dicapai

b. Guru menjelaskan apa yang perlu dilakukan oleh siswa, untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan

c. Guru membagi kelompok dengan tingkat kemampuan akademik

(7)

d. Siswa dipersilahkan untuk membuat laporan mengenai apa yang

menjadi tugas mereka

e. Siswa dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi kepada siswa

lain yang berbeda kelompok

f. Guru menyimpulkan pendapat siswa

g. Guru membuat peta konsep mengenai konsep yang telah ditentukan.

3. METODE PENELITIAN

1) Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat di Sekolah Dasar Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Penelitian akan dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012. Jangka waktu penelitian selama 4 bulan (April sampai juli

2012).

2) Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

3) Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 1 pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun

pelajaran 2011/ 2012 sejumlah 29 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki – laki dan 9 siswa perempuan. Mata pelajaran yang diteliti adalah IPA.

4) Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, penulis mempersiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian antara lain:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk masing-masing

siklus. Rancangan ini disempurnakan pada awal siklus II. Setelah

memperoleh umpan balik, analisis dan refleksi siklus I.

2. Menyusun model pembelajaran student facilitator and explaining

(8)

3. Membuat instrumen sebagai alat pengumpulan data berupa soal

mengenai materi.

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto dalam Retno Winarni

(2009: 68) langkah-langkah penelitian tindakan kelas berlangsung secara

berulang-ulang terdiri 4 tahapan yaitu:

1. Perencanaan (planing)

a. Membuat rencana pembelajaran yang terdiri dari silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

b. Menyiapkan bahan ajar

c. Menyiapkan media pembelajaran

d. Menyusun lembar penskoran

e. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

f. Menyusun instrumen observasi aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran.

g. Hasil mengembangkan alat evaluasi hasil belajar berupa soal-soal

pemahaman dan penerapan konsep.

h. Menyiapkan lembar refleksi pembelajaran

2. Pelaksanaan Tindakan (acthing)

a. Tahap persiapan

1) Guru membentuk kelompok belajar dengan masing-masing

kelompok terdiri dari 5 siswa

2) Guru memotivasi siswa agar bersungguh-sungguh dalam belajar

3) Guru menyampaikan indikator belajar

b. Tahap kegiatan inti

1) Guru memberikan bermasalahan berbeda kepada tiap-tiap

kelompok

2) Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalah dengan

anggotanya

3) Setelah diskusi kelompok selesai, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya atau menyampaikan ide di

(9)

4) Setelah selesai masing-masing kelompok disuruh menanggapi

atau bertanya terhadap kelompok yang lain

5) Siswa menyimpulkan materi

c. Tahap akhir

1) Guru memberikan soal-soal atau Lembar Kerja Siswa untuk

mengetes kemampuan siswa

2) Guru dan siswa bersama-sama membahas soal

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum paham

4) Guru menarik kesimpulan

3. Observasi (observing)

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang meliputi:

a. Aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Student Facilitator and Explaining

b. Kemampuan siswa untuk pemahaman dan penerapan konsep IPA,

melalui lembar evaluasi

c. Hasil belajar siswa dalam menjawab soal-soal. 4. Refleksi (reflekting)

Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses

pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan hasil belajar berupa nilai pada

siklus 1 tentang materi yang sedang dipelajari menggunakan model

Student Facilitator and Explaining. Peneliti juga berdiskusi dengan

teman sejawat (kolaborator) untuk membantu menemukan

permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk

perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya.

5) Metode Pengumpulan Data a. Tes

b. Observasi Langsung

c. Dokumentasi

(10)

6) Validitas Data

Untuk menjamin kevalitan sebuah data dalam suatu penelitian bisa

menggunakan suatu teknik yang dinamakan dengan trianggulasi data.

Trianggulasi data yaitu sebuah teknik yang didasari pola pikir

fenomenologi yang bersifat multiperspektif, yang artinya menarik

simulan yang mantap memerlukan beberapa pandangan.

7) Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman dalam Iskandar (2008: 75) menyatakan bahwa

tahapan atau langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut :

1. Reduksi data

2. Display (penyajian data)

3. Mengambil kesimpulan atau ferivikasi

8) Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu apabila 75 % dari jumlah siswa dalam mengerjakan soal memperoleh nilai ≥ 61 sesuai dengan KKM.

4. HASIL PENELITIAN 1) Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Siklus I dilakukan pada tanggal 31 Mei 2012. Pada siklus ini,

peneliti menyiapkan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

tentang sumber daya alam dengan kompetensi menjelaskan hubungan

antara sumber daya alam dengan lingkungannya.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

b) Elaborasi

c) Konfirmasi

(11)

c. Observasi

Kegiatan guru yang diamati adalah pelaksanaan kegiatan awal

seperti memberikan salam dan berdoa bersama, mengkondisikan

siswa, apersepsi, dan menyampaikan materi pokok yang akan

dipelajari. Kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran IPA dengan model

Student Facilitator And Explaining, dan kegiatan penutup dimana

guru membuat kesimpulan dan menutup pelajaran.

d. Refleksi

Refleksi tindakan I ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang

telah dilakukan.

e. Hasil Pelaksanaan Tindakan

Hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas

siklus I, siswa masih belum berani dalam mengutarakan pendapatnya.

2) Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan pada tanggal 7 Juni 2012.

Adapun tahap perencanaan dari kegiatan siklus II meliputi :

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan

pembelajaran yang sudah dikembangkan dari RPP siklus I

2) Menyiapkan pedoman observasi

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

b) Elaborasi

c) Konfirmasi

3) Kegiatan Akhir

c. Observasi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru mengalami

(12)

I. Guru mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa serta

membuat kondisi kelas yang aktif.

d. Refleksi

Dalam kegiatan pada siklus II, didapatkan hasil refleksi sebagai

berikut :

1) Perhatian siswa sudah terfokus ke dalam kegiatan pembelajaran

dan penjelasan guru.

2) Siswa berani mengutarakan pendapat.

3) Guru cukup mampu mengkondisikan kelas dengan baik dibanding

siklus I.

e. Hasil Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II suasana belajar mengajar di kelas sudah membaik,

komunikasi antara guru dan siswa juga terjalin dengan baik.

5. KESIMPULAN a. Simpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa: “Penerapan model pembelajaran Student Facilitator

And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri I Pulokulon tahun pelajaran 2011/ 2012”.

Peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya

peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 61 adalah

sebagai berikut:

1.Pada siklus I putaran pertama siswa yang memenuhi KKM adalah 15

siswa dari 29 siswa (51%) dan putaran kedua siswa yang memenuhi

KKM adalah 21 siswa dari 29 (72%).

2.Pada siklus II putaran pertama siswa yang memenuhi KKM adalah 25

siswa dari 29 siswa (86%) dan pada putaran kedua siswa yang

memenuhi KKM adalah 26 siswa dari 29 (90%).

3.Model Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil

(13)

hipotesis diterima yaitu “Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri 1

Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/ 2012”.

b. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Dengan digunakannya model diskusi pihak sekolah hendaknya

menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and

explaining untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Guru dapat mengaktifkan siswa dan memusatkan pembembelajaran

pada pengembangan potensi diri siswa juga meningkat, sehingga

pembelajaran lebih menarik, bermakna, menyenangkan, dan

mempunyai daya tarik.

c. Melalui pembelajaran dengan model Student Facilitator and

Explaining siswa akan terbiasa untuk mengungkapkan ide atau

pendapat dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi

belajar.

d. Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,

hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan

perbandingan dengan metode yang lebih variatif, sehingga

pengutaraan pendapat siswa dapat ditingkatkan melalui berbagai

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplekasi PIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends, Richardl. 1997. Classroom Instructional Management. New York: The MC Graw-Hill company.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bimo Walgito. 1986. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: PT Cendekiawan Jaya.

Damyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dep.Pendidikan dan Kebudayaan.

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas IV. Jakarta: Ditjen Dikdasmen, Dit. Dikmenjur.

Eggen, Paul D.& Kauchak, Donald P. 1996. Strategies for Teachers Teaching Content and Thinking Skill. Boston: Allyn and Bacon.

Hamalik. 1990. Psikologi Belajar. Bandung: Sinar Baru.

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gunung Persada Perss.

Joko Tri Prasetiya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Joyce. 1992. Model Of Teaching. Boston: Allyn dan Bacon.

KTSP. 2007. Jakarta: CV. Timur Timur Putra Mandiri.

Mahmud. 2011. Metode penelitian pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

(15)

Muhammad Nur. 2004. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA.

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Nana Sudjana. 1987. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Banu Algesindo.

Nurulwati. 2000. Model-model Pembelajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ps. Widi Raharjo. 1991. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Retno Winarni. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Salatiga: Widya Sari Perss.

Rubino Rubiyanto. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairus Media.

Skinner.1982. Educational Psychology. Surabaya: UNESA.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wardani, I G. A. K.; Wihardit, K; dan Nasoetion, N. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Razia Gabun gan PELANGGA RAN LALU PENINDAKAN OLEH PIHAK KEPOLISIAN PERINGA TAN/ TEGURA PENILAN GAN PENULISAN PADA BLANKO PENANDATANGA NAN BLANKO TILANG OLEH TIDAK BERSEDIA

LAR memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena jika LAR suatu bank meningkat berarti mengindikasikan terjadi peningkatan total kredit yang diberikan dengan persentase

yang lebih spesifik pada gangguan autisme berat, sehingga sistem dapat lebih. mudah membedakan antara gangguan autisme berat dengan autisme

Hutang dalam negeri adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk membiayai defisit anggaran yang terjadi, antara lain berasal dari penerbitan surat hutang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar barisan dan deret pada siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Banyudono dengan media

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui penentuan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan dan mengetahui penentuan harga jual dengan metode Cost Plus Pricing

Hasil analisa Kandungan unsur hara menunjukkan Pemberian tingkat starbio tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap kandungan NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, ADL

Cis-Oleil-Imidazolinium Tetrakloromanganat(II) telah digunakan sebagai material gel pemancar cahaya dengan cahaya yang dihasilkan berwarna hijau dengan tegangan yang