MANFAAT HASIL BELAJAR “MEMBUAT BUSANA ANAK” SEBAGAI KESIAPAN UJI LEVEL BUSANA ANAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh
EKA PURWANTI FEBRIANI 0800653
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Manfaat Hasil Belajar “Membuat Busana Anak” Sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,
EKA PURWANTI FEBRIANI
MANFAAT HASIL BELAJAR “MEMBUAT BUSANA ANAK” SEBAGAI KESIAPAN UJI LEVEL BUSANA ANAK
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. Hj. Mally Maeliah, M.Pd NIP. 19550929 198303 2 002
Pembimbing II,
Dra. Pipin Tresna Prihatini, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
ABSTRAK
MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT BUSANA ANAK SEBAGAI KESIAPAN UJI LEVEL BUSANA ANAK
Penelitian ini membahas tentang manfaat hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9 Bandung kelas X. Sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh dengan jumlah 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak, ditinjau dari penguasaan kompetensi membuat pola, memotong bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan pada busana anak. Rekomendasi ditujukan pada peserta didik agar hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan mengenai membuat busana anak, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan busana anak, dan kepada guru mata diklat membuat busana anak, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran membuat busana anak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 8
A. Hasil Belajar Kompetensi Membuat Busana Anak ... 8
1. Materi Pembelajaran Membuat Busana Anak ... 8
2. Hasil Belajar Membuat Busana Anak ... 34
B. Konsep Kesiapan ... 35
1. Pengertian Kesiapan ... 35
2. Prinsip Kesiapan ... 36
3. Aspek-Aspek Kesiapan ... 36
C. Uji Level Busana Anak ... 38
1. Pengertian Uji Level Busana Anak ... 38
2. Pelaksanaan Uji Level Busana Anak ... 38
3. Penilaian Uji Level Busana Anak ... 41
D. Kerangka Pemikiran ... 44
E. Pertanyaan Penelitian ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 46
B. Metode Penelitian ... 47
C. Definisi Operasional ... 47
D. Instrumen Penelitian ... 49
E. Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 49
F. Teknik Pengolahan Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Pemaparan Data ... 53
B. Pembahasan Data ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
LAMPIRAN ... 102
A. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 103
B. Instrumen Penelitian ... 106
C. Surat-surat ... 120
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Daftar Ukuran-Ukuran Standar dalam Cm ... 9
2.2 Cara Mengambil Ukuran Badan Anak ... 10
2.3 Tanda-Tanda Pola ... 11
2.4 Alat-Alat Pengepresan ... 33
3.1 Populasi Penelitian ... 46
4.1 Motivasi Masuk dan Memilih Program Keahlian Tata Busana ... 53
4.2 Alasan Memilih Program Keahlian Tata Busana ... 54
4.3 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Bentuk Pola Dasar Badan Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 55
4.4 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Bentuk Pola Dasar Celana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 56
4.5 Manfaat Hasil Belajar pada Pemahaman Mempelajari Pembuatan Pola Dasar Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 57
4.6 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Pola Busana Bermain Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 58
4.7 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik Mengambil Ukuran Badan Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 59
4.8 Manfaat Hasil Belajar pada Pemahaman Mempelajari Tanda-Tanda Pola pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak .... 60
4.9 Manfaat Hasil Belajar pada Pemahaman Mempelajari Rancangan Bahan Secara Terperinci sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 61
4.10 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Rancangan Bahan Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 62
4.11 Manfaat Hasil Belajar pada Pemahaman Mempelajari Penempatan Pola Sesuai Corak Kain sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 63
4.12 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Meletakkan Pola pada Kain sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 64
4.13 Manfaat Hasil Belajar pada Pengetahuan Mempelajari Besar Kampuh Pada Pembuatan Busana Bermain Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 65
4.14 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Langkah Memotong Kain sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 66
4.15 Manfaat Hasil Belajar pada Pemahaman Mempelajari Langkah Kerja Pembuatan Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak .. 67
4.16 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Menjahit dengan Mesin sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 68
Teknik Dasar Menjahit Kampuh sebagai Kesiapan Uji Level
Busana Anak ... 70 4.19 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik
Menjahit Garis Model pada Busana Anak sebagai Kesiapan
Uji Level Busana Anak ... 71 4.20 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik
Menjahit Kerah pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level
Busana Anak ... 72 4.21 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik
Menjahit Lengan Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level
Busana Anak ... 73 4.22 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Penempatan
Karet Elastik pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level
Busana Anak ... 74 4.23 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik
Menjahit Penyelesaian Leher pada Busana Anak sebagai Kesiapan
Uji Level Busana Anak ... 75 4.24 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik Menjahit Blus pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak .... 76 4.25 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik
Penyelesaian Depun pada Bagian Leher Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 77 4.26 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik Menjahit dan Memasang Lengan pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 78 4.27 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Teknik Menjahit Kerutan pada Garis Pinggang Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 79 4.28 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Penempatan
Penyelesaian Busana Menggunakan Serip pada Busana Anak sebagai
Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 80 4.29 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Langkah
Penyelesaian Rompok pada Bagian Leher Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 81 4.30 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Cara Membuat Tusuk Kelim pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level
Busana Anak ... 82 4.31 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Macam-Macam Hiasan pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak 83 4.32 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Motif Hiasan
Aplikasi pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak 84 4.33 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Alat Pengepresan pada Busana Anak sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak ... 85 4.34 Manfaat Hasil Belajar pada Keterampilan Mempelajari Penyelesaian
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Pola Dasar Badan Anak Perempuan ... 13
2.2 Pola Dasar Badan Anak Laki-Laki ... 14
2.3 Desain Busana Pesta Anak Perempuan ... 14
2.4 Pola Busana Pesta Anak Perempuan Bagian Muka dan Belakang ... 15
2.5 Desain Celana Pendek (Shorts) ... 15
2.6 Pola Celana Pendek (Shorts) ... 16
2.7 Rancangan Bahan Pokok Busana Pesta Anak Perempuan 7 Tahun Skala 1/8 ... 18
2.8 Rancangan Bahan Voering Busana Pesta Anak Perempuan 7 Tahun Skala 1/8 ... 19
2.9 Rancangan Bahan Pita Busana Pesta Anak Perempuan 7 Tahun ... 19
2.10 Langkah Kerja dan Hasil Jadi Kampuh Balik pada Busana Anak ... 21
2.11 Langkah Kerja dan Hasil Jadi Kampuh Obras pada Busana Anak ... 21
2.12 Cara Menggunting dan Menyambung Kain Serong ... 22
2.13 Langkah Kerja Penyelesaian Rompok pada Leher ... 22
2.14 Langkah Kerja Penyelesaian Depun pada Leher ... 23
2.15 Langkah Kerja Penyelesaian Serip pada Leher ... 24
2.16 Langkah Kerja Menjahit Saku Tempel Segilima ... 24
2.17 Macam-Macam Sepatu untuk Memasang Ritsluiting ... 25
2.18 Langkah Kerja Menjahit Tutup Tarik (Ritsluiting)Biasa ... 26
2.19 Langkah Kerja Menjahit Tutup Tarik (Ritsluiting) Jepang ... 27
2.20 Langkah Kerja Menjahit Karet Elastik pada Bagian Pinggang Rok .... 28
2.21 Langkah Kerja Menjahit Kerah Rebah dengan Renda ... 29
2.22 Langkah Kerja Menjahit dan Memasang Lengan ... 30
2.23 Langkah Kerja Menjahit dan Memasang Kerutan pada Garis Pinggang ... 31
2.24 Tusuk Kelim pada Busana Anak ... 32
DAFTAR BAGAN
Bagan
2.1 Kerangka Berfikir Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Anak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 103
B. Instrumen Penelitian ... 106
C. Surat-surat ... 120
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting
dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di
era globalisasi. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam peningkatan sumber daya manusia, karena pendidikan merupakan sarana
utama dalam membentuk individu-individu agar mempunyai sikap dan perilaku
yang kreatif dan mandiri sehingga selalu berkeinginan untuk berkembang.
Gambaran pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Bab II Pasal 3
mengenai Dasar, Fungsi dan Tujuan (2011:6), sebagai berikut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas yaitu untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang mandiri, tanggung jawab, professional dan berkualitas.
Realisasi dari tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah menyelenggarakan
pendidikan melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non
formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang ditempuh secara resmi di
lembaga sekolah sesuai dengan perkembangan peserta didik dan dilaksanakan
secara terstruktur, berjenjang serta berkesinambungan mulai dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah dilaksanakan untuk menyiapkan lulusan yang dapat
bekerja, berwirausaha ataupun melanjutkan pada pendidikan tinggi. SMK
merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah kejuruan yang bertujuan
2
bidang tertentu sesuai keahlian yang dimiliki, mampu beradaptasi di lingkungan
kerja dan mampu melihat peluang kerja serta mampu mengembangkan diri di
kemudian hari dengan keterampilan yang telah dimiliki (life skil).
SMK Negeri 9 Bandung merupakan lembaga pendidikan menengah
kejuruan kelompok pariwisata dengan membina empat program keahlian, salah
satunya Program Keahlian Tata Busana. Tujuan Program Keahlian Tata Busana
yang tercantum dalam kurikulum (KTSP, 2012/2013:21) yaitu:
Program Keahlian Tata Busana merupakan program keahlian SMK yang membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap professional agar kompeten dalam keterampilan melaksanakan tugas individu (task skill), keterampilan untuk mengelola sejumlah tugas dalam pekerjaan (task management skill), keterampilan menghadapi tanggung jawab dalam lingkungan kerja (job or role environment skill), dan keterampilan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan pada lingkungan baru (transfer skill).
Pada kurikulum Program Keahlian Tata Busana terdiri atas program
normatif, adaptif, dan produktif. Kompetensi membuat busana anak merupakan
salah satu mata diklat pada program produktif yang mempelajari materi membuat
busana anak dimulai dari konsep dasar busana anak sampai pada teknik
pengepresan busana anak.
Standar kompetensi membuat busana anak dipelajari dalam bentuk teori
dengan bobot 30% dan praktek dengan bobot 70%, dengan durasi pembelajaran
delapan jam perminggu, dalam satu semester dengan setiap jam pembelajaran 45
menit. Standar kompetensi membuat busana anak diajarkan di tingkat X pada
semester dua. Kompetensi dasar membuat busana anak, sebagaimana yang
tercantum dalam Silabus Kompetensi Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9
Bandung (2010) yaitu:
1. Mengelompokkan macam-macam busana anak 2. Menguraikan macam-macam teknik pembuatan pola 3. Membuat pola
4. Memotong bahan 5. Menjahit busana anak
6. Menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan 7. Melakukan pengepresan
3
Tujuan yang diharapkan dari standar kompetensi membuat busana anak
yaitu peserta didik memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam membuat busana anak. Proses kegiatan pembelajaran membuat busana
anak diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memiliki nilai tambah
serta memberikan perubahan pada tingkah laku peserta didik yang disebut hasil
belajar, seperti yang dikemukan Nana Sudjana (2011:22),bahwa “hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar membuat busana anak merupakan kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi mengelompokkan
macam-macam busana anak, menguraikan macam-macam teknik pembuatan pola,
membuat pola, memotong bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan busana
anak dengan jahitan tangan, melakukan pengepresan dan menghitung harga jual.
Hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar diharapkan
dapat memberikan manfaat untuk siap mengaplikasikan dan mengembangkan
pengetahuan, sikap serta keterampilan yang dimiliki dalam mengikuti uji level
busana anak.
Kesiapan merupakan suatu keadaan seseorang dengan kondisi siap,
sebagaimana yang dikemukakan Slameto (2010:113) bahwa:
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional, kebutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan lain yang telah di pelajari.
Uji level adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur kompetensi peserta didik dengan melibatkan pihak industri atau dunia
usaha. Tujuan uji level seperti yang tercantum dalam DIKNAS 2004
(http//www.Puskur.net) adalah “menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja di
industri dengan level kualifikasi operator jahit dan mendapat sertifikasi dari
industri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki peserta didik.” Uji Level
sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum SMK (KTSP, 2012/2013:16)
4
Uji level adalah ujian mata pelajaran kompetensi kejuruan yang pengujiannya melibatkan unsur dunia usaha/industri atau asosiasi profesi sebagai penguji eksternal, atau mungkin seluruh penguji berasal dari dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Tempat pengujian dapat dilaksanakan di sekolah atau industri. Uji level berupa tes tindakan (tes keterampilan) yang diberikan untuk melihat kemampuan peserta didik sampai sejauh mana menguasai suatu kompetensi yang diberikan, agar dapat melanjutkan ke tingkat (level) keterampilan yang lebih tinggi.
Uji level diselenggarakan pada setiap tingkat, khususnya di tingkat X. Uji
level membuat busana anak dilaksanakan pada akhir semester dua yang wajib
diikuti oleh peserta didik setelah menempuh standar kompetensi membuat busana
anak. Jenis busana anak yang diujikan dalam uji level adalah busana bermain anak
perempuan usia lima sampai enam tahun.
Uraian di atas dijadikan dasar oleh penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Anak Sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak” pada peserta didik tingkat X Program Keahlian Tata Busana di SMK Negeri 9 Bandung.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Membuat busana anak merupakan salah satu standar kompetensi pada
bidang keahlian tata busana di SMK Negeri 9 Bandung yang dapat membekali
peserta didik agar terampil dalam membuat busana anak. Ruang lingkup membuat
busana anak mencakup materi teori dan praktek mulai dari konsep dasar busana
anak sampai pada teknik pengepresan busana anak.
Hasil belajar membuat busana anak meliputi penguasaan pengetahuan,
sikap dan keterampilan ditinjau dari kompetensi dasar membuat busana anak, agar
dapat dimanfaatkan sebagai bekal dalam mengikuti uji level. Uji level merupakan
alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan
menunjukkan unjuk kerja baik dari pengetahuan, sikap dan keterampilan secara
terpadu, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam
5
Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Standar kompetensi adalah kriteria minimal untuk ukuran kompetensi yang
harus dicapai peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Standar
kompetensi membuat busana anak merupakan kompetensi pokok yang harus
dikuasai peserta didik yang mencakup kemampuan dalam mengelompokkan
macam-macam busana anak, menguraikan macam-macam teknik pembuatan
pola, membuat pola, memotong bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan
busana anak dengan jahitan tangan, melakukan pengepresan, dan menghitung
harga jual.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
3. Uji level adalah alat evaluasi atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur kompetensi peserta didik dengan melibatkan pihak industri
atau dunia usaha.
Rumusan masalah menurut Sugiyono (2011:58) adalah ”suatu pernyataan
yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana manfaat hasil belajar membuat busana
anak sebagai kesiapan uji level busana anak?
Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian cukup luas dan
mempertimbangkan terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan berfikir maka
diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk
memudahkan dan menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas.
Luasnya masalah dalam penelitian ini dibatasai pada manfaat hasil belajar
membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar membuat pola, memotong
bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat
hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak. Secara
lebih spesifik, tujuan yang hendak dicapai sesuai permasalahan dalam penelitian
ini antara lain:
1. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
membuat pola sebagai kesiapan uji level busana anak.
2. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
memotong bahan sebagai kesiapan uji level busana anak.
3. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
menjahit busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak.
4. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan melakukan
pengepresan sebagai kesiapan uji level busana anak.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini antara lain:
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
mengembangkan ilmu dan memperkaya kepustakaan ilmiah, serta sebagai
evaluasi dalam perbaikan dan penambahan materi mengenai membuat busana
anak yang akan diajarkan pada tahun berikutnya.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa
manfaat hasil belajar membuat busana anak dapat dijadikan bekal dan dapat
menumbuhkan kesiapan peserta didik untuk mengikuti uji level busana anak,
sehingga peserta didik memiliki kompetensi kerja yang produktif dalam
7
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan
terperinci terdiri dari lima bab yaitu Bab I pendahuluan tentang latar belakang
masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka tentang manfaat
hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak,
kerangka pemikiran dan pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian tentang
lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik
pengolahan data, dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan
tentang pemaparan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V
kesimpulan dan saran tentang penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih
penulis adalah SMK Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta
Km. 10 Bandung Telp: (022) 7315810 (Hunting) Fax. Ext. 113, Email:
smkn9bandung@yahoo.com. Website: http://www. smkn9bandung.sch.id. Alasan
penulis memilih lokasi tersebut dikarenakan SMK Negeri 9 Bandung merupakan
salah satu SMK Negeri favorit di Bandung dan sebagai Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional yang setiap tahunnya menyelenggarakan uji level,
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber data sangat diperlukan untuk memperoleh suatu data. Sumber data
dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sehubungan
dengan sumber data yang dijadikan sebagai subyek penelitian, maka ditentukanlah
populasi dan sampel, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik tingkat X Program
Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9 Bandung yang telah mengikuti mata diklat
[image:19.595.159.467.652.732.2]Membuat Busana Anak berjumlah 52 orang dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Nama Kelas Jumlah
47
Sampel adalah “bagian dari populasi (contoh) untuk dijadikan sebagai
bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut
dapat mewakili (representative) terhadap populasinya” seperti yang dikemukakan
Andi Supangat (2007:4). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel total atau sampling jenuh seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:124) bahwa “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik tingkat X Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9 Bandung
yang telah mengikuti mata diklat membuat busana anak terdiri dari 52 orang.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Metode ini berpusat pada permasalahan aktual yang akan dibahas
dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang terjadi masa sekarang dan
sedang berlangsung, sejalan dengan yang diungkapkan oleh Nana Syaodih
Sukmadinata (2007:72):
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penelitian ini membahas mengenai manfaat hasil belajar membuat busana
anak sebagai kesiapan uji level busana anak, yang di dukung dengan kegiatan
mulai dari pengumpulan, penyusunan, dan penjelasan data yang diperoleh dari
responden yang telah mengisi angket.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa
istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian “Manfaat Hasil Belajar
48
1. Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Anak
a. Manfaat diartikan sebagai “guna atau faedah.” (Surayin, 2011:288)
b. Hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.” (Nana Sudjana,2011:22)
c. Membuat Busana Anak yang tercantum dalam Silabus Kompetensi Keahlian
Tata Busana (2010) merupakan salah satu kompetensi produktif yang
mencakup materi konsep dasar busana anak, pengetahuan tempat kerja, alat
dan bahan pembuatan busana anak, teknik pembuatan pola busana anak,
teknik membuat rancangan bahan dan harga, teknik menjahit busana anak,
teknik penyelesaian busana anak dan teknik pengepresan.
Definisi operasional dari manfaat hasil belajar membuat busana anak
dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas
adalah faedah dari kemampuan yang dimiliki peserta didik yang diperoleh setelah
mengikuti standar kompetensi membuat busana anak yang merupakan salah satu
kompetensi produktif yang mempelajari mulai dari konsep dasar busana anak
sampai pada teknik pengepresan busana anak.
2. Kesiapan Uji Level Busana Anak
a. Kesiapan adalah “keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.”
(Slameto, 2010:113)
b. Uji Level Busana Anak yaitu uji level (KTSP, 2012/2013:16) adalah“... Uji
level berupa tes tindakan (tes keterampilan) yang diberikan untuk melihat
kemampuan peserta didik sampai sejauh mana menguasai suatu kompetensi
yang diberikan, agar dapat melanjutkan ke tingkat (level) keterampilan yang
lebih tinggi.” Busana anak yang dimaksud adalah jenis busana yang diujikan
dalam uji level berupa busana bermain anak perempuan usia lima sampai
enam tahun mulai dari kegiatan membuat pola, memotong bahan, menjahit
busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan
melakukan pengepresan.
Definisi operasional kesiapan uji level busana anak dalam penelitian ini
49
kondisi siap pada peserta didik dalam mengikuti tes tindakan (tes keterampilan)
untuk melihat kemampuan peserta didik sejauh mana menguasai suatu kompetensi
yang diberikan, agar dapat melanjutkan ke tingkat keterampilan yang lebih tinggi.
Jenis busana anak yang diujikan berupa busana bermain anak perempuan usia
lima sampai enam tahun mulai dari kegiatan membuat pola, memotong bahan,
menjahit busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan
melakukan pengepresan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner (angket), seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:199) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”
Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari
responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat
hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak pada
peserta didik tingkat X Program Keahlian Tata Busana mengenai tahapan-tahapan
proses belajar membuat busana anak pada tingkat X SMK Negeri 9 Bandung.
Tujuan penelitian mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta
pelaksanaan uji level busana anak.
E. Alat Pengumpulan Data Penelitian
Alat pengumpulan data merupakan hal yang paling penting dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Alat
pengumpulan data yang tepat memungkinkan memperoleh data yang obyektif.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan
yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis ditujukan kepada peserta didik
tingkat X mengenai manfaat hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan
50
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah
disebarkan kepada responden maka dilakukan pengolahan data. Teknik
pengolahan data dalam penelitian yang digunakan berupa statistik sederhana
dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing
item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengolahan data yaitu:
1. Membuat instrumen
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian berupa angket
dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada responden. Pertanyaan yang dibuat
dalam angket harus menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban
yang dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Penyebaran dan pengumpulan instrumen
Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden
kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah
diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman,
angket dikembalikan pada penulis.
3. Mengecek data
Penulis melakukan pengecekan data angket yang telah diisi responden,
menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan
jawaban dan cara pengisiannya.
4. Tabulasi data
Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi
jawaban responden. Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban. Pertama,
responden hanya menjawab salah satu alternatif jawaban, sehingga jumlah
frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). Kedua, responden dapat
menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini
menunjukkan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.
5. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban
51
jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada
setiap itemnya berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk tabel
persentase (percentage table) atau tabel distribusi frekuensi relatif. Rumus yang
digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudjiono
(2003:43) yaitu:
6. Penafsiran data
Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap
jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan
kemudian dianalisis dan ditafsirkan, berdasarkan:
100% = seluruhnya
76%-99% = sebagian besar
51%-75% = lebih dari setengahnya
50% = setengahnya
26%-49% = kurang dari setengahnya
1%-25% = sebagian kecil
0% = tidak seorangpun
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam
kegiatan penelitian mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap
penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tahap persiapan
a. Obeservasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai
masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk
mengetahui lokasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian.
(Anas Sudjiono, 2003:43)
Keterangan:
p = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
52
b. Memilih masalah dan merumuskan masalah serta menentukan alat pengumpul
data.
c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam
penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan
daftar pustaka.
d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing
e. Proses bimbingan
f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III dan instrumen
penelitian sebagai bahan seminar I
g. Seminar I (desain skripsi)
2. Tahap pelaksanaan
Tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan yang dilakukan setelah seminar
I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui.
Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut.
a. Penyebaran instrumen untuk pengambilan data dari responden
b. Pengumpulan instrumen
c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian
d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran
e. Proses bimbingan untuk seminar II
f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB
V dan instrumen penelitian
g. Seminar II (draft skripsi)
h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II
3. Tahap akhir
Draft skripsi dan seluruhnya telah disetujui, skripsi dijadikan bahan ujian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan
penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Anak Sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak” pada peserta didik Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9 Bandung.
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian,
pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang
dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Manfaat hasil belajar “membuat busana anak” sebagai kesiapan uji level busana anak, ditinjau dari kompetensi membuat pola
Manfaat hasil belajar membuat busana sebagai kesiapan uji level busana
anak, ditinjau dari kompetensi membuat pola menunjukkan bahwa: pada
umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi membuat pola
busana anak. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik
mengetahui manfaat keterampilan mempelajari bentuk pola dasar badan anak,
manfaat keterampilan mempelajari teknik mengambil ukuran badan anak dan
manfaat pemahaman mempelajari tanda-tanda pola pada busana anak.
2. Manfaat hasil belajar “membuat busana anak” sebagai kesiapan uji level busana anak, ditinjau dari kompetensi memotong bahan
Manfaat hasil belajar membuat busana sebagai kesiapan uji level busana
anak, ditinjau dari kompetensi memotong bahan menunjukkan bahwa: pada
umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi memotong
bahan busana anak. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta
didik mengetahui manfaat keterampilan mempelajari rancangan bahan busana
anak, manfaat pemahaman mempelajari penempatan pola sesuai corak kain,
manfaat pengetahuan mempelajari besar kampuh pada busana anak dan manfaat
97
3. Manfaat hasil belajar “membuat busana anak” sebagai kesiapan uji level busana anak, ditinjau dari kompetensi menjahit busana anak
Manfaat hasil belajar membuat busana sebagai kesiapan uji level busana
anak, ditinjau dari kompetensi menjahit dengan mesin menunjukkan bahwa: pada
umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi menjahit
busana anak. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik
mengetahui manfaat pengetahuan mempelajari langkah kerja pembuatan busana
anak, manfaat pengetahuan mempelajari teknik dasar menjahit kampuh, manfaat
keterampilan mempelajari teknik menjahit garis model pada busana anak, manfaat
keterampilan mempelajari teknik menjahit lengan busana anak, manfaat
keterampilan mempelajari penempatan menjahit karet elastik pada busana anak,
manfaat keterampilan mempelajari teknik menjahit penyelesaian leher pada
busana anak, manfaat keterampilan mempelajari teknik penyelesaian depun pada
bagian leher busana anak, manfaat keterampilan mempelajari teknik menjahit dan
memasang lengan pada busana anak dan manfaat keterampilan mempelajari
teknik menjahit kerutan pada garis pinggang busana anak.
4. Manfaat hasil belajar “membuat busana anak” sebagai kesiapan uji level busana anak, ditinjau dari kompetensi menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan
Manfaat hasil belajar membuat busana sebagai kesiapan uji level busana
anak, ditinjau dari kompetensi menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan
dan melakukan pengepresan menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari
setengah peserta didik menguasai kompetensi menyelesaikan busana anak dengan
jahitan tangan dan melakukan pengepresan busana anak. Kompetensi tersebut
ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik mengetahui manfaat keterampilan
cara membuat tusuk kelim pada busana anak, manfaat keterampilan mempelajari
macam-macam hiasan pada busana anak, manfaat keterampilan mempelajari motif
hiasan aplikasi pada busana anak, manfaat keterampilan mempelajari alat
pengepresan pada busana anak dan manfaat keterampilan mempelajari
98
B. Saran
Saran yang penulis ajukan berdasarkan kesimpulan penelitian. Saran
penulis yang diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan
pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
1. Peserta didik
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar membuat busana anak
sebagai kesiapan uji level busana anak, menunjukkan bahwa lebih dari
setengahnya peserta didik mengetahui manfaatnya ditinjau dari kompetensi
membuat pola, memotong bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan busana
anak dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi peserta didik agar
dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan
dengan cara banyak berlatih dan mempelajari buku sumber mengenai membuat
busana anak, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan busana anak dan
peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan
keterampilan pada uji level busana anak.
2. Guru mata diklat
Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil belajar membuat busana anak
sebagai kesiapan uji level busana anak pada umumnya berada pada kategori lebih
dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi guru mata diklat membuat busana anak untuk meningkatkan dan
mengembangkan pembelajaran membuat busana anak, sehingga hasil belajar yang
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Darminingsih. (1985). Membuat Busana Bayi dan Anak. Jakarta: Depdikbud Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
... (2008). Tata Busana Jilid 2 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
………... (2008). Tata Busana Jilid 3 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Gardiner, W. (2003). The Encyclopedia of Sewing Techniques. Singapore: Page One Publishing Pte Ltd
Hasanah, U. (2011). Membuat Busana Anak. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Katiah dan Liunir. (2009). Job Sheet Pola Busana Anak. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana. Tidak Diterbitkan.
Poespo, G. (2005). Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius
…………. (2005). Tailoring, Membuat Blazer dalam 1 hari. Yogyakarta:
Kanisius.
R. Cucu dan Astuti. (2009). Job Sheet Piranti Menjahit. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana. Tidak Diterbitkan.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi Cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekarno. (2010). Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjiono, A. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
100
Supangat, A. (2007). Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Non Parametik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Surayin. (2011). Kamus Umum Bahasa Indonesia Cetakan VII. Bandung. Yrama Widya.
Syamsudin Makmun, A. (2000). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaodih Sukmadinata. N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Tidak diterbitkan.
Team Pengembang Kurikulum. (2012). Kurikulum KTSP SMK Negeri 9 Bandung Kompetensi Keahlian Busana Butik. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. Tidak Diterbitkan.
……… (2010). Silabus Kompetensi Keahlian Busana Butik
Standar Kompetensi Membuat Busana Anak Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. Tidak Diterbitkan.
Skripsi:
Purwani, R. (2007). Kontribusi Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Busana Terhadap Kemampuan Menghias Busana Pesta Wanita pada Uji Level. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana. Tidak Diterbitkan.
Internet:
Ankita.272185521…html
Arisanti, A. (2011). Cara Menjahit Resleting Jepang. Tersedia: cara-menjahit-resleting-jepang2.html[30 Oktober 2012].
Buavita1.html
Http://Www.Puskur.Net
Nitacandra. (2011). Menjahit Rok Praktis. [Online]. Tersedia:88.htm[30 Oktober 2012].
101
Soehadi, D. (2011). Zipper Foot dan Invisible Zipper Foot. Tersedia: zipper-foot-dan-invisible-zipper-foot.html [30 Oktober 2012].
Majalah:
Majalah Paloma Shopway Edisi X (2010)
Undang-Undang: