• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

No.Daftar/FPEB/019.UN.40.7/DI/LT/2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

(Pada Mata Pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami Perekonomian Terbuka, di Kelas XI IPS SMA Negeri 19 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Gia Sri Mulyani

0906027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

(Pada Mata Pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami Perekonomian Terbuka, di Kelas XI IPS SMA Negeri 19 Bandung)

Oleh:

GIA SRI MULYANI

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gia Sri Mulyani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

(Pada Mata Pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami Perekonomian Terbuka,Kelas XI IPS SMA Negeri 19 Bandung)

Bandung, Mei 2014

Skripsi ini disetujui oleh :

Pembimbing I

Dr. Hj. Sumartini, MP NIP. 19590830 198601 2 001

Pembimbing II

Drs. Ani Pinayani, MM NIP. 19620612 198803 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(4)

Gia Sri Mulyani, 2014

ABSTRAK

“STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

(Pada Mata Pelajaran Ekonomi, Standar Kompetensi Memahami Perekonomian Terbuka, di Kelas XI IPS SMA Negeri 19 Bandung)

Oleh : Gia Sri Mulyani

0906027

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, karena kenyataan dilapangan melalui data yang telah didapatkan bahwa jika dilihat dari hasil belajar siswa ternyata belum mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi dengan baik.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode

jigsaw dan metode Student Team Achievement Divisions dengan menggunakan

desain penelitian the static group pretest posttest design. Jumlah subjek pada penelitian yaitu berjumlah 84 orang siswa, yang terdiri dari dua kelas. Analisis instrumen menggunakan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda sedangkan analisis data menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, dan uji hipotesis.

Hasil pengolahan data dengan uji t menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa berkaitan dengan perekonomian terbuka antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan student team achievement

division memiliki pemahaman yang relatif tinggi. Dan setelah dikomparasikan

dapat diketahui bahwa kelas yang menggunakan metode student team

achievement divisions lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan

metode jigsaw pada mata pelajaran ekonomi standar kompetensi memahami perekonomian terbuka.

(5)
(6)

Gia Sri Mulyani, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.1.1 Aspek Penilaian Hasil Belajar (Menurut Taksonomi Bloom) ... 8

2.1.1.1 Pengertian Pemahaman ... 10

2.1.1.2 Pengertian Konsep ... 12

2.1.1.3 Pengertian Pemahaman Konsep ... 12

2.1.2 Model Pembelajaran ... 15

2.1.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 16

2.1.2.2 Teori yang mendasari Metode Pembelajaran Cooperative Learning ... 17

2.1.2.2.1 Teori Konstruktivisme ... 17

2.1.2.2.2 Teori Ausubel ... 18

2.1.2.2.3 Teori Piaget ... 19

2.1.2.2.4 Teori Sosial (Vygotsky) ... 20

2.1.2.2.5 Teori Sosial (Bandura) ... 20

2.1.3 Metode Pembelajaran ... 21

2.1.3.1 Metode Pembelajaran Tipe Kooperatif (Cooperative Learning) ... 21

2.1.3.1.1 Metode Pembelajaran Jigsaw ... 22

2.1.3.1.2 Metode Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) ... 23

2.1.4 Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 28

2.3 Hipotesis ... 30

BAB IIIMETODOLOGI ... 32

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 32

3.2 Populasi dan Sampel ... 32

3.2.1 Populasi ... 32

3.2.2 Sampel ... 32

(7)

Gia Sri Mulyani, 2014

3.4 Desain Penelitian ... 33

3.5 Operasionalisasi Variabel ... 34

3.6 Instrumen Penelitian ... 35

3.6.1 Tes pemahaman konsep ... 35

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 35

3.7.1 Uji Validitas ... 35

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 38

3.7.3 Daya Pembeda ... 40

3.7.4 Taraf Kesukaran ... 42

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.9 Teknik Pengolahan Data ... 43

3.10 Teknik Analisis Data ... 44

3.10.1 Uji Normalitas... 44

3.10.2 Uji Homegenitas ... 45

3.10.3 Uji Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian ... 49

4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49

4.1.2.1 Sejarah SMA Negeri 19 Bandung ... 49

4.1.2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah ... 50

4.1.2.3 Keadaan Fasilitas, Sivitas, dan Akademika Sekolah ... 52

4.1.2.4 Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah ... 54

4.2 Implementasi Metode Pembelajaran JIgsaw ... 59

4.3 Implementasi Metode Pembelajaran STAD ... 61

4.4 Deskripsi Hasil Pengolahan Data ... 64

4.4.1 Data Tes Awal (Pre Tes) ... 64

4.4.2 Data Tes Akhir (Post Tes) ... 65

4.5 Analisis Pengolahan Data ... 77

4.5.1 Uji Normalitas... 77

4.5.2 Uji Homogenitas ... 78

4.5.3 Uji Hipotesis ... 79

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 89

5.3 Implementasi Terhadap Kurikulum 2013 ... 91

(8)

Gia Sri Mulyani, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

XI IPS SMAN 19 Bandung ... 3

Tabel 2.1 Pedoman Pemberian Skor Individu ... 25

Tabel 2.2 Pedoman Pemberian Pengahargaan Kelompok ... 26

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... ... 27

Tabel 3.1Operasional variabel ... 34

Tabel 3.2Kriteria Validitas ... 37

Tabel 3.3Hasil Validitas Item Penelitian ... 37

Tabel 3.4Kriteria Reliabilitas ... 39

Tabel 3.5Kriteria Daya Pembeda Soal ... 41

Tabel 3.6Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Daya Pembeda ... 41

Tabel 3.7Kriteria Tingkat kesukaran... 42

Tabel 3.8Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran ... 42

Tabel 3.9Kategori Tingkat Gain yang Ternormalisasi ... 44

Tabel 4.1Perubahan Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 19 Bandung ... 52

Tabel 4.2Jumlah Guru Tetap ... 53

Tabel 4.3Jumlah Staf Administrasi ... 54

Tabel 4.4Daftar Siswa SMA Negeri 19 Bandung ... 54

Tabel 4.5Keadaan Ruangan Gedung Sekolah ... 56

Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Hasil Pre TesKelas Pertama (Jigsaw) dan Kelas Kedua (STAD) ... 64

Tabel 4.7 Rata-rata Nilai Hasil Post TesKelas Pertama (Jigsaw) dan Kelas Kedua (STAD) ... 66

Tabel 4.8Gambaran Hasil Post Tes Pertemuan I ... 68

Tabel 4.9 Gambaran Hasil Post Tes Pertemuan II ... 69

Tabel 4.10Gambaran Hasil Post Tes Pertemuan III ... 71

Tabel 4.11Gambaran Hasil Post Tes Pertemuan IV... 72

Tabel 4.12Gambaran Hasil Post Tes Pertemuan V ... 74

Tabel 4.13Rekapitulasi Skor N-Gain Kelas Pertama dan Kelas Kedua ... 76

Tabel 4.14Uji Normalitas Data Hasil Penelitian ... 78

Tabel 4.15Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Data Masing-masing Kelompok ... 79

(9)

Gia Sri Mulyani, 2014

Tabel 4.17 Hasil Uji-t Perbedaan Pre tes dan Post tes Siswa Kelas Pertama

(Menggunakan Metode Jigsaw) ... 81

Tabel 4.18 Hasil Uji-t Perbedaan Pre tes dan Post tes Siswa Kelas Kedua (Menggunakan Metode STAD) ... 83

Tabel 4.19Hasil Uji-t Perbedaan N-gainKelas Pertama dan Kelas Kedua ... 84

Tabel 4.20Rata-rata nilai Post-Test kelas Jigsaw dan kelas STAD ... 87

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ... 30

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 33

Gambar 4.1Denah Lokasi ... 57

Gambar 4.2Denah Bangunan ... 57

Gambar 4.3Struktur Organisasi... 58

Gambar 4.4Struktur Pengelola PLH ... 56

Gambar 4.5Perbandingan Nilai Hasil Pre Tes Kelas Pertama dan Kelas Kedua ... 65

Gambar 4.6Perbandingan Nilai Hasil Post Tes Kelas Pertama dan Kelas Kedua ... 67

Gambar 4.7Perbandingan Skor Gain Kelas ke-1 dan Kelas ke-2(Pertemuan I) ... 69

Gambar 4.8Perbandingan Skor Gain Kelas ke-1 dan Kelas ke-2(Pertemuan II) ... 70

Gambar 4.9Perbandingan Skor Gain Kelas ke-1 dan Kelas ke-2(Pertemuan III) ... 72

Gambar 4.10Perbandingan Skor Gain Kelas ke-1 dan Kelas ke-2(PertemuanIV) ... 73

Gambar 4.11Perbandingan Skor Gain Kelas ke-1 dan Kelas ke-2(Pertemuan V) ... 75

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses belajar berupa aktivitas manusia

yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pernyataan

tersebut menjadi ungkapan bahwa manusia tidak dapat lepas dari proses belajar

itu sendiri sampai kapanpun dan dimanapun manusia itu berada dan belajar juga

menjadi kebutuhan yang terus meningkat sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan Negara.

Selain itu pendidikan juga merupakan sarana seseorang dalam berinvestasi

untuk masa depannya kelak. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang

mampu melahirkan anak-anak bangsa yang berkualitas. Oleh karena itu, sekolah

dan tenaga pendidik sebagai fasilitator dalam pendidikan haruslah mampu

menciptakan keadaan proses pembelajaran yang baik.

Peranan pendidikan dalam membentuk karakter anak bangsa yang

berkualitas sendiri telah tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003 mengenai fungsi pendidikan nasional yaitu sebagai

berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

(11)

Dari penjelasan fungsi pendidikan nasional di atas, dapat diketahui bahwa

pendidikan yang ada harus mampu mengembangkan kemampuan anak,

sehingga hasil dari pembelajaran diharapkan anak mampu berpartisipasi dalam

pemikirannya untuk membangun pendidikan ataupun keadaan yang lebih baik.

Dari hal tersebut maka anak diharapkan mampu mengasah kemampuannya

sendiri dalam menyikapi fenomena yanga ada. Dalam menyikapi fenomena

tersebut, kemampuan siswa yang harus diperhatikan oleh seorang guru dan perlu

untuk dikembangkan adalah kemampuan siswa dalam memahami sekaligus

mendalami suatu kejadian termasuk dalam materi yang dia pelajari. Kemampuan

siswa dalam memahami materi ini merupakan suatu kompetensi kemampuan

yang termasuk ke dalam ranah pembelajaran kognitif yang menempati posisi

urutan kedua setelah pengetahuan yaitu pada aspek pemahaman konsep.

Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami sejumlah

materi pelajaran, dalam hal ini siswa diharapkan mampu mengingat gambaran

sejumlah konsep yang dipelajari dengan menyerupai konsep yang sebenarnya,

serta mampu mengungkapkan kembali konsep tersebut dalam bentuk lain yng

mudah dimengerti, selain itu juga mampu memberikan interpretasi data dan

mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang

dimilikinya.

Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah guru ajarkan dapat

tercermin dari nilai hasil ulangan harian, ujian tengah semester (UTS) maupun

dari nilai ujian akhir semester (UAS). Hasil tersebut mencerminkan bahwa mutu

pendidikan disekolah salah satunya dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai ujian

yang didapat oleh peserta didik.

Berikut ini data pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi

yang diambil dari hasil nilai ujian akhir sekolah (UAS) pada Siswa Kelas XI IPS

(12)

Tabel 1.1

Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMAN 19 Bandung 2013-2014

Kelas Jumlah

Sumber : Lampiran B1(data Pra Penelitian, data diolah)

Berdasarkan table 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman konsep

siswa kelas XI IPS di SMAN 19 Bandung masih sangat kurang, hal ini dapat

dilihat dari jumlah total siswa dalam 4 kelas yaitu sebanyak 168 orang yang

mendapatkan ulangan memenuhi KKM hanya sebanyak 22 siswa atau sekitar

13,09% dan sisanya sebanyak 146 siswa atau sebanyak 86,91% mendapatkan nilai

ulangan di bawah KKM. Selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata semua kelas

yang juga masih di bawah standar KKM.

Dari data tersebut menunjukan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap

mata pelajaran ekonomi sangatlah belum optimal. Hal yang menyebabkan belum

optimalnya pemahaman yang dimiliki siswa akan mata pelajaran ekonomi salah

satunya adalah dari cara pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah yang masih

pasif atau hanya berpusat pada guru dan sangat kurang memberikan peluang

untuk siswa belajar aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Fitria (2011:16) dalam

(13)

pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran di sekolah bersumber dari model

pembelajaran yang diterapkan di sekolah”.

Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi berupaya

untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar dan sekaligus sebagai salah

satu indikator peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan metode-metode

mengajar yang bervariasi juga akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam

menerima pelajaran.

Metode-metode yang mendukung untuk memperbaiki dan meningkatkan

pemahaman siswa akan konsep khususnya dalam mata pelajaran ekonomi

diantaranya adalah metode belajar yang bersumber dari model pembelajaran

cooperative learning. Model pembelajaran cooperative learning ini merupakan

suatu model yang memusatkan pembelajaran pada siswa sehingga peran aktif

siswa lebih banyak dibandingkan peran guru.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dimana berupa aktifitas

belajar kelompok yang diatur sehingga pembelajaran pada struktur sosial

pertukaran informasi antar anggota dalam kelompok dan tiap anggota bertanggung

jawab untuk kelompok dan dirinya sendiri dan dimotivasi untuk meningkatkan

pembelajaran lainnya. Adapun beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara

lain : Student Teams Achievement Division (STAD), Teams Games Tournament

(TGT), Jigsaw, Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

Teams Assisted Individualization (TAI).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua metode kooperatif

untuk dibandingkan yang mana yang lebih baik dan cocok dipakai dalam proses

pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi. Dua metode tersebut adalah metode

student team achievement divisions dan metode jigsaw. Kedua metode ini

mempunyai kegiatan inti yang sama yaitu siswa diminta untuk belajar berdiskusi

kelompok dan saling bekerja sama dalam kelompok tersebut sehingga anggota

kelompok satu sama bisa memahami materi yang sedang dipelajari.

Pemilihan metode ini didasarkan dari beberapa hasil penelitian yang telah

(14)

(Nur Citra Utomo:2009) yang menjelaskan bahwa ia mengkomparasikan kedua

metode ini dan menunjukkan hasil bahwa masing-masing metode memiliki

karakteristik tersendiri, dan menunjukkan bahwa di sekolah yang ia teliti

penggunaan metode jigsaw lebih baik dan lebih efektif. Selain itu menurut hasil

penelitian dari (Supartin: 2012) yang menerangkan bahwa kedua metode ini cocok

dipakai dalam proses pembelajaran oleh guru dikelas, karena kedua metode ini

sederhana dan mudah diterapkan dan dipahami siswa.

Metode STAD merupakan suatu bentuk pembelajaran kooperatif yaitu

pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa

untuk bekerja sama memaksimalkan kondisi belajar guna mencapai tujuan belajar

sedangkan metode jigsaw merupakan metode belajar kelompok kecil namun

terdapat dua kelompok yang harus diikuti siswa yaitu kelompok asal dan

kelompok ahli.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis pun merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan menggunakan kedua metode tersebut. Dalam

penelitian ini penulis mengangkat judul : STUDI KOMPARATIF

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Pada Mata Pelajaran

Ekonomi Standar Kompetensi Memahami Perekonomian Terbuka. Kelas XI IPS

SMAN 19 Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan pada pre-test kemampuan pemahaman

konsep siswa antara kelas yang menggunakan metode jigsaw dengan

kelas yang menggunakan metode student team achievement divisions

(15)

2. Apakah terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test

kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan

metode jigsaw pada standar kompetensi memahami perekonomian

terbuka?

3. Apakah terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test

kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan

metode student team achievement divisions pada standar kompetensi

memahami perekonomian terbuka?

4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep tentang perekonomian

terbuka, antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw

dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran student team

achievement divisions setelah diberikan perlakuan(post-test)? (N-Gain)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan pada hasil pre test pemahaman konsep siswa

pada mata pelajaran ekonomi standar kompetensi memahami

Perekonomian Terbuka antara siswa kelas eksperimen yang menggunakan

metode jigsaw dengan siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode

Student team achievement division (STAD)

2. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil pre-test dan post-test

kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan

metode jigsaw pada standar kompetensi memahami perekonomian terbuka.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil pre-test dan post-test

kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan

metode student team achievement divisions pada standar kompetensi

memahami perekonomian terbuka.

4. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep tentang perekonomian

(16)

dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran STAD etelah

diberikan perlakuan (post-test). (N-Gain)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi perkembangan di bidang ilmu pendidikan melalui penerapan metode

pembelajaran jigsaw dan metode Student team achievement division

(STAD) dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata

pelajaran ekonomi.

2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran perbandingan mengenai siswa yang pembelajarannya

menggunakan metode pembelajaran jigsaw dengan siswa yang yang

pembelajarannya menggunakan metode Student team achievement

divisions (STAD) pembelajaran sebagai bahan referensi bagi para guru

(17)

BAB III

METODOLOGI

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep siswa

pada standar kompetensi memahami perekonomian terbuka. Penelitian ini

menganalisa studi komparatif dari metode pembelajaran kooperatif jigsaw (X1)

dan metode pembelajaran kooperatif student team achievement division (X2)

sebagai variabel bebas terhadap kemampuan pemahaman konsep (Y) yang

merupakan variabel terikat. Sedangkan subjek penelitian ini adalah kelas XI IPS

di SMA Negeri 19 Bandung.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 19 Bandung dan yang

menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 19 Bandung.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas pada kelas XI

IPS SMA Negeri 19 Bandung.

3.3 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 2) metode penelitian diartikan sebagai cara

(18)

Dalam penelitian ini digunakan metode Quasi experimental design

(eksperimen semu) yaitu jenis eksperimen yang menggunakan seluruh subjek

yang utuh (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment). Bentuk quasi

eksperimental design (eksperimen semu) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah the statisti group pretest-posttest.

Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek penelitian menjadi dua

kelompok yaitu kelompok kelas pertama yang menggunakan metode

pembelajaran Jigsaw dan kelompok kelas kedua yang menggunakan metode

pembelajaran STAD.

3.4 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat

berjalan dengan baik.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the static

group pretest posttest design (Fraenkle dan Wallen, 2012:270). Secara bagan bisa

digambarkan seperti gambar berikut:

O1 X O3

O2 O4

Gambar 3.1

(Sumber: Fraenkle dan Wallen, 2012:270)

Keterangan :

X : Pemberian pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik jigsaw.

: Pemberian pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik student team achievement division (STAD).

(19)

Dalam pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 2 kali yaitu

pengambilan data yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest (O1 dan O2),

sedangkan pengambilan data yang dilakukan setelah perlakuan disebut posttest

(O3 dan O4).

3.5 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 Operasional variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala

Metode

Langkah-langkah atau tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw :

1) Membentuk kelompok heterogen atau kelompok asal 2) Membagikan tugas/materi kepada setiap anggota dalam kelompok

3) Diskusi kelompok ahli 4) Pemberian kuis/tes individu

Hasil penelitian kooperatif yang memberi tim berkemampuan majemuk sebuah laithan untuk mempelajari konsep dan keahlian bersama

siswa rekan

1) Tahap Penyajian Materi 2) Tahap kegiatan kelompok 3) Tahap tes individual guru. Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar komputer. Anderson dan Krathwohl (2010:43).

Kemampuan pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam ranah (domain) kognitif. Tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa dapat diketahui melalui soal –soal kognitif pada ranah C2.

Para siswa mampu meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran ekonomi, dapat dilihat dari tujuh proses kognitif yang lebih spesifik, yakni

(20)

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis soal

pemahaman konsep mengenai konsep perekonomian terbuka, yang sama-sama

digunakan di kedua kelas yang akan diberikan perlakuan menggunakan metode

yang bebeda. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pre-test sebelum diberikan

perlakuan (treatment) dan pada saat post-test atau setelah diberikan perlakuan

(treatment) pada kedua kelas. Instrumen penelitian ini disusun diawali dengan

penulis membuat kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran. Setelah

kisi-kisi tersebut dibuat selanjutnya yaitu membuat soal dan kunci jawaban. Instrumen

yang telah disusun dikonsultasikan dengan guru dan dosen pembimbing.

3.6.1 Tes pemahaman konsep

Instrumen pemahaman konsep digunakan untuk menentukan pemahaman

konsep siswa sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran baik pada siswa kelas

yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw maupun pada siswa kelas

ekperimen yang menggunakan metode pembelajaran student team achievement

division (STAD). Instrumen tes pemahaman konsep yang digunakan adalah

berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan penyusunannya berdasarkan

indikator yang telah ada.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah keadaaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang

bersangkutan mampu mengukur apa yang akan di ukur (Suharsimi , 2009 : 167).

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sedangkan, menurut Sugiyono (2011 : 363) validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat

(21)

berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Menurut Arikunto (2009:58) sebuah data atau

informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan senyatanya.

Untuk mengukur validitas soal digunakan rumus korelasi yaitu:

2

rxy = Koefisien korelasi butir

∑X = Jumlah skor tiap item

∑Y = Jumlah skor total item

∑X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y N = Jumlah sampel

Setelah harga koefisien korelasi ( rxy ) diperoleh, disubstitusikan ke rumus

uji „t‟ yaitu :

Instrumen dinyatakan valid apabila thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi

0,05. Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan indeks validitas

(22)

Tabel 3.2 Kriteria Validitas

Besarnya nilai Intepretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi

Uji validitas soal instrumen penelitian dilakuka pada N=30 dengan degree

of freedom (df) = N-K = 30- (2+1) = 27, di dapat ttabel = 1,70. Berdasarkan batuan

Microsoft Excel, diperoleh hasil uji validitas tampak pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3

(23)

ttabel

Sumber: Hasil Pengolahan data Ms. Excel 07

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua instrumen penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini valid sehingga layak untuk dijadikan alat

ukur penelitian selanjutnya.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut cukup baik

(Arikunto, 2009:86). Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan

hasil yang tetap. Jika tes tersebut diberikan pada kesempatan yang lain akan

memberikan hasil yang relatif sama.

Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang

sama. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil

Arikunto (2009 : 86).

Seperti halnya beberapa teknik juga menggunakan rumus korelasi product

moment untuk mengetahui validitas, kesejajaran hasil dalam reliabilitas tes.Untuk

menguji reliabilitas, dalam penelitian ini digunakan teknik ganjil-genap dengan

(24)

a. Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan, dalam hal ini diambil

nomor ganjil (x) dan genap (y), dimana x merupakan belahan pertama, dan y

merupakan belahan kedua.

b. Skor masing-masing item pada setiap belahan dijumlahkan, sehingga

menghasilkan dua skor total masing-masing responden, yaitu skor total

belahan pertama dan skor belahan kedua.

c. Mengkorelasi skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan

teknik korelasi product moment.

d. Mencari angka reliabilitas keseluruhan item tanpa dibelah, dengan cara

mengkorelasi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya

kedalam rumus Spearman Brown yaitu :

(Arikunto, 2009: 93)

Dimana :

= koefisisen reliabilitas internal seluruh item

= korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau

(awal-akhir)

Kaidah keputusannya adalah jika r11 > rtabel berarti reliabel dan sebaliknya

jika r11<rtabel berarti tidak reliable.Adapun kriteria yang digunakan untuk

menginterprestasikan indeks reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas

Koefisien Kolerasi Interprestsi

0,81 - 1,00 0,61 - 0,80 0,41 - 0,60 0,21 - 0,40 0,00 - 0,20

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah Sangat rendah

(25)

Dengan bantuan Microsoft Excel diperoleh nilai rhitung = 1.025 Adapun nilai

rtabel dengan n = 30 dan taraf nyata (α) = 0,05 didapat 0,361. Hal ini berarti rhitung

lebih besar dari rtabel (0,933 > 0,361). Dengan demikian instrumen penelitian untuk

mengukur hasil belajar siswa terkait kemampuan pemahaman konsep pada materi

standar kompetensi memahami perekonomian terbuka dinyatakan mempunyai

daya ketepatan atau dengan kata lain reliable dengan tingkat reliabilitas dan

termasuk kepada kategori tinggi.

3.7.3 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakanantara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

tidak pandai(berkemampuan rendah).

(Arikunto, 2009:211).

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah

sebagaiberikut:

DP =

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

JA : banyaknya siswa kelompok atas

JB : banyaknya siswa kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(26)

Klasifikasi Daya Pembeda:

soal-soal yang telah diolah kebanyakan memiliki daya pembeda yang cukup

bervariasi.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Daya Pembeda

Daya Pembeda Jumlah Soal % No. Soal

instrumen tes hasil belajar kemampuan pemahaman konsep pada materi standar

kompetensi memahami perekonomian terbuka, terdapat 1 item yang memiliki

daya pembeda dengan kategori baik sekali, 13 item yang memiliki daya pembeda

(27)

3.7.4 Taraf Kesukaran

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi kriteria

validitas dan reliabilitas, perlu juga dianalisis tingkat kesukaran. Adapun rumus

analisis tingkat kesukaran soal adalah:

P = B JS

(Arikunto,2009:208) Keterangan:

P : Indeks Kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu

JS: Jumlah seluruh peserta tes

Dengan interpretasi nilai tingkat kesukaran butirnya dapat menggunakan

tolok ukur sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Tingkat kesukaran

Soal Kriteria

Soal dengan P 1,00 sampai 0,30

Soal dengan P 0,30 sampai 0,70

Soal dengan P 0,70 sampai 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

(Arikunto:2009,210)

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa kriteria dari uji tingkat

kesukaran dari soal-soal yang telah diolah memiliki tingkat kesukaran yang cukup

bervariasi sebagaimana ditunjukkan tabel berikut ini.

Tabel 3.8

Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran

(28)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 50 soal yang dijadikan

instrumen tes hasil belajar kemampuan pemahaman konsep pada materi standar

kompetensi memahami perekonomian terbuka, keseluruhan soal termasuk pada

kategori sedang.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dimana data

diperoleh dari hasil tes yang dilakukan dua kali yaitu:

1. Test awal (pre-test)

Tes awal (pre-test) dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui dan mengukur pemahaman konsep siswa sebelum

dilaksanakan perlakuan, baik dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif jigsaw maupun dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif student team achievement divisions.

2. Test akhir (post-test)

Tes akhir (post-test) dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui dan mengukur pemahaman konsep siswa setelah

dilaksanakan perlakuan, baik dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif jigsaw maupun dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif student team achievement divisions.

3.9 Teknik Pengolahan Data

a. Penskoran

Skor jawaban yang diberikan untuk jawaban benar adalah 1 dan untuk jawaban

salah adalah 0. Skor total dihitung dari banyaknya jawaban yang cock dengan

kunci jawaban

b. Menghitung rata-rata (mean) skor pre test dan post test

Nilai rata-rata dari skor pemahaman konsep dihitung dengan menggunakan rumus

(29)

=

c. Menghitung Gain skor pretest dan posttest

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan

Gain yang dinormalisasi dengan rumus:

g =

keterangan :

spost = skor posttets

Spre = skor pretest

Smaks = skor maksimum ideal

Tabel 3.9

Kategori Tingkat Gain yang Ternormalisasi

Batasan Kategori

g>0,7 Tinggi

0,3 g 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Sumber : Yulianti (Hake,1999)

3.10 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri

maupun orang lain (Sugiyono, 2011 : 335).

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah

(30)

untuk menguji hipotesis menggunakan statistic parametrik.Untuk menguji

normalitas, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah :

a) Menghitung mean skor kelompok

b) Mencari dan menghitung deviasi standar

c) Membuat daftar frekuensi observasi (fo) dan frekuensi ekspektasi (fe)

dengan menempuh langkah-langkah sebagia berikut :

1) Menentukkan banyaknya kelas (k) dengan rumus :

K = 1+ 3,3 log n

2) Menentukan panjang kelas (p) dengan rumus :

P = r/k dimana r = rentang skor

d) Menentukan nilai baku z, dengan menggunakan rumus :

Z =

Ɩ

= |

Ɩ

1

Ɩ

2

| ; E

i

= n x1

e) Mencari harga chi-kuadrat (χ2) dengan rumus :

χ2= Σ

Menentukan derajat kebebasan

Menentukan χ2

dari daftar tabel

Fo= frekuensi pengamatan

Fe = frekuensi yang diharapkan

f) Penentuan normalitas

Jika : χ2

hitung χ2 tabel, data berdistribusi normal

χ2

hitung χ2 tabel, data berdistribusi tidak normal

(Siregar, 2004 :87)

3.10.2 Uji Homegenitas

Uji Homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah varians

sampel yang akan dikomparasikan itu homogen atau tidak. Varians adalah standar

deviasi yang dikuadratkan. Uji Homogenitas varians digunakan uji F.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

(31)

b) Menghitung nilai F dengan rumus :

Dengan S2b = varians yang lebih besar

S2k = varian yang lebih kecil

Kebebasan (dk) = (ni– 2)

c) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F dari tabel

F hitung F tabel, artinya kedua sampel homogen

F hitung F tabel, artinya kedua sampel tidak homogen

(Siregar, 2004 :50)

3.10.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini didasarkan pada data pre test, post test,

dan data peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa (n-gain). Pengujian

hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji-t independen dua arah (t-test

independen) menggunakan olah data spss 20.00 dengan rumus sebagai berikut:

Untuk pengujian uji-t independen dua arah dengan rumus sebagai berikut:

Jika kedua varians tidak sama digunakan rumus :

(Kusnendi, 2013: 4)

Jika kedua varians sama digunakan rumus :

;

(32)

Dimana :

= nilai rata-rata sampel

= varians sampel

n1 dan n2 = ukuran sampel

Untuk pengujian uji-t berpasangan dengan rumus sebagai berikut:

(Kusnendi, 2013: 5)

Dimana:

D = perbedaan nilai data setiap pasangan anggota sampel (Y1-Y2)

n = ukuran sampel

Kriteria pengujian hipotesis, adalah sebagai berikut:

- Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

- Jika Thitung≤ Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Selanjutnya untuk hipotesis statistic yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Hipotesis1 → H0 : µ1 = μ2

Tidak terdapat perbedaan pada pre-test kemampuan pemahaman konsep

siswa antara kelas yang menggunakan metode jigsaw dengan kelas yang

menggunakan metode student team achievement division pada standar

(33)

→ H1 : µ1 ≠μ2

Terdapat perbedaan pada pre-test kemampuan pemahaman konsep siswa

antara kelas yang menggunakan metode jigsaw dengan kelas yang

menggunakan metode student team achievement division pada standar

kompetensi memahami perekonomian terbuka.

Hipotesis 2 → H0 : µ1 = μ2

Tidak terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test kemampuan

pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan teknik jigsaw

pada standar kompetensi memahami perekonomian terbuka.

→ H1 : µ1 ≠μ2

Terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test kemampuan

pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan teknik jigsaw

pada standar kompetensi memahami perekonomian terbuka.

Hipotesis 3 → H0 : µ1 = μ2

Tidak terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test kemampuan

pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan student team

achievement divisions pada standar kompetensi memahami perekonomian

terbuka.

→ H1 : µ1 ≠μ2

Terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test kemampuan

pemahaman konsep siswa pada kelas yang menggunakan teknik student

team achievement divisions pada standar kompetensi memahami

perekonomian terbuka.

Hipotesis 4 → H0 : µ1 = μ2

Tidak terdapat perbedaan antara hasil post-test kemampuan pemahaman

konsep siswa pada kelas yang menggunakan metode jigsaw dengan kelas

yang menggunakan metode student team achievement divisions pada

standar kompetensi memahami perekonomian terbuka. (n-gain)

→ H1 : µ1 ≠μ2

(34)

siswa pada kelas yang menggunakan metode jigsaw dengan kelas yang

menggunakan metode student team achievement divisions pada standar

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kedua kelas XI IPS di SMA

Negeri 19 Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep tentang perekonomian

terbuka antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw

dengan kelas yang menggunakan metode STAD sebelum diberikan

perlakuan (pre-test).

2. Terdapat perbedaan pemahaman konsep tentang perekonomian

terbuka hasil pre-test dan post-test pada kelas yang menggunakan

metode pembelajaran jigsaw. Hasil post-test meningkat dibandingkan

dengan hasil pre-test.

3. Terdapat perbedaan pemahaman konsep tentang perekonomian

terbuka, hasil pre-test dan post-test pada kelas yang menggunakan

pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran STAD. Hasil

post-test meningkat, dan peningkatannya melebihi pada kelas yang

menggunakan metode jigsaw.

4. Terdapat perbedaan pemahaman konsep tentang perekonomian

terbuka, antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw

dengan kelas yang menggunakan metode STAD setelah diberikan

perlakuan (post-test). Hasil ini dilihat dari hasil n-gain setiap kelas,

dan kelas yang proses pembelajarannya menggunakan metode STAD

memiliki hasil n-gain yang lebih baik daripada hasil n-gain kelas yang

(36)

5.2 Saran

Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan

metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran STAD sebagai salah satu

metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya

pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karena itu, dari penelitian ini akan

disampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut ini :

1. Bagi guru diharapkan dalam proses pembelajarannya tidak hanya

menggunakan metode ceramah, karena hal tersebut akan membuat siswa

tidak aktif dalam proses pembelajaran dan selalu bergantung kepada apa

yang disampaikan oleh guru. Dengan menerapkan metode pembelajaran

jigsaw dan STAD hal ini terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa,

karena dalam metode ini setiap siswa dilatih untuk dapat lebih memahami

materi pembelajaran melalui kegiatan belajar kelompok bersama teman

sekelompoknya.

2. Bagi siswa diharapkan agar mendukung setiap yang dilakukan guru dala

proses pembelajaran, selain itu siswa diharapkan bisa lebih aktif baik

dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw

dan STAD, maupun dengan menggunakan metode lain, karena peran

siswa dalam pembelajaran menentukan keberhasilan proses belajar

mengajar itu sendiri.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada guru

untuk mengembangkan pengetahuan tentang pembelajaran yang variatif

melalui berbagai kegiatan yang mendukung guru dalam proses

pengembangan pengetahuannya, misalnya dengan turin mengikutsertakan

guru dala seminar, diklat dan kegiatan laiinya, yang dilaksanakan oleh

institusi pendidikan, terutama berkenaan dengan proses pengajaran dan

pembelajaran.

4. Dikarenakan penelitian ini sangat terbatas, maka diharapkan bagi peneliti

(37)

diantaranya dalam hal pembuatan instrumen penelitian dapat lebih teliti

lagi merumuskan kisi-kisi soal agar dapat sesuai dengan indikator yang

telah ditetapkan. Selain itu diharapkan pula hasil penelitian ini semoga

dapat menambah ilmu mengenai metode pembelajaran jigsaw dan STAD

dalam meningkatkan pemahaman siswa, sehingga pada penelitian

selanjutnya dapat dikembangkan secara lebih mendalam dengan

menggunakan variabel yang berbeda dan dilakukan pada kelas ataupun

sekolah yang lainnya, sehingga semakin banyak guru dan siswa yang

memahami manfaat dari metode-metode tersebut.

5.3Implementasi Penelitian terhadap Kurikulum 2013

Penelitian ini difokuskan untuk meneliti pengaruh kedua model

pembelajaran terhadap aspek peahaman konsep siswa. Penelitian ini

menggunakan dua metode pembelajaran dari model pembelajaran cooperative

learning, kedua metode pembelajaran tersebut adalah metode jigsaw dan

metode student team achievement divisions. Penggunaan kedua metode ini

tentunya diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap proses

pembelajaran di sekolah saat ini dan ke depannya.

Proses pembelajaran di sekolah pada saat ini sedang diarahkan kepada

kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 ini aspek

kognitif yang diharapkan mampu dicapai oleh siswa mencakup aspek kognitif

dari C4-C6.

Oleh karena itu kontribusi yang dapat diberikan penelitian ini hanya

sebatas kepada kontribusi dari pada kebermanfaatan metode yang dipakai saja

karena untuk aspek kognitifnya sendiri penelitian ini menggunakan aspek

kognitif yang ranah kedudukannya masih di bawah aspek yang ingin dicapai

oleh kurikulu 2013.

Dari penelitian ini kedua metode yang dipakai bisa berkontribusi untuk

(38)

metode yang dapat dipakai pada materi yang rendah hingga yang tinggi

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu dan Joko T. Prasetyo. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall

Budiarti, Retno. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Team Achievment Divisions untuk Meningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan Kelas XI IPA MAN Sukaharjo. Skripsi pada FKIP Universitas Sebelas Maret

Semarang: Tidak diterbitkan

Budiwati Neti dan Permana Leni. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung : Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI Bandung

Depdiknas. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Fitria. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Make a Match

Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Skripsi pada UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Fraenkle, R. Jack., Wallen, E. (2012). How To Design and Evaluate Research in

Education. United States: Library of Congress Cataloging-in-Publication

Data.

Heriawan Adang, dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran. Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (LP3G)

http://ekarestama.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-dan-aspek-aspek

penilaian.html

Isjoni. (2007). Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.

(40)

Isjoni. (2010). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Isjoni. (2012). Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Kusnendi. (2013). Handout Uji Beda Dua Rata-rata. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning

di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Lorin, W Anderson.,David, R Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Nur, M. Dan Wikandari, P. R. (2000). Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan

Pendekatan Kontruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: PSMS Program

Pascasarjana IKIP Surabaya.

Miftahul, Huda. (2012). Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Nurhaeni, Yani. (2011). “Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Listrik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung”. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol 1 (1): 1-13

Permendiknas No. 20 tahun 2003 tentang Fungsi Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosda Karya

Purwanto.(2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ruseffendi. (2006). Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Mengembangkan CSBA. Bandung : PT Tarsito

(41)

Slavin, Robert. (2009). Cooperative Learning (Teori, riset, dan praktik).

Bandung: Nusamedia.

Soewarso. (1998). Menggunakan Strategi Komparatif Learning di dalam

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial: edukasi. No. 01. Hal:16-25

Sudjana, Nana.(2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evalusi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sukardjo, Ukim Komarudin. (2010). Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Supartin. (2012). “Studi Perbandingan Impelementasi hasil belajar siswa Pada Mata Pelajaran Fisika dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw dan Tipe STAD di SMP Negeri 6 Gorontalo”. Jurnal

Pendidikan.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Beroientasi Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Uswatun Khazanah. (2011). “Pengaruh Pembelajaran Make a-Match dan Index

Card Match terhadap Pemahaman Siswa Kelas X SMA Institut Indonesia

Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Jurnal

Utomo, Nur Citra. et all. (2009). “Perbandingan Metode Cooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD terhadap Prestasi Belajar Bologi Kelas VIII MTSN Kembangsawit”. Jurnal Pendidikan MIPA. Vol 1 (1): 3-11

(42)

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Ekonomi
Tabel 3.1 Operasional variabel
Tabel 3.3 Hasil Validitas Item Penelitian
Tabel 3.6 Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Daya Pembeda
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan tahapan pelelangan pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan, Business Plan, dan Detail Enginering Design (DED) Pengembangan Wisata Bahari SAP Waigeo Sebelah

Pengaruh rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan bagian produksi di pt. Garuda mas semesta cimahi. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kedua belah pihak sepakat mengikat diri dalam suatu Perjanjian Pelaksanaan penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi Tahun Pertama dengan ketentuan dan syarat-syarat

INDRA ALEXANDER SARAGIH: Pengaruh Struktur Dan Komposisi Tegakan Terhadap Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah Di Hutan Desa Simorangkir Julu Tarutung.. Dibimbing oleh

dengan indikator menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang telah. ditetapkan memberikan skor paling

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Karunia- Nya, serta salam dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW, sehingga Skripsi dengan judul “

Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar kompetensi yang dimiliki mahasiswa akuntansi belum sesuai dengan harapan pemberi kerja dan hanya beberapa kompetensi

“ Pembuatan Sirup Glukosa dari Bengkuang ( Pachyrizus Erosus ) Secara Hidrolisis Asam dalam Tangki Berpengaduk ”. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih