• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 18 kota Cirebon merupakan salah satu yang Sekolah berada di di Jalan Pronggol No.1 Lemahwungkuk no telephon (0231) 235559, Kecamatan Lemahwungkuk.

Secara geografis terletak di wilayah pesisir pantura

Waktu penelitian berdasarkan surat keputusan Nomor:

2477/In.08/F.I.I/PP.009/04/2017 terhitung sejak tanggal 03 April sampai dengan 30 Juni 2017. Dan untuk memudahkan peneliti membuat Jadwal rencana penelitian sebagai berikut ;

(2)

B. Sumber dan Jenis Data 1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010:129). Dalam penelitian ini penulisan menggunakan dua sumber data yaitu :

a. Data teoritik

Data teoritik merupakan data yang diperoleh dari sejumlah buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian untuk dijadikan bahan sumber rujukan.

b. Data Empirik

1) Sumber Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumbernya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru PAI dan siswa SMP Negeri 18 kota Cirebon.

2) Sumber Data Sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.

Dalam penelitian ini dokumentasi dan angket merupakan sumber data sekunder.

2. Jenis Data

Penelitian ini bersifat kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penyajian dari hasil analisis datanya. Penelitian ini berbentuk korelasi sebab-akibat (Suharsimi Arikunto, 2010:10)

Kolerasi sebab-akibat dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan metode pembiasaan dan perilaku sosial siswa. Antara pertama dengan yang kedua terdapat hubungan sebab-akibat, yaitu pengaruh Penerapan metode pembiasaan terhadap perilaku sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah

(3)

Pertama (SMP) Negeri 18 kota Cirebon (Pembelajaran Mata Pelajaran Pandidikan Agama Islam (PAI) Kelas VII).

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya (Nurul Zuriah, 2009:116). Menurut Sugiyono (2008:49) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dan dalam penelitian ini mengambil populasi yaitu seluruh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 18 kota Cirebon dengan jumlah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas VII di SMP Negeri 18 kota Cirebon

Kelas Jumlah Siswa

VII

A 25

B 23

C 22

D 24

E 23

F 22

Total 138

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti (Suharsimi Arikunto, 2012:174). Sampel memberikan suatu

(4)

gambaran tentang populasi pengambilan sampel dan suatu populasi tersebut dengan penarikan sampel.

Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah cluster sampling. Menurut Sugiyono (2012:121) cluster sampling yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel objek yang akan diteliti terlalu luas.

Hal ini peneliti menetapkan kelas VII A dan B yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

Tabel 3.2

Jumlah sample siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Kota Cirebon

Kelas Jumlah siswa

VII

A 25

B 23

Total 48

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiono (2013:60) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penjabaran ini penulis menggunakan variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independen dalam penelitiannya sering digunakan istilah variabel

“X”, atau sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka yang menjadi pengaruh dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembiasaan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan indikator sebagai berikut :

a. Bertahap/berangsur-angsur b. Mengulang (continue)

(5)

c. Latihan d. Teladan

2. Variabel Dependent dalam penelitiannya sering digunakan istilah variabel

“Y”, atau sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah perilaku sosial siswa dengan indikator sebagai berikut:

a. Saling menghormati dan menghargai b. Peduli terhadap sesama

c. Member bantuan sosial d. Menjaga silaturahim

e. Perilaku terhadap lingkungan (alam) f. Perilaku terhadap keluarga (orang tua)

E. Instrumen Penelitian 1. Definisi Konseptual

a. Metode pembiasaan

Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “biasa” adalah “1) lazim atau umum; 2) seperti sedia kala; 3) sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. “ dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an”

menunjukan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu/seseorang menjadi terbiasa.

Dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam (Armai Arief, 2002:110)

Pembiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Pembiasaan selain

(6)

menggunakan perintah, suri tauladan, dan pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual).

Selain itu, arti tepat dan positif ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religious maupun tradisional dan cultural (Muhibbin Syah, 2000: 123)

b. Perilaku sosial

Menurut Desmita (2010: 54) Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang bersifat umum mengenai otot- otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimana wujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada mengeluarkan air mata, keringat.

Teori perilaku dalam psikologi menegaskan bahwa dalam memperlajari individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli psikologi adalah menguji dan mengamati perilakunya dan bukan mengamati kegiatan bagian tubuh.

Bentuk dan perilaku sosial seseorang dapat pula ditunjukan oleh sikap sosialnya. (Akyas Azhari, 2004: 161) sikap sosial dinyatakan oleh cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap objek sosial yang menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku, yang dinyatakan berulang-ulang terhadap salah satu objek social (W.A. Gerungan, 2010:

151-152) selanjutnya, berbagai bentuk dan jenis perilaku sosial seseorang pada dasarnya merupakan karakter atau cirri kepribadian yang dapat teramati ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Seperti dalam kehidupan berkelompok, kecenderungan perilaku seseorang yang menjadi anggota kelompok akan terlihat jelas diantara anggota kelompok lainnya.

2. Definisi Operasional a. Metode pembiasaan

Dalam melakukan pembiasaan dibutuhkan sikap istiqomah, karena dalam istiqomah mengandung banyak arti penuh kesabaran, penuh

(7)

pendirian dan penuh kekuatan. Oleh karena itu tepat kiranya jika sikap istiqomah ini ditanamkan kepada seseorang dalam melakukan pembiasaan perlu kiranya menerapkan kedalam beberapa tahapan. Dan pendekatan pembiasaan sesungguhnya sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai positif kedalam diri anak didik, baik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain itu pendekatan pembiasaan juga dinilai sangat efisien dalam mengubah kebiasaan negative menjadi positif.

b. Perilaku sosial

Perilaku merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan, dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Adapun sosial adalah keadaan yang didalamnya terdapat kehadiran orang lain. Dengan demikian, perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi didalam situasi sosial, yaitu cara orang berfikir, merasa, dan bertindak karena kehadiran orang lain. Hal ini dapat juga diartikan sebagai sikap membutuhkan orang lain. perilaku sosial seseorang tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbale balik antar pribadi.

3. Instrumen

a. Lembar Observasi kemampuan guru dalam mengelola metode pembiasaan

Lembar observasi ini di gunakan untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode pembiasaan yang meliputi pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan waktu dan suasana pembelajaran.

b. Lembar Angket perilaku sosial

Angket ini di gunakan untuk mengetahui perilaku sosial siswa pada bidang studi PAI. antara kelas experimen (kelas yang sudah di terapkan metode pembiasaan) dengan kelas control (pembanding) tanpa di terapkan metode pembiasaan

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pernyataan penelitian. Dan skala yang digunakan adalah skala Likert atau

(8)

skala sikap dengan alternative empat jawaban, yakni selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah.

4. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar tepat sebelum instrumen tersebut digunakan untuk pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya. Penggunaan instrumen yang tepat dimaksudkan untuk mendapatkan data-data dari variabel yang diukur dengan hasil yang akurat. Sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan sesuai dengan kenyataan.

Uji coba instrumen yang digunakan meliputi dua hal, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Instrumen yang dipakai hendaknya mempunyai validitas dan reliabilitas yang memenuhi syarat yang telah ditentukan.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keadaan atau kesahihan suatu instrument. Instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat validitas instrumen ditentukan berdasarkan kriterian menurut Guilford (Zarkasyi et al., 2015:193) sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Koefisien

Korelasi

Korelasi Interpretasi Validitas 0,90 ≤

≤ 1,00

Sangat tinggi Sangat tepat/sangat

(9)

baik 0,70 ≤

< 0,90

Tinggi Tepat/baik

0,40 ≤

< 0,70

Sedang Cukup tepat/cukup baik

0,20 ≤

< 0,40

Rendah Tidak tepat/buruk

< 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat/sangat buruk

Menurut Nugroho (2005: 73-74) untuk pengujian validitas dengan SPSS V.20 caranya sebagai berikut:

1) Masukan jawaban masing-masing butir pertanyaan pada kolom worksheets SPSS.

2) Klik Analyze 3) Klik Corolate

4) Klik Reability Analysis

5) Klik atau blok butir pertanyaan

6) Klik tanda panah sehingga semua butir masuk ke dalam kotak Items.

7) Klik Ok

peneliti menggunakan program SPSS versi 20.0. Berikut adalah hasil perhitungannya :

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Angket Penerapan Metode pembiasaan

Pada Bidang studi PAI No

Butir

Korelasi Valid (>0,05) Keterangan

1 0,248 Valid Rendah

(10)

2 0,420 Valid Sedang

3 0,200 Valid Rendah

4 0,400 Valid Sedang

5 0,469 Valid Sedang

6 0,444 Valid Sedang

7 0,579 Valid Sedang

8 0,253 Valid Rendah

9 0,318 Valid Rendah

10 0,374 Valid Rendah

11 0,960 Valid Sangat Tinggi

12 0,499 Valid Sedang

13 0,241 Valid Rendah

14 0,283 Valid Rendah

15 0,374 Valid Rendah

16 0,255 Valid Rendah

17 0,647 Valid Sedang

18 0,735 Valid Tinggi

19 0,244 Valid Rendah

20 0,245 Valid Rendah

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Angket perilaku sosial Pada Bidang studi PAI

No Butir

Korelasi Valid (>0,05) Keterangan

1 0,427 Valid Sedang

(11)

2 0,619 Valid Sedang

3 0,925 Valid Sangat Tinggi

4 0,461 Valid Sedang

5 0,217 Valid Rendah

6 0,255 Valid Rendah

7 0,246 Valid Rendah

8 0,843 Valid Sedang

9 0,362 Valid Rendah

10 0,347 Valid Rendah

11 0,231 Valid Rendah

12 0,310 Valid Rendah

13 0,309 Valid Rendah

14 0,532 Valid Sedang

15 0,362 Valid Rendah

16 0,235 Valid Rendah

17 0,421 Valid Sedang

18 0,894 Valid Tinggi

19 0,600 Valid Sedang

20 0,304 Valid Rendah

a. Uji Reliabilitas

Arikunto, (2013: 221) mengatakan bahwa Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

(12)

Intrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronluich's Alpha, metode formula KR-20, KK-21, dan metode Anova Hoyt. (Priyatno, Dwi :2008)

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.559 21

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.535 21

Tabel 3. menunjukkan uji reliabilitas angket penerapan metode pembiasaa diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,559, sedangkan angket perilaku sosial diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,535.

Dengan demikian maka reliabilitasnya dikategorikan sedang karena berada pada rentang 0,40 ≤ < 0,70.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain :

a. Observasi

Observasi disebut juga pengamatan, yang meliputi kegiatan pemantaun perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono,2013:203)

(13)

mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Teknik observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung dilokasi penelitian, dalam rangka untuk mengetahui perilaku sosial siswa dengan menerapkan metode pembiasaan. Adapun pada metode ini peneliti menggunakan observasi terstruktur yaitu pedoman observasi yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Peneliti tinggal membubuhkan tanda (√) check-list pada kriteria yang sesuai. Lembar pengamatan diisi pada waktu kegiatan atau proses belajar mengajar.

b. Angket (Kuesioner)

Suharsimi Arikunto (2010:268) menyatakan kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui. Menurut Sugiyono (2013:119) kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau inetrnet.

Menggunakan metode ini, peneliti menyebarkan daftar pernyataan tertulis atau angket kepada siswa-siswi kelas VII yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, karena responde hanya tinggal memberikaan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar.

Dalam pemberian skor/penilaian menggunakan skala likert. Dengan skala likert alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Bobot Skor

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Skor Pernyataan Negatif

(14)

Positif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-Kadang 2 3

Tidak Pernah 1 4

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, nilai dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Nurul Zuriah, 2009:179).

Peneliti menggunakan metode ini mendokumentasikan tentang administrasi kegiatan sekolah, serta memperoleh data tentang struktur organisasi, sarana prasarana, jumlah guru dan siswa kelas VII siswa SMP Negeri 18 kota Cirebon.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dilakukan dengan pendekatan perumusan kuantitatif dengan menggunakan skala prosentase dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P = angka persentase

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100% = Bilangan tetap (Sudijono, 2010 : 43 )

% 100 N X

P  F

(15)

Hasil dari perhitungan di atas diinterpretasikan/diklasifikasikan dengan skala prosentase sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kriterian Penafsiran Jawaban Angket

Kriteria Penafsiran

0% Tak seorangpun

1% - 19% Sedikit sekali 20% - 39% Sebagian kecil 40% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 59% Lebih dari

setengahnya 60% - 89% Sebagian besar 90% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

Penafsiran dalam prosentase sebagaimana dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 246) sebagai berikut :

Tabel 3.9

Interpretasi Instrumen Angket Skala Nilai (%) Kategori

75% - 100% Baik

56% - 75% Cukup

40% - 55% Kurang Baik

< 40% Tidak Baik

(16)

2. Pengujian Hipotesis

Pengolahan dan analisis data statistik untuk hipotesis asosiatif dilakukan untuk mencari hubungan antardua variabel atau lebih. Hubungan antar variabel dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu hubungan yang simetris dan hubungan yang tidak simetris (Zarkasyi et al., 2015:318). Penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang tidak simetris karena peneliti dapat mengetahui variabel mana yang menjadi sebab (variabel bebas) dan variabel mana yang menjadi akibat (variabel terikat).

Menganalisa data pengaruh penerapan metode pembiasaan terhadap perilaku sosial dapat menggunakan rumus korelasi product moment (Sudijono, 2006: 206). Adapun rumusnya sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y N = Jumlah sampel

∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑ = Jumlah skor variabel X

∑ = Jumlah skor variabel Y

x 2 = Jumlah kuadrat skor variabel X.

y 2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y

Hasil perhitungan korelasi tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus interpretasi koefisien korelasi nilai r, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Kriteria Korelasi

  

 

 

 

2 2 2 2

y y N x x N

y x xy rxy N

(17)

Besarnya Product

Moment (rxy) Keterangan

0,00-0,20

Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi akan tetapi, korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan

variabel Y)

0,20-0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup tinggi

0,70-0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang tinggi

0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat kuat

Selanjutnya nilai korelasi dari hasil perhitungan di atas, selanjutnya dihitung nilai koefisien determinasinya, untuk mengetahui besaran pengaruh penerapan metode pembiasaan terhadap perilaku sosial siswa kelas VII SMP Negeri 18 kota Cirebon (variabel y), rumusnya sebagai berikut :

KD = r2 x 100 %

Adapun untuk menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotsis yang telah penulis ajukan sebelumnya, maka penulis membandingkan besarnya

“r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom nya (df) yang rumusnya sebagai berikut:

Df = N – nr Keterangan :

Df : degrees of freedom N : number of causes

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan

(18)

Dengan diperolehnya df atau db, maka dapat dicari besarnya “r”

yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikansi 5%. jika ro sama dengan atau lebih besar daripada rt maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya, jika sebaliknya maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.

Langkah selanjutnya adalah uji signifikansi koefisien korelasi.

Jika ∶ = 0, tidak terdapat hubungan yang signifikan Jika ∶ ≠ 0, terdapat hubungan yang signifikan H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu penelitian (Fraenkel dan Wallen dalam Nurul Zuriah 2009 : 162).

Lebih lanjut dikatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis belum tentu benar. Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data empiris.

Sugiyono (2002:82) mengemukakan bahwa “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan rumusan penelitian”. Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto (2010:110) bahwa, “Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti data terkumpul”. Hipotesis sangat penting sebab melalui hipotesis tersebut peneliti berupaya mengumpulkan data untuk dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan akhir generalisasi hasil penelitian.

Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai seberapa besar pengaruh penerapan metode pembiasaan terhadap perilaku sosial siswa kelas VII SMP Negeri 18. Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh penerapan metode pembiasaan tehadap perilaku sosial siswa kelas VII SMPN 18 kota Cirebon

Ha : Ada pengaruh penerapan metode pembiasaan tehadap perilaku sosial siswa kelas VII SMPN 18 kota Cirebon

Referensi

Dokumen terkait

Lomba English Speech Contest Tingkat SD/MI ini terbuka untuk semua siswa sekolah dasar dan menengah Muhammadiyah berdasarkan tingkat; panitia menganggap semua

Seiring dengan semakin meningkatnya operasi penangkapan ikan pela- gis besar, PPN Palabuhanratu diperluas agar mampu menampung seluruh armada kapal pe- nangkap

Dalam cedera tidak lengkap, pasien sering dapat memindahkan satu anggota gerak lebih daripada yang lain, mungkin memiliki fungsi yang lebih pada satu sisi dari

Flip-flop yang dibangun dengan NOR gate seperti diagram rangkaian gambar (b) Flip-flop yang dibangun dengan NOR gate seperti diagram rangkaian gambar (b) dapat dimengerti bahwa bila

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk nyanyian rakyat dalam seni sastra Senjang di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.. Tujuan penelitian

1) Mengingat.. Item no 1 diarahkan pada pertanyaan thaharah mengajarakan kepada kita agar selalu hidup ?. hasil jawabannya menunjukan 28 orang siswa menjawab benar dan 4 orang

Guru memberikan penjelasan materi Kekongruenan dan Kesebangunan dua bangun datar berupa bahan ajar yang dibuat dengan power point dan video pembelajaran kepada

dan server terhubung dengan Switch.Dimana database dan system terdapat pada server tersbut.Server juga dihubungan dengan sebuah modem yang kemudian digunakan