NASKAHAKADEMIK
TENTANG
PERUSAHAAI{ DAERAH UMUM SUGIH MUKTI
DI SUSUN OLEH TIM FAKULTAS HUKUM
FAKI.IL'TAS HIIKT]M LiNTVERSITAS ST]RYAKANCANA
CIANJUR
2020
KATA
PENGANTARSegala
puji
bagiAllah
yang telah menolong kami menyelesaikan Naskah Akademikini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kamitidak
akan sanggup menyelesaikan denganbaik.
shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi MuhammadsAw.
'
Naskah akademikini
disusun berdasarkan permintaandari
Pemerintah Daerah Kabupatencianjur
dengan Judul 'Tentang Tentang perusahaan Daerah Umum Sugih Mukti, Tbk, Naskah Akademik ini di susun berdasarkan metodologi ilmiah.Naskah akademik
ini
mencoba mengilustrasikan tentang kebutuhan akan produk hukum daerah khususnya Tentang Tentang perusahaan Daerah Umum SugihMukti
di Kabupaten Cianjur, mengingat pembentukan rancangan peraturan daerah tersebut, dianggap sangat penting untuk segeradi
buat naskah akademik yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan drafrancangan peraturan daerah.Akhir
kata, penulis sangat menyadari naskah akademikini
masih jauh dari sempuna, saran dankritik
membangundari
semua pihak yang berkepentinganuntuk
sama-sama merealisasikan rancanganperaturan daerah ini
sangatdiharapkan,
untuk
meningkatkan pembangunan sistemhukum di
Kabupaten Cianjur khususnya dan di Indonesia pada umumnya.DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangB.
Identifikasi MasalahC.
Tujuan dan Kegunaan Naskah AkademikD.
Metode PenelitianBAB
II
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRISA.
Kajian TeoritisB.
Kajian AsasA.lormaC.
KajianTerhadapPenyelenggaraanD.
Kajian Terhadap Implikasi Pnerapan Sistem BaruBAB
III
EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN ATURAN TERKAIT BABIV
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDISA.
Landasan FilosofisB.
Landasan SosiologisC.
Landasan YuridisBAB
V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERIMUATAN
PERDAA.
Ketentuan UmumB.
Materi Yang Akan DiaturC.
Ketentuan SanksiD.
Ketentuan Peralihan BABVI
PENUTUPA.
SimpulanB.
SaranDAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHTJLUAN
A"
LatarBelakangPenelitian.Konstitusi nasional
Indonesiamelalui Pasal 18 ayat (2) dan ayat
(5) Undang-Undang DasarNegara Republik
IndonesiaTahun 1945,
memberikan kewenangankepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusanPemerintahan dengan
seluas-luasnyamenurut Asas Otonomi dan
Tugas Pembantuan dengantujuan
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.Dalam rangka
pelaksanaan pemberianisi otonomi yang rill dan
luaskepada Daerah,
sesuaidengan
Undang-UndangNo. 5 Tahun 1962
daerahmemiliki kewenangan untuk mendirikan
perusahaandaerah yaitu
semua perusahaanyang didirikan
berdasarkan Undang-undangyang modalnya
untuk seluruhnya atauuntuk
sebagian merupakan kekayaan Daerahyang
dipisahkan, kecualijika
ditentukanlain
dengan atau berdasarkan Undang-undang. Perusahaandaerah merupakan badan hukum yarlg pengesahannya dilakukan
melalui peraturan daerah, yangbertujuan
untukturut
serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya.Keberadaan Perusahaan
Daerah memiliki
fungsi dan peran ganda sebagai lembagaprofit yang
diharapkan menghasilkandeviden
semaksimal mungkinuntuk
mendukung pendapatan daerah, sekaligus sebagai lembaga yangmemiliki
peran sosial yangjuga dituntut
maksimalisasi peran sosialnya terhadap dinamika pembangunan masyarakat.Kondisi inilah yang
kemudian menimbulkan terjadibenturan kepentingan, yang
berdampakpada menurunnya kinerja
keuangan sehinggafungsinya
sebagai salah satu sumber pemasukan daerahtidak
tercapai bahkanbanyak yang menlgi.
Selainitu,
penurunankinerja
Perusahaan Daerah disebabkan bentuk badan hukumnya, yang mengakibatkan sangatbirokratis
dantidak fleksibel
khususnya adanya peranan pejabat Pemdayang terlibat
langsung dalam manajemen dan berperan sangat dominan dalam pengambilan keputusan, pengawasan,dan
penentuandireksi
perusahaan.Menelaah pada
faktor-faktorFAKU LTAS H U KU M U N IVE RS ITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
penyebab penunman peran dan
fungsi
Perusahaan Daerah tersebut, maka perlu dibuatkan peraturan Daerah Tentang PerusahaanUmum
DaerahSugih Mukti.
Selain
faktor-faktor di
atas, adarrya perusahaan daerah tersebutjuga
sebagai salahsatu kesiapan daerah dalam
menghadapi perkembanganekonomi
nasional, regional, dan internasionalmelalui
globalisasiekonomi
dan perdagangan bebas sehingga terciptaprinsip-prinsip
tata kelola perusahaanyang baik (principles of
go o d c orp or ate gov ernanc e).
B. Identifikasi
Masalah.Berdasarkan uraian sebagaimana disebutkan di atas,
maka diidentifikasikan beberapa permasalahan,yaitu
sebagaiberikut
:1.
2
Faktor-faktor
apakahyang
melatarbelakangidilakukannya
penyusunan naskahakademik
Tentang Perusahaan DaerahUmum Sugih Mukti
?.Bagaimanakah landasan filosofis, sosiologis, dan landasan
yuridis Perusahaan Daerah Tentang Perusahaan Daerah UmumSugih Mukti
?Tujuan
dan Kegunaan Penyusunan NaskahAkademik
1. Tujuan
Penyusunan NaskahAkademik.
Adapun tujuan
penyusunan naskah akademik, adalah untuk mengkaji serta menganalisis tentang :a) Faktor-faktor yang melatarbelakangi
dilakukannya penyusunan naskahakademik Tentang
Perusahaan Daerah UmumSugih Mukti
.b) landasan filosofis, sosiologis, dan landasan
yuridisPerusahaan
Daerah Tentang Perusahaan
Daerah UmumSugih Mukti
.2.
KegunaanPenyusunanNaskahAkademikNasl€h
akademik Tentang Perusalraan DaerahUmum
ini merupakan naskah hasil penelitian alau peqgk4iianhrnxn
yang dapatdiperunggulgiawabkan secara ilmiah serta
dik1ji
dalam suatu Peraturan C.FAKU LTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
Daerah sebagai sohsi terhadap penrrunan ki"erja per'rsahaan daerah serta
dalam upa.ya menghadapi globalisasi ekonomi. Selain
tflr,
keguraan penyusunan nasaloh aledemik ini sebagai acuan atau referersi penyustmandan pernbahasan Rancangan
Peffimn
DaerahTentang
Perusahaan Daerah UmumSugih Mukti
D.
MetodePenelitianMengingat penyusunan naslch akademik pada dasamya menpakan suatr kegiatan penelitiaq maka dalam melakul<an penlusunan naslch akademik ini digumlcn metode yang berbasidcanmetodeperTelitianh.rkwn Adapwrmetodepenyusunannaskahakademik Tentang Perusahaan Daerah Umum
Sugih
Mukti, yaitu sebagaibuikx
:1.
MetodePendekatanMetode
pendekatanyang digunakan dalam
penyusunan naskahakademik ini
adalahyuridis normatif, yaitu
mempelajari dan mengkaji asas-asas hukum khususnya kaidah-kaidah hukumpositifyang
berasal dari bahan-bahan kepustakaanyang
adadari
peraturan perundang-undangan,serta
ketentuan-ketentuanterutama yang berkaitan dengan
Tentang PerusahaanDaerah Pasar Niaga Mukti. Dalam penyusunan
naskahakademik ini juga meliputi
usahauntuk
menemukanhukum yang
in concreto yang tujuannya untuk menemukan hukum yang sesuai dan yang akan diterapkan dalam suatu permasalahan terutamadi
dalam penelitian tersebut.l2.
SpesifikasiPenelitian.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif analisis,
yaitu memberikan gambaran umum yang menyeluruh dan
sistematismengenai
Perusahaan DaerahUmum Sugih Mukti.
Gambaran umumtersebut dianalisis dengan bertitik tolak pada peraturan
perundang-undangan,
pendapatpara ahli, serta praktik
pelaksanaan Perusahaan DaerahUmum Sugih Mukti dan
pengelolaan perusahaan yang bertujuant
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Iakarta, 1990, hl|rfl.22.FAKU LTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
untuk
mencari dan mendapatkan jawaban ataspokok
masalah yang akan dibahas lebih lanjut.3.
Jenisdan
Sumber Data.Guna memperoleh data
yang
mendukung penyusunan naskah akademikini,
makajenis
dan sumber data diperolehmelalui
:a.
Bahan Hukum Primer.Bahan
hukum primer
yang berkaitan denganpenelitian ini,
antaralain meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 Tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat;2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1955 Tentang
Pengusutan Penindakan dan Peradilan Tindak pidana Ekonomi.3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1982 Tentang Kitab
Undang- Undang Hukum Acara Pidana;4.
Undang-UndangNomor
9 Tahun 1995 Tentang UsahaKecil;
5.
Undang-UndangNomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan PraktekMonopoli
Dan persaingan Usaha Tidak Sehat;6. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen7.
Undang-UndangNo.
7 Tahun 1992Tentang Perbankan;8.
Undang-UndangNomor
17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;9. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;10.
Undang-UndangNomor 9
Tahun2015
Tentang Perubahan KeduaAtas
Undang-UndangNomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;12.
Undang-UndangNomor 28
Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah;13.
Undang-UndangNomor 7 Tahun2}l4Tentang
Perdagangan.FAKU LTAS H UKU M U N IVERSTTAS SU RYAKANCANA CIANJU R
14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang
DanaPerimbangan
15.
Peraturan PemerintahNomor 58 Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;16.
Peraturan PemerintahNomor 79 Tahun 2005 Tentang
PedomanP embinaan dan Pengawasan Penyeleng garaan Pemerintahan D aerah;
17.
Peraturan PemerintahNomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian.
UrusanPemerintah
antaru Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah;18.
Peraturan PresidenRI Nomor 112 Tahun 2007
Tentang Penataan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat dan Pembelanjaan Toko Modern.19.
PeraturanMentri
DalamNegeri RI Nomor 59
Tahun2007
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.20.
PeraturanMentri Dalam Negeri RI Nomor
19 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan BarangMilik
Daerah.21.
Perafi.xanMentri
DalamNegeri RI Nomor 42
Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pasar Desa.22.
peraturanMentri
PerdaganaganRI Nomor 56/M.DAGlPEN9l20l4 Tentang Pedoman
Penataan PembinaanPasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.23. Peruttxan Daerah Kab. Cianjur Nomor 14 Tahun 2005
Tentang retribusi Pasar.24. Peraixan Daerah Kab. Cianjur Nomor 16 Tahun 2005
Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.25. Peraturan Daerah Kab. cianjur Nomor 02 Tahun 2007
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.26. Perattran Daerah Kab. cianjur Nomor 03 Tahun 2008
Tentang Urusan Pemerintahan Daerah.27.
PerutsranDaerah Kab. Cianjur Nomor 07 Tahun 2008
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Dan Pembentukan Organisai Perangkat Daerah Kab. Cianjur.FAKU LTAS H UKU M UN IVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
b.
28. Peraturan Daerah Kab. cianjur Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kab. CianjurBahan Hukum Sekunder, antara lain berupa tulisan-tulisan
ilmiah
dari para pakar yang berhubungan dengan permasalahan yangditeliti
ataupun yangberkaitan dengan bahan hukum primer, meliputi
literatur-literatur, makalah-makalah, j urnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian.Bahan Hukum Tersier,
arfiaralain berupa
bahan-bahanyang
bersifat menunjang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.Teknik Pengumpulan
Data.Dalam melakukan pengolahan data, dilakukan melalui 2 (dua) caru,
yaitu:
a. Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu
denganmengumpulkan dan mempelajari data
sekunderyang
berkaitan dengan Pen:sallaan Daerah .b.
Penelitian Lapangan(field
Research), tujuannyamencari
data-data lapangan (data primer) yang berkaitan dengan materi penelitian dan berfungsi hanya sebagai pendukung data sekunder.Analisis
Data.Setelah beberapa tahapan dalam penyusunan naskah akademik
ini dilalui, maka pada tahap akhir penelitian ini dilakukan analisis
data.Analisis
datadilakukan
secarakualitatif, yaitu
suatutata
cara penelitianyang
menghasilkan datadeskriptif
analisis, tanpa menggunakan angka- angka dan segala sesuatu yang dinyatakan oleh responden secara tertulisatau lisan, dipelajari
sebagai sesuatuyang utuh. 2
Dengankata
lainpenelitian tidak hanya mengungkapkan kebenaran belaka,
tetapi memahami kebenaran tersebut.3c.
4.
5.
'
Ronny Hanitijo Soemitro, Ibid., h\m.250.t lbid.
FAKULTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
BAB II
T<AJItrN
TEORTTIS
D trN PRAT<TIT( E,\/IPTR[SA. Kajian Teoritis.
1. Pengertian
dan LandasanHukum
PerusahaanDaerah.
Konsep
negarakesejehateraan
mengacupada peran pemerintah
yangreponsif dalam mengelola dan mengorganisasikan perekonomian
sehinggamampu
menjalankan tanggung jawabnya untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesejahteraan dasar dalam tingkat tertentu bagi warganya.a Negara kesejahteraanmenjadi tujuan yang memang harus diupayakan dan
diperjuangkan. Negara kesejahteraanbukan hanya suatu upaya
mencapai kemakmuranyang
diukurdengan indikator-indikator ekonomi, melainkan bagaimana tata
kelolakelembagaan dapat menciptakan ekonomi yang memang
menghasilkan kesej ehatre aan rakyat.Berkaitan
dengan negara kesejahteraan, secaranormatif
landasan sistem ekonomiIndonesia
didasarkanpada
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sebagaimanatertuang dalam Bab XIV
Pasal33 Undang Undang Dasar
1945 Amandemen Keempattentang
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, yang menyatakan bahwa :"(1)
Perekonomiandisusun
sebagaiusaha
bersama berdasaratas
asas kekeluargaan.(2)
Cabang-cabangproduksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.(3) Bumi dan air dan
kekayaanalam yang terkandung di
dalamnyadikuasasi oleh negara dan
dipergunakanuntuk
sebesar-besralya kemakmuran rakyat.(4) Perekonomian nasional
diselenggarakanberdasar atas
demokrasiekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan,berkelanjutan,
berwawasanlingkungan, kemandirian serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, dana An An Chandrawulan, Hukum Perusahqan Multinasional Liberalisasi Hukum Perdagangan Internqsional dan Hukum Penanaman Modal, PT. Alumni, Bandung, 201l, hlm' l6-17.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
(5)
Ketentuanlebih lanjut
mengenai pelaksanaan pasalini
diatur dengan undang-undang".Salah satu
wujud
pelaksanaan Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945, makapada tanggal 14 Februari 1962 Presiden Republik Indonesia
Soekarno mengesahkan Undang-UndangNo. 5 Tahun
1962 Tentang Perusahaan Daerah,yaitu
semua perusahaanyang didirikan
berdasarkan Undang-undangini
yang modalnyauntuk
seluruhnya atauuntuk
sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan, kecualijika
ditentukanlain
dengan atau berdasarkan Undang- undang.Pendirian
PerusahaanDaerah dilakukan
dengan pembentukan Peraturan Daerahdan
dengan disahkannya Peraturan Daerah tersebut,maka
kedudukan Perusahaan Daerah berbentuk badan hukum. Undang-UndangNo.
5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerahtidak
memberikan penjelasanarti
badan hukum, dan undang-undang tentang badan hukumpunbelum
ada,oleh
karenaitu
para ahlihukum
meneobamcmberi
rumusaR badanhukum
sebagaimana disebutkan olehWirdjono Prodjodikoro,
bahwa badanhukum
adalah:
"Sekumpulan orang- orang yang dianggap dapat bertindak dalam lalu lintas hukum, yangmemiliki
hak-hak
dan kewajiban-kewajiban, serta dapat melalukan perbuatanhukum
dengan orang-orang maupun badan hukum lainnya".sMerujuk
pada Pasal 5 Undang-UndangNo.
5 Tahun 1962, sifat, tujuan, dan lapangan usaha Perusahaan Daerah, yaitu sebagai berikut :"(1)
Perusahaan Daerah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat :a.
memberi jasa.b.
menyelenggarakankemanfaatan umum.c.
memupuk pendapatan.(2) Tujuan
Perusahaan Daerahialah untuk turut
serta melaksanakanpembangunan daerah khususnya dan pembangunan
ekonominasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin
untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasidan ketenteraman serta
kesenangankerja dalam
perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.5
Rochmat Soemitro, Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan, dan lhakaf, Eresco, Bandung, 1993, hlm.22.FAKU LTAS H UKU M U N IVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
(3)
(4)
Perusahaan Daerah bergerak dalam lapangan
yang
sesuai denganurusan rumah tangganya menurut peraturan-peraturan
yang mengatur pokok-pokok pemerintahan daerah.Cabang-cabang
produksi yang penting bagi daerah dan
yang menguasai hajathidup
orang banyakdi
daerah yang bersangkutandiusahakan oleh perusahaan daerah yang modalnya
untuk seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan,,.Menurut
konsepilmu
hukummaka
Badan hukum dapat dibedakan dalam duajenis, yaitu : (1)
Badanhukum publik;
dan(2)
Badanhukum privat. Di
Indonesiakriterium yang dipakai untuk menentukan
sesuatubadan
hukum termasuk badan hukumpublik
atau privat, ada2 (dua) macam :1.
Berdasarkan terjadinya, bahwa :a.
Badan hukumprivat didirikan
oleh perorangan, contohnya:
Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Yayasan.b. Badan hukum publik, didirikan oleh pemerintah atau
negara,contohnya: Negara RI, Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten/
Kota, Bank-bank Negara (seperti Bank Indonesia).2.
Berdasarkan lapangan kerjanya, bahwa :a. Badan hukum privat, lapangan pekerjaannya untuk
kepentingan perorangan.b. Badan hukum publik, lapangan pekerjaannya untuk
kepentingan umum.6Apabila
Pasal5
Undang-UndangNo. 5 Tahun 1962
dikaJi berdasarkan konsepilmu hukum di atas,
dapatdisimpulkan
bahwa berdasarkan terjadinya PerusahaanDaerah termasuk badan hukum publik yang didirikan
olehPemerintahan
Daerah, demikian juga dikaji
berdasarkanlapangan
kerjanya PerusahaanDaerah termasuk ke dalam badan hukum publik yang
lapangan pekerjaanya untuk kepentingan umrm.7Perusahaan Daerah
dalam
mewujudkantujuannya dapat bekerja
sama dengan Perusahaan Negara, koperasidan
swasta, danjika
perus ahaan DaerahNeni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis Telaah Tentang Pelaku Dan Kegiatan Ekonomi, Graha llmu, Yogyakarta, 2009, hlm. 125-126.
Neni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis Telaah Tentang pelaku ... Ibid., hlm. 125-126.
FAKU LTAS H UKU M U N IVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
tersebut melakukan hubungan
hukum
denganpihak ketiga
sepanjang perbuatanyang
menyangkut kedudukan badan tersebut sebagai penguasayang
mengaturadministrasi negara maka
secaraekstern badan hukum publik atau
perdata kedudukannya sederajat sebagai parapihak, misalnya
dalamhal
badan hukumpublik
sebagai pemberijasa
dan penyelenggara kepentingan runum, perusahaan daerah sebagai badanhukum publik wajib
memenuhi kewajibannya atas segalajanji (b e dingen), y angditentukan dalam kontrak. 8
2. Modal
Perusahaan Daerah.Berkaitan dengan
permodalan,modal
PerusahaanDaerah terdiri
untuk seluruhnya atauuntuk
sebagiandari
kekayaan Daerah yang dipisahkan. Apabilamodal
PerusahaanDaerah
seluruhnyaterdiri dari
kekayaansatu
daerah yangdipisahkan, tidak terdiri
atas saham-saham tetapijika
modal Perusahaan Daerahterdiri
atas kekayaan beberapa daerahyang
dipisahkanmodal
perusahaanitu terdiri atas
saham-saham.Kemudian, modal
PerusahaanDaerah yang
untuk sebagianterdiri dari
kekayaan daerah yang dipisahkanterdiri
atas saham-saham.Dan Modal
Dasar Perseroan Daerah Tersebut sebesarRp.
5.000.000.000(lima
milyar rupiah).Saham Perusahaan Daerah
terdiri
atas saham-sahamprioritet
yang hanya dapatdimiliki oleh
daerah,dan
saham-saham biasayang
dapatdimiliki
olehdaerah, warga negara Indonesia dan{atau badan hukum yang didirikan
berdasarkan Undang-undang Indonesiadan yang
pesertanyaterdiri dari
warga negaraIndonesia.
Besamyajumlah nominal dari
saham-sahamprioritet
dan saham-sahambiasa
ditetapkandalam
peraturanpendirian
Perusahaan Daerah.Pembayaran saham-saham dengan
"goodwill" tidak
diperbolehkan.Merujuk
padapendapat H.M.N. Purwosutjipto, goodwill merupakan salah satu
urusan perusahaanyang termasuk benda bergerak tidak berwujud.
Saham-saham dikeluarkan "atas nama", dimana orang yang berhak atas saham tersebut namanya tercantumdalam
surat saham tersebut. Saham-saham dapat dipindah-tangankant
Rudi Prasetyo, Perkembangan Korporasi dalqm Proses Modernisasi dan Penyimpqngqn- penyimpangannya, Makalah disampaikan pada seminar Nasional Kejahatan Korporasi di FH-LINDIP, tanggal23-24 November 1989, htm.2.
FAKULTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
dengan ketentuan bahwa saham-saham
prioritet
hanya dapat dipindah-tangankan kepada daerah.Melalui
pemindahan tangan tersebut,Kepala
Daerahmemiliki hak, wewenang, dan
kekuasaansebagai
pemegang saham/saham prioritet.Haknya apa, kewajibannya apa.
Ketentuan-ketentuan mengenai pendaftaran penggantian, pemindahan, administrasi danlain-lain yang
berhubungan dengan pengeluaran saham diatur dalam peraturan pendirian Perusahaan Daerah.c.
Pengurusan Perusahaan Daerah.Perusahaan Daerah
dipimpin oleh
suatuDireksi
yangjumlah
anggota dan susunannya ditetapkan dalam peraturanpendiriannya. Anggota Direksi
adalah warga negara Indonesia yangdiangkat
untuk waktu selama-lamarrya 4 tahun olehKepala Daerah,
setelah mendengar pertimbanganDewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang dapat diangkat kembalijika
masawaktunya
habis.Guna
mencegahterjadinya konflik kepentingan,
arrtara anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurusmaupun garis kesamping termasuk menantu dan ip*, kecuali jika
untuk kepentingan perusahaandiizinkan oleh Kepala
Daerah/pemegang saham/sahamprioritet. Jika
sesudah pengangkatan mereka masuk periparan yang terlarang itu,maka untuk dapat melanjutkan jabatannya diperlukan izin
KepalaDaerah/pemegang saham/saham
prioritet.
Selainitu,
anggotaDireksi tidak
bolehmempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung
padaperkumpulan/perusahaan
lain yang
berusahadalam
lapanganyang
bertujuan mencarilaba. Demikian juga,
anggotaDireksi tidak boleh
merangkap jabatan lain, kecuali denganizinKepala
Daerah/pemegang saham/sahamprioritet.
Direksimemiliki kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan dalam
pimpinanPerusahaan
Daerah,
mengurusdan
menguasai kekayaan Perusahaan Daerah, sesuai dengantata tertib yang diatur dalam
peraturanyang ditetapkan
oleh Direksi.B.
IfujianTerhadapAsas/PrinsipYangTer{<aitDenganPenyusunanNormaAsas
adalahpikiran
dasar yangumum dan
abstrak atau merupakan latar belakang peraturankonkrit
yang terdapatdi
dalam dandi
belakang setiap sistemFAKULTAS H UKU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R
tt
hukum yang menjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim.
Beberapa pakar memberikan pengertian asas
hukum,
seperti Paul Scholten yang menyebutkanbahwa :"Asas hukum adalah
pikiran-pikiran
dasar, yang terdapatdi
dalam dan di belakang sistem hukum, masing-masing dirumuskan dalam aturan-aturanperundang-undangan dan putusan-putusan hakim, yang
berkenaandengannya dimana ketentuan-ketentuan dan
keputusan-keputusanindividual
dapat dipandang sebagai penj abarannya". eKemudian
Satjipto Rahardjo, mengartikan asashukum
sebagai suatu halyang
dianggapoleh
masyarakathukum yang
bersangkutan sebagaibasic
truth atau kebenaran asasi, sebab melalui asas-asashukum
itulah pertimbangan etis dansosial
masyarakatmasuk ke dalam hukum. Dengan demikian,
asas hukummenjadi
semacam sumberuntuk menghidupi
tata hukumnya dengannilai-nilai etis, moral, dan sosial
masyarakatnya.l0 Asas-asashukum berfungsi
untuk menafsirkan aturan-aturanhukum
danjuga
memberikan pedomanbagi
suatu perilaku. Asas hukum pun menjelaskan danmenjustifikasi
norrna-noflna hukum, dimanadi
dalamnya terkandungnilai-nilai
ideologis tertib hukum.lrSmits, memberikan pandangannya bahwa asas
hukum memiliki 3
(tiga)fungsi, yaitu : Pertama,
asas-asashukum
memberikan keterjalinandari
aturan- aturanhukum
yang tersebar; Kedua, asas-asashukum
dapat difungsikan untukmencari
pemecahanatas
masalah-masalahbaru yang muncul dan
membuka bidang-bidang liputan masalah baru. Dari kedua fungsi tersebut, diturunkan fungsiketiga, bahwa
asas-asasdalam hal-hal demikian dapat dipergunakan
untuk"menulis
ulang"
bahan-bahan ajaranhukum
yang ada sedemikian rupa, sehingga dapat dimunculkan solusi terhadap persoalan-persoalan baru yang berkembang.l2'
J.J.H. Bruggink, Refleksi Tentang Hukum, AIih Bahasa oleh Arief Sidharta, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hlm. ll9-120.r0
Satjipto Raharjo, Peranan Dan Kedudukan Asqs-asas Hukum Dalam Kerangka Hukum Nasional (Pembahasan Terhadap Makqlah Sunaryati Hartono), Seminar dan LokakaryaKetentuan Umum Peraturan Perundang-undangan, lakarta, 19-20 Oktober 1988, tanpa halaman.
rr
R.J. Ilre, Grondbeginselenvan het recht, Groningen, 1980, hlm. 63.t2
J.M. Smits, Het vertrouwensbeginsel en de contrqctuele gebondenheid, diss, RUL 1995, Arnhem, 1995, hlm. 68-69.FAKULTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R L2
Merujuk
pada uraiandi
atas, dapat disimpulkan bahwa asas-asas hukumbertujuan untuk memberikan arahan yang layaVpantas menurut
hukum(rechtmatig) dalam hal menggunakan
atau menerapkan aturan-aturan hukum.Asas hukum berfungsi sebagai pedoman atau arahan orientasi berdasarkan mana
hukum
dapatdijalankan.
Asas-asashukum
tersebuttidak saja akan
berguna sebagai pedomanketika
menghadapi kasus-kasussulit, tetapi juga dalam
halmenerapkan aturan. Undang-Undang
No.
12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, memberikan arahanbahwa dalam
membentukperaturan
perundang-undangantermasuk Peraturan Daerah (Perda),
harus berdasarkan asas-asas pembentukan perundang-undangan yang baik.Berkaitan
denganhal
tersebut,menurut Hamid S. Attamimi, bahwa
:"Dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan, setidaknya ada beberapa peganganyang harus
dikembangkanguna
memahami asas-asas pembentukan peraturan perundang-undanganyang baik
(algemene beginselenvan
behorlijkeregelgeving)
secarabenar, meliputi : Pertama,
asasyang terkandung
dalam Pancasilaselaku
asas-asashukum umum bagi
peraturan perundang-undangan;Kedua, asas-asas negara berdasar atas hukum selaku asas-asas hukum umum bagi perundang-undangan;
Ketiga,
asas-asas pemerintahan berdasar sistem konstitusi selaku asas-asasumum bagi
perundang-undangan, dan Keempat, asas-asas bagi perundang-undangan yang dikembangkan oleh ahli". 13Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Purnadi
Purbacaraka danSoerjono Soekanto,
asas-asaspembentukan
perundang-undanganyang
baik meliputi:a. Asas kejelasan tujuan adalah bahwa setiap pembentukan
peraturan perundang-undanganharus mempunyai tduan yang jelas yang
hendak dicapai;b.
Asas kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat adalah bahwa setiapjenis peraturan
perundang-undanganharus dibuat oleh
lembagalpejabatpembentuk peraturan
perundang-undanganyang berwenang.
Peraturan13
Yuliandri, Asas-asqs Pembentukan Peraturan Perundang-lJndangan yang Baik; Gagasan Pembentukan Undang-undang Berkelanjutan, RajaGrafindo Persada, Jakarta,2009, hlm. 115.FAKULTAS H UKU M U NIVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R 13
c.
d.
perundang-undangan
tersebut dapat dibatalkan
atalubatal demi
hukum, apabila dibuat oleh lembaga/pejabat yang tidak berwenang;Asas kesesuaian antara
jenis
danmateri
muatan,yaitu
suatu asas bahwadalam pembentukan peraturan
perundang-undanganharus
benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis peraturan perundang- undangannya;Asas dapat
dilaksanakan,yaitu suatu
asasbahwa setiap
pembentukanperaturan perundang-undangan harus memperhitungkan
efektivitasperaturan
perundang-undangantersebut, baik
secarafilosofis, luridis
maupun sosiologis. Adapun asas-asas tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Aspek filosofis
adalah asasyang terkait
dengannilai-nilai
etika dan moral yang berlaku di masyarakat. Peraturan Daerah yang mempunyaitingkat
kepekaan yangtinggi
dibentuk berdasarkan semuanilai-nilai
yang baik yang ada dalam masyarakat;2.
Aspekyuridis
adalah asas yang terkait landasan hukum yang menjadi dasar kewenangan pembuatan Peraturan Daerah;3.
AspekSosiologis adalah asas yang terkait dengan
bagaimanaPeraturan Daerah yang disusun tersebut dapat dipahami
olehmasyarakat, sesuai dengan kenyataan hidup masyarakat
yang bersangkutan.Asas hasil guna dan daya guna adalah asas yang menyebutkan bahwa setiap
peraturan perundang-undangan dibuat karena memang
benar-benardibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;Asas kejelasan rumusan adalah suatu asas yang menyebutkan bahwa setiap
peraturan perundang-undangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyusunan peraturan perundang-undangan. Sistematikadan pilihan
kataatau terminologi, serta
bahasahukumnya jelas dan mudah
dimengerti,sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi
dalam pelaksanaannya.e.
FAKU LTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R L4
o Asas keterbukaan adalah suatu asas yang menyebutkan
bahwa
dalam proses pembentukan peraturan perundang-undanganmulai
perencanaan, persiapan, penyusunan dan pembahasan bersifat transparan. Dengan demikian, seluruhlapisan
masyarakatmempunyai
kesempatanyang
seluas-luasnya untukmemberikan masukan dalam proses pembuatan peraturan
perundang- undangan;Asas materi
muatan adalah suatu asasyang
menyebutkan bahwa materi muatan peraturan perundang-undanganmenurut
Undang-UndangNo.
12Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus mengandung asas-asas sebagai berikut :1.
Asas kekeluarga€m adalah asas yang mencerminkan musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan;2. Asas
kenusantalaanadalah
asasyang
menyebutkanbahwa
setiapmateri muatan Peraturan Daerah senantiasa
memperhatikan kepentingan seluruhwilayah
Indonesia danmateri
muatan peraturan perundang-undanganyang dibuat di
daerah merupakanbagian
dari sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasila;3. Asas Bhinneka Tunggal Ika
adalah asasyang
menyebutkan bahwamateri muatan
PeraturanDaerah harus
memperhatikan keragamanpenduduk,
agarrra,suku, dan
golongan,kondisi
khusus daerah, dan budaya khususnya yang menyangkut masalah-masalah sensitif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berne gara;4.
Asaskeadilan
adalah asasyang
menyebutkan bahwamateri
muatan Peraturan Daerah harus mencerminkankeadilan
secara proporsional bagi setiap warga negatatanpa kecuali;5. Asas
kesamaan kedudukandalam hukum dan
pemerintahan adalah asas yang menyebutkan bahwa setiap materi muatan peraturan daerahtidak
boleh berisi hal-hal yang bersifat membedakan berdasarkan latar belakang, arfiaralain,
agama, suku, ras, golongan, gender atau statussosial;
h.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR 15
Asas
ketertiban dan kepastian hukum adalah asas yang menyebutkanbahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus
dapatmenimbulkan ketertiban dalam
masyarakatmelalui jaminan
adartya kepastian hukum;Asas
keseimbangan, keserasian,dan
keselarasanadalah
asas yang menyebutkanbahwa setiap materi muatan peraturan
daerah harusmencerminkan
keseimbangan, keserasian,dan
keselarasan, arrtata kepentinganindividu
dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negata;8. Asas pengayoman adalah asas yang menyebutkan
bahwamuatan peraturan daerah harus memberikan
perlindungan rangka menciptakan ketentraman masyarakat;9. Asas
Kemanusiaanadalah
asasyang
menyebutkanbahwa
materimuatan peraturan daerah harus mencerminkan perlindungan
dan penghormatan hak-hak asasi manusia serta hakikat dan martabat setiap warga negara secara proporsional;10.
Asas Kebangsaan adalah asas yang menyebutkan bahwa materi muatanperaturan daerah harus mencerminkan sifat dan watak
BangsaIndonesia yang pluralistik dengan tetap menjaga prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia. laLebih lanjut, Purnadi Purbacaraka dan Soerjono
Soekanto, memperkenalkan pula enam asas undang-undangyaitu
:a.
Undang-undang tidak berlaku surut;b.
Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yanglebih tinggi
mempunyai kedudukan yang lebihtinggi
pula;c.
Undang-undangyangbersifatkhususmengenyampingkanUndang-undang yang bersifat umum;d.
Undang-undangyang berlaku
belakangan membatalkan undang-undang yang berlaku terdahulu;t4
Purnadi Purbacaraka dan Soedono Soekanto, Ikhtiar Antinomi Aliran Filsafat Sebagai Landqsan Filsafat Hukum, Rajawali, Jakarta, 1985, hlm. 47.6.
7.
materi dalam
FAKU LTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R 16
e.
f.
Undang-undang tidak dapat diganggu
guga!
danUndang-undang sebagai sarana untuk semaksimal mungkin
dapat mencapai kesejahteraanspiritual dan materiil bagi
masyarakat maupunindividu,
melalui pembaharuan dan pelestarian (As as Welv aar st aat). t5 Selain didasarkan pada prinsip-prinsipdi
atas, Perseroan Terbatas sebagaibadan hukum harus dilandaskan pada prinsip-prinsip Good
CorporateGovernance. Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur
yangdigunakan oleh organ BUMN untuk
meningkatkankeberhasilan
usaha danakuntabilitas
guna mewujudkannilai
pemegang saham dalamjangka
panjang dengantetap
memperhatikan kepentingan stakeholderslainnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan dannilai-nilai
etika. Stakeholders adalah pihak- pihak yangmemiliki
kepentingan dengan perusahaan, baik yang langsung maupuntidak langsung yakni pemegang saham/pemilik modal,
komisaris/dewanpengawas/direksi, karyawan, serta pemerintatr, kreditur, dan pihak
yangberkepentingan lainnya. I 6
Adapun prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu
sebagai berikut :(1)
Tanggungjawab (responsibility),Yaitu perwujudan kewajiban organ perusahaan untuk
melaporkankesesuaian pengelolaan perusahaan dengan pengaturan
perundang- undanganyang berlaku,
ketertibanumurn,
kesusilaandan
keberhasilan maupun kegagalannya dalam pencapaianvisi, misi, tujuan, dan
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan, dengan kata lain bukan hanya kewajiban hukum tetapijuga
kewajiban sosial, bukan hanya padanormatif
tapijuga
kode etik.(2) Akuntabilitas
(accountability).Yaitu
kejelasan sistem pertanggungjawaban pengelola perusahaan (checkqnd balances system) kejelasan pembagian tugas, wewenang
dan tanggungjawab masing-masing organ-organ perusahaanyang
diangkat15 Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Ikhtiar Antinomi ... Ibid., h\m.47.
16 Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbqtas, Op. Cit., hlm.77.
FAKU LTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R L7
(3)
setelah
melaltifit
ondproper
/esl, sehingga pengelolaan perusahaan dapat dilaksanakan secaraefektif
dan efisien.Kewaj aranlKeadilan (fairne s s).
Yaitu
keadilan dan kesetaraandi
dalam memenuhi hak-hak stakeholdersyang timbul
berdasarkanperjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, adanya tindakan pengelola perusahaan dalam menempatkan kedudukan para pihak yang setara.Transparan si (tr ans par ancy), dan
Keterbukaan terhadap proses pengambilan keputusan, dan penyampaian
informasi mengenai
segala aspek perusahaanterutama yang
berkaitan dengan kepentingan stakeholders danpublik
secara benar dan tepat waktu.Indepedensi (Indepedency).
Suatu keadaan dimana
perusahaandikelola
secaraprofesional
tanpa benturan kepentingandan
pengaruhatau
tekanandari pihak
manapun,terutama pemegang saham mayoritas, yang bertentangan
denganpengaturan
perundang-undanganyang berlaku dan
prinsip-prinsipkorporasi yang
sehat, setiap keputusandiambil
berdasarkan objektivitas menghindarikonflik
kepentingan. 17C. Latar Belakang Diperlukannya
PDUmum Sugih Mukti.
Berdasarkan
prinsip
desentralisasi dalam Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Undang Undang Dasar menghendaki agar daerah swatantra yangdibentuk
dapat mengatur dan mengurus rumah-tangganya sendiri dengan sebaik- baiknya, sehubungan denganitu
untuk memberikankecukupan
kemampuan dan kekuatan kepada daerah swatantara, dapatdidirikan perusahaan
daerah yang khusus dimaksudkan untuk menambah penghasilan daerah.Titik
beratdari
semua kegiatan Perusahaan Daerah selain untuk menambah penghasilandaerahjuga
harus ditujukan kearah pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpinuntuk memenuhi
kebutuhanrakyat guna mewujudkan
masyarakatadil
dan17 Sudaryat, Hukum Bisnis, Suatu Pengantar, JendelaMas Pustaka, Bandung,2008, hlm.68.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAs SURYAKANCANA CIANJUR 18
(5)
Rudi Prasetyo, Perkembangan Korporasi dalam Proses Modernisasi
danPenyimpangan-penyimpangannyo, Makalah disampaikan
padaseminar Nasional Kejahatan Korporasi
di FH-UNDIP,
tanggal 23-24 November 1989.Rochmat Soemitro,
Hukum
Perseroan Terbatas, Yayasan,dan Wakaf
Eresco, Bandung, 1993.R.J. Jue, Grondbeginselen van het
recht,
Groningen, 1980.R. Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum
Perseroan,P erkumpul an, Kop er as
i,
Yay as an, Wakaf,Alumni,
Bandung, 2001' SentosaSembiring, Hukum Perusahaan
TentangPerseroan Terbatas, CY.
Nuansa
Aulia,
Bandung, 2006.Satjipto Raharjo, Peranan
Dan
Kedudukan Asas-asas HukumDalam
KerangkaHukum Nasional (Pembahasan Terhadap Makalah
SunaryatiHartono), Seminar dan Lokakarya Ketentuan Umum
Peraturan Perundang-undangan, J akarta, 19 -20 Oktober 1 9 8 8.Sudaryat,
Hukum
Bisnis, SuatuPengantar,
Jendela Mas Pustaka, Bandung,2008.Sunaryati Hartono, Beberapa
Masalah
Transnasional dalamPMA di
Indonesia, Binacipta, Bandung, 197 2.Sri Redjeki Hartono,
PengembanganKorporasi
SebagaiPelaku Ekonomi di Indonesia, Makalah
disampaikanpada Seminar dan
LokakaryaooPengembangan HukumNasional
VIII,
Denpasar 14-18 Juli 2003.Syahran Basah, Sjahran Basah,
Eksistensi Dan Tolok Ukur Badan
Peradilan AdministrasiDi
Indonesla,Alumni,
Bandung, 1986.Todung
Mulya
Lubis, Menuju Good Corporate Governance,diambil
dari SentosaSembiring, Hukum Perusahaan
TentangPerseroan Terbatas, CY.
Nuansa
Aulia,
Bandung, 2006.Winardi, P er s o al an Efek, T arsito, Bandun g, 197 4.
Yuliandri,
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undanganyang
Baik;Gagas an P emb entukan Undang-undang B erkel anj utan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2009.
FAKU LTAS H UKU M U NIVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJU R 44
John Downes dan Jordan
lliot
Goodman, KamusIstilah Keuangan
dan Investasi, Elex Media Komputind o, J akarta, 199 4'Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan' Balai Pustaka, J akarta, 199 5'
Kamus Khusus Pasar Modal dan Uang,
DepartemenKeuangan
R[-BadanPelaksana Pasar Modal, J akarta, 197 4'
Lili
Radjidi, Dasar-dasarFilsafat Hukum,Alumni'
Bandung' 1985'Lili Rasjidi dan Ira Thania Rasjidi, Dasar-dasar Filsafat Dan Teori
Hukum'Cetakan Kesepuluh, Citra Aditya
Bakti'
Bandung' 2007 'Lili Rasjidi dan wiyasa
Putra,Hukum sebagai suatu sistem, cetakan
Ketiga' Mandar Maju, Bandung, 2003'Mahfud M.D., Politik Hukum Menuju
Pembangunansistem Hukum
Nasional'Makalah
Pada SeminarArah
PembangunanHukum Menurut uuD
lg45HasilAmandemen,BPHNDepartemenHukumDanHAM,
Jakarta, 2006.
Mochtar Kusumaatm adia, Hukum, Masyarakst, dan Pembinaan Hukum Nasional
Suatu Uraian Tentang iandasan Pikiran, Pola dan
Mekanisme PembaharuanHukum-di
Indonesia, Lembaga PenelitianHukum
danIkiminoiogi, Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, Bandung,1976.
Mochtar Kusumaatm adia, Pengantar Hukum
Internasional,Bina cipta,
Bandung' t976.Mubyarto, Sistem dan
Moral
Ekonomi Indonesia.LP3Es, Jakxta, tanpa tahun'Neni
Sri Imaniyati,Hukum
Bisnis Telaah Tentang Pelaku Dan Kegiatan Ekonomi'Graha
Ilmu,
Yo gY akarta,2009'
purnadi
purbacarakadan
Soerjono Soekanto,Ikhtiar Antinomi Aliran Filsafat
s eb agai Landas an
i
it t o1ot Hukum, Raj awali, J akarta, 1 9 8 5.Ronny
Hanitijo soemitro,
Metodologi Penelitian HukumDan Jurimetri,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990'Ronny
Hanitijo
Soemitro, studi Hukum dan Masyarakaf,Alumni,
Bandung, 1982' Rochmat Soemitro,Hukum
Perseroan Terbatas, Yayasan,dan
Wakaf, Eresco'Bandung, 1993.
FAKULTAS H UKU M U NIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJU R
43
DAFTAR PUSTAKA
An An
Chandrawulan,Hulatm
PerusahaanMultinasional Liberalisasi
HukumPerdagangan Internasional dan Hukum Penanaman Modal,
PT.Alumni,
Bandung, 2011.Arief B.
Sidharta, Revisi Pemikiran SoedimanKartohadiprodjo
tentang PancasilaBerkaitan dengan
PengembanganSistem Hukum Nasional,
DiesNatalis ke-51 Fakultas Hukum Universitas Katolik
Parahyangan,.
Bandung,2009.Anita Kamilah, Fungsi dan Peran Koperasi
UsahaKecil
Menengah(KUKM) Dalam irlengembangkan Potensi Ekonomi Jawa Barat,
Jumal,Universitas Suryakancana, Cianj
w,
201 6'Ali Ridho, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum
Perseroan,P erkumpulan, Kop er asi, Yayas an, Wakaf,
Bagir Manan, Perkembangan
uuD
1945, Cetakan Pertama, FH.UII,
Yogyakarta, 2004,Chidir
Ali, Badan Hukum,Alumni,
Bandung, 1987 'Darji Darmodiharjo dan Shidarta, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Apa
DanBagaimana
Filsafat
Hukum Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta,2004.Erman Rajagukguk, Saham Sebagai Agunan
Kredit, BPHN,
Jakarta,1996.G.H. van der
Klok,
Tentang Efek danPerniagaannya,
Jakata,tanpatahun.Hernawati, R.A.S., Aparat Peradilan Pidana Yang Profesional
DalamMenghadapi Kejahatan Korporasi Di Bidang
Telekomunikasi,Disertasi, Program
PascasarjanaUniversitas
Padjadjaran, Bandung, 2004.Harun a1-Rasyid, Hubungan
Antara
PresidenDan
MPR, Cetakan Pertama, PektaIlmu,
Jakarta, 1968.Ismail Saleh, Hukum dan Ekoomi, PT. Gramedia
PustakaUtxta,
Jakarta, 1990' J.J.H.Bruggink,
Re/teksi Tentang Hukum,Alih
Bahasa olehArief
Sidharta, CitraAditya Bakti,
Bandung, 1996.J.M. Smits, Het vertrouwensbeginsel en de contractuele gebondenheid, diss,
RUL
1995,Arnhem, 1995.FAKU LTAS H U KU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R 42
dilakukan
melalui
Saranaundang-und*g,
Peraturan Daerah, ataupun peraturan perundang-undangan lainnya.B.
Saran.Guna mewujudkan tujuan dilaksanakannya otonomi daerah,
makapengelolaan keuangan daerah (anggaran) sebaiknya dijalankan
denganmenggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.'Akuntabilitas, yaitu
pertanggungjawaban pengelolaankeuangan
Yangbaik
secaravertical
mauPundilakukan
pemerintah daerah dapat diakseshorizontal kepada masYarakat.
2.
Valuefor money,
sebagaijembatan untuk
menghantarkan pemerintahdaerah mencapai good governance, sehingga dapat
mewujudkan meningkatkan pelayanandan
kesejahteraan masyarakat(social
welfore)yang
semakinbaik,
kehidupan demokrasiyang
semakinmaju,
keadilan, pemerataan, Serta adanya hubunganyang
Serasi antata pusat dan daerahserta antara daerah.
3. Kejujuran dalam
mengelola keuanganpublik,
sehingga mencegah atau mengurangi kesemPatan koruPsi.4.
Transparansiatau
keterbukaan sehingga kebijakan-kebijakan keuangandaerah dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan
masyarakat' Transparansi pengelolaan keuangan daerahakhimya akan
menciptakan hor iz ontal
ac c ount ability
antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya sehingga dapat menciptakan pemerintahanyang bersih, efektif,
efisien.Akuntabel dan responsip terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat.
FAKU LTAS H UKUM UN IVE RSITAS SURYAKANCANA CIANJU R
4t
Milik
Daerah(BUMD) memiliki posisi yang
sentraldan
fungsinyayang
strategisdalam
sistemekonomi menurut
Pancasiladan UUD
1945 adalah konsekuensilogis dari
ketentuan Pasal33
ayat(2)
dmt ayat(3)
Undang Undang Dasar 1945. Guna mewujudkan tujuan yangdiamanatkan dalam ketentuan pasal tersebut, dibuatkan
PerdaPerusahaan Daerah, sehingga pengelolaan Perusahaan Daerah dapat
dikelola
secara professional,dan tidak
dicampurioleh
kepentingan- kepentingan aparat pemerintah maupun kepentinganpolitik.
Landasan Sosiologis.
Perusahaan
Daerah merupakan salah satu pelaku ekonomi
dalam sistem perekonomian nasionalyang memiliki
tugasuntuk ikut
sertadalam
pembangunan daerah khususnyadan
pembangunan ekonominasional umumnya, dengan tidak
mengutamakankomersial
ataukeuntungan
semata-matamelainkan ditujukan kepada
terwujudnyafungsi
sosialnyadari
pada perusahaanitu untuk
menyelenggarakan kemanfaatanumum yang bersifat nasional serta untuk
memenuhikebutuhan seluruh
masyarakat.Guna mewujudkan tujuan
tersebut Perusahaan Daerahdituntut dapat
mengembangkan perannya dalam meningkatkan perekonomian daerah dengan dukunganpolitik,
faktorhukum atau regulasi salah satunya melalui Pembuatan
Perda PerusahaanDaerah, dalam rangka peningkatan kinerja,
pelayanankepada masyarakat dan permodalan, memberikan kontribusi
bagi perekonomian daerah guna mewuj udkan kesej ahteraan masyarakat.Landasan
Yuridis.
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang membangun
hukummemiliki peran penting melalui fungsinya dari perspektif
socialengineering,
sebagaimanadipelopori oleh Roscoe Pound yang di Indonesia dikembangkan oleh Mochtar Kusumaatmadja,
dimana hukum harus memegang peranan yangpenting bagi
sukses tidaknya pelaksanaan pembangunan masyarakat padaumumnya, yang
dapat b.c.
FAKU LTAS H UKU M U N IVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R 40
BAB VI PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka berkaitan dengan Naskah
Akademik
Tentang Perusahaan DaerahUmum
SugihMukti
sebagaiberikut
:1.
Latar belakang diperlukannya Perusahaan Daerah UmumSugih Mukti' Titik
beratdari
semua kegiatan Perusahaan Daerah selain untuk menambahpenghasilan
daerahjuga harus ditujukan kearah
pembangunan daerah khususnyadan
pembangunanekonomi
nasionalumunmya dalam
rangkaekonomi terpimpin untuk
memenuhi kebutuhanrakyat
guna mewujudkan masyarakatadil
danmakmur. Peningkatan ekonomi
regional, nasional,maupun internasional serta kemajuan ilmu
pengetahuan,teknologi,
daninformasi
pada era globalisasiini,
serta meningkatnya tuntutan masyarakatakan layanan yang cepat, kepastian hukum, serta tuntutan
akanpengembangan
dunia usaha yang sesuai dengan prinsip
pengelolaan perusahaan yangbaik
(good corporate governance), sehingga mendesakuntuk dibuatkan Naskah Akademik Tentang
PerusahaanDaerah
PasarNiaga Mukti.
Selainitu,
karena PerusahaanDaerah memiliki fungsi
dan peran ganda sebagai lembagaprofit untuk
mendukung pendapatan daerah, sekaligus lembaga yangmemiliki
peransosial yang dituntut
semaksimal mungkin untuk dinamika pembangunan masyarakat.2.
Landasan Filosofis, Sosisologis, danYuridis
PDumum sugih Mukti.
a.
Landasan Filosofis.Menurut
Pancasila dan undangundang
Dasar 1945, sistem ekonomiyang dianut
Indonesia mengenaltiga
sektor besaryang
independenatau lazim disebut
denganistilah "Tiga Pilar Ekonomi"
sebagaipenggerak roda perekonomian nasional, dimana salah satunya adalah perusahaan Daerah. Secara
filosofis
dan konstitusional, Badan UsahaFAKU LTAS H UKU M U N IVE RSITAS SU RYAKANCANA CIANJU R 39
dengan
pemakai tempat
usahauntuk melakukan
kegiatan usaha dalam jangka waktu tertentu.B. Materi Naskah Akademik Tentang Perusahaan Daerah
Pasar Niaga
Mukti.
Bab I KETENTUAN UMUM
Bab .II PEMBENTUKAN
Bab III MAKSUD DAN TUJUAN
Bab IV KEDUDUKAN DAN BIDANG USAHA.
BAb V PEMBENTUKAN ANAK PERUSAHAAN DAN DIVISI'
Bab VI KERJASAMA.
Bab VII MODAL SHAM.
Bab VIII RUPS.
Bab IX DIREKSI.
Bab X DEWAN KOMISARIS
Bab XI KEPEGAWAIAN.
Bab XII KETENTUAN
PENUTUP.FAKU LTAS H U KU M U N IVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R 38
Pegawai adalah karyawan dan
karyawati PD Umum
SugihMukti.
Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan
penilaian terhadap kepengurusanPD Umum Sugih Mukti
dengantujuan agar PD Umum
Sugih Mukti
melaksanakan fungsinya dengan baik dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan' Pengurusan adalah kegiatanyang dilakukan direksi
dalam upaya mencapai maksud dan tujuan perusahaanPembubaran adalah pengakhiran
PD Umum Sugih Mukti
yang ditetapkan dengan peraturan daerah.
Pasar adalah suatu tempat transaksi
jual beli
barang dan jasa yang dikelola oleh PD UmumSugih Mukti.
Pemakaian tempat usaha adalah setiap orang atau badan yang memperoleh persetujuan dari PD
Umum Sugih Mukti
untuk menggunakantempat usaha
dan/ataumelakukan
kegiatanusaha yang dilakukan oleh PD Umum
Sugih Mukti.
Tempat Usaha adalah sebagaian atau seluruh tempat
di
dalam pasar dan/ataudiluar
pasaryang dikelola oleh PD
UmumSugih Mukti.
Pedagang adalah orang
yang
melakukan kegiatan transaksijual beli
atau berdagangdi
dalam pasar'Badan adalah sekumpulan orang danlatau modal
yangmerupakan kesatuan,
baik yang
melakukan usaha maupunyang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroanterbatas,
perseroankomanditer,
perseroanlainnya,
badanusaha
milik
negara atau badan usahamilik
daerah dengannama dan dalam bentuk apapun,
frma,kongsi,
koperasi, dana pensiun, lembagakecuali
lembaga sosial bentuk usaha tetap dan atau bentuk badan lainnYa'Perjanjian Pemakaian tempat usaha yang selanjutnya disebut perjanjian kontrak atas kesepakatan PD
Umum Sugih Mukti
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
t7.
FAKULTAS H UKU M U NIVERSITAS SU RYAKANCANA CIANJ U R 37
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI NASKAH AKADEMIK TENTANG PERUSAHAAN
DAERAH PASAR NIAGA MUKTI
A. Ketentuan Umum.
Materi muatan yang menjadi substansi Naskah Akademik
Tentang Perusahaan Daerah Pasar NiagaMukti
adalah sebagai berikut :BAB I KETENTUAN UMUM
Di
dalam ketentuanumum yang dimuat dalam
Pasal1
dijelaskan mengenai beberapa peristilahan yang dimuat dalam Peraturan Bupati tentang Tentang Perusahaan Daerah UmumSugih Mukti.
1.
Derah Adalah KabuPaten Cianjur2.
Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten Cianjur.3.
Kepala Daerah Adalah Bupati Cianjur.4.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkatDPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cianjur.5.
Perusahaan DaerahUmum Sugih Mukti yang
selanjutnya disingkat PDUmum Sugih Mukti
adalah perusahaan daerah pasarmilik
pemerintah Kabupaten Cianjur.6. Direksi adalah organ PD Umum Sugih Mukti
yangbertanggung
jawab atas
kepengurusanPD Umum
SugihMukti untuk
kepentingandan tujuan PD Umum
SugihMukti
sertamewakili PD Umum Sugih Mukti baik
didalam maupun diluar pengadilan.
7.
Badan pengawasan adalah organPD Umum Sugih Mukti
yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepadaDireksi dalam
menjalankan kegiatan kepengurusan PD UmumSugih Mukti.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR 36