• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. SEMEN INDONESIA, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. SEMEN INDONESIA, Tbk."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

26

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. SEMEN INDONESIA, Tbk.

Sherlina Ayu Permithadewi1, Sugijanto2

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

1)

Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

2)

sherlinaayu@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan PT. Semen Indonesia, Tbk dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. Dan Obyek dalam penelitian ini adalah Laporan keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2014 – 2017. Jenis penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan non eksperimen dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kulitatif, dimana dalam penelitian menggambarkan dan menjelaskan kinerja keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar penelitian kinerja keuangan kemudian dianalisis menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis yang digunakan dalam peneliti yaitu, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio rentabilitas. Secara umum hasil rasio likuiditas dan hasil rasio solvabilitas serta rasio rentablitas dalam tahun pengamatan menunjukkan kinerja yang kurang baik, sedangkan hasil rasio profitabilitas menunjukan kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang baik.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas

ABSTRACT

This study aims to analyze financial statements to assess the financial performance of PT. Semen Indonesia, Tbk by using financial ratio analysis. The subjects in this study were PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. And the object in this study is the financial statements of PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk Year 2014-2017. The type of research in this study, researchers conducted a study and used a type of descriptive qualitative research, in which the study studied and explained the financial performance of PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk by using financial statements as the basis for financial research and then analyzed using financial ratio analysis. The analysis used in the researcher is, liquidity ratio, solvency ratio, profitability ratio, and profitability ratio. The results of the liquidity ratio show poor performance. The results of the solvency ratio show poor performance. The results of the profitability ratio show good and the profitability of the company's performance shows poor results.

PENDAHULUAN

Dalam sebuah perusahaan baik dalam perusahaan kecil, menengah, dan besar wajib dalam suatu perusahaan untuk membuat sebuah laporan keuangan

secara berkala. Laporan keuangan harus dibuat dengan standar tertentu, sehingga laporan keuangan perusahaan dapat mudah dipahami, relevan, handal dan dapat digunakan oleh seluruh pihak yang berkepentingan. Salah satu fungsi

(2)

27

laporan keuangan yang cukup penting adalah sebagai bahan untuk perbandingan.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyebutkan laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca digunakan untuk mengetahui jumlah harta, utang, dan modal perusahaan dalam periode tertentu.

2. Laporan laba rugi digunakan untuk mengtahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu.

3. Laporan perubahan modal digunakan untuk mengetahui apakah modal perusahaan bertambah atau berkurang dalam periode tertentu.

4. Laporan arus kas digunakan untuk mengetahui berapa pertambahan maupun pengurangan kas perusahaan dalam periode tertentu 5. Catatan atas laporan

keuangancatatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan proses yang paling terakhir dalam siklus akuntansi yang meempunnyai arti penting bagi suatu perusahaan karena dapat menilai suatu kinerja keuangan dalam perusahaan.

Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) mengemukakan pengertian laporan keuangan yaitu : Laporan keuangan merupakan struktur yang

menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya.Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, networth, beban, dan pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus kas.

Informasi tersebut diikuti dengan catatan, akan membantu pengguna memprediksi arus kas masa depan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas,maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

“Bagaimana kinerja keuangan PT.

SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk berdasarkan analisis laporan keuangan?’’

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT.

SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk berdasarkan analisis laporan keuangan.

METODE

Subyek dan Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dan laporan keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. Tahun 2014-2017 yang kemudian di Analisis Rasio Keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio rentabilitas.

(3)

28

LANDASAN TEORI

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.

Melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan nenentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah untuk memaksimalkan hasil dari laporan keuangan.

Menurut Fidhayatin (2012:205) yang dikutip oleh Aringga (2017)

“perusahaan yang sehat nantinya akan dapat memberikan laba bagipara pemilik modal, perusahaan yang sehat juga dapat membayar hutang dengan tepat waktu”. Selain itu, kinerja keaunagan dari suatu perusahaan yang telah dicapai dalam satu tahunatau satu periode waktu, adalah gambaran sehat atau tidaknya keadaan suatu perusahaan.

Kasmir, 2015:104 pengertian rasio keuangan adalah “Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lain.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka- angka dalam satu periode maupun beberapa periode”.

Jenis – Jenis Analisis Rasio Keuangan. Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah :

1. Rasio Likuiditas (liquidity ratio) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar (Harahap, 2015:301). Beberapa rasio likuiditas adalah sebagai berikut:

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Kasmir, 2015:151). Rasio solvabilitas dapat menggunakan dua ukuran, yaitu:

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen perusahaan.

(4)

29

Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. (Kasmir, 2015:196) Rasio profitabilitas dapat menggunakan dua ukuran, yaitu :

4. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjuaalan, kas modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. (Harahap, 2015:304).

Rasio rentabilitas dapat diukur dengan dua ukuran, yaitu:

Standar Rasio Industri

Standar rasio liquiditas digunakan untuk mengukur rasio keuangan suatu perusahaan sebagai berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Rasio Likuiditas (liquidity ratio) a. Rasio Lancar

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa Rasio Liquiditas untuk Rasio Lancar (Current Ratio) pada tahun 2014-2017 mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini dapat dilihat dari tahun 2014 dengan current ratio sebesar 219,9%, pada tahun 2015 mengalami banyak penurunan dari current ratio sebelumnya 219,9% menjadi current ratio sebesar 159,7%, kemudian pada tahun 2016 mengalami penurunan lagi dengan current ratio sebesar 127,3% dan naik kembali pada tahun 2017 dengan current ratio 156,8% .

Pada tabel 1 dapat diketahui penyebab terjadi naik turunnya current ratio bahwa pada tahun 2014 rasio lancar sebesar 219,9 . Hasil tersebut dipengaruhi oleh utang usaha dan piutang usaha sebesar 6.332.754.917 sehingga secara

(5)

30

keseluruhan mampu menutupi hutang lancar. Pada tahun 2015 menurun sebesar 159,70 dengan piutang usaha dan utang usaha sebesar 7.327.085.968 dan hutang lancar sebesar 6.599.189.622, dari hasil tersebut mampu menutupi hutang lancarnya. Di tahun 2016 terjadi penurunan lagi sebesar 127,25 dengan hutang lancar sebesar 8.151.673.428 sedangkan piutang usaha dan hutang usahanya sebesar 7.915.675.272 seingga hasil tersebut karena terlalu besarnya hutang lancar sehingga tidak mampu menutuopi piutang usaha dan utang usaha. Di tahun selanjutnya, tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 156,78.

b. Rasio Cepat

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa Rasio Liquiditas untuk Rasio Cepat (Quick Ratio) terjadi penurunan dari tahun 2014 hingga 2016, kemudian pada tahun terakhir 2017 quick ratio mengalami kenaikan. Pada perhitungan quick ratio menunjukan pada tahun 2014 sebesar 166,8%

artinya bahwa setiap satu rupiah kewajiban lancer akan di jamin oleh aktiva lancer sebesar 166,8 rupiah.

Pada tahun 2015 quick ratio mengalami penurunan menjadi 123,1% ini berarti bahwa setiap satu rupiah kewajiban lancer akan di jamin oleh aktiva lancer sebesar 123,1 rupiah . Pada tahun 2016 terjadi penurunan lagi sebesar 94,5 atau

94,5% hal ini menunjukan bahwa setiap satu rupiah kewajiban lancer akan di jamin oleh aktiva lancer sebesar 94,5 rupiah. Kemudian pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 114,9% ini artinya bahwa setiap satu rupiah kewajiban lancer akan di jamin oleh aktiva lancer sebesar 114,89rupiah. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan Pt.semen Indonesia ini dalam memenuhi kewajiban lancarnya dapat dikatakan sudah cukup baik dari perhitungan quick ratio nya.

2. Rasio Solvabilitas

a. Rasio hutang atas Aktiva

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketehui rasio total hutang terhadap aktiva pada tahun 2014 sampai 2017 terus meningkat. Pada tabel di atas menunjukan tingkat rasio hutang atas aktiva yang cukup tinggi pada tahun 2017 sedangkan yang paling rendah pada tahun 2014.

Hal tersebut di karenakan sebanding antara total hutang dan total aktiva.

Pada tahun 2017 dengan total aktiva sebesar 48.963.502.966 dan total hutang 18.524.450.664, sedangkan pada tahun 2014 total aktiva sebesar 9.254.265.259 dan total aktiva sebesar 34.306.813.111 . Untuk rasio total hutang atas Aktiva pada tahun 2015 sebesar 0,28 artinya bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,28 nya di biayai oleh utang.

(6)

31

b. Rasio hutang atas Modal Sendiri

Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui bahwa Rasio Liquiditas untuk Rasio Lancar (Current Ratio) pada tahun 2014- 2017 mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini dapat dilihat dari tahun 2014 dengan current ratio sebesar 219,9%, pada tahun 2015 mengalami banyak penurunan dari current ratio sebelumnya 219,9% menjadi current ratio sebesar 159,7%, kemudian pada tahun 2016 mengalami penurunan lagi dengan current ratio sebesar 127,3% dan naik kembali pada tahun 2017 dengan current ratio 156,8%.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketehui rasio total hutang terhadap modal sendiri pada tahun 2014 sampai 2017 terus meningkat. Pada tabel di atas menunjukan tingkat rasio hutang terhadap modal yang cukup tinggi pada tahun 2017 sedangkan yang paling rendah pada tahun 2014. Hal tersebut di karenakan sebanding antara total hutang dan total aktiva.

Pada tahun 2017 dengan total modal sendiri sebesar 30.439.052.302 dan total hutang 18.524.450.664, sedangkan pada tahun 2014 total modal sebesar 25.052.547.852 dan total hutang sebesar 9.254.265.259. Untuk rasio total hutang atas Modal

pada tahun 2015 sebesar 39,04 artinya bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,39 nya di biayai oleh utang.

3. Rasio Profitabilitas a. Margin Laba Kotor

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa hasil Gross Profi Margin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh Laba Kotor dari tahun ke tahun yang semakin menurun. Dapat di lihat pada tahun 2014 laba sebesar 11.578.877.275 dengan GPM 42,9% yang artinya setiap total 1 aset turut berkonstribusi menciptakan 42,9% laba bersih. Pada tahun 2014 ini juga terdapat laba bersih yang paling tinggi sebesar 11.578.877.275 sehingga total ROA tinggi. Pada tahun 2015 sebesar 39,5%

dengan laba bersih 10.645.996.373.

Kemudian disusul pada tahun 2016 kembali menurun menjadi 37,7% dan di tahun terakhir tahun 2017 kembali menurun dengan ROA sebesar 28,6%.

b. Margin Laba Bersih

Berdasarkan perhitungan tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa Margin Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) pada tahun 2014 sebesar 20,7%. Pada

(7)

32

tahun 2015 terjadi penurunan 17,3%.

Pada tahun 2016 terjadi penurunan lagi sebesar 16,7% dan menurun lagi pada tahun 2017 sebesar 6,1%. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa presentase keuntungan laba bersih yang didapatkan perusahaan dari tahun ke tahun mengalami penurunan, hal ini menunjukan pengukuran kinerja keuangan (Profitabilitas) baik.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Net Profi Margin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh Laba Bersih dari tahun ke tahun yang semakin menurun. Dapat di lihat pada tahun 2014 laba sebesar 5.587.345.791 dengan NPM 20,7% yang artinya setiap total 1 aset turut berkonstribusi menciptakan 20,7% laba bersih. Pada tahun 2014 ini juga terdapat laba bersih yang paling tinggi sebesar 5.587.345.791 sehingga total ROA tinggi. Pada tahun 2015 sebesar 17,3%

dengan laba bersih 4.662.164.336.

Kemudian disusul pada tahun 2016 kembali menurun menjadi 16,7% dan di tahun terakhir tahun 2017 kembali menurun dengan ROA sebesar 6,1%.

4. Rasio Rentabilitas a. ROA

Berdasarkan tabel 8 hasil perhitungan ROA diatas Return On Assets pada tahun 2014 sebesar 16,2%. Pada tahum 2015 16,2%. Pada tahun 2016 11,5% dan disusul dengan tahun 2017 yang semakin

menurun yaitu 5,6%. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan berdasarkan investasi yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut pada setiap tahunnya dengan kondisi rentabilitas yang kurang baik karena selalu menurun dari tahun ke tahun.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Return On Assets dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh Laba Bersih dari tahun ke tahun yang semakin menurun. Dapat di lihat pada tahun 2014 laba sebesar 5.573.577.279 dengan ROA 16,24%

yang artinya setiap total 1 aset turut berkonstribusi menciptakan 0,16 laba bersih. Pada tahun 2014 ini juga terdapat laba bersih yang paling tinggi sebesar 5.573.577.279 sehingga total ROA tinggi. Pada tahun 2015 sebesar 11,86% dengan laba bersih 4.525.441.038. Kemudian disusul pada tahun 2016 kembali menurun menjadi 10,23% dan di tahun terakhir 2017 kembali menurun dengan ROA sebesar 4,17%.

b. ROE

Berdasarkan tabel 9 dari hasil perhitungan ROE pada tahun 2014 adalah sebesar 22,3%. Hal ini menunjukan bahwa setiap rupiah dari modal sendiri perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar 22,3 rupiah. Pada tahun 2015

(8)

33

mengalami penurunan yaitu sebesar 16,5% hal ini menunjukan bahwa setiap rupiah dari modal sendiri perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar 16,5 rupiah. Pada tahun 2016 ROE mengalami penurunan lagi sebesar 14,8% ini artinya bahwa setiap perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar 14,8 rupiah. Kemudian di tahun berikutnya mengalami penurunan drastis yaitu tahun 2017 sebesar 6,7% hal tersebut menunjukan bahwa setiap perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar 6,71 rupiah. Dari hasil analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan pada Return on Equity (ROE) setiap tahunnya sehingga menunjukan perusahaan kurang baik.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Return On Equity dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh Laba Bersih setelah pajak dari tahun ke tahun yang semakin menurun.

Dapat di lihat pada tahun 2014 laba sebesar 5.573.577.279 dengan ROE sebesar 22,3%. Pada tahun 2014 ini juga terdapat laba bersih yang paling tinggi sebesar 5.573.577.279 sehingga total ROA tinggi. Pada tahun 2015 sebesar 16,5% dengan laba bersih 4.525.441.038. Kemudian disusul pada tahun 2016 kembali menurun menjadi 14,8% dan di tahun terakhir 2017 kembali menurun dengan ROA sebesar 6,7%.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan untuk menilai kinerja keuangan pada PT. Semen Indonesia,

Tbk selama periode tahun 2014-2017.

Berikut kesimpulan kinerja keuangan PT. Semen Indonesia, Tbk yang diuraikan sebagai berikut:

a. Kinerja perusahaan menunjukan hasil yang kurang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Hal ini di dukung oleh hasil perhitungan rasio selama periode 2014-2017 berada di bawah standar rasio industry meskipun di dalam satu tahun di atas standar rasio.

b. Kinerja perusahaan menunjukan hasil yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena perusahaan mempunyai aktiva atau kekayaan yang kurang untuk semua hutangnya.

c. Kinerja perusahaan menunjukan hasil yang baik dalam mendapatkan laba. Hal ini dapat ditunjukan dari perhitungan rasio selama periode 2014-2017 terus meningkat.

d. Kinerja perusahaan menunjukan hasil yang kurang baik dikarenakan laba dari tahun ke tahun meningkat sedikit. Hal ini dapat dilihat dari laba yang sedikit dibandingkan dengan aktivanya.

KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini hanya menggunakan Analisis yang digunakan, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio rentabilitas pada laporan keuangan PT. Semen Indonesia, Tbk periode 2014-2017

(9)

34

DAFTAR RUJUKAN

1. Aringga Topowijono Zahroh Z.A, 2017, ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN (Studi pada PT.

Pembangkit Jawa Bali - Surabaya 2013-2015), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.

44 No.1 Maret 2017|

administrasibisnis.studentjourn al.ub.ac.id 8

2. Harahap, Sofyan Syarfri 2015, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

3. https://kevinrusli48.blogspot.co m/2012/12/prinsip-etika- profesi-ikatan-akuntansi.html, diakses tanggal 18 maret 2019 pukul 13.00

4. Kasmir 2015, Analisis Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo, Jakarta

5. http://iaiglobal.or.id/v03/stand ar-akuntansi-keuangan/sak, diakses tanggal 15 maret 2019 pukul 14.00

Referensi

Dokumen terkait

Selain relatif sedikitnya proporsi anggota DPR RI yang memandang masalah- masalah terkait dengan peningkatan wawasan kebangsaan, pemahaman keragaman agama, dan akses

Berdasarkan hasil simulasi dan pengujian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemodelan sistem berbasis pada neuro fuzzy dengan 3 masukan, 1 keluaran serta model dinamika

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: pemberian ASI eksklusif telah

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan

(1) Selain dilaksanakan oleh Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), penyelenggaraan keantariksaan dapat dilaksanakan oleh instansi pemerintah

Peradaban budaya bersih bagi peserta didik di sekolah dasar yang menjadi harapan besar masa depannya akan membiasakan pada lingkungannya para guru, dan stake

Makmur Jaya Sragen dengan aturan yang terdapat dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan mengetahui tanggung jawab hukum jika perjanjian outsourcing dilanggar oleh salah

Kata Lingkungan Hidup yang dimaksud peneliti adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau.. makhluk hidup