Keunggulan Bersaing Industri Mikro Kecil (IMK) Di Kota Gorontalo (Studi Pada Kerajinan Karawo)
Nur Ihsan Nue1, Idris Yanto Niode2, Yulinda L. Ismail3
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia3 E-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to determine the influence of the internal and external environment on the competitive advantage of the Micro Small Industry (IMK) in Gorontalo City (Study on the Karawo Handicraft Industry in Gorontalo City) partially or simultaneously. Data collection in this study was done by questionnaire. The number of samples as many as 46 people. The data analysis in this research is multiple regression inferential quantitative analysis. The results showed that (1) the internal environment had a positive and significant effect on competitive advantage in the Karawo Handicraft Micro Industry (IMK) in Gorontalo City with a coefficient of determination of 15.00%. (2) The external environment has a positive and significant impact on competitive advantage in the Karawo Handicraft Micro Industry (IMK) in Gorontalo City with a coefficient of determination of 29.10%. (3) The internal environment and the external environment together have a positive and significant impact on competitive advantage in the Karawo Handicraft Micro Industry (IMK) in Gorontalo City. So it can be said that there is a good impact from the internal environment and the external environment in increasing competitive advantage in the Karawo Small Micro Industry (IMK) craft in Gorontalo City. The result of the coefficient of determination is 44.10% so that the determination of competitive advantage can also be explained by other variables outside of this research, namely promotion, consumer perception and innovation in Karawo products.
Keywords: Competitive Advantage; Internal Environment; External Environment
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan internal dan lingkungan eksternal terhadap keunggulan bersaing Industri Mikro Kecil (IMK) di Kota Gorontalo (Studi Pada Industri Kerajinan Karawo di Kota Gorontalo) secara parsial maupun simultan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan kuesioner. Adapun jumlah sampel sebanyak 46 orang.
Analisis data dalam penelitian ini yakni analisis kuantitatif inferensial regresi berganda. Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) Lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo dengan nilai koefisien determinasi sebesar 15,00%. (2) Lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo dengan nilai koefisien determinasi sebesar 29,10%. (3) Lingkungan internal dan lingkungan eksternal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya dampak yang baik dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam meningkatkan keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Hasil koefisien determinasi yakni sebesar 44,10% sehingga determinasi pada keunggulan bersaing dapat pula dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini yakni promosi, persepsi konsumen dan inovasi pada produk Karawo.
Kata Kunci: Keunggulan Bersaing; Lingkungan Internal; Lingkungan Eksternal
PENDAHULUAN
Perkembangan Industri Mikro Kecil di Provinsi Gorontalo selang Tahun 2016 – 2020 berkembang cukup pesat, baik dari sisi jumlah, penyerapan tenaga kerja, nilai investasi maupun nilai produksi.
Perkembangan IMK naik sebesar 116% , dengan tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi di tahun 2019 yakni sebesar 26,7%. Sedangkan pada tahun 2017 tumbuh sebesar 90,4%. Demikian halnya
dengan jumlah tenaga kerja, nilai investasi dan nilai produksi menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Jumlah tenaga kerja meningkat dari 31.942 orang di tahun 2016 menjadi 35.620 orang di tahun 2019, atau naik sebesar 35,53%. Nilai investasi meningkat dari Rp. 132,942 milyar tahun 2016 menjadi Rp. 187.527 milyar tahun 2019, atau naik sebesar 141%. Sedangkan nilai produksi meningkat dari Rp. 510.021 milyar di tahun 2016 menjadi Rp. 538.443 milyar pada tahun 2020, atau naik sebesar 105,57%.
Daerah Kota Gorontalo sendiri perkembangan IMK (industri Mikro kecil) terlihat berkembang pesat sehingga bagi industri tersebut adalah merupakan salah satu sektor yang mendukung Pendapatan Daerah Kota Gorontalo, oleh karena itu Pemerintah Kota Gorontalo harus terlibat langsung dalam hal ini yang ditangani oleh Dinas Perdagangan dan Industri.
Produk – produk industri yang dihasilkan oleh pelaku usaha maupun pengrajin yang ada di Kota Gorontalo dari sisi kualitas produk masih kalah dengan produk yang dihasilkan oleh beberapa produk sejenis yang menjadi pesaingnya, sehingga produk kerajinan yang dibuat hanya bisa dipasarkan di tingkat lokal yakni pasar kota Gorontalo. Dari sisi kualitas produk masih kalah jauh dengan produk sejenis, tingkat kemampuan/ keahlian sumber daya pengrajin juga masih cukup rendah, model pengelolaan industri ditingkat pengrajin bersifat “maklon” dan motif karawo yang masih sangat terbatas.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Niode (2012: 100) menjelaskan bahwa guna mencapai keunggulan bersaing industry kerajinan yang ada di Gorontalo perlumelakukan strategi agresif yaitu dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah unit produk hasil inovasi serta meningkatkan akses pasar yang lebih luas.
Selain itu hasil penelitian yang dilakukan olehYadi Fakhruzein Terang Jaya, Muhammad Nasir &
Pramesti Dewi. (2021) menjelaskan bahwa lingkungan internal dan lingkungan eksternal memiliki dampak yang signifikan terhadap Keunggulan Kompetitif dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Penelitian ini lebih memfokuskan pada pengaruh lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi keunggulan bersaing Produk Karawo di Kota Gorontalo. Lingkungan internal dan eksternal diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kemajuan dan perkembangan IMK, sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar, mampu menggerakkan ekonomi daerah dan menambah atau melahirkan pengusaha-pengusaha baru di Kota Gorontalo.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kajian penelitian yang revelan seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka untuk kepentingan penelitian dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis (H1): Lingkungan internal berpengaruh terhadap keunggulan bersaing Hipotesis (H2): Lingkungan external berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
Hipotesis (H3): Lingkungan internal dan lingkungan eksternal bepengaruh secara simultan terhadap keunggulan bersaing
METODE PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah Lingkungan internal dan Lingkungan eksternal terhadap keunggulan bersaing industri mikro kecil (IMK) di Kota Gorontalo dengan sasaran penelitian adalah pemilik/
pelaku usaha dari setiap industri mikro kecil (IMK) yang ada di Kota Gorontalo. Dari objek penelitian yang telah ditetapkan, maka ditetapkan lokasi penelitian yakni Kota Gorontalo dengan lamanya waktu ini adalah terhitung mulai dari bulan Oktober – Desember 2021.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang bertujuan mengetahui hubungan/ pengaruh antara dua variabel atau lebih Sangadji & Sopiah, (2010:30). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh IMK Karawo yang ada di Kota Gorontalo dengan jumlah 46 pengrajin/ perusahaan Karawo. Mengingat
bahwa jumah pengrajin/ perusahaan Karawo yang ada di Kota Gorontalo berjumlah 46, maka diasumsikan bahwa Jumlah Populasi merupakan jumlah sampel. Dengan demikian teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh.
Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari observasi dan angket atau kuesioner. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas data dan uji keofisien determinasi, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.
HASIL PENELITIAN Deskripsi responden
Responden dalam penelitian ini akan diuraikan berdasarkan karakteristik yang dimiliki, hal ini terdiri dari berdasarkan umur, jenis kelamin dan pendidikan.
1. Berdasarkan umur
Jumlah responden yang mendominasi dengan frekuensi terbesar yakni pada umur 21-30 tahun sebanyak 8 orang, 31-40 tahun yakni sebanyak 18 orang, 41-50 tahun sebanyak 13 orang, dan Sementara responden dengan frekuensi terendah yakni berumur 50-60 tahun sebanyak 7 orang.
2. Berdasarkan jenis kelamin
Responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang atau sebesar 37,00% kemudian jenis kelamin perempuan sebanyak 29 orang atau sebesar 63,00%. Sehingga responden yang dominan adalah perempuan karena yang bergelut dengan usaha Karawo di Kota Gorontalo adalah Perempuan.
3. Berdasarkan Pendidikan
Responden yang dominan adalah yang berpendidikan SMA/sederajat yakni sebanyak 23 orang Sementara responden yang terendah frekuensinya adalah yang berpendidikan SD/sederajat dan Magister yakni masing-masing sebanyak 2 orang sampel. SMP/sederajat sebanyak 6 orang dan sarjana sebanyak 13 orang.
Analisis Instrument 1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Adapun kriteria pengujian validitas adalah Jika, rhitung > rtabel berarti Valid. Jumlah pernyataan variabel lingkungan internal, eksternal dan keunggulan bersaing dalam penelitian ini sebanyak 12 pernyataan pada 30 responden (n=30). Adapun hasil pengujian validitas variabel dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan internal Pernyataan rHitung rTabel (n=30) Status
1 0.650 0,361 Valid
2 0.814 0,361 Valid
3 0.635 0,361 Valid
4 0.614 0,361 Valid
5 0.777 0,361 Valid
6 0.833 0,361 Valid
7 0.767 0,361 Valid
8 0.584 0,361 Valid
9 0.724 0,361 Valid
10 0.839 0,361 Valid
11 0.862 0,361 Valid
12 0.783 0,361 Valid
Berdasarkan pengujian validitas, diperoleh hasil bahwa dari 12 pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas dari variabel lingkungan internal, ditemukan bahwa semua pernyataan telah memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel0,361 sehingga dikatakan memenuhi uji validitas dan digunakan untuk pengumpulan data penelitian melalui kuesioner.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan eksternal Pernyataan rHitung rTabel (n=30) Status
1 0.705 0,361 Valid
2 0.514 0,361 Valid
3 0.616 0,361 Valid
4 0.569 0,361 Valid
5 0.694 0,361 Valid
6 0.517 0,361 Valid
7 0.672 0,361 Valid
8 0.579 0,361 Valid
9 0.474 0,361 Valid
10 0.464 0,361 Valid
11 0.652 0,361 Valid
12 0.742 0,361 Valid
Berdasarkan pengujian validitas, diperoleh hasil bahwa dari 12 pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas dari variabel lingkungan eksternal, ditemukan bahwa semua pernyataan telah memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel0,361 sehingga dikatakan memenuhi uji validitas dan digunakan untuk pengumpulan data penelitian melalui kuesioner.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Keunggulan bersaing Pernyataan rHitung rTabel (n=30) Status
1 0.495 0,361 Valid
2 0.568 0,361 Valid
3 0.624 0,361 Valid
4 0.695 0,361 Valid
5 0.598 0,361 Valid
6 0.460 0,361 Valid
7 0.428 0,361 Valid
8 0.611 0,361 Valid
9 0.742 0,361 Valid
10 0.584 0,361 Valid
11 0.805 0,361 Valid
12 0.505 0,361 Valid
Berdasarkan pengujian validitas, diperoleh hasil bahwa dari 12 pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas dari variabel keunggulan bersaing, ditemukan bahwa semua pernyataan telah
memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel0,361 sehingga dikatakan memenuhi uji validitas dan digunakan untuk pengumpulan data penelitian melalui kuesioner.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4. Hasil Uji Reliabelitas Variabel Koefisien
Reliabilitas Angka
Acuan Keterangan Status
Lingkungan internal X1 0,198 0,6 Nilai Crobach Alpha lebih besar dibandingan dengan
nilain 0,6
Reliable
X2 Lingkungan
Eksternal 0,6 Nilai Crobach Alpha lebih
besar dibandingan dengan nilain 0,6
Reliable
Y Keunggulan Bersaing 0,826 0,6 Nilai Crobach Alpha lebih besar dibandingan dengan
nilain 0,6
Reliable
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teknik alpha croncbach diperoleh nilai koefisien reliabilitas variabel lingkungan internal, lingkungan eksternal dan keunggulan bersaing lebih besar dari nilai patokan yang telah ditentukan yaitu 0.6. Hal ini menunjukan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel atau dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Penaksiran Model Regresi
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.271 4.486 1.621 .112
Lingkungan Internal .258 .116 .289 2.219 .032
Lingkungan Eksternal .469 .129 .475 3.646 .001
Berdasarkan model persamaan regresi di atas, dapat diinterpretasikan Nilai konstanta merupakan nilai tetap yang berarti bahwa apabila tidak terdapat pengaruh darilingkungan internal dan lingkungan eksternal, maka keunggulan bersaing bernilai konstan yakni sebesar 7,271 satuan.Sementara itu, nilai Koefisien Regresi Variabel X1 (Lingkungan internal) sebesar 0,258, menunjukan setiap perubahan variabel lingkungan internal sebesar 1 satuan akan mempengaruhi keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo sebesar 0,258 kali satuan. Dengan asumsi variabel lingkungan eksternal nilai yang konstan atau cateris paribus. Kemudian nilai Koefisien Regresi Variabel X2 (Lingkungan eksternal) sebesar 0,469, menunjukan setiap perubahan variabel lingkungan eksternal sebesar 1 satuan akan mempengaruhi keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo sebesar 0,469 kali satuan. Dengan asumsi variabel lingkungan internal nilai yang konstan atau cateris paribus.
Uji Parsial
Setelah diperoleh model persamaan regresi, maka langkah selanjutnya melakukan pengujian hipotesis. Adapun tahapan pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Parsial
No Variabel ttabel thitung P-Value
0 Constant 1.621 .112
1 Lingkungan internal 2,017 2.219 .032
2 Lingkungan eksternal 2,017 3.646 .001
ns Not Signifikan
*Significant at the 0.1 level (2-tailed)
** Significant at the 0.05 level (2-tailed)
***Significant at the 0.01 level (2-tailed)
Hasil pengujian pengaruh Lingkungan internal dan lingkungan eksternal terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:
Pengaruh lingkungan internal Terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo
Hasil analisis diatasmenunjukan bahwa nilai t-hitung untuk variabel lingkungan internal diperoleh sebesar 2,219 sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k-1 atau 46-2-1=43 sebesar 2,017. Jika kedua nilai t tersebut dibandingkan maka nilai t-hitung masih lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel (2,219>2,017). Kemudian nilai signifikansi nilai t-hitung sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,032< 0,05). Maka dari itu disimpulkan bahwa lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Makna dari koefisien positif menunjukan bahwa lingkungan internal yang baik akan berdampak positif dalam peningkatan keunggulan bersaing Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo.
Pengaruh lingkungan eksternal Terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo
Hasil analisis diatas menunjukan bahwa nilai t-hitung untuk variabel lingkungan eksternal diperoleh sebesar 3,646 sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k-1 atau 46-2-1=43 sebesar 2,017. Jika kedua nilai t tersebut dibandingkan maka nilai t-hitung masih lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel (3,646>2,017). Kemudian nilai signifikansi nilai t-hitung sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,001< 0,05). Maka dari itu disimpulkan bahwa lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Makna dari koefisien positif menunjukan bahwa semakin baik peluang dari lingkungan eksternal maka akan semakin tinggi pula keunggulan bersaing dari Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo.
Uji Simultan
Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Tabel 7. Hasil Uji Simultan
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 560.773 2 280.387 16.944 .000b
Residual 711.568 43 16.548
Total 1272.342 45
Berdasarkan tabel di atas didapat nilai Fhitung penelitian ini sebesar 68,402. Sementara itu nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% dan df1 sebesar k = 2 dan df2 sebesar N-k-1=46-2-1=43 adalah sebesar 3,214. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar Ftabel sehinggalingkungan internal danlingkungan eksternal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK)
kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya dampak yang baik dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam meningkatkan keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo.
Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang besarnya berkisar antara 0%-100%.
Besarnya koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .664a .441 .415 4.06794
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi pada tabel di atas maka dapat dilihat bahwa pengujian besar pengaruh (kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat) menggunakan nilai R Square, sebesar 0,441. Nilai ini menunjukan bahwa sebesar 44,10%
variabilitas keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo dapat dijelaskan oleh lingkungan internal danl ingkungan eksternal, sedangkan sisanya sebesar 55,90% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti promosi, persepsi konsumen dan inovasi pada produk Karawo.
Selanjutnya dilakukan pengujian koefisien parsial. Hasil pengujian untuk koefsien determinasi parsial dijabarkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 9. Koefisien Determinasi Parsial
Model Stanrdardized Coeeficient
(β) Korelasi
(r)
Determinasi
β * r %
Lingkungan internal 0.289 0.518 0.150 15,00%
Lingkungan
eksternal 0.475 0.614 0.291 29,10%
Total 0,44
1 44,10%
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi di atas maka dapat dijelaskan untuk pengaruh dari masing-masing variabel berdasarkan perhitungan di atas, maka nilai koefisien determinasi yang hasilnya sebesar 0,150. Sehingga sebesar 15,00% kemampuan dari variabel lingkungan internal dalam mempengaruhi keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Berdasarkan perhitungan di atas, maka nilai koefisien determinasi yang hasilnya sebesar 0,291. Sehingga sebesar 29,10% kemampuan dari variabel lingkungan eksternal dalam mempengaruhi keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo.
PEMBAHASAN
Hasil pengujian regresi untuk hipotesis ketiga ditemukan bahwa lingkungan internal dan lingkungan eksternal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya dampak yang baik dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam meningkatkan keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo. Hasil koefisien determinasi yakni sebesar 44,10% sehingga determinasi pada keunggulan bersaing dapat pula dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini yakni promosi, persepsi konsumen dan inovasi pada produk Karawo.
Secara keseluruhan maka penelitian ini mendukung pernyataan dari Yuli Liestyana (2010:111) bahwa kompleksitas lingkungan merupakan fokus yang lebih relevan untuk strategi perusahaan dari pada pada level analisis unit bisnis. Penyebab ketidak pastian dan turbulensi lingkungan bisnis
terkait dengan kebutuhan, selera konsumen, peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan isu sosial ekonomi. Analisis lingkungan internal dan eksternal sangat penting untuk keberhasilan bisnis.
Selain itu, lingkungan internal juga dikenal sebagai lingkungan mikro, sedangkan lingkungan eksternal dikenal sebagai lingkungan makro. Urgensi dari lingkungan eksternal dan internal ini yakni pada peningkatan keunggulan dari suatu usaha. Lestari (2011) mengatakan bahwa agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan baik, maka keberadaan lingkungan eksternal harus diperhitungkan secermat mungkin. Hasil identifikasi perusahaan tentang lingkungan eksternal disesuaikan dengan lingkungan internal. Pencocokan kedua lingkungan ini merupakan dasar untuk menentukan kesesuaian dengan misi strategisnyan dan untuk mengambil tindakan dalam mencapai daya saing yang strategis.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo.
2. Lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo.
3. Lingkungan internal dan lingkungan eksternal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Industri Mikro Kecil (IMK) kerajinan Karawo di Kota Gorontalo
SARAN
1. Pentingnya bagi pemilik dan pengelolah IMK untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menekan beban operasional sehingga jumlah laba yang diperoleh jauh lebih besar. Kemudian menerapkan sistem uang muka pesanan dengan standar jumlah yang sesuai agar pesanan dalam jumlah besar dapat diterima dan dipenuhi dan hal ini untuk mencegah adanya konsumen yang lambat membayar.
2. Pentingnya bagi pemerintah untuk memperhatikan keberlansungan usaha IMK karawo dengan memberikan sebuah dorongan dan kebijakan baik yang berkaitan dengan modal usaha (modal kerja) ataupun modal intelektual (pelatihan, pendidikan atau pemberdayaan).
3. Perlunya peningkatan bauran promosi terutama dalam aspek penjualan lansung yang menggunakan media sosial serta kreasi karawo yang lebih menarik bagi konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi. Jakarta. Rineka Cipta.
Anna Wulandari. 2009. Pengaruh pengaruh lingkungan eksternal Dan lingkungan internal terhadap orientasi Wirausaha dalam upaya meningkatkan Kinerja perusahaan Kewirausahaan.jurnal Pengembangan wiraswasta vol. 11 no. 2 agustus 2009 : 142 – 152
David, Fred R dan Forest R. David. 2017. Manajemen Strategis; Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing. Novitas Puspa Sari & Lisa Nurbani (Penterjemah). Jakarta: Gramedia.
Dirgantoro, Crown. 2007. Manajemen Strategi: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Cetakan Ketiga.
PT. Grasindo. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Helia Renita, Naili Farida dan Bulan Prabawani. 2015. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi Produk sebagai Variabel Antara (Studi Kasus pada IKM Batik di Kampung Batik Laweyan, Solo). Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science Tahun 2015, Hal. 1-11. http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php
Mendo, Andi Yusniar Idris Yanto Niode, Rahmawati Hasim, Vivin R. Daud. 2021. Economic Potential By Msmes At Coastal Area: Evidence Of Bone Balango Regency In Indonesia. Dinasty
International Journal Of Education Management And Social Science. Volume 3, Issue 1, October 2021 E-ISSN : 2686-6331, P-ISSN : 2686-6358
Niode, Idris Yanto. 2012. Analisis Strategi Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Sektor Usaha Kecil Menengah di Kota Gorontalo (Studi Kasus Industri Meubel di Kota Gorontalo).
Jurnal Bisnis dan Manajemen (BISMA). Volume 4. No.2 Februari 2012. ISSN 1979-7192.
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNESA
Ingga, Ibrahim. 2008. Pengaruh Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, Strategi Kepemimpinan Biaya, Diferensiasi Terhadap Nilai Pelanggan dan Keunggulan Bersaing.
Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Volume 7.Nomor 2 Mei 2009. ISSN 1963 - 5241
Kuncoro, Engkos Achmad & Riduwan. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Jakarta. Erlangga
Lestari, Endah Prapti. 2011. Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Nurlina, NLP. Ria, Suparta dan Sutjipta. 2013. Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, dan Rahasia Jiwa Kewirausahaan sebagai Landasan Strategi Diferensiasi, serta Pengaruhnya terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Tanaman Hias di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 1, No. 2, Oktober 2013 ISSN: 2355-0759
Pearce, II John A dan Richard B. Robinson, Jr. 1997. Manajemen Strategi: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jilid Satu. Bina Rupa Aksara. Jakarta
Porter, Michael . E. 2004. Competitive Strategy. Agus Maulana (Penterjemah). Strategi Bersaing.
Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.Penerbit Erlangga, Jakarta
Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro. 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung. Alfabeta
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metode Penelitian.Yogyakarta: C.V Andi Offset
Sulieman Ibraheem Shelash Al-Hawary & Ahmad Mousa AL-Hamwan. 2017. Environmental Analysis and its Impact on the Competitive Capabilities of the Commercial Banks Operating in Jordan.
International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences Vol. 7, No.1, January 2017, pp. 277–290
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan R&D). Cetakan ketujuh belas. Bandung: ALFABETA
Titahena, Daniel Alexander., Abdul Syukur & Dwiarso Utomo. 2012. Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi KewirausahaanTerhadap Kinerja Pemasaran Dengan Intervening Keunggulan Bersaing. Junal Manajemen. Universitas Dian Nuswantoro. Diakses 15 Oktober 2021
Umar, Husein. 2008. Strategic Management in Action. Konsep, Teori dan Tekni Menganalisis Manajemen Strategis SBU Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David dan Wheelen – Hunger. Cetakan Kelima. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Umar, Husein. 2003. Desain Penelitian Manajemen Strategi. Cara Mudah Mene Cetakan Kelima. PT.
Iti Masalah-Masalah Manajemen Strategik Untuk Skripsi, Tesis dan Praktik Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Yadi Fakhruzein Terang Jaya, Muhammad Nasir & Pramesti Dewi. 2021. The Impact of External Environment on Competitive Advantage through SME Differentiation Strategy in Central Java. Universal Journal of Management 9(2): 38-43, 2021
Yivije Borici Kraja an Elez Osmani.2015. Importance of external and internal Environment in creation of Competitive advantage to smes. (case of smes, in the northern region of Albania). European Scientific Journal May 2015 edition vol.11, No.13 ISSN: 1857 – 7881 (Print) e - ISSN 1857- 7431