• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

2.1. Tinjauan tentang Komik 2.1.1. Pengertian Komik

Komik adalah seni baik itu gambar, tanda, ikon atau symbol yang tersusun secara berurutan. Maestro komik Will Eisner mendefinisikan komik sebagai seni berurutan. Pemahaman Will Eisner dipertegas oleh Scott McCloud dengan penjelasan bahwa komik adalah seni visual berurutan yang terjuktaposisi, yaitu berurutan dalam jarak yang berdekatan3. Sehingga dapat didefinisikan dengan lebih jelas lagi, komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk satu alur cerita yang mengisahkan tentang sesuatu.

Pencipta Flash Gordon, Jim of the Jungle dan Rip Kirby yaitu Alex Raymond (1909 – 1956), memiliki pendapat bahwa komik adalah bentuk dari seni. Komik merefleksikan kehidupan dan jaman dengan akurat, dan komik memiliki nilai artistik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ilustrasi – ilustrasi di majalah karena seorang ilustrator majalah bekerja dengan kamera dan model. Sedangkan komik dimulai dengan selembar kertas kosong dan seorang komikus memimpikan seluruh kerjanya, dalam hal ini adalah menciptakan komik tersebut4.

Stereotype yang tercipta di benak masyarakat tentang komik sangatlah dangkal. Komik hanya dianggap sebagai sekedar cerita bergambar yang menghibur dan hanya untuk bacaan anak-anak. Osamu Tezuka, yang dikenal sebagai The Godfather of Manga (komik Jepang), mengatakan “Potensi dari sebuah manga (komik) lebih dari sekedar cerita humor, dengan menggunakan tema cerita menyedihkan, penderitaan, kemarahan dan kebencian, saya dapat membuat cerita – cerita yang tidak selalu memiliki akhir yang bahagia”5. Jadi komik bukanlah sekedar bacaan untuk anak – anak saja. Selain itu komik juga memiliki fungsi lebih, yaitu sebagai bentuk media komunikasi visual yang

3 McCloud. Scott, “Understanding Comics,” (Jakarta:KPG,2001), p.5.

4 Rafael de Viveiros Lima, Nice Quotes, The Comic Book HomePage

<www.geocities.com/SoHo/5537/quotes.htm>.

5 History of Manga, TAP Productions <www.tapanime.com/info/historym.html>.

(2)

memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti6. Paduan gambar dan tulisan yang merangkai alur cerita adalah kekuatan komik.

2.1.2. Bentuk komik dan Gaya gambar.

Ada tiga macam bentuk komik yaitu buku komik, komik strip, komik kompilasi. Gaya gambar masing-masing komik jelas berbeda, namun untuk wilayah bumi yang berlainan gaya gambar tersebut jauh lebih terasa perbedaannya, meskipun begitu saat ini mulai terasa unsur-unsur yang saling mempengaruhi dari komik-komik yang berbeda wilayah tersebut, karena berkembangnya informasi dan komunikasi. Komik sebagai media dibedakan menjadi media hiburan, media informasi dan sebagai gabungan keduanya.

2.1.2.1. Bentuk-bentuk komik a. Buku Komik

Terbit pertama kali pada tahun 1896 yang berjudul The Yellow Kid karya Richard Fenton Outcalt di Eropa7. Komik ini tidak menjadi bagian dari media cetak lain, karena komik ini terbit sendiri dalam satu buku yang didalamnya berisi cerita tentang komik itu sendiri yang juga diselingi dengan info komersial, rubric korespondensi dan bahkan tentang jati diri komikus. Komik terbit secara rutin dan lebih menyerupai majalah sehingga komik ini disebut sebagai magazine.

b. Komik Strip

Komik strip sejak awal tahun 1900-an telah menjadi ciri khusus surat- surat kabar di Amerika. Komik strip hanya terdiri dari tiga atau empat panel yang menyajikan satire dari berbagai peristiwa aktual dan ejekan terhadap beberapa tingkah laku dalam masyarakat atau sebagai alat protes dalam bentuk banyolan. Di Indonesia sendiri komik strip yang pertama adalah Put On karya Kho Wang Gie.

c. Komik Kompilasi

6 Karpet Biru, “Komik,”

<http//www.mikon.com>

7 Bolhafner. Steve, “Alternative Comics,”

(3)

Komik ini adalah komik yang berisi kumpulan dari beberapa komik ke dalam satu buku.

2.1.2.2. Gaya gambar dan ciri khas komik dari wilayah/negara yang berbeda Gaya gambar komik memiliki perbedaan , terutama dari beberapa wilayah dibawah ini, Amerika, Eropa, Asia (Jepang, Hongkong, Korea,dan Indonesia).

a. Komik Amerika

Komik Amerika yang cukup terkenal hingga saat ini adalah gambarnya yang realis dan mendetail, warna kulit, tekstur, pengaturan cahaya dan arsiran dibuat sedemikian teliti sehingga semuanya tampak nyata.

Pewarnaannya juga sangat detail dengan gradasi – gradasi yang halus, sehingga kain dapat dibedakan dengan bahan metal dan sebagainya.

Bentuk otot, kerutan di kulit tampak sangat realistis8. Sebagian besar karakteristik ini merupakan komik yang bertemakan superhero.

Gambar 2.1. Komik X-Men

Sumber : Marvel Comics – BucceBoy , X-Men vs Sauron volume 11 tahun 2000

Namun selain dari karakteristik di atas, gaya gambar komik Amerika juga ada yang bertipe kartunal dengan proporsi yang sederhana dan

8 Tony Buchsbaum, Marrying Art and Commerce, January Magazine – Art & Culture

<www.januarymagazine.com/artcult/artcult.html>.

(4)

kebanyakkan adalah gambaran yang memanusiakan hewan. Seperti Donal bebek dari Walt Disney.

Gambar 2.2. Komik Walt Disney “ Tinderbox”

Sumber : The Walt Disney Company Tahun III volume 8 1992

b. Komik Eropa

Komik Eropa hampir menyerupai gaya komik Amerika yang kartunal, namun bedanya dalam komik eropa gambar tidak terlalu mendetail, otot dan kerutan di kulit juga dibuat sesederhana mungkin dan ada juga yang dihilangkan, proporsi tubuh disederhanakan. Pewarnaan yang simple, cenderung blok. Contoh dari komik Eropa yang terkenal adalah Asterix dan Obelix oleh René Goscinny dan Albert Uderzo yang berasal dari Perancis.

Gambar 2.3. Komik Spirou

Sumber : TOME , JANRY and Editions Dupuis.

(5)

Tahun 1990 , M&C

c. Komik Asia ( Jepang , Hongkong, Korea dan Indonesia )

Komik Jepang yang dikenal dengan istilah Manga. Ciri khas Manga cukup bermacam-macam dari yang realis hingga kartunal, dari yang proporsional hingga bertubuh cebol yang biasa disebut super deform.

Cukup banyak gaya dalam penggambaran komik Jepang sehingga ciri khas manga ini pun perlahan-lahan mulai mempengaruhi gaya gambar komik Amerika, Korea dan bahkan Indonesia. Mengenai pengaruh gaya komik Jepang yang mewarnai karya komik Indonesia, menurut Dwi Koen, itu hal yang wajar, karena Amerika pun terpengaruh Jepang. Jadi itu tak perlu dikhawatirkan, tinggal bagaimana mengasah mereka untuk terus berkarya.

Gambar 2.4. Komik Detektif Conan, Aoyama Gosho Penerbit : Elex Media Komputindo

2002,diterbitkan 2003 oleh elex media, Jakarta

Gaya gambar pada komik Hong Kong lebih terkesan realis dan detail.

Arsiran yang halus dan pewarnaan yang rumit dengan gradasi yang halus. Proporsi tubuhnya realis dengan penggambaran yang cukup detail, seperti bentuk otot, ruas – ruas jari dan sebagainya.Kebanyakan tema dari komik Hongkong adalah pertarungan.

(6)

Gambar 2.5. Komik The Impecable Twins

Sumber : Khu Lung – Ho Ce Wen, Twins: Pertarungan terakhir (bagian Awal), M&C Komik Gramedia Majalah, Jakarta, oktober 2003

Komik Singapura hampir seutuhnya terpengaruh dari komik Hongkong dan manga.

Gambar 2.6. Komik Favourite Love Stories from China Sumber : Low Kim Han, FLSC: Kisah cinta sepanjang masa, Elex

Media Komputindo Gramedia, Jakarta

Komik Korea memiliki ciri khas sendiri, namun sebagian besar dari gaya komik korea dipengaruhi gaya manga.

(7)

Gambar 2.7. Komik Island

Sumber : Yang Kyung Il– Yoon In Wan, Island: vol 1 ,Daiwon C.I.

INC, Andhika Media Sukses, Indonesia 2002

Komik Indonesia sampai saat ini paling banyak mengalami perubahan gaya, dari awal komik Indonesia dipengaruhi tema superhero hingga saat ini gaya komik Indonesia memiliki 2 aliran yaitu gaya komik Amerika(terutama karya komik Indie) dan Gaya komik Jepang, namun juga ada komik dengan gaya ciri dari Indonesia yaitu Sawung Kampret karya komikus Dwi Koendoro BR.

Gambar 2.8. Bermacam contoh komik Indonesia

Sumber : Sawung Kampret (Dwi Koendoro BR), Riddle of Gravity (T.Wolv), Toilet Comic (Crash-X)

(8)

2.1.3. Sejarah Komik

Seorang pemahat kayu, Lyn Ward dan Frans Masereel dari Belgia disebut sebagai pioneer dalam dunia komik. Namun banyak orang menganggap Richard Fenton Outcalt sebagai pencipta buku komik yang pertama yaitu The Yellow Kid yang dibuat oleh, dalam komik ini dia memperkenalkan elemen balon kata (tempat, berbentuk seperti balon, untuk menulis kata - kata para karakternya)9.

Di tahun 1929 komik mengalami perkembangan di mana cerita – cerita yang diangkat ke dalam komik tidak lagi terbatas pada cerita – cerita lucu saja, namun lebih mengarah ke cerita petualangan yang dibumbui dengan beberapa humor10. Pada tahun 30an buku komik mengalami masa kejayaan, yang biasa disebut sebagai The Golden Age (1938 - 1956)11. Pada masa itu tema cerita yang banyak mendominasi adalah cerita – cerita tentang fiksi ilmiah, cerita detektif dan petualangan hutan. Dari masa ini lahir juga komik – komik superheroes (Superman, Batman, Captain Marvel, Captain Amerika, dan sebagainya) yang bisa dikatakan menjadi karakteristik atau ciri khas dari komik Amerika.

Selain di Eropa, amerika, Jepang, di Indonesia, komik juga mengalami perkembangan. Awalnya dari relief Candi, Wayang Beber dan berkembang lagi, serat Damarwulan sebagai naskah Jawa kuno yang menggambarkan tiap adegan.

Penggunaan daun lontar yang sekarang sering disebut lontar komik. Setelah hal- hal itu , komik Indonesia seiring pengaruh dari luar mengalami perubahan. Tahun 1954-1955, para komikus menciptakan tokoh hero yang diangkat dari kisah pewayangan untuk menghadang salah satu komik yang cukup terkenal saat itu , Sri Asih. Karena dianggap tidak mendidik, tahun 1960 komik wayang mulai digantikan dengan komik legenda. Tahun 1963-1965 Muncul komik dengan nuasa Nasionalisme tentang perjuangan kemerdekaan. Tahun 1965 yang berkembang adalah komik denga tema kehidupan remaja. Hingga akhir 80-an menjadi masa surut komik Indonesia, dan masuklah komik dari luar, awal dari pasar eropa dan amerika hingga saat ini yang paling dominan adalah komik Jepang. DI tengah

9 Rafael de Viveiros Lima, History of Comic Books, The Comic Book HomePage

<www.geocities.com/SoHo/5537/hist.htm>.

10 Thomas Staedeli, Shortview of The Comic History, The History of The Comic

<http://www.cyranos.ch/comic-e.htm>.

11 Rafael de Viveiros Lima. Loc cit. dan Jamie Coville, TheComicBooks.com - The History of Comic Book <www.collectortimes.com/~comichistory/frames.html>.

(9)

serbuan komik-komik asing, seperti komik-komik Jepang, Amerika dan Eropa yang merajai pasar komik, komik Indonesia ternyata masih eksis, karena telah mulai banyak bermunculan studio komik, salah satunya studio komik Bajing Loncat (Balon) yang merupakan studio komik independen-profesional, telah menerbitkan beragam komik, seperti fiksi ilmiah Katalis, Ozzie, Amoeba (Anak Muda Bandung), dan Lain Dunia. Selain itu terbukti dengan banyaknya jumlah peserta pameran dalam Pekan Komik dan Animasi Nasional (PKAN) yang digelar di Galeri Nasional, Jalan Merdeka Timur, Jakarta, 5-14 Februari 2000.

Sebelumnya PKAN 1998 yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang komik Indonesia yang pernah berjaya, tujuan PKAN 2000 adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa komik dan animasi Indonesia telah tumbuh kembali dan akan menjadi media komunikasi paling penting di masa depan12.

2.1.4. Keistimewaan Komik

Banyak orang suka komik.Komik memiliki banyak gambar, sedikit tulisan serta bahasanya sederhana dan mudah dicerna. Menurut DR. Andririni, psikolog di Konsultan Psikologi Andri Sasmita, Jakarta, membaca komik tak mengenal batasan usia. Anak yang belum bisa membaca pun sudah boleh 'membaca' komik.

"Walau tak mengerti isinya, tapi karena anak-anak bisa melihat gambar, dari gambar itu pesan bisa masuk ke mereka"13. Dari penjelasan Scott McCloud dalam Understanding Comics, komik merupakan media untuk berkomunikasi. Seperti yang telah kita ketahui, gambar dan kata – kata adalah unsur yang penting dalam sebuah komik. Karena itulah komik menjadi media dalam menceritakan sesuatu14.

Penerapan komik kedalam media dapat berupa hiburan atau informasi bahkan gabungan antara keduanya. Komik hiburan umumnya berisi cerita ringan yang menghibur dan memiliki pesan-pesan yang terselubung, lain halnya dengan komik informasi yang menonjolkan pesannya dan dikemas dalam bentuk komik

12Kompas, Komik Indonesia Masih Eksis Minggu, 13 Februari 2000

13 Cyber woman mother dan body comic

14 Scott McCloud, Understanding Comics, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2001, p.152.

(10)

agar menarik dan komik ini tidak bersifat komersial karenanya pun fungs hiburan juga dikurangi. Komik media informasi ini dibagi dalam beberapa macam, yaitu komik propaganda adalah komik yang berupa suatu usaha untuk menanamkan idiom atau konsep pemikiran dengan tujuan mengubah pemahaman masyarakat tertentu atas kondisi tertentu. Komik propaganda cenderung dikenal dengan istilah Comix15. Selain komik propaganda ada pula komik pengetahuan yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan. Juga komik sebagai media promosi, contoh iklan dalam bentuk komik.

2.2. Tinjauan tentang Dongeng 2.2.1. Pengertian Dongeng

Dongeng adalah cerita terutama tentang kejadian jaman dahulu yang aneh- aneh atau cerita yang tidak terjadi benar, namun memiliki unsur-unsur ajaran moral di dalamnya. Dongeng mencakup legenda, mitos dan khayalan-khayalan baik itu berupa cerita yang mewakili suatu tempat atau terjadinya sesuatu maupun hanya cerita yang memberi petuah-petuah. Dongeng berasal dari cerita sejarah nenek moyang, ataupun hasil penelitian antropologi menurut Margaret di AS16. Legenda dalam dongeng adalah suatu kepercayaan atau kisah yang dipercaya sungguh-sungguh terjadi karena ada suatu obyek yang mendukung cerita.

Sedangkan Mitos dalam dongeng hampir menyerupai legenda, hanya lebih dipenuhi dengan khayalan yang dipercayai oleh masyarakat namu bukanlah hal yang benar-benar terjadi.

2.2.2. Tinjauan serta manfaat Budaya Mendongeng

Dulu, dongeng merupakan cerita yang disampaikan orangtua kepada anak menjelang tidur. Di sana diselipkan nasihat dan pesan moral bagi anak. Kini, di tengah pesatnya kemajuan teknologi yang telah menghadirkan berbagai perubahan, mendongeng ternyata masih relevan untuk perkembangan anak17. Dan, melalui dongeng-dongeng yang didongengkan itu, tanpa sadar mereka telah menyerap beberapa sifat positif, seperti keberanian, kejujuran, kehormatan diri,

15 Wahyudin, “Menembus Gelak Tawa,” Mata Baca , Juni 2003.

16 Gloria cyber ministeries – dunia anak 5

17 Gloria cyber ministeries – dunia anak 5

(11)

memiliki cita-cita, rasa cinta Tanah Air, kemanusiaan, menyayangi binatang, membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk, dan seterusnya18. Manfaat lainnya adalah melestarikan cerita-cerita dongeng Nusantara.

Budaya mendongeng merupakan adat dan warisan yang diturunkan oleh leluhur melalui penceritaan dongeng dari masa ke masa. Mendongeng adalah salah satu cara untuk menyampaikan sesuatu agar lebih menarik dan mudah diingat.

2.2.3. Tinjauan tentang Dongeng Nusantara

Dongeng Nusantara telah ada sejak dahulu, jauh sebelum terbentuknya negara Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan, hampir dari setiap pulau atau wilayah memiliki cerita dongeng, legenda, mitos sendiri. Dalam setiap dongeng selalu terkandung petuah-petuah dan nasihat moral tertentu, umumnya tergantung dari persepsi pembaca. Dongeng Nusantara juga merupakan bentuk dari keragaman budaya Indonesia.

2.2.4. Kaitan Budaya Mendongeng dengan Komik sebagai media Dongeng Penyampaian dongeng pada umumnya adalah melalui pencerita kepada pendengar, namun hal ini memiliki satu kelemahan, seiring dengan waktu dan penyampaian yang berulang-ulang dari berbagai orang yang berbeda, cerita dongeng tersebut pada akhirnya dapat berubah cerita atau versi.

Komik adalah suatu media yang bercerita kepada pembaca melalui gambar dan tulisan yang disusun berurutan. Yaitu seni visual berurutan dalam jarak yang berdekatan19.

Cerita dalam komik tidak akan berubah dengan sendirinya, cerita berasal langsung dari pembuat komik. Budaya mendongeng dapat menggunakan komik sebagai media dongeng untuk lebih menyebarkan budaya mendongeng kepada para remaja dan dewasa, karena pada umumnya buku dongeng saat ini berbentuk buku anak-anak (buku ilustrasi anak-anak) yang amat jarang disentuh remaja dan

18Gloria cyber ministeries – dunia anak 7

19 McCloud. Scott, “Understanding Comics,” (Jakarta:KPG,2001), p.5.

(12)

dewasa, maka dari itu komik sebagai media komunikasi untuk menceritakan atau bercerita kembali tentang suatu dongeng kepada para remaja dan orang dewasa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada Tabel 1 uji hedonik susu bubuk pada parameter aroma terlihat bahwa panelis paling menyukai sampel susu bubuk MI9 yang dibuat oleh kelompok 4

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa sapi PO Kebumen yang didapatkan pada

UMKM Kripik Japa selalu berusaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan berusaha menciptakan berbagai macam produk yang baru untuk proses produksi, sehingga

Kepel, Restu Nur Afiati, Hadiwijaya L Salim, Mariska Astrid, August Daulat, Peter Mangindaan, Nasir Sudirman, Yusmiana Puspitaningsih R, Devi Dwiyanti S &amp; Andreas

1. Melakukan seleksi terhadap setiap maksud kedatangan orang asing melalui pemeriksaan permohonan visa. Melakukan kerjasama dengan aparatur keamanan negara lainnya khususnya di

Dalam melaksanakan transaksi keuangan nasabah, kasir (teller) tidak dapat luput dari kelalaian yang menyebabkan adanya kerugian yang harus dialami oleh nasabah dan adanya

Dirjen Imigrasi, Syarat dan ketentuan izin bagi imigran, (Jakarta, 2009) hal 21.. 1) Setiap orang asing yang kehilangan dokumen Imigrasi berupa Kartu Izin Tinggal Terbatas atau

Terumbu karang yang terdapat di Laut Flores memiliki kelimpahan rekruit yang lebih tinggi daripada Terumbu karang yang memiliki dominasi rekruitmen karang secara seksual