BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Lokasi
Menurut Render, (2015) lokasi merupakan pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi seringkali memiliki kekuasaan untuk membuat (atau mematahkan) strategi bisnis perusahaan. Sedangkan Dalam kontak bisnis, lokasi (place) merupakan bauran pemasaran (marketing mix) ketiga setelah produk (product) dan harga (price). Adapun yang keempat adalah promosi (promotion). Lokasi pada pemasaran perusahaan manufakturing adalah saluran distribusi ketika produk disediakan untuk terjadinya penjualan. (Rusdiana, 2014). Lokasi yang strategis akan memaksimalkan keuntungan bagi pelaku usaha, namun sebaliknya lokasi yang kurang strategis dapat menurunkan keuntungan dan efektifitas usaha.
Herjanto (2017) mengemukakan bahwa lokasi adalah suatu tempat yang strategis yang mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah, dan memungkinkan perluasan dimasa yang akan datang. Pemilhan lokasi usaha yang tepat menentukan keberhasilan, keberlangsungan hidup, keefektifan, dan efisiensi usaha. Menurut Rahayu (2018) Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu, pemilihan lokasi penting dilakukan agar konsumen juga mengetahui bentuk fisik dari sebuah usaha yang ditawarkan.
6
2. Tujuan Pemilihan Lokasi
Menurut Render, (2015) tujuan dari pemilihan lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi perushaan. Oleh karena itu, tak heran jika keputusan lokasi juga bergantung pada tipe bisnis yang dijalankan. Untuk keputusan lokasi yang bergerak di bidang produksi biasanya strategi yang digunakan adalah meminimalkan biaya, sedangkan untuk keputusan lokasi usaha yang bergerak dibidang jasa biasanya strategi lokasi yang digunakan adalah memaksimalkan pendapatan.
Menurut Wiliam, (2014) Tujuan pemilihan lokasi adalah sebagai peraturan umum, organisasi yang berorientasi pada profit mendasarkan keputusan mereka pada potensi profit sedangkan organisasi non profit bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara biaya dengan tingkat layanan konsumen yang mereka sediakan. Hal tersebut dilakukan untuk memilih lokasi yang tepat serta terbaik untuk usaha yang dijalankan. Tujuan pemilihan lokasi yang tepat yaitu untuk membantu serta memudahkan perusahaan dalam proses operasional perusahaan, efektif serta efisien dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan.
3. Faktor-faktor pemilihan lokasi
Setiap usaha memiliki kebutuhan yang berbeda dalam menentukan lokasi usaha.
Penentuan lokasi usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan pendapat para ahli, maka faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi Render, (2015) berpendapat bahwa keputusan pemilihan lokasi dipengaruhi oleh faktor produktivitas tenaga kerja, biaya, kedekatan dengan pangsa pasar, kedekatan dengan para pemasok, dan kedekatan dengan para pesaing. faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Produktivitas Tenaga Kerja. Ketika memutuskan suatu lokasi, manajemen juga harus mempertimbangkan upah yang rendah serta mempertimbangkan produktivitas.
b. Biaya
7
1) Biaya berwujud. Biaya yang mudah diidentifikasi dan diukur secara tepat yang meliputi utilitas, tenaga kerja, bahan material, pajak, depresiasi, dan biaya lainnya yang dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan manajemen.
2) Biaya tak berwujud. Biaya yang kurang dapat dihitung kuantitasnya dengan mudah yang meliputi mutu Pendidikan, fasilitas, transportasi umum, perilaku komunitas mengenai industry dan perusahaan, dan kualitas serta perilaku karyawan yang prospektif.
c. Kedekatan dengan Pangsa pasar. Penempatan lokasi dekat dengan konsumen bagi perusahaan sangat penting. Terutama pada perusahaan jasa, bahwa kedekatan dengan pangsa pasar merupakan faktor penentuan lokasi yang sangat penting. Sedangkan bagi perusahaan manufaktur, kedekatan dengan pangsa pasar bermanfaat untuk dekat dengan konsumen Ketika transportasi produk jadi sangat mahal atau sulit.
d. Kedekatan dengan Para Pemasok. Lokasi perusahaan dekat dengan bahan mentah dan para masok karena cepat rusaknya atau ketahanan suatu produk, biaya transportasi, atau dalam ukuran besar. Perusahaan yang bergantung pada masukan bahan mentah dalam jumlah besar menghadapi biaya transportasi yang mahal sehingga menjadi salah satu faktor utama.
e. Kedekatan dengan Para Pesaing. Perusahaan manufaktur maupun jasa keduanya juga ingin lokasi yang sesuai dengan kebutuhnnya. Kecendenrungan ini dinamakan dengan pengelompokan (clustering), sering terjadi Ketika sumber daya utama ditemukan dalam Kawasan tersebut.
Sedangkan menurut Wiliam dan Chuong (2014) faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi lokasi adalah lokasi bahan baku, lokasi pasar, faktor buruh, serta iklim dan pajak.
Penjelasan faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
8
a. Lokasi Bahan Baku. Perusahaan berlokasi dekat atau berada di sumber bahan baku untuk tiga alas an utama yaitu, kebutuhan, kecepatan, untuk habis, dan biaya transportasi.
Kebutuhan penting diperolah konsumen yang bertujuan untuk mempertahankan hidup, memeperoleh kesejahteraan, dan kenyamanan.
b. Lokasi Pasar. Perusahaan yang berorientasi pada profit sering kali berlokasi dekat dengan pasar yang ingin mereka tuju sebagai bagian dari strategi kompetitif mereka. Penjualan dan jasa ritel biasanya dekat dengan pusat pasar yang mereka layani.
c. Faktor Buruh. Pertimbangan utama mengenai buruh adalah biaya dan ketersediaan dari buruh, upah buruh di sebuah area, produktivitas dan sikap buruh terhadap pekerjaan, dan apakah perserikatan merupakan masalah yang serius. Biaya buruh sangat penting bagi organisasi yang menggunakan buruh secara intensif. Kemampuan dari karyawan potensial bisa menjadi faktor walaupun beberapa perusahaan lebih memilih untuk melatih karyawan baru daripada benar-benar bergantung pada pengalaman sebelumnya.
d. Iklim dan Pajak. Iklim dan pajak terkadang memainkan peran dalam keputusan mengenai lokasi. Banyak perusahaan tertarik dengan lokasi yang memiliki sumber daya energi atau buruh yang murah dan banyak, iklim yang sedang, dan pajak yang rendah.
e. Faktor lokasi bahan baku, lokasi pasar, faktor buruh, iklim dan pajak merupakan faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi. Namun, faktor iklim dan pajak terkadang mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi jasa. Oleh karena itu, faktor iklim dan pajak bukan faktor yang utama dalam pertimbangan pemilihan lokasi.
Menurut Zulian Yamit (2003) pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor lokasi pasar, sumber bahan baku, transportasi, sumber energi atau tenaga listrik, iklim, buruh dan tingkat upah, undang-undang dan system perpajakan, sikap masyarakat, serta air dan limbah industry. Penjelasan dari faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
9
a. Lokasi Pasar. Pasar atau lokasi dimana konsumen berdomisili merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik. Pasar yang akan dituju dapat dibedakan dalam pasar internasional, nasional, regional, dan local. Jika pasar terpusatkan pada lokasi tertentu maka usaha yang akan didirikan sebaiknya berada dekat dengan lokasi pasar tersebut, tetapi apabila pasar menyebar di berbagai lokasi maka dapat ditempatkan pada titik yang dapat menghemat biaya distribusi.
b. Sumber Bahan Baku. Perusahaan yang karena sifat dan keadaan proses manufakturingnya maupun sifat bahan bakunya yang mudah rusak, memaksa untuk menempatkan pabrik yang berada dekat dengan lokasi sumber bahan baku. Sebuah perusahaan dapat memandang sangat perlu untuk berdekatan dengan pabrik lain karena perusahaan itu merupakan sumber pemenuhan bahan baku atau sebagai supplier pemenuhan bahan baku.
c. Transportasi. Suatu perusahaan harus ditempatkan disuatu daerah karena tersedia tipe fasilitas transportasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Biaya pengiriman produk maupun biaya untuk memasukkan bahan baku bagi banyak perusahaan adalah faktor yang penting dan tarif angkutan yang lebih rendah harus dipertimbangkan dengan iaya lain dalam menentukan lokasi pabrik.
d. Sumber Energi atau Tenaga Listrik. Setiap perusahaan berbeda-beda kebutuhannya dalam memilih lokasi. Bagi perusahaan yang membutuhkan sumber energi listrik cukup besar maka tersedianya pembangkit tenaga listrik akan menjadi faktor dominan.
Terkadang ada pula perusahaan besar membeli energi listrik dari perusahaan atau memiliki pembangkit listrik sebagai cadangan listrik.
e. Iklim. Iklim atau cuaca secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efesiensi, produktivitas dan perilaku tenaga kerja dalam melaksanakan aktivitas sehari-seharinya.
10
Berdasarkan penelitian, manusia akan dapat bekerja dengan nyaman dalam iklim yang temperaturnya dapat dijaga sekitar 20-22 derajat celcius.
f. Buruh dan Tingkat Upah. Pendirian usaha pada lokasi tertentu akan mempertimbangkan tenaga kerja yang tersedia dengan cukup baik dari segi jumlah maupun dari segi keahlian dan kemampuan yang diperlukan. Tingkat upah yang dibayarkan pada para tenaga kerja adalah faktor yang sangat penting dimana biaya tenaga kerja merupakan suatu presentase yang besar dari biaya manufaktur.
g. Undang-undang dan Sistem Perpajakan. Beberapa aspek yang umum diatur oleh undang- undang adalah berupa jam kerja maksimal, upah minimum, usia kerja minimum, dan kondisi-kondisi lingkungan kerja yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi usaha. Disamping itu jenis dan besarnya pajak yang harus disetorkan oleh suatu industry perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik.
h. Sikap Masyarakat. Masyarakat merupakan aspek penting dalam penyelesaian masalah perburuhan, perselisihan, dan, apakah masyarakat dapat menerima kehadiran industry di daerahnya merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik.
i. Air dan Limbah Industri. Beberapa industry tertentu, tersedianya air dalam jumlah besar sangat mutlak untuk proses produksi. Perusahaan yang mungkin mempeunyai masalah dengan polusi udara dan pembuangan limbah harus melakukan pertimbangan utama untuk menempatkan lokasi usaha pada sebuah lokasi yang dapat memenuhi semua kendala yang terdapat dalam undang-undang.
Dapat disimpulkan bahwa pemilihan lokasi usaha tidak hanya mempertimbangkan faktor-faktor yang dianggap besar pengaruhnya. Adapun perlu dipertimbangkan juga faktor- faktor kecil dalam artian keadaan lokasi sekitar usaha.
11
B. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. Penelitian terdahulu menjelaskan persamaan dan perbedaan penelitian yang akan dilakukan. Berikut tabel penelitian terdahulu :
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Variabel Hasil
1 Chen & Moore, (2010)
Metode : total factor
productivity (TFP) Variabel :
1. location
2. market potential 3. unit labor cost 4. labor intensity 5. corporate tax 6. entry cost 7. distance 8. contiguity 9. governance
10. host-country tarif 11. home-country tarif
Variabel yang
dipertimbanngkan dalam keputusan lokasi
perusahaan multinasional adalah : location, market potential, unit labor cost, labor intensity, corporate tax, entry cost, distance, contiguity, governance, host-country tarif, home- country tarif
2 Chou, (2008) Metode : Fuzzy Variabel : 1. Surrounding environment 2. Rest resources 3. Access
4. Convenience 5. Internal
Development 5. External
Development 6. Human Resource 7. Operating Condition
Variabel yang
dipertimbangkan adalah Surrounding
environment, Rest resources, Access, Convenience, Internal Development, External Development, Human Resource, Operating Condition
3 Dey, (2016) Metode : Fuzzy Variabel : 1. Cost
2. Labor Characteristic 3. Infrastructure 4. Markets
5. Macro Environment
Variabel yang
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi Gudang adalah Cost, Labor Characteristic,
Infrastructure, Markets, dan Macro Environment
12
No Nama Variabel Hasil 4 Wang, (2014) Metode : Fuzzy
Variabel : 1. Cost
2. Distance to Suppliers 3. Distance to Customers 4. Natural Conditions 5. Conformance to other
means of transportation 6. Infrastructure
conditions
Variabel yang
dipertimbangkan dalam menentukan keputusan lokasi dengan
menggunakan metode Fuzzy adalah Cost, Distance to Suppliers, Distance to Customers, Natural Conditions, Conformance to other means of transportation, Infrastructure conditions.
5 Rikalovic & Cosic, (2015)
Metode : Fuzzy Variabel : 1. Transportation 2. Labor
3. Raw Materials 4. Markets 5. Industrial site 6. Utilities
7. Government attitude 8. Tax Structure
9. Climate and Ecology 10. Community
Variabel yang
dipertimbangkan dalam emilih lokasi industry adalah Transportation Labor, Raw Materials, Markets, Industrial site, Utilities, Government attitude, Tax Structure, Climate and Ecology, dan Community
6 Kadek Mery
Chelviani, dkk. (2017)
Metode : Analisis Faktor Variabel : 1. Aksesibilitas 2. Visibilitas 3. Tempat Parkir 4. Ekspansi 5. Lingkungan 6. Persaingan 7. Peraturan
Pemerintah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yaitu aksesibilitas, visibilitas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, peraturan pemerintah.
7 Hanggita (2018) Metode : Analisis Faktor Variabel : 1. Tenaga Kerja 2. Akses
3. Fasilitas 4. Pasar 5. Energi 6. Persaingan 7. Peraturan
Pemerintah
Dari ketujuh faktor tersebut,faktor akses, fasilitas, pasar dan energi masuk dalam kategori sangat penting.
Sedangkan faktor tenaga kerja, persaingan dan peraturan pemerintah termasuk dalam kategori penting. Menurut
8 Hasanuddin (2010) Metode : Analisis Faktor Variabel : 1. Akses 2. Visibilitas 3. Lalu lintas
Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada pengusaha jasa fotocopy, penyiapan dokumen dan jasa khusus penunjang
13
No Nama Variabel Hasil 4. Tempat Parkir
5. Lingkungan 6. Persaingan
kantor lainnya di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru pada faktor akses, visibilitas, lalu lintas (traffic), tempat parkir, lingkungan dan persaingan bernilai penting.
9 Zuliarni (2014) Metode : Analisis Faktor Variabel : 1. Akses 2. Visibilitas 3. Tempat Parkir 4. Lingkungan 5. Persaingan
faktor penentu dalam pemilihan lokasi usaha pada bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru adalah akses, visibilitas, tempat parkir, lingkungan dan
persaingan.
10 Fitriani, (2017) Metode : Analisis Faktor Variabel : 1. Demografi 2. Sosioekonomi 3. Konsumen 4. Psikografis 5. Lokasi Fisik 6. Harga Tanah 7. Sewa Lahan 8. Aksesibilitas 9. Persaingan 10. Kebijakan
Perencanaan
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi riteil modern yaitu demografi, sosioekonomi dan psikografis. Ritel modern di Kota Kendari tersebar di area padat penduduk
Sumber : Chen & Moore, Chou, Chia-Lun Hsu,dkk, Dey, Wang, Rikalovic & Cosic, Kadek Mery Chelviani,dkk, Hanggita, Hasanuddin, Zuliarni, Fitriani.
Penelitian Chen & Moore, (2010) dalam menentukan pemilihan lokasi perusahaan multinasional dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu, location, market potential, unit labor cost, labor intensity, corporate tax, entry cost, distance, contiguity, governance, host-country tarif, home-country tarif. Penelitian Chou, (2008) hasil menunjukkan bahwa model tersebut dapat memberikan kerangka kerja untuk membantu pengambil keputusan dalam menganalisis faktor lokasi dan membuat pemilihan lokasi yang tidak memihak dan obyektif. Penelitian tersebut memiliki variable yaitu, Surrounding environment,
14
Rest resources, Access, Convenience, Internal Development, External Development, Human Resource, Operating Condition.
Penelitian yang dilakukan oleh Dey, (2016) menggunakan metode Fuzzy dan menghasilkan variabel yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi Gudang adalah Cost, Labor Characteristic, Infrastructure, Markets, dan Macro Environment. Penelitian yang dilakukan oleh Wang, (2014) Variabel yang dipertimbangkan dalam menentukan keputusan lokasi dengan menggunakan metode Fuzzy adalah Cost, Distance to Suppliers, Distance to Customers, Natural Conditions, Conformance to other means of transportation, Infrastructure conditions.
Penelitian Rikalovic & Cosic, (2015) mennggunakan alat penelitian Fuzzy untuk menganalisis faktor lokasi industry. Dari hasil penelitian tersebut memiliki variable yaitu, Transportation Labor, Raw Materials, Markets, Industrial site, Utilities, Government attitude, Tax Structure, Climate and Ecology, dan Community. Penelitian Kadek Mery Chelviani, dkk.
(2017) bertujuan untuk mengetahui faktor pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan Buleleng. Analis pemilihan lokasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu, aksesibilitas, visibilitas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, peraturan pemerintah.
Penelitian yang dilakukan oleh Hanggita (2018) bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam pemilihan tempat usaha UMKM di Paciran. Penelitian tersebut memiliki variable yaitu, Tenaga Kerja, Akses, Fasilitas, Pasar, Energi, Persaingan, dan Peraturan Pemerintah. Dari hasil penelitian Hasanuddin (2010) yang dilakukan kepada pengusaha jasa fotocopy di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru memiliki variable yaitu, Akses, Visibilitas, Lalu lintas, Tempat Parkir, Lingkungan, dan Persaingan. Dalam penelitian ini faktor persaingan merupakan faktor yang memiliki skor rendah, sehingga
15
pengusaha harus memberikan perhatian lebih mengenai kedekatan pesaing dan memiliki target pasar yang sama agar perkembangan usaha tidak mengalami kerugian.
Dari hasil Penelitian Zuliarni (2014) memiliki 46 responden dengan menggunakan metode sensus. Penelitian ini mempertimbangkan beberapa faktor berikut yaitu, akses, visibilitas, tempat parkir, lingkungan dan persaingan. Penelitian Fitriani, (2017) menggunakan alat analisis faktor. Pada penelitian ini terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan pemilihan lokasi, antara lain : demografi, sosioekonomi konsumen, psikografis, lokasi fisik, harga tanah, sewa lahan, aksesibilitas, persaingan dan kebijakan perencanaan.
Dalam penelitian ii terseleksi 3 variabel yang mempengaruhi pemilihan lokasi ritel modern di Kota Kendari yaitu demografi, sosioekonomi dan psikografis.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dapat menjadi penjelasan, alur, serta landasan pada penelitian ini.
Penelitian ini diharapkan dapat terarah dengan adanya gambaran kerangka pikir dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi dan faktor apa yang dominan dalam pemilihan lokasi.
16
(Aksesbilitas)
1. Lokasi mudah dilalui
2. Lokasi mudah dijangkau sarana transportasi 3. Kemudahan lokasi untuk dikunjungi 4. Lokasi dekat dengan fasilitas umum
5. Kondisi jalan di sekitaran lokasi mudah dilalui pengguna jalan
(Visibilitas)
6. Bangunan mudah dilihat
7. Bangunan diketahui banyak orang
8. Lokasi usaha berada di tempat yang terbuka 9. Adanya tanda di lokasi usaha
10. Lokasi usaha terlihat jelas di tepi jalan (Biaya Lokasi)
11. Biaya pembangunan 12. Depresiasi
13. Harga tanah/lahan 14. Sewa tanah/lahan 15. Sewa lokasi (Pasar)
16. Potensi pertumbuhan pasar 17. Kedekatan dengan pasar
18. Kedekatan dengan fasilitas umum 19. Dekat dengan Kampus dan Sekolah (Tempat Parkir)
20. Tersedianya lahan parkir 19. Tempat yang luas 20. Tempat yang nyaman 21. Tempat yang aman (Persaingan)
22. Jarak pesaing.
23. Produk layanan pesaing
24. Banyaknya dan sedikitnya pesaing 25. Harga yang di tawarkan oleh pesaing (Tenaga Kerja)
26. Biaya tenaga kerja
27. Ketersediaan tenaga kerja professional 28. Etos kerja yang tinggi
29. Pengalaman kerja
30. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja (Lingkungan)
31. Berdekatan dengan pemukiman 32. Masyarakat dapat menerima kehadiran
industri di daerahnya.
33. Peraturan lingkungan daerah setempat mendukung kegiatan usaha
34. Jumlah penduduk
35. Tingkat kriminalitas lingkungan (Peraturan Pemerintah)
36. Kesesuaian dengan arahan rencana pola ruang.
37. Kesesuaian Lokasi dengan Peraturan Zonasi 38. Kemudahan dalam perizinan
39. Pajak
Pemilihan Lokasi
17
Sumber : Data Diolah 2020
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, menggambarkan variable faktor-faktor yang dipertimbangkan serta berpengaruh terhadap variable pemilihan lokasi usaha yang bersumber dari (Hasanuddin, 2010) dan (Hanggita, 2018), (Oktaviani.J, 2018), (Jay Heizer & Barry Render, 2015) dan (Fitriani, 2017), (Chuong, 2014), (Oktaviani.J, 2018), (Jay Heizer & Barry Render, 2015), (Yusnita & Handini, 2012), dan (Zuliarni, 2014), (Render, 2015), (Zulian Yamit, 2003), dan (Khoirul, 2019), (Khoirul, 2019), dan (Hall, 2019)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan di uji dinamakan hipotesis kerja sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil), (Bungin, 2008). Dengan mendasarkan pada identifikasi masalah serta kerangka pikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadek Mery Chelviani, dkk (2017) dengan indicator Aksesibilitas, Visibilitas, Persaingan, dan Tempat Parkir. Wahyudi, Nur
& E.Freda A.Lau, dkk (2014) dengan idikator biaya lokasi, dan Hanggita (2018)dengan indicator Pasar, Tenaga Kerja, dan Peraturan Pemerintah. Render (2015) dengan indicator Lingkungan menyatakan bahwa faktor aksesibilitas, visibilitas, biaya lokasi, pasar, tempat parkir, persaingan, tenaga kerja, lingkungan, peraturan pemerintah mempertimbangkan pemilihan lokasi usaha.
H1 : Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi yaitu aksesibilitas, visibilitas, biaya lokasi, pasar, tempat parkir, persaingan, tenaga kerja, lingkungan, dan peraturan pemerintah.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Mery Chelviani, dkk (2017), menunjukkan bahwa yang menjadi prioritas terpenting dalam pemilihan lokasi usaha yaitu aksesibilitas.
18
H2 : Faktor yang dominan dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi yaitu faktor aksesibilitas yang terdiri dari (Lokasi mudah dilalui, Lokasi mudah dijangkau sarana transportasi, Kemudahan lokasi untuk dikunjungi, Lokasi dekat dengan fasilitas umum, Kondisi jalan di sekitaran lokasi mudah dilalui pengguna jalan).
19