• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh:"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOK

ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh:

ANA MARIYANA NIM: 083811031

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2012

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ana Mariyana

NIM : 083811031

Jurusan/Program Studi : Tadris Biologi/ SI

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 29 Mei 2012 Saya yang menyatakan,

ANA MARIYANA NIM: 083811031

(3)

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN Naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Nama : Ana Mariyana

NIM : 083811031

Jurusan : Tadris Biologi Program Studi : SI

Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

Semarang, 29 Mei 2012 DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. Yunita Rahmawati, M.A.

NIP. 19751113 200501 2 001 NIP. 19780627 200501 2 004

Penguji I, Penguji II,

Lianah, M. Pd. Lift Anis Ma’shumah, M. Ag.

NIP. 19590313 198103 2 007 NIP. 19720928 199703 2 001

Pembimbing I Pembimbing II,

Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M. Pd.

NIP. 19751113 200501 2 001 NIP.19520208 197612 2 001

(4)

iv NOTA PEMBIMBING

Semarang, 29 Mei 2012

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Nama : Ana Mariyana

NIM : 0838110

Jurusan : Tadris Biologi Program Studi : SI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu‘alaikum wr.wb.

Pembimbing I,

Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes.

NIP. 19751113 200501 2001

(5)

v NOTA PEMBIMBING

Semarang, 29 Mei 2012

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Nama : Ana Mariyana

NIM : 0838110

Jurusan : Tadris Biologi Program Studi : SI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu‘alaikum wr.wb.

Pembimbing II,

Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M. Pd.

NIP.195202081976122001

(6)

vi ABSTRAK

Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Penulis : Ana Mariyana NIM : 083811031

Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang yang ditemukan penulis di lapangan bahwa siswa merasa kesulitan dalam menggunakan mikroskop dan nilai praktikum yang berkaitan dengan penggunaan mikroskop pun kurang baik.

Skripsi ini membahas pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2011-2012. Tujuannya untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan teknik analisis regresi. Variabel dependen adalah penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII, sedangkan variabel independennya adalah nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data menggunakan: 1) Metode dokumentasi yang berupa hasil dokumentasi siswa selama kegiatan praktikum berlangsung. 2). Metode observasi dengan menggunakan lembar observasi penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII. 3). Metode tes yang berupa pre test dan post test untuk mengetahui nilai praktikum IPA siswa kelas VII.

Setelah diketahui dari hasil perhitungan statistic dengan koefisien korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,601 > rtabel 5% = 0,329, ini berarti signifikan. Sementara dari perhitungan Freg hitung : 19,25 > F tabel 5% : 4,130, F reg

hitung : 19,25 > F tabel 1% : 7,44. Ini berarti signifikan.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakan terdapat pengaruh positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun pelajaran2011-2012.

(7)

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

a

t}

b

z}

t

s

gh

j

f

h

q

kh

k

d

l

z

m

r

n

z

w

s

h

sy

s}

y

d}

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a = a panjang = au

ﻭﹶﺍ

i = i panjang

ﻱﹶﺍ

= ai

u = u panjang

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Dengan rendah hati karya sederhana ini kupersembahkan:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, beliau orang tua yang arif dan bijaksana serta memiliki peran yang sangat penting dan tak terhingga dalam membantuku dengan do’a, kasih sayang dan semangat.

2. Guru - guruku mulai dari TK sampai Kuliah yang senantiasa memberi teladan, nasihat dan sabar dalam membimbingku, serta rela mencurahkan segenap kemampuan agar diriku memahami hakikat ilmu.

3. Kakakku Ani Rusmawati terima kasih atas kasih saying dan doanya.

4. Adikku Agus Priyanto terima kasih atas kasih sayang dan doanya.

5. Teman-teman seperjuangan “Tadris Biologi 2008” terimakasih atas kekompakan, kerjasama, dan kebersamaan kita serta motivasi.

6. Teman-temanku kos Bu Lili dan Kos mas Khaerul terimakasih atas kasih sayang, dukungan, pengertian, perhatian dan semangatnya.

7. Teman-temanku PPL dan KKN terima kasih untuk persahabatan, kasih sayang, dukungan, dan semangatnya.

8. Almamaterku.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penguasaan Penggunaan Mikroskop terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes Tahun Pelajaran 2011 /2012” ini dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan Islam pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dalam Kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H.Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi dan sebagai Wali Studi Tadris Biologi sebagian mahasiswa 2008.

3. Drs. Listyono, M. Pd. Sekretaris Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.

5. Subikhayati, S.Pd.I. selaku guru IPA MTs Negeri Ketanggungan dan selalu membantuku dalam penelitian.

6. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama dilaksanakan- nya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan

(10)

x

segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya.

Bukanlah hal yang berlebihan apabila penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, amin.

Semarang, 29 Mei 2012

Ana Mariyana NIM: 083811031

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

NOTA PEMBIMBING... ... iv

ABSTRAK ... vi

TRANSLITERASI ……… vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... .. . ix

DAFTAR ISI... . xi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ………. 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka... 6

B. KerangkaTeoritik ... 7

1. Keterampilan Proses Sains ... 7

2. Observasi ... 11

3. Mikroskop ... 12

4. Penguasaan Pengggunaan Mikroskop ... 15

5. Nilai Praktikum IPA ... 17

6. Materi Pokok Organisasi Kehidupan ... 22

a. Organisasi Kehidupan ………. 22

b. Sel ……… 22

c. Jaringan ……… 25

d. Organ ………... 26

(12)

xii

7. Hubungan Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai

Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan ... 27

C. Pengajuan Hipotesis...29

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat Dan Waktu Penelitian. ... 31

C. Prosedur Penelitian ... 31

D. Populasi dan Sampel ... 33

E. Variabel dan Indikator Penelitian... 34

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 40

H. AnalisisLanjut ... 43

BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

B. Analisis Data ... 47

C. Pengujian Hipotesis ... 56

D. Analisis Lanjut ... 60

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

F. Keterbatasan Penelitian ... 63

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

C. Penutup ... 65

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dinyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan yang lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan mendalami alam sekitar.1

Kegiatan praktikum dalam pembelajaran sains merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Woolnough dan Allsop kegiatan praktikum dapat berperan : 1) membangkitkan motivasi belajar, 2) mengembangkan keterampilan- keterampilan dasar melaksanakan eksperimen, 3) menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah dan 4) menunjang pemahaman materi ajar.2Berdasarkan pendapat Woolnough dan Allsop pada poin 2 dan 3, kegiatan praktikum dapat melatihkan keterampilan proses bagi siswa. Dari beberapa kurikulum yang pernah berlaku sampai dengan yang sekarang pun keterampilan proses selalu dijadikan acuan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan keterampilan proses dapat membekali seseorang untuk mampu belajar sendiri, mengembangkan diri sendiri, menjadi modal bagi keterampilan tingkat tinggi (melakukan penelitian dan memecahkan masalah) dan merupakan bekal untuk belajar sepanjang hayat (long life education). Keterampilan proses sains yang dilatihkan kepada siswa akan mampu memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa dalam

1Depdiknas, Kurikulum KTSP, (Jakarta: Depdiknas, 2006)

2Nuryani Y. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003), hlm. 160-161

(14)

2 memahami alam disekitarnya. Hal seperti inilah yang diharapkan terjadi dalam kegiatan belajar mengajar oleh pemerintah.3

Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang menggunakan berbagai indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap dan peraba untuk menemukan fakta-fakta yang relevan dan memadai.4 Dengan demikian, seluruh indera yang dimiliki manusia dapat dikembangkan melalui observasi.Tapi, observasi tidak harus menggunakan seluruh alat indera. Fakta- fakta yang relevan sering tidak dapat diamati dengan menggunakan alat indera khusus karena alat indera memiliki keterbatasan. Penggunaan alat bantu observasi sangat diperlukan untuk mengatasi keterbatasan indera serta memperluas jangkauan observasi atau meningkatkan kualitas fakta yang diperoleh. Alat bantu observasi yang dimaksud adalah mikroskop.

Sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup memiliki ukuran yang sangat kecil(mikroskopis). Untuk mengetahui bentuk, struktur, dan bagian-bagian lain yang terdapat dalam sel, maka mikroskop merupakan satu-satunya gerbang pembuka misteritentang sel. Materi sel dipelajari siswa SMP kelas VII semester II. Sel merupakan materi yang cukup sulit bagi siswa, karena materi yang tersaji pada buku-buku paket cenderung abstrak, sedangkan perkembangan mental siswa SMP berada pada fase transisi dari kongkrit ke formal/abstrak. Biasanya materi ini diperoleh siswa melalui kegiatan membaca dari berbagai literatur, sehingga siswa tidak memperoleh informasi yang jelas dan utuh tentang sel dan kaitannya dengan makhluk hidup yang disusunnya.

Pengamatan langsung terhadap objek asli, misalnya sel, bakteri, atau jamur uniseluler, merupakan solusi untuk mengkonkretkan pemahaman siswa terhadap objek tersebut serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.Untuk mengetahui bentuk sel makhluk hidup secara langsung, maka peserta didik diwajibkan memiliki keterampilan menggunakan mikroskop. Tanpa keterampilan ini maka pengalaman belajar siswa untuk mengamati langsung bentuk sel tidak

3Departemen Pendidikan Nasional, Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran Sains, (Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program, 2004), hlm.1

4N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), hlm 23

(15)

3 akan bisa tercapai. Melalui kegiatan praktikum, bukan hanya keterampilan menggunakan mikroskop yang bisa dilatihkan, tetapi juga penguasaan konsep siswamengenai mikroskop.

Penggunaan mikroskop sebagai alat dalam praktikum biologi menjadi sangat penting karena dapat mendukung keterampilan-keterampilan lain dari keterampilan proses sains.Keterampilan penggunaan mikroskop akan melibatkan tiga ranah sekaligus, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.5 Aspek kognitif meliputi pengetahuan mengenai mikroskop dan prosedur penggunaannya. Aspek afektif yang dimaksud menunjukkan segala sikap yang di tunjukkan selama pengamatan berlangsung. Aspek psikomotorik dalam menggunakan mikroskop menunjukkan kesanggupan siswa dalam menggunakan anggota badan sehingga menampakkan rangkaian yang teratur dan luwes.

Fakta di lapangan menunjukkan siswa jarang menggunakan mikroskop.

Jarangnya penggunaan mikroskop umumnya karena keterbatasan mikroskop di sekolah. Hal ini berhubungan erat dengan penguasaan mikroskop siswa, karena jarang menggunakan mikroskop siswa kurang tahu tentang mikroskop serta kurang luwes dalam menggunakannya sehingga hasil praktikum yang berhubungan dengan praktikum penggunaan mikroskop kurang baik.

Penggunaan mikroskop di sekolah menengah merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa agar terbiasa dalam melakukan observasi.Dari latar belakang masalah di atas perlu dikaji lebih lanjut, oleh karena itu peneliti berminat mengadakan penelitian dengan judul “ PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES TAHUN PELAJARAN 2011-2012.

B. Rumusan Masalah

5Sukardi, “Profil Keterampilan Kerja Laboratorium IPA Siswa SMP dalam Praktikum Biologi”, Thesis, (Bandung: UPI,2010) 2004

(16)

4 Berkaitan dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes Tahun Pelajaran2011-2012?

2. Bagaimana nilai praktikum IPAmateri pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebesTahun Pelajaran 2011- 2012?

3. Bagaimana pengaruh penguasaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes 2011-2012?

C. Batasan Masalah

Mengingat permasalahan di atas cukup luas, maka peneliti membatasi penelitian pada:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Negeri KetanggunganBrebes.

2. Materi pembelajaran yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sel sampai dengan organ yang terdapat pada materi pokok organisasi kehidupan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakansuatu hal yang sangat besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan penulis teliti sehingga memudahkan penulis untuk mengerjakan dan mencari data-data sebagai langkah permasalahan.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan dan menganalisapenguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.

2. Mendeskripsikan dan menganalisa nilai praktikum IPAmateri pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.

(17)

5 3. Mendeskripsikan dan menganalisapengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Peneliti

Penelitian ini dapat mengetahui besarnya pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap ketrampilan penggunaan mikroskop dalam praktikum sel tumbuhan siswa kelas VII.

b. Guru MTs

Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop.

c. Siswa Kelas VII

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengetahui penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop. Sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan mikroskop.

d. Peneliti lain

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop sesuai prosedur dan dapat memberikan informasi kepada peneliti lainnya sehingga penelitian ini dapat mendasari penelitian lain mengenai kemampuan penggunaan mikroskop.

2. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pendidikan, khususnya tentang penggunaan mikroskop dalam praktikum IPA.

(18)

6 BAB II

PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOKORGANISASI KEHIDUPAN

PADA SISWA KELAS VII

A. Kajian Pustaka

Telah menjadi ketentuan akademis, bahwa tidak ada satupun bentuk karya seseorang yang terputus dari usaha intelektual yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Penulisan ini juga merupakan mata rantai dari karya-karya ilmiah yang lahir sebelumnya. Diantaranya adalah penelitian - penelitian terdahulu dan buku-buku yang relevan dalam penelitian skripsi. Yaitu penelitian dari :

1. L. Trisnayanti, mahasiswa UPI tahun 2010 dengan judul “ Pembelajaran Materi Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum Di SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedang”. Hasil penelitian ini menginformasikan tentang kemampuan siswa SMP dalam membawa mikroskop 100% telah sesuai dengan prosedur, akan tetapi ketidaksesuaian prosedur kerja dalam membuat preparat, penggunaan lensa objektif pada perbesaran terkecil diawal penggunaan mikroskop, tidak memutar pengaturan fokus secara perlahan untuk memperoleh objek pada perbesaran terkuat, dan saling bersentuhan antara lensa objektif dengan permukaan kaca penutup (Cover Glass) pada saat mengganti perbesaran lensa objektif.1

2. Siti Maryam, mahasiswa UPI tahun 2006 dengan judul “ Penerapan AssessmentKesulitan Belajar Siswa untuk Menilai Kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”. Hasil penelitian ini menginformasikan tentang kemampuan siswa SMP dalam menggunakan mikroskop sudah bisa dikatakan baik karena mampu menggunakan mikroskop sesuai dengan prosedurnya.2

1L. Trisnayanti, “ PembelajaranMateri Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum di SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedang”,Skripsi,(Bandung: UPI, 2010)

2Siti Maryam, “ Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”, Thesis,(Bandung: UPI, 2010)

(19)

7 3. AnnisaRachmiWulandari, mahasiswa UPI tahun 2006 dengan judul “ Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas Kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”. Hasil Penelitian ini menginformasikan tentang kemampuan psikomotorik siswa dalam praktikum struktur tumbuhan dalam kategori cukup. Siswa cukup mampu dalam membuat preparat tumbuhan, menggunakan mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan.3

Dari ketiga judul skripsi di atas belum ada yang menyebutkan sama persis dengan judul. Persamaan kelima judul di atas dengan judul yang peneliti tulis adalah dalam hal penggunaan mikroskop. Ketiga judul di atas berfungsi menguatkan penelitian yang peneliti tulis.

B. Kerangka Teoritik

1. Keterampilan Proses Sains

Prosedur yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam usaha mendapatkan pengetahuan tentang alam biasa dikenal dengan istilah metode ilmiah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ilmuwan untuk mendapatkan atau menemukan suatu ilmu pengetahuan membutuhkan kecakapan dan keterampilan dasar untuk melakukan kegiatan ilmiah tersebut. Kemampuan dasar tersebut dikenal dengan istilah keterampilan proses IPA.

Keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip, ataupun teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.4

Menurut Rustaman, Keterampilan proses sains yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dimunculkan oleh siswa yang melibatkan keterampilan- keterampilan kognitif atau intelektual,

3AnnisaRachmiWulandari, Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”, Skripsi, (Bandung: UPI, 2010)

4Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 144

(20)

8 manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya.

Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proseskarenamelibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan untuk berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.5

Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, sebaiknya guru bertindak sebagai fasilitator dan berprinsip bagaimana belajar bukan apa yang harus dipelajari siswa. Implementasi pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini, sebaiknya guru tidak memberikan konsep langsung kepada siswa,tetapi berusaha untuk membimbing dan menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan siswa dapat menemukan dan mengembangkan fakta atau konsep-konsep baru serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Sehingga menciptakan kondisi cara belajar siswa yang aktif (CBSA).6

5N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003)

6ConnySemiawan, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan siswa dalam belajar, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 18

(21)

9 Gambar 2.1

Inti Keterampilan Pendekatan Proses Sains

Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan proses tersebut. Jenis-jenis keterampilan proses dan karakteristiknya dapat dilihat pada table 2.2

Tabel 2.1

Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya No. Keterampilan Proses

Sains Karakteristik

1. Melakukan Pengamatan (Observasi)

• Menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba.

• Menggunakan fakta yang relevan dan memadai.

PENDEKATAN PROSES

CBSA

KETERAMPILAN MEMPROSESKAN PEROLEHAN

SIKAP KONSEP

(22)

10 2. Menafsirkan

pengamatan (Interpretasi)

• Mencatat setiap hasil pengamatan

• Manghubung-hubungkan hasil pengamatan

• Menemukan pola atau keteraturan dari satu seri pengamatan

• Menyimpulkan 3. Mengelompokkan

(Klasifikasi)

• Mencari perbedaan

• Mengontraskan cirri-ciri

• Mencari kesamaan

• Membandingkan

• Mencari dasar penggolongan 4. Meramalkan

(Prediksi)

• Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

5. Berkomunikasi • Membaca grafik, tabel, atau diagram

• Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel atau diagram

• Menjelaskan hasil percobaan

• Menyusundan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas

6. Berhipotesis • Menyatakan hubungan antar dua variabel

• Mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi

7. Merencanakan

pengamatan atau penyelidikan

• Menentukan alat dan bahan

• Menentukan variabel atau peubah

• Menentukan variabel control dan bebas

• Menentukan apa yang diamati, ditulis dan diukur

• Menentukan cara atau langkah kerja 8. Menerapkan konsep

atau prinsip

• Menjelaskan peristiwa baru dengan konsep yang telah dimiliki

• Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

9. Mengajukan pertanyaan

• Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, atau menanyakan latar belakang hipotesis

(23)

11 Keterampilan-keterampilan ini justru berproses dalam kerja ilmiah; proses- proses ini digunakan oleh para ahli dalam kerjanyadan keterampilan proses yang akan digunakan adalah observasi.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan ilmiah yang mendasar . Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat. Dalam mengobservasi atau mengamati kita memilah-milahkan mana yang penting dari yang kurang penting atau tidak penting. Kita menggunakan semua indera untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap dan mencium.Didalam observasi tercakup berbagai kegiatan seperti menghitung, mengukur, klasifikasi, maupun mencari ruang antara ruang dan waktu.7 Kegiatan observasi meliputi:

a. Penghitungan

Keterampilan menghitung biasanya dilatih dan dibina melalui pelajaran matematika, namun dalam ilmu pengetahuan alam, ilmu-ilmu sosial, dan bahasa Indonesia keterampilan ini dapat dikembangkan pula. Hasil penghitungan dapat dikomunikasikan dengan cara membuat tabel, grafik atau histogram.

b. Pengukuran

Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Dasar dari pengukuran adalah pembanding. Kita perlu membandingkan luas, kecepatan, suhu, volume dan sebagainya.

c. Klasifikasi

Keterampilan mengklasifikasi atau menggolong-golongkan adalah salah satu kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Dalam kehidupan sehari- hari kita perlu mengenal perbedaan dan persamaan antara benda-benda. Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut cirri khusus, tujuan atau kepentingan tertentu.

7Connysemiawan, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, (Jakarta: Gramedia.1990), hlm. 19-20

(24)

12 d. Hubungan ruang/waktu

Mencari hubungan ruang/waktu adalah salah satu keterampilan yang penting dalam kerja ilmiah.

Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang memakai berbagai indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap, dan peraba untuk menemukan fakta-fakta yang relevan dan memadai. 8Tapi, observasi tidak harus selalu menggunakan alat indera karena alat indera memiliki keterbatasan terutama bila mengamati objek yang sangat kecil. Penggunaan alat bantu observasi sangat diperlukan untuk memperluas jangkauan observasi atau meningkatkan kualitas fakta yang diperoleh. Alat bantu observasi yang dimaksud adalah mikroskop.

3. Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.9Jadi, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.

IIII ξsùãΝÅ¡ø%é&$yϑÎ/tβρçŽÅÇö6è?∩⊂∇∪$tΒuρŸωtβρçŽÅÇö6è?∩⊂∪

Artinya: “Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.” (QS. Al- Haqqah: 38-39)

8N Rustaman, et al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 94

9Annisasyabatini. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun jaringan Tumbuhan.2007. [Online]: Http: Annisafunshie’s. Weblog/pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun Jaringan TUmbuhan/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

(25)

13 Jenis mikroskop beranekaragam, diantaranya mikroskop satu okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring, mikroskop dua okuler (binokuler) atau tiga okuler (trinokuler). Selain itu, keragaman mikroskop juga bergantung pada kekuatan lensa yang digunakan, sumber cahaya atau sinar, ataupun mikroskop yang dipasang kamera.

* ª!$#â‘θçΡÅV≡uθ≈yϑ¡¡9$#ÇÚö‘F{$#uρ4ã≅sWtΒÍνÍ‘θçΡ;ο4θs3ô±Ïϑx.$pκŽÏùîy$t6óÁÏΒ(ßy$t6ó ÁÏϑø9$#’Îû>πy_%y`ã—(èπy_%y`–“9$#$pκ¨Ξr(x.Ò=x.öθx.A“Íh‘ߊ߉s%θãƒÏΒ;οtyfx©7πŸ2t≈t6•Β7 πtΡθçG÷ƒy—āω7π§‹Ï%÷ŽŸ°Ÿωuρ7π¨ŠÎ/óxîߊ%s3tƒ$pκçJ÷ƒy—âûÅÓãƒöθs9uρóΟs9çµó¡|¡ôϑs?Ö‘$tΡ4î‘θœΡ4’n?tã9

‘θçΡ3“ωöκu‰ª!$#ÍνÍ‘θãΖÏ9tΒâ!$t±o„4ÛUΎôØo„uρª!$#Ÿ≅≈sWøΒF{$#Ĩ$¨Ψ=Ï93ª!$#uρÈe≅ä3Î/>ó

x«ÒΟŠÎ=tæ∩⊂∈∪

Artinya: “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus 10, yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan- akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)11, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. An-Nuur: 35)

10 yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang- barang lain.

11Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.

(26)

14 Mikroskop terdiri dari bagian optic yang meliputi kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler serta bagian non-optik yang meliputi kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Komponen-komponen suatu mikroskop cahaya diantaranya sebagai berikut:

a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.

d. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

(27)

15 e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

f. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

g. Refkektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

i. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

k. Penjepit, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.

m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

4. Penguasaan Penggunaan Mikroskop

Menurut BurhanNurgiyantoro penguasaan adalah tingkatan yang diharapkan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar yang telah dianalisis dan dipersiapkan dengan matang.

(28)

16 Penggunaan merupakan suatu proses atau cara menggunakan sesuatu.12Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Jadi penguasaan penggunaan mikroskop merupakan suatu tingkat pencapaian seorang siswa dalam menggunakan mikroskop misalnya untuk mengamati sel tumbuhan.

Mikroskop yang sering digunakan di sekolah adalah mikroskop cahaya konvensional. Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar dua tingkat. Suatu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan suatu lensa okuler ditempatkan sedemikian rupa sehingga memperbesar bayangan benda untuk kedua kalinya. Perbesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler. Suatu lensa kondensor tambahan biasanya ditempatkan di bawah mikroskop untuk memusatkan cahaya dari sumbernya menjadi suatu berkas sangat terang yang menyinari objek, sehingga memberikan cahaya yang cukup untuk mengamati bayangan yang diperbesar itu. 13

Langkah-langkah dalam menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:

a. Meletakkan mikroskop pada meja yang sesuai,untuk memudahkan pengamatan melalui tabung mikroskop.

b. Mengatur pencahayaan dengan mengarahkan bagian cermin pada mikroskop pada datangnya sumber cahaya matahari.

c. Menggunakan lensa objektif paling rendah untuk dapat melihat objek preparat.

d. Meletakkan objek glass beserta sediaan yang telah ditutup dengan cover glass pada meja objek.

e. Menjepitkan objek glass dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.

12 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 2005), hlm. 375

13 C. Roland Leeson, Buku Teks Histologi, (Jakarta: EGC, 1996), Hlm. 2

(29)

17 f. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pengatur kasar(makrometer) hingga jarak lensa objektif dengan preparat yang akan diamati 5 mm. lakukan hal tersebut hingga preparat terlihat jelas.

g. Setelah preparat terlihat jelas, gunakanlah pemutar halus(mikrometer) dengan menaik turunkan lensa objektif agar tepat pada focus lensa sehingga preparat terlihat lebih jelas.

h. Mendapatkan perbesaran yang lebih kuat, ubahlah lensa objektif dengan cara mengatur revolver, usahakan agar preparat tidak bergeser.14

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:

a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, salah satu tangan memegang bagian bawah kakimikroskop dan yang lainnya memegang lengan mikroskop.

b. Preparat basah yang akan diamati harus selalu menggunakan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop.

c. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. . d. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera

laporkan kepada laboran.

e. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.15

5. Nilai Praktikum IPA

Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau acuan standar. Praktikum adalah bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan agar siswa memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan, dalam keadaan nyata apa yang

14AnnisaRachmiWulandari, Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”, Skripsi, (Bandung: UPI, 2010), hlm.25-26.

15Siti Maryam, “ Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”, Thesis,(Bandung: UPI, 2010), hlm. 23-24.

(30)

18 diperoleh dalam teori.16 Dalam pendidikan IPA praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan praktikum untuk mencapai tujuan pendidikan IPA.

Menurut Woolnough dan Allsop dalam NuryaniRustaman, mengemukakan 4 pentingnya kegiatan praktikum

a. Praktikum akan memotivasi peserta didik dalam belajar IPA

b. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen.

c. Praktikum sebagai cara belajar ilmiah

d. Praktikum akan menunjang materi pelajaran yang memberi kesempatan peserta didikuntuk menemukan dan membuktikan teori. :17

Kegiatan praktikum memiliki beberapa bentuk sesuai yang ditentukan oleh Woolnoughdalam NuryaniRustaman, yaitu berupa praktikum bentuk latihan yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan dasar, praktikum bersifat investigasi(penyelidikan) untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah serta praktikum bersifat pengalaman untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.18 Bentuk praktikum yang sesuai dengan penelitian adalah bentuk praktikum latihan yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan dasar terutama keterampilan dasar dalam menggunakan mikroskop.

Di dalam biologi terdapat kerja ilmiah atau praktikum. Praktikum bertujuan agar peserta didik dapat mengenal alat-alat percobaan biologi dan dapat menggunakan alat-alat tersebut untuk melakukan percobaan biologi.

Oleh karena itu, agar dapat belajar biologi dengan baik tidak harus dilakukan dengan selalu membaca dan menghafal. Tetapi harus dikembangkan pola dan cara pikir layaknya seorang ilmuwan biologi yang berpikir secara ilmiah

16Komaruddin, Djuparnah, Kamus Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: bumi Aksara, 2000), hlm. 200.

17Nuryani Y. Rustaman,et.al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-161.

18Nuryani Y. Rustaman et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 162-163

(31)

19 melalui penelitian atau percobaan. Percobaan berarti mengubah sesuatu untuk mengetahui apa yang terjadi akibat adanya perubahan tersebut.

Keterampilan ilmiah dalam melakukan praktikum atau percobaan antara lain:

a. Perencanaan

Dalam merencanakan praktikum atau percobaan harus berdasarkan langkah-langkah ilmiah. Jika percobaan dalam bentuk eksperimen maka langkah-langkah yang harus ada adalah menentukan masalah, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan.Hail ini sesuai dengan kutipan yang dikemukakan oleh Woolnough dan Allso dalam NuryaniRustaman: “…to teach the art of planning Scientific Investigation, the formulation of question, and the design of experiments (particularly the use of control)”19

Dari kutipan diatas jelas bahwa kegiatan praktikum tidak sekedar melakukan kegiatan manual dengan alat atau tanpa alat, melainkan juga mentransfer keterampilan merencanakan penyelidikan ilmiah, merumuskan pertanyaan serta merancang percobaan, khususnya menggunakan kontrol.

b. Pelaksanaan (Pengamatan)

Pengamatan berarti menggunakan semua indra dan juga menggunakan peralatan ukur seperti penggaris, meteran, gelas ukur, pH idikator, thermometer dan lain-lain. Menggunakan peralatan yang memperkuat rangsangan yang diterima indra seperti teleskop, mikroskop.20Dalam praktikum sel tumbuhan alat yang digunakan adalah mikroskop. Penguasaan penggunaan mikroskop mempengaruhi hasil dari pengamatan terhadap sel tumbuhan yang diamati.

19 N Rustaman, Peranan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi,1995, online:

http://jurnal jpi. Wordpress.com/peranan praktikum dalam pembelajaran biologi/pdf/ 24 Desember 2011

20 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah, hlm. 9.

(32)

20 c. Pengkomunikasian data

Agar data yang telah didapat dari hasil praktikum atau percobaan dapat terbaca dan dapat dikomunikasikan dengan baik maka data tersebut harus diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang baik, jelas dan dengan bahasa yang dapat dipahami. Data tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel, grafik maupun secara deskriptif (uraian).21 Data tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk laporan yang disebut laporan praktikum. Laporan praktikum adalah perpaduan hasil pengamatan lapangan dihubungkan dengan teori-teori yang telah diperoleh.22 Dalam laporan praktikum terdapat pendahuluan yang berisi abstraksi/intisari pada permulaan laporan. Pendahuluan akan membantu pembaca yang ingin membaca keseluruhan laporan. Dalam pendahuluan juga tertulis hipotesis yang akan mempersempit tujuan.23

Dalam laporan terdapat cara kerja yaitu suatu langkah kerja yang menjelaskan metode kerja serta alat dan bahan yang digunakan. Selain cara kerja, laporan juga harus ada hasil yaitu pengolahan dari data kasar hasil percobaan/ praktikum. Hasil berupa fakta, data, atau pengukuran yang akan disusun menjadi sebuah laporan akhir. Data hasil tersebut akan lebih bagus kalau diringkas dalam bentuk grafik atau tabel, atau ke dalam bentuk lain yang cocok untuk menjelaskan bukti yang didapat dengan jelas dan meyakinkan.24

Dengan demikian, dalam kegiatan praktikum guru harus memberi kesempatan pada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik yaitu dalam berfikir rasional dan dalam berargumentasi. Sehingga peserta didik harus dapat mengkomunikasikan data hasil percobaan dalam bentuk laporan.25

21Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 479.

22ParyatiSudarman, Belajar efektif di Perguruan tinggi (Jakarta: Remaja Rosda Karya ,2004 ), hlm. 14.

23 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah, hlm. 84.

24 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah, hlm. 84.

25Musahir, Panduan Pengajaran Biologi, (Jakarta: Irfandi Putra, 2003), hlm. 21.

(33)

21 Tabel 2.2

Prosedur kerja ilmiah dalam praktikum No

Kompetensi Kerja Ilmiah dalam

Praktikum

Subkompetensi Kerja Ilmiah

Dalam Praktikum Keterangan 1. Merencanakan

Percobaan

a. Peserta didik dapat menentukan faktor-faktor yang berubah dan faktor-faktor yang harus tetap dipertahankan/konstan dalam praktikum/percobaan.

b. Peserta didik dapat menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.

c. Peserta didik dapat menentukan masalah pokok atau objek yang diteliti.

d. Peserta didik dapat menentukan tujuan dan ruang lingkup percobaan/praktikum.

e. Peserta didik dapat menentukan langkah kerja praktikum.

f. Peserta didik mempunyai bekal konsep atau pengalaman yang relevan untuk merumuskan hipotesis.

Kemampuan Kognitif dalam kematangan penguasaan konsep dan persiapan sebelum praktikum.

2. Melakukan Percobaan

a. Peserta didik dapat menggunakan alat dan bahan dalam praktikum.

b. Peserta didik dapat mengukur variabel bebas dan tidak bebas dalam praktikum.

Kemampuan Psikomotor

dan Performance Peserta didik 3. Mengkomunikasi

kan Data

a. Peserta didik dapat mengutarakan suatu gagasan atau menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lain secara tertulis.

b. Peserta didik dapat menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk tabel/grafik.

c. Peserta didik dapat mendiskusikan hasil kegiatan atau masalah.

d. Peserta didik dapat menafsirkan data dan menghubungkan satu sama lain untuk menarik

Kemampuan tingkat kognitif Peserta didik dalam

membuat laporan yaitu kemampuan dalam:

membuat hasil

pengamatan, menjawab pertanyaan,

(34)

22 kesimpulan.

e. Peserta didik dapat membuat laporan secara sistematis dan jelas.

dan membuat kesimpulan yang disajikan dalam suatu bentuk

laporan tertulis 6. Materi Pokok Organisasi Kehidupan

a. Organisasi kehidupan

Organisme yang ada dipermukaan bumi ini sangat beragam mulai dari organisme yang paling sederhana sampai organisme yang kompleks yaitu terdiri banyak sel(sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme).

Organisasi kehidupan yang akan dibahas yaitu sel.26 b. Sel

Sel merupakan unit terkecil tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan suatu organisme. Sel sebagai dasar penyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Untuk melihat harus menggunakan alat bantu berupa mikroskop.

þ’ÎûÄd“r&;οu‘θß¹$¨Βu!$x©št7©.u‘∩∇∪

Artinya: “Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu.” (Q.S. Al Infithaar: 8)

Sel pertama kali ditemukan ditemukan oleh Robert Hook pada tahun 1665 dan menyebutkan sel itu seperti kotak sarang lebah atau sel penjara. Di dalam sel terdapat tiga bagian utama yaitu:

1) Membran sel atau selaput sel

Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel (yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar). Berfungsi untuk

26 Dwi SunarP, Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII,(Jogjakarta:

Tunas Publishing, 2010), hlm. 300

(35)

23 melakukan pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat makanan dan sisa metabolism. Membran plasma merupakan lapisan rangkaplipoprotein (lemak dan protein).27Pada sel tumbuhan, selain membran sel juga terdapat dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun oleh selulosa (serat) sehingga bentuknya tetap dan kuat. Sel hewan dan manusia tidak berdinding.

2) Inti sel atau nucleus

Merupakan Inti atau bahan inti berisi informasi genetik berupa DNA yang berperan dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan replikasi dalam reproduksi sel. Inti dilapisi membran inti yang susunannya sama dengan susunan membran plasma. Inti sel umumnya terletak di tengah sel.

Gbr.2.3Nukleus28 3) Sitoplasma

Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapatbenda-benda khusus yang disebut dengan organelsrongga sel.

Organel tersebut antara lain ribosom, badan golgi, mitokondria.

27 Dwi sunar P, Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII, hlm. 300

28WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

membrane membrane dalam

(36)

24 Ribosomadalah parikel berbentuk bulat didalam sitoplasma. Fungsinya berhubungan dengan proses sintesis protein.

a) RetikulumEndoplasma

Retikulum endoplasma adalah saluran kecil yang terdapat didalam sitoplasma. Fungsinya melaksanakan sintesis dan sekresi proteon, lemak, dan lain-lain.

b) Badan Golgi

Badan golgi berupa kantong pipih, dikelilingi oleh gelembung yang berfungsi untuk menyelesaikan pembuatan susunan reticulum endoplasma dan membuang sisanya dari sel.

c) Mitokondria

Mitokondria merupakan benda sel yang berukuran antara 0,2 – 0,3 mikron. Mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadiny proses oksidasi sel.

Gbr.2.4a. Sel Hewan Gbr.2.4b. Sel Tumbuhan29

29WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

(37)

25 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

No. Sel Tumbuhan Sel Hewan

1 Memiliki dinding sel dan membran sel

Dinding sel terdiri atas selulosa sehingga dindingnya kuat

Tidak memiliki dinding sel, hanya memiliki membran sel yang tipis 2 Umumnya memiliki plastida

terutama kloroplas

Tidak memiliki plastida

3 Mempunyai rongga sel (vakuola)yang lebar

Tidak memiliki rongga sel(vakuola), atau apabila adavakuola sangat kecil 4 Tidak memiliki sentriol Memiliki sentriol 5 Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom

c. Jaringan

Sel-sel tersebut akan membentuk suatu kesatuan yang disebut jaringan. Pada Jaringan hewan terdapat jaringan otot, jaringan saraf, jaringan ikat, jaringan darah dan jaringan epitel. Pada jaringan tumbuhan terdapat beberapa jaringan antara lain:

1) Jaringan Meristem

Jaringan meristem tersusun atas sel-sel yang kecil dan berdinding tipis tanpa rongga sel. Fungsi jaringan meristem merupakan titik tumbuh tanaman pada akar dan batang. Pada tumbuhan dikotil, kambium juga merupakan jaringan meristem.

2) Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi organ-organ pada tumbuhan, misalnya akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih dengan permukaan atas dan permukaan bawah sejajar, sedangkan sisinya dapat tersusun tidak beraturan. Fungsi jaringan epidermis melindungi sel-sel yang ada di bawahnya, karena itu disebut juga jaringan pelindung (protektif).

(38)

26 3) Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan mineral (unsur hara) dari akar ke daun. Pembuluh kayu terletak pada bagian kayu. Sel-sel yang menyusun jaringan initerdiri atas beberapa tipe sel, diantaranya berbentuk pembuluh dan trakeid.

4) Pembuluh Tapis

Pembuluh tapis terdiri atas beberapa tipe sel, antara lain tabung, sel tetangga, dan sel pengiring. Ujung dinding pembuluh tapis lubang.

Fungsi pembuluh tapis adalah mengalirkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Jaringan Penyokong

5) Jaringan penyokong pada tumbuhan terdiri atas kolenkim dan sklerenkim. Se-sel kolenkim berdinding tebal dan menunjang kekuatan bagian tertentu pada tumbuhan, misalnya tangkai daun.

Sklerenkim sel-selnya juga menebal, antara lain terdapat pada batang dan tulang daun serta penutup luar buah atau biji yang keras.

6) Jaringan Tiang (Palisade) dan Jaringan Bunga Karang

Kedua macam jaringan ini fungsinya berhubungan dengan proses fotosintesis. Jaringan tiang lebih banyak mengandung klorofil dibandingkan jaringan bunga karang.

d. Organ

Beberapa macam jaringan bekerja sama membentuk suatu alat tubuh yang melakukan pekerjaan tertentu. Alat tubuh makhluk hidup disebut organ. Pada tubuh manusia dan hewan menyusuiterdapat beberapa organ, antara lain jantung, paru-paru, mata, telinga, dan ginjal.

Jantung dan paru-paru tersusun atas jaringan otot dan jaringan saraf. Jantung berfungsi memompa darah dan paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan. Mata tersusun atas beberapa jaringan, antara lain jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat. Telinga tersusun atas beberapa

(39)

27 jaringan, antara lain jaringan tulang rawan, tulang keras, jaringan saraf, dan jaringan epitel.

Tumbuhan memiliki tiga batang utama yaitu:

(1). Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari dalam tanah.

(2). Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya.

Gbr.2.5a BatangMonokotil Gbr. 2.5b. Batang Dikotil30

(3). Daun adalah tempat berlangsungnya fotosintesis. Struktur daun dari atas ke bawah meliputi epidermis atas, jaringan bunga karang, berkas pengangkut dan epidermis bawah.

C. Hubungan Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA

Penguasaan pengggunaan mikroskop menurut Taxonomi Bloom berada pada jenjang mengaplikasikan. Mengaplikasikan merupakan kemampuan menggunakan suatu prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah atau mengerjakan tugas-tugas keterampilan tertentu.31 Aplikasi atau penguasaan pengggunaan mikroskop berarti menggunakan prosedur penggunaan mikroskop berdasarkan aturan penggunaannya dan sesuai dengan teori atau

30WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

31N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003), hlm. 185

(40)

28 konsep tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam menggunakan mikroskop.

Keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop erat kaitannya dengan aspek psikomotorik. Ada dua cara untuk mengukur aspek psikomotorik yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pada metode langsung pengukuran hasil belajar dilakukan secara langsung melalui observasi terhadap siswa yang sedang memperlihatkan keterampilan-keterampilan yang menjadi hasil proses belajar. Pada metode tidak langsung, keterampilan diukur melalui tes tertulis yang dirancang secara khusus.32

Mikroskop merupakan sumber belajar, menurut Edgar Dale sumber belajar itu pengalaman. Ia juga mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone of experience (kerucut pengalaman) yang disusun dari yang konkret sampai dengan yang abstrak yang tercantum di dalam audio visual methods in teaching.

Gbr. 2.6. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale33

32N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 186

33EkaCrud, Kerucut Pengalaman Dale dan Belajar Berbasis Aneka Sumber, 2011, Online:

Http//: Ekacrudh/Weblog.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2012.

(41)

29 Pengggunaan mikroskop berdasarkan kerucut pengalaman belajar Edgar merupakan pengalaman langsung (Direct – Purposeful Experiences)merupakan penggambaran realitas secara langsung sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit.34 Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan denngan cara memegang dan merasakan atau lebih dikenal dengan observasi.

Dalam praktikum IPA penggunaan mikroskop ini penilaiannya menggunakan dua metode tersebut yaitu metode langsung menggunakan lembar observasi penguasaan penggunaan mikroskop dan metode tidak langsung menggunakan tes berupa Pre test dan Post test. Pre test digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai mikroskop sebelum praktikum dan Post Test digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil dari praktikum yang telah dilakukan.

Terdapat hubungan antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA.Ungkapan “I hear and I forget, I see and I remember, I do and I understand” adalah hal yang tepat dalam penggunaan mikroskop, karena jika tidak tahu apa itu mikroskop, bagian-bagiannya dan fungsi bagian-bagian tersebut penggunaan mikroskop menjadi kurang sempurna. Sehingga hasil yang diamati menggunakan mikroskop pun tidak akan terlihat dengan jelas dan mengakibatkan siswa tidak mengetahui nama bagian yang terlihat dan tidak mengetahui fungsi dari bagian tersebut(penilaian post test).

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata, “hypo” yang artinya dibawah dan “thesa”

yang artinya kebenaran.35 Dalam penelitian dapat diartikan sebagai jawaban

34EkaCrud, Kerucut Pengalaman Dale dan Belajar Berbasis Aneka Sumber, 2011, Online: Http//: Ekacrudh/Weblog.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2012.

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT AsdiMahasatya. 2006), hlm. 71.

(42)

30 sementara terhadap rumusan masalah penelitian.36 Maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.”

36Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta. 2007), hlm. 84.

(43)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1 Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya.2 Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.3 Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mencari informasi faktual secara detail untuk memecahkan masalah insidental, dan untuk mendapatkan justifikasi keadaan.4

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Negeri Ketanggungan yang beralamat di Jl. A.Yani 135KetanggunganBrebes. Penelitian akan dilaksanakan oleh peneliti bulan Februari- Maret 2012.

C. Prosedur penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dari penyusunan proposal hingga pembuatan laporan adalah sebagai berikut:

1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV Alfabeta.

2009), hlm. 8.

2Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 157.

3Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54.

4Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 47-48.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengecekan kelulusan mahasiswa dengan memperhitungkan konversi kurikulum dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi

Metode edutainment adalah proses pembelajaran yang didesain untuk dilakukan oleh seseorang/sekelompok yang memiliki muatan pendidikan dan hiburan,yang memadukan beberapa

Kegiatan P2M “Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng”, telah direncanakan

Strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan usaha garam rakyat di Kabupaten Pangkep antara lain : (a) Mendorong peningkatan produksi, (b) Intensifikasi

Instrumen penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah (1) Tes prestasi belajar, untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi perkuliahan, (2)

Penetapan kebijakan implementasi uji kompetensi sebagai uji nasional pada tahap akhir program pendidikan merujuk pada berbagai peraturan perundang- undangan yang

Pendekatan domain kognitif yang digunakan dalam penelitian ini memiliki indikator yang saling menguatkan atau melengkapi, untuk memudahkan kepentingan praktis maka

Untuk mengetahui keefektifitasan pengendalian food cost perlu diadakannya analisis perbandingan antara hasil actual food cost dan potensial food cost yang dapat dikatakan