• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alhamdulillah di bulan Agustus ini kita masih diberi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Alhamdulillah di bulan Agustus ini kita masih diberi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Oleh : Hudi Asyidda’ (Ketua Yayasan Omah Qur’an) Visi : Menjadi Lembaga Pengelolah

Sedekah yang amanah dan peofesional untuk memuliakan Al Qur’an

Misi : Bersama berusaha menebar kemanfaatan di bidang Dakwah dan Pendidikan serta Pelayanan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi

Dewan Pembina : Anang Suharto, Nurul Huda, M. Thoni, S. Kom

Penasehat: Muzakki Ubaidillah, M. Sarbini Pengawas : Pahlevi Santoso

Pengurus : Ketua : Hudi Asyida’, SE;

Sekretaris : Fayshol Suri Adi; Benahara : Ir.

Rustiyani

Pelaksana : Direktur : Hadi Prasetyo, A.ma;

Kasi Keuangan : Khusnul ; Kasi Umum : Muliya Wati

Sekretariat : Perum. Mutiara Kebonagung B-17, Sukodono - Sidoarjo, Telp. 031 883 2057Kantor Surabaya : Jambangan Tama no 19, Surabaya, Telp. 031 8251 2835

Email : omahquran@yahoo.co.id Notaris : Tri Wiharno, SH.Mkn No. 207/26-06-2012 SK.MENKUM HAM

No. AHU-0006473.AH.01.12 Th 2015 Rekening :

Bank Mandiri Syariah No. 703-915-6088 Bank Bukopin Syariah No. 8800 199-124 an. Yayasan Omah Qur’an

Redaksi : Pimpinan Redaksi : Hudi;

Redaktur Pelaksana : Imam; Editor : Galih;

Reporter : Arifin; Disain : Dakonmedia;

Fotografer : Rayhan, Jery, Galih;

Media Partner : Dakonmedia

Redaksi menerima segala bentuk kritik dan saran, karya tulis maupun artikel.

Silahkan dikirim via email : omahquran@yahoo.co.id

Kolom

Meraih Hidayah Merdeka di Hati

A

lhamdulillah… di bulan Agustus ini kita masih diberi kesempatan mengenang kemerdekaan kita selaku bangsa dan negara. Bicara soal merdeka, benar se- cara fisik kita memang sudah merdeka. Namun di dalam fisik kita yang sudah merdeka itu ada yang namanya hati.

Hati setiap orang tidaklah sama, ada yang sangat merdeka dan ada yang masih terjajah.

Hati yang merdeka akan banyak menyumbangkan kes- eimbangan di dalam kehidupan ini. Sementara hati yang terjajah akan memberi warna sebaliknya. Hati yang merde- ka adalah hati yang tidak terpenjara, baik oleh syetan atau nafsu angkara. Hati merdeka selalu membisikkan suara santun, mengarahkan yang empunya ke jalan yang lurus.

Alangkah indahnya hidup berbangsa dan bernegara seandainya setiap komponen bangsa ini mempunyai hati yang merdeka. Para pejabat kita yang bertugas mengambil kebijakan, dengan hatinya yang merdeka (ada dalam hi- dayah) maka bisa mengambil kebijakan yang memerdeka- kan rakyat, bukan memenjarakan rakyat. Guru-guru anak- anak kita di sekolah, kalau hatinya ada dalam hidayah, maka akan mengambil kebijakan yang tidak memenjara- kan anak didik. Para orang tua kalau hatinya merdeka, akan mengambil kebijakan yang tidak memenjarakan anaknya.

Saat ini, ketika sudah puluhan tahun bangsa kita merde- ka, ternyata masih banyak kita lihat sesuatu yang tidak dibarengi dengan kemerdekaan hati. Banyak orang kaya berada, berpangkat jabatan, ternyata tidak serta merta membantu yang lemah, atau membuat kebijakan yang me- merdekakan rakyatnya. Banyak yang masih mementingkan kepentingan pribadi, golongan atau sesaat, sebuah cermi-

nan dari ketidakmerdekaan hati.

Hati yang merdeka adalah hati yang berani mengakui kekurangan diri dan berani mengakui kehebatan orang lain. Dan fikiran yang merde- ka adalah fikiran yang tidak terus menerus tentang sebuah hal yang negatif, melainkan selalu pandai melihat sisi postif atas segala sesua- tu. Karena yang terlihat diam belum tentu berhenti, dan yang terlihat hi- tam belum tentu tak bercahaya.

Mampu melihat kebaikan orang lain dan atau lebih luasnya lagi mampu melihat upaya-upaya kebai- kan yang telah dilakukan oleh pem- impin bangsa ini adalah salah satu refleksi dari hati yang merdeka. Hati yang berani mengakui kehebatan orang lain juga menjadi salah satu tolak ukur akan kemerdekaan diri seseorang.

Jika masih saja kita terus melihat kekurangan, kekurangan dan sega- la kekurangan yang ada dalam diri orang lain, itu tandanya bukan cuma hati yang belum merdeka tetapi juga fikiran kita. (*)

(3)

Hikmah Utama

ENERGI HIJRAH

S

etiap tahun hijriyah ada satu momentum yang sangat penting bagi kaum muslim in, yaitu peristiwa hijrah Nabi Shallal- lahu ‘alaihi wasallam dan para sa- habatnya dari Makkah ke Madinah, yang kemudian dijadikan sebagai awal penentuan tahun kalender Islam hingga sekarang. Sebuah peristiwa heroik yang dilatarbela- kangi perjuangan dakwah Islam kepada kaum Quraisy. Semula dakwah dilaku kan secara sirriyah (tersembunyi), berikutnya -setelah ada perintah- dakwah dilakukan secara jahriyah (terang-terangan).

Mulailah saat itu Nabi Shallallahu

‘alaihi wasallam dan para saha- bat menghadapi berbagai ujian dakwah yang datang silih berganti.

Ketika istri Rasulillah Shallallahu

‘alaihi wasallam Khodijah dan pa- mannya Abu Tholib masih hidup, keduanya memiliki posisi strategis dalam membela dawkah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Na- mun sepeninggal keduanya -pada tahun yang sama dan dikenal den-

gan tahun kesedihan-, sikap kaum Quraisy terhadap Nabi dan kaum muslimin di Mekah semakin keras dan tidak terkontrol.

Beragam jenis penin dasan dan tindakan intimidatif dilakukan oleh mereka hatta embargo sosial dan ekonomi pun dijalankan terhadap kaum muslimin dengan harapan agar dakwah Islam tidak berkem- bang dan lambat laun akan hilang dan sirna. Namun setelah peris- tiwa hijrah berlangsung, dakwah Islam di Madinah secara struktural dan kultural justru mengalami per- berkembangan yang san gat signifi- kan, menjadi kekuatan yang kokoh ditakuti dan disegani oleh siapa- pun. Situasi ini dikhawatirkan akan berkembang menjadi an caman serius bagi eksisensi paham pa- ganisme (kesyirikan) arab Qurasiy dan sekutunya di masa yang akan datang.

Penggalan historika di tidak han- ya untuk dikenang, tetapi menjadi pesan penting bagi kaum muslimin

(4)

Hikmah Utama

dimanapun agar melakukan instrospeksi diri utamanya berkaitan dengan spirit kei- manan dan jihad. Dua spirit inilah yang saat ini sangat urgen untuk digelorakan dan di- aktualisasikan kembali di tengah-tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang cenderung bebas nilai. Mengapa ?, karena tan pa spirit yang benar seseorang akan kehilangan gairah dalam sebuah per- juangan.

Membaca peristiwa hijrah tidak cukup hanya dengan perspektif sejarah ansih.

Tetapi spiritualitas keimanan menjadi kata kunci agar aktualisasi dan kontekstualisasi makna hijrah di era saat ini dapat dirasa- kan. Sekilas pemaknaan hijrah terkesan klasik dan usang karena peris tiwanya su- dah berlagsung empat belas abad yang lalu. Namun nyatanya setiap kali momen- tum hijrah menghampiri kita, setiap kali itu pula kaum muslimin mendapatkan energi baru utk meneguhkan kembali identitas keimanan dan spiritualitas hijrahnya serta menemukan kembali semangat jihadnya menghadapi berbagai tanta ngan kehidu- pan yang menjauhkan dirinya dari jalan yang benar.

Hijrah memiliki dimensi makna dan pesan yang luas. Seluruh dimensinya tidak akan lepas dari spirit perbaikan yang kon- struktif dan semangat perlawanan ter- hadap segala keburu kan yang destruktif.

Ibnu Qoyyim mengatakan bahwa hijrah itu ada dua, hijrah secara fisik yaitu pin- dah dari satu tempat ke tempat lain, serta hijrah secara hati yaitu mengarahkan ket- aatan hatinya kepada Allah dan rasulNya,

dan inilah hijrah yang sesungguhnya. De- mikian halnya menurut ‘Iz bin Abdis Salam, salahsatu makna hijrah adalah meninggal- kan dosa dan kemaksiatan.

Salah satu ayat tentang hijrah terdapat pada QS. Al-Baqarah 2:218). Sesung- guhnya orang-orang yang beriman, orang- orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ayat di atas memiliki petunjuk keaba- dian, menjadi arah dan pedoman bagi umat Islam sampai kapanpun. Bahwa Iman kepada Allah harus mendasari samangat hijrah, dan hijrah harus dilakukan dg sung- guh-sungguh di jalanNya. Jadi tiga kata Iman, Hijrah dan Jihad memiliki rangkaian makna akumulatif. Menjadi panduan bagi seseorang yang ingin merevolusi diri men- jadi lebih baik dan bermanfaat.

Dewasa ini ‘hijrah’ sudah menjadi salah- satu kata yang cukup femilier terdengar di telinga banyak orang. Menjadi ungka- pan yang menandai saat seseorang in- gin berubah men jadi lebih baik lagi. Tak hanya dalam konteks perubahan pribadi dan interaksinya secara sosial (hablun mi- nan naas), tetapi juga dalam hubun gannya dengan Tuhan (hablun minallah).

Memang hijrah bukanlah sesuatu hal yang mudah. Dalam berhijrah seseorang biasannya akan dihadapkan pada rintan- gan dan godaan yang akan menghadang dalam prosesn ya. Seseorang yang berhij- rah harus memulainya dari motivasi yang

tulus, semangat yang kuat, optimistik mengharap rahmat Allah, tidak pesi mistik dengan masa lalu yang kelam.

Menyadari bahwa pilihannya mengand- ung risiko, lalu bersabar melalui tahapan proses hijrah dengan benar. Bersungguh- sungguh meninggalkan yang mungkar, berikhtiar menciptakan lingkun gan yang kondusif atau bergabung dengan komu- nitas jamaah yang soleh menjadi bagian penting menjaga keisiqomahan hati. Dan tidak pernah lupa sedikitpun untuk berdoa me minta hidayah dan maunah kepada Al- lah agar hidupnya dibimbing dalam kebe- naran mencari ridhoNya.

Masih ada di sebagian masyarakat yang bersikap sumir ketika mendengar sauda- ranya berhijrah, lalu memandangnya den- gan sinis dan curiga, seakan-akan tidak memberi ruang dan kesempatan bagi orang berhijrah untuk mem perbaiki diri.

Tidak seharusnya lah bersikap de mikian.

Yang dibutuhkan mereka yang berhijrah adalah apresiasi dan support yang tinggi dari kita semua, agar mereka berubah menjadi lebih baik. Namun demikian bagi oyang sudah men yatakan berhijrah hen- daknya tidak main-main dan laluilah pros- es ini dengan benar dan penuh kesung- guhan. Karena hijrah itu sendiri memang sebuah proses yang tidak sebentar. Bagi yang bersungguh-sungguh berhijrah in- syaAllah end ingnya akan memberi energi positif, keberkahan yang melimpah serta kebahagiaan yang tidak akan terlupakan.

Semoga… (Ustadz Ahmad Habibul Muiz, Lc)

(5)

Profil Santri

Arum ingin jadi guru matematika

A

wal bulan lalu suasana Sekretariat Omah Qur’an Jambangan Tama 19 Surabaya lain dari biasanya. Di hari libur korona sekaligus libur semester tersebut satu persatu anak-anak asuh datang, ada yang sendiri, ada yang bersama temannya bahkan ada yang diantar orang tua/walinya. Di siang hari itu memang ada agenda khusus bagi anak-anak asuh yakni pembagian bantuan sembako.

Salah satu santri yang datang waktu itu adalah Triyas Velanda Susanto atau yang akrab dipanggil Arum. Gadis cilik tersebut sekarang tercatat sebagai siswa kelas 4 di SDN Kebonsari Surabaya.

Arum menyatakan rasa syukurnya menjadi bagian dari keluarga besar Yayasan Omah Qur’an Surabaya, sebagai anak asuh. Arum tinggal bersama ayah ibunya di Kebonsari 5/11 Surabaya.

Sekali lagi Arum menyampaikan rasa syukurnya bisa menjadi bagian dari anak asuh Yayasan Omah Qur’an, yang senantiasa membimbingnya dalam hal men- gaji di sore hari, juga sesekali yang berkaitan dengan urusan sekolah. Ia pun selama libur senantiasa tidak lupa mengaji dan mengerjakan tugas online yang diberikan sekolahnya.

Bersama anak-anak asuh binaan Yayasan Qur’an lainnya pun Arum merajut hari-harinya dengan 3 kegiatan utama tersebut, di samping tentunya bermain dan berekreasi. Seka- rang Arum sudah menginjak ngaji jilid 3 metode tilawati.

Arum pun menyatakan harapannya semoga kelak bisa bekerja sebagai pen- didik, guru, atau tepatnya guru matematika. Matematika memang salah satu mata pelajaran yang disukai Arum di sekolah dan nilai matematikanya selalu di atas rata-rata. (*)

(6)

Profil Kegiatan

Bantuan Al Qur’an kepada Ust. Akrom

S

esuai namanya, sebagai yayasan dakwah keyatiman sekaligus fokus pada kegiatan pembelajaran dan ha- falan Al Qur’an, Yayasan Omah Qur’an juga memperhatikan kondisi lembaga pembela- jaran Al Qur’an di sekitarnya. Hal ini tentu tak lepas dari visi lembaga sebagai insti- tusi pengelola sedekah yang amanah dan peofesional untuk memuliakan Al Qur’an serta berupaya menebar kemanfaatan di bidang dakwah dan pendidikan serta pe- layanan sosial pan pemberdayaan ekonomi.

Bulan lalu Yayasan Omah Qur’an mem- berikan bantuan dalam rangka pemenu- han sarana dan prasarana pembelajaran Al Qur’an berupa Al Qur’an dan perlengka- pannya di sebuah madrasah diniyah daerah Wonokromo. Atau tepatnya di Jl. Darmo Kali no 97 RT 1 RW 4. Bantuan diterimakan kepada Ust. Akrom Khozin.

Alhamdulillah… kegiatan tersebut meru- pakan sebagian dari perhatian Yayasan Omah Qur’an terhadap lembaga pendidi- kan Al Qur’an di sekitar kita. Sebelumnya bantuan serupa juga diberikan kepada TPQ Darunnajah yang beralamat di Jl. Kebon- sari Tengah gang Murni 25 Surabaya, yakni dengan memberikan seperangkat bantuan berupa papan tulis putih dan peralatan tulis menggambar di TPQ.

Juag memberikan bantuan ke TPQ ‘Anak Muslim’ di Gadel Timur IV/2 Surabaya, dalam

bentuk bantuan alat rebana. Bantuan tersebut membantu keberlangsungan pembelajaran di TPQ yang sebagian be- sar santrinya berasal dari daerah Gadel, Tubanan, Balongsari dan sekitarnya itu.

Semoga berkah dan bermanfaat bagi keberhasilan keberlangsungan proses mengaji di lembaga pembelajaran Al Qur’an tersebut. (*)

(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

Respon petani terhadap kegiatan SLPTT di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dapat diketahui dari 3 indikator respon, yaitu: sikap petani, keaktifan

Dengan memperhatikan teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan STEM dengan integrasi model PjBL dapat memperbaiki kemampuan kognitif

Skripsi yang berjudul “Uji Kepekaan (Sensitivity Test) Bakteri Penyebab Mastitis pada Kambing Peranakan Etawa (PE) di Beberapa Kecamatan Kabupaten Banyuwangi

Menurut Sugiyono (2001) menyatakan bahwa metode purposive sampling adalah tehknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil

Pada tanggal 31 Desember 2019, sehubungan dengan rencana transaksi penyelesaian tersebut, pinjaman dan piutang Kelompok Usaha kepada CBI telah klasifikasikan sebagai

Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan upaya penganggulangan dan kewaspadaan terhadap ancaman separatisme, sejumlah kajian telah dilakukan, di antaranya adalah kajian tindak

Nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku dalam suatu daerah belum tentu sama dengan nilai kearifan lokal di daerah lainnya, namun kendatipun berbeda, kearifan lokal selalu

Tanah vertisol dan mineral zeolit yang memiliki kelengasan sesuai dengan ekologi nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae sehingga dapat hidup pada jangka