• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI VISI MISI UPT SPF SD NEGERI SIDODADI TAHUN PELAJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI VISI MISI UPT SPF SD NEGERI SIDODADI TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI VISI MISI UPT SPF SD NEGERI 101871 SIDODADI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Alamat : Jln. Sei Tuan Pasar V

Kecamatan Batang Kuis Kode Pos : 20372 NSS : 101070113007 NPSN : 10200700

KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

2022

(2)

A. Visi Sekolah 1. Visi

” Terwujudnya siswa beriman dan bertaqwa, berprestasi, terampil, dan berwawasan lingkungan. ”

2. Indikator Visi

Indikator visi SDN SDN 101871 Sidodadi adalah :

a. Terwujudnya siswa dan warga sekolah dengan keimanan yang kuat terhadap agama yang di yakini dan mengamalkan semua ajaran agama yang diyakini, b. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik dan berberdaya saing

yang tinggi;

c. Terwujudnya warga sekolah yang terampil,

d. Terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat, asri, indah, rindang, dan sejuk, serta ikut serta dalam pelestarian lingkungan di sekitar tempat tinggalnya

B. Misi Sekolah

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Sekolah menentukan langkah – langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut :

1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan keagamaan 2. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik

3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan minat, bakat dan potensi peserta didik

4. Terwujudnya budaya bersih, sehat, rapi dan indah yang berwawasan lingkungan

1. Implementasi Misi

a. Melaksanakan pembelajaran yang bermutu sesuai K 13 b. Memotivasi siswa dalam PBM di kelas dan rumah

c. Program-program yang direncanakan harus mengarah kepada pencapaian indikator visi dan misi sekolah

d. Pengintegrasian indikator visi dan misi kedalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru

e. Merancang langkah-langkah kreatif yang dapat merubah sikap dan prilaku siswa.

f. Mengoptimalkan semua potensi yang ada disekolah.

g. Melaksanakan Bimbingan Secara Intensif dan Meningkatkan Pembelajaran Berbasis Lingkungan.

h. Pemanfaatan budaya lokal untuk pengembangan diri

(3)

i. Mengadakan kerja sama dengan instansi terkait seperti kepolisian maupun puskesmas

j. Pemberdayaan guru melalui KKG baik di Wilayah maupun Kecamatan k. Memfasilitasi pengembangan kompetensi guru

C. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ;

1. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan ajaran agama masing- masing

2. Menghasilkan lulusan yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik 3. Menghasilkan lulusan yang terampil melalui kegiatan yang menarik yang menarik

Minat, bakat dan potensi siswa

4. Terwujudnya kesadaran warga sekolah untuk cinta lingkungan

D. Program Pengembangan Diri 1. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup dalam pelaksanannya tidak mengubah kurikulum. Mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum saat ini tetap berlaku. Hal yang diperlukan adalah “menyiasati” pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar bergeser dari orientasi kepada mata pelajaran menjadi orientasi kepada kecakapan hidup. Pelaksanaannya dilakukan melalui empat cara yaitu: (1) rerorientasi pembelajaran; (2) pengembangan budaya sekolah; (3) manajemen pendidikan, dan (4) hubungan sinergis dengan masyarakat

Implementasi pendidikan kecakapan hidup di SD dapat mempertimbangkan beberapa model, antara lain adalah: (1) model integratif, (2) model komplementatif, dan (3) model diskrit. Dalam model integratif, implemetasi pendidikan kecakapan hidup melekat dan terpadu dalam program-program kurikuler, kurikulum yang ada, dan atau mata pelajaran yang ada. Berbagai program kurikuler dan mata pelajaran yang ada seharusnya bermuatan atau berisi kecakapan hidup.

Dalam model komplementatif, implementasi pendidikan kecakapan hidup dimasukkan dan atau ditambahkan ke dalam program pendidikan kurikuler dan struktur kurikulum yang ada; bukan mata pelajaran.

(4)

Dalam model diskrit, implementasi pendidikan kecakapan hidup dipisahkan dan dilepaskan dari program-program kurikuler, kurikulum reguler, dan atau mata pelajaran (pembelajaran kurikuler). Pelaksanaannya dapat berupa pengembangan program kecakapan hidup yang dikemas dan disajikan secara khusus kepada peserta didik. Penyajiannya bisa terkait dengan program kokurikuler atau bisa juga berbentuk program ekstrakurikuler.

Pada reorientasi pembelajaran hal yang diperlukan adalah menyiasati kurikulum, khususnya mengintegrasikan pendidikan kecakapan hidup ke dalam Tema. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk itu adalah:

1. membaca dan memahami standar isi, standar proses, satandar penilaian dan standar kelululusan

2. mengidentifikasi KI dan KD, konsep dan subkonsep, dan pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan kecakapan hidup atau menyusun pengalaman belajar yang dilengkapi dengan kecakapan hidup untuk kurikulum 2013.

3. merancang persiapan mengajar yang bermuatan kecakapan hidup;

4. menyiapkan alat penilaian autentik (riil) yang dapat melihat keberhasilan PBKH;

5. melaksanakan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup;

6. melakukan evaluasi pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup;

7. merefleksi semua kegiatan yang dilakukan.

Kecakapan hidup dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kecakapan hidup yang berupa generik (generik life skill/GLS)yang terbagi atas kecakapan personal (personal skill) dan kecakapan sosial (social skill). Sedangkan kecakapan hidup yang bersifat khusus (specifik life skill/SLS) mencakup kecakapn akademik (academik skill) dan kecakapan vokasional (vocasional skill).

1. Personal Skill (Kecakapan Personal)

Kecakapan Personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional. Kesadaran diri merupakan tuntutan mendasar bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya di masa mendatang. Kesadaran diri dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Kesadaran akan eksitensi diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, makhluk sosial, dan makhluk lingkungan. Kesadaran akan eksitensi diridifokuskan pada kemampuan peserta didik untuk melihat potret dirinya.

Pada tataran yang labih rendah, peserta didik akan melihat dirinya dalam hubungannya dengan lingkungan keluarga, kebiasaannya, kegemarannya, dan sebagainya. Pada tataran yang lebih tinggi, peserta didik akan semakin memahami posisi dirinya di lingkungan kelasnya, sekolahnya, sekitarnya, minat, bakat, dan sebagainya

(5)

b. Kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya yang merupakan kecakapan dalam menggunakan rasio atau pikirannya.

Kecakapan ini meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah informasi, dan mengambil keputusan secaraa cerdas, serta mampu memcahkan masalah secara tepat dan baik.

2. Social Skill (Kecakapan Sosial)

a. Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Kemampuan mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan maupun tulisan perlu dikembangkan. Kecakapan mendengarkan empati akan membuat orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan bicara merasa diperhatikan dan dihargai. Dalamhal ini diperlukan keemampuan bagaimana memilih kata dan

b. cara menyampaikan agar mudah dimengerti oleh lawan bicaranya. Karena komunikasi secara lisan adalah sangat penting, maka perlu ditumbuhkembangkan sejak dini. Lain halnya dengan komunikasi sdecara tertulis, dalam hal ini diperlukan kecakapan bagaimana cara menyampaikan pendapat secara bteertulis dengan pilihan kalimat, kata, tata Bahasa, dan aturan lainnya agar mudah dipahami orang atau pembaca lain

c. Kecakapan bekerja sama dalam kelompok atau tim merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang manusia hidup.

Kemampuan bekerjasama perlu dikembangkan agar peserta didik terbiasa memecahkan masalah yang sifatnya agak kompleks. Kerjasama yang dimaksudkan adalah kerjasama adanya saling pengertian dan membantu antar ssama untuk mencapai komunitas yang harmonis.

3. Academic Skill (Kecakapan Akademik)

Kecakapan Akademik seringkali disebut dengan kecakapan intelektual atau kemampuan berpikir secara ilmiah yang pada dasarnya merupkn pengembngan dari kecakapan berpikir secara umum namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan.

Kecakapan ini mencakup antaar lain keckapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan penelitian. Untuk membangun kecakapan tersebut diperlukan pula sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan transparan.

4. Vocasional Skill (Kecakapan Vokasional)

Kecakapan Vokasional adalah keterampilan yang dikaitkan dengan berbagai bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di msyarakat. Kecakapan Vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar dan kecakapan vokasional khusus.

a. Kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan bagaiman peserta didik menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu, gergaji dan sebagainya.

(6)

Melakukan gerak dasar, dan membaca gambar sederhana. Kecakapan ini terkait dengan sikap taat azas, presisi, akurasi, dan tepat waktu yang mengarah kepada prilaku produktif.

b. Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni pekerjaan sesuai dengan bidangnya, misalnya montir,apoteker,tukang, tehnisi atau meramu menu bagi yang menekuni pekerjaan tata boga, dan sebagainya

Pendidikan kecakapan hidup di SDN 101871 Sidodadi dilaksanakan ecara integral dalam pendidikan/pembelajaran semua mata pelajaran.

Pengintegrasian dilaksanakan dengan menganalisis KD/KI setiap mata pelajaran yang berpotensi untuk pengembangan kecakapan hidup tertentu.

Proses analisis dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalaui kegiatan KKG. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam pembelajaran.

Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melaluipembelajaran mata pelajaran Matematika, IPS, Seni Budaya, Keterampilan, Muatan Lokal, dan Kegiatan Pengembangan Diri.

2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada semua mata pelajaran dan muatan lokal yang dilakukan dengan cara mengembangkan pembelajaran dengan memperhatikan, menyesuaikan, dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada pembelajaran dalam bidang pengembangan diri antara lain ekstrakurikuler yaitu pramuka, seni tari, angklung dan Nasyid pada UPT SPF SDN 101871 Sidodadi.

Sekolah memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk mengikuti pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

(7)

E. Dokumentasi

1. Kegiatan Sholat Dhuha

2. Kegiatan Tadarus

3. Kegiatan Jum’at Bersih

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis disimpulkan secara lengkap dengan maknanya yang hakiki yaitu proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

Komnas Perempuan juga mendorong perusahaan di Indonesia untuk memiliki standar penanganan dan pencegahan kekerasan seksual, sehingga perusahaan memiliki langkah

Hasil pengukuran terhadap radius lengkung dengan menggunakan tiga alat: benang (Anak Panah), Total Station dan Messreg CLS perlu dibandingkan secara lebih lanjut

Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode

Penambangan yang paling sederhana dan karena itu dapat diusahakan secara perorangan atau keluarga, ialah penggalian tanah untuk bahan mentah dalam pembuatan genting, bata dan

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka peran dari penggunaan papan luncur terhadap latihan renang gaya bebas teknik pemula adalah sebagai alat untuk membantu

1) Mengintegrasikan mata pelajaran yang ada pada struktur kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) untuk SD dan Prakarya untuk SMP melalui kegiatan

SMP NEGERI 1 LASEM TAHUN PELAJARAN