• Tidak ada hasil yang ditemukan

TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM F"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU – ILMU KEISLAMAN Fitri rizky taravita

Email : fitritaravitaa@yahoo.com

Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jurusan Sistem Informasi

A.PENDAHULUAN

Artikel ini akan mengkaji tentang tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu keislaman yang menggunakan referensi dari buku Gerbang Tasawuf Dimensi Teoritis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi. Serta artikel ini menggunakan metode analisis deskriftif.

Tasawuf merupakan bidang studi islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani manusia yang dapa menimbulkan akhlak mulia. pembersihan aspek rohani atau batin ini selanjutnya dikenal sebagai deimensi esoteric dari diri manusia. Hal ini berbeda dengan aspek fiqih, khususnya pada bab thoharoh yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek jasmani atau lahiriyah yang selanjutnya disebut dimensi ekstorik.

TASAWUF DALAM HIEREARKI ILMU-ILMU KEISLAMAN

Dikutip dari Buku Gerbang Tasawuf , dalam Muqqaddimah buku beliau Ibnu Khaldun telah mengulas bahawasanya tasawuf dikategorikan sebagai sebuah disiplin ilmu. Dalam ulasan beliau, ditinjau dari segi aspek sumber, tasawuf dikategorikan sebagai salah satu dari ilmu syariah , yakni bersumber dari syariat al-qur’an dan hadis yang tidak melibatkan akal sebagai pemikiran yang berperan dalam ilmu ini. Meskipun sekarang muncul sebagai sebuah disiplin ilmu , namun, tasawuf tetap menjadi sebuah ilmu syariat yang telah dipraktikan sejak zaman nabi muhammad saw yang pada saat itu tasawuf masih berupa bentuk ibadah semata.

Dari aspek tujuan, pelajar sufi (al-murid) harus terus meningkatkan kualitas ibadah nya guna mencapai sebuah kemantapan tauhid dan makrifat.

Dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan empat pokok persoalan , yaitu : 1. Pembahasan tentang mujahadah , zauq, introspeksi diri (muhasabah al-nafs), dan

tingkatan – tingkatan spiritual

2. Penyingkapan spiritual dan hakikat – hakikat alam ghaib 3. Keramat wali => Bagian kewalian

4. Istilah – istilah kaum sufi yang diungkap secara ‘mabuk’ yaitu terbuka secara gamblang.1

11

(2)

Menurut beliau juga seperti yang diungkapkan di buku, ajaran – ajaran tasawuf banyak mendapat penolakan dari kaum sufi sendiri yakni kaum fukaha. Namun penolakan ini juga tidak serta merta ditujukan kepada seluruh jenis ajaran tasawuf. 2

Kaum sufi lainnya , yaitu Al-Taftazani, kemudian mengungkapkan , ada 2 jenis pengajaran tasawuf , yaitu :

1. Tasawuf sunni .

Yaitu ajaran yang memagari pengikut nya dengan al-qur’an dan hadis. 2. Tasawuf Falsafi

Aliran yang cenderung kepada ungkapan – ungkapan ganjil (syathahat), memadukan antara dua visi berbeda yaitu visi mistis dan visi rasional, banyak menggunakan terminolog filosofis, dan dipengaruhi oleh banyak ajaran filsafat.

Dalam ke-Hierarki-an nya , seperti yang dikutip dari Buku Akhlak Tasawuf, ilmu tentang akhlak tasawuf ini juga berkaitan dengan disiplin ilmu lain, yakni ilmu kalam. Dapat dilihat dari segi kemiripan makna dalam ilmu pembelajarannya yang sama – sama mempelajari tentang ilmu ketauhidan ( Ilmu Ketuhanan) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. melalui pengajaran dan penerapan sifat – sifat ketuhanan seperti yang dipelajari kaum sufi kebanyakan

KESIMPULAN

Dari pemaparan artikel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pembagian ilmu dalam islam menurut para ulama. Salah satunya ialah pendapat dari Ibn Khaldun yang membagi ilmu menjadi dua jenis yaitu, ilmu hikmah dan filsafat (‘ulum al-hikmiyah alfalsafiyyah) dan ilmu syariah (al-naqliyyah al-wadhi’iyah). Dan kedudukan tasawuf diletakkan dalam baguan dari ilmu syariah (al-naqliyyah al-wadhi’iyah).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk membuat perencanaan fortofolio aplikasi mendatang berdasarkan strategi sistem dan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan

Kompleksitas – kompleksitas perusahaan – perusahaan besar yang sedang berkembang saat ini sangat dituntut untuk menggunakan sistem pengelolaan yang cukup simpel namun

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengeteahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model Contextual Teaching Learning berbantu Video

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga.

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Peneliti bekerjasama dengan wali kelas dalammelaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan

Kegiatan Perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru dari perusahaan kepada pelanggannya atau pada masyarakat. Perusahaan harus mensosialisasikan kelebihan dan keunggulan

Hasil observasi siswa menggunakan lembar observasi siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aspek pengamatan pada lembar observasi siswa disesuaikan dengan

In this paper, the hybrid control architecture uses hierarchical structure of IT2 fuzzy sets (IT2FS) to avoid the huge rule base due to the embedded platform and modular