• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pemberian Analgesik Topikal EMLA pada Pasien yang Dilakukan Injeksi Spinal di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Pemberian Analgesik Topikal EMLA pada Pasien yang Dilakukan Injeksi Spinal di RSUD Dr.Moewardi Surakarta."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 23 Januari 2016

(2)

iv ABSTRAK

Yasyfie Asykari, G0012234, 2016. Efektivitas Pemberian Analgesik Topikal EMLA pada Pasien yang Dilakukan Injeksi Spinal di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pendahuluan: Anestesi spinal adalah salah satu teknik anestesi yang paling sering digunakan khususnya pada tindakan operasi tubuh bagian bawah. Selain karena mudah dan murah, teknik ini sering menimbulkan efek yang minimal. Namun, di tengah keunggulan teknik tersebut, masih terdapat beberapa komplikasi yang dapat timbul setelah dilakukan injeksi spinal, salah satunya nyeri saat penusukan. Nyeri penusukan saat injeksi spinal ini dapat mengurangi kenyamanan pasien serta dapat meningkatkan hemodinamika pasien menjelang operasi. Euthetic Mixture of Local Anesthesia (EMLA) merupakan obat anestesi lokal campuran antara lidokain dan prilokain dalam bentuk topikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian EMLA pada pasien yang dilakukan injeksi spinal di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode static group comparison. Lokasi penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Subjek penelitian adalah seluruh pasien yang menjalani operasi pembedahan dengan menggunakan teknik anestesi spinal dengan total sampel sebanyak 34 orang, dimana 17 pasien dilakukan pemberian EMLA dan 17 pasien sebagai kontrol. Penilaian respon nyeri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji jika terdistribusi normal. Jika tidak terdistribusi normal menggunakan uji Mann-Whitney.

Hasil: Hasil uji distribusi normal menggunakan uji t didapatkan distribusi yang tidak normal, sehingga harus dilanjutkan dengan menggunakan uji alternatif Mann-Whitney . Hasil uji analisis Mann-Whitney didapatkan hasil p = 0,039 (p < 0,05), yang bermakna bahwa data di atas signifikan.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian analgesik topikal EMLA efektif untuk mengurangi respon nyeri pada pasien yang dilakukan injeksi spinal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

(3)

v ABSTRACT

Yasyfie Asykari, G0012234, 2016. The Effectiveness of Giving EMLA to Patients with Spinal Needing Puncture in RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Introduction: Spinal anesthetic is one of anesthetic technic which is mostly used especially on surgery at lower limb. Besides it is easy and cheap, this technic often creates minimum effect. One of the disadvantages or complications of the spinal anesthesia is that the patients feel pain during spinal needle puncture. Pain during spinal puncture can lead to decrease of comfort and increase of hemodynamic status before operative surgery. Euthetic Mixture of Local Anesthesia (EMLA) is a type of a topical local anesthesia drugs mixture between lidokain-prilokain. The aim of this research is to know the effectiveness of analgesic topical EMLA to decreasing pain during spinal needle puncture in anesthesia.

Methods: This research was an experimental with static group comparison method. Location of this research was done at Installation of Surgery Center Dr. Moewardi hospital subjects of research are all patients who had operative surgery using spinal anesthetic technic, which is gotten 34 patients, with 17 patients were done by giving EMLA and 17 people as control. Pain response assessment used Visual Analogue Scale (VAS). Data obtained was analyzed statistically by using normal distributive test if it had a normal distribution. If it not had a normal distribution, it must be done by Mann-Whitney test.

Result: The data was not distributed normally by normality test, therefore it should be continued by using Mann-Whitney test. Mann-Whitney test showed that p = 0,039 (p < 0,05), which was meant, giving of EMLA topical anesthetic could reduce pain response significantly on patients which were done spinal puncture.

Conclusions: In this research, it can be concluded that giving of EMLA topical anesthetic was effective for reducing pain response on patient which is done by spinal puncture at Dr. Moewardi hospital.

Referensi

Dokumen terkait

 Pembedaan pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului dengan tindak pidana lain (339 KUHP) dengan pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau

Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI IKAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA FORMALIN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG.. NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Yang dimaksud dengan Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang

hiperresponsif dari saluran nafas sehingga menimbulkan gejala berupa batuk, sesak nafas, terasa berat di dada dan mengi yang episodik terutama malam dan pagi hari.. Gejala asma

Dalam menjalankan sebuah bisnis, perijinan sangatlah penting dalam keberlangsungan bisnis. Dimana dalam suatu bisnis jika tidak memiliki perijinan, maka dapat dikatakan bahwa

1) Tanaman obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang telah diketahui atau dipercaya masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku