DIREKTORAT MUTU DAN STANDARDISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2011
IIATA PEN
Profit Direktorat Mutu dan Standardisasi dirumuskan sebagai salah satu bentuk pelayanan Direktorat sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan mutu basil pertanian. Direktorat ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 299/KptsIOT.1401712005.
Dalam pengembangan produk hash l pertanian, peranan mutu dan standardisasi sangat penting dalam meningkatkan taraf hidup petani dan reputasi produk pertanian Indonesia baik segar maupun olahan Indonesia pada tahun 2004 mencatat ekspor ke Amenka Serikat (15%), India (8%), China (8%). dan Singapura (4%). Jumlah ekspor pertanian terbesar adalah produk perkebunan (89,2%) Dalam ekspor produk pertanian tersebut telah terjadi beberapa kali dikeluhkan oleh importir karena komoditi yang diekspor tidak sesuai dengan persyaratan mutu yang diminta sehingga terjadi
"dispute"
Tersedianya Profil Direktorat ini diharapkan dapat membantu pemangku kepentingan untuk memperoleh informasi pelayan dalam bidang mutu dan standardisasi.
Dalam menunjang pengembangan mutu dan standardisasi hasil pertanian. Direktorat Mutu dan Standardisasi memiliki 5 (Lima) program yang terdiri dan i (1). Pengembangan kebijakan mutu dan standardisasi: (2) Peningkatan penerapan sistem jaminan mutu. (3) Pengembangan kerja sama dan harmonisasi sistem standardisasi; (4). Peningkatan pengujian Mutu Alsintan; (5). Peningkatan kompetensi SDM Mutu Hasil Pertanian. Diharapkan profil ini dapal memberikan peningkatan daya saing dan nilai tambah pada pelaku usaha.
Akhirnya ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif sehingga tersusunnya Profil Direktorat Mutu dan Standardisasi. Semoga informasi ringkas ini bermanfaat bagi yang berkepentingan.
Jakarta, April 2011 Direktur Mutu dan Standardisasi,
Dr.lr. Gardlita Budi, M.Agr.St NIP 19580223 198709 1 001
Kata Pengantar
Tugas Pokok Fungsi Direktorat Mutu dan Standardisasi Tujuan Sasaran
Struktur Organisasi Visi dan Misi
Balai Pengujian Mutu alat dan Mesin Pertanian Tugas Pokok dan Fungsi BPMA
Tugas dan Saran Komoditi Prioritas Lingkup Pelayanan
Aspek Pengembangan Kebijakan Mutu dan Standardisasi
Aspek Pengembangan Kompetensi Pembina/Pengawas Mutu, Klembagaan, Pelaku Usaha Aspek Pengembangan Manajemen Mutu, Produk Hasil Pertanian
Melakukan Equivalensi Sistem dan Standardisasi
Mengembangkan Standardisasi Kompetensi dan Sertifikasi Melakukan Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian Program Aksi
TUGAS POKOK
Melaksanakan menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mutu dan standardisasi.
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Direktorat Pemasaran Internasional mempunyai fungsi sbb:
menyiapkan rumusan kebijakan bidang standardisasi, penerapan dan pengawasan jaminan mutu, akreditasi dan kelembagaan serta kerjasama dan harmonisasi
melaksanakan kebijakan bidang standardisasi, penerapan dan pengawasan jaminan mutu, akreditasi dan kelembagaan serta kerjasama dan harmonisasi
penyusunan norms, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi, penerapan dan pengawasan jaminan mutu, akreditasi dan kelembagaan serta kerjasama dan harmonisasi
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi, penerapan dan pengawasan jaminan mutu, akreditasi dan kelembagaan serta kerjasama dan harmonisasi
pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Mutu dan Standardisasi
TUJUAJI©AJi
TUJUAN
Dengan memperhatikan arah pembangunan, kondisi, masalah, tantangan dan peluang serta visi dan misi pembangunan Direktorat Mutu dan Standardisasi, maka tujuan yang diemban Direktorat Mutu dan Standardisasi adalah:
"pengembangan mutu dan standardisasi sektor pertanian adalah menghasilkan produk pertanian yang bermutu dan berdaya saing balk di pasar domestik maupun internasional"
SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut :
Tersedianya perangkat kebijakan standardisasi sektor pertanian yang efektif dan efisien dalam bentuk regulasi teknis dan pedoman serta standar sektor pertanian sesuai dengan kebutuhan.
Terfasilitasinya penerapan dan pengawasan jaminan mutu dan keamanan pangan produk pertanian.
Terfasilitasinya Lembaga Penilai Kesesuaian (Laboratorium, Lembaga Sertifikasi) yang siap diakreditasi i diverifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang berwenang atau Otoritas Kompeten di Indonesia.
Terfasilitasinya kerjasama dan harmonisasi standar mutu secara nasional, regional maupun internasional.
Direktorat Mutu dan Standardisasi
Sub Bagiaa Tata Usaka
L
Sub Durkierat Standardisasi
1
Sub Durkterat Ak rrdrtasr dan Kelembagana
Seksi Tanaman Panan dan
Hortikulaua
Sell Perkebuaan dan Pearnakan
Selui Tansmu Pangan dan
Hortikulmra 4
Sem i Perkebunan dan Petrnakan
Sub Drrektorat Penerapan dan Pengawasan
Jaminan Mutu
Semi Taaaman Pan`an dan
Hortikultura
Selsi Perkehunan1 aPelnfka
Balai Pengujian Mutu Mat dan Mesin Pertanian
Sub Drrektorat kel]asanla dan Harnlenlsasr
T
Pejabat Fungsional Peneawas Mutu
Selsi Tananun Pangan dan
HortikulWta
Sem i Perkehunan dan
Pelernakan
Ytsin
VISI
Visi Direktorat Mutu dan Standardisasi dalam rangka menunjang Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran
Hasil
Pertanian adalah "Mendukung terwujudnya jaminan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian secara efektif dan efisien untuk meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar domestik dan internasional melalui penyelenggaraan birokrasi yang pro fesional dan berintegritas".
MIST
Berdasarkan Visi tersebut, Misi yang diemban oleh Direktorat Mutu dan Standardisasi adalah
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi standardisasi melalui perumusan dan perancangan perangkat sistem standardisasi hasil pertanian ;
Meningkatkan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian secara terpadu untuk meningkatkan daya saing melalui penerapan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan;
Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi lembaga penilai kesesuaian;
Memfasilitasi harmonisasi dan kerjasama standardisasi di tingkat nasional, regional dan internasional
BALAIPENGUJL4iVMUTUAL4TDANME.SIN
Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian dibentuk pada tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan Mente Pertanian Nomor 402/Kpts/OT.210/6/2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian dengan tugas pokok melaksanakan pengujian mutu dalam rangka sertifikasi dan standardisasi alsintan.
Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian mulai beroperasional pada tanggal 21 Januari 2003 dengan lokasi kantor di JI. Rawa Bambu Raya No. 13 B Pasar Minggu Jakarta Selatan. Karena adanya reorganisasi di Departemen Pertanian maka diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/Permentan/OT.140/10/2006 tanggal 3 Oktober 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian ditetapkan bahwa Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian merupakan UPT di bawah Direktorat Mutu dan Standardisasi, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan tugas pokok melaksanakan pengujian mutu alat dan mesin pertanian. Pada tanggal 17 Maret 2008 lokasi kantor Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian pindah ke JI.
Raya Pos Citayam, Kel. Bojong Pondok Terong, Kec. Pancoran Mas, Depok 16431.
BSI AI f NGUJL4NMUT(JALA T DANM£SN
A. TUGAS POKOK
BPM Alsintan mempunyai tugas melaksanakan pengujian mutu alat dan mesin pertanian (alsintan).
B. FUNGSI
BPM Alsintan mempunyai fungsi:
Melaksanakan uji verifikasi, uji unjuk kerja, uji beban berkesinambungan dan uji pelayanan serta uji kesesuaian alat dan mesin pertanian.
Memberikan sertifikat hasil uji alai dan mesin pertanian.
Menganalisis dan mengevaluasi prosedur dan cara uji alat dan mesin pertanian.
Memantau dan mengevaluasi peredaran alat dan mesin yang sudah diuji.
Memberikan pelayanan teknis kegiatan pengujian mutu alat dan mesin pertanian.
Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga BPM Alsintan.
DAL4I P NGUJIANMUTUA4L4 T DANMKSIiV
TATA CARA PERMOHONAN UJI
PEMOHON UJI
> DITERIMA
> DITUNDA
> DITOLAK
DINAS PERTANIANI PERK EBUNAN!
PETERNAKAN
SURAT PENGANTAR SURAT
PERMOHONAN UJI
DATA PEMOHON UJI SPESIFIKASI ALSINTAN LAMPIRAN PERSYARATAN
SURAT JAWABAN
Direktorat Mutu dan Standardisasi dalam upaya mendukung pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil-hasil _ pertanian berbasis Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan mengacu pada komoditi secara umum, dan secara khusus yang ditetapkan sebai komoditi prioritas yang dikembangkan di daerah melalui serangkaian pilot project. Hal tersebut tidak menutup / menghambat kemampuan dan kesempatan pengembangankomoditi lain yang memiliki peluang pasar dan sesuai dengan potensi/unggulan dan prioritas pada masing-masing wilayah (daerah) .
Disamping komoditi prioritas, Direktorat Mutu dan standardisasi membina dan mengawal komoditi pertanian lainnya sesuai dengan potensi dan prospek komoditi tersebut masing-masing.
iNGKUP PEL
1. Aspek Pengembangan kebijkan Mutu dan Standardisasi
Memberikan bimbingan penerapan pedoman sistem jaminan mutu dan keamanan pangan hashl pertanian.
Memberikan bimbingan/ penetapan dan penerapan pedoman umum sistem manajemen mutu laboratorium penguji/ lembaga sertifikas.
Melakukan pengawasan mutu hash l pertanian segar dan olahan primer.
Memberikan bimbingan penerapan sistem pertanian organik sesuai SNI dan pembinaan sertifikasi.
Melakukan kerjasama mutu dan standardisasi (Mutual Recognation Arrangement/ MRA dengan negara mitra bisnis dan kelembagaan standardisasi internasional.
CODEX ALIMENTARIUS
./f UP PEL.A
2. Aspek Pengembangan Kompetensi Pembina/ Pengawas Mutu, Kelembagaan dan Pelaku Usaha
Mensosialisasikan pedoman pengembangan SNI sektor pertanian dan SNI hasil pertanian.
Memberikan bimbingan teknis perumusan standar.
Memberikan bimbingan teknis penerapan manajemen mutu lembaga sertifikasi organik.
Memberikan bimbingan penerapan manajemen mutu laboratorium lenguji/ lembaga sertifikasi.
Memberikan bimbingan teknis audit internal personil laboratorium penguji dan lembaga sertikiasi.
Melakukan bimbingan teknis kepada calon inspektur / auditor organik.
Melakukan sosialisasi sistem pembinaan dan pengawasan mutu hasil pertanian.
Memberikan bimbingan teknis pengawas mutu / auditor HACCP.
Melakukan kerjasama approved supplier program antara supplier dan industri / pasar.
Melakukan sosialisasi peraturan dan persyaratan standar mutu internasional (SNI) kepada pelaku usaha.
3. Aspek Pengembangan Manajemen Mutu Produk Hasil Pertanian
Memfasilitasi pendampingan penyusunan dan penerapan manajemen mutu laboratorium penguji/ lembaga sertifikasi.
Memfasilitasi kesekretariatan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) dan Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO).
Memfasilitasi kesekretariatan CODEX pangan.
Melakukan pengembangan jejaring laboratorium penguji lingkup pertanian.
Memfasilitasi penerapan sistem jaminan mutu (HACCP, ISO9001- 2000) dalam rangka sertifikasi.
Melakukan pengawasan keamanan pangan hash l pertanian dan batas residu kimia (MRLS).
Memfasilitasi pendampingan kerjasama mutu dalam rangka MRA untuk peningkatan ekspor.
Mensosialisasikan dan fasilitasi penerapan hasil-hasil sidang yang telah disepakati.
Menyediakan info mutu kepada pemangku kepentingan.
L INGKUP P5LA
4. Melakukan Equivalensi Sistem dan Standardisasi
Berpartisipasi aktif dalam berbagi forum penetapan/
perumusan Standar Internasional dan Regional.
Berpartisipasi aktif dalam dalam bidang kegiatan forum penetapan regulasi teknis (TBT & SPS).
Membangun MRA dengan importir pemasok /produsen Negara Mitra Dagang.
Menyiapkan bahan sidang dalam rangka harmonisasi dan kerjasama standar internasional bersama pemangku kepentingan.
Menyiapkan regulasi teknis untuk penerapan suatu standar minimal suatu produk dan pengawasan pelaksanaannya.
abont api>
'KUP PEL44
5. Mengembangkan Standardisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Memfasilitasi LS-Pro alsintan yang terakreditasi.
Memfasilitasi laboratorium pengujian alsintan yang akan diakreditasi.
Menyelenggarakan pengelolaan pengujian dan sertifikasi alsintan.
Menyediakan informasi mutu alsintan yang sesuai SNI.
Mensosialisasikan pemahaman tentang pengujian dan sertifikasi alsintan.
Memfasilitasi sarana pendukung untuk memperlancar kegiatan pengujian dan sertifikasi alsintan di BPMA.
INGKUP
FY 'L,6.Melakukan Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian
Memfasilitasi prasarana dan sarana serta sumber daya manusia pengelola dan penguji alsintan.
Bekerjasama dengan laboratorium penguji lainnya dalam rangka peningkatan pelayanan alsintan dan status laboratorium penguji.
Meningkatkan minat masyarakat dan industri alsintan dalam penerapan standar termasuk pengujian dan sertifikasi.
Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam penyiapan bahan rekomendasi untuk pemberian sertifikasi lulus uji.
PRO6%
Direktorat Mutu dan Standardisasi dalam upaya mengembangkan kegiatan pengolahan dan pemasaran pertanian berbasis jaminan mutu melalui mekanisme pengembangan terhadap upaya pemenuhan kebutuhan d negeri, peningkatan ekspor dan pengendalian impor produk pertanian melalui perancangan serta kajian seba wujud peningkatan/ nilai dengan menerapkan mutu dan standardisasi produk-produk pengolahan dan pemasar hasil pertanian. Kajian dan telaahan produk hasil pertanian tersebut dilakukan secara bersama-sama dan terkait oleh Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan.
Program aksi yang di rancang dan telah dirumuskan pada Direktorat Mutu dan Standardisasi sebagai berikut:
Pembinaan sertifikasi dan lembaga pelayanan sertifikasi roduk hasil pertanian secara profesional melalui fasilitasi kesekretariatan Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO), Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP), serta Fasilitasi Keseketariatan CODEX pangan.
Menumbuh kembangankan kerjasama dan harmonisasi sebagi upaya mengurangi dan menghilangkan hambatan ekspor.
Pengembangan dan pemasyarakatan terhadap sistem standar dan pedoman-pedoman penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan.
Pengembangan informasi dan sumberdaya manusia yang profesional dalam memfasilitasi, supervisi dan advokasi, terhadap penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan.
Monitoring dan evalusasi peredaran alsintan yang telah diuji.
Pengembangan pengolahan pengujian mutu alsintan.
Pengembangan jaringan pengujian alsintan.
Pengembangan sertifikasi alsintan.
Pengembangan laboratorium pengujian alsintan.