• Tidak ada hasil yang ditemukan

ChemEdu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia) Volume 2 Nomor 1, April 2021,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ChemEdu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia) Volume 2 Nomor 1, April 2021,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

27

(Received: July-2020; Reviewed: February-2021; Accepted: April-2021; Published: April-2021) ©2021 – ChemEdu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar. Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

Volume 2 Nomor 1, April 2021, 27-35 http://ojs.unm.ac.id/index.php/ChemEdu/index

email : [email protected]

Pengaruh Penggunaan Media Zooming Presentation dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Parepare (Studi Pada Materi Pokok Ikatan Kimia)

The Effect Using of Zooming Presentation Media On Guided Inquiry Learning Toward Student’s Learning Outcomes

of Class X Senior High School 2 Parepare (Chemical Bonding Subject Matter)

1)Umriana U, 2)Sulfikar, 3)Muh. Yunus

1,2,3Jurusan Kimia, Universitas Negeri Makassar

*Email:[email protected]

ABSTRACT

The research is a quasi-experimental that aimed to know the effect of discovery learning model by scientific approach toward student’s achievement in class X MS SMA Negeri 12 Bulukumba. The independent variable in this experiment was discovery learning model by scientific approach and the dependent variable was student’s achievement on electrolyte and non electrolyte solution subject matter. The population was class X MS SMA Negeri 12 Bulukumba that consisted of 140 students. Taking technique of sample was random sampling. The sample of this research consisted of two classes, namely class X MS2 as an experiment class with 26 students and class X MS3 as a control class with 25 students. The data of this research were gathered by testing the student’s achievement on electrolyte and non electrolyte solution subject matter. Data analysis technique was done by descriptive and inferential analysis. The hypothesis test by t-test was gathered tcalculated =2.68 more bigger than t(0.05;49)=2.00. Conclude that discovery learning model by scientific approach gives effected toward student’s achievement of class X MS SMA Negeri 12 Bulukumba on electrolyte and non electrolyte solution as subject matter.

Keywords : discovery model, scientific approach

(2)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No. 1 April 2021, 27 – 35 28 PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain guru, siswa, kurikulum, metode pengajaran, sarana dan prasarana.

Seorang guru dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar.

Salah satu keterampilan tersebut adalah bagaimana seorang guru dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Terkait pengintegrasian ini guru harus menyesuaikan teknologi yang ingin diintegrasikan dengan konteks materi pelajaran.

Materi ikatan kimia merupakan pokok bahasan yang memuat materi yang bersifat abstrak sehingga sulit dipahami oleh siswa. Faktor lain yang menyebabkan kesulitan dalam memahami materi ikatan kimia yaitu siswa sulit untuk membedakan jenis ikatan dari senyawa dan berdampak terhadap minat dan motivasi belajar siswa.

Hal serupa ditemukan di SMA Negeri 2 Parepare, Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa minat dan motivasi belajar kimia siswa pada SMA negeri 2 Parepare kelas X masih kurang dan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Salah satu solusi yang dapat ditawarkan dalam menghadapi tantangan seperti ini yaitu penggunaan media pembelajaran. Menurut Sadiman (2008) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Media pembelajaran memiliki fungsi atensi yaitu dapat mengambil perhatian (attention catcher) siswa terhadap materi yang dibahas.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dapat menarik perhatian dan membuat siswa berkonsentrasi dalam mempelajari materi. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Ansyar, 2011).

Salah satu media yang dapat digunakan yaitu media zooming presentation. Zooming presentation dibuat menggunakan perangkat lunak prezi berbasis internet.

Prezi memungkinkan baik presentasi linear maupun alur bebas.

Pengguna membuat presentasi pada kanvas, dimana semua elemen presentasi terlihat. Seperti perangkat lunak presentasi tradisional, prezi mampu mengintegrasikan teks, gambar, animasi, audio, dan video mulus ke presentasi tunggal (Peron dan Stearns. 2010)

Menurut Pecheny (2010), prezi menjadi unggul karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi.

Alur tampilan pada media zooming presentation juga dapat diatur dengan mudah sesuai dengan keinginan pengguna untuk menuntun siswa menemukan konsep ikatan kimia. Media zooming presentation membuat presentasi terlihat menjadi lebih dinamis, karena kanvas dapat lebih mudah diperkecil dan diperbesar, bahkan diputar 360 derajat. Selain itu, media ini berbasis adobe air, sehingga video maupun animasi flash mengenai konsep ikatan kimia bisa dijalankan dengan lebih ringan.

Penelitian ini menggunakan media pembelajaran zooming presentation dipadukan dengan model

(3)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No 1 April 2021, 27 – 35 29 pembelajaran inkuiri terbimbing.

Menurut Suparno dalam Ristanto (2010), Guru banyak mengarahkan siswa melalui pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri. Penerapan model ini dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan sehingga siswa semakin aktif dan hasil belajarnya lebih baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media zooming presentation dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Parepare pada materi ikatan kimia.

METODE

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu.

Desain dalam penelitian ini adalah pretest- posttest control group design ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain Penelitian Pretest- Posttest Control Group Design

Kela s

Pretes t

Treatmen t

Posttes t

R1 R2

X1

O1 O2

X2

O3 O4 Keterangan:

R1 = kelas eksperimen diajar dengan media zooming presentation R2 = kelas control diajar tanpa media

zooming presentation

X1 = pembelajaran dengan penggunaan media zooming presentation dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing X2 = pembelajaran tanpa penggunaan

media zooming presentation

dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing

O1 = nilai pretest siswa kelas eksperimen

O2 = nilai posttest siswa kelas eksperimen 2

O3 = nilai pretest siswa kelas kontrol O4 = nilai posttest siswa kelas kontrol Variabel dalam penelitian ini terdir dari variabel bebas yakni pembelajaran dengan penggunaan media zooming presentation pada kelas eksperimen dan tanpa penggunaan media zooming presentation pada kelas kontrol dan variabel terikat yakni hasil belajar siswa.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 2 Parepare yang terdiri dari 13 kelas dengan jumlah 430 siswa. Sampel dipilih 2 kelas secara acak, yaitu kelas X IIS3 sebagai kelas kontrol dan kelas X IIS4 eksperimen yang masing-masing berjumlah 29 siswa.

Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 2 Parepare dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 selama 6 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 3x45 menit (3 jam pelajaran). 4 kali pertemuan untuk proses belajar mengajar, serta 1 kali pertemuan untuk tes awal (pretest) dan 1 kali pertemuan untuk tes akhir hasil belajar (posttest) dilaksanakan diluar jam pelajaran.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa tes objektif yang terdiri 25 item soal terpilih yang telah divalidasi oleh tim ahli.

Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan pencapaian pemahaman siswa terhadap hasil belajar secara proses dan analsis statistik inferensial untuk menganalisis data sampel. Namun sebelumnya dilakukan uji prasyarat (uji normalitas dan uji homogenitas). Dalam penelitian ini data terdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji

(4)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No 1 April 2021, 27 – 35 30 hipotesis dengan melakukan uji satu pihak

kanan dengan menggunakan uji t dengan rumus:

to =

Nilai dsg dapat diperoleh dengan rumus:

Keterangan: Keterangan:

= nilai rata-rata kelas eksperimen = nilai rata-rata kelas kontrol n1 = jumlah sampel eksperimen n2 = jumlah sampel kontrol V1 = varians kelas eksperimen V2 = jumlah kelas kontrol

Kriteria pengujian: Jika thitung > ttabel

H1 diterima dan H0 ditolak pada taraf nyata = 0,05. Sebaliknya jika thitung < ttabel

maka H1 ditolak dan H0 diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis statistik deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada kelas X IIS4 sebagai kelas eksperimen yang telah diajar dengan menggunakan media zooming presentation dan kelas X IIS3 sebagai kelas kontrol yang telah diajar tanpa menggunakan media zooming presentation diperoleh hasil yang dapat dlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Deskriptif

Nilai Statisitik Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Jumlah sampel 29 29 29 29

Nilai terendah 8 60 4 56

Nilai tertinggi 32 88 36 92

Nilai rata-rata 22,07 78,03 22,46 75,27 Standar deviasi 6,88 6,03 7,18 8,27

Apabila hasil belajar yang diperoleh siswa dikelompokkan berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Parepare, maka diperoleh frekuensi ketuntasan belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kategori Nilai Eksperimen Kontrol Frek. % Frek. %

Tuntas ≥ 75 21 72,41 14 48,28

Tidak

Tuntas < 75 8 27,59 15 51,72

Jumlah 35 100 31 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa frekuensi dan persentasi ketuntasan belajar siswa untuk materi pokok ikatan kimia pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yakni persentase ketuntasan kelas eksperimen adalah 72,41 dan kelas kontrol adalah 48,28 % dari 29 siswa.

Hasil perhitungan N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol terangkum dalam Tabel 4. Analisis deskriptif yang juga digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dari pretest ke posttest.

Tabel 4. Klasifikasi, Frekuensi dan Persentase N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas

Perolehan N-Gain Tinggi Sedang Rendah Frek. % Frek. % Frek. %

Ekperimen 18 62 11 38 0 0

Kontrol 9 31 20 69 0 0

(5)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No 1 April 2021, 27 – 35 31 Hasil analisis statistis inferensial

dengan melalui uji prasyarat yakni uji normalitas dan uji homogenitas.

Teknik yang digunakan untuk uji normalitas adalah statistik uji chi- kuadrat. Data untuk kelas eksperimen diperoleh X2hitung = 1,5309 dan nilai untuk X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 7,81. Nilai X2hitung <

X2tabel menunjukkan bahwa sampel

pada kelas eksperimen terdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh X2hitung = 1,1451 dan nilai untuk X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 2 adalah 5,99. Hal ini menunjukkan bahwa X2hitung < X2tabel

maka pada kelas kontrol terdistribusi normal. Uji homogenitas dengan nilai Fhitung= 1,800 dan nilai Ftabel = 1,883.

Oleh karena nilai Fhitung < Ftabel maka sampel berasal dari varians yang homogen.

Data pada kelas eksperimen dan kontrol terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji dua pihak menggunakan uji-t. Hasil yang diperoleh bahwa nilai thitung = 1,762 sedangkan ttabel dengan taraf kepercayaan (α) = 0,05 adalah sebesar

1,673.

B. Pembahasan

Dingunakan dua kelas dalam penelitian ini yakni kelas X IIS4

sebagai kelas eksperimen dan kelas X IIS3 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen yang diajar menggunakan media zooming presentation, sedangkan kelas kontrol diajar tanpa menggunakan media zooming presentation.

Hasil analisis statistik deskriptif mengenai data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil analisis statistik deskriptif untuk pretest, diperoleh nilai rata-rata

pada kelas eksperimen sebesar 22,0689, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 22,4655. Setelah diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata posttest hasil belajar siswa, pada kelas eksperimen sebesar 78,0345, sedangkan kelas kontrol sebesar 75,2758. Hasil analisis deskriptif ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai rata-rata pretest dan posttestnya.

Berdasarkan Tabel 3, ketuntasan siswa yang mendapat nilai 75 pada kelas eksperimen adalah 21 siswa dari 29 siswa atau sekitar 72%. Persentase ke-tuntasan yang diperoleh kelas eksperimen ini meningkat dari persentase ketuntasan belajar siswa sebelumnya yaitu 65%.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media zooming presentation cocok untuk diterapkan pada materi ikatan kimia karena dapat membantu siswa untuk fokus dalam memahami konsep ikatan kimia lebih mudah dengan bantuan materi, gambar, animasi dan video yang ditampilkan.

Hal ini sesuai dengan kelebihan dari media zooming presentation yaitu membuat presentasi kreatif yang dinamis diatas kanvas virtual besar dengan fitur zooming (memperbesar) dan panning (menggeser), kemampuan tersebut dapat membantu siswa untuk melihat gambaran konsep ikatan kimia secara keseluruhan dengan zoom out dan secara spesifik satu jenis ikatan tertentu dengan zoom in.

Selain itu siswa dapat melihat hubungan atau perbedaan dari gambar yang ditampilkan dalam satu frame tanpa harus berpindah dari satu slide ke

(6)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No 1 April 2021, 27 – 35 32 slide yang lain, sehingga siswa lebih

mudah memahami materi yang dipelajari dan lebih termotivasi untuk belajar. Sedangkan pada kelas kontrol yang mendapat nilai 75 adalah 14 siswa dari 29 orang siswa atau sekitar 48%. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas kontrol masih rendah. Hal ini dapat disebabkan siswa tidak termotivasi untuk belajar, selain itu jam pelajaran yang diselingi dengan jam istirahat juga dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam memahami pelajaran yang dibawakan oleh guru.

Peningkatan hasil belajar siswa juga terlihat berdasarkan perolehan N- Gain pada Tabel 4, yang menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan rata- rata N-Gain 71 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan persentase rata- rata N-Gain 64.

Pada kelas eksperimen terdapat tiga indikator yang tuntas, yaitu menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain, menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur lewis dan menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mudah memvisualisasikan dan memahami konsep sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

Berbeda dengan pencapaian kelas eksperimen, pada kelas kontrol hanya terdapat satu indikator yang tuntas, yaitu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa yang belajar menggunakan media zooming presentation lebih baik dibandingkan

dengan pemahaman siswa pada pembelajaran tanpa menggunakan media zooming presentation.

Hal ini sesuai dengan fungsi media sebagai attention catcher dan kelebihan media zooming presentation yaitu dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa pada materi dengan adanya tampilan gambar dan animasi sehingga siswa terkonsentrasi kepada materi pelajaran yang dibawakan oleh guru.

Berdasarkan hasil penilaian aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kelas eksperimen lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran daripada kelas kontrol. Hasil analisis rata-rata aktivitas siswa selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa pada kelas dengan pembelajaran menggunakan media zooming presentation lebih tinggi yaitu 59,45 daripada rata-rata aktivitas siswa pada kelas dengan pembelajaran tanpa menggunakan media zooming presentation yaitu 51,67. Hal ini menunjukkan bahwa media zooming presentation dapat membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, perbedaan aktivitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol juga disebabkan oleh perbedaan waktu belajar. Kelas eksperimen belajar pada pagi hari (07.30–09.45), sedangkan kelas kontrol belajar pada siang hari (11.45–14.00). Hal ini juga menyebabkan kelas eksperimen lebih bersemangat untuk belajar daripada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil rekapitulasi keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dipadukan dengan

(7)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No 1 April 2021, 27 – 35 33 media zooming presentation. Pada

kelas eksperimen terlihat bahwa pembelajaran berlangsung dengan lebih baik. Seluruh fase pembelajaran dilakukan oleh sebagian besar siswa dengan lebih baik, sesuai dengan tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Namun, pada kelas kontrol yang diajar pada pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa menggunakan media zooming presentation, hanya sebagian kecil siswa yang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga peranan guru sangat dominan dan akhirnya pembelajaran mengarah ke pembelajaran teacher centered karena harus menjelaskan materi. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar siswa tidak termotivasi untuk belajar dan siswa merasa bosan dalam situasi belajar yang sama pada setiap proses belajar mengajar, meskipun diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat.

Berbeda dengan keadaan kelas eksperimen yang menggunakan media zooming presentation, siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar, hal ini tampak terlihat dari keseriusan dan keaktifan siswa dalam berdiskusi. Hal ini disebabkan media ini dilengkapi dengan animasi dan gambar serta tampilan zooming presentation yang dapat menarik perhatian siswa. Penjelasan diatas sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar mengajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa (Suyanti, 2010).

Penggunaan media pada pokok bahasan ikatan kimia dapat menarik minat dan motivasi belajar siswa. Hal ini searah dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jannah (2014) yang berjudul pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 12 Tangerang Selatan pada konsep suhu dan kalor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kelas yang diajar menggunakan media zooming presentation sebesar 77,57. Sedangkan siswa pada kelas yang tidak diajar menggunakan media zooming presentation sebesar 68.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji-t dan diperoleh thitung sebesar 1,7619 dan ttabel

pada tafar signifikansi 0,05 sebesar 1,6775. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, Ho ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media zooming presentation mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Parepare pada materi pokok ikatan kimia.

Secara keseluruhan penggunaan media zooming presentation dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Namun, dari kelebihan media zooming presentation yang dipaparkan diatas terdapat beberapa kekurangan.

Pengguna prezi harus memakai komputer yang memiliki performa yang baik untuk kelancaran dalam membuat dan menampilkan media zooming presentation.

Pembuatan media pembelajaran zooming presentation menggunakan aplikasi prezi desktop untuk memasukan animasi dan video harus pada format flash atau avi. Kemudian

(8)

Jurnal ChemEdu Vo/. 2 No 1 April 2021, 27 – 35 34 audio yang ingin digunakan hanya bisa

dimasukkan secara online. Format penyimpanan dalam bentuk adobe flash untuk pembuatan dengan menggunakan prezi online. Untuk mengedit objek secara offline yang ditampilkan pada media pembelajaran zooming presentation dapat dilakukan dengan menginstal aplikasi adobe air kemudian mulai mengunduh aplikasi prezi desktop dan menginstalnya.

Aplikasi ini dapat digunakan pada masa trial selama 30 hari.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media zooming presentation dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Parepare pada materi pokok ikatan kimia.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Parepare, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut;

1. Sebagai bahan pertimbangan guru bidang studi kimia untuk menerapkan pembelajaran dengan media zooming presentation sebagai alternatif media yang menarik dalam proses pembelajaran kimia khususnya pada materi pokok ikatan kimia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran menggunakan media zooming presentation agar lebih memperhatikan lisensi akun prezi yang digunakan agar lebih leluasa menggunakan aplikasi prezi secara offline dan menghasilkan media

zooming presentation yang lebih baik.

3. Bagi pengguna prezi sebaiknya menggunakan komputer dengan performa yang baik untuk kemudahan dalam membuat dan menampilkan prezi.

DAFTAR RUJUKAN

Ansyar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

Jannah, P.Z. 2014. Pengaruh Media

Pembelajaran Zooming

Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu Dan Kalor. Agustus 23, 2014. Skripsi untuk dipublikasikan, UIN Syarif Hidayatullah

Pecheny, A. 2010. Zooming User Interface In Presentations For Learning.

International Journal “Information Theories and Application”, 4 (17), 365-372. Jurnal Online Peron. B.E. & Stearns, A.G. 2010. A

Review Of A Presentation Technology: Prezi. Journal Of Research on Social Work Practice, 1-2. Jurnal Online

Ristanto, R.H. 2010. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Multimedia dan Lingkungan Riil Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Awal. Jurnal Online Universitas Sebelas Maret

Sadiman, A.S., dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian,

Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suyanti, R.D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

secara sistematis. 20 Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati perubahan siklus menstruasi yang dialami pengguna KB suntik di.. Jamaah Yasinan Al-Imroah.

Projek Akhir Arsitektur yang berjudul Museum Kopi di Kabupaten Semarang ini..

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran visual jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuat furnitur di Gereja

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengimplementasian redundant link dengan metode failover untuk mengatasi kegagalan link pada jaringan dimulai dengan

DPB digambarkan secara mendetail guna untuk mempermudahkan dalam mengevaluasi apakah tugas- tugas dipisahkan secara sesuai atau tidak.. Mengelola

Konverter power elektronik ( electronic power converter ) terdiri dari pengubah arus listrik dari DC ke AC ( inverter ), pengubah AC ke DC ( rectifier ), pengubah tegangan

Tanpa mengambil kira yang terdahulu, saya mengesahkan bahawa Bank diberikuasa untuk menentusahkan dan/atau membuat sebarang semakan dan/atau mendapatkan apa-apa maklumat

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia