• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Permendagri RI Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah, Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif

Urusan Perhubungan merupakan salah satu dari delapan belas urusan pemerintahan wajib yang bukan merupakan pelayanan dasar.

Dalam rangka pelaksanaan urusan wajib perhubungan dimaksud, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara menyusun Dokumen Rencana Strategis yang berpedoman pada dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2019-2023 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah dan digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Berlatarbelakang hal tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera menyusun Dokumen Renstra Dinas Perhubungan Tahun 2019-2023, yang berisi program dan kegiatan serta pendanaan indikatif untuk periode 5(lima) tahun.

(2)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Renstra Dishubsu Tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103) Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Daerah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 1959);

2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4) Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

6) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4800);

7) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);

(3)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

8) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

9) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6642);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6643);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6644);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6645);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara

(4)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022);

15) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

16) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4623);

17) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

19) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

20) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48).

21) Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang

(5)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah.

23) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023.

1.3 Maksud Dan Tujuan Maksud :

Menyusun arah dan kebijakan sebagai pedoman dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan pembangunan sektor Perhubungan di Provinsi Sumatera Utara selama 5 (lima) tahun kedepan yakni tahun 2019-2023.

Tujuan penyusunan Renstra Dinas Perhubungan adalah:

a. Menjabarkan visi dan misi Gubernur Sumatera Utara ke dalam program dan kegiatan pembangunan infrastruktur perhubungan untuk 5 (lima) tahun kedepan, sehingga dapat terwujud sesuai tujuan dan sasaran, dan arah kebijakan transportasi yang telah ditetapkan.

b. Mengidentifikasi potensi, sumber daya dan permasalahan pembangunan sektor transportasi, sebagai dasar untuk perumusan kebijakan, arah dan tujuan dan strategi pembangunan sektor transportasi di Sumatera Utara,

c. Mengintegrasikan dokumen perencanaan sektor perhubungan dengan sektor terkait lainnya untuk mewujudkan system transportasi yang selamat, aman, nyaman, efisien dan berkualitas.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rancangan Renstra Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023, serta susunan garis besar isi dokumen, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

(6)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Indonesia 86 Tahun 2017, sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan, terdiri dari :

Berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan Sistematika Penulisan.

Bab II. Gambaran Umum

Berisi Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

; Sumber Daya ; Kinerja Pelayanan ; Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan.

Bab III. Permasalahan dan Issu Strategis Perhubungan

Berisi : Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi ; Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ; Telahaan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota ; Telahaan RTRW dan KLHS RPJMD ; Penentuan Isu-Isu Strategis.

Bab IV. Tujuan dan Sasaran

Berisi : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Hubungan Tujuan dan Sasaran Dinas Perhubungan dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD.

Bab V. Strategi dan Arah Kebijakan Bab VI. Rencana Program dan Kegiatan

Bab VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Bab VIII. Penutup.

(7)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN

2.1 Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas

Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor: 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan Unsur pelaksana otonomi daerah Pemerintah Provinsi, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang perhubungan yang menjadi kewenangan Provinsi, Sekretariat, Bidang Lalu Lintas Jalan, Bidang Angkutan Jalan, Bidang Pelayaran, Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan serta tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi :

a. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang lalu lintas jalan, meliputi manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang angkutan jalan, meliputi pelaksanaan angkutan orang dalam trayek, angkutan orang tidak dalam trayek dan angkutan barang serta penyelenggaraan terminal;

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayaran, meliputi kepelabuhanan, pembinaan badan usaha dan jasa terkait angkutan pelayaran serta pembinaan angkutan rakyat, sungai, danau dan penyeberangan;

(8)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

d. penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang perkeretaapian dan pengembangan, meliputi penyelenggaraan prasarana perkeretaapian provinsi, koordinasi perencanaan lingkungan kerja prasarana perhubungan serta pemaduan moda dan teknologi perhubungan;

e. penyelenggaraan pelayanan administrasi internal dan eksternal;

f. penyelenggaraan tugas pembantuan di bidang perhubungan;

g. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. menyelenggarakan kepemimpinan, pembinaan, mensinkronisasikan, mengendalikan tugas dan fungsi Dinas;

b. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;

c. menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah;

d. menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang perhubungan;

e. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program lalu lintas dan angkutan jalan, pelayaran, perkeretaapian dan pengembangan serta usaha di bidang pelayanan perhubungan;

f. menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai perhubungan sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah;

g. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

(9)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

h. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas;

i. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, lalu lintas dan angkutan jalan, perkeretaapian, lingkungan perhubungan dan pengembangan usaha pelayanan perhubungan;

j. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang perhubungan;

k. menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga perhubungan lintas Kabupaten/Kota;

l. menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksana Teknis Dinas;

m. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain;

n. menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Kepala Dinas Perhubungan dibantu oleh:

a. Sekretaris, terdiri dari :

1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Kepala Sub Bagian Keuangan

3. Kepala Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik b. Kepala Bidang Lalu Lintas, terdiri dari :

1. Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas 2. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas

3. Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan c. Kepala Bidang Angkutan Jalan, terdiri dari :

1. Kepala Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek

2. Kepala Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Tyarek dan Angkutan Barang

3. Kepala Seksi Terminal

d. Kepala Bidang Pelayaran, terdiri dari :

(10)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

1. Kepala Seksi Kepelabuhanan

2. Kepala Seksi Badan Usaha dan Jasa Angkutan Pelayaran

3. Kepala Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

e. Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan : 1. Kepala Seksi Perkeretaapian

2. Kepala Seksi Lingkungan Perhubungan

3. Kepala Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan f. Kepala Unit Pelaksana Teknis

Mengacu pada Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 25 Tahun Tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, dalam rangka meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, maka dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang terdiri dari :

1. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sarana dan Prasarana (UPT.PSP).

UPT.PSP Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pengelolaan sarana dan prasarana perhubunganyang bersifat teknis, operasional dan/atau penunjang yang menjadi urusan Provinsi dan/atau penugasan, yang menyelenggarakan fungsi sbb :

a. penyelenggaraan penyusunan program dan kegiatan di bidang pengawasan, pengendalian dan pembinaan keselamatan serta koordinasi perencanaan diwilayah kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana operasional sarana angkutan jalan, sungai dan penyeberangan, perlintasan sebidang kereta api, pelabuhan pengumpan regional serta integrasi

(11)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

antar moda, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

c. penyelenggaraan pengadaan, pembangunan, pengawasan serta pemeliharaan / rehabilitasi sarana dan prasarana perhubungan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

d. penyelenggaraan pengawasan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, seperti fasilitas keselamatan lalu lintas jalan, terminal, sungai, dan penyeberangan, pelabuhan pengumpan regional, perlintasan sebidang kereta api dan fasilitas integrasi antar moda, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. penyelenggaraan bimbingan keselamatan terhadap operator/pemilik/asosiasi penyelenggaraan sarana angkutan jalan, sungai dan penyeberangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Adapun Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sarana dan Prasarana (UPT.

PSP) Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut:

1) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Langkat

2) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pematang Siantar 3) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Tanjung Balai 4) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Gunung Tua 5) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Dolok Sanggul 6) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kabanjahe 7) UPT. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Gunung Sitoli

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPT Pengelolaan Sarana dan Prasarana (UPT.PSP) dibantu oleh :

a. Sub Bagian Tata Usaha ;

(12)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

b. Kepala Seksi Operasional Prasarana dan Sarana Perhubungan ;

c. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Perhubungan ;

2. Unit Pelaksana Teknis Angkutan Danau dan Penyeberangan (UPT.ADP)

UPT. ADP mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang penyelenggaraan pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Danau dan Penyeberangan serta penegakan disiplin pegawai pada lingkup Unit Pelaksana Teknis Angkutan Danau dan Penyeberangan :

a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan di bidang Angkutan Danau dan Penyeberangan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan Angkutan Danau dan Penyeberangan dengan Organisasi Perangkat Daerah, Instansi Vertikal dan Kabupaten/Kota, sesuai standar yang ditetapkan;

c. penyelenggaraan fasilitas pelayanan angkutan danau dan penyeberangan;

d. penyelenggaraan administrasi internal dan eksternal;

e. penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya;

f. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, Kepala UPT.

Angkutan Danau dan Penyeberangan dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha ;

b. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan ;

(13)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

c. Seksi Keselamatan dan Pengawasan ;

Bagan struktur organisasi Dinas Perhubungan Prov. Sumut sebagaimana digambarkan pada tabel berikut :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Prov. Sumut

2.2 Sumber Daya

2.3 Kinerja Pelayanan Sektor Perhubungan 2.3.1 Transportasi Darat

Sistem prasarana transportasi darat meliputi : transportasi jalan, transportasi sungai dan penyeberangan serta transportasi kereta api berpengaruh langsung terhadap pembentukan struktur dan pola sebaran ruang aktifitas di wilayah daratan Sumatera Utara. Meskipun demikian, pola lokasi prasarana angkutan udara dan laut juga

(14)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

memberikan kerangka pembentukan struktur dan pola ruang melalui penguatan pada pembentukan struktur dan pola sebaran ruang aktifitas di wilayah yang terbatas, yakni penguatan pada fungsi sentralistik dari kota dimana bandara dibangun dan penguatan struktur wilayah sepanjang garis pantai dimana pelabuhan-pelabuhan dibangun.

Kedua jenis angkutan yang disebut terakhir ini lebih menentukan perkembangan wilayah dalam kaitan fungsinya sebagai outlet dan inlet bagi pergerakan penumpang dan barang antara Sumatera Utara dengan wilayah eksternalnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44 / 673 / KPTS / 2018 Tanggal 08 Juni 2018 menetapkan suatu keputusan berkenaan dengan penetapan ruas- ruas jalan sekunder yang didalamnya adalah jalan-jalan Provinsi yang terdapat di Sumatera Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(15)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Gambar 2.2

Peta Jaringan Jalan di Provinsi Sumatera Utara

(16)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

2.3.1.1 Terminal

Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi. Terminal penumpang menurut wilayah pelayanannya dikelompokan menjadi :

a. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Antar Kota Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi, Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan .

b. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi, Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan

c. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan.

Data Terminal penumpang di Provinsi Sumatera Utara dijelaskan sebagai berikut :

Tabel II.2

Terminal Berdasarkan Tipe Di Provinsi Sumatera Utara

No. Terminal Kab. /Kota Tipe

1 Amplas Medan A

2 Pinang Baris Medan A

3 Tanjung Pinggir P. Siantar A

4 Madya Tarutung Tapanuli Utara A

5 Sibolga Sibolga A

6 Padang Bulan Labuhan Batu A

7 Penyabungan Madina A

8 Madya Kisaran Asahan A

9 Sitinjo Dairi A

10 Kabanjahe Karo B

11 Sijambi Tanjung Balai B

12 Tanjung Beringin Langkat B

13 Bahorok Langkat B

14 Gunung Tua Paluta B

15 Sosorsaba Parapat Simalungun B

16 Perdagangan Simalungun B

(17)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

No. Terminal Kab. /Kota Tipe

17 Lubuk Pakam Deli Serdang B

18 Dolok Sanggul Humbahas B

19 Ikan Paus Binjai Binjai B

20 Tanjung Pura Langkat B

21 Selesai Langkat B

22 Pangururan Samosir B

23 Sipirok Tapsel B

24 Aek Kanopan Labura B

25 Kota Pinang Labusel B

26 Faekhu Gunung Sitoli B

27 Gamo Gunung Sitoli B

28 Sambu Medan C

29 Belawan Medan C

30 Veteran Medan C

31 Bukit Lawang Langkat C

32 P. Brandan Langkat C

33 Porsea Toba C

34 Siborongborong Tapanuli Utara C

35 Batu Nadua P. Sidimpuan C

36 Berastagi Karo C

37 Serbelawan Simalungun C

38 Dolok Masihul Sergei C

39 Perbaungan Sergei C

40 Pancur Batu Deli Serdang C

41 Deli Tua Deli Serdang C

42 Williem Iskandar Deli Serdang C

Tabel II.2

Status Terminal Tipe B Di Provinsi Sumatera Utara No. Terminal Tipe B Kab. /Kota Keterangan

1 Kabanjahe Karo Sudah diserahkan

ke Pemprov. Sumut 2 Sijambi Tanjung Balai Sudah diserahkan

ke Pemprov. Sumut 3 Tanjung Beringin Langkat Sudah diserahkan

ke Pemprov. Sumut

4 Bahorok Langkat Sudah diserahkan

ke Pemprov. Sumut 5 Gunung Tua Paluta Belum diserahkan

(18)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

No. Terminal Tipe B Kab. /Kota Keterangan 6 Sosorsaba

Parapat Simalungun Proses serah terima 7 Perdagangan Simalungun Belum diserahkan 8 Lubuk Pakam Deli Serdang Belum diserahkan 9 Dolok Sanggul Humbahas Belum diserahkan 10 Ikan Paus Binjai Binjai Belum diserahkan 11 Tanjung Pura Langkat Belum diserahkan 12 Selesai Langkat Belum diserahkan 13 Pangururan Samosir Belum diserahkan

14 Sipirok Tapsel Belum diserahkan

15 Aek Kanopan Labura Belum diserahkan 16 Kota Pinang Labusel Belum diserahkan 17 Faekhu Gunung Sitoli Belum diserahkan 18 Gamo Gunung Sitoli Belum diserahkan

2.3.1.2 Perlengkapan Jalan

Perlengkapan jalan merupakan salah fasilitas keselamatan jalan yang sangat berperan penting dalam upaya mewujudkan kondisi lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, tertib dan lancar. Sesuai dengan kewenangannya Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan pembangunan / pengadaan fasilitas perlengkapan jalan pada ruas jalan provinsi. Berdasarkan data realisasi pembangunan fasilitas perlengkapan jalan yang telah terpasang adalah sebagaimana ditunjukaan pada tabel dibawah ini.

(19)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Tabel II.3

Realisasi Pembangunan Fasilitas Perlengkapan Jalan 2018-2020

NO P E K E R J A A N T.A. 2018 T.A. 2019 T.A. 2020

TOTAL

VOL SATUAN VOL SATUAN VOL SATUAN

I Pengadaan dan

Pemasangan Rambu Lalu Lintas :

1 Dolok Sanggul - Pakkat –

Barus 300 buah - - - -

2 Sipangimbar - Bts. Paluta 200 buah - - - -

3 Aek nabara - Negeri Lama 230 buah - - - -

4 Ruas Kabanjahe - Kuta

Rakyat - - 110 buah - -

5 Sumbul Pegagan - Tiga Baru - Sumbul Jahe

- - 110 buah - -

6 Aek Kota Batu - Bts Tobasa - - 160 buah - -

7 SP. Pangkalan Susu -

Pangkalan Susu - - - - 100 buah Pemotongan

Anggaran Covid-19 8 Tanjung Pura - Tanjung

Selamat - - - - 130 buah

9 Tanjung Selamat - Simpang

Tiga Namu Unggas - - - - 115 buah

10 Simpang Tiga Namu

Unggas - Tangkahan - - - - 150 buah

J U M L A H 730 buah 380 buah 495 buah 1.605

II Pengadaan dan

Pemasangan Paku Jalan : 1 Sumbul Pegagan - Pariki –

Pangiringan - - 660 buah - -

2 Sp. 3 Muara - Muara –

Bakkara - - 660 buah - -

3 Aek Kota Batu - Bts.

Tobasa - - 660 buah - -

4 SP. Pangkalan Susu - Pangkalan Susu

- - - - 461 buah Pemotongan

Anggaran Covid-19 5 Tanjung Pura - Tanjung

Selamat

- - - - 560 buah

6 Tanjung Selamat - Simpang Tiga Namu Unggas

- - - - 530 buah

7 Simpang Tiga Namu Unggas - Tangkahan

- - - - 630 buah

J U M L A H - - 1.980 buah 2.181 buah 4.161

III Pengadaan dan

Pemasangan Marka Jalan :

1 Sipirok - SP. Tandosan – Simangambat

- - 9500 M' - -

2 Batas Asahan – Perdagangan

- - 8300 M' - -

3 SP. Pangkalan Susu -

Pangkalan Susu - - - - 849,99 M'

(20)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

NO P E K E R J A A N T.A. 2018 T.A. 2019 T.A. 2020 TOTAL

VOL SATUAN VOL SATUAN VOL SATUAN

4 Tanjung Pura - Tanjung

Selamat - - - - 700 M' Pemotongan

Anggaran Covid-19 5 Tanjung Selamat - Simpang

Tiga Namu Unggas - - - - 800 M'

6 Simpang Tiga Namu

Unggas - Tangkahan - - - - 1000 M'

J U M L A H - - 17.800 M' 3349,99 M' 21.150

IV Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan jalan Umum (LPJU) :

1 Sei Kepayang - - 10 Unit - -

2 Sigambal - bts Paluta - - 15 Unit - - Pemotongan

Anggaran Covid-19

3 Hutaimbaru- Sipiongot - - 15 Unit - -

4 SP. Tongkoh - SP.

Sinaman - - 14 Unit - -

5 Ruas Jalan Provinsi

Sumatera Utara - - - - 50 Unit

J U M L A H - - 54 Unit 50 Unit 104

V DELINEATOR

1 Dolok Sanggul - Pakkat – Barus

650 buah - - - -

2 Sei Bejangkar - Tanjung

Tiram 300 buah - - - -

3 Perbaungan - Pantai

Cermin 300 buah - - - -

4 Sp. Tiga Muara - Muara -

Bakkara ( Bts. Humbahas) 750 buah - - - -

5 Tanjung Selamat - Namu

Unggas - Tangkahan 400 buah - - - -

6 Sukarame - Salak 400 buah - - - -

7 Sipahutar - Pangaribuan - - 450 buah - - Gagal Tender

8 silimbat - parsoburan - - 260 buah - -

9 pematang siantar -

pematang raya - - 260 buah - -

10 Kabanjahe - Kuta Rakyat - - 260 buah - -

11 SP. Pangkalan Susu - Pangkalan Susu

- - - - 290 buah Pemotongan

Anggaran Covid-19 12 Tanjung Pura - Tanjung

Selamat

- - - - 310 buah

13 Tanjung Selamat - Simpang Tiga Namu Unggas

- - - - 300 buah

14 Simpang Tiga Namu Unggas - Tangkahan

- - - - 380 buah

J U M L A H 2.800 buah 1.230 buah 1.280 buah 5.310

VI GUARDRAIL Pemotongan

Anggaran Covid-19 1 Ruas Jalan Provinsi

Sumatera Utara

736 M

J U M L A H 736 M 736

(21)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

2.3.2 Transportasi Danau dan Penyeberangan

Di Sumatera Utara jaringan prasarana pelayanan transportasi danau dan penyeberangan terdapat di Kawasan Danau Toba yang melayani di 7(tujuh) wilayah kabupaten di kawasan tersebut, serta angkutan penyeberangan yang melayani di Kepualauan Nias, yakni pada lintas Sibolga – Gunungsitoli – Teluk Dalam – Pulau Tello. Untuk Kawasan Danau Toba, trayek angkutan yang melayani, antara lain yaitu : pelabuhan Tigaras – Simanindo, Tomok – Ajibata, Ajibata – Ambarita, Sipinggan – Muara, Balige – Onan Runggu. Jumlah kapal dan asal tujuan perjalanan kapal danau dan penyeberangan dikawasan Danau Toba dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

(22)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

(23)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Tabel Asal dan Tujuan Perjalanan Kapal Penyeberangan di Kawasan Danau Toba ASAL /

TUJUAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 KAPAL TRAYEK

1 50 50 1 34 135 4

2 50 13 8 2 18 1 92 6

3 50 13 13 2 3 3 84 6

4 1 8 13 1 23 4

5 50 34 1 85 3

6 18 1 11 2 1 4 1 1 6 5 2 52 11

7 11 3 14 2

8 1 3 2 3 9 4

9 1 1 1

10 4 4 1

11 1 1 1

12 3 18 3 24 3

13 18 3 21 2

14 3 3 6 2

15 5 5 10 2

16 5 5 10 2

17 6 1 5 1 1 1 5 2 22 8

18 1 1 2 2

19 1 1 2 2

20 5 5 2 12 3

21 2 2 2 6 3

151 124 82 23 40 50 12 6 1 4 1 1 27 21 6 10 5 28 2 2 1 12 6 615 72

(24)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023 Keterangan :

1. Parapat 2. Tomok 3. Tuk - Tuk 4. Tiga Raja 5. Batu Gantung 6. Ajibata

7. Onan Runggu

8. Ambarita 9. Lotung

10. Silima Lombu 11. Desa Horsik 12. Simanindo 13. Tiga Ras 14. Haranggaol

15. Muara

16. Pulau Sibandang 17. Balige

18. Janjirajak 19. Holbung 20. Nainggolan 21. Bakara

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui BUMD yakni PT.

Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) saat ini mengoperasikan 2 (dua) unit kapal Ferry (KMP. Sumut I dan sumut II) yang melayani lintas penyeberangan Tigaras-Simanindo, Onan runggu- Balige, dan Muara – Nainggolan.

Pelayanan intra moda transportasi danau di Danau Toba melayani antar Kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Simalungun, Tobasa, Tapanuli Utara, Dairi, Samosir dan Karo. Di Kawasan Danau Toba pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan untuk mengelilingi pulau Samosir terkendala dengan terjadinya pendangkalan pada daerah Tano Ponggol berada di Kecamatan Pangururan yang memerlukan pengerukan.

Sementara itu tingkat keselamatan transportasi danau (Laik Layar) untuk Kawasan Danau Toba belum sesuai dengan yang diharapkan, namun berbagai upaya telah dilakukan seperti memenuhi kelaik layaran dengan melakukan pengukuran kapal, pemberian life jacket, ring bouy, alat komunikasi, pemeriksaan manifest penumpang dan pembangunan stasiun pemantau cuaca.

Jaringan pelayanan transportasi sungai, danau dan penyeberangan yang ada di Provinsi Sumatera Utara meliputi:

a. jaringan pelayanan angkutan penyeberangan lintas negara yaitu Belawan – Malaysia dan Tanjung Balai – Malaysia;

b. jaringan pelayanan angkutan penyeberangan lintas provinsi yaitu Gunung Sitoli – Singkil, Pulau Telo –Teluk Bayur;

(25)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

c. jaringan pelayanan angkutan penyeberangan lintas kabupaten/kota yaitu Sibolga – Gunungsitoli, Sibolga – Teluk Dalam, Teluk Dalam – Pulau-pulau Batu, Ajibata – Tomok, Simanindo – Tigaras, Muara – Nainggolan,

d. jaringan pelayanan angkutan sungai dan danau lintas kabupaten/kota yaitu Belawan Lama – Batang Sere, Belawan Lama – Karang Gading, Ajibata – Tomok, Ajibata – Urat, Ajibata – Porsea, Balige – Onan Runggu, Balige – Mogang, Balige - Bakkara, Balige – Ajibata, Balige – Pangururan, Muara – Nainggolan, Muara – Balige, Muara – Tomok, Muara – Bakkara, Muara – Onan Runggu.

Dengan adanya Danau Toba dengan luas perairan yang sangat besar maka diperlukan angkutan yang menghubungkan wilayah antar tepi danau atau antara tepi danau dengan Pulau Samosir di bagian tengah Danau Toba. Pergerakan yang terjadi merupakan aliran pergerakan barang dan orang untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun pada beberapa wilayah pergerakan ini juga mendukung kegiatan pariwisata di kawasan Danau Toba ini.

Sampai saat ini kegiatan transportasi di Danau Toba merupakan kegiatan yang diusahakan oleh masyarakat, adapun untuk kebutuhan dermaga beberapa diantaranya merupakan program Pemerintah Sumatera Utara.

2.3.3 Jaringan Kereta Api

Perkeretaapian Di Sumatera Utara Di Awali Oleh Perusahaan Swasta Belanda Pada 17 Juli 1889 Yang Bernama Deli Spoorweg Maatchscapay (Dsm). Setelah Pendudukan Jepang Pada 01 Januari 1942 S.D 17 Agustus 1945, Seluruh Kereta Api di Indonesia berada dibawah pendudukan Tentara Jepang. Era Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 Perkeretaapian Di Sumatera Utara dikembalikan kepada Dsm Sampai masa dilakukan alih wewenang pada perusahaan milik Belanda kepada Penguasa Militer Daerah Sumatera Utara.

(26)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Mulai Tanggal 29 April 1963 Seluruh Kereta Api Ex Dsm menjadi bagian Djawatan Kereta Api (DKA) yang berpusat di Bandung. Dalam penguasaannya telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu :

− 28 Mei 1963 Menjadi Perusahaan Negara

− 15 September 1971 Menjadi Perusahaan Jawatan

− 30 Oktober 1990 Menjadi Perusahaan Umum

− 1 Juni 1999 Menjadi PT. Kereta Api Hingga Saat Ini.

Pergerakan barang melalui sarana kereta api mengalami penurunan dengan laju rata-rata -7,9 % per tahun selama kurun waktu 1992-1995.

Penurunan terbesar terjadi pada jenis komoditi perkebunan, sedangkan jenis komoditi pupuk mengalami peningkatan. Jaringan rel kereta api secara nyata terkonsentrasi di wilayah pantai Timur Sumatera Utara.

Dikaitkan dengan karakteristik pelayanan, moda kereta api relatif ekonomis dioperasikan untuk melayani angkutan penumpang dan barang jarak jauh. Berarti wilayah pantai Timur telah memiliki sistem aktifitas sosial-ekonomi yang memenuhi skala ekonomi bagi dioperasikannya moda transportasi kereta api. Wilayah pantai Barat dan dataran tinggi di bagian Tengah tidak memiliki infrastruktur jaringan kereta api oleh karena kondisi fisik wilayah yang tidak memungkinkan.

Jaringan Prasarana kereta api di Provinsi Sumatera Utara secara lengkap disajikan pada gambar berikut.

(27)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Gambar. Peta Ikhtisar Jalur KA Divisi Regional I Sumut

(28)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Tabel Perkembangan Jumlah Penumpang Kereta Api di Sumatera Utara Tahun 2015=2020

Bulan Realisasi

2015 % 2016 % 2017 % 2018 % 2019 % 2020 % Awal % Revisi

Januari 252.463 96,90 344.794 105 349.683 100 377.255 104 369.654 101 100

Februari 248.635 103 294.870 124 319.229 100 345.525 102 325.650 95 100

Maret 251.875 103 321.037 129 337.829 100 374.661 109 247.515 69 100

April 242.560 110 315.687 130 335.728 100 371.293 107 39.385 11 100

Mei 279.614 117 324.044 113 323.353 100 321.797 92 8.435 2 106

Juni 247.419 104 317.918 114 400.119 100 420.246 98 18.363 5 100

Juli 344.503 118 366.275 128 368.267 100 366.888 94 33.402 9 100

Agustus 256.143 109 305.215 118 336.398 109 336.939 102 50.134 14 148

September 278.510 116 331.428 122 328.315 97 313.655 89 71.082 21 189

Oktober 283.994 110 326.553 125 339.787 103 324.744 93 87.119 25 85

Nopember 275.848 114 321.702 126 358.694 110 332.184 94

Desember 337.347 116 372.811 112 401.669 106 381.092 92

Total 1.028.080 114,00 3.300.927 110 3.944.351 120 4.201.089 102 4.268.298 98,00 1.250.739 35 113

Tabel Perkembangan Pergerakan Barang Melalui Angkutan Keeta Api

KOMODITI REALISASI

2015 % 2016 % 2017 % 2018 % 2019 % 31-Oct-20 %

BBM 223.577 65 248.488 101 289.453 118 277.031 113 314.371 128 243.251 119 CPO 349.567 62 386.318 75 380.371 100 419.580 94 333.712 73 177.368 49 LATEKS 6.564 35 5.677 30 9.857 53 12.629 67 11.932 64 8.936 57 BHP 11.150 81 10.440 73 10.775 86 11.750 98 9.940 83 3.965 40 PETI KEMAS - - - - 81.827 32 115.134 46 161.005 58 161.513 70

LAIN LAIN - - - - - - - - 5.716 - 112.315 -

TOTAL 590.858 61 650.924 70 772.282 85 836.125 86 836.677 83 707.348 86

(29)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Tabel Okupansi Penumpang Kereta Api Bandara (Railink) Tahun 2013-2020

BULAN TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Januari 59.915 61.792 54.128 59.485 73.052 42.439 52.002 Februari 58.044 54.352 55.383 56.128 68.768 39.439 46.589

Maret 66.985 61.003 62.741 66.495 82.352 43.140 30.735

April 66.384 58.630 59.441 65.343 76.060 40.501 845

Mei 72.487 60.730 66.434 71.367 66.627 31.595 0

Juni 72.548 56.018 49.967 55.928 55.857 34.747 0

Juli 15.437 54.978 52.445 55.697 70.457 64.558 42.936 0 Agustus 66.714 71.568 60.845 63.238 72.692 54.391 46.415 5.315 September 46.216 72.991 55.218 61.954 70.595 54.252 42.382 4.294 Oktober 40.204 75.099 54.799 65.624 82.518 54.449 45.153 5.306 Nopember 45.236 75.078 59.168 64.814 78.552 51.305 48.761

Desember 59.775 76.741 57.785 64.812 79.206 46.716 50.630

TOTAL 273.582 822.818 692.785 724.233 828.766 748.387 508.138 145.086

(30)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

Gambar Grafik Okupansi Penumpang Kereta Api Bandara (Railink) Tahun 2013-2020

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

(31)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

2.3.4 Transportasi Laut

Sumatera Utara juga didukung oleh infrastruktur pelabuhan dan sarana angkutan laut yang melayani pergerakan lokal dan internasional. Salah satu pelabuhan utama yang dimiliki adalah Pelabuhan Belawan yang merupakan salah satu pintu gerbang transportasi laut di Sumatera Utara yang saat ini memegang peranan penting dalam pelaksanaan ekspor impor komoditi migas dan non migas dari dan ke Sumatera Utara.

Pelabuhan Belawan berada di dalam wilayah administratif Pemerintahan Kota Medan atau berjarak 23 KM dari kota Medan yang adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan dapat diakses melalui Jalan Provinsi, nasional, jalanTol atau Jalur Kereta Api. Pelabuhan Belawan memiliki alur pelayaran sepanjang 14.5 NM/26.8 KM dengan lebar 100 m dan kedalaman - 8 m LWS s.d – 10 LWS. Kolam pelabuhan dengan kedalaman 6 - 11 m LWS cukup memadai untuk menampung kapal-kapal berbobot besar maupun kecil. Gambar dan tabel berikut mejelaskan lay out Pelabuhan belawan serta berbagai jenis fasilitas dan kapasitas yang telah tersedia di Pelabuhan belawan.

Gambar 2.3. Layout Pelabuhan Belawan

Selain Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara juga memiliki Pelabuhan Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batubara. Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung tidak dalam satu irisan hinterland, melainkan akan menciptakan hinteland baru dengan

(32)

PERUBAHAN RENSTRA DISHUBSU TAHUN 2019-2023

mengoptimalkan pengembangan lahan dan pertumbuhan industri di sekitar Kuala Tanjung.

PT Pelindo I (Persero) telah selesai membangun Terminal Multipurpose Kuala Tanjung pada Desember 2018 dengan panjang dermaga 2x500 meter yang memiliki kedalaman -17 meter LWS, sehingga dapat menampung kapal 60.000 DWT.

Sejak Januari s.d September tahun 2020, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung telah melayani:

Container 36.775 teus

Liquid Bulk (ekspor CPO) 252.597 ton General Cargo 54.879 ton

Salah satu upaya optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal adalah kerjasama dengan Zhejiang Seaport Group dengan benefit:

Zhejiang Seaport membuka rute direct call dari Ningbo – Kuala Tanjung

Mempercepat pertumbuhan petikemas internasional

Menjadikan Kuala Tanjung sebagai pusat konsolidasi petikemas dari dan ke China

Gambar. Lokasi Pelabuhan Kuala Tanjung

Gambar

Tabel II.2
Tabel II.2
Tabel II.3
Tabel  Asal dan Tujuan Perjalanan Kapal Penyeberangan di Kawasan Danau Toba  ASAL /
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, fasilitas Pejalan Kaki,

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Rehabilitasi/ Pemeliharaan Rambu-rambu Lalin, Marka Jalan dan Fasilitas LLAJ Pemeliharaan Rambu-rambu JB: Barang/jasa JP: Barang 1

Pengadaan Fasilitas Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas (DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat). Belanja Pemeliharaan Rutin Fasilitas Jalan dan Keselamatan

Selain itu untuk membagi dan mengarahkan arus lalu lintas untuk lebih meningkatkan keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas maka dibuat marka jalan,

(3) Pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu lalu lintas, papan tambahan, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal

Hal ini dapat dilihat dari kurangnya rambu lalu lintas, marka jalan yang tidak ada dan beberapa marka jalan yang pudar, pengaman pagar/trotoar, kerusakan jalan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Duduksampeyan, meninjau kembali kelengkapan fasilitas keselamatan jalan yang sudah ada dan

Hasil Evaluasi Peningkatan Pemahaman KESIMPULAN DAN SARAN Penyuluhan tentang keselamatan berlalu lintas dengan materi aspek rambu lalu lintas, marka jalan, bagian jalan, dan