PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Tugas Akhir pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Palangkaraya
OLEH LEO FERNANDO
C1855201064
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PALANGKARAYA
2022
i
RANCANG BANGUN JARINGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK PADA LAB KOMPUTER SMA
NEGERI 10 PALANGKA RAYA PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Tugas Akhir pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Palangkaraya
OLEH LEO FERNANDO
C1855201064
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PALANGKARAYA
2022
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ... 3
1.5 Sistematika Penulisan... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Tinjauan Pustaka ... 5
2.2 Kajian Teori ... 5
a. Jaringan Komputer ... 7
b. Tipe Jaringan Komputer ... 10
c. Topologi Jaringan ... 12
d. IP Address ... 18
e. Router ... 20
f. Switch ... 20
g. Kabel Jaringan ... 21
h. Modem ... 23
i. Mikrotik ... 24
j. Bandwidth ... 26
k. Manajemen Bandwidth ... 26
l. Simple Queue ... 27
m. Winbox ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Lokasi Penelitian ... 28
3.2 Perencanaan Alat dan Bahan ... 30
3.2 Jenis Penelitian ... 31
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.5 Analisis Kebutuhan ... 33
a. Analisis Data ... 33
b. Analisis Proses ... 35
c. Analisis Kelemahan ... 36
3.6 Desain ... 36
a. Rancangan Topologi Jaringan Usulan ... 36
v
b. Rancangan Flowchart ... 37 3.7 Jadwal Penelitian ... 42 DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tinjauan Pustaka ... 5
Tabel 2. Pembagian IP Address ... 20
Tabel 3. Perangkat Keras Yang Digunakan ... 33
Tabel 4. Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 33
Tabel 5. Jadwal Penelitian... 42
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Topologi Star ... 13
Gambar 2. Topologi Bus ... 14
Gambar 3. Topologi Ring ... 15
Gambar 4. Topologi Tree ... 16
Gambar 5. Topologi Mesh ... 17
Gambar 6. Switch ... 20
Gambar 7. Kabel UTP ... 22
Gambar 8. Modem ... 24
Gambar 9. Mikrotik RB941-2nD ... 25
Gambar 10. Topologi Jaringan Yang Sedang Berjalan ... 35
Gambar 11. Topologi Jaringan Usulan ... 37
Gambar 12. Flowchart Mikrotik ... 38
Gambar 13. Flowchart Konfigurasi ... 39
Gambar 14. Flowchart Konfigurasi IP Address ... 40
Gambar 15. Flowchart Konfigurasi NAT ... 40
Gambar 16. Flowchart Konfigurasi Mangle ... 41
Gambar 17. Flowchart Konfigurasi Bandwidth ... 41
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat tugas pembimbing Tugas Akhir.
Lampiran 2. Lembar Konsultasi bimbingan Tugas Akhir.
Lampiran 3. Surat izin penelitian.
Lampiran 4. Lembar dokumentasi wawancara.
Lampiran 5. Surat tugas penguji seminar.
Lampiran 6. Berita acara penilaian seminar proposal Tugas Akhir.
Lampiran 7. Daftar hadir peserta seminar proposal Tugas Akhir.
Lampiran 8. Bukti kegiatan seminar.
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini penggunaan internet telah menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Segala informasi yang diperlukan bisa didapatkan dengan mengakses internet. Banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk mengakses internet, seperti kantor, kampus, hotel, sekolah dan tempat umum lainnya. Namun tidak jarang dijumpai bahwa kecepatan setiap client pada saat mengakses internet dalam satu jaringan tidak sama, karena itu perlu dilakukan manajemen bandwidth untuk mengendalikan pemakaian bandwidth yang akan digunakan oleh tiap client yang terhubung.
SMA Negeri 10 Palangka Raya merupakan instansi pendidikan yang berlokasi di Jl. Petuk Katimpun Km. 10 Cilik Riwut, Kota Palangka Raya yang memiliki ruangan lab komputer sebagai sarana dalam proses pembelajaran praktik dan ujian yang digunakan oleh siswa. Sistem jaringan yang digunakan untuk menghubungkan semua komputer pada lab menggunakan jaringan kabel. Namun ketika semua komputer terpakai ada beberapa komputer yang mengalami gangguan saat mengakses melalui internet karena masing-masing memiliki keperluan yang berbeda-beda seperti halnya melakukan browsing dan streaming karena belum adanya mekanisme manajemen bandwidth yang tepat untuk mengatur limit tiap client yang bertujuan agar semua client dapat menggunakan internet dengan
lancar walaupun semua client menggunakannya secara bersamaan dan mengoptimalkan kinerja koneksi internet yang tersedia.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis memberikan solusi untuk memecahkan masalah dengan “Rancang Bangun Jarimgan Menggunakan Mikrotik Pada Lab Komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di atas, maka rumusan masalah yang dapat diangkat sebagai berikut :
a. Bagaimana membuat rancang bangun jaringan menggunakan mikrotik pada lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya?
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas dan tidak menyimpang, maka masalah dibatasi sebagai berikut :
a. Penelitian ini dilakukan pada lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya.
b. Penelitian hanya terbatas pada perancangan jaringan, konfigurasi IP, topologi jaringan, implementasi dan monitoring.
c. Pembatasan bandwidth untuk pengguna internet dan mengoptimalkan fungsi firewall yang ada.
d. Menggunakan jaringan kabel LAN (Local Area Network).
1.4 Tujuan dan Manfaat a. Tujuan
1) Memberikan kenyamanan kepada pengguna dalam memaksimalkan fasilitas internet yang ada di lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya dengan manajemen bandwidth menggunakan mikrotik dengan simple queue sehingga setiap client mendapatkan bandwidth secara adil dan merata.
2) Memisahkan trafik browsing dan streaming serta memudahkan untuk monitoring jaringan terhadap trafik akses penggunaan jaringan.
b. Manfaat
Adapun manfaat penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi SMAN 10 Palangka Raya
Memberikan solusi kepada SMA Negeri 10 Palangka Raya untuk menangani masalah pembagian bandwidth pada setiap client dan monitoring trafik akses pengguna jaringan di lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya.
2) Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam manajemen bandwidth dan konfigurasi trafik jaringan serta sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana pada program studi Teknik Informatika di STMIK Palangkaraya.
3) Bagi STMIK Palangka Raya
Sebagai bahan referensi dan menambah koleksi karya ilmiah pada perpustakaan kampus STMIK Palangka Raya.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam proses penulisan laporan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahapan, diharapkan agar permasalahan yang diangkat dapat dimengerti dan dipahami secara keseluruhan. Oleh karena itu laporan ini disusun dalam bentuk bab-bab untuk menerangkan dengan lebih terperinci hasil penelitian yang dilakukan. Maka sistematika penulisan tugas akhir sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan hal-hal yang menjadi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan pembahasan tentang landasan teori yang diperlukan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini. Sumber- sumber teori ini dijadikan acuan dan panduan dalam melakukan penulisan teori.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan uraian tentang metode penelitian yang akan digunakan, analisa kebutuhan sistem jaringan dan topologi jaringan.
5 2.1 Tinjauan Pustaka
Didalam sebuah penelitian dibutuhkan dukungan dari hasil beberapa penelitian yang relevan sebelumnya telah ada dan berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti. Penulis akan menjelaskan serta menguraikan secara singkat beberapa penelitian yang memiliki topik serupa atau mendekati persamaan yang digunakan sebagai acuan penelitian. Setelah penulis melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan yang penulis lakukan terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Tinjauan Pustaka
No Penulis / Tahun
Topik
Penelitian Metode Pembahasan Hasil 1. (Ardiansa, et
al., 2017)
Manajemen Bandwidth dan Manajemen Pengguna pada Jaringan
Wireless Mesh Network dengan Mikrotik
Metode Simple Queue
Penelitian ini bertujuan untuk
memudahkan monitoring lalu lintas jaringan internet pada suatu
jaringan wireless mesh.
Menjadi solusi untuk
manajemen bandwidth pengguna dengan baik pada jaringan
WMN dari
setiap AP
(Access Point)
dan mampu
menerapkan self-healing dan self-configure dengan baik
No Penulis / Tahun
Topik
Penelitian Metode Pembahasan Hasil 2. (Supendar &
Handrianto, 2017)
Simple Queue Dalam
Menyelesaikan Masalah Manajemen Bandwidth Pada Mikrotik Bridge
Metode Simple Queue
Penelitian ini bertujuan untuk analisa terhadap besar pemakaian bandwidth yang diterima client
sebelum dan sesudah menggunakan mikrotik
Mampu melakukan manajemen bandwidth pada setiap PC yang terhubung ke jaringan LAN pada perusahaan PT. Anta Citra Arges (ACA) sehingga
menjaga kestabilan koneksi masing- masing client 3. (Doni, 2019) Implementasi
Manajemen Bandwidth Pada Jaringan
Komputer Dengan Router Mikrotik
Metode Simple Queue
Penelitian ini bertujuan dalam pengelolaan pembagian jumlah bandwidth dan merata bagi setiap user.
Mampu
mengoptimalkan sistem jaringan yang ada untuk setiap client di kampus UBSI Tangerang.
4. (Nadhif, et al., 2019)
Arsitektur Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode Queue Tree
Metode Queue Tree
Penelitian ini bertujuan untuk membantu admin dalam membagi bandwidth agar jaringan komputer menjadi rata dan stabil.
Mampu memberikan bandwidth dengan adil untuk setiap client yang sedang aktif internet dengan aktifitas
streaming, browsing, upload dan download.
No Penulis / Tahun
Topik
Penelitian Metode Pembahasan Hasil 5. (Hidayatullo
h & Rifa'i, 2020)
Penerapan Simple Queue Dalam
Pengelolaan Bandwidth Local Area Network
Metode Simple Queue
Penelitian ini bertujuan untuk membatasi penggunaan bandwidth dan mengatur batasan bandwidth untuk setiap client.
Batas maksimal upload dan download tidak melebihi
kecepatan maksimal yang sudah
ditentukan pada PT. Sumber Berkah Niaga.
2.2 Kajian Teori
a. Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sebuah jaringan telekomunikasi yang membolehkan node-node untuk saling berbagi sumber daya (resources). Jadi pada setiap jaringan komputer yang terhubung pada jaringan dapat melakukan pertukaran data dengan komputer lainnya, melalui suatu data link (media kabel atau media nirkabel/wireless).
(Sofana, 2017).
1) Syarat Sebuah Jaringan Komputer
Berdasarkan definisi mengenai jaringan komputer, maka untuk dapat disebut sebagai sebuah jaringan komputer, terdapat empat buah syarat yang harus dipenuhi. Keempat syarat tersebut yaitu :
a) Minimal terdapat dua buah perangkat/komputer yang terhubung.
Hubungan ini dapat menggunakan sarana kabel (wired) maupun nirkabel (wireless).
b) Terdapat pengguna didalamnya yang berinteraksi dengan pengguna lainnya maupun terhadap layanan dan penyedia layanan.
c) Terdapat data yang dipertukarkan di dalamnya. Selain data juga terdapat konten (teks, multimedia) maupun informasi (hasil pengolahan data).
d) Terdapat pemakaian secara bersama-sama (sharing) terhadap perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
2) Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi
Jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tipe transmisinya yaitu :
a) Broadcast network
Menurut Tanenbaum (2003:20), Broadcast network merupakan suatu komunikasi yang terjadi dalam sebuah jaringan, dimana paket data dikirimkan dari sebuah sumber ke seluruh komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Namun paket data hanya akan diproses oleh komputer tujuan. Sedangkan paket yang diterima bukan oleh komputer tujuan yang diabaikan.
b) Point to point
Menurut Tanenbaum (2003:20), Pada tipe transmisi point to point komunikasi pertukaran data terjadi antar dua komputer, sehingga untuk mencapai alamat tujuan sebuah paket data mungkin harus melalui beberapa host perantara terlebih dahulu. Karena itu
pada tipe jaringan ini pemilihan rute yang diambil sangat menentukan baik dan tidaknya koneksi.
3) Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skala
Jaringan komputer terbagi beberapa jenis jaringan yang memisahkan berdasarkan area atau skala dan terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
a) LAN (Local Area Network)
LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah Gedung atau kampus berukuran sampai beberapa kilometer. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik, yaitu: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
b) MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor, perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum.
c) WAN (Wide Area Network)
WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program- program aplikasi.
d) Internet
Internet adalah gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang berada diseluruh jaringan computer didunia, sehingga terbentuk jaringan dengan skala yang lebih luas dan global. Jaringan internet biasanya menggunakan protocol TCP/IP dalam mengirimkan paket data. Interner berasal dari kata Interconnected Network yang berarti hubungan dari beragam jaringan komputer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu komunikasi global. Dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan sistem global TCP/IP.
b. Tipe Jaringan Komputer
1) Peer to Peer
Pada jaringan ini tidak ada PC client maupun PC server karena semua PC melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server. Sistem operasi jaringan model peer to peer memungkinkan seorang user membagi sumber daya yang ada dikomputernya, baik itu file data, printer, dan peripheral lain. Namun, model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat.
a) Kelebihan jaringan peer to peer
(1) Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan satu PC yang sepenuhnya berfungsi sebagai server dan tidak digunakan
sebagai media kerja atau sering disebut dengan dedicated server.
(2) Mudah dalam instalasi programnya, hanya tinggal mengatur untuk operasi model peer to peer.
b) Kelemahan jaringan peer to peer
(1) Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi.
(2) Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas pengamanan server yang mencukupi.
2) Client Server
Pada jaringan client server terdapat satu atau beberapa PC server dan PC client. Komputer yang akan menjadi PC client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. PC client merupakan perantara untuk dapat mengakses data pada PC server, sedangkan PC server merupakan penyedia informasi yang diperlukan oleh PC client.
a) Kelebihan jaringan client server
(1) Terpusat, sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server.
(2) Keseluruhan komponen (client, network, server) dapat bekerja bersama.
b) Kelemahan jaringan client server
(1) Biaya pengadaan dan operasionalnya mahal.
(2) Ketika server drop, keseluruhan operasi pada jaringan akan terganggu.
c. Topologi Jaringan
Menurut Madcom (2015), Topologi jaringan merupakan gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan yang meliputi komputer server, komputer client, switch, pengkabelan, dan komponen jaringan yang lain.
Menurut Assidik (2015), Topologi jaringan merupakan sebuah desain jaringan komputer yang akan dibentuk serta menjelaskan bagaimana komputer-komputer tersebut dapat saling berhubungan satu sama lain.
Menurut Yuliandoko (2018), Topologi jaringan merupakan layout atau bentuk fisik dalam membentuk sebuah jaringan komputer atau dapat pula diartikan aturan-aturan dalam menghubungkan komputer-komputer secara fisik didalam suatu jaringan komputer.
Berikut adalah jenis-jenis topologi jaringan komputer yang sering digunakan :
1) Topologi Star
Menurut Robin Candra (2008:21), Topologi Star adalah topologi dimana masing-masing workstation dihubungkan langsung ke server, switch, atau hub. Pada topologi ini sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi.
Rancangan topologi star terdapat pada Gambar 1.
Gambar 1. Topologi Star (Sumber : maxmanroe.com, 2020) a) Kelebihan :
(1) Sangat fleksibel.
(2) Kontrol terpusat.
(3) Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
(4) Tingkat keamanan termasuk tinggi.
b) Kekurangan : (1) Boros kabel.
(2) Perlu pengamanan khusus.
(3) Kegagalan kontrol pusat dapat memutuskan semua komunikasi.
2) Topologi Bus
Menurut Virgiawan Listanto (2011:16), Topologi Bus sering disebut topologi backbone, dimana ada satu kabel yang dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujungnya ditutup dengan terminator atau terminating resistance. Rancangan topologi bus terdapat pada Gambar 2.
Gambar 2. Topologi Bus (Sumber : blogrouf.my.id, 2020) a) Kelebihan :
(1) Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel.
(2) Setiap komputer dapat terhubung secara langsung.
(3) Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru, dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
b) Kelemahan :
(1) Sering terjadi hang apabila lebih dari satu host memakai jalur yang sama.
(2) Bila terjadi gangguan disepanjang kabel pusat, maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
3) Topologi Ring
Topologi Ring (cincin) adalah topologi jaringan berbenuk rangkaian titik yang masing – masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga membentuk jalur melingkar seperti cincin. Menurut Athailah (2013:10) didalam topologi ring semua workstation dan sever
dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiga fungsi yang diperlihatkan dalam topoogi ring, yaitu :
a) Penyelipan Data
Penyelipan adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamatdan bit-bit tambahan lainnya.
b) Penerimaan Data
Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan caramembandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama, maka data kiriman disalin.
c) Pemindahan Data
Pemindahan data adalah proses ketika kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim, Karena tidak ada terminal yang menerimanya. Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berotasi dalam saluran.
Berikut ini rancangan topologi ring terdapat pada Gambar 3.
Gambar 3. Topologi Ring (Sumber : maxmanroe.com, 2020)
d) Kelebihan : (1) Hemat kabel.
(2) Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data, karena pada satu waktu, hanya satu node yang dapat mengirimkan data.
e) Kelemahan :
(1) Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku.
(2) Sulit mendeteksi kerusakan.
4) Topologi Tree
Menurut Alan Nur Aditya (2011:25), Topologi Tree (pohon) merupakan pengembangan dan kombinasi antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Topologi ini disebut juga dengan topologi jaringan bertingkat. Berikut ini rancangan topologi jaringan tree terdapat pada Gambar 4.
Gambar 4. Topologi Tree (Sumber : maxmanroe.com, 2020)
a) Kelebihan
(1) Dapat terbentuk suatu kelompok yang dibutuhkan setiap saat.
b) Kekurangan
(1) Apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka kelompok lain yang dibawahnya menjadi tidak efektif.
(2) Cara kerja jaringan relative lebih lambat.
5) Topologi Mesh
Menurut Winarno Sugeng (2011:21), Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat, dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lain yang ada di dalam jaringan. Sehingga setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju. Berikut rancangan topologi mesh terdapat pada Gambar 5.
Gambar 5. Topologi Mesh (Sumber : maxmanroe.com, 2020) a) Kelebihan
(1) Hubungan dediated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya
sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja.
(2) Memiliki sifat robust.
(3) Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin.
(4) Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
b) Kekurangan
(1) Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O.
(2) Instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit karena setiap komputer harus terkoneksi langsung dengan komputer lainnya.
(3) Biayanya relatif mahal.
d. IP Address
Menurut Alan Nur Aditya (2011:54), IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1. IP Address terdiri atas dua bagian, yaitu Network ID yang digunakan untuk menentukan alamat jaringan komputer dan Host ID untuk menentukan alamat host (computer, router, switch). Oleh sebab itu IP Address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.
Untuk mempermudah pemakaian IP Address dibagi dalam tiga kelas sebagai berikut :
1) IP Address Kelas A
IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP untuk kelas A dimulai dari 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx (1-126). IP kelas ini dapat menampung kurang lebih 16.777.214 (16 juta) alamat IP. Pada IP kelas A, network ID merupakan 8 bit pertama, sedangkan host ID merupakan 24 bit berikutnya.
2) IP Address Kelas B
IP Address kelas B biasanya digunakan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada kelas ini, network ID merupakan 16 bit pertama, sedangkan host ID merupakan 16 bit berikutnya IP Address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP dari kelas B berawal dari 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx (128-191).
3) IP Address Kelas C
IP Address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID pada kelas C merupakan 8 bit terakhir. IP kelas C dapat membentuk sekitar 2 juta network ID dengan jumlah host 256.
Range IP dari kelas C dimulai dari 192.0.0.xxx – 223.255.255.x (192- 223). Dapat dilihat dibawah ini adalah pembagian IP Address berdasarkan kelompok kelas pada Tabel 2.
Tabel 2. Pembagian IP Address
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask A xx-++nx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0 B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0 C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
Pengalokasian IP Address pada dasarnya adalah proses pemilihan network ID dan host ID yang tepat untuk jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai. yaitu mengalokasikan IP Address secara efisien.
e. Router
Menurut O’brien (2011 : 193), Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Router disebut sebagai peralatan jaringan yang meneruskan suatu paket data/informasi dan memilih rute terbaik untuk ditempuh untuk menyimpulkan data atau informasi tersebut.
f. Switch
Menurut Yuhefizar (2005:52), Switch adalah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai perangkat penghubung komputer satu dengan
komputer yang lain. Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melaui switch jaringan. Secara umum switch adalah sebuah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai concentrator yang memiliki bantak port untuk dihubungkan ke node-node hingga membentuk jaringan. Dapat dilihat switch yang terdapat pada Gambar 6.
Gambar 6. Switch (Sumber : computa.co.id, 2019) g. Kabel Jaringan
Menurut Madcom (2015), Kabel merupakan perangkat yang digunakan sebagai jalur untuk menghubungkan antara perangkat satu dengan perangkat lainnya. Terdapat beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan k omputer. Ada beberapa kabel jaringan antara lain sebagai berikut :
1) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Menurut Virgiawan Listanto (2011: 52), Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel yang banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel UTP ini tidak memiliki selubung pembungkus. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin. Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil dan harganya
lebih murah dibandingkan jenis lainnya. Konektor yang bisa digunakan untuk kabel UTP adalah RJ-45. Dapat dilihat kabel UTP yang terdapat pada Gambar 7.
Gambar 7. Kabel UTP (Sumber : teorikomputer.com, 2019) Untuk penggunaan koneksi komputer dikenal dua buah tipe penyambungan kabel UTP, yaitu :
a) Kabel Straight
Kabel straight adalah kabel yang menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Kabel straight adalah kabel yang kedua ujungnya memiliki warna yang sama.
b) Kabel Crossover
Kabel Crossover adalah kabel yang menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan warna yang berbeda.
2) Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus tembaga lain, diantaranya terdapat isolator.
3) Kabel Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai sebagai saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi dibanding dengan kabel coaxial atau UTP. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, yaitu :
a) Single mode
Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dari hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer.
b) Multi mode
Kabel multi mode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, serta mengirim data pada saat yang bersamaan pula. Kabel multi mode dapat menjangkau biasanya hanya mencapai 500 meter atau kurang.
h. Modem
Modem adalah singkatan dari modulator dan demodulator.
Modulator berfungsi untuk melakukan proses menumpangkan data pada sinyal informasi ke sinyal pembawa agar dapat dikirim ke pengguna melalui media tertentu, proses ini biasa disebut dengan proses modulasi.
Pada proses ini data dari komputer yang berbentuk sinyal digital akan diubah menjadi sinyal analog. Sedangkan demodulator berfungsi sebagai
proses mendapatkan kembali data yang dikirim oleh pengirim. Pada proses ini data akan dipisahkan dari frekuensi tinggi dan data yang berupa sinyal analog akan diubah kembali menjadi sinyal digital agar bisa dibaca oleh komputer. Berikut ini modem terdapat pada Gambar 8.
Gambar 8. Modem (Sumber : uenol-telecom.com, 2020) i. Mikrotik
1) Pengertian Mikrotik
Menurut Athailah (2013: 181), Mikrotik adalah sebuah merek dari sebuah perangkat jaringan, pada awalnya mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak (software) yang di-install dalam komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau perangkat jaringan yang andal, harga yang terjangkau serta banyak digunakan pada level perusahaan penyedia jasa internet (ISP).
2) Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah perusahaan kecil yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Russia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang Amerika yang bermigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. Tahun
1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan Ms-Dos yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova tetangga Latvia.
3) Jenis-jenis Mikrotik a) Mikrotik RouterOS
Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi yang diperuntukan sebagai router network. Mikrotik RouterOS sendiri adalah perangkat lunak (software) yang dapat membuat komputer biasa menjadi sebuah router network yang handal.
b) Mikrotik RouterBoard
Mikrotik RouterBoard adalah perangkat keras (hardware) buatan mikrotik yang menjalankan sistem RouterOS. Mikrotik RouterBoard seperti sebuah PC mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam processor, RAM, ROM, dan memori flash.
Berikut ini jenis Mikrotik RouterBoard yang digunakan untuk penelitian pada Gambar 9.
Gambar 9. Mikrotik RB941-2nD (Sumber : Mikrotik.com, 2019)
j. Bandwidth
Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya di sebut dengan bit per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu atau bisa didefinisikan sebagai lebar cakupan frekuensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi.
Terdapat dua jenis bandwidth yaitu bandwidth digital dan bandwidth analog. Bandwidth yang sering kita temui adalah bandwidth digital. Sedangkan pada bandwidth analog sering dijumpai oleh para penyedia layanan internet seperti ISP (Internet Service Provider) untuk menjelaskan besaran kecepatan koneksi internet yang akan ditawarkan.
k. Manajemen Bandwidth
Bandwidth Management System (BMS) adalah sebuah metode yang diterapkan untuk mengatur besarnya bandwidth yang akan digunakan oleh masing-masing client di sebuah jaringan sehingga penggunaan bandwidth akan terdistribusi secara merata. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk mengimplementasikan manajemen bandwidth ini diantaranya melalui proxy server, Quality of Service, traffic shapping, pembatasan bandwidth atau limiter.
l. Simple Queue
Simple Queue adalah salah satu fitur dalam manajemen bandwidth yang mudah dalam melakukan konfigurasinya, dimana pembagian bandwidthnya disetting secara tetap sehingga berapapun jumlah user yang online maka bandwidthnya tetap dan cenderung berkurang. Simple Queue merupakan cara termudah untuk melakukan manajemen bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download untuk tiap user.
m. Winbox
Winbox adalah sebuah software jaringan yang berfungsi sebagai konektivitas dan konfigurasi Mikrotik dengan menggunakan MAC address atau protocol IP. Dengan winbox user akan lebih mudah dalam melakukan konfigurasi Mikrotik RouterOS karena user dapat mengkonfigurasi mikrotik langsung dari komputer client dan dengan mode GUI sehingga lebih memudahkan user dalam proses penyetingan jaringan di mikrotik.
28 3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian yang berjudul “ Rancang Bangun Jarimgan Menggunakan Mikrotik Pada Lab Komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya “ akan dilakukan pada lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya yang berlokasi di Jl. Petuk Katimpun Km. 10 Cilik Riwut, Kota Palangka Raya. Adapun alasan memilih lokasi penelitian di lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya, sepengetahuan penulis belum adanya penelitian yang serupa. Selain itu di lab komputer tersebut belum menerapkan manajemen bandwidth dan monitoring trafik akses pengguna jaringan.
a. Struktur Organisasi
Adapun struktur pelaksanaan organisasi di SMA Negeri 10 Palangka Raya pada saat ini sebagai berikut :
1) Kepala Sekolah : Drs. H. Kaprawi, M.Pd 2) Wakil Kepala Sekolah Bid. Kurikulum : Luluk Absari S.Pd 3) Wakil Kepala Sekolah Bid. Kesiswaan : Doni, S.Pd
4) Wakil Kepala Sekolah Bid. Sarpras : Saidul Abror, S.Ag 5) Kepala Perpustakaan : Elok Margareth, S.Pd
6) Kepala Lab IPA : Yunita, S.Pd
7) Kepala Lab Komputer : Gusti Bina W. Akbar, S.Pd 8) Bimbingan Konseling : Dewi Wulandari, S.Pd
9) Ketua Pembina UKS : Sunarsih R. Putri, S.Pd 10) Ketua Pembina Pramuka : Rahmadi
11) Pembina Kerohanian Kristen : Lusiani S.PAK 12) Pembina Kerohanian Islam : Saidul Abror, S.Ag 13) Pembina Kerohanian Hindu : Mimik Amanah, S.Pd.AH
b. Visi dan Misi
1) Visi
Terwujudnya insan yang religius, cerdas, mandiri, berbudaya dan berkarakter lingkungan
2) Misi
a) Menyajikan pendidikan yang berkualitas, kreatif, inovatif, dan presentative.
b) Meningkatkan pengembangan profesi pendidikan maupun tenaga kependidikan.
c) Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
d) Melakukan kegiatan-kegiatan spiritual keagamaan.
e) Memberikan pelayanan pengembangan diri.
f) Membentuk budaya saling berinteraksi secara sehat.
g) Meningkatkan penguasaan ICT.
h) Terjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.
i) Meningkatkan budaya warga sekolah yang disiplin, jujur, dan bertanggung jawab.
3.2 Perencanaan Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua jenis, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
1) Perangkat Keras (Hardware)
Tabel 3. Perangkat Keras yang digunakan
No. Hardware Keterangan
1. Lenovo Legion 5 Processor : AMD Ryzen 5 (3.0 GHz) RAM : 16GB
Storage : SSD 512GB
2. Mikrotik RB941-2nD CPU : QCA9531-BL3A-R 650MHz.
RAM : 32MB
RouterOS License : Level 4 LAN Ports : 4
2) Perangkat Lunak (Software)
Tabel 4. Perangkat Lunak yang digunakan
No. Software Keterangan
1. Windows 10 Sistem operasi utama yang digunakan 2. Winbox v3.27. Tools Remote Access
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC). Adapun tahapannya sebagai berikut :
a. Analisa
Tahapan awal ini dilakukan analisa permasalahan yang muncul, analisa kebutuhan sistem yang sedang berjalan, analisia keinginan client dan analisa topologi jaringan yang ada saat ini.
b. Desain
Pada tahapan ini peneliti membuat gambar desain struktur topologi jaringan yang akan dibangun, diharapkan dengan topologi jaringan ini akan memberikan gambaran seutuhnya.
c. Implementasi
Pada tahapan ini peneliti melakukan instalasi mikrotik, setting interface, konfigurasi IP Address, gateway, DNS Server, NAT, mangle dan tahap implementasi manajemen bandwidth menggunakan simple queue di lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya.
d. Monitoring
Setelah implementasi telah selesai dilakukan kemudian masuk dalam tahap monitoring trafik akses pengguna jaringan untuk mengetahui hasil manajemen bandwidth yang telah dilakukan peneliti sudah berjalan sesuai keinginan dan tujuan awal yang ingin dicapai.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk menyusun proposal tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa tahapan penelitian sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara penulis dengan narasumber selaku pengurus di lab komputer dan siswa SMA Negeri 10 Palangka Raya untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan penggunaan koneksi internet.
b. Observasi
Pengumpulan data dan informasi dengan mengambil data serta dokumentasi di lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya dengan melakukan pengecekan terhadap infrastruktur jaringan.
c. Studi Literatur
Peneliti mencari dan membaca literatur yang berupa laporan penelitian dan jurnal-jurnal, serta artikel yang didapat dari internet berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas peneliti digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian.
3.5 Analisis Kebutuhan
Dalam bagian ini terdapat tiga tahapan yaitu analisis data, analisis proses dan analisis kelemahan.
a. Analisis Data
Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi dan studi literatur yang dilakukan oleh penulis terhadap penelitian ini, data-data yang dibutuhkan dalam pengembangan rancang bangun jaringan pada lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya adalah analisa sistem yang sedang berjalan, analisa client dan analisa topologi jaringan.
1) Analisa sistem yang sedang berjalan
Berikut ini beberapa spesifikasi perangkat keras yang ada di lab komputer sebagai berikut :
a) PC server berjumlah 1 unit dengan spesifikasi sebagai berikut : (1) Processor : Intel core 5 (3.4 GHz).
(2) Memory : 16GB RAM.
(3) Storage : Harddisk 1TB.
(4) Monitor : LG 22”.
b) PC client berjumlah 20 unit dengan spesifikasi sebagai berikut : (1) Processor : Intel core 3 (3.9 GHz).
(2) Memory : 4GB RAM.
(3) Storage : Harddisk 500GB.
(4) Monitor : Acer 22”.
c) Switch Tp-link TL-SG1024D 24-Port berjumlah 3 unit.
d) Modem ISP Fiberhome 30Mbps berjumlah 1 unit.
2) Analisa Client
Berikut beberapa fasilitas internet yang sering dimanfaatkan client beserta tujuannya, yaitu :
a) Media transfer data : melakukan pengambilan dan penyimpanan data secara elektronik, upload dan download.
b) Mesin Pencari (Search Engine) : mempermudah pencarian suatu informasi yang dibutuhkan secara cepat.
c) Streaming : menonton video materi pembelajaran berupa gambar, teks dan suara di youtube yang digunakan untuk menunjang pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan traffic yang padat tersebut diperlukan adanya manajemen bandwidth agar antara client yang melakukan browsing dan streaming tidak saling rebutan bandwidth satu sama lain yang mengakibatkan salah satu dirugikan.
3) Analisa Topologi Jaringan
Pada topologi jaringan di lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya yang sedang berjalan dengan jaringan kabel sebagai media transmisi yang menghubungkan perangkat komputer di jaringan.
Gambaran topologi jaringan yang sedang berjalan terdapat pada Gambar 10.
Gambar 10. Topologi Jaringan Yang Sedang Berjalan b. Analisis Proses
Pengembangan jaringan yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC).
Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, dimulai dari tahap analisa, desain, implementasi dan monitoring. Langkah demi langkah yang harus dilalui tahapannya harus berjalan sesuai urutan.
c. Analisis Kelemahan
Pada sistem sebelumnya pada lab komputer SMA Negeri 10 Palangka Raya belum memiliki mikrotik untuk manajemen bandwidth sehingga masing-masing PC client memiliki akses bandwidth yang tidak merata sehingga ada client yang mengalami gangguan saat menggunakan internet secara bersamaan dan belum adanya monitoring trafik akses pengguna jaringan.
3.6 Desain
Setelah melakukan analisa, tahapan selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah tahap perancangan desain topologi jaringan usulan dan rancangan flowchart.
a. Rancangan Topologi Jaringan Usulan
Pada sistem topologi jaringan usulan yang baru oleh peneliti terlihat bahwa alur jaringan dari Internet Service Provider (ISP) menuju ke modem kemudian terhubung ke mikrotik dengan jaringan kabel yang nantinya akan diteruskan ke switch untuk menghubungkan masing- masing komputer. Gambaran topologi jaringan usulan di lab komputer terdapat pada Gambar 11.
Gambar 11. Topologi Jaringan Usulan
b. Rancangan Flowchart
Pada proses pembangunan jaringan usulan, dalam hal ini perlu adanya gambaran rancangan flowchart yang digunakan untuk menggambarkan tahapan dalam pembangunan jaringan untuk implementasinya nanti.
1) Flowchart Mikrotik
Gambar 12. Flowchart Mikrotik
2) Flowchart Konfigurasi
Gambar 13. Flowchart Konfigurasi
3) Flowchart Konfigurasi IP Address
Gambar 14. Flowchart Konfigurasi IP Address 4) Flowchart Konfigurasi NAT
Gambar 15. Flowchart Konfigurasi NAT
5) Flowchart Konfigurasi Mangle
Gambar 5. Flowchart Konfigurasi Mangle 6) Flowchart Konfigurasi Bandwidth
Gambar 16. Flowchart Konfigurasi Bandwidth
3.7 Jadwal Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan penulis dibuat jadwal penelitian yang dibuat agar waktu dalam melakukan penelitian dapat diatur dengan baik dan dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh sebab itu, penulis membuat jadwal penelitian mengenai tahapan-tahapan yang akan dilakukan untuk penelitian yang terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jadwal Penelitian
No. Tahapan
September 2021
Oktober 2021
November 2021
Desember 2021
Januari 2022
Februari 2022 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1. Identifikasi
Masalah 2. Analisa
3. Desain
4. Implementasi 5. Monitoring 6. Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansa, G. F. E., Rakhmadhany, P. & Hanafi, M. H., 2017. Manajemen Bandwidth dan Manajemen Pengguna pada Jaringan Wireless Mesh Network dengan Mikrotik. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Volume 1, pp. 1226-1235.
Doni, F. R., 2019. Implementasi Manajemen Bandwidth Pada Jaringan Komputer Dengan Router Mikrotik. Evolusi: Jurnal Sains dan Manajemen , Volume 7, pp. 52-57.
Hidayatulloh, S. & Rifa'i, M. M., 2020. Penerapan Simple Queue Dalam Pengelolaan Bandwidth Local Area Network (Studi Kasus: PT Sumber Berkah Niaga). Jurnal Infortech, Volume 2, pp. 217-222.
Kusbandono, H. & Syafitri, E. M., 2019. Penerapan Quality Of Service (QoS) dengan Metode PCQ untuk Manajemen Bandwidth. Research : Journal of Computer, information system, & technology management, Volume 2, pp.
7-12.
Nadhif, M. F., Indriati, R. & Sucipto, 2019. Arsitektur Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode Queue Tree. Semin Nas Inovasi Teknologi UN PGRI Kediri, pp. 145-150.
Sofana, I., 2017. Jaringan Komputer Berbasis Mikrotik. Bandung : Informatika Bandung.
Supendar, H. & Handrianto, Y., 2017. Simple Queue Dalam Menyelesaikan Masalah Manajemen Bandwidth Pada Mikrotik Bridge. BINA INSANI ICT JOURNAL, Volume 4, pp. 21-30.