UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) MELALUI
PROGRAM IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SDN 1 BARU KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2019
Nurlini Aryatni, S. Pd. SD Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Baru
Jl. Sukma Arianingrat, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat Abstract
Based on the pre-research, teacher competence in implementing the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept is still low. This is indicated by the learning that has been carried out has not made students active in thinking, learning has not made students able to form problems, the learning that has been carried out has not trained students' creativity. Based on these problems, this study aims to improve teacher competence in the application of the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept through in- house training (IHT) programs. This research was conducted at SDN 1 Baru. The total number of teachers who became the subject of the study were 32 people. Data collection was carried out from January 2019 to March 2019. The data collection techniques in this study were observation, interviews and documentation techniques. In this pre-cycle, a score of 82 was generated, meaning that the competence of teachers in the application of the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept was sufficient, so it was necessary to continue the first cycle to further increase the competence of teachers in the application of the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept. In the first cycle, the teacher has begun to understand and be able to use the google classroom application and google form even though it is almost maximal because the score obtained from the observation is 168 with the criteria for the maximum score of each teacher: 3X 9 = 27 The maximum score of all teachers is 9 X 27 = 243 The expectation score is 75% X243= 182.25, which means that the teacher's competence in applying the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept is good. In cycle II, the teacher has started to understand and be able to use the google classroom application and google form and it is maximized because the score obtained from the observation is 237 with the criteria for the maximum score of each teacher: 3X 9 = 27 The maximum score of all teachers is 9 X 27 = 243 The expected score of 75% X243 = 182.25, which means that the teacher's competence in applying the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept is very good.
Keyword : Teacher Competence, Higher Order Thinking Skills and In House Training Program Abstraks
Berdasarkan pra penelitian, Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) masih rendah. Hal ini di tunjukkan dengan pembelajaran yang di laksanakan belum membuat siswa aktif dalam berpikir, pembelajaran belum membuat siswa dapat memformasikan masalah, pembelajaran yang di laksanakan belum melatih krativitas siswa. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini hendak meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) melalui program in house training (IHT). Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Baru. Jumlah seluruh dewan guru yang menjadi subyek penelitian adalah adalah 32 orang. Pengambialan data dilakukan pada tanggal Januari 2019 sampai dengan Maret 2019. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada pra siklus ini di hasilkan skor 82, artinya Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) cukup, maka perlu di lanjutkan siklus I untuk lebih miningkatkan lagi Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS). Pada siklus I, guru sudah mulai faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form walaupun sudah hampir maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 168 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X 9= 27 Skor maksimal semua guru 9 X 27 =243 Skor harapan 75% X243= 182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) baik. Pada siklus II, guru sudah mulai faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form dan sudah maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 237 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X 9= 27 Skor maksimal semua guru 9 X 27 =243 Skor harapan 75% X243= 182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) sudah sangat baik.
Keyword : Kompetensi Guru, Higher Order Thinking Skills dan In House Training Program PENDAHULUAN
Seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Guru sebagai ujung tombak perubahan dapat mengubah pola pikir dan strategi pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran.
Terciptanya manusia Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif dapat terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilaksanakan diberbagai lingkup dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan memberdayakan untuk berfikir tingkat tinggi (high order thinking).
Pemberian materi Sains disesuaikan dengan hakikatnya yaitu sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah, sehingga diharapkan akan terbentuk juga sikap ilmiah pada siswa. Penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis p r o y e k ( P ro j e c t b a s e d l e a r n i n g ) , pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning), belajar penemuan (Discovery/ inquiry) menjadi peluang bagi g u r u u n t u k m e n e r a p k a n k e g i a t a n pembelajaran pada level HOTS (Higher order thinking skill). Pada prakteknya, penerapan pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan karena guru harus menguasai materi dan strategi pembelajaran, guru pun dihadapkan pada tantangan dengan lingkungan yang diajarnya.
Oleh karenanya peneliti yang di sini berperan sekaligus sebagai kepala sekolah hendak meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) melalui program in house training (IHT).
Dari latar belakang itulah maka penelitian ini mengambil judul: “Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Penerapan Konsep Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) Melalui Program In House Training (IHT) di SDN 1 Baru Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2019”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Baru dengan subjek penelitian adalah guru yang ada di sekolah ini. Jumlah seluruh
dewan guru yang menjadi subyek penelitian adalah adalah 9 orang.
Kondisi di SDN 1 Baru adalah kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) masih rendah, oleh karena itu penulis akan melaksanakan program in house training (IHT) untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran HOTS.
Pengambialan data dilakukan pada tanggal Januari 2019 sampai dengan Maret 2019, dengan perincian kegiatan sebagai berikut:
1. Pra Siklus a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti belum mengadakan Program in house t r a i n i n g ( I H T ) . P e n e l i t i melaksanakan observasi awal untuk mengetahui kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS).
b. Tahap Pelaksanaan
Pra siklus adalah sebagai pembanding nanti bagaimana kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran HOTS sebelum di laksanakan Program IHT dan sesudah dilaksanakan Program IHT.
Pada pelaksanaan pra siklus, peneliti melakukan observasi dan wawancara terkait kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran HOTS.
c. Pengamatan
Pengamatan pra siklus d i l a k s a n a k a n m e l a l u i l e m b a r observasi yang sudah dibuat, penulis tinggal mengisi format lembar observasi saja.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
2. Siklus 1 a.Perencanaan
Pada tahap ini, yang penulis akan lakukan adalah merumuskan, mempersiapkan rencana jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan
Program IHT, membuat lembar observasi, dan mempersiapkan kelengkapan yang diperlukan dalam rangka analisis data.
b.Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari.
c.Pengamatan
Setelah proses Program IHT telah selesai dilaksanakan maka tahap selanjutnya akan dilakukan pengamatan terhadap kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran HOTS. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Program IHT dapat meningkatkan kompetensi guru.
d.Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya kegiatan yang telah dilakukan.
Teknik pengumpulan data memiliki peranan penting dalam penelitian, hal ini disebabkan oleh pentingnya data yang akan dijadikan sebagai pegangan dalam melakukan penilaian. Menurut Arikunto (2006:), jenis metode pengumpulan data terdiri dari tes, angket atau kuesioner, interview, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi. Berdasarkan hal tersebut maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Observasi, tes, wawancara dan dokumentasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pra siklus
Adapun persiapan yang peneliti lakukan sebelum penelitian adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru di SDN 1 Baru.
b. Melakukan observasi lanjutan untuk m e n c a r i i n f o r m a s i t e n t a n g kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS).
c. Pada pra siklus, peneliti belum mengadakan program in house training (IHT) karena pra siklus ini sebagai pembanding nantinya, bagaimana hasil kompetensi guru d a l a m p e n e r a p a n k o n s e p
pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) sebelum diadakan program in house training (IHT) dan sesudah di adakan program in house training (IHT).
d. Pada pra siklus, kepala sekolah atau peneliti meminta masing-masing guru melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Tabel 1
Lembar Observasi Pra Siklus
NO Indikator Sangat
Benar Cukup Benar Kura
ng Bena
r 1 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam berpikir
2 Guru mampu mampu melaksanakan pembelajaran yang membuat siswa dapat memformasikan masalah 3 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang melatih krativitas siswa 4 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih siswa menganalisis masalah 5 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mengkritik 6 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mencipta
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil Pra Siklus, dihasilkan skor 82, artinya Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) cukup, maka perlu dilanjutkan siklus I untuk lebih miningkatkan lagi Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS).
2. Siklus I a. Persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti mempersiapkan hal-hal berikut:
a) Peneliti membriefing guru-guru untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
b) P e n e l i t i m e n y i a p k a n l e m b a r observasi
c) Peneliti menyiapkan video tutorial bagaimana menggunakan aplikasi google classroom dan google form
b. Pelaksanaan
Dalam sebuah kegiatan sudah pasti terdapat waktu dan hari yang telah di tetapkan atau disepakati bersama dalam pelaksanaanya, begitu juga dengan Program in house training (IHT).
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu dari tanggal 5-7 Februari 2019. Untuk lebih jelasnya maka jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2 Jadwal Kegiatan 7 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mengevaluasi 8 Guru mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mengutarakan pendapat 9 Guru mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
N
o Waktu Acara Narasumber
HARI PERTAMA 1 07.30 –
08.00 Registrasi
2 08.00 –
08.30 Pembukaan Kepala
Sekolah
3 08.30 – 10.00
Materi seputar tentang pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
4 10.00 –
10.15 Istirahat
5 10.15 – 11.45
Kriteria pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
6 11.45 –
12.45 Ishoma
7 12.45 – 14.15
Konsep pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
8 14.15 -
selesai Penyimpulan Hari I
HARI KEDUA 1 07.30 –
08.00 Registrasi
2 08.00 –
08.30 Small Talk
3 08.30 – 10.00
Soal-soal pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
c. Observasi
Observasi yang di lakukan peneliti adalah dengan menceklist lembar observasi yang telah di buat.
d. Refleksi
Pada siklus I ini, guru sudah m u l a i f a h a m d a n m a m p u menggunakan aplikasi google c l a s s r o o m d a n g o o g l e f o r m walaupun belum maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 168 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X9=27 S k o r m a k s i m a l s e m u a g u r u 9X27=243 Skor harapan 75%
X 2 4 3 = 1 8 2 , 2 5 , y a n g b e r a r t i Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) baik.
Berdasarkan penelitian dari siklus I maka dihasilkan:
a) Guru sudah mampu mendownload aplikasi google classroom dan google form.
b) Mampu melaksanakan pembelajaran y a n g m e m b u a t s i s w a d a p a t memformasikan masalah.
c) Dapat melaksanakan pembelajaran yang melatih krativitas siswa.
d) Mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih siswa menganalisis masalah.
e) Melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mengkritik.
f) Melaksanakan pembelajaran yang dapat m e l a t i h k e m a m p u a n m e n c i p t a , mengevaluasi, mengutarakan pendapat dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
3. Siklus II a. Persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti mempersiapkan hal-hal berikut:
a) Peneliti membriefing guru-guru u n t u k m e l a k s a n a k a n pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
b) Peneliti menyiapkan lembar observasi
c) Peneliti menyiapkan video bagaimana tentang penerapan konsep pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
4 10.00 –
10.15 Istirahat
5 10.15 – 11.45
Latihan membuat soal pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
6 11.45 –
12.45 Ishoma
7 12.45 –
14.15 Tanya jawab guru dan nara sumber
8 14.15 -
selesai Penutup HARI KETIGA 1 07.30 –
08.00 Registrasi
2 08.00 –
08.30 Small Talk
3 08.30 – 10.00
Indikator pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
4 10.00 –
10.15 Istirahat
5 10.15 – 11.45
Praktek pembelajaran higher order thinking skills (HOTS)
6 11.45 –
12.45 Ishoma
7 12.45 –
14.15 Tanya jawab guru dan nara sumber
8 14.15 -
selesai Penutup
b. Pelaksanaan
Dalam sebuah kegiatan sudah pasti terdapat waktu dan hari yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dalam pelaksanaanya, begitu juga dengan Program in house training (IHT) yang ada di SDN 1 Baru jadwal siklus II yaitu di laksanakan selama dua hari.
c. Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan menceklist lembar observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi
Guru mulai faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form dan sudah maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 237 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X9=27 Skor maksimal semua guru 9X27=243 Skor harapan 75%X243=182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) sudah sangat baik.
Berdasarkan penelitian dari siklus II maka dihasilkan:
a) Guru sudah mampu mendownload aplikasi google classroom dan google form.
b) Mampu melaksanakan pembelajaran y a n g m e m b u a t s i s w a d a p a t memformasikan masalah.
c) Dapat melaksanakan pembelajaran yang melatih krativitas siswa.
d) Mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih siswa menganalisis masalah.
e) Melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mengkritik.
f) Melaksanakan pembelajaran yang dapat m e l a t i h k e m a m p u a n m e n c i p t a , mengevaluasi, mengutarakan pendapat dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Pembahasan
Pada pra siklus ini di hasilkan skor 82, artinya Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) cukup, maka perlu di lanjutkan siklus I untuk lebih miningkatkan lagi Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Pada siklus I, guru sudah mulai
faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form walaupun sudah hampir maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 168 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X 9= 27 Skor maksimal semua guru 9 X 27 =243 Skor harapan 75% X243= 182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) baik.
Pada siklus II, guru sudah mulai faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form dan sudah maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 237 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X 9= 27 Skor maksimal semua guru 9 X 27 =243 Skor harapan 75% X243= 182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) sudah sangat baik.
Berdasarkan penelitian dari Siklus I- siklus II maka dihasilkan:
g) Guru sudah mampu mendownload aplikasi google classroom dan google form.
h) Mampu melaksanakan pembelajaran y a n g m e m b u a t s i s w a d a p a t memformasikan masalah.
i) Dapat melaksanakan pembelajaran yang melatih krativitas siswa.
j) Mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih siswa menganalisis masalah.
k) Melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan mengkritik.
l) Melaksanakan pembelajaran yang dapat m e l a t i h k e m a m p u a n m e n c i p t a , mengevaluasi, mengutarakan pendapat dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
KESIMPULAN
Hasil ahir penelitian ini adalah Pada pra siklus ini di hasilkan skor 82, artinya Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) cukup, maka perlu di lanjutkan siklus I untuk lebih miningkatkan lagi Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Pada siklus I, guru sudah mulai faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form walaupun belum maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 168 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X 9= 27 Skor maksimal semua guru 9 X 27 =243
Skor harapan 75% X243= 182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) baik.
Pada siklus II, guru sudah mulai faham dan mampu menggunakan aplikasi google classroom dan google form dan sudah maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 237 dengan kriteria Skor maksimal tiap guru: 3X 9= 27 Skor maksimal semua guru 9 X 27 =243 Skor harapan 75% X243= 182,25, yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) sudah sangat baik.
SARAN
B e r d a s a r k a n k e s i m p u l a n d a r i penelitian, maka penulis pada bagian ini mengemukakan saran kepada:
1. G u r u a g a r t e r u s b e l a j a r d a l a m menggunakan aplikasi google classroom dan google form karena kurikulum bias sewaktu waktu berubah maka konsep penulisan RPP pun bias berubah.
2. Tiap lembaga sekolah hendaknya melakukan bimbingan husus kepada guru agar guru bisa memahami konsep penulisan RPP k13
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhson. 2004. Program in house training (IHT) Analisis Statistik dengan SPSS. Fakultas Ekonomi UNY. Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pada Pendekatan Sistem. Bumi Aksara.
Jakarta:
Hanik, Umi dkk. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skills) Pada Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pengabdhi Volume 6 Nomor 1. Universitas Trunojoyo Madura https://journal.trunojoyo.ac.id/
pangabdhi/article/view/7101
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan S e r t i f i k a s i G u r u . R e m a j a Rosdakarya. Bandung:
M u s f a h , J e j e n . 2 0 1 5 . P e n i n g k a t a n Kompetensi Guru melalui Program in house training (IHT) dan Sumber B e l a j a r Te o r i d a n P r a k t i k . Prenadamedia Group. Jakarta
Wibawa, Ramadhan Prasetya dan Agustina, Dinna Ririn. 2019. Peran Pendidikan Berbasis Higher Order Thinking Skills (Hots) Pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama di Era Society 5.0 Sebagai Penentu Kemajuan Bangsa Indonesia. Equilibrium:
J u r n a l I l m i a h E k o n o m i D a n Pembelajaran, Volume 7 Nomor 2 http://ejournal.unipma.ac.id/
index.php/equilibrium/article/view/
4779