91
JPM Vol 2/ No.1/2021
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)
Analisis Pengaruh PAD,DAK, dan DAU
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Temanggung Caturningsih1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.) Pengaruh PAD terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung. 2) Pengaruh DAU terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung. 3) Pengaruh DAK terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga pemerintahan terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah PAD, DAK,DAU dan PDRB Kabupaten Temanggung. Sampel dalam penelitian ini Kabupaten Temanggung selama periode 5 tahun. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah Eviews 10 dengan menggunakan analisi regresi linear berganda yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD, DAU, dan DAK berprngaruh tidak signifikan terhadap PDRB.
Kata kunci: PAD, DAK, DAU, PDRB
Abstract
This study aims to understand: 1.) The Effect of Regional Original Revenues on economic growth in Temanggung Regency.
2) Effect of General Allocation Funds on economic growth in Temanggung Regency. 3) Effect of special allocation funds on economic growth in Temanggung Regency. 4) Effect of Regional Original Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU) and Special Allocation Fund (DAK) simultaneously on Economic Growth in Temanggung Regency 2015-2020 The research method used is quantitative using secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and related government agencies. The population in this study were PAD, DAK, DAU and GRDP of Temanggung Regency. The sample in this study was Temanggung Regency for a period of 5 years. Data collection method with documentation. The analytical tool used was Eviews 10 using multiple linear regression analysis that included normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, t test and F test. The results showed that PAD, DAU, and DAK had no significant effect on economic growth.
Keywords: PAD, DAK , DAU , Economic Growth
92
PENDAHULUAN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan pemerintah daerah selama satu tahun yang ditetapkan oleh peraturan daerah. APBD dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi pemerintah daerah kepada masyarakatnya mengenai prioritas pengalokasian yang dilakukan oleh pemerintah daerah setelah berkoordinasi dengan pihak legislatif, DPRD.
Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD) memiliki peranan yang cukup penting dalam mempercepat gerak roda pembangunan di setiap daerah, terutama dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Sebagaimana untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan dana besar keseluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di seluruh wilayah Indonesia. Semenjak diberlakukannyadesentralisasi pemerintahan daerah maka saat ini hampir sepertiga dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) telah dialokasikan ke daerah.
Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah.Dengan ditetapkannya UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah dan UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kedua Undang- Undang tersebut telah memberikan kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. Kewenangan dimaksud diantaranya adalah keleluasaan dalam mobilisasi sumber dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.
Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Temanggung
Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Temanggung
PDRB Kabupaten Temanggung memiliki perubahan yang tidak signifikan terlihat dari perubahan nilai PDRB Kabupaten Temnggung dari tahun ke tahun. PDRB Temanggung paling tinggi tahun 2019 yakni sebesar 21.657.397 juta rupiah dan paling rendah dalam lima tahun terakhir pada tahun 2015 yaitu 16.139.712 juta rupiah. Akantetapi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung mengalami penurunan sebesar 0.22 persen. Kabupaten Temanggung memiliki sumber ekonomi yang berasal dari pariwisata, industri,transportasi dan hal ini tentunya akan memberikan pengaruh bagi pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten
Temanggung. Pajak dan retribusi daerah yang bersumber dari berbagai kegiatan ekonomi tersebut masuk ke dalam PAD, merupakan yang berasal dari restribusi daerah, pajak daerah, dan pendapatan asli yang sah, DAK merupakan dana alokasi khusus digunakan untuk kegiatan khusus, DAU merupakan dana alokasi umum digunakan untuk desentralisasi.
Tahun PDRB (juta rupiah ) Laju
Pertumbuhan 2015 Rp16.139.712 5.24
2016 Rp17.548.930 5.02 2017 Rp18.807.712 5.03 2018 Rp20.254.483 5.13 2019 Rp21.657.397 5.05
93
LANDASAN TEORI
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Halim (2001) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Menurut Bratakusumah & Solihin (2002) pengertian PAD adalah pendapatan yang berasal dari dalam daerah yang bersangkutan guna membiayai kegiatan - kegiatan daerah tersebut. Dalam kenyataannya PAD terdiri dari empat jenis pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
Selanjutnya, Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Pemerintah pusat memberikan bantuan berupa DAU yang besarnya sekurang- kurangnya 26% dari penerimaan dalam negeri yang ditetapkan dalam APBN. Untuk daerah provinsi menerima sebesar 10% dari DAU yang ditetapkan, sedangkan kabupaten/kota sebesar 90%. Pengaturan lebih lanjut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 104 tahun 2000 yang menyatakan bahwa pembagian DAU kepada seluruh provinsi dan kabupaten/ kota di Indonesia berdasarkan bobot dari masing masing daerah, yang ditetapkan berdasarkan atas kebutuhan wilayah otonomi daerah dan potensi ekonomi daerah.
Sementara itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan khusus.
Pengalokasian DAK memperhatikan
ketersediaan dana dalam APBN, yang berarti bahwa besaran DAK tidak dapat dipastikan setiap tahunnya. DAK diberikan kepada daerah
apabila daerah menghadapi masalah-masalah khusus.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang disajikan
berupa angka, mulai dari pengumpulan data, interpretsi terhadap data tersebut serta penampilan dari hasil penelitian ini diwujudkan dalam angka.
Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yaitu Pemerintah Kabupaten Temanggung, Badan Pusat Satistika Kabupaten Temanggung dan Kementrian Keuangan RI. Data yang digunakan merupakan data tahunan mulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Target/Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Temanggung serta tingkat pertumbuhan ekonoml (PDRB) di tahun yang sama. Pemilihan rentang tahun pengambilan data hanya tahun 2015 sampai tahun 2019 dan tidak mengambil tahun terbaru disebabkan karena keterbatasan informasi yang diperoleh. Sampel dalam penelitian Ini adalah Kabupaten Temanggung.
Prosedur
Langkah-langkah yang dilakukan dalm penelitian kuantitatif :
94
a) Memilih Masalah
b) Melakukan Studi Pendahuluan c) Merumuskan Masalah Rancangan
Penelitian
d) Merumuskan Anggapan Dasar dan Hipotesis
e) Memilih Pendekatan
f) Menentukan Variabel dan Sumber Data
g) Menentukan dan Menyusun Instrumen
h) Mengumpulkan Data
i) Menganalisis Data Pelaksanaan j) Menarik Kesimpulan
k) Menulis Laporan
Pembuatan LaporanData
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dan informasi dalam penelitian digunakan metode pengumpulan data sekunder Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, maka pengumpulan data dan informasi tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan RI.
2. Data atau infomasi yang diperoleh dari buku refrensi, jurnal, laporan yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Pengambilan data dari Laporan Keuangan Kabupaten Temanggung.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model data panel dengan pendekatan regresi linier berganda.
Alat analisis
Analisis Regresi Berganda adalah pendekatan yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Alat analisis yang digunakan adalah Eviews 10. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
PAD, DAU, DAK sedangkan variabel bebasnya meliputi pertumbuhan ekonomi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memperoleh model regresi yang memberikan hasil Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), model tersebut perlu diuji asumsi klasik dengan metode Ordinary Least Square (OLS) atau
4
pangkat kuadrat terkecil biasa.
3.1.1 Uji Normalitas
95
3
2
1
0
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03
Pengujian normalitas dalam penelitian ini pendekatan analisis grafik normal probability Plot hasil yang diharapkan tidak signifikan karena nilai probbilits jarque- bera lebih dari 0,05 maka tidak terjadi penyimpangan ( pelanggaran normalitas residual atau dapat dikatakan residual terdistribusi normal. 3.1.2 Uji multikolinearitas
Variance Inflation Factors
Date: 06/29/20 Time: 10:02
Sample: 1 5
Included observations: 5
Variable
Coefficient Variance
Uncentered Centered VIF VIF
PAD 5.87E-24 1046.207 27.24194 DAU 1.71E-24 4042.919 6.609809 DAK 5.14E-25 77.76494 13.67484
C 0.518324 1940.555 NA
Hasil uji multikolinearitas ini dapat kita lihat bahwa terdapat variabel yang memiliki nilai lebih dari 0,8 sehingga dapat disimpulkan terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi.
3.1.3 Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 0.498043Prob. F(3,1) 0.7485 Obs*R-squared 2.995293Prob. Chi-Square(3) 0.3924 Scaled explained
SS
0.101351 Prob. Chi-Square(3)
0.9917
Test Equation:
Dependent Variable:
RESID^2
Method: Least Squares Date: 06/29/20 Time:
07:42
Sample: 1 5
Included observations: 5
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.006043 0.009691 -0.623616 0.6450 PAD -2.81E-14 3.26E-14 -0.862508 0.5469 DAU 1.34E-14 1.76E-14 0.760521 0.5861 DAK 9.52E-15 9.65E-15
0.986862
R-squared 0.599059 Mean dependent var 0.000267 Adjusted R-
squared -0.603766 S.D. dependent var 0.000388
S.E. of regression
0.000492Akaike info criterion
- 12.40601
Sum squared resid
2.42E-07 Schwarz criterion
12.71846 Series:
Residuals Sample 1 5 Observations 5
Mean
7.11e-16
Median 0.003925 Maximum 0.020310 Minimum -
0.029809 Std. Dev. 0.018272 Skewness
Kurtosis -
0.823609 2.691846 Jarque-Bera 0.585059 Probability 0.746373
96
Log likelihood 35.01502
Hannan-Quinn criter. - 13.24459 F-statistic 0.498043 Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic) 0.748518
1.859799
Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Breusch-Pagan-Godfrey
menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai p sebesar 0.3924 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel pada model persamaan regresi tersebut
bebas dari masalah
heteroskedastisitas. Hasil dri pengujian pada penelitian ini adalah signifikan karena menerima ho dan nilai probabilitas diatas 0,05 yang berarti signifikan.
Pengujian Hipotesis
Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh suatu variable independen terhadap variable dependen.
Dengan menggunakan hipotesis : Ho : Tidak Berpengaruh
Ha : Berpengaruh
Jika nilai t hitung < t table , artinya Ho diterima Jika nilai t hitung > t table , artinya Ho ditolak
Dari ketiga variabel x memiliki probabilitas
> 0,05 maka seluruh variabel x memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel y. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan dilakukan untuk melihat pengaruh variable independen secara bersama-sama terhadap variable dependen. Dari hasil regresi di atas dapat dilihat bahwa nilai Prob(F- statistic) sebesar 0.250247 atau lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel x memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel y.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. PAD memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap PDRB. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi pada variabel PAD lebih besar dari 0,05 sehingga H1 yang menyatakan bahwa variabel PAD memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap PDRB.
2. DAU berpengaruh tidak signifikan terhadap PDRB. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi pada variabel DAU sebesar 0.2110 atau lebih besar dari 0,05, sehingga H2 menyatakan bahwa variabel DAU berpengaruh tidak signifikan terhadap PDRB.
3. DAK juga memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap PDRB. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi pada variabel DAK sebesar 0.9312 atau lebih besar dari 0,05, sehingg H3 menyatakan bahwa variabel DAK memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap PDRB.
Saran
1. Mengingat peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang menjadi salah satu factor penentu dalam menumbuhkan perekonomian dan memacu keberhasilan dalam upaya memerangi kemiskinan, serta pengangguran di daerah, maka perlu ditinjau kembali bagaimana tata cara perencanaan dan pengalokasian serta pelaksanaan kegiatan anggaran agar dapat memberi kontribusi maksimal bagi perekonomian.
97
2. Daerah-daerah di Kabupaten Temanggung perlu untuk menaikan derajat kemandirian dengan mamanfaatkan potensi yang dimiliki agar mampu membangun daerah sesuai dengan prioritas daerah masing-masing, karena peranan pemerintah daerah yang dianggap lebih mampu untuk menjalankan kegiatan dan mengetahui kebutuhan daerah. Dengan adanya kemampuan daerah yang lebih baik maka akan memberikan dampak yang akan memacu perekonomian daerah daerah di Kabupaten Temanggung.
Implikasi dan Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan dalam penelitian penelitian berikutnya, adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan rentang tahun yang digunakan dalam pengambilan data hanya 5 tahun yaitu tahun 2015 sampai tahun 2019 dan tidak mengambil tahun terbaru disebabkan karena keterbatasan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Temanggung dan
Kementrian Keuangan.
2. Objek penelitian yang digunakan kurang luas karena hanya menggunakan sampel Kabupaten Temanggung saja sehingga hasil
DAFTAR PUSTAKA
http://aceh.lan.go.id/wpcontent/uploads/201 8/10/Modul-Eviews-
https://temanggungkab.bps.go.i
d/statictable/2020/02/28/237/pdrbkabupaten- temanggung- atas-dasarharga-berlaku-menurut- lapanganusaha-juta-rupiah-2010---2019.html
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/
apbd
http://repo.polinpdg.ac.id/396/
http://www.journal.uinjkt.ac.id/in dex.php/esensi/article/view/2340
penelitian tidak dapat sepenuhnya menjadi landasan untuk menangkap permasalahan yang ada di Indonesia.3. Variabel yang diteliti hanya menggunakan tiga variabel saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi( PDRB ) yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).