• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAH RAGA SENAM DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI NON AKADEMIK SD NEGERI 2 JANTURAN PENGASIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAH RAGA SENAM DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI NON AKADEMIK SD NEGERI 2 JANTURAN PENGASIH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAH RAGA SENAM DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI NON AKADEMIK SD

NEGERI 2 JANTURAN PENGASIH Kemiran, S.Pd.

Sekolah Dasar Negeri 2 Janturan

ABSTRAK

Tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah, kepala sekolah harus mempunyai jiwa visioner jiwa integritas, adaptasi dan penentu arah (direction setter), jiwa terbuka dan agen perubahan (agent of change), jiwa positif, jiwa disiplin dan jiwa kompetisi. Pada tulisan ini kepala sekolah memilih salah satu kegiatan pengelolaaan sekolah pada jenis kegiatan ekstrakurikuler olah raga senamdalam rangka peningkatan prestasi non akademik.

Pada tahun pertama ditugaskan menjadi kepala sekolah di SD N 2 Janturan, tingkat kedisiplinan siswa peserta ekstrakurikuler olah raga senam masih rendah. ditandai dengan masih banyak siswa yang terlambat datang di sekolah, dan kurang semangat saat berlatih olah raga. Hal ini pun juga membuat guru olah raga senam terimbas menjadi kurang bersemangat dalam melatih siswa. Maka perlu dibuat aturan dan tata tertib agar proses pembelajaran ekstrakurikuler olah raga senam menjadi lebih bermanfaat. Hal ini diperlukan juga tindakan dari kepala sekolah mesupervisi dan mengevaluasi kegiatan ekstrakurikuler olah raga. Selain itu perlu keteladanan terus menerus dari guru ekstrakurikuler olah raga. Diperlukan teknik yang diterapkan dalam memelihara disiplin berlatih agar tercapainya pembelajaran yang optimal, diantaranya memulai berlatih olah raga senam tepat waktu, merespon setiap siswa yang kurang bersemangat, pemberian reward (pujian), tidak memberikan ancaman, mengontrol aktivitas, menghindari perlakukan istimewa, dan melarang membawa permainan dari rumah. Tindakan kepala sekolah melakukan supervisi dan evaluai secara terprogram.

Pengelolaan ekstrakurikuler olah raga senam yang efektif berdampak positif, diantaranya: (1) kegiatan supervisi dan evaluasi yang dilakukan kepala sekolah menciptakan ketertiban dalam kehadiran dan antusias berlatih olah raga senam(2) Kedisipilinan siswa dapat dibentuk dengan pembiasaan dan keteladanan.; (3) Pendisiplinan melalui pembiasaan dan keteladanan menciptakan suasana belajar-mengajar yang harmonis, tertib, nyaman dan menyenangkan; (4) Prestasi non akademik ekstrakurikuler olah raga senam menunjukkan hasil yang memuaskan hal ini ditunjukkan pada tahun 2018 untuk senam angguk mendapat juara 3, tahun 2019 meningkat menjadi juara 2 ditingkat Kabupaten. Pada tahun 2019 untuk senam artistik juara 1 untuk putra dan juara 2 untuk putri. Demikian juga untuk senam aerobik pada tahun 2019 juara 2 putra dan juara 3 putri.

Kata kunci : Pengelolaan , Ekstrakurikuler, Prestasi

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam juga merupakan salah satu aset pendidikan yang dapat digunakan sebagai media pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan Karakter menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga unsur ini harus betul-betul berjuang keras agar mampu memberikan filter bagi bangsa ini agar mampu memilih yang positif dari pengaruh globalisasi dan menolak pengaruh yang negatif. Ekstrakurikuler olah raga senam diharapkan mampu memberikan subsidi kemajuan pendidikan khusunya tujuan sekolah salah satunya mencapai prestasi non akademik.

Menghadapi hal tersebut, sesuai tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah, kepala sekolah harus mempunyai jiwa yang visioner yang memiliki jiwa integritas, adaptasi dan penentu arah (direction setter), jiwa terbuka dan agen perubahan (agent of change), jiwa positif, jiwa disiplin dan jiwa kompetisi.

Saya ditugaskan sebagai kepala sekolah di SD N 2 Janturan pada tanggal 29 Desember 2017. Pada awal tahun pertama tugas , kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam berjalan tidak tertib. Banyak dijumpai siswa yang terlambat datang ke sekolah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olah raga. Siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olah raga. Beberapa siswa membawa alat bermain dari rumah sehingga tidak serius mengikuti kegiatan olah raga. Hal ini mengakibatkan kegiatan ekstrakurikuler seperti tidak bermakna. Bahkan guru olah raga senam yang ada saat itu juga tidak disiplin dalam kehadiran.

Berdasarkan hal ini saya sebagai kepala SD N 2 Janturan Pengasih Kulon Progo menulis makalah “Best Practice” ini dengan judul:

“ Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Olah Raga Senam dalam Rangka Peningkatan Prestasi Non Akademik SD N 2 Janturan Pengasih “

B. Pendekatan Penyelesaian Masalah

Kepala Sekolah dituntut untuk membawa sekolah mencapai tujuan pendidikan yang dialokasikan dalam satuan waktu. Hal ini menuntut Peningkatan kemampuan Kepala Sekolah dalam hal pemantauan, supervisi, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran

(3)

karena itu pada bagian ini penulis mengoptimalkan pengelolaan kegiatan ekstrkurikuler olah raga senam.

.

C. Tujuan

Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam bertujuan agar : a. Siswa terbiasa belajar dengan efektif dan efisien pelaksanaan

ekstrakurikuler olah raga senam dapat dicapai secara optimal, yang pada akhirnya mendapatkan prestasi non akademik yang memuaskan.

b. Memberikan gambaran tentang kendala/hambatan serta solusi penyelesaian dalam merealisasikan capaian prestasi kegiatan ekstrakurikuler senam.

c. Memberikan gambaran capaian prestasi yang dihasilkan melalui implementasi pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler oleha raga senam.

D. Manfaat

Pelaksanaan penerapan pendekatan kedisiplinan dan keteladanan serta supervisi kegiatan ekstrakurikuler olah raga senamdiharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Diharapkan dengan pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler olah raga senam, mampu medorong semangat mencapai prestasi sekolah non akademik.

2. Bagi Guru

Manfaat bagi guru, hasil ini dapat digunakan sebagai model dalam pembelajaran di Sekolah Dasar baik kegiatan kokurikuler maupun kegiatan ekstarkurikuler.

3. Bagi Sekolah

Dalam hal ini untuk SD N 2 Janturan , kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam dapat sebagi icon sekolah yang dibanggakan.

(4)

BAB II

PEMECAHAN MASALAH

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di dunia persekolahan.

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah pada intinya menyatakan antara lain, “Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana”. Apa yang diungkapkan ini menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kerja yang efektif dan efisien.

Keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler tidak lepas dari kebutuhan sekolah yang didalamnya terdapat kepala sekolah, guru, dan peserta didik yang terintegrasi di lingkungannya. Sebagai salah satu agen perubahan, sekolah perlu merumuskan rencana, strategi pengembangan, supervisi dan evaluasi. Pada kegiatan ini diperlukan nilai kebersamaan, semangat berkolaborasi, semangat berpatisipasi dari seluruh pemangku kepentingan sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di kurikulum dan umumnya pihak sekolah menyediakan waktu satu hari untuk pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan ekstrakurikuler sangat berguna untuk pengembangan hobi, minat dan bakat siswa pada hal tertentu. Di sisi lain, pelaksanaan kegiatan ini merupakan suatu bentuk perhatian sekolah pada siswanya agar melakukan kegiatan yang lebih positif. Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler diperlukan siswa sebagai media untuk mengembangkan potensi diri, selain itu diharapkan mampu mengangkat dan mengharumkan nama sekolah dengan prestasinya,khususnya prestasi non akademik.

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:

1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing

(5)

siswa ada yang datang terlambat. Selain itu beberapa siswa membawa alat bermain dari rumah. Keadaan seperti ini ternyata juga membawa dampak bagi guru olah raga senam yang kurang tegas menghadapi siswa sehingga guru olah raga senam justru ikut-ikutan tidak bersemangat bahkan guru olah raga senam cenderung membiarkan peserta didik yang ikut kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam untuk berbuat semaunya.

Keberadaan guru tidak hanya bertugas menyampaikan pembelajaran kepada siswa, akan tetapi kondisi personal disiplin para guru itu sendiri perlu ditampilkan agar siswa mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler olah raga senam dengan sebaik-baiknya. Apabila dicapai tingkat kedisiplinan yang baik dari para siswa guru, dan kepala sekolah proses kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam di sekolah dapat berlangsung dengan menyenangkan.

Dalam rangka penerapan disiplin ekstrakurikuler olah raga senam agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik, ada beberapa hal yang kami laksanakan sebagai kepala sekolah. Dalam hal melakukan pembinaan ekstrakurikuler olah raga yang berorientasi prestasi tentunya harus didukung dengan manajemen yang baik. Menurut Hendry Fayol fungsi-fungsi pokok manajemen sebagai salah satu kelompok sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning), yaitu proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan memilih yang terbaik dari alternafit - alternatif yang ada.

Adapun yang menjadi fungsi pokok dari bagian perencanaan adalah:

a. Menentukan tujuan kegiatan ekstrakurikuler, menentukan kebijakankebijakan latihan, prosedur latihan, dan program serta memberikan pedoman cara - cara pelaksanaan yang efektif dalam pencapaian tujuan.

b. Menjadikan tindakan ekonomis agar semua potensi yang dimiliki terarah kepada pencapaian tujuan

c. Menentukan prioritas cabang olahraga yang berpotensi di sekolah, dengan

memperhatikan lingkungan, siswa dan sarana yang ada di sekitar sekolah.

d. d) Menyusun rancangan program latihan disertai instrumen sebagai alat ukurnya.

e. Meningkatkan daya guna dan hasil guna organisasi

2. Pengorganisasian (Organizing), yaitu suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakakn alat- alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas- aktivitas ini. Adapun yang menjadi fungsi pokok:sss

a. Menentukan tugas yang harus dilakukan

b. Pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan

c. Penempatan subsistem atau bagian serta penentuan hubungan–

hubungan

3. Pengisian Jabatan (Staffing), adalah kegiatan untuk memperoleh karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan yang bertujuan agar semua

(6)

jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas – tugas pada setiap jabatan sehingga sasaran dapat tercapai. Adapun fungsi dari staffing ini adalah:

a. Melakukan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan orang yang tepat sesuai dengan kebutuhan

b. Mencari dan mempengaruhi guru/pelatih agar mau berkontribusi pada kegiatan ekstrakurikuler

c. Melakukan pemilihan dan penentuan ketua/pengelola ekstrakurikuler sesuai dengan kemampuan

d. Melakukan penempatan pada jabatan tertentu sesuai dengan uraian pekerjaan dan klasifikasi pekerjaannya

4. Penggerakan (Actuating), yaitu kegiatan menggerakkan semua bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan.Fungsi pokok :

a. Melakukan pembinaan kerja sama, mengarahkan, dan mendorong gairah para siswa/atlet dengan memahami tingkah lakunya

b. Menjaga hubungan yang harmonis yang didorong oleh kebutuhan dan kepentingan bersama untuk memperoleh pendapatan, keamanan, kekuatan, dan lain sebagainya

c. Menjaga komunikasi tetap baik agar perintah, laporan, informasi, berita, saran dapat berjalan dengan baik

d. Gairah latihan akan berjalan dengan baik jika tipe, gaya, cara kepemimpinan yang diterapkan pelatih/pengelola baik.

5. Pengendalian (Controlling), yaitu kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah ditentukan. Fungsi pokok:

a. Perlu adanya figur yang menjadi pengawas kegiatan ekstrakurikuler olahraga

b. Menentukan standar - standar yang akan digunakan dasar pengendalian c. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai

d. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan

penyimpangan jika ada

e. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana

f. Melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawas Jadi pengelolaan dapat disimpulkan sebagai suatu pekerjaan untuk

(7)

sore. Sehingga bisa menyambut kedatangan siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler olah raga.

2. Kepala sekolah ikut menunggui saat akan dimulai kegiatan ekstra olah raga.

3. Kepala sekolah senantiasa memberi penguatan kepada peserta yang memiliki kompetensi lebih dalam menari

4. Kepala sekolah dan guru tidak memberikan ancaman pada peserta didik 5. Kepala sekolah, guru dan siswa membuat komitmen bersama

6. Kepala sekolah, guru dan siswa merealisasikan komitmen bersama 7. Kepala sekolah dan guru olah raga senam mengambil sikap tegas dalam

menjalankan aturan dalam kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam yang telah disepakati bersama

8. Kepala sekolah meminta guru olah raga senam membuat catatan perkembangan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstra olah raga.

9. Kepala sekolah melakukan supervisi sesuai jadwal yang telah disepakati 10. Kepala sekolah, guru dan siswa melaksanakan perbaikan proses berdasar

data yang diperoleh dari supervisi

11. Kepala sekolah dan guru olah raga senam mengumumkan siswa yang berhak dipilih untuk menjadi wakil peserta lomba olah raga senam dari tingkat gugus hingga jenjang yang lebih tinggi.

Menjalankan disiplin kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam di SD N 2 Janturan merupakan kunci sukses dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Tujuan yang diinginkan sekolah adalah terciptanya kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam yang tertib dan disiplin sehingga mengahasilkan peserta olah raga senam yang handal.

Dalam pelaksanaan disiplin kepala sekolah dan guru memberikan teladan yang baik. Kepala sekolah dan guru senantiasa menjaga kedisiplinan dengan datang lebih pagi, tidak pernah terlambat, menerapkan 7S (Senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat dan sabar) kepada setiap siswa-siswanya.

Hal ini juga dilaksanakan pada peserta ekstrakurikuler olah raga.

(8)

BAB III

HASIL YANG DICAPAI

Pendisiplinan dengan pembiasaan dan keteladanan, hasilnya dapat dilihat dari perubahan perilaku, karena ini berhubungan dengan pembentukan karakter siswa. Perubahan perilaku siswa dapat kami rasakan bahwa siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam SD N 2 Janturan telah tumbuh suasana tertib, semangat dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran olah raga.

Pembiasaan dan keteladanan akan menciptakan suasana yang harmonis.

Suasana belajar yang tertib dan nyaman, berdampak terhadap proses pembelajaran. Kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah mampu menciptakan suasana belajar disiplin dan menyenangkan. Semua ini berdampak terhadap kemajuan prestasi siswa dalam hal ini prestasi non akademik ekstrakurikuler olah raga senam . Berikut hasil pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga senam.

Tabel 1

No Hasil evaluasi Reward Tindak lanjut 1 Guru olah raga senam hadir

tidak tepat waktu

Pembinaan Diberi contoh oleh KS untuk selalu hadir lebih awal 2 Guru sudah hadir sebelum

mulai kegiatan ekstra olah raga senam.

Ucapan selamat Memelihara dan meningkatkan 3 Guru olah raga senam

mampu membangkitkan semangat siswa

Ucapan selamat Memelihara dan meningkatkan serta

menambahkan yel-yel

semangat 4 Guru olah raga senam

mampu membina siswa yang potensial untuk diikutkan lomba

Ucapan selamat Memelihara dan meningkatkan

(9)

N No.

Permasalahan Teridentifikasi

Kegiatan Nyata

(Best Practice) Hasil senamberjalan dengan

baik,lancar.

2

.2 Siswa kurang semangat dan disiplin dalam melakukan

gerakan-gerakan olah raga senam

Kepala sekolah dan guru memberikan motivasi serta mengajak disiplin dalam melakukan gerakan – gerakan olah raga

Siswa lebih semangat dan disiplin dalam melakukan gerakan – gerakan olah raga senam

3

.3 Siswa kurang menyadari apa yang dilakukan dan

konsekuensinya.

Di buatkan buku catatan kedisiplinan untuk setiap siswa,

Siswa lebih

termotivasi untuk berperilaku positif dan disiplin.

4

4. Siswa kurang

ramah Guru memberikan teladan dengan 7 S (Senyum, salam, sapa , sopan, santun, semangat, dan sabar)

Siswa terbiasa dengan 7 S

5

5. Sebagian siswa agak merasa tegang ketika akan menghadapi lomba

Membiasakan berdoa, membangkitkan semangat dengan yel-yel yang telah disepakati

Siswa lebih tenang dan yakin dalam mengikuti lomba

6 6.

Kebersamaan dan rasa kekeluargaan antar siswa dalam tim kurang.

Membiasakan melakukan kegiatan secara bersama- sama seperti makan bersama diruang makan, sholat berjamaah, mengucapkan yel-yel kebersamaan

Ada ikatan emosional antara siswa dengan siswa, antara siswa dan guru olah raga

SD N 2 Janturan pertama kali mengikuti lomba olah raga senam kreasi angguk . Lomba diselenggarakan tingkat kabupaten tanggal 29 September 2018 . Hasil yang dicapai SD N 2 Janturan mendapat juara ke tiga.

Pada tanggal 20 April 2019 SD N 2 Janturan maju lomba senam artistik.

Kegiatan lomba diselenggarakan tingkat kabupaten. Kegiatan lomba senam artistik yang ikut lomba regu putra dan putri. Regu putra mendapat juara pertama sedangkan regu putri mendapat juara kedua.

Pada tahun tahun yang sama tepatnya tanggal 24 September 2019 SD 2 Janturan mengikuti lomba senam aerobik . lomba diselenggarakan tingkat kabupaten. SD 2 Janturan mengirimkan regu putra dan regu putri. Hasil lomba mendapatkan juara kedua untuk putra dan juara ketiga untuk regu putri.

Masih ditahun 2019, yaitu pada tanggal 29 September 2019 SD 2 Janturan kembali mengikuti lomba senam angguk. Penyelenggaraan senam ditingkat kabupaten. Hasil yang diperoleh menigkat dari tahun sebelunya yaitu juara kedua.

(10)

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian yang telah disajikan beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain:

1. Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam mampu meningkatkan prestasi non akademik di SD N 2 Janturan Pengasih.

2. Prestasi non akademik kegiatan ekstrakurikuler olah raga senam SD N 2 Janturan selama dua tahun berturut turut menjuarai lomba senam

3. Kedisipilinan siswa dapat dibentuk dengan pembiasaan dan keteladanan.

4. Keteladanan Kepala Sekolah dan guru dalam perilaku disiplin dan dalam keseharian saat kegiatan di sekolah siswa cenderung akan mencontoh dan terbiasa disiplin.

Dari beberapa kesimpulan tersebut di atas, dapat disarankan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Sekolah untuk mengembangkan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler sesuai kompetemsi yang ada di sekolah.

2. Disarankan kepada guru olah raga senam dan semua guru ekstrakurikuler agar terus kreatif dan inovatif untuk memacu presatasi kegiatan non akademik.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Fayol,Hendry.2013. Pengantar Administrasi dan fungsi-fungsi manajemen.

http://PengantarAdministrasi-danfungsifungsimanajemen.htm Diakses tanggal 2 Maret 2014.

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan.2014. Manajemen dan

Kepemimpinan Sekolah. Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan.2014. Supervisi Akademik

Implementasi Kurikulum 13. Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah

Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Jakarta: Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang Perusahaan menggunakan metode peramalan yaitu: Tropical Botol 1 Liter dengan menggunakan Moving Average

Pendekatan kondisi tempat kerja ini bertentangan dengan prinsip yang diusulkan oleh Heinrich yang mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh tindakan manusia..

5.3 Laporan tahunan kepada Dewan Komisaris mengenai kegiatan Komite Pemantau Risiko dan dimuat pada laporan tahunan Perusahaan, yang antara lain berkaitan dengan:. 5.3.1

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) adalah 1) pendidik menyampaikan tujuan

Sejalan dengan hal tersebut maka fokus dalam penelitian ini adalah terkait dinamika relationship, yakni tentang bagaimana kontributor berita dan pimpinan satuan

‰ PT Timah Tbk (TINS) semester I-2010 mencatat lonjakan laba bersih hingga 540% menjadi Rp180,6 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp28,2 miliar.. Pendapatan bersih

Dan dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa variable negara asal (country of origin) memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap variabel sikap

Namun dalam tahap kompetisi, setiap Perguruan Tinggi, hanya berhak mengikuti kompetisi dengan maksimum 2 (dua) tim, yang terdiri dari 1 (satu) tim untuk kategori Jembatan Rangka