• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI GAMBIR DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI GAMBIR DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

??fl.5

jku{

fv!ILIK PERPUSTAKAAN

UNirwiED

1./

ANAl,ISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSl GAM.BIR DI KABUPATEN PAKPAK BHARA.T

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Umu Ekonomi

Oleb:

f¥hu·ana tha M. Padang

NH<v~

: 0821 886300024

PROGRMf PASCASARJANA

UNIVKRSITAS

NEGERI

M .ED.4.N

(2)

TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI GAMBIR

DIKABUPATENPAKPAKBHARAT

Disusun dan diajukan oleh :

MARANAT H A M. PADANG

NIM. 082188630024

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada 10 Maret 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sai ns

Program Studi Ilmu Ekonomi

Medan,

10

Maret

2011

Menyetujui :

Tim Pembimbing,

Pembimbing

I

fvwA:

Dr. H. Muhammad Yusuf. M.Si .·

Ketua Program Studi

Ilmu

Ekonomi

c:+

~

Dr. Dede Ruslan. M.Si.

NIP. 19650704 199003 1 002

Pembimbing

II

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

TESIS MAGISTER SAINS

NO.

NAMA

1.

Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si

(Pembimbing I)

2.

Dr. Jonni Manurung

(Pembimbing II)

3.

Dr. Dede Ruslan, M.Si

(Penguji)

Dr. Eko W. Nugrahadi, M.Si

(Penguji)

Dr. Parulian Simanjuntak, M.A

(Penguji)

...

~

Nama

Nim

Prodi

: MARANATHA M. P A.DANG

: 082188630024

(4)

..

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

ini

denganjudul "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat".

Penulisan Thesis

ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi pencapaian derajat Sarjana S-2 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penulis menyadari bahwa sejak mengikuti studi hingga penyelesaian penyusunan tesis ini tidak lepas

dari bimbingan,

dorongan dan

buah

pikiran cemerlang dari pihak lain. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati yang tulus iklas, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya serta penghargaan yang setinggi tingginya kepada pihak pihak yang telah memberikan perhatian kepada penulis sampai selesainya penulisan tesis

ini.

Dengan kerendahan hati dan rasa hormat serta tulus ikhlas pada kesempatan

ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

>

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas N egeri Medan.

2. Bapak Bupati Pakpak Bharat Remigo Y. Berutu yang telah memberikan izin untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana di Universitas N egeri Medan.

3. Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang selaku Direktur sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Prodi llmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak Dr. Muhammad Yusuf M.Si, Dr. Joni Manurung selaku pembirnbing yang telah banyak memberikan perhatian, bimbingan dan araban dalarn penyelesaian tesis ini.

6.

Bapak Dr. Dede Ruslan M.Si, Bapak Dr . Eko W.Nugrahadi M.Si, Bapak D r. Parulian Simanjuntak MA selaku penguji dalam sidang seminar dan sidang ujian tesis atas saran dan masukan serta koreksinya sehingga penulis dapat lebih mudah untuk perbaikan tesis ini.

7. Seluruh Dosen dan Guru Besar serta seluruh Staf administrasi

pada

Program Studi Ilmu Ekonomi sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan

8. Ny. Made Tirta Remigo Y Berutu S.Sos, Bapak Drs Sobat Maha, Bapak Drs Holler Sinamo

MM,

Bapak Drs Viktor Sinamo Msi, yang membantu dan memberikan fasilitas selarna penelitian di Kabupaten Pakpak Bharat.

9.

Khusus bagi Suami tercinta Payaman Tumanggor SKM

dan

keempat

anak-anakku Jonathan, Johana, Jofanny, Johan yang telah banyak memberi dorongan semangat dan pengorbanan waktu maupun materi

I

nonmateri secara tulus dan ikhlas mulai saat mengikuti perkuliahan sampai penulisan tesis

ini

selesai

10. Terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda Almarhum

Gr.

Djauli Padang Batanghari, dan Ibunda B. Rumiris Sinamo yang telah mendidik dan
(5)

\ '

11. Terima kasih Kepada bapak dan ibu mertua,Almarhum A. Tumanggor dan Resdi situmorang atas dorongan semangat dan doanya.

12. Kepada saudara-saudara, Kakanda Rohi SPd, labora, Gesta SH, dan adinda Ripmo SP, Abetnego STh, Sedekia SSn yang telah memberikan dorongan

semangat dan materi juga nonmateri sehingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan sampai penulisan tesis

ini

selesai.

13. Sahabatku, Jonter Pandiangan yang teleh bersedia bertugas di lokasi

penelitian atas bantuannya mendata responden dan menyebarkan kuesioner, Lontung S. Situmorang, Fitri Chairiah, Komalasari. Darwin P. Rambe, Buwono, Halim, Syaiful, Juhri, Zulkarnaen yang telah banyak memberikan dukungan dan sernangat.

14. Bapak ibu petani gambir yang telah bersedia menjadi responden.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan

dan

kelemahan, oleh karena itu

tidak

menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang

dapat membuat tesis ini menjadi lebih baik. Selanjutnya penulis berharap semoga

tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya Pemerintah Kabupaten

Pakpak Bharat.

z

?

m

Medan, Penulis

Maret 2011

(6)

ABSTRAK

Maranatlia M. Padang.

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produksi Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat. Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan 2011.

Penelitian

ini

menganalisis masalab faktor- faktor yang mempengaruhi produksi

gambir di Kabupaten Pakpak BharatDengan menggunakan beberapa teori produksi, maka variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah luas laban, tenaga kerja,

penggunaan pupuk, dan umur tanaman gambir.

Penelitian

ini

bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi

produksi gambir di Kabupaten Pakpak BharatDengan menggunakan beberapa teori

produksi, maka variabel yang diamati dalam penelitian

ini

adalah luas laban, tenaga

kerja, penggunaan pupuk, dan umur tanaman gambir.

Penelitian

ini

menggunakan data primer yang diperoleh dari petani melalui

wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telab dipersipkan

terlebih dahulu. Petani responden ditentukan dengan metode judgement sampling

(purposive sampling) sebanyak 70 orang dari delapan kecamatan sampel, semuanya adalah petani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat. Besamya faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat produksi gambir dianalisis dengan regresi berganda dengan

model fungsi produksi Cobb- Douglas dengan metode OLS (ordinary Least Square).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variabelluas laban berpengaruh positif dan

signiftkan

a

5%, Variabel Tenaga Kerja berpengaruh dan signifikan pada

a

5 %,

Varia bel pupuk berpengaruh positif dan signifikan pada

a

5 %. dan varia bel umur

tanaman berpengaruh positif dan signifikan pada

a 5

%. Elastisitas Luas laban, tenaga

kerja, penggunaan pupuk, dan umur tanaman mempunyai nilai elastisitas dibawah l,

sehingga digolongkan bersifat tidak Elastis (in elastis).

(7)

ABSTRACT

Maranatlla M. Padang. Analysis of factor which influence on the gambir production in Pakpak Bharat Regency. Thesis Postgraduate School of the State University of Medan 2011

The research of analysis the faktor which influence on the ganbir production in Pakpak Bharat Regency. By using several production theory, therefore, the variable observed inthis resarch are the with of area, the using variable owner the using variable fertilizer, the using of pesticide and the age gambir of p lants.

The aim of research to find out the faktor which influence on the ganbir production in Pakpak Bharat Regency. By using several production theory, therefore, the variable observed inthis resarch are the with of area, the using variable owner the using variable fertilizer, the using of pesticide and the age gambir of plants.

This research emloy the primary data which obtained from farmers through direct interview by using quessionaires list prepared. The farmers taken judgement sampling (purposive sampling). There are 70 persons from 8 sub districs. They are all gambir producers. The amount of factors that e.lfocts the production level of gambir analyzed with multiple regression with production function off cobb- Douglas with OLS (Ordinary Least Square) method test.

The result shows that the value of variable of the with of area positively and influence on the gambir production significant at a 5%, the variable of labor positively and significant at a 5% . The variable of ftrtilizer positively influence and significant at a 5 %. and the variable of the age of plants positively influence at a5%. The elasticity of the with of area, labor, the using of fertilizer, and the age of plants have the elasticity less than 1 (inelastic).

(8)

1.1 Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Gambir merupakan komoditas perkebunan rakyat yang terutama ditujukan

untuk ekspor. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan sebagai pemasok

devisa Negara. Telah banyak upaya Pemerintah untuk meningkatkan produksi

subsektor perkebunan misalnya dengan cara intensifikasi,ekstensifikasi,

diversifikasi dan rehabilitasi. Salah satu tanaman perkebunan yang memberikan

sumbangan devisa sebagai komoditi ekspor adalah komoditi gambir.

Produk dari tanaman gambir adalah getahnya yang diperoleh dari ekstrak

daun dan ranting muda yang terlebih dahulu 'direbus dan terakhir dikeringkan.

Tanaman gambir ini pantas menyandang gelar tanaman serba guna, karena selain

sebagai bahan untuk makan sirih, juga berguna dalam berbagai jenis industri,

seperti industri tekstil, kosmetik, obat-obatan dan lain-lain yang banyak

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga untuk ekspor.

Tanaman Gambir merupakan tanaman perdu, termasuk salah satu diantara

famili Rubiace (kopi-kopian) yang memiliki nilai ekonomi tinggi,yaitu dari

ekstrak (getah) daun dan ranting mengandung asam katechutannat (tanin),

katechin, pyrocatecol, jlorisin, /ilin, [JXed oil. Mutu produknya yang rendah

disebabkan karena cara pengolahannya masih sangat tradisional, kurang

memperhatikan kebersihan hasil olahan, dan rendahnya kadar catechutannat-nya

disebabkan karena ikut terlarut dalam air pengepresan. Dampaknya adalah

produksi sekaligus pendapatan yang diperoleh petani rendah. Selain itu harga

(9)

>

-yang terjadi sering bertluktuasi sehingga membuat kedudukan usahatani gambir

semakin sulit. (Ermiati daii Rosmeilisa, 2001:73).

Tanaman gambir merupakan komoditas spesifik lokasi dan unggulan

daerah provinsi Sumatera Utara. Usahatani gambir adalah salah satu mata

pencaharian untuk meningkatkan pendapatan petani.

Produksi gambir Indonesia sebagian besar di ekspor ke India, Pakistan,

Bangladesh, Singapura , Malaysia , Jepang dan beberapa Negara Eropa. Gambir

juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan permen dalam acara adat di India

serta sebagai penjemih pada industri air (lihat Ermiati, 2004: 52), Tanaman ini

merupakan tanaman spesifik lokasi, dapat turnbuh dan berkembang baik pada

kondisi lahan dengan jenis tanah podsolik merah kuning sampai merah

kecoklatan.

Pada umumnya daerah Kabupaten Pakpak Bharat adalah potensi pertanian

yang cukup luas dan sangat besar jumlah hasilnya sehingga mata pencaharian

penduduk yang terutama adalah pertanian padi, palawija, dan tanaman

tahunan/bahan perdagangan ekspor.

Perkebunan gambir di Kabupaten Pakpak Bharat ada di semua kecamatan

(delapan kecamatan), tetapi luas areal terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali

Urang Jehe dan Kerajaan. Produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat tetap

tidak bisa melebihi produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota yang pada

tahun 2000 mencapai 9.071 ton, tetapi masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat

terus berusaha mengembangkan luas lahan penanaman gambir untuk peningkatan

gambir. Luas laban dan produksi tanaman gambir di Kabupaten Pakpak Bharat

dapat dilihat pada tabel l.l

(10)

No I 2

3

4 5 6 7 8 Tabell.l

Luas Lahan dan Produksi Taoamao Gambir

di Kabupateo Pakpak Bharat

Kecamatan Luas Produksi Rata-Rata

Areal (Ton) Produksi

---

~

(Ha) (Kg/ Haffhn)

...

...

Salak

-

38,0 1550 53.48

Sitellu Tali Urang Jehe 582 1750 873.0

l

Pagindar 10,0 1160 13.0 L---.

Sitellu Tali Urang Julu 12.0 1550 19,0

/'...

Pergetteng-getteng 98.0 1600 11 5.2

i}

Sengkut

Kerajaan 117.0 1600 174.0 \

Tinada 114.0 1575 156.0

Siempat Rube 80.0 1600 120.0

Total 1.051.0 12.582 1.523.

Sumber:Dmas Pertaman dan Perkebunan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010

Tabel 1.1 menunjukan bahwa: sesuai dengan tabel luas lahan penanaman

gambir di Kabupaten Pakpak Bharat mengalami peningkatan. Potensi yang ada di

Kabupaten Pakpak Bharat dikembangkan sehingga mampu meningkatkan

produksi,dimana perkembangan luas laban tanaman gambir Kabupaten pakpak

Bharat tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, masing masing hanya sebesar

646.80 Ha, 839.80 Ha, 856.50 Ha, 884,80 Ha, 1.036.14Ha. Ini menggambarkan

adanya keinginan masyarakat Pakpak Bharat untuk mengembangkan perkebunan

rakyat melalui pertamanan gambir.

Kabupaten Pakpak Bharat sebagai hasil pemekaran dari kabupaten dairi

terletak di wilayah pantai barat Sumatera utara yaitu pada garis 2° 15. 00"- 3°32'

00" Lintang Utara dan 90°00'98°31 Bujur timur dengan ketinggian antara 700

[image:10.526.31.471.70.624.2]
(11)

1

1500 M diatas pennukaan taut dengan kondisi geografis berbukit-bukit. Karena

terletak dekat garis khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah

beriklim tropis, Ketinggian antara 700 - 1500 M diatas pennukaan !aut dengan

kondisi geografis berbukit- bukit, berildim sedang dengan rata-rata suhu 28° C

dengan curah hujan pertahun sebesar 311 MM.

Secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari

delapan (8) Kecamatan dan limapuluh dua (52) desa. Potensi yang ada di

Kabupaten Pakpak Bharat adalah pengembangan usaha pertanian dalam arti luas.

Kondisi Sumber daya alam wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sangat cocok untuk

usaha- usaha pertanian perkebunan seperti gambir, nilam, kemenyaan, coklat dan

jenis perkebunan lainnya.

Berdasarkan keadaan alam dan tofografi tersebut menggambarkan bahwa

tanaman gambir merupakan tanaman perkebunan rakyat yang prospektif

disamping tanaman nilam, artinya di samping relatip mudah dibudidayakan juga

tumbuh hampir di semua wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang sebagian besar

diusahakan oleh petani dalam bentuk perkebunan rakyat dengan teknologi

terbatas.

Dalam rangka meningkatkan ekspor; maka di daerah Kabupaten Pakpak

Bharat pe~lu mendapatkan perhatian serius dalam komoditas gambir. Hal ini

disebabkan karena dalam pengelolaan gambir selama ini adalah produksi,

produktivitas serta mutu yang rendah. Rendahnya produksi gambir disebabkan

antara lain karena sistem pengusahaannya masih sangat sederhana, bibit yang

digunakan tidak unggul yaitu diperoleh secara turun temurun dari daerah tersebut,

(12)

kondisi optimal. Mutu produknya yang rendah disebabkan karena cara

pengolahannya masih sangat tradisional, kurang memperhatikan kebersihan hasil

olahan, selain itu harga yang teljadi sering berfluktuasi sehingga membuat

kedudukan usahatani gambir semakin sulit (Ermiati dan Rosmeilisa, 2001:73).

Komoditi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu unggulan

subsektor perk.ebunan. Komoditi gambir memegang peranaan dalam memberikan

sumbangan atau kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB). Meskipun

secara umum terns tetjadi fluktuasi jumlah produksi tetapi perk.ebunan gambir

masih menjadi subsektor unggulan yang diharapkan dapat mendukung

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat dimasa yang akan datang.

Prospek yang baik terhadap permintaan gambir, baik di dalam maupun di

luar negeri belum dibarengi dengan peningkatan produksi maupun pendapatan

petani. Dalam produksi pertanian, produksi fisik yang dihasilkan dipengaruhi oleh

beberapa faktor sekaligus yaitu lahan , modal dan tenaga kelja (Mubyarto,

1989:73). Fluktuasi Peningkatan laban dan produksi teljadi di kabupaten Pakpak

Bharat. Masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat terus berusaha mengembangkan

laban penanaman gambir untuk peningkatan produksi sehingga dapat memberikan

kontribusi yang besar di Sumatera Utara untuk luas dan produksi dimana dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

(13)

Thn

2005

2006

2007

2008

[image:13.517.33.470.74.663.2]

2009

Tabel1.2 : Luas Laban dan Produksi dan Perbandingan Gambir di

Sumatera Utara

Kab. Pakpak Bharat Prop Sumut Kontribusi Gambir

Pakpak Bharat terhadap

Sumut

Luas Produksi Luas Produksi Luas(%) Produksi (%)

(ha) i ~ (ton) ha) (ton)

646.80 383.42 1,302.00 690.70 49.68 55.81

839.80 667.90 1,387.00 728.72 60.55 91.65

856.50 917.99 1,613.30 942. 16 53.09 97.43

884.80 1,125.50 1,683.30 1,558.12 52.56 72.23

1,036.14 1,524.12 1,850.44 1,861.70 56.06 81.87

.,,

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Pakpak Bharat _,_ -::;;::::'~

Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 luas laban

gambir meliputi 646.80 ha, dan memproduksi gambir sebanyak 383,42 ton,

dengan kontribusi untuk tingkat Sumatera Utara sebesar 55.81 persen . Pada

tahun 2006 produksi gambir meningkat menjadi 667.90 ton. Peningkatan ini

disebabkan oleh bertambahnya luas laban menjadi 839.80 ha dengan kontribusi

produksi sebesar untuk tingkat Sumatera Utara atau mengalami kenaikan sebesar

35.84 % dari tahun 2005. Pada tahun 2007 Produksi gambir bertambah menjadi

91 7.99 ton dengan kontribusi produksi untuk Sumatera Utara menjadi 5.78 %

dibanding tahun 2006. Pada Tahun 2008 produksi gambir meningkat menjadi

1.125,50 dibarengi dengan bertambahnya jumlah laban menjadi 884.80 yang

mengalami peningkatan sebesar 3.30 % dibanding tahun 2007, tetapi jumlah

kontribusi untuk Provinsi sumatera Utara berkurang 3, 30 % yang mungkin

(

;;:aiK PERPUSTAKAAN

i .l

;~

.. '

I

·~~'1 / ~

0

,

_______________________

(14)

diakibatkan bertambahnya luas lahan dan jumlah produksi di daerah lain di

propinsi Sumatera Utara.Pada tahun 2009 luas lahan danjumlah produksi gambir

di Kabupaten Pakpak Bharat terns meningkat dibarengi dengan penambahan

kontribusi untuk Provinsi Sumatera Utara meningkat meJUadi 9.64 %

dibandingkan dengan tahun 2008.

Gam bar : 1.2 .Kontribusi Luas Lahan Dan produksi Gambir Kabupaten Pakpak Bbarat di Sumatera utara

2

r.:

. --

--,

i

I[] Kab. Pakpak Bharatluas (ha) 646.8 839.8 856.5 ! ,

I

e Kab. Pakpak Bharai A-oduksi (ton) 383.42 667.9 917.99)

i

i[] A-op SurrUt Lua5

c

ha) 1,302.00 1.387.00 1,613.30

!

I

i

~ 9lmlt A-oduksi <ton> 690.n2a.n 942. 16

i

I

L ___ --Slilii&r:nataVriffi_

·_e-!fDiolabS_e_

nd_i_

n_-===-===-=-=='- ----··-·---··---·J

Dalam konteks teori produksi kaitannya dengan pertanian, faktor penting

dalam pengelolaan sumber daya produksi adalah faktor alam (tanah), modal, dan

tenaga kerja, selain faktor manajemen. Modal dimaksud adalah termasuk biaya

untuk pembelian pupuk, pestisida, dan bibit (Mubyarto, 1994:56). Oleh karena

itu, penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi produksi gambir tidak

dapat dilepaskan dari faktor penggunaan luas lahan, tenaga kerja, pemberian

pupuk urea, pestisida, dan umur tanaman.

Untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal, tanah perlu dikelola

dengan baik. Pengelolaan tersebut melibatkan manajemen dan tangan manusia.

Untuk memperoleh produksi diperlukan tangan manusia yaitu tenaga kerja petani

(labour).

(15)

Tanaman gambir sudah menjadi produk unggulan yang perlu

dikembang!Gln · untuk meningkatkan pendapatan!kesejahteraan masyarakat dan

pengembangan ekonomi lokal. Berdasarkan Jatar belakang di atas mendorong

penulis untuk meneliti tentang "Analisis Faktor Faktor Yang Mempengarubi

Produksi Gambir Di Kabupaten Pakpak Bbarat"

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan Jatar belakang di atas maka pokok permasalahan yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana pengaruh luas lahan, Tenaga kelja,Pupuk., Umur tanaman

terhadap produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.

2. Faktor produksi mana yang memberikan elastisitas terbesar terhadap

produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.

1.3 Tujuan Penelitian

I. Menganalisis pengaruh luas laban, Tenaga kerja, Pupuk, dan

tanaman terhadap produksi gambir di kabupaten pakpak Bharat.

2. Mengetahui Faktor produksi yang memberikan elastisitas terbesar

terhadap produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Sebagai bahan masukanlbahan referensi untuk pembaca, pelaku dan

mengetahui produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.

(16)

2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah, khususnya

yang berkaitan dengan pengembangan agribisnis gambir.

3. Menambah jumlah study empiris mengenai produksi gambir di Kabupaten

Pakpak Bharat.

(17)

5.1 Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan basil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara parsial hasil analisis menunjukkan sebagai berikut :

a. V ariabel luas laban berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi

gambir di Kabupaten pakpak Bharat a 5%.

b. Variabel tenaga kerja berpengaruh positip yang tidak signiftkan terhadap

produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada

a

5 %.

c. Variabel pupuk berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi

gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada

a

5 % ..

d. Variabel umur tanaman berpengaruh positup dan signifikan terhadap

produksi gambir di Kabupaten pakpak Bharat a 5 %.

2. Dilihat dari nilai elastisitasnya maka semua variabel bebas yakni luas laban,

tenaga kerja, pupuk. dan umur tanaman gambir adalah inelastis karena

nilainya lebih kecil dari I.

Skala usaha produksi Gambir berada pada nilai > 1 maka kondisi increasing

return to scale berarti bahwa persentase pertambahan kuantitas .produksi

lebih besar dengan pertambahan kuantitas faktor produksi luas laban, tenaga

(18)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka penulis memberikan

saran,sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan produksi gambir maka diperlukan peningkatan luas

laban, tenaga kerja, pupuk, pestisida dan umur tanaman gambir

2. Pertanian gambir dapat membuka peluang usaha lain ,karena hasil pertanian

gambir merupakan bahan baku untuk berbagai industri.

Produksi dipengaruhi oleh Modal, luas laban

dan

tenaga kerja, karena itu

pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi seluas- luasnya tentang

pertanian gambir dan pemasarannya, sehingga masyarakat tidak tergantung

kepada pemasaran yang tunggal.

Pemerintah diharapkan mampu mendatangkan tenaga ahli tentang pertanian

gambir dan mengoptimalkan fungsinya di Kabupaten Pakpak Bharat.

5. Kepada para petani agar lebih serius dalam mengeljakan/ berusaha tani

mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai memanen dan hendaknya

memakai dosis pupuk dan obat obatan yang tepat sasaran ( seimbang), dan

perlu penambahan input produksi.

Dalam kesempatan ini penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk mengidentif~i variabel- variabel lainnya yang dapat mempengaruhi

produksi gambir seperti pemakaian teknologi dibidang pertanian lainnya.

(19)

..

DAFfAR PUSTAKA

Boediono, 1999:81, Teori Pertumbuhan Ekonomi,seri Sinopsis, Edisi Pertama,

Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten PakpaBharat, 2010. Pakpak Bharat Dalam

Angka, BPS Kabupaten Pakpak Bharat, Salak

Denian dan Fiani, 1994, Gambir, Komoditas Masa Depan

yang

Prospelrtif,

http://ditjenbun.deptan.go.idlweb/remoahbun/rempah/imagesfgambirkomo ditas% 20masa%20depan%20yang%20prospektif.doc, [7 /1 212007]

Downey, W.D. dan Erickson, S.P., 2004, Manajemen Agribisnis. Er1angga,

Jakarta.

Drummond, H. Evan, John W. Goodwin, 2004, Agricultural Economics, Second

Edition, Prentice-Hall, New Jersey.

Ermiati, 2004, "Budidaya, Pengolahan Hasil dan Ke1ayakan Usahatani Gambir

(Uncaria gambir, Roxb.) di Kabupaten 50 Kota", Buletin TRO, Balai

Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. XV No. I : 50-64.

Ermiati, A.F. dan Puti Rosmeilisa, 2001, "Analisis Usahatani Gambir di Sumatera

Barat (Studi Kasus Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota)", Jurnal

LIITRJ, Vol. 7 No.3: 67-73 ..

Gujarati, Damodar, 2003, Basic &onometrics, Fourth Edition, McGraw Hill,

New York

Hernanto, Fadholi, 1993, Ilmu Usahatani, Penebar Swadaya, Jakarta. Irawan dan

Sudjoni, 2001, Pemasaran, Prinsip dan Kasus, Edisi 2, BPFE,

Y ogyakarta.

Jesron dan Fathorozi, 2003, Teori Ekonomi Mikro, Salemba Empat, Jakarta

Miller, R. L, R. E. Meiner.. 1999:250. Teori Ekonomimikro Intermediate, Raja

Grafindo Persada Jakarta

Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi Ketiga, LP3ES, Jakarta.

Nurhayatin Nufus, 2004, Faktor- factor yang mempengaruhi Produksi Nilam di Kecamatan Padang Jaya. Jurnal Penelitian Universitas Bengkulu,Voi.X.

No .l.

Nawai, Hadari, 1983, Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM-Press, Yogyakarta.

(20)

Nicholson, W., 2002, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi Kedelapan (Teljemahan), Erlangga, Jakarta.

Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekeljasama dengan Pusat Studi Pembangunan IPB, Bogor.

Phindyck, Rub infield., 200 I :2 I 2, Ekonomi Mikro, Alih bahasa oleh Aldi Jeine, Cet. Asli, Prentice Hall, Inc.

Prenhalindo, Jakarta.Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekorwmi, Erlangga , Jakarta.

Persada Indonesia dan

PT.

Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Pembangunan IPB, Bogor.

Pindyck, R.S. and D. L. Rubinfeld 1991. Econometric Models and Economic Forecasts.

3rd.ed. Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Pindyck, R.S. and D. L. Rubinfeld. 2005. Microeconomics. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Rahim dan Hastuti, 2007 :58 Prinsip Dasar Ekorwmi Pertanian., PT Rajagrafmdo Persada, Jakarta

Reksoprayitno, S., 2000, Pengantar Ekorwmi Makro, BPFE, Yogyakarta. Saragih, Bungaran, 200I, Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekorwmi Berbasis Pertanian. Editor: Rachmat Pambudy dkk., Yayasan Mulia

Sukimo, S .. 2006 Makroekonomi, Rajan grafindo Persada , Jakarta.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto Ps, 2005, Statistiko lnduktif, Edisi 5, BPFE, Y ogyakarta.

Soekartawi, A. Soehardjo, J.L. Dillon dan J.B. Hardaker, 1993, llmu Usahatani dan Pengembangan untuk Petani Kecil, UI Press, Jakarta. Soeratno dan Lincolin Arsyad, 2003, Metodologi Penelitian untuk Ekorwmi dan Bisnis,

Edisi Revisi, Cetakan Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Tetty Suciati, 2006. Efisiensi faktor- faktor produksi Dalam uasahatani bawang merah di desa Pabuaran Lor Kecamatan Ciledug Kabupaten cirebon. Jumal Universitas Cirebon.

Widayat, W., 2001. Matematika ekonomi, BPFE, Yogyakarta.

Gambar

Luas Tabell.l Lahan dan Produksi Taoamao Gambir
Tabel1.2 : Luas Laban dan Produksi dan Perbandingan Gambir di

Referensi

Dokumen terkait

Karena Obat Herbal De Nature di podo jodo spesialis kelamin insyaAllah bisa membantu menjadi perantara kesembuhan kemaluan yang keluar nanah atau gonore alias

sebesar 1,089402639 dengan stress maksimum

Untuk bahan penguat berupa potongan rambut tersebut mendapat perlakuan terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi komposit yaitu melalui proses alkalisasi dengan menggunakan

Ketentuan pidana yang berkaitan dengan tindak pidana terhadap anak dalam kandungan atau janin terdapat dalam Pasal 80 yang menentukan: (1) setiap orang yang. melakukan

Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Persepsi, Motivasi, Dukungan Keluarga Dan Sumber Informasi Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Pencegahan Sekunder Faktor Risiko

layanan bimbingan dan konseling untuk siswa SMPB C Tunagrahita ringan di1. SLB Bina Putera

Berdasarkan beberapa konsep di muka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan dan pengelolaan pembelajaran, meliputi tujuan, materi ajar,

Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan Matlab versi 7 diperoleh model regresi PLS pada studi kasus kinerja satuan kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal yaitu