32
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Definisi Sistem Berjalan Sistem Informasi Manajemen Badan PPSDM Kesehatan
Sistem informasi Manajemen Badan PPSDM Kesehatan yang berjalan saat ini masih sangat terfragmentasi yaitu belum mengikuti standar kebutuhan secara realtime oleh Kementerian Kesehatan dimana proses bisnis yang ada telah dibahas pada bab sebelumnya yang harus diperbaiki karena perkembangan dari Sistem Informasi Kesehatan secara nasional.
4.2 Model Sistem Informasi Manajemen Badan PPSDM Kesehatan
Model sistem informasi kesehatan nasional yang akan bangun harus mengikuti Roadmap Sistem Informasi Kesehatan dengan metode pengumpulan data ke bank data disetiap unit utama di Kementerian Kesehatan termasuk Badan PPSDM Kesehatan, dengan bank data SDM Kesehatan yang sudah ada didalam Sistem Informasi Kesehatan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Rancangan Bank Data SIK.
Ketrangan sebagai berikut:
- Data Pasien : Data yang berisi tentang pasien - Data Penyakit : Data yang berisi tentang penyakit - Data Gizi : Data yang berisi tentang gizi - Saryankes : Data tentang pelayanan kesehatan - Data Alat Kesehatan : Data yang berisi tentang alat kesehatan - Data Obat : Data yang berisi tentang obat
- Data Pegawai : Data tentang pegawai negeri
- SDM Kesehatan : Data sumber daya manusia kesehatan - Data Manajemen Aset : Data Manajemen Aset
- Data Akreditasi : Data tentang akreditasi
- Data Laporan : Data tentang laporan-laporan yang dibutuhkan
4.3 Model Bisnis Proses Sistem Informasi Kesehatan
Berikut model yang diharapkan dalam Sistem Informasi Kesehatan yang akan dibangun oleh Kementerian Kesehatan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Model Bisnis Proses SIK Sumber Pedoman SIK.
1. Sumber Data Manual
Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang masih dilakukan secara manual atau secara komputerisasi offline. Model SIK Nasional yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi masih tetap dapat menampung SIK Manual untuk fasilitas kesehatan yang masih mempunyai keterbatasan infrastruktur (pasokan listrik dan peralatan komputer serta jaringan internet). Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan melakukan pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas.
Laporan dikirimkan dalam bentuk hardcopy (kertas) berupa data rekapan/agregat ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy berupa data individual ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Bagi petugas kesehatan yang termasuk dalam jejaring Puskesmas yang belum komputerisasi, laporan dikirim dalam bentuk data rekapan/agregat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan bagi yang sudah komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy untuk dilakukan penggabungan data di Puskesmas.
2. Sumber Data Komputerisasi
Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang sudah dilakukan secara komputerisasi online. Pada fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online, data individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam format yang telah ditentukan. Selain itu juga akan dikembangkan program mobile health
(mHealth) yang dapat langsung terhubung ke sistem informasi Puskesmas (aplikasi SIKDA Generik).
3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan
Merupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten/kota dan provinsi. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten/kota dari semua fasilitas kesehatan (kecuali milik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat) dapat berupa laporan softcopy dan laporan hardcopy. Laporan hardcopy dientri ke dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy diimpor ke dalam aplikasi SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data Kesehatan Nasional. Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik provinsi.
4. Sistem Informasi Pemangku Kepentingan
Merupakan sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait kesehatan. Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.
5. Bank Data Kesehatan Nasional
Bank data kesehatan nasional selanjutnya akan mencakup semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan), oleh karena itu unit- unit program tidak perlu lagi melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data.
6. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan
Data kesehatan yang sudah diterima di bank data kesehatan nasional dapat dimanfaatkan oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan dan UPT-nya serta Dinas Kesehatan dan UPTP/D-nya.
7. Penggunaan Data oleh Pemangku Kepentingan dan Masyarakat
Semua pemangku kepentingan dan masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data Kesehatan Nasional melalui website Kemenkes.
4.4 Uji Statistik Model dengan T-Test dan chi-square 4.4.1 Uji Statistik Model dengan T-Test
Berikut ini hasil uji menggunakan T-Test antara pejabat dan non pejabat terhadap model SIMPPSDMK dengan menggunakan skala likert dimana hasil yang didapat pada dimensi seluruh pertanyaan dirata-ratakan dengan menjumlahkan setiap nilai skala likert yaitu STS (sangat tidak setuju) diberi nilai 1 (satu), TS (tidak setuju) diberi nilai 2 (dua), S (setuju) diberi nilai 3 (tiga) dan SS (sangat setuju) diberi nilai 4 (empat) kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan. Berikut hasil yang didapat seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Uji T-Test Model SIMPPSDMK terhadap jenis pemakai N=50.
Dimensi Jenis Pemakai
Mean Std.
Deviation
t-value p – value Model
SIMPPSDMK
Pejabat 3.05500 0.360988 2.279 0.027*
Non Pejabat 2.82000 0.368132 *p < 0.05
Hasil uji T-Test terhadap model SIMPPSDMK terdapat perebedaan yang signifikan antara pejabat dan non pejabat dengan p- value < 0.05.
4.4.2 Uji Statistik dengan Chi-square
Model ini telah diuji juga menggunakan chi-square dimana semua pertanyaan untuk model SIMPPSDMK terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat.
Hasil yang didapat dengan membuat dua grup yang setuju meliputi setuju dan sangat setuju dengan memberikan nilai 1 (satu) serta yang tidak setuju meliputi tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan memberikan nilai 2 (dua).
Dilakukan metode chi-square Fisher untuk menghitung statistic dengan cell < 5.
Seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Uji Chi-square Fisher terhadap jenis pemakai (N=50).
No Pertanyaan Chi-square p- value
1
2 3
4
5 6
7
8
Pengelolaan data di
kementerian kesehatan sudah baik
0.321 0.778
Pengelolaan data SDM Kesehatan sudah baik
7.714 0.012*
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) menjawab kebutuhan Kemenkes
8.681 0.007*
Integrasi data SDMK dengan SIK dapat menjawab
kebutuhan
8.420 0.008*
Anda mengetahui tentang Service Oriented Architecture (SOA)
9.742 0.004*
Pemahaman anda tentang SOA apakah tepat sebagai model dalam integrasi multiflatrom?
11.538 0.002*
Integrasi SIMPPSDMK dengan SIK mengunakan metoda SOA apakah hal sudah tepat
9.680 0.004*
Apakah sesuai harapan semua pemangku kepentingan integrasi data dalam bisnis proses dikemenkes?
0.347 0.769
Hasil uji chi-square diatas antara model SIMPPSDMK terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat tidak menunjukkan perbedaan signifikan karena p- value < 0.05 kecuali pengelolaan dan harapan terhadap model terdapat perbedaan yang signifikan yaitu p- value > 0.05.
4.5 Bisnis Proses Manajemen
Bisnis proses manajemen dala model ini adalah adanya tiga komponen yang terlibat yaitu user sebagai operator dan admin yang terlibat, kemudian web sebagai media interface dalam kegiatan pengelolaan dan pengolahan data kemudian adalah database sebagai media penyimpanan data tersebut sehingga masuk ke dalam bank data.
Gambar 4.3 Bisnis Proses Manajemen.
4.6 Desain UML 4.6.1 Business Actor
Business Actor mendefinisikan entitas eksternal dan orang yang berinteraksi dengan sistem bisnis. Dalam hal ini actor berkomunikasi dengan sistem lewat pengiriman dan penerimaan pesan. Sebuah sistem informasi yang
berinteraksi dengan sistem bisnis bisa juga berperan sebagai sebuah business actor.
Dalam Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) ini terdiri dari dua business actor yang berperan, yaitu:
1. Admin
Orang yang memiliki hak akses penuh, membuat, menjaga, memeriksa dan mengupload website, bekerja sama dan mendukung website, membuat website lebih ramah dan mudah (user friendly) memastikan server tetap hidup dan semua link hidup secara efisien dan bertanggung jawab terhadap kualitas dan lalu lintas dalam sistem website
2. User
Yaitu orang yang mempunyai akses untuk melihat tampilan Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) yang terdiri dari menu-menu yang disediakan seperti Menu Profile, SDMK, UPT, Pustanser dan Pusdiklatnakes serta beberapa menu yang akan dibahas lebih dalam ditulisan ini.
4.6.2 Use Case Diagaram Usulan
Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah proses bagaimana sebuah sistem dipakai usulan dalam Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.4 Use Case Diagram Usulan.
Profile
SDMK
UPT
Pustanser
Pusdiklatnakes
User
Login
Support
Data Dasar
Institusi Lain Admin
Adapun use case detailnya adalah sebagai berikut : 1. Use Case Diagram Profile
Gambar 4.5 Use Case Diagram Profile.
Tabel 4.3 Use Case Diagram Profile.
Use Profile
Brief Condition Pada Use Case ini pengunjung bisa melihat profile SDM Kesehatan
Actor User atau Pengguna
Pre Condition User menggunakan internet browser untuk melihat profile SDM Kesehatan
Main Flow Use Case ini dimulai pada saat user ingin melihat profile SDM Kesehatan
Alternatif Flow Jika User tidak ingin melihat profile SDM Kesehatan apat melihat menu-menu yang lain
Post Condition Admin dapat menambah ataupun merubah data profile SDM Kesehatan
2. Use Case Diagram SDMK
Gambar 4.6 Use Case Diagram SDMK.
Tabel 4.4 Use Case Diagram SDMK.
Use SDMK Brief Condition Pada Use Case ini pengunjung bisa melihat menu SDM
Kesehatan
Actor User atau Pengguna
Pre Condition User menggunakan internet browser untuk melihat menu SDM Kesehatan
Main Flow Use Case ini dimulai pada saat user ingin melihat menu SDM Kesehatan
Alternatif Flow Jika User tidak ingin melihat menu SDM Kesehatan dapat melihat menu-menu yang lain
3. Use Case Diagram UPT
Gambar 4.7 Use Case Diagram UPT.
Tabel 4.5 Use Case Diagram UPT.
Use UPT Brief Condition Pada Use Case ini pengunjung bisa melihat menu UPT
Actor User atau Pengguna
Pre Condition User menggunakan internet browser untuk melihat menu UPT
Main Flow Use Case ini dimulai pada saat user ingin melihat menu UPT
Alternatif Flow Jika User tidak ingin melihat menu UPT dapat melihat menu-menu yang lain
4. Use Case Diagram Pustanser
Gambar 4.8 Use Case Diagram Pustanser.
Tabel 4.6 Use Case Diagram Pustanser.
Use Pustanser Brief Condition Pada Use Case ini pengunjung bisa melihat menu
Pustanser
Actor User atau Pengguna
Pre Condition User menggunakan internet browser untuk melihat menu Pustanser
Main Flow Use Case ini dimulai pada saat user ingin melihat menu Pustanser
Alternatif Flow Jika User tidak ingin melihat menu Pustanser dapat melihat menu-menu yang lain
5. Use Case Diagram Pusdiklatnakes
Gambar 4.9 Use Case Diagram Pusdiklat Nakes.
Table 4.7 Use Case Diagram Pusdiklat Nakes.
Use Pusdiklat Nakes Brief Condition Pada Use Case ini pengunjung bisa melihat menu
Pusdiklatnakes Actor User atau Pengguna
Pre Condition User menggunakan internet browser untuk melihat menu Pusdiklatnakes
Main Flow Use Case ini dimulai pada saat user ingin melihat menu Pusdiklatnakes
Alternatif Flow Jika User tidak ingin melihat menu Pusdiklatnakes dapat melihat menu-menu yang lain
6. Use Case Diagram Login
Gambar 4.10 Use Case Diagram Login.
Tabel 4.8 Use Case Diagram Login.
Use Case Login Admin
Brief Description Use Case ini memungkinkan admin untuk masuk ke web Administrator
Actor Admin
Pre Condition Admin harus menggunakan browser internet atau melalui halaman login Admin untuk mengakses halaman website
Main Flow Saat website admin SIMPPSDMK pertama kali diakses melalui browser internet dari halaman login Admin, Admin dapat memilih Menu Support, Data Dasar, Download Data dan Upload Data
Alternative Flow Jika seorang admin ingin membatalkan perubahan atau update web maka admin bisa Logout.
Post Condition Jika proses telah berhasil maka admin akan masuk ke Menu Login kembali.
7. Use Case Diagram Support
Gambar 4.11 Use Case Diagram Support.
Tabel 4.9 Use Case Diagram Support.
Use Case Support
Brief Description Use Case ini memungkinkan Admin untuk menambah, mengedit dan menghapus data support baik menurut data Normalisasi, Data Departemen dan Data Job Function Actor Admin
Pre Condition Admin harus menggunakan browser internet melalui halaman Login Admin dan Login terlebih dahulu untuk menambah, mengedit dan menghapus menu support Main Flow Saat Admin admin SIMPPSDMK pertama kali masuk
kedalam Menu web Admin, Admin akan menuju pada halaman utama untuk kemudian dapat memilih Menu Support yang kemudian didalamnya terdapat pilihan yaitu Normalisasi, Data Departemen dan Data Job Function
Alternative Flow Jika seorang Admin tidak ingin merubahnya maka Admin bisa langsung Logout.
Post Condition Jika proses telah berhasil maka Admin akan masuk ke Menu Login kembali.
8. Use Case Diagram Data Dasar
Gambar 4.12 Use Case Diagram Data Dasar.
Tabel 4.10 Use Case Diagram Data Dasar.
Use Case Data Dasar
Brief Description Use Case ini memungkinkan Admin untuk menambah, mengedit dan menghapus data dasar baik menurut data Pendidikan dan Data Kabupaten/Kota/Propinsi
Actor Admin
Pre Condition Admin harus menggunakan browser internet melalui halaman Login Admin dan Login terlebih dahulu untuk menambah, mengedit dan menghapus menu support Main Flow Saat Admin admin SIMPPSDMK pertama kali masuk
kedalam Menu web Admin, Admin akan menuju pada halaman utama untuk kemudian dapat memilih Menu Data Dasar yang kemudian didalamnya terdapat pilihan yaitu data Pendidikan dan Data Kabupaten/Kota/Propinsi
Alternative Flow Jika seorang Admin tidak ingin merubahnya maka Admin bisa langsung Logout.
Post Condition Jika proses telah berhasil maka Admin akan masuk ke Menu Login kembali.
9. Use Case Diagram Institusi Lain
Gambar 4.13 Use Case Diagram Institusi Lain.
Tabel 4.11 Use Case Diagram Institusi Lain.
Use Case Institusi Lain
Brief Description Use Case ini memungkinkan Admin untuk menambah, mengedit dan menghapus data support baik menurut data Praktek Dokter, Data Rs. Bersalin dan Data Rs. Swasta Actor Admin
Pre Condition Admin harus menggunakan browser internet melalui halaman Login Admin dan Login terlebih dahulu untuk menambah, mengedit dan menghapus menu support Main Flow Saat Admin admin SIMPPSDMK pertama kali masuk
kedalam Menu web Admin, Admin akan menuju pada halaman utama untuk kemudian dapat memilih Menu Support yang kemudian didalamnya terdapat pilihan yaitu data Praktek Dokter, Data Rs. Bersalin dan Data Rs.
Swasta
Alternative Flow Jika seorang Admin tidak ingin merubahnya maka Admin bisa langsung Logout.
Post Condition Jika proses telah berhasil maka Admin akan masuk ke Menu Login kembali.
4.7 Model Pengintegrasian
Model pengintegrasian yang dilakukan adalah dengan metode interoperabilitas yaitu HL7 untuk data – data yang sifatnya individu seperti data pasien, data penyakit, data sdm kesehatan yaitu baik medis dan paramedis serta SDMX-HD untuk data yang sifatnya statistik dan agregat untuk informasi pengambilan keputusan dengan model pengintegrasian.
4.8 Variabel SDM Kesehatan
Variabel sdm kesehatan yang harus dimasukan yang belum ada didalam Sistem Informasi Rumah Sakit dan Puskesmas adalah sesuai dengan standar data yang dibutuhkan dalam SIMPPSDMK seperti variabel berikut di bawah ini:
- NIP BARU/Kode : Nomor Induk Pegawai/ Kode Pegawai
- NAMA : Nama Pegawai
- JENIS KELAMIN : Jenis Kelamin Pegawai - PANGKAT : Pangkat atau Golongan
- PANGKAT TMT : Pangkat Terhitung Mulai Tanggal
- RUANG : Ruang
- JABATAN STRUK : Jabatan Struktural - JABATAN FUNG : Jabatan fungsional
- JABATAN TMT : Jabatan Terhitung Mulai Tanggal - STATUS KEPEG : Status Kepegawaian
- PENDIDIKAN : Pendidikan - JURUSAN : Jurusan Pendidikan - TAHUN LULUS : Tahun Lulus
4.9 Integrasi Service Oriented Architecture (SOA)
Integrasi dengan SOA kenapa? hal ini akan menjadikan pertanyaan karena SOA adalah suatu gaya arsitektur sistem yang membuat dan menggunakan proses bisnis dalam bentuk paket layanan sepanjang siklus hidupnya. SOA juga mendefinisikan dan menentukan arsitektur teknologi informasiyang dapat menunjang berbagai aplikasi untuk saling bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Fungsi-fungsi ini tidak terkait dengan sistem operasi dan bahasa pemrograman yang mendasari aplikasi-aplikasi tersebut.
Pada tahap ini integrasi menggunakan web service yang akan melalui 4 (empat) tahap atau fase yang akan dibahas di bawah ini:
¾ Fase Kesatu
Pada fase dapat dilihat bahwa sistem berjalan sendiri-sendiri yaitu masih terfragmentasi ini adalah kondisi yang terjadi saat ini dan perlu pemetaan kebutuhan akan operasional sistem yang akan dibangun seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.14 SOA Layer Fase Kesatu.
¾ Fase Kedua
Fase kedua ini sistem sudah terbentuk database dalam bank data seperti berikut:
- Pasien yang berfungsi untuk menyimpan data pasien - Penyakit yang berfungsi untuk menyimpan data penyakit - Gizi yang berfungsi untuk menyimpan data gizi
- Obat yang berfungsi untuk menyimpan data obat
- SDM Kes berfungsi untuk menyimpan data SDM Kesehatan - Pegawai berfungsi untuk menyimpan data kepegawaian - Saryankes berfungsi untuk menyimpan saryankes - Alat kesehatan untuk menyimpan data alat kesehatan - Manajemen aset berfungsi untuk menyimpan aset - Laporan untuk menyimpan data laporan
Yang mulai menyebar serta terlihat integrasinya yaitu sudah dapat berkomunikasi disetiap level dengan services sudah bekerja sesuai kebutuhan SOA seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.15 SOA Layer Fase Kedua.
¾ Fase Ketiga
Pada tahap ini SOA sudah terlihat jelas mulai pada fase kesatu, kedua dan ketiga sehingga terbentuk sebuah bisnis proses yang terintegrasi tidak terfragmentasi diamana semua informasi dan aplikasi seperti:
- SIRs yaitu sistem informasi tentang rumah sakit - SIP yaitu sistem informasi tentang puskesmas - SI Farm yaitu sistem informasi farmasi
- SIMPPSDMK yaitu sistem informasi tentang SDM Kesehatan - SABMN yaitu sistem informasi tentang barang milik negara - SI ALKES yaitu sistem informasi tentang alat kesehatan - IME yaitu sistem informasi pelaporan untuk pimpinan Berikut layer pada fase ketiga:
Gambar 4.16 SOA Layer Fase Ketiga.
¾ Fase Keempat
Pada fase terakhir ini ini jelas telah melihat sistem yang dibangun untuk memenuhi target dengan arsitektur integrasi penuh untuk setiap divisi bahkan sampai ke tingkat eksternal dimana seluruh komponen baik stakeholder, goverment to goverment dan masyarakat umum dapat terhubung dan berkomunikasi.
Gambar 4.17 SOA Layer Fase Keempat.
4.10 Arsitektur Web Service SIK
Komponen utama arsitektur web service Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sebagai berikut service provider yang berisi bank data SIK, service request yang berisikan aplikasi-aplikasi seperti (SIMPPSDMK, SI ALKES, SABMN, SIP, SI Farm, SIRs dan IME) yang semuanya berbeda platform bahasa pemrograman, dimana semua transaksi permintaan dan pengiriman menggunakan web service akan dicatat dan disimpan oleh registry.
Sedangkan Simple Object Acces Protocol (SOAP) adalah seperangkat aturan yang akan memfasilitasi eXtensible Markup Languange (XML) untuk melakukan pertukaran data yang sudah distandarkan oleh Health Level Seven (HL7) kemudian Web Service Definition Languange (WSDL) yang akan membuatkan doumen XML ke dalam registry. Berikut gambaran secara detail di bawah ini:
Gambar 4.18 Arsitektur Web Service.
4.11 SSL Dalam SOA
Berikut Secure Socket Layer yang digunakan dalam SOA SIMPPSDMK adalah metode enkripsi dimana pada model ini menggunakan versi 64 bit, proses yang dilakukan adalah dengan membungkus setiap paket yang di request dalam bentuk kode acak sebanyak 64 bit sehingga keamanan data terjamin dan sampai ketujuan tanpa interupsi dari pihak luar seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.19 SSL dalam SOA.
Gambar diatas adalah user yaitu sesorang operator, admin sampai pejabat dan pemangku kepentingan yang mengakses web interface yaitu aplikasi-aplikasi yang ada seperti SIMPPSDMK yang kemudian akan dienkripsi sampai dengan ke web service yang berisikan HL7 dan XML yang akan dikirim kedalam bank data SIK.
4.12 Standar Variabel SDM dengan HL7 Message
Pada tahap ini proses pengintegrasian akan di jabarkan secara detail dengan variabel SDM satu persatu dengan konsep HL7 Message yang seperti di bawah ini:
¾ Segmen
• Field (data element) - Component
>> Sub component
>> Sub Component
4.12.1 Message NIP Baru / NIK
NIP adalah nomor induk pegawai bagi pegawai negeri sipil dan NIK adalah nomor induk karyawan bagi pegawai swasta, dimana kedua data ini sanagatlah penting mengingat sebagai primary key atau kunci utama dalam mengirim pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (NIP/NIK)
- Component adalah nomor induk pegawai/nomor induk karyawan
>> Sub component adalah 1980122006041001/99011001
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/ pegawai swasta
4.12.2 Message Nama
Nama adalah nama pegawai bagi pegawai negeri sipil atau nama karyawan bagi pegawai swasta, dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Nama)
- Component adalah nama pegawai/nama karyawan
>> Sub component adalah Andri Hutomo/Bambang Kurniawan
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/ pegawai swasta
4.12.3 Message Jenis Kelamin
Jenis Kelamin bagian dari pegawai tersebut untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan gender dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Jenis Kelamin)
- Component adalah Laki-laki/Perempuan
>> Sub component adalah Laki-laki/Perempuan
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/ pegawai swasta
4.12.4 Message Pangkat/golongan
Pangkat/golongan hanya ada pada pegawai negeri sipil variabel ini digunakan untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan pangkat dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Pangkat/Golongan)
- Component adalah Penata Muda
>> Sub component adalah Penata Muda
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil
4.12.5 Message Pangkat TMT
Pangkat/golongan hanya ada pada pegawai negeri sipil variabel ini digunakan untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan pangkat dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Pangkat TMT)
- Component adalah 01-04-2012 - >> Sub component adalah 01-04-2012
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil
4.12.6 Message Ruang
Ruang hanya ada pada pegawai negeri sipil variabel ini digunakan untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan ruang dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Ruang)
- Component adalah III/a
>> Sub component adalah III/a
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil
4.12.7 Message Jabatan Struktural
Jabatan struktural bagian dari pegawai tersebut untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan jabatan dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Jabatan Struktural)
- Component adalah Kepala Rumah Sakit/Kepala Puskemas
>> Sub component adalah Rumah Sakit Swasta/Puskesmas
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/pegawai swasta
4.12.8 Message Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional bagian dari pegawai tersebut untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan jabatan dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Jabatan Fungsional)
- Component adalah Dokter Umum/Dokter Gigi
>> Sub component adalah Rumah Sakit Swasta/Puskesmas
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/pegawai swasta
4.12.9 Message Jabatan TMT
Pangkat/golongan hanya ada pada pegawai negeri sipil variabel ini digunakan untuk menghitung berapa tenaga berdasarkan jabatan dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Jabatan TMT)
- Component adalah 01-04-2012 - >> Sub component adalah 01-04-2012
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil
4.12.10 Message Status Kepegawaian
Status Kepegawaian adalah status bagi pegawai baik bagi pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta, dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Status Kepeg)
- Component adalah PNS/Tetap
>> Sub component adalah PNS/Tetap
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/ pegawai swasta
4.12.11 Message Pendidikan
Pendidikan adalah nama pendidikan bagi pegawai negeri sipil atau nama pendidikan bagi pegawai swasta, dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Pendidikan)
- Component adalah Pendidikan
>> Sub component adalah Sarjana/Diploma
>> Sub Component adalah S1/D III
4.12.12 Message Jurusan
Jurusan adalah jurusan pendidikan bagi pegawai negeri sipil atau jurusann pendidikan bagi pegawai swasta, dimana kedua data ini bagian dari data sumber daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Jurusan)
- Component adalah Jurusan
>> Sub component adalah Ilmu Komputer/Manajemen
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/ pegawai swasta
4.12.13 Message Tahun Lulus
Tahun Lulus adalah tahun lulus pendidikan bagi pegawai negeri sipil atau tahun lulus bagi pegawai swasta, dimana kedua data ini bagian dari data sumber
daya kesehatan yang akan dikirim melalui pesan dari HL7 ke dalam bank data nasional seperti di bawah ini:
¾ Segmen adalah unit kerja RS atau Puskesmas
• Field (Tahun Lulus)
- Component adalah Tahun Lulus
>> Sub component adalah 2006/2009
>> Sub Component adalah pegawai negeri sipil/ pegawai swasta
4.13 XML Format
eXtensible Markup Language (XML) memberikan jalan untuk mendeskripsikan struktur data. Tidak seperti label pada HTML yang berfungsi untuk mengontrol tampilan dan data yang ditampilkan, label pada XML digunakan untuk mendefinisikan struktur dan tipe data dari data itu sendiri
Berikut standar format xml secara umum:
<heading>
<root>
<child>
<subchild>isi…..</subchild>
</child>
</root>
Keterangan
• <heading> : Heading berfungsi untuk: mendefinisikan versi, definisi entitas, tipe encoding, dan DOCTYPE
• <root> : Elemen root adalah elemen yang menjadi orang tua dari elemen- elemen lainnya. Semua dokumen XML harus memiliki elemen root.
Elemen root bisa juga berfungsi sebagai judul dari kumpulan data yang dikirim.
• <child> elemen child berfungsi untuk menyimpan isi dari data yang dikirim.
• <subchild> elemen subchild adalah turunan dari child, dimana isi data yang dikirim memiliki data turunan.
Berikut standar format xml variabel sdm kesehatan yang akan dikirim kedalam bank data SIK:
Tabel 4.12 Format XML SDM Kesehatan.
No. Variabel data XML Format Definisi
1 Nip/Nik NIP_NIK Nomor Induk Pegawai dan Nomor Induk
Karyawan
2 Nama NAMA Nama SDM Kesehatan
3 Jenis Kelamin JEN_KEL Jenis Kelamin
4 Pangkat PANG Pangkat SDM Kesehatan
5 Tmt Pangkat TMT_PANG Tanggal Pangkat
6 Ruang RUANG Nama Ruang atau Golongan Pangkat
7 Jabatan Struktural JAB_STRUK Nama Jabatan Struktural 8 Jabatan Fungsional JAB_FUNG Nama Jabatan Fungsional 9 Tmt Jabatan TMT_JAB Tanggal Jabatan 10 Status Kepegawaian STAT_KEPEG Status Kepegawaian 11 Status Pendidikan STAT_PEND Status Pendidikan
12 Jurusan JURUSAN Jurusan Pendidikan
13 Tahun Lulus THN_LULUS Tahun Lulus
4.14 ERD ( Entity Relationship Diagram )
Entity Relationship Diagram berfiungsi untuk menggambarkan model basis data yang akan dipakai. Model basis data yang digunakan adalah basis data relasional, dimana setiap entitas saling memiliki hubungan dengan entitas lain.
Berikut adalah bentuk ERD dari perancangan sistem yang dibuat :
Gambar 4.20 Entity Relationship Diagram.
4.15 Spesifikasi Basis Data
Dalam Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) terdapat database sebagai tempat penyimpanan data yang bersifat dinamis, database tersebut bernama SDMK, dalam database ini terdapat 3 tabel yaitu :
a. Tabel SDMK
Tabel SDM digunakan untuk menyimpan data sumber daya kesehatan yang dimasukkan oleh Admin. Berikut adalah struktur tabel SDM:
Tabel 4.13 SDM.
No Elemen Data Type Width Ket
1. ID/NIP BARU Char 18 Primary Key
2. Nama Varchar 254
3. Jenis Kelamin Varchar 2
4. Pangkat Varchar 50
5. Pangkat TMT Date 8
6. Ruang Varchar 10
7 Jabatan Struktural Varchar 100 8. Jabatan Fungsional Varchar 100
9. Jabatan TMT Date 8
10. Status Kepegawaian Varchar 50
11. Pendidikan Varchar 100
12. Jurusan Varchar 100
13. Tahun Lulus Varchar 4
b. Pendidikan
Tabel pendidikan digunakan untuk menyimpan data pendidikan SDM Kesehatan. Berikut adalah struktur tabel pendik:
Tabel 4.14 Pendik.
No Elemen Data Type Width Ket
1. id_pendidikan Int 4 Primary Key
2. Nama_pendidikan Varchar 100
c. Tabel Pelatihan
Tabel pelatihan digunakan untuk menyimpan data pelatihan SDM Kesehatan. Berikut adalah struktur tabel pelat:
Tabel 4.15 Pelat.
No Elemen Data Type Width Ket
1. id_pelatihan Int 4 Primary Key
2. nama_pelatihan Varchar 100
d. Tabel Profil
Tabel profil digunakan untuk menyimpan data profil SDM Kesehatan.
Berikut adalah struktur tabel profil:
Tabel 4.16 Profil.
No Elemen Data Type Width Ket
1. Id_profil Varchar 10 Primary Key
2. nama_profil Varchar 100
3. Institusi Varchar 100
4. Jenis_tenaga Varchar 2
5. Nama_tenaga Varchar 100
6. Gender Varchra 2
7. Jumlah Float 10
e. Tabel Organisasi Profesi
Tabel organisasi prodesi digunakan untuk menyimpan data organisisasi yang terkait dengan SDM Kesehatan. Berikut adalah struktur tabel profil:
Tabel 4.17 Organisasi Profesi.
No Elemen Data Type Width Ket
1. Id_organisasi Varchar 10 Primary Key
2. nama_organisasi Varchar 100
3. Status Varchar 100
4. Berdiri Varchar 4
5. Ketua Varchar 100
6. Penanggung_jawab Varchar 100
7. Keterangan Varchar 100
f. Tabel Institusi Lain
Tabel insitusi lain adalah institusi diluar Kementerian Kesehatan bisa berupa rumah sakit swasta, prakter dokter dan lain-lain. Berikut adalah struktur tabel institusi lainnya.
Tabel 4.18 Institusi Lainnya.
No Elemen Data Type Width Ket
1. Id_institusi varchar 10 Primary Key
2. nama_institusi Varchar 100
3. Status Varchar 100
4. Berdiri Varchar 4
5. Ketua Varchar 100
6. Penanggung_jawab Varchar 100
7. Keterangan Varchar 100
g. Tabel User
Tabel user digunakan untuk menyimpan data user dan password user.
Berikut adalah struktur tabel user :
Tabel 4.19 User.
No Elemen Data Type Width Ket
1. id_user Int 11 Primary Key
2. Username Varchar 50
3. Password Varchar 30
4. Hak_akses Varchar 2
4.16 Bagan Menu Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK)
Pada bagan ini ada perubahan sedikit pada menu Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) dengan yang berjalan seperti url yang sudah menggunakan www.simbppsdmk.kemkes.go.id seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.21 Bagan Menu SIMPPSDMK.
4.17 Alur Menu Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK)
Alur menu dalam Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) adalah sebagai berikut:
a. Alur menu login
Berfungsi untuk masuk kedalam Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) sebagai berikut:
Gambar 4.22 Alur Menu Login
b. Alur menu profil
Berfungsi untuk melihat profil SDM Kesehatan secara nasional dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.23 Alur Menu Profil.
c. Alur Menu SDMK
Berfungsi untuk menggunakan menu SDMK dengan mengunduh, mengungah, menambah serta merubah dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.24 Alur Menu SDMK.
d. Alur Menu Data Dasar
Berfungsi untuk menggunakan data dasar dengan mengunduh, mengungah, menambah serta merubah dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.25 Alur Menu Data Dasar.
e. Alur Menu UPT
Berfungsi untuk menggunakan menu UPT dengan mengunduh, mengungah, menambah serta merubah dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.26 Alur Menu UPT.
f. Alur Menu Pustanser
Berfungsi untuk menggunakan menu Pustanser dengan mengunduh, mengungah, menambah serta merubah dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.27 Alur Menu Pustanser.
g. Alur Menu Pusdiklat Nakes
Berfungsi untuk menggunakan menu Pusdiklat Nakes dengan mengunduh, mengungah, menambah serta merubah dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.28 Alur Menu Pusdiklat Nakes.
h. Alur Menu Institusi Lain
Berfungsi untuk menggunakan menu Institusi Lain dengan mengunduh, mengungah, menambah serta merubah dengan alur sebagai berikut:
Gambar 4.29 Alur Menu Institusi Lain.
4.18 Technology Acceptance Model (TAM)
Diakhir pembuatan model dengan metode pengintegrasian dengan SOA, HL7 sebagai standar pertukaran data dan XML sebagai format pertukaran data penulis melakukan evaluasi pada kemudahan dan pemanfaatannya menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).
Pada penelitian ini penulis tidak menggunakan semua metode dalam TAM hanya beberap metode yang relevan dengan penelitian ini seperti di bawah ini:
a. Perceived Ease of Use (PEOU)
Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan . Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi:
- Komputer sangat mudah dipelajari
- Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna - Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna
Komputer
b. Perceived Usefulness (PU)
Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi
informasi meliputi:
- Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas
- Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan
c. Attitude Toward Using (ATU)
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components).
4.19 Uji Statistik dengan T-Test dan chi-square 4.19.1 Uji Statistik T-Test
Berikut ini hasil uji menggunakan T-Test antara dimensi TAM yaitu kemudahan penggunaan (PEOU) kemanfaatan (PU) serta penerimaan (ATU) model SIMPPSDMK terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat.
Dengan menggunakan skala likert yaitu PEOU hasil yang didapat pada dimensi PEOU dirata-ratakan dengan menjumlahkan setiap nilai skala likert kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan pada dimensi PEOU.
Kemudian juga dimensi PU dirata-ratakan dengan menjumlahkan setiap nilai skala likert, dan dibagi dengan jumlah pertanyaan dimensi PU tersebut.
Hal yang sama dilakukan juga pada dimensi ATU merata-ratakan dengan menjumlahkan setiap nilai skala likert, dan dibagi dengan jumlah pertanyaan dimensi ATU, berikut hasil yang didapat seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.20 Uji T-Test PEOU, PU dan ATU terhadap jenis pemakai N=50.
Dimensi Jenis Pemakai
Mean Std.
Deviation
t-value p- value PEOU Pejabat 3.3800 0.62550 3.237 0.002*
Non Pejabat 2.8000 0.64145
PU Pejabat 3.2300 0.50002 3610 0.001*
Non Pejabat 2.5800 0.73449
ATU Pejabat 2.5785 0. 58544 0.038 0.970 Non Pejabat 2.5733 0. 34048
*p < 0.05
Hasil uji t-test terhadap dimensi kemudahan (PEOU) terdapat perebedaan yang signifikan antara pejabat dan non pejabat dengan p- value = 0.002, dan uji t- test terhadap dimensi kemanfaatan (PU) terdapat perbedaan yang signifikan antara pejabat dan non pejabat dengan p- value 0.001, akan tetapi uji t-test terhadap dimensi penerimaan (ATU) antara pejabat dan non pejabat tidak ada perbedaan yang signifikan dengan p- value = 0.792.
4.19.2 Uji Statistik Chi-square
Model ini telah diuji juga menggunakan chi-square dimana semua dimensi TAM yaitu kemudahan penggunaan (PEOU) kemanfaatan (PU) serta penerimaan (ATU) model SIMPPSDMK terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat.
Hasil yang didapat dengan membuat dua grup yang setuju meliputi setuju dan sangat setuju dengan yang tidak setuju meliputi tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Dilakukan metode chi-square Fisher untuk menghitung statistic dengan cell < 5.
Tabel 4.21 Uji Chi-square Fisher terhadap jenis pemakai (N=50).
Dimensi Pertanyaan Chi square p- value
PEOU Fleksibilitas 9.191 0.005*
Kemudahan untuk dipelajari
5.711 0.037*
Kemudahan untk digunakan
5.711 0.037*
Kemudahan untuk berinteraksi
5.094 0.051*
PU Efektifitas 7.714 0.012*
Menjawab kebutuhan 5.882 0.032*
Meningkatkan Kinerja 3.571 0.144
Efisiensi 7.714 0.012*
ATU Penerimaan 6.349 0.025*
Penolakan 2.381 0.217
Afektif 9.191 0.005*
Hasil uji chi-square dimensi TAM kemudahan penggunaan (PEOU) yang terdiri dari fleksibilitas, kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk digunakan, kemudahan untuk berinteraksi, terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat menunjukkan perbedaan signifikan karena p- value < 0.05.
Sedangkan kemanfaatan (PU) yang terdiri efektifitas, menjawab kebutuhan, efisiensi, terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat menunjukkan perbedaan signifikan karena p- value < 0.05, akan tetapi meningkatkan kinerja tidak signifikan karena p- value > 0.05
Serta penerimaan (ATU) yang terdiri dari penerimaan dan afektif terhadap jenis pemakai yaitu pejabat dan non pejabat menunjukkan perbedaan signifikan karena p- value < 0.05, akan tetapi penolakan tidak signifikan karena p- value >
0.05.