• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMAH SAKIT JIWA KELAS B DI KABUPATEN BADUNG, BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RUMAH SAKIT JIWA KELAS B DI KABUPATEN BADUNG, BALI."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali

dalamsetahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul,

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

V

ol

ume

(

4

)

N

omor

(1

)

Edi

si

J

a

n

ua

ri

201

6

(2)

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turutberkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikelbiasanyamerupakanhasilstudi/skripsi/tugasakhirmahasiswaarsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

+62 361 703384

ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com

(3)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

PenanggungJawab

AnakAgungAyu Oka Saraswati

Pengarah

I NyomanWidyaParamadhyaksa

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

ISSN No. 9 772338 505750

Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD

untuk

mereproduksi,

mendistribusikan,

dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana

www.ojs.unud.ac.id

(4)

PenuntunPenulisandanPengirimanNaskahe-JurnalArsitektur (JA) UNUD

Tata tulisnaskah:

1. Kategorinaskahilmiahmerupakanhasilpenelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiahpopuler (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, danstugasakhir.

2. NaskahditulisdalamBahasa Indonesia danBahasaInggris (abstrak) diketikpadakertasukuran A-4, spasitunggal, denganbatasatas 1,55 cm; bagiandalam 2,5 cm; bagianluar 1,5 cm; danbawah 2,45 cm. Font yang digunakanadalah Arial 11pt.

3. Batas panjangnaskah/artikeladalah 4 atau 6 halaman.

4. Judulharussingkat, jelastidaklebihdari 10 kata, cetaktebal, hurufkapital, di tengah-tengahkertas. Untukdiskusi, judulmengacupadanaskah yang dibahas (namapenulisnaskah yang dibahasditulissebagaireferensi).

5. Namapenulis/pembahasditulislengkaptanpagelar, di bawahjudul, disertaiinstitusiasalpenulisdanalamat email di bawahinstitusi.

6. Harusada kata kunci (keyword) darinaskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkansetelahabstrak

7. AbstrakditulisdalamBahasa Indonesia danInggrismaksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasitunggal. Judulbabditulis di tengah-tengahketikan, cetaktebalhurufkapital

8. Gambar, grafik, tabeldanfotoharusdisajikandenganjelas.

9. Definisinotasidansatuan yang dipakaidalamrumusdisatukandalamdaftarnotasi. Daftarnotasidiletakkansebelumdaftarpustaka

10. Kepustakaandiketik 1 spasi. Jarakantarjudul 2 spasidandiurutkanmenurutabjad. Penulisannyaharusjelasdanlengkapsesuaidengan: namapengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Juduldicetak miring.

Keteranganumum:

1. Naskah yang dikirimsebanyaksatueksemplardanmenyerahkansoft copydalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskahbelumpernahdipublikasikanoleh media cetak lain.

3. Redaksiberhakmenolakataumengeditnaskah yang diterima. Naskah yang tidakmemenuhikriteria yang

ditetapkanakandikembalikan. Naskahdiskusi yang

(5)

Editorial

KetikaDirjenDikimelansirsuratnya No. 152/E/T/2012 yangberisikanWajibPublikasiIlmiahBagi S1/S2/S3, ide dasarnyadasarnyaadalahuntukmendongkrakjumlahkaryailmiahperguruantinggi yang dipublikasikansecaraluasdianggapsangatrendah. Kebijakaninilangsungmengguncangjagadperguruantinggi di Indonesia.Media yang digunakanuntukmewujudkankebijakantersebutadalahjurnalcetakdan e-jurnal. Sosialisasi e-jurnal di UniversitasUdayanatelahdilakukan, namundalamimplementasinyabukanhal yang mudah.Untukmewujudkannyamelibatkanbanyakpihak, organisasimulaidarijurusanhinggaUniversitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewerdan validator) danbadanpelaksanaannya.Selainitu, dukungankebijakan, sumberdayadanpengalokasiannya.Belumlagimekanismepemantauan, evaluasi, danpengawasanpelaksanaannya.Ditengahkompleksitaspermasalahanini, lahirlahjurnal volume 4 nomor 1 dengansegalaketerbatasannya. Sisikualitassebagaikaryailmiah, berkejarandenganbataswaktu yang sangatterbatasmewarnai volume keempatini.Inimenjadimasalahtersendiri, menransformasiTugasAkhirarsitektur yang didominasigambarperancanganmenjadilaporandalam format jurnalilmiah, bukanhalmudah.Namuniniadalahpilihansatu-satunyadalamkeadaanketerbatasanwaktu. Diharapkanpadaedisimendatang, penyumbangartikelbukanhanyadarimahasiswa yang sedangtugasakhir, tetapiseluruhmahasiswaarsitekturtanpamemandang

semester.Sehinggadiharapkandiperolehkeberagamannaskah yang

masuksekaligusterdistribusinyajumlahartikel di setiappenerbitan.Dalamkesempatan yang baikini, daridapurpelaksana e-jurnalAsitektur, mengucapkanterimakasihkepadaberbagaipihak yang telahmembantuterwujudnyajurnal volume 4 nomor 1 ini.

(6)

Daftar Isi

Halaman

eJurnalArsitekturUniversitasUdayana... ii

PenguruseJurnalArsitekturUniversitasUdayana ... ii

PenuntunPenulisandanPengirimanNaskah e-JurnalArsitektur (JA) UNUD ... iii

Editorial ... iii

Daftar Isi ... v

1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema

Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.

(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, AnakAgungAyu Oka Saraswati) ... 1-4

2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali

(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ... 5-10

3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali.

Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau

(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ... 11-16

4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan

pada Tampilan Bangunan

(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ... 17-20

5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur

Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.

(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 21-24

6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan

Bangunan.

(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 25-28

7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali

(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ... 29-34

8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali

(Ni WayanWiwinDarsika, I WayanGomudha, I WayanKastawan) ... 35-40

9. GaleriBatu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri

(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.

(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ... 45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.

(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.

(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida BagusNgurah Bupala) ... 55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali

(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ... 59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

(7)

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata

(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ... 71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga

(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ... 75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali

(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)... 79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar

(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa)... 85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali

(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ... 91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali

(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali

(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali

(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ... 103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali

(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali

(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ... 115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali

(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ... 119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali

(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra)... 125-130

27. GedungKonserMusikInternasionaldi Badung, Bali

(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali

(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ... 137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali

(I GustiNgurahBagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali

(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) ... 149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali

(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ... 155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali

(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali

(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali

(Made NurjayaPermana, Ida BagusSarjana, I NyomanSusanta) ... 171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali

(PutuGdeSuwandi Putra Nugraha, Ida BagusNgurahBupala, PutuGedeSukarsana) ... 175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali

(TjokordaGedeAgungPradnya Putra, I GustiBagusBudjana, I NyomanSurata) ... 179-184

(8)

(I KadekIndraPurnama, I NyomanSudiarta, Ida BagusGdePrimayatna) ... 185-188

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali

(DwiAdintyaEradiputra, SyamsulAlamPaturusi, I WayanKastawan) ... 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality

(FajarKurniaAdi, I Made Widja, Ida BagusGdeWirawibawa) ... 195-198

40. Taman Kota Mangupura

(George GedeRaditya, Evert Edward Moniaga, SyamsulAlamPaturusi) ... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali

(I PutuAgusSuartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ... 203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali

(I Gede Made DiastawaGiri, I WayanGomudha, I WayanKastawan)... 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali

(I WayanKuatrayana, I WayanMeganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali

(I WayanGaniSeptiadi, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ... 217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali

(I GedeUripSuputra, I WayanGomudha, GustiAyu Made Suartika) ... 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural

(SaptaHartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, CiptadiTrimariarto) ... 227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak

(I Dewa Made AdiyogaPramanaPurwa, I GustiBagusBudjana, I PutuSugiantara) ... 231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung

(I Nyoman Erin Diana, AnakAgungAyu Oka Saraswati, I WayanYudaManik) ... 235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar

(I KadekRakaWinda, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ... 241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali

(I NyomanSatriaTrypartha, I WayanMeganada, Ni Made Swanendri) ... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali

(Trihono Ari Prabowo, NgakanPutuSueca, I WayanWiryawan)... 253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali

(I Gst. Ag.AyuWulanSuantari, PutuRumawanSalain, Ida BagusGdePrimayatna) ... 259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali

(9)

PENDAHULUAN

Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung daerah Bali, diadakan karena meningkatnya jumlah gangguan penderita yang ada di Bali pada umumnya. Berdasarkan survey yang dilakukan Suryani Institut for Health ditemukan sekitar 7.000 hingga 9.000 warga Bali yang menderita gangguan kejiwaan. Selain itu berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, jumlah penderita gangguan jiwa di kabupaten Badung mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir yakni tahun 2012 sebanyak 668 orang, tahun 2013 sebanyak 749 orang, dan tahun 2014 sebanyak 943. Data rekam medik dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, Kabupaten Badung menduduki urutan kedua terbanyak setelah Kota Denpasar. Posisi Kabupaten Badung yang strategis yaitu berada di sentral pulau Bali sehingga dapat diakses dari kabupaten sekitar yang dapat dijadikan alternative rujukan karena tidak menutup kemungkinan emergency dari kabupaten terdekat. Dilihat dari data tersebut diatas dan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa bagi penderita gangguan jiwa maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu diadakannya fasilitas pelayanan kesehatan khusus jiwa yaitu Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung.

RUMAH SAKIT JIWA KELAS B DI KABUPATEN BADUNG, BALI

I Made Wira Setiawan1), Ida Ayu Armeli2), dan I Putu Sugiantara3)

1)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana setiawan_wira@ymail.com

2)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

3)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

ABSTRACT

Type B Psychiatric Hospital in Badung, Bali is an institution that provides specialized mental health services at Regency level with the service that includes the efforts of promoting, preventing, curing, and rehabilitating. The facilities that are engaged in providing mental health services certainly designed based on the function of the facilities itself, the activities contained therein, the theme of the design, and the socio-cultural of the local area. The excellent facilities provided in Type B Psychiatric Hospital in Badung designed through a programming room or space based on the standards, the community activities therein, and the design concept. Therefore, by the presence of the Type B Psychiatric Hospital in Badung is expected to improve the quality of mental health for the people of Badung regency in particular and Bali in general.

Key words: Type B Psychiatric Hospital, Badung

ABSTRAK

Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali ini merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan khusus jiwa dengan cakupan pelayanan tingkat Kabupaten yang meliputi upaya yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Fasilitas yang bergerak dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa ini tentunya dirancang berdasarkan dari fungsi fasilitas, kegiatan yang terdapat didalamnya, tema perancangan, dan sosial budaya daerah setempat. Fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam pelayanan Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung dirancang melalui pemrograman ruang yang berdasarkan dari standar, aktivitas civitas didalamnya, dan konsep perancangan. Dengan diadakannya Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan jiwa bagi penduduk Kabupaten Badung khususnya dan Bali pada umumnya.

(10)

RUMAH SAKIT JIWA KELAS B DI KABUPATEN BADUNG, BALI

Pengertian

Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam memberi-kan pelayanan kesehatan jiwa dalam lingkup kabupaten yang meliputi upaya yang bersifat Promotif, Preven-tif, KuraPreven-tif, dan Rehabilitatif.

Fungsi

Fungsi fafilitas Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini adalah melaksanakan pelayanan pence-gahan,pemulihan, dan rehabilitasi kesehatan jiwa. Melaksanakan upaya kesehatan jiwa masyarakat khu-susnya masyarakat Badung dan Bali umumnya.Menyelenggarakan pelayanan medic, pelayanan penunjang medic, dan non medic.Serta menyelenggarakan pelayanan rujukan.

Tujuan

Tujuan diadakannya fasilitas Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan khusus jiwa bagi orang dengan gangguan jiwa khususnya di Kabupaten Badung dan di Bali pada umumnya. Menghilangkan stigma, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi orang dengan gangguan jiwa sebagai bagian dari masyarakat.Mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan mengurangi fac-tor resiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau perorangan.

Tema

Tema yang digunakan pada fasilitas Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabuptaen Badung ini adalah Green

Architecture atau Asitektur Hijau. Arsitektur Hijau merupakan suatu perencanaan bangunan arsitektur yang berusaha untuk meminimalisasi mengkonsumsi sumberdaya serta minim menimbulkan dampak negatifbagi kesehatan dan lingkungan sehingga membuat keberadaan rumah sakit jiwa ini lebih dapat diterima pada lingkungan dimana rumah sakit jiwa ini dibangun. Tema green architecture juga dipilih dengan harapan da-pat memberikan suasana yang sejuk bagi civitas yang ada didalam fasilitas ini khususnya bagi penderita gangguan jiwa sehingga mampu mendukung cepatnya proses penyembuhan.

Fasilitas

Fasilitas yang terdapat pada Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini terdiri dari Instalasi Gawat Darurat, pelayanan rawat intensif, fasilitas rawat inap dengan kapasitas 100 temat tidur yang dibagi menjadi 4 kelas yakni kelas 3, kelas 2, kelas 1, dan kelas VIP. Terdapat pelayanan rawat jalan yang terdiri dari: pe-layanan kesehatan tumbuh kembang anak dan remaja, pepe-layanan kesehatan jiwa dewasa, pepe-layanan kese-hatan jiwa lansia, pelayanan gangguan mental organic, pelayanan psikologi & psikometri, pelayanan keter-gantungan obat/NAPZA, pelayanan spesialis saraf, pelayanan kesehatan gigi, pelayanan rehab medic, pelayanan rehab mental, pelayanan radilogi, dan pelayanan laboratorium.Selain fasilitas yang sudah dis-ebutkan diatas, terdapat juga fasilitas pendukung lainnya yang mendukung proses pelayanan kesehatan di-atas seperti instalasi dapur gizi, laundry, IPSRS, incenerator, dan IPAL.Sedangkan untuk fasilitas peleng-kapnya terdapat ruang ME, toilet, kantin, parker, dan pelinggih.

Lokasi Tapak

(11)

(a) (b) (c)

Gambar 1: (a) Lokasi Tapak Terpilih, (b) Tapak terpilih, (c) Bentuk Tapak Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran

PROGRAM PERANCANGAN

Dalam perancangan Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini tentu dalam pembangunannya mempertimbangkan civitas yang ada didalamnya. Civitas pada Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Ba-dung ini dapat dijabarkan kedalam table dibawah ini:

Tabel 1. Pengelola

No Pengelola Jumlah

1 Direktur 1 orang

2 Wakil Direktur Pelayanan 1 orang 3 Wakil Direktur Administrasi & Sumber Daya 1 orang 4 Ka. Bidang Pelayanan Medis 1 orang 5 Ka. Bidang Pelayanan Medis Umum & Diklat 1 orang 6 Ka. Sub Bidang Kesehatan Jiwa Masyarakat 1 orang 7 Staff Bidang Pelayanan Medis 3 orang 8 Ka. Bidang Perawatan 1 orang 9 Ka. Sub Bidang Rawat Jalan & Rehab 1 orang 10 Ka. Sub Bidang Rawat Inap 1 orang 11 Staff Bidang Perawatan 3 orang 12 Ka. Bidang Penunjang Medis 1 orang 13 Ka. Sub Bidang Penunjang Diagnostik, Farmasi & Gizi 1 orang 14 Ka. Sub Bidang Pemeliharaan Sarana 1 orang 15 Staff Sub Bidang Pemeliharaan Sarana 3 orang 16 Staff Bidang Penunjang Medis 3 orang 17 Ka. Bagian Data dan Sunprog 1 orang 18 Ka. Sub Bagian Data & Rekam Medis 1 orang 19 Ka. Sub Bagian Sunprog & Pelaporan 1 orang 20 Staff Bagian Data & Sunprog 3 orang 21 Ka. Bidang Keuangan 1 orang 22 Ka. Sub Bagian Perbendaharaan 1 orang 23 Ka. Sub Bagian Pendapatan (Kasir) 1 orang 24 Staff Bidang Keuangan 3 orang 25 Ka. Bagian Tata Usaha 1 orang 26 Ka. Sub Bagian Umum 1 orang 27 Ka. Sub Bagian Kepegawaian 1 orang 28 Staff Bagian Tata Usaha 3 orang 29 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 4 orang 30 Dokter Spesialis Saraf 1 orang

I

II

III

(12)

No Pengelola Jumlah

31 Dokter Spesialis Radiologi 1 orang 32 Dokter Spesialis Anak 1 orang 33 Dokter Spesialis Anestesi 1 orang 34 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 orang 35 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 orang 36 Dokter Spesialis Rehab Medis 1 orang

37 Dokter Umum 3 orang

38 Dokter Gigi 2 orang

39 Perawat 51 orang

40 Psikolog 2 orang

41 Social Worker 3 orang

42 Apoteker 2 orang

43 Fisioterapis 2 orang

44 Elektromedis 2 orang

45 Radiografer 1 orang

46 Kepala & Staff Dapur Gizi 4 orang 47 Kepala & Staff Laundry 4 orang

Jumlah 129 orang

Berdasarkan civitas yang terdapat pada table diatas, maka diperlukan fasilitas-fasilitas yang harus disedia-kan untuk mewadahi kegiatan daripada civitas tersebut sehingga pelayanan kesehatan jiwa Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Pada table dibawah ini adalah fasilitas-fasilitas beserta luasannya yang terdapat pada Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung, Bali:

Tabel 2.Luasan Ruang

No Nama Ruang Luas Ruang (m²) 1 Ruang Pengelola 922 m²

2 Ruang IGD 338.5 m²

3 Ruang PICU 245.1 m²

4 Ruang Poliklinik 277 m² 5 Ruang Rawat Inap 2445.84 m² 6 Ruang Rehabilitasi 363 m² 7 Ruang Radiologi 75.5 m² 8 Ruang Laboratorium 174.5 m² 9 Ruang Farmasi 135.75 m²

10 Dapur Gizi 373.25 m²

11 Laundry 385 m²

12 IPSRS 258 m²

13 Ruang Jenazah 150 m²

14 Ruang Service 603.5m²

15 Area Parkir 1456 m²

KONSEP PERANCANGAN

Konsep Entrance

(13)

(a) (b) (c)

Gambar 2: (a) Letak entrance, (b) In dan out entrance, (c) Perspektif entrance Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran

Bentuk entrance Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini mengambil bentuk dari Candi Bentar tradisional bali yang biasa terdapat di pura-pura, akan tetapi bentuk candi bentar dibuat lebih sederhana dan lebih modern untuk membedakan candi bentar pura dan candi bentar bangunan komersil.

Konsep Bentuk, Pola, & Sirkulasi Massa

Bentuk dasar massa Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung mengambil bentuk dasar persegi em-pat untuk mempermudah pengaturan ruang dan segitiga untuk atap. Bentuk massa mengambil konsep Tri Angga.

(a) (b)

Gambar 3: (a) Bentuk Massa, (b) Pola & Orientasi Massa Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran

Pola massa bangunan Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini menggunakan pola massa linier dari timur ke barat untuk memberi kemudahan dalam sirkulasi dan mendukung tema yaitu Green Architec-ture yakni mengurangi dampak panas sinar matahari langsung pada bangunan. Orientasi massa bangunan dominan menghadap ke utara dan selatan untuk menghindari masuknya sinar matahari langsung kedalam bangunan.

Konsep Tampilan Bangunan

Konsep tampilan Bangunan Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung ini menerapkan konsep Tri Angga yang merupakan konsep Arsitektur Bali dimana bangunan terbagi menjadi 3 bagian yakni kepala (atap), badan (dinding), dan bataran (kaki). Penerapan Green Wall pada bangunan dengan memberikan ver-tical plants pada dinding bangunan untuk mendukung tema yakni Green Architecture.

(a) (b)

Gambar 3: (a) Tampilan Bangunan, (b) Pola & Green Wall Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran

(14)

Desain perancangan pada Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung dibuat berdasarkan dari fungsi dari bangunan, tema yang diangat, dan budaya lokal dimana bangunan dibuat yakni arsitektur bali. Selain yang sudah disebutkan tadi, yang menjadi landasan dasar perancangan Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabu-paten Badung ini adalah program perancangan dan konsep perancangan sehingga desain perancangan da-pat dibuat sedemikian rupa.Pada gambar dibawah merupakan gambar Layut Plan dan Site Plan dari peran-cangan Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung.Pada bagian paling timur digunakan sebagai areal parkir, kemudian bangunan paling timur adalah bangunan utama yaitu ruang pengelola, IGD, dan Polikli-nik.Disebelah barat bangunan utama terdapat bangunan Rehabilitasi dan PICU, kemudian pada bagian pal-ing baratmerupakan bangunan Rawat Inap karena tpal-ingkat privasi lebih tpal-inggi dan jauh dari kebispal-ingan yang terdapat pada arah timur. Dapat diliat juga pada gambar dibawah bangunan menggunakan pola linier yang berjejer dari timur ke barat dengan orientasi bukaan ke arah utara dan selatan yang berfungsi untuk meng-hindari sinar matahari langsung yang mengenai dinding sehingga ruang dalam tidak menjadi panas dan pengap.

(a) (b)

Gambar 3: (a) Layout Plan, (b) Site Plan Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, diharapkan dari perancangan Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung daerah Baliini dapat memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat kabupaten Badung khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya sehingga tidak ada lagi orang dengan gangguan kejiwaan yang dikucilkan atau di diskriminasi bahkan di pasung. Diha-rapkan juga masyarakat yang memiliki gangguan kejiwaan atau memiliki keluarga dengan gangguan keji-waan tidak malu untuk membawa dirinya atau keluarganya berobat kerumah sakit jiwa, karena gangguan ke-jiwaan bukan suatu kutukan yang harus di sembunyikan melainkan sebuah penyakit yang bisa disembuhkan apabila segera diobati dan mendapat dorongan dari orang-orang terdekat penderita.

REFERENSI

Kartono, Tri Harso, 2010.‘Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia’.Jakarta :

Rajawali Pers.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi ru-mah sakit.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Pedoman-pedoman Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. Setiawan, Wira. 2015. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,

Gambar

Gambar 1: (a) Lokasi Tapak Terpilih, (b) Tapak terpilih, (c) Bentuk Tapak Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran
Tabel 2.Luasan Ruang
Gambar 3: (a) Tampilan Bangunan, (b) Pola & Green Wall Sumber: Setiawan, 2015:Lampiran
Gambar 3: (a) Layout Plan, (b) Site Plan

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

Frisian Flag Indonesia wilayah Jawa Barat perlu informasi secara empirik mengenai kompetensi, kinerja dan pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja secara akurat

Karena biaya yang diinvestasikan untuk pembuatan sebuah program sangat besar, jika tidak mendapatkan harga yang melebihi dari nilai produksi, maka akan berakibat kerugian..

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupa pelatihan pembuatan Blog dan brosur bagi para guide lokal air terjun Gitgit ini akan sangat bermanfaat langsung

Kondisi PJU yang dipasang di kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil menggunakan lampu AC dengan daya watt tinggi sehingga meningkatnya pembayaran beban

Hasil penelitian m enunjukkan bahw a pada sel yang diberi p erlakuan serum pasien paska infeksi prim er tidak ditem ukan perbedaan titer virem ia antara kedua

 Apabila laporan PPN sesuai maka pimpinan akan memberikan approval terhadap laporan PPN tersebut. 2 Div_keuangan  Apabila laporan tidak sesuai, maka staff

Dalam melakukan pengolahan data dan analisis, pada kuesioner penelitian 1, penulis menggunakan metode analisis faktor yang bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel penting