• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 16/41711.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 16/41711.pdf"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

16/41711.pdf

(2)

16/41711.pdf

(3)

16/41711.pdf

(4)

16/41711.pdf

(5)

16/41711.pdf

(6)

16/41711.pdf

(7)

16/41711.pdf

(8)

16/41711.pdf

(9)

16/41711.pdf

(10)

16/41711.pdf

(11)

16/41711.pdf

(12)

16/41711.pdf

(13)

16/41711.pdf

(14)

16/41711.pdf

(15)

16/41711.pdf

(16)

16/41711.pdf

(17)

16/41711.pdf

(18)

16/41711.pdf

(19)

16/41711.pdf

(20)

16/41711.pdf

(21)

16/41711.pdf

(22)

16/41711.pdf

(23)

16/41711.pdf

(24)

16/41711.pdf

(25)

16/41711.pdf

(26)

16/41711.pdf

(27)

16/41711.pdf

(28)

16/41711.pdf

(29)

16/41711.pdf

(30)

16/41711.pdf

(31)

16/41711.pdf

(32)

16/41711.pdf

(33)

16/41711.pdf

(34)

16/41711.pdf

(35)

16/41711.pdf

(36)

16/41711.pdf

(37)

16/41711.pdf

(38)

16/41711.pdf

(39)

16/41711.pdf

(40)

16/41711.pdf

(41)

16/41711.pdf

(42)

16/41711.pdf

(43)

16/41711.pdf

(44)

16/41711.pdf

(45)

16/41711.pdf

(46)

16/41711.pdf

(47)

16/41711.pdf

(48)

16/41711.pdf

(49)

16/41711.pdf

(50)

16/41711.pdf

(51)

16/41711.pdf

(52)

16/41711.pdf

(53)

16/41711.pdf

(54)

16/41711.pdf

(55)

16/41711.pdf

(56)

16/41711.pdf

(57)

16/41711.pdf

(58)

16/41711.pdf

(59)

16/41711.pdf

(60)

16/41711.pdf

(61)

16/41711.pdf

(62)

16/41711.pdf

(63)

16/41711.pdf

(64)

16/41711.pdf

(65)

16/41711.pdf

(66)

16/41711.pdf

(67)

16/41711.pdf

(68)

16/41711.pdf

(69)

16/41711.pdf

(70)

16/41711.pdf

(71)

16/41711.pdf

(72)

16/41711.pdf

(73)

16/41711.pdf

(74)

16/41711.pdf

(75)

16/41711.pdf

(76)

16/41711.pdf

(77)

16/41711.pdf

(78)

16/41711.pdf

(79)

16/41711.pdf

(80)

16/41711.pdf

(81)

16/41711.pdf

(82)

16/41711.pdf

(83)

16/41711.pdf

(84)

BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1.

Deskripsi Hasil Tes Belajar

Untuk melibat basil belajar pada kedua kelompok sampel penelitian,

dilaksanakan pemberian tes setelab pada proses pembelajaran diberikan perlakuan

masing-masing.

Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel basil perbitungan statistik

deskriptif basil belajar pada masing-masing kelompok ekperimen dan kelompok

kontrol.

Tabel 4.1 Nilai statistik deskriptif basil belajar siswa kelas IX SMPN 2

Bontotiro

Statistik

Eksperimen

Kontrol

Ukuran Sampel

20

20

Mean

72,50

64,00

Std. Deviation

6,24

9,91

Variance

39,00

98,21

Range

23

40

Minimum

60

40

Maximum

83

80

Skewness

-.054

.230

Kurtosis

-.640

-.493

74

16/41711.pdf

(85)

75

Berdasarkan Tabel 4.1 dari jumlah sampel masing-masing sebanyak 20

siswa untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan nilai

statistik deskriptif hasil post-test siswa.

Pada kelompok eksperimen nampak nilai rata-rata (mean) sebesar 72,50

dengan standar deviasi sebesar 6,24. Nilai maksimum yang diperoleh sebesar 83

dan nilai minimum sebesar 60 dengan rentang data (range) sebesar 23, koefisien

kecembungan (skewness) sebesar -0,054 dan koefisien kemiringan (kurtosis)

sebesar -0.640. Perbedaan ini nampak pada perolehan kelompok kontrol dengan

nilai rata-rata (mean) sebesar 64,00 dengan standar deviasi sebesar 9,91, nilai

maksimum yang berhasil diperoleh sebesar 80 dan nilai minimum sebesar 40

dengan rentang data (range) sebesar 40, nilai koefisien kemiringan (skewness)

sebesar 0.230 dan koefisien kecembungan (kurtosis) sebesar -0.493.

Dari kedua kelompok data statistik dapat dideskripsikan bahwa data pada

kelompok eksperimen berbeda dengan data pada kelompok kontrol. Untuk ukuran

pemusatan data (central tendency) yang ditunjukkan pada rata-rata hasil belajar

kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata hasil belajar untuk

kelompok kontrol. Sementara pada bagian ukuran penyebaran data (dispersion)

kelompok eksperimen kecenderungan datanya lebih terpusat dibandingkan

kelompok kontrol, sehingga penyebaran datanya tidak terlalu besar dan bias antara

nilai rata-rata dengan data masing-masing responden tidak terlalu besar, hal ini

dapat dilihat dari standar deviasi untuk kelompok eksperimen lebih kecil

dibandingkan kelompok kontrol, perbedaan ini juga didukung dari ukuran

penyebaran data lainnya seperti varians, range, minimum dan maksimum.

16/41711.pdf

(86)

76

Menurut Pearson (Nar Herrhyanto, 2008) ada tiga kriteria untuk

mengetahui model distribusi dari sekumpulan data yakni : (i) jika koefisien

skewness lebih kecil dari nol maka bentuk distribusinya negatif, (ii) jika koefisien

skewness sama dengan nol maka bentuk distribusinya simetrik, dan (iii) jika

koefisien skewness lebih besar dari nol maka bentuk distribusinya positif. Untuk

koefisien kurtosis (keruncingan) kriterianya adalah : (i) jika koefisien kurtosisnya

kurang dari 0,263 maka distribusinya platikurtik, (ii) jika koefisien kurtosisnya

sama dengan 0,263 maka distribusinya mesokurtik, dan

(iii) jika koefisien

kurtosisnya lebih besar dari 0,263 maka distribusinya leptokurtik.

Berdasarkan kriteria penentuan koefisien skewness dan koefisien

kurtosisnya di atas, dapat dilihat bahwa koefisien skewness untuk kelompok

eksperimen lebih kecil dari no] sehingga bentuk distribusinya negatif,

menunjukkan bahwa sebaran data berada pada daerah sebelah kiri pada kurva

normal (z negatif). Hal ini menggambarkan bahwa sebaran nilai perolehan siswa

lebih banyak di atas rata-rata. Sedangkan koefisien skewness untuk kelompok

kontrol lebih besar dari nol sehingga bentuk distribusinya positif, menunjukkan

bahwa sebaran data berada pada daerah sebelah kanan pada kurva normal,

sehingga kecenderungan datanya berada di bawah rata-rata perolehan tesnya.

Sementara untuk koefisien kurtosis baik kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol masing-masing lebih kecil dari 0,263 sehingga bentuk

distribusinya platikurtik dengan model kurva normalnya mempunyai puncak yang

relatif mendatar.

16/41711.pdf

(87)

77

Distribusi nilai hasil belajar matematika kelas IX SMPN 2 Bontotiro pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol juga diturijukkan oleh sajian grafik batang

pada Gambar 4.1. berikut ini.

100 90

so

70 60 50 40 30 20 10 0

GRAFIK BAT ANG ST A TISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR

111 Eksperimen • Kontrol

- I

I

I

Gambar 4.1

Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMPN 3 Bontotiro pada

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Berikut ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi dan persentase basil

belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk keseluruhan nilai

yang diperoleh siswa. Fungsi dari tabel ini untuk mengetahui tingkatan klasifikasi

nilai siswa masing-masing kelompok sesuai dengan tabel pengkategarian tingkat

penguasaan hasil belajar matematika.

Pada kelompok eksperimen jika dikelompokkan dalam tabel distribusi

frekuensi dan persentasi basil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

16/41711.pdf

(88)

78

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar pada kelas

eksperimen.

Klasifikasi

Skor

Frekuensi

Persentase

Sangat Tinggi

86-100

0

0

Tinggi

71-85

12

60

Cukup

56-70

8

40

Kurang

41-55

0

0

Sangat Kurang

0-40

0

0

Jumlah

20

100

Distribusi frekuensi dan persentase skor basil belajar siswa kelas IX SMP

Negeri 2 Bontotiro pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada sajian grafik pie

berikut

1

---···-·-···-···---·-····-. ···-··-··· ···-- ··--···· ... -··· ····-- ... ···-·--··

Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

l

I

I

• San gat Tinggi IITinggi Cukup j i • Kurang

I

~ Sangat Kurang

!

I

, ____ ·--· .. --· -···---··-·---···-···-··· ···--·-···-- ... ··-·-.- ---· -·.- ... ----·-·--·--··· ···-···-···-····.J

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar

Kelompok Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menufliukkan bahwa dari 20 siswa pada

kelompok eksperimen, saat pemberian tes basil belajar tidak ada siswa (0%)

masuk klasifikasi sangat baik, namun sebanyak 12 siswa (60%) masuk klasifikasi

16/41711.pdf

(89)

79

baik, sebanyak 8 siswa (40%) masuk klasifikasi cukup, dan tidak ada lagi siswa

(0%) masuk klasifikasi kurang dan sangat kurang.

Sedangkan nilai yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol, jika

dikelompokkan dalam tabel pengkategorian hasil belajar dapat dilihat pada Tabel

4.3 berikut.

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar pada kelas

kontrol.

Klasifikasi

Skor

Frekuensi

Persentasi

Sangat Tinggi

86-100

0

0

Tinggi

71-85

5

25

Cukup

56-70

11

55

Kurang

41-55

3

15

Sangat Kurang

0-40

I

5

Jumlah

20

100

Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar siswa kelas IX SMP

Negeri 2 Bontotiro pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada sajian grafik pie

berikut ini.

~--

~i~~~i;~"'~=i:~:£JSI«>;Ha.il Bel~;

-

-~

I

~~

~

i

i L. -~~---"''

-a

San gat Tinggi •Tinggi Cukup • Kurang ,, Sangat Kurang f !

. '"'""' ---

~

,,

---~---,_,..,

--- J

Gam bar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Bela jar

Kelompok Eksperimen

16/41711.pdf

(90)

80

Kondisi ini tampak berbeda pada 20 sampel kelompok kontrol yang

diberikan perlakuan pembelajaran konvensional, walaupun belum ada siswa yang

memiliki skor yang masuk kategori tinggi, sebanyak 5 siswa (25%) masuk

klasifikasi baik, sebanyak 11 siswa (55%) masuk klasifikasi cukup, dan masih ada

siswa yang memperoleh nilai yang berada pada klasifikasi kurang sebanyak 3

siswa (15%), serta masih ada 1 siswa (5%) yang masuk klasifikasi sangat kurang.

2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas varians, maka

dilakukan pengujian statistik uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Kriteria

pengujiannya adalah p

>

a,

maka Ho diterima dan p

<

a,

maka Ho ditolak.

Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:

Ho

Rata-rata nilai siswa yang diajar dengan strategi SQ3R dengan

Rolling

Cognitive

sama dengan rata-rata nilai siswa yang diajar dengan model

pembelajaran konvensional

H

1

Rata-rata nilai siswa yang diajar dengan strategi SQ3R dengan

Rolling

Cognitive

tidak sama dengan rata-rata nilai siswa yang diajar dengan

model pembelajaran konvensional

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t

=

3,958 dan nilai p

=

0,001, sehinggajika dikonsultasikan pada kriteria pengujian hipotesis ditunjukkan

bahwa p (0,001)

<

a (0,05), ini menunjukkan bahwa

H

0

ditolak clan secara

otomatis

H

1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian ini diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa

kelas IX SMPN 2 Bontotiro antara kelompok yang diajar menggunakan strategi

16/41711.pdf

(91)

81

SQ3R dengan Rolling Cognitive dengan kelompok yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh baik secara deskriptif

maupun inferensial memperlihatkan adanya perbedaan hasil belajar matematika

siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro pada materi statistik antara penggunaan strategi

pembelajaran SQ3R dengan Rolling Cognitive dan model pembelajaran

konvensional. Siswa yang diajar dengan menggunakan strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive menunjukkan nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan

siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan perolehan nilai rata-rata siswa yang menggunakan strategi

SQ3R dengan Rolling Cognitive memiliki nilai rata-rata sebesar 72,50 dengan

standar deviasi 6,25. Hal ini menunjukkan babwa nilai basil belajar siswa tersebar

dengan pencapaian basil belajar yang tetap lebib tinggi, yang terlibat dari

persentase basil belajar sebesar 60

%

yang dikategorikan baik, dan 40% yang

masuk kategori cukup atau sedang. Sedangkan siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata basil

belajar sebesar 64,00 dengan standar deviasi 9,91. Angka ini lebib besar bila

dibandingkan dengan standar deviasi yang diperoleb pada kelas eksperimen. Hal

ini terlibat pada distribusi nilai basil belajar siswa dengan kategori sangat baik

banya 25%, pada kategori baik sebesar

55%, dan masib ada siswa yang

memperoleh nilai yang berada pada kategori kurang dan sangat kurang

masing-masing sebesar 15% dan 5%.

16/41711.pdf

(92)

82

Sesuai pengamatan penulis, siswa yang diajarkan dengan strategi SQ3R

dengan rolling cognitive, baik siswa yang berprestasi tinggi maupun siswa yang

berkemampuan rendah ikut aktif dalam pembelajaran. Langkah-langkah pada

strategi yang digunakan ini melibatkan siswa menjadi aktif baik secara mental

maupun secara fisik, sehingga membantu siswa mengkonstruksi ilmu pengetahuan

dengan cara bekerja sama dengan ternan sekelompoknya pada proses

pembelajaran. Siswa saling bertukar pikiran atau sharing antar siswa, siswa lebih

ingat dan paham tentang konsep yang mereka pelajari, karena secara langsung

siswa yang menggali informasi barn dengan kemampuannya.

Siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive

mempunyai rasa kompetitif yang tinggi antar kelompok. Hal ini

terlihat ketika siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setiap kelompok

antusias mempresentasikan hasil kerja kelompoknya disertai memberikan jawaban

atau tanggapan atas pertanyaan yang dituliskan oleh kelompok lain pada lembaran

reviewnya.

Sedangkar. pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensioanal, sesuai pengamatan penulis, siswa kurang aktif dan hanya beberapa

siswa yang nampak antusias untuk bertanya. Hal ini diduga dalam proses

pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional peran guru lebih dominan

dan siswa kurang dilatih untuk aktif baik secara mental maupun fisik. Akibatnya

siswa kurang mengeksplor kemampuannya dalam memahami atau mempelajari

materi pelajaran sehingga siswa menjadi pasif.

16/41711.pdf

(93)

83

Siswa pada kelas kontrol juga tidak kompetitif. Hal ini terlibat pada proses

pembelajaran siswa cenderung menoton, kaku, dan banya mendengarkan

penjelasan guru, kurang sekali siswa yang memberikan pertanyaan atau menjawab

pertanyaan, sehingga mengakibatkan basil belajamya menjadi rendah.

Secara umum dari kedua kelas yang diteliti, tampak babwa strategi SQ3R

dengan

Rolling Cognitive

membuat siswa lebib aktif menggali informasi dari

sumber yang telab diberikan dan menjelaskan kembali basil informasi yang telab

mereka peroleb, sebingga memberikan peluang kepada siswa untuk lebib

memabami konsep matematika secara sendiri melalui proses berpikir, bertanya

dan berdiskusi. Ini memberikan implikasi terbadap basil belajar yang diperoleb

lebib tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakru1 pembelajaran

konvensioanal.

Berdasarkan penelitian terdahulu berkaitan dengan Strategi SQ3R yang

dilakukan oleb Sudrajat (2002) dibasilkan temuan babwa kemampuan komunikasi

matematika siswa yang lambat dan siswa yang cepat mengalami peningkatan yang

signiftkan. Sejalan dengan penelitian tersebut, Edy Supamo (2009) juga

melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan strategi SQ3R dan menyimpulkan

babwa pembelajaran dengan menggunanakan SQ3R berpengarub terbadap

prestasi belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleb Isma Hasanab

(20 1 0) menyatakan babwa kemampuan pemahaman konsep matematika yang

diajarkan dengan menggunakan metode SQ3R lebib tinggi dari kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan metode

konvensional.

16/41711.pdf

(94)

84

Kemudian penelitan-penelitan lain di luar dari pembelajaran matematika,

seperti yang dilakukan oleh Sasmoko (2006) juga menemukan adanya

peningkatan prestasi belajar PPKn melalui metode SQ3R, dan penelitian yang

dilakukan oleh Selamat (2006), dengan menerapkan strategi SQ3R berbantuan

LKM secara kooperatif meningkatkan aktivitas dan hasil bela jar mahasiswa.

Kedua model ini dalam penerapannya di dalam kelas sangat berbeda.

strategi SQ3R

dengan

Rolling Cognitive

memiliki keunggulan dalam

pengorganisasian siswa untuk bekerja secara berkelompok, dengan bantuan

langkah-langkah pembelajaran yang dimulai dari

survey, questions, read, recite,

review

dan terakhir

rolling cognitive,

membantu siswa secara sistematis dapat

mengatur pola pembelajaran dengan disiplin waktu. Padatnya kegiatan yang

dilakukan diduga membantu sis.wa dalam kelas untuk tidak merasa jenuh dan tetap

aktif. Selain itu masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap

hasil belajar seluruh anggota kelompoknya, saling membantu memahami materi,

memberikan kesempatan kelompok lain menilai hasil pekerjaan kelompoknya,

bertanya dan menanggapi pertanyaan melalui kegiatan persentasi di depan kelas.

Sementara model pembelajaran konvensional pengorganisasian dan interaksi

sesama siswa sangat kurang, di samping itu masing-masing individu bertanggung

jawab sendiri terhadap hasil belajamya.

Tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu proses pembelajaran dipengaruhi

oleh banyak faktor. Tingginya nilai hasil belajar siswa yang diajar strategi SQ3R

dengan

Rolling Cognitive

dibandingkan siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional dikarenakan dalam pelaksanaan proses

16/41711.pdf

(95)

85

pembelajaran strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive lebih menitikberatkan

pada pencapaian hasil belajar yang berlandaskan pada kepemimpinan bersama

sehingga kerjasama yang terjalin antara siswa yang berbeda tingkatan

kemampuannya tidak akan memunculkan rasa segan atau malu bagi siswa yang

tingkat kemampuannya sedang atau bahkan rendah. Pada strategi ini ada fase yang

digunakan untuk memperdalam materi yang diperoleh melalui kegiatan

recite dan

review.

Teori konstruktivis menjelaskan bahwa siswa harus membangun sendiri

pengetahuan. Guru memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau

menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara

sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.

Menurut Piaget ( dalam Syah, M. 1997), anak mengonstruk pengetahuan

melalui upaya mentransformasi, mengorganisasi, dan mereorganisasi pengetahuan

yang sebelumnya. Sementara menurut Vigotksy, ( dalam Syah, M., 1997), anak

dan remaja mengonstruk pengetahuan melalui interaksi sosial.

ImpJikasi kedua pendekatan atau teori tersebut terhadap pembelajaran,

masing-masing adaJah (a) menurut teori Piaget, guru perlu mendukung siswa,

untuk mengeksplorasi lingkungan dan menemukan pengetahuan; (b) menurut teori

Vigotksy, siswa memerlukan banyak kesempatan untuk beJajar bersama guru dan

ternan sebaya yang lebih terampiJ. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran

menurut Piaget dan Vigotksy adalah sebagai fasilitator dan pembimbing. (Syamsu

Yusuf, 2011 : 84)

16/41711.pdf

(96)

86

Dalam penerapan strategi SQ3R dengan Rolling Cognitive dengan sistem

pembelajaran yang dirancang dalam bentuk berkelompok, di samping itu dengan

tahapan-tahapan yang dilalui oleh masing-masing peserta didik dalam

kelompoknya akan memberikan peluang bagi siswa untuk mengonstruksi

pengetahuannya.

Kerjasama yang terjalin dalam anggota kelompok akan saling mengisi

kekurangan sehingga saling melengkapi dan melalui strategi SQ3R

dengan

Rolling Cognitive yang anggotanya terdiri atas 5 orang yang disertai dengan

presentasi hasil keija kelompoknya akan lebih banyak memunculkan ide atau

gagasan serta temuan yang akan dikembangkan oleh siswa dalam dinamika

kelompok. Selain itu koreksi tidak hanya sebatas pada anggota kelompok namun

memungkinkan melibatkan seluruh anggota kelas. Dengan demikian siswa yang

berkemampuan tinggi akan menularkan dan mendorong siswa yang lebih rendah

kemampuannya dan selain itu siswa yang berkemampuan tinggi akan tertantang

untuk meningkatkan kemampuannya sehingga dalam strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive tidak hanya memunculkan unsur kooperatif juga ada unsur

kolaboratif. Tentunya hal-hal yang demikian itu agak sulit diperoleh pada kegiatan

pembelajaran konvensional.

Banyaknya ide atau gagasan yang dapat muncul melalui penerapan strategi

SQ3R dengan Rolling Cognitive sangat membantu siswa dalam memahami

materi yang diajarkan, sebab strategi ini lebih banyak memberi kesempatan

kepada siswa untuk menunjukkan partisipasinya kepada orang lain, baik dalam

lingkup kelompoknya maupun dalam lingkup yang lebih luas seperti di kelas,

16/41711.pdf

(97)

87

sehingga materi yang diperoleh lebih bennakna dan berkesan pada diri siswa.

Kesan ini diharapkan dapat membantu lebih memudahkan mereka dalam

memahami materi tersebut.

Hal ini sesuai dengan teori konstruktivis yang menekankan pada aspek

sosial dari pembelajaran serta meyakini bahwa fungsi mental umumnya muncul

dalam percakapan dan kerjasama antar individu. Pada umumnya fungsi mental

peserta didik akan lebih mudah terbangun dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas ketika teijalin percakapan dan keijasama antar individu yang sebaya yang

dibentuk dalam model atau strategi pembelajaran SQ3R

dengan

Rolling

Cognitive,

dan hal ini nampak pada siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro khususnya

kelas IX.4 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi SQ3R dengan Rolling

Cognitive.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa membangun pengetahuan secara

aktif, dalam menerima materi yang diajarkan. Siswa tidak bersifat pasif. Akan

tetapi,

siswa

secara

aktif membangun

struktur-struktur

baru

guna

mengakomodasikan pengalaman-pengalaman baru untuk mencapai kembali

keseimbangan kognitif, yang sebelum proses pembelajaran telah teijadi

ketidakseimbangan antara kognisi yang telah terstruktur dalam diri siswa dengan

kognisi yang terkandung di dalam materi pelajaran yang merupakan pengalaman

barunya.

Pandangan lain dari para ahli psikologi

information-processing,

memandang otak (pikiran) manusia merupakan sistem kognitif yang kompleks

yang dapat dianalogikan dengan komputer digital. Pemrosesan infonnasi itu

16/41711.pdf

(98)

88

melalui beberapa cara, yaitu (1) encoding, recoding, dan decoding, dan (2)

membandingkan atau mengombinasikan infonnasi dengan infonnasi lain,

Proses ini tampak sejalan dengan langkah-langkah pembelajaran dimana

dalam tahapan survey, read, recite, review dapat dipandang sebagai

tahapan-tahapan pengkodean atau memasukkan infonnasi, kemudian penyimpanan

infonnasi setiap waktu, dan pemanggilan kembali atau mengeluarkan informasi

dari penyimpanan setiap saat diperlukan, sedangkan tahapan rolling cognitive dan

bentuk

ketja

kelompok

merupakan

tahapan

membandingkan

atau

mengombinasikan infonnasi dengan infonnasi lainnya.

Perolehan nilai siswa yang dibelajarkan dengan strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive

menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat

dilihat dari data deskriptif lebih dari separuh siswa memperoleh nilai pada

kategori tinggi, dan selebihnya memperoleh nilai pada kategori sedang dan tidak

ada lagi siswa yang memperoleh nilai kurang dan sangat kurang. Sedangkan pada

model pembelajaran konvensional sebagian besar siswa memperoleh nilai pada

kategori sedang dan bahkan masih ada siswa yang memperoleh nilai pada kategori

kurang dan sangat kurang.

Perolehan nilai maksimum 83 jika dibandingkan dengan perolehan nilai

minimum sebesam 60 menghadirkan rentang nilai sebesar 23 dengan standar

deviasi 6,25 untuk pembelajaran dengan menggunakan strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive.

Berbeda dengan perolehan nilai maksimum pada model

pembelajaran konvensional sebesar 80 dan nilai minimum sebesar 40 dengan

16/41711.pdf

(99)

89

rentang nilai sebesar 40 dan standar deviasi 9,91. Nilai tersebut mengindikasikan

bahwa tidak ada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

konvensional memperoleh nilai yang mencolok. Hal ini didukung oleh data yang

menunjukkan persentase siswa yang memperoleh nilai kategori baik sebesar 60%

untuk strategi SQ3R

dengan

Rolling Cognitive lebih tinggi dibandingkan

persentase siswa yang memperoleh nilai kategori baik sebesar 25% pada

·.

penggunaan model pembelajaran konvensional.

16/41711.pdf

(100)

A. Simpulan

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan basil penelitian yang telab dilaksanakan di SMP Negeri 2

Bontotiro tahun ajaran 2012/2013 kelas IX pada materi statistik maka dapat

disimpulkan babwa :

1. Hasil belajar matematika siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro yang diajar

dengan menggunakan strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive memperoleb

nilai rata-rata 72,50 pada materi statistik. Berdasarkan pengkategorian tingkat

penguasaan basil belajar matematika berada pada kategori baik.

2. Hasil belajar matematika siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memperoleb. nilai

rata-rata 64,00 pada materi statistik. Berdasarkan pengkategorian tingkat

penguasaan basil belajar matematika berada pada kategori cukup.

3. Terdapat perbedaan rata-rata basil belajar matematika siswa yang diajar

menggunakan strategi SQ3R dengan

Rolling Cognitive dengan siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-rata

ini menunjukkan babwa siswa yang diajar dengan menggunakan strategi

SQ3R dengan

Rolling Cognitive lebib tinggi dibandingkan dengan rata-rata

basil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional di kelas IX SMPN 2 Bontotiro pada materi

statistik.

90

16/41711.pdf

(101)

91

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis

menyarankan kepada pengajar agar lebih kreatif dalam menentukan strategi

pembelajaran yang akan digunakan dalam mengajar. Sebaiknya lebih

mempertimbangkan penggunaan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada

bagaimana siswa mampu menemukan dan mengonstruksi pemikirannya sendiri

dalam menemukan pemecahan masalah kaitannya dengan materi yang diajarkan.

Strategi pembelajaran SQ3R dengan Rolling Cognitive menjadi salah satu

altematif yang dapat digunakan di kelas. Hal ini sesuai dengan pengamatan

penulis dalam penelitian ini terlihat adanya keaktifan siswa dalam upaya untuk

memahami materi yang diajarkan serta upaya untuk menyelesaikan permasalahan

yang ditemukannya.

Kemudian bagi peneliti berikutnya yang berminat mengembangkan

penelitian agar lebih memperhatikan pengalokasian waktu sehingga strategi yang

diterapkan terkesan tidak terburu-buru diselesaikan dalam satu kali pertemuan.

16/41711.pdf

(102)

DARTARPUSTAKA

Akbar Sutawidjaja, Jamawi Afgani. D., 2011.

Pembelajaran Matematika.

Buku

Materi Pokok MPMT5301/Modull-9. Jakarta: Universitas Terbuka.

Amudiono. 2010. Posted Min, 24/10/2010- 14:48

:Ide Pengembangan Pendidikan

Budaya dan Karakter Bangsa pada Satuan Pendidikan (Online),

(http://www. psb-psma.org/ content/berita/295

5-ide-pengembangan-pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa-pada-satuan-pendidikan.

Diakses

30 Agustus 2012)

Anik Ghufron, Sutama., 2011.

Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Buku Materi

Pokok MPMT5302/modul 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, S. 2005.

Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

ArifTiro. 2008.

Dasar-dasar Statistika.

Edisi Ketiga. Makassar: Andira Publisher

Bandono.

A.

2003.

Strategi

Pembelajaran.

http://beta.tnial.rnil.id/cakrad.

php3?id=150. Diakses tanggal 10 April2012.

Benny A. Pribadi. 2009.

Model Disain Sistem Pembelajaran.

Jakarta : Dian Rakyat.

BSNP. 2006.

Panduan Penyusunan Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: BSNP.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993.

Evaluasi dan Penilaian.

Jakarta:

Proyek Mutu Guru. Dirjen Dikdasmen

Dimyati dan Mudjiono. 2002.

Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, 0. 2003.

Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah Isma (2010).

Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematika Siswa.

Skripsi. Jakarta : Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah.

Himpunan PP 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

2011.

Y ogyakarta: Pustaka Yustisia.

Hudoyo, Herman . 1990.

Strategi Mengajar Be/ajar Matematika.

Malang: lKIP

Malan g.

92

16/41711.pdf

(103)

http://elearningpendidikan.com/pengertian-strategi-pembelajaran.html, di akses

tanggal 19 April2012.

Iskandar.2009.

Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Gaung Persada Press.

93

Nar Herrhyanto, H.M. Akib Hamid. 2008.

Statistika Dasar.

Jakarta : Universitas

Terbuka

Pirdaus. 2011. Posted On May 28, 2011.

Tantangan dan Peluang Pembelajaran

Matematika

dalam

Upaya

Turut

Membangun

Budaya

dan

Karakter Bangsa(Online)(http:/

/pirdauslpmp. wordpress.com/20 11/05/28/tantan

gan-dan-peluang-pembelajaran-matematika-dalam-upaya-turut

membangun-budaya-dan-karakter-bangsa/. Diakses 30 Agustus 2012).

Pujawan,

I.

G. N. 2005.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode

SQJR dalam Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Be/ajar Matematika Siswa

SMP.

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3:343-358

Sagala, Syaiful. 2004.

Konsep dan Makna Pembelajaran.

Bandung. Alfabeta

Samadhi,

T.

M.

A.

2008.

Pembelajaran

Aktif (Active

Learning).

http://www.baldrige2l.com/. [27 Mei 2012]

Sasmoko. 2006.

Efektifitas Pelatihan Membaca melalui Metode SQJR untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Panti.

EDUSAINTEK. Vol. 2:15-23

Selamat,

I.

N. 2006.

Penerapan Metode Pembelajaran SQJR Berbantuan LKM

secara Kooperatif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Basil Belajar

Mahasiswa.

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No.

2:264-278

Slameto, 1987.

Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Bina

Aksara.

Soedarso. 1994.

Sistem Membaca Cepat dan Efektif.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama

Soedjadi. 2000.

Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia.

Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Soekamto, T. dan Winataputra., S. 1997.

Teori Belajar dan model-model

Pembelajaran.

Jakarta : Universitas Terbuka

16/41711.pdf

(104)

94

Soemanto, W. 1990.

Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugilar dan Dadang Juandi. 2011.

Metode Penelitian Pendidikan Matematika.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Suherman, Erman. Dkk. 2003.

Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: JICA.

Sutrisno, L. Kresnadi, H. Kartono. 2007.

Pengembangan Pembelajaran IPA SD.

Jakarta: Depdiknas

Syah, M. 1997.

Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Syamsu YusufL.N., Nani M. Sugandhi. 2011.

Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:

PT. Raja Gra:findo Persada.

Thabrany, H. 1995.

Rahasia Sukses Be/ajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2007.

Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka

Utari Sumarno. 2010.

Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada Siswa

Sekolah Menengah. Dari http://math.sps.upi.edu/wp-content/ diakses pada 17

Januari 2013.

Wena, M. 2009.

Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Prestasi

Pus taka

Wijaya, M. 2009.

Perbandingan Hasi/ Be/ajar Biologi ar.tara Model Pembelajaran

Kooperatif Script dan Kooperatif STAD pada Siswa Kelas XI IP A SMAN 5

Makassar. Skripsi. FMIP A UNM. Makassar

Zaini, H. 2009.

Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani

16/41711.pdf

(105)

RIWAYATHIDUP

Juhardi,

lahir di Bulukumba pada tanggal 24 Maret 1978.

Penulis adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara, buah hati

dari pasangan Alimuddin dan Dawang.

Penulis memulai pendidikannya di SD lnpres No. 218 Batang

pada tahun 1984 dan tamat pada tahun 1990. Pada tahun yang

sama, penulis melanjutkan

pendid~kan

di SMP Negeri Batang Bontotangnga. Pada

tahun 1993, penulis berhasil menyelesaikan studinya di SMP, kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Bontobahari dan tamat pada tahun

1996. Pada tahun 1997 melalui jalur UMPTN terdaftar sebagai mahasiswa jurusan

Fisika Program Fisika mumi Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Pada

tahun 2002 penulis berhasil menyelesaikan studinya dan mendapat gelar Sarjana

Sains, kemudian melanjutkan pendidikan pada program studi pendidikan Fisika

dan selesai pada tahun 2004. Tahun 2012 penulis melanjutkan studi di Program

Pa~casaljana

Universitas Terbuka pada UBJJ-UT Makassar Jurusan Pendidikan

Matematika.

Selama kuliah, penulis aktif dalam berbagai lembaga kemahasiswaan,

antara lain pemah tercatat sebagai pengurus lembaga kemahasiswaan di Jurusan

Fisika. Penulis juga pemah menjadi Asister. Praktikum pada Laboratorium Fisika

dan tercatat sebagai penerima beasiswa BBM. Tahun 2009 penulis berhasil dalam

seleksi penerimaan guru dilingkup pemerintahan daerah Kab. Bone dan menjadi

guru sampai sekarang.

16/41711.pdf

(106)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pada Kelas Eksperimen

menggunakan strategi SQ3R dengan Rolling Cognitif

16/41711.pdf

(107)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Standar Kompetensi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Alokasi Waktu

3. Melakukan pengolahan dan penyajian data

B. Kompetensi Dasar : SMP Negeri 2 Bontotiro : Matematika : LXII : Pertama : 8 x 40 menit

3.1. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur dan mencatat data dengan turus. 2. Siswa dapat mengurutkan data tunggal dari data yang terkecil ke data yang terbesar atau sebaliknya 3. Siswa dapat menentukan data terkecil, terbesar dan jangkuan data

4. Siswa dapat menentukan mean, median atau modus data tunggal serta penafsirannya

D. Materi Ajar/Pokok

Statistik

E. Somber Belajar

Buku paket matematika

F. Kegiatan Pembelajaran

I. Strategi : SQ3R dengan Ro//ing Cognitive

2. Metode : Diskusi kclompok, Tanya jawab

G. Langkab-Langkab Pembelajaran

Pertemuan Pertama

No Komponen

I Kegiatan Awal Berdoa

Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dan Motivasi

2 Kegiatan Inti Pengelompokan Survey Questions

.

.

.

.

.

.

.

.

Aktivitas Pembelajaran

Ketua kelas memimpin berdoa Guru mengecek siswa yang tidak hadir Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran

Mengingatkan kembali tentang operasi bilangan Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menentukan urutan rangking atau peringkat.

Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar dengan menggunakan buku BSE. Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bahan ajar yang telah diterimanya, dan menyesuaikan materi yang telah dituliskan. Survey ini dilakukan untuk memberikan batasan dan bagian-bagian materi yang akan dipelajari yakni mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur dan mencatat data dengan turns. Setiap anggota kelompok ciarahkan untuk membuat daftar pertanyaan, sesuai dengan topik pembelajaran.

Alokasi Waktu 5 5 5 10 16/41711.pdf

(108)

Read

Recite

Review

Rolling Cognitive

3 Kegiatan Penutup Kesimpulan dan Saran

Pertemuan Kedua

No Komponen

I Kegiatan A wal Berdoa

Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dan Motivasi

2 Kegiatan Inti

Pengelomp~kan

Survey

• Guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tclah dibuat sebelumnya. Jawaban tersebut kemudian dituliskan kembali pada lembaran yang telah dibagikan.

• Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan dengan cara berdiskusi dengan ternan kelompoknya dan berupaya menguasai daftar pertanyaan dan jawaban yang telah dibuatnya.

• Setelah semua anggota kelompok dapat menguasai bahan materinya. selanjutnya diarahkan untuk membuat review sebagai rangkuman dan bahan evaluasi bagi kelompok lain dan sekaligus sebagi bahan presentasi kelompok.

• Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.

• Masing-masing kelompok mengamati hasil keJja kelompok lain dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.

• Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya. kelompok 1 mempresentasikan hasil reviewnya dan menjawab pertan)aan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.

• Guru memberikan komentar untuk masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari materi yang diajarkan.

• Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.

Aktivitas Pembelajamn

.

Ketua kelas memimpin berdoa

.

Guru mengecek siswa yang tidak hadir

.

Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran

.

Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-hari.

.

Siswa yang terlibat dalam pembclajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang dan setiap kelompok dibagikan bahan ajar.

.

Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bah an ajar yang telah diterimanya dan disesuaikan dengan bah an ajar yang akan dipelajari yakni mengurutkan data tunggal dari data yang terkecil ke data yang terbesar atau sebaliknya.

15 10 5 20 5 Alokasi Waktu 5 5 5 16/41711.pdf

(109)

Questions

.

Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat 10 daftar pertanyaan sesuai dengan topik pembelajaran.

Read

.

Setelah semua siswa membuat daftar pertanyaan, guru 15 mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajamya kern bali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.

Recite

.

Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan 10 kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan. Satu orang siswa membacakan pertanyaan siswa lainnya memberikan jawaban demikian seterusnya sampai semua anggota kelompoknya memahami materinya.

Review

.

Setiap kelompok diarahkan untuk melakukan 5 pengulangan dengan membaca kern bali catatannya untuk mencegah hilangnya pengetahuan yang telah diperolehnya.

Rolling Cognitive

.

Kertas catatan yang telah dibuat oleb masing-masing 20 kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sebingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.

.

Masing-masing kelompok mengamati basil kerja kelompok Jain dan memberikan komentar a tau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.

.

Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok I mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan a tau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleb kelompok berikutnya.

3 Kegiatan Penutup

.

Guru memberikan komentar untuk masing-masing 5 Kesimpulan dan Saran kelompok dan memberikan kesimpulan akbir dari

materi yang diajarkan.

.

Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertt:muan berikutnya.

.

Memberikan tugas pekerjaan rumah . Pertemuan Ketiga

No Komponen Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan A wal 5

Berdoa

.

Ketua kelas memimpin berdoa Mengecek kebadiran siswa

.

Guru mengecek siswa yang tidak badir Menyampaikan tujuan

.

Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran pembelajaran

Apersepsi dan Motivasi

.

Menjelaskan manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari.

2 Kegiatan Inti 5

Pengelompokan

.

Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar.

Survey

.

Setiap kelompok diarabkan untuk melibat keseluruhan 5 bahan ajar yang telah diterimanya dan mencocokkan

16/41711.pdf

(110)

materi yang akan dipelajari yakni menentukan data terkecil, terbesar dan jangkuan data

Questions

.

Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat 10 daftar pertanyaan pada lembaran yang telah disiapkan

oleh guru.

Read

.

Guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci 15 bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelurnnya.

Recite

.

Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan 10 kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan,

melalui diskusi dan tanya jawab an tar anggota kelompok sampai semua anggota kelompok menguasai materinya.

Review

.

Setelah semua anggota kelompok dapat menjawab 5 pertanyaan, kemudian diarahkan untuk melakukan pengulangan dengan membaca kern bali catatannya untuk mencegah hilangnya pengetahuan yang telah diperolehnya. Hasil review dijadikan bahan rangkuman sekaligus menjadi bahan presentase di depan kelas.

Rolling Cognitive

.

Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing 20 kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya

sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.

.

Masing-masing kelompok mengamati basil kerja kelompok lain dan memberikan komentar a tau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.

.

Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok

I mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.

3 Kegiatan Penutup

.

Guru memberikan komentar untuk masing-masing 5 Kesimpulan dan Saran kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari

materi yang diajarkan.

.

Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Keempat

No Komponen Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu

I Kegiatan A wal

Berdoa

.

Ketua kelas memimpin berdoa 5

Mengecek kehadiran siswa

.

Guru mengecek siswa yang tidak hadir Menyampaikan tujuan

.

Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran pembelajaran

Apersepsi dan Motivasi

.

Menjelaskan manfaat materi IP.I dalam kehidupan

sehari-hari 2 Kegiatan Inti

Pengelompokan

.

Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di 5 kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 3-4 orang. Setiap kelompok

16/41711.pdf

(111)

dibagikan bahan ajar.

Survey

.

Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan 5 bahan ajar yang telah diterimanya dan mencocokkan materi yang dibahas yakni menentukan mean, median atau modus data tunggal serta penafsirannya.

Questions

.

Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat 10 daftar pertanyaan pada lembaran yang telah disiapkan oleh guru.

Read

.

Setelab semua siswa membuat daftar pertanyaan, guru 15 mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban tersebut kemudian dituliskan kembali pada lembaran yang telah dibagikan.

Recite

.

Semua anggota kelompok berlatib meningkatkan 10 kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan,

melalui diskusi dan tanya jawab an tar anggota kelompok sampai semua anggota kelompok menguasai materinya.

Review

.

Setelah semua anggota kelompok dapat menjawab 5 pertanyaan, kemudian diarahkan untuk melakukan pengulangan dengan membaca kembali catatannya untuk mencegah bilangnya pengetabuan yang telab diperolehnya. Hasil review dijadikan bahan rangkuman seka1igus menjadi bahan presentase di depan kelas.

Rolling Cognitive

.

Kertas catatan yang telah dibuat oleb masing-masing 20 kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.

.

Masing-masing kelompok mengamati basil kerja kelompok lain dan memberikan komentar a tau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.

.

Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok 1 mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleb kelompok berikutnya.

3 Kegiatan Penutup

.

Guru memberikan komentar untuk masing-masing 5 Kesimpulan dan Saran kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari

materi yang diajarkan.

.

Memberikan saran pcrbaikan untuk kegiatan pad a pertemuan berikutnya.

.

Memberikan tugas pekerjaan rumah .

16/41711.pdf

(112)

E. Penilaian

Indikator Pencapaian 1. Mengumpulkan data

dengan mencacah, mengukur dan mencatat data dengan Jurus

2. Mengurutkan data tanggal, mengenal data terkecil, terbesar dan jangkauan data.

3. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya. F. Kunci Jawaban Teknik Penilaian Tes tertulis Tes Tulis Tes Lisan Bentuk Penilaian Tes uraian No Alternatif jawaban

I. Data Umur 20 Oran2 Siswa UMUR TURUS FREKUENSI (Thn) 13

1Hf

III 8 14

1Hf

5 15 IIII 4 16 III 3 JUMLAH 20 Jumlab a. Data tertinggi =8 2 b. Datai terendah =2

c. Jangkauan =data terbesar- data terkecil =8-2

=6 Jumlab

Instrumen

I. Data umur 20 siswa Kelas IX.4 diketahui sbb: 13, 14, 13, I 6,13,14, I 5, 16, 14, 13, 13, 16,15,13,14,15,13,15,13,14. Buatlah tabel distribusi frekuensinya !

2. Panjang daun-daun yang diukur dalam satuan em oleh siswa kelas IX adalah sebagai berikut :

4, 4, 6, 8, 3, 7, 8, 8, 5, 4, 3, 2, 6

Urutkanlah data tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar, kemudian tentukan data yang terkecil, data terbesar dan jangkauan datanya!

3. Diketahui data ulangan 40 siswa sebagai berikut: Nilai Banyaknya siswa 2 I 3 3 4 6 5 10 6 10 7 3 8 7

Siswa yang memiliki nilai kurang dari rata-rata harus mengikuti remedial.

a. Berapa banyak siswa yang inengikuti remedial!

b. Tentukan mediannya ! c. Tentukan modus dari data itu !

Skor Bobot 4 15 4 10 I I I I 1 5 30 16/41711.pdf

(113)

3. Banyaknya I Nilai (x) siswa (f) f(x) I I 2 1 2 1 3 3 9 1 4 6 24 1 5 10 50 1 6 10 60 7 3 21 2 8 7 56 Jumlah 40 222 1 Mean X =Ifx 1 a. I f 1 222 = -40 1 = 5,55 20

Banyak siswa yang tidak mengikuti remedial adalah

13 10+3+7 =20 orang. Jumlab

b.

Letak Median = 1:{+1 2

.

...

] 40+ 1

- - -

... ] 2 41 1 =

-

...

2

Letak median = 20, 5 ( Median terletak antara data ke- 20 dan

1 data ke -21) ...

Data ke-20 + Data ke-21 l

Median = ... 2 Median = - -5+ 6

...

1 2 Median = 5,5 ... l Jumlah 7 35 Modus = 5 dan 6 ... 1 c. Jumlah 1 5 16/41711.pdf

(114)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Standar Kompetensi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Bontotiro : Matematika : IX/I : 6 x 40 menit

3. Melakukan pengolahan dan penyajian data B. Kompetensi Dasar

3.2. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya C. Tujuan Pembelajaran

1. Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram garis. 2. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram lingkaran

3. Membaca diagram suatu data D. Materi Ajar/Pokok

Statistik

E. Sumber Belajar Buku paket matematika F. Kegiatan Pembelajaran

1. Strategi : SQ3R dengan Rolling Cognitive

2. Metode : Diskusi kelompok, Tanyajawab G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

No Komponen

I Kegiatan A wal Berdoa

Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dan Motivasi

2 Kt:giatan Inti Pengelompokan Survey Questions Read

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aktivitas Pembelajaran

Ketua kelas memimpin berdoa Guru mengecek siswa yang tidak hadir Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran

Mengingatkan kembali tentang pengurutan data tunggal. Menjelaskan manfaat materi Jnl dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya untuk menentukan urutan rangking atau peringkat.

Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar dengan menggunakan buku BSE. Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bahan ajar yang telah diterimanya, dan menyesuaikan materi yang telah dituliskan. Survey ini di\akukan untuk memberikan batasan dan bagian-bagian materi yang akan dipelajari yakni Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram garis.

Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat daftar pertanyaan, sesuai dengan topik pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban

Alokasi Waktu 5 5 5 10 15 16/41711.pdf

(115)

Recite

Review

Rolling Cognitive

3 Kegiatan Penutup Kesimpulan dan Saran

Pertemuan Kedua

No Komponen

I Kegiatan A wal Berdoa

Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dan Motivasi

2 Kegiatan Inti Pengelompokan

Survey

Questions

atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban tersebut kemudian dituliskan kembali pada lembaran yang telah dibagikan.

• Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan dengan cara berdiskusi dengan ternan kelompoknya dan berupaya menguasai daftar pertanyaan dan jawaban yang telah dibuatnya.

• Setelah semua anggota kelompok dapat menguasai bahan materinya, selanjutnya diarahkan untuk membuat review sebagai rangkuman dan bahan evaluasi bagi kelompok lain dan sekaligus sebagi bahan presentasi kelompok.

• Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing men~rima

kertas catatan dari kelompok lain.

• Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.

• Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok I mempresentasikan hasil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.

• Guru memberikan komentar untuk masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari materi yang diajarkan.

• Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.

Aktivitas Pembelajaran

.

Ketua kelas memimpin berdoa

.

Guru mengecek siswa yang tidak hadir

.

Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran

.

Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-hari.

.

Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang dan setiap kelompok dibagikan bahan ajar.

.

Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bah an ajar yang telah diterimanya dan disesuaikan dengan bah an ajar yang akan dipelajari yakni Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram lingkaran, dan membaca data.

.

Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat daftar pertanyaan sesuai dengan topik pembelajaran.

10 5 20 5 Alokasi Waktu 5 5 5 10 16/41711.pdf

(116)

Read

Recite

Review

Rolling Cognitive

3 Kegiatan Penutup Kesimpulan dan Saran

Pertemuan Ketiga

No Komponen

1 Kegiatan Awal Berdoa

Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan

pembelajar~

Apersepsi dan Motivasi

2 Kegiatan Inti Pengelompokan

Survey

Questions

• Setelah semua siswa membuat daftar pertanyaan, guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. • Scmua anggota kelompok berlatih meningkatkan

kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan. Satu orang siswa membacakan pertanyaan siswa lainnya memberikan jawaban demikian seterusnya sampai semua anggota kelompoknya memahami materinya. • Setiap kelompok diarahkan untuk melakukan

pengulangan dengan membaca kembali catatannya untuk mencegah hilangnya pengetahuan yang telah diperolehnya.

• Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.

• Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.

• Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya., kelompok 1 mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.

• Guru memberikan komentar untuk masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari materi yang diajarkan.

• Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.

• Memberikan tugas pekerjaan rumah.

Aktivitas Pembell!Jaran

.

Ketua kelas memimpin berdoa

.

Guru mengecek siswa yang tidak hadir

.

Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran

.

Menjelaskan manfaat materi tnl dalam kehidupan

sehari-hari

.

Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri at as 3-4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar.

.

Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bahan ajar yang telah diterimanya dan mencocokkan materi yang dibahas yakni menentukan mean, median atau modus data tunggal serta penafsirannya.

.

Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat daftar pertanyaan pada lembaran yang telah disiapkan

15 10 5

20

5 Alokasi Waktu 5 5 5 10 16/41711.pdf

Gambar

Tabel 4.1  Nilai  statistik  deskriptif  basil  belajar  siswa  kelas  IX  SMPN  2  Bontotiro
GRAFIK BAT ANG ST A TISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR
Gambar 4.2  Grafik  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Skor  Hasil  Belajar  Kelompok Eksperimen
Tabel 4.3  Distribusi  frekuensi  dan  persentase  skor  hasil  belajar  pada  kelas  kontrol
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penguatan kapasitas Penelitian dosen Perluasan diseminasi hasil penelitian Peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga- lembaga penelitian nasional dan pemerintah Peningkatan

Pemberian kompensasi kepada KSK perlu diperhatikan. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

hingga rainbow connection number dari graf terhubung G, dinotasikan rc(G), sebagai perwanaan minimum yang dibutuhkan untuk membuat graf G rainbow connected.. Kita perhatikan

Padahal yang paling diutamakan oleh pengguna layanan akses internet adalah faktor product performance, yang dua variabel diantaranya yaitu stabilitas koneksi jaringan dan

Sistem antrian adalah suatu himpunan, pelayan (loket) serta suatu aturan yang mengatur kedatangan paket dan pemrosesan masalah pelayanan antrian dimana dicirikan oleh lima

(2) PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan seluruh data dan informasi baik sebagian maupun keseluruhan kepada Pihak Lainnya, PARA PIHAK baik pnbadi maupun

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan kesiswaan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Kasihan tahun ajaran

Pada menjalankan kuasa yang diberikan oleh seksyen 9 Akta Perwakilan Kuasa 1956 [Akta 358], Menteri Besar dengan kelulusan D.Y.M.M Sultan mewakilkan kepada tiap-tiap Pegawai