16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
16/41711.pdf
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Hasil Tes Belajar
Untuk melibat basil belajar pada kedua kelompok sampel penelitian,
dilaksanakan pemberian tes setelab pada proses pembelajaran diberikan perlakuan
masing-masing.
Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel basil perbitungan statistik
deskriptif basil belajar pada masing-masing kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol.
Tabel 4.1 Nilai statistik deskriptif basil belajar siswa kelas IX SMPN 2
Bontotiro
Statistik
Eksperimen
Kontrol
Ukuran Sampel
20
20
Mean
72,50
64,00
Std. Deviation
6,24
9,91
Variance
39,00
98,21
Range
23
40
Minimum
60
40
Maximum
83
80
Skewness
-.054
.230
Kurtosis
-.640
-.493
74
16/41711.pdf75
Berdasarkan Tabel 4.1 dari jumlah sampel masing-masing sebanyak 20
siswa untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan nilai
statistik deskriptif hasil post-test siswa.
Pada kelompok eksperimen nampak nilai rata-rata (mean) sebesar 72,50
dengan standar deviasi sebesar 6,24. Nilai maksimum yang diperoleh sebesar 83
dan nilai minimum sebesar 60 dengan rentang data (range) sebesar 23, koefisien
kecembungan (skewness) sebesar -0,054 dan koefisien kemiringan (kurtosis)
sebesar -0.640. Perbedaan ini nampak pada perolehan kelompok kontrol dengan
nilai rata-rata (mean) sebesar 64,00 dengan standar deviasi sebesar 9,91, nilai
maksimum yang berhasil diperoleh sebesar 80 dan nilai minimum sebesar 40
dengan rentang data (range) sebesar 40, nilai koefisien kemiringan (skewness)
sebesar 0.230 dan koefisien kecembungan (kurtosis) sebesar -0.493.
Dari kedua kelompok data statistik dapat dideskripsikan bahwa data pada
kelompok eksperimen berbeda dengan data pada kelompok kontrol. Untuk ukuran
pemusatan data (central tendency) yang ditunjukkan pada rata-rata hasil belajar
kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata hasil belajar untuk
kelompok kontrol. Sementara pada bagian ukuran penyebaran data (dispersion)
kelompok eksperimen kecenderungan datanya lebih terpusat dibandingkan
kelompok kontrol, sehingga penyebaran datanya tidak terlalu besar dan bias antara
nilai rata-rata dengan data masing-masing responden tidak terlalu besar, hal ini
dapat dilihat dari standar deviasi untuk kelompok eksperimen lebih kecil
dibandingkan kelompok kontrol, perbedaan ini juga didukung dari ukuran
penyebaran data lainnya seperti varians, range, minimum dan maksimum.
16/41711.pdf
76
Menurut Pearson (Nar Herrhyanto, 2008) ada tiga kriteria untuk
mengetahui model distribusi dari sekumpulan data yakni : (i) jika koefisien
skewness lebih kecil dari nol maka bentuk distribusinya negatif, (ii) jika koefisien
skewness sama dengan nol maka bentuk distribusinya simetrik, dan (iii) jika
koefisien skewness lebih besar dari nol maka bentuk distribusinya positif. Untuk
koefisien kurtosis (keruncingan) kriterianya adalah : (i) jika koefisien kurtosisnya
kurang dari 0,263 maka distribusinya platikurtik, (ii) jika koefisien kurtosisnya
sama dengan 0,263 maka distribusinya mesokurtik, dan
(iii) jika koefisien
kurtosisnya lebih besar dari 0,263 maka distribusinya leptokurtik.
Berdasarkan kriteria penentuan koefisien skewness dan koefisien
kurtosisnya di atas, dapat dilihat bahwa koefisien skewness untuk kelompok
eksperimen lebih kecil dari no] sehingga bentuk distribusinya negatif,
menunjukkan bahwa sebaran data berada pada daerah sebelah kiri pada kurva
normal (z negatif). Hal ini menggambarkan bahwa sebaran nilai perolehan siswa
lebih banyak di atas rata-rata. Sedangkan koefisien skewness untuk kelompok
kontrol lebih besar dari nol sehingga bentuk distribusinya positif, menunjukkan
bahwa sebaran data berada pada daerah sebelah kanan pada kurva normal,
sehingga kecenderungan datanya berada di bawah rata-rata perolehan tesnya.
Sementara untuk koefisien kurtosis baik kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol masing-masing lebih kecil dari 0,263 sehingga bentuk
distribusinya platikurtik dengan model kurva normalnya mempunyai puncak yang
relatif mendatar.
16/41711.pdf
77
Distribusi nilai hasil belajar matematika kelas IX SMPN 2 Bontotiro pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol juga diturijukkan oleh sajian grafik batang
pada Gambar 4.1. berikut ini.
100 90
so
70 60 50 40 30 20 10 0GRAFIK BAT ANG ST A TISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR
111 Eksperimen • Kontrol
- I
I
I
Gambar 4.1
Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMPN 3 Bontotiro pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Berikut ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi dan persentase basil
belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk keseluruhan nilai
yang diperoleh siswa. Fungsi dari tabel ini untuk mengetahui tingkatan klasifikasi
nilai siswa masing-masing kelompok sesuai dengan tabel pengkategarian tingkat
penguasaan hasil belajar matematika.
Pada kelompok eksperimen jika dikelompokkan dalam tabel distribusi
frekuensi dan persentasi basil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
16/41711.pdf
78
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar pada kelas
eksperimen.
Klasifikasi
Skor
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
86-100
0
0
Tinggi
71-85
12
60
Cukup
56-70
8
40
Kurang
41-55
0
0
Sangat Kurang
0-40
0
0
Jumlah
20
100
Distribusi frekuensi dan persentase skor basil belajar siswa kelas IX SMP
Negeri 2 Bontotiro pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada sajian grafik pie
berikut
1
---···-·-···-···---·-····-. ···-··-··· ···-- ··--···· ... -··· ····-- ... ···-·--··
Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
l
I
I
• San gat Tinggi IITinggi Cukup j i • Kurang
I
~ Sangat Kurang!
I
, ____ ·--· .. --· -···---··-·---···-···-··· ···--·-···-- ... ··-·-.- ---· -·.- ... ----·-·--·--··· ···-···-···-····.JGambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Kelompok Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menufliukkan bahwa dari 20 siswa pada
kelompok eksperimen, saat pemberian tes basil belajar tidak ada siswa (0%)
masuk klasifikasi sangat baik, namun sebanyak 12 siswa (60%) masuk klasifikasi
16/41711.pdf
79
baik, sebanyak 8 siswa (40%) masuk klasifikasi cukup, dan tidak ada lagi siswa
(0%) masuk klasifikasi kurang dan sangat kurang.
Sedangkan nilai yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol, jika
dikelompokkan dalam tabel pengkategorian hasil belajar dapat dilihat pada Tabel
4.3 berikut.
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar pada kelas
kontrol.
Klasifikasi
Skor
Frekuensi
Persentasi
Sangat Tinggi
86-100
0
0
Tinggi
71-85
5
25
Cukup
56-70
11
55
Kurang
41-55
3
15
Sangat Kurang
0-40
I
5
Jumlah
20
100
Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar siswa kelas IX SMP
Negeri 2 Bontotiro pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada sajian grafik pie
berikut ini.
~--
~i~~~i;~"'~=i:~:£JSI«>;Ha.il Bel~;
-
-~
I
~~
~
i
i L. -~~---"''-a
San gat Tinggi •Tinggi Cukup • Kurang ,, Sangat Kurang f !. '"'""' ---
~
,,
---~---,_,..,
--- J
Gam bar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Bela jar
Kelompok Eksperimen
16/41711.pdf
80
Kondisi ini tampak berbeda pada 20 sampel kelompok kontrol yang
diberikan perlakuan pembelajaran konvensional, walaupun belum ada siswa yang
memiliki skor yang masuk kategori tinggi, sebanyak 5 siswa (25%) masuk
klasifikasi baik, sebanyak 11 siswa (55%) masuk klasifikasi cukup, dan masih ada
siswa yang memperoleh nilai yang berada pada klasifikasi kurang sebanyak 3
siswa (15%), serta masih ada 1 siswa (5%) yang masuk klasifikasi sangat kurang.
2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas varians, maka
dilakukan pengujian statistik uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Kriteria
pengujiannya adalah p
>
a,
maka Ho diterima dan p
<
a,
maka Ho ditolak.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:
Ho
Rata-rata nilai siswa yang diajar dengan strategi SQ3R dengan
Rolling
Cognitive
sama dengan rata-rata nilai siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional
H
1Rata-rata nilai siswa yang diajar dengan strategi SQ3R dengan
Rolling
Cognitive
tidak sama dengan rata-rata nilai siswa yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t
=
3,958 dan nilai p
=
0,001, sehinggajika dikonsultasikan pada kriteria pengujian hipotesis ditunjukkan
bahwa p (0,001)
<
a (0,05), ini menunjukkan bahwa
H
0ditolak clan secara
otomatis
H
1diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian ini diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa
kelas IX SMPN 2 Bontotiro antara kelompok yang diajar menggunakan strategi
16/41711.pdf
81
SQ3R dengan Rolling Cognitive dengan kelompok yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh baik secara deskriptif
maupun inferensial memperlihatkan adanya perbedaan hasil belajar matematika
siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro pada materi statistik antara penggunaan strategi
pembelajaran SQ3R dengan Rolling Cognitive dan model pembelajaran
konvensional. Siswa yang diajar dengan menggunakan strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive menunjukkan nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata siswa yang menggunakan strategi
SQ3R dengan Rolling Cognitive memiliki nilai rata-rata sebesar 72,50 dengan
standar deviasi 6,25. Hal ini menunjukkan babwa nilai basil belajar siswa tersebar
dengan pencapaian basil belajar yang tetap lebib tinggi, yang terlibat dari
persentase basil belajar sebesar 60
%
yang dikategorikan baik, dan 40% yang
masuk kategori cukup atau sedang. Sedangkan siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata basil
belajar sebesar 64,00 dengan standar deviasi 9,91. Angka ini lebib besar bila
dibandingkan dengan standar deviasi yang diperoleb pada kelas eksperimen. Hal
ini terlibat pada distribusi nilai basil belajar siswa dengan kategori sangat baik
banya 25%, pada kategori baik sebesar
55%, dan masib ada siswa yang
memperoleh nilai yang berada pada kategori kurang dan sangat kurang
masing-masing sebesar 15% dan 5%.
16/41711.pdf
82
Sesuai pengamatan penulis, siswa yang diajarkan dengan strategi SQ3R
dengan rolling cognitive, baik siswa yang berprestasi tinggi maupun siswa yang
berkemampuan rendah ikut aktif dalam pembelajaran. Langkah-langkah pada
strategi yang digunakan ini melibatkan siswa menjadi aktif baik secara mental
maupun secara fisik, sehingga membantu siswa mengkonstruksi ilmu pengetahuan
dengan cara bekerja sama dengan ternan sekelompoknya pada proses
pembelajaran. Siswa saling bertukar pikiran atau sharing antar siswa, siswa lebih
ingat dan paham tentang konsep yang mereka pelajari, karena secara langsung
siswa yang menggali informasi barn dengan kemampuannya.
Siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive
mempunyai rasa kompetitif yang tinggi antar kelompok. Hal ini
terlihat ketika siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setiap kelompok
antusias mempresentasikan hasil kerja kelompoknya disertai memberikan jawaban
atau tanggapan atas pertanyaan yang dituliskan oleh kelompok lain pada lembaran
reviewnya.
Sedangkar. pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensioanal, sesuai pengamatan penulis, siswa kurang aktif dan hanya beberapa
siswa yang nampak antusias untuk bertanya. Hal ini diduga dalam proses
pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional peran guru lebih dominan
dan siswa kurang dilatih untuk aktif baik secara mental maupun fisik. Akibatnya
siswa kurang mengeksplor kemampuannya dalam memahami atau mempelajari
materi pelajaran sehingga siswa menjadi pasif.
16/41711.pdf
83
Siswa pada kelas kontrol juga tidak kompetitif. Hal ini terlibat pada proses
pembelajaran siswa cenderung menoton, kaku, dan banya mendengarkan
penjelasan guru, kurang sekali siswa yang memberikan pertanyaan atau menjawab
pertanyaan, sehingga mengakibatkan basil belajamya menjadi rendah.
Secara umum dari kedua kelas yang diteliti, tampak babwa strategi SQ3R
dengan
Rolling Cognitive
membuat siswa lebib aktif menggali informasi dari
sumber yang telab diberikan dan menjelaskan kembali basil informasi yang telab
mereka peroleb, sebingga memberikan peluang kepada siswa untuk lebib
memabami konsep matematika secara sendiri melalui proses berpikir, bertanya
dan berdiskusi. Ini memberikan implikasi terbadap basil belajar yang diperoleb
lebib tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakru1 pembelajaran
konvensioanal.
Berdasarkan penelitian terdahulu berkaitan dengan Strategi SQ3R yang
dilakukan oleb Sudrajat (2002) dibasilkan temuan babwa kemampuan komunikasi
matematika siswa yang lambat dan siswa yang cepat mengalami peningkatan yang
signiftkan. Sejalan dengan penelitian tersebut, Edy Supamo (2009) juga
melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan strategi SQ3R dan menyimpulkan
babwa pembelajaran dengan menggunanakan SQ3R berpengarub terbadap
prestasi belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleb Isma Hasanab
(20 1 0) menyatakan babwa kemampuan pemahaman konsep matematika yang
diajarkan dengan menggunakan metode SQ3R lebib tinggi dari kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan metode
konvensional.
16/41711.pdf
84
Kemudian penelitan-penelitan lain di luar dari pembelajaran matematika,
seperti yang dilakukan oleh Sasmoko (2006) juga menemukan adanya
peningkatan prestasi belajar PPKn melalui metode SQ3R, dan penelitian yang
dilakukan oleh Selamat (2006), dengan menerapkan strategi SQ3R berbantuan
LKM secara kooperatif meningkatkan aktivitas dan hasil bela jar mahasiswa.
Kedua model ini dalam penerapannya di dalam kelas sangat berbeda.
strategi SQ3R
dengan
Rolling Cognitive
memiliki keunggulan dalam
pengorganisasian siswa untuk bekerja secara berkelompok, dengan bantuan
langkah-langkah pembelajaran yang dimulai dari
survey, questions, read, recite,
review
dan terakhir
rolling cognitive,
membantu siswa secara sistematis dapat
mengatur pola pembelajaran dengan disiplin waktu. Padatnya kegiatan yang
dilakukan diduga membantu sis.wa dalam kelas untuk tidak merasa jenuh dan tetap
aktif. Selain itu masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap
hasil belajar seluruh anggota kelompoknya, saling membantu memahami materi,
memberikan kesempatan kelompok lain menilai hasil pekerjaan kelompoknya,
bertanya dan menanggapi pertanyaan melalui kegiatan persentasi di depan kelas.
Sementara model pembelajaran konvensional pengorganisasian dan interaksi
sesama siswa sangat kurang, di samping itu masing-masing individu bertanggung
jawab sendiri terhadap hasil belajamya.
Tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu proses pembelajaran dipengaruhi
oleh banyak faktor. Tingginya nilai hasil belajar siswa yang diajar strategi SQ3R
dengan
Rolling Cognitive
dibandingkan siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional dikarenakan dalam pelaksanaan proses
16/41711.pdf
85
pembelajaran strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive lebih menitikberatkan
pada pencapaian hasil belajar yang berlandaskan pada kepemimpinan bersama
sehingga kerjasama yang terjalin antara siswa yang berbeda tingkatan
kemampuannya tidak akan memunculkan rasa segan atau malu bagi siswa yang
tingkat kemampuannya sedang atau bahkan rendah. Pada strategi ini ada fase yang
digunakan untuk memperdalam materi yang diperoleh melalui kegiatan
recite dan
review.
Teori konstruktivis menjelaskan bahwa siswa harus membangun sendiri
pengetahuan. Guru memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau
menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara
sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
Menurut Piaget ( dalam Syah, M. 1997), anak mengonstruk pengetahuan
melalui upaya mentransformasi, mengorganisasi, dan mereorganisasi pengetahuan
yang sebelumnya. Sementara menurut Vigotksy, ( dalam Syah, M., 1997), anak
dan remaja mengonstruk pengetahuan melalui interaksi sosial.
ImpJikasi kedua pendekatan atau teori tersebut terhadap pembelajaran,
masing-masing adaJah (a) menurut teori Piaget, guru perlu mendukung siswa,
untuk mengeksplorasi lingkungan dan menemukan pengetahuan; (b) menurut teori
Vigotksy, siswa memerlukan banyak kesempatan untuk beJajar bersama guru dan
ternan sebaya yang lebih terampiJ. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran
menurut Piaget dan Vigotksy adalah sebagai fasilitator dan pembimbing. (Syamsu
Yusuf, 2011 : 84)
16/41711.pdf
86
Dalam penerapan strategi SQ3R dengan Rolling Cognitive dengan sistem
pembelajaran yang dirancang dalam bentuk berkelompok, di samping itu dengan
tahapan-tahapan yang dilalui oleh masing-masing peserta didik dalam
kelompoknya akan memberikan peluang bagi siswa untuk mengonstruksi
pengetahuannya.
Kerjasama yang terjalin dalam anggota kelompok akan saling mengisi
kekurangan sehingga saling melengkapi dan melalui strategi SQ3R
dengan
Rolling Cognitive yang anggotanya terdiri atas 5 orang yang disertai dengan
presentasi hasil keija kelompoknya akan lebih banyak memunculkan ide atau
gagasan serta temuan yang akan dikembangkan oleh siswa dalam dinamika
kelompok. Selain itu koreksi tidak hanya sebatas pada anggota kelompok namun
memungkinkan melibatkan seluruh anggota kelas. Dengan demikian siswa yang
berkemampuan tinggi akan menularkan dan mendorong siswa yang lebih rendah
kemampuannya dan selain itu siswa yang berkemampuan tinggi akan tertantang
untuk meningkatkan kemampuannya sehingga dalam strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive tidak hanya memunculkan unsur kooperatif juga ada unsur
kolaboratif. Tentunya hal-hal yang demikian itu agak sulit diperoleh pada kegiatan
pembelajaran konvensional.
Banyaknya ide atau gagasan yang dapat muncul melalui penerapan strategi
SQ3R dengan Rolling Cognitive sangat membantu siswa dalam memahami
materi yang diajarkan, sebab strategi ini lebih banyak memberi kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan partisipasinya kepada orang lain, baik dalam
lingkup kelompoknya maupun dalam lingkup yang lebih luas seperti di kelas,
16/41711.pdf
87
sehingga materi yang diperoleh lebih bennakna dan berkesan pada diri siswa.
Kesan ini diharapkan dapat membantu lebih memudahkan mereka dalam
memahami materi tersebut.
Hal ini sesuai dengan teori konstruktivis yang menekankan pada aspek
sosial dari pembelajaran serta meyakini bahwa fungsi mental umumnya muncul
dalam percakapan dan kerjasama antar individu. Pada umumnya fungsi mental
peserta didik akan lebih mudah terbangun dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas ketika teijalin percakapan dan keijasama antar individu yang sebaya yang
dibentuk dalam model atau strategi pembelajaran SQ3R
dengan
Rolling
Cognitive,
dan hal ini nampak pada siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro khususnya
kelas IX.4 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi SQ3R dengan Rolling
Cognitive.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa membangun pengetahuan secara
aktif, dalam menerima materi yang diajarkan. Siswa tidak bersifat pasif. Akan
tetapi,
siswa
secara
aktif membangun
struktur-struktur
baru
guna
mengakomodasikan pengalaman-pengalaman baru untuk mencapai kembali
keseimbangan kognitif, yang sebelum proses pembelajaran telah teijadi
ketidakseimbangan antara kognisi yang telah terstruktur dalam diri siswa dengan
kognisi yang terkandung di dalam materi pelajaran yang merupakan pengalaman
barunya.
Pandangan lain dari para ahli psikologi
information-processing,
memandang otak (pikiran) manusia merupakan sistem kognitif yang kompleks
yang dapat dianalogikan dengan komputer digital. Pemrosesan infonnasi itu
16/41711.pdf
88
melalui beberapa cara, yaitu (1) encoding, recoding, dan decoding, dan (2)
membandingkan atau mengombinasikan infonnasi dengan infonnasi lain,
Proses ini tampak sejalan dengan langkah-langkah pembelajaran dimana
dalam tahapan survey, read, recite, review dapat dipandang sebagai
tahapan-tahapan pengkodean atau memasukkan infonnasi, kemudian penyimpanan
infonnasi setiap waktu, dan pemanggilan kembali atau mengeluarkan informasi
dari penyimpanan setiap saat diperlukan, sedangkan tahapan rolling cognitive dan
bentuk
ketja
kelompok
merupakan
tahapan
membandingkan
atau
mengombinasikan infonnasi dengan infonnasi lainnya.
Perolehan nilai siswa yang dibelajarkan dengan strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive
menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat
dilihat dari data deskriptif lebih dari separuh siswa memperoleh nilai pada
kategori tinggi, dan selebihnya memperoleh nilai pada kategori sedang dan tidak
ada lagi siswa yang memperoleh nilai kurang dan sangat kurang. Sedangkan pada
model pembelajaran konvensional sebagian besar siswa memperoleh nilai pada
kategori sedang dan bahkan masih ada siswa yang memperoleh nilai pada kategori
kurang dan sangat kurang.
Perolehan nilai maksimum 83 jika dibandingkan dengan perolehan nilai
minimum sebesam 60 menghadirkan rentang nilai sebesar 23 dengan standar
deviasi 6,25 untuk pembelajaran dengan menggunakan strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive.
Berbeda dengan perolehan nilai maksimum pada model
pembelajaran konvensional sebesar 80 dan nilai minimum sebesar 40 dengan
16/41711.pdf
89
rentang nilai sebesar 40 dan standar deviasi 9,91. Nilai tersebut mengindikasikan
bahwa tidak ada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
konvensional memperoleh nilai yang mencolok. Hal ini didukung oleh data yang
menunjukkan persentase siswa yang memperoleh nilai kategori baik sebesar 60%
untuk strategi SQ3R
dengan
Rolling Cognitive lebih tinggi dibandingkan
persentase siswa yang memperoleh nilai kategori baik sebesar 25% pada
·.
penggunaan model pembelajaran konvensional.
16/41711.pdf
A. Simpulan
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan basil penelitian yang telab dilaksanakan di SMP Negeri 2
Bontotiro tahun ajaran 2012/2013 kelas IX pada materi statistik maka dapat
disimpulkan babwa :
1. Hasil belajar matematika siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro yang diajar
dengan menggunakan strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive memperoleb
nilai rata-rata 72,50 pada materi statistik. Berdasarkan pengkategorian tingkat
penguasaan basil belajar matematika berada pada kategori baik.
2. Hasil belajar matematika siswa kelas IX SMPN 2 Bontotiro yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memperoleb. nilai
rata-rata 64,00 pada materi statistik. Berdasarkan pengkategorian tingkat
penguasaan basil belajar matematika berada pada kategori cukup.
3. Terdapat perbedaan rata-rata basil belajar matematika siswa yang diajar
menggunakan strategi SQ3R dengan
Rolling Cognitive dengan siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-rata
ini menunjukkan babwa siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
SQ3R dengan
Rolling Cognitive lebib tinggi dibandingkan dengan rata-rata
basil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional di kelas IX SMPN 2 Bontotiro pada materi
statistik.
90
16/41711.pdf
91
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis
menyarankan kepada pengajar agar lebih kreatif dalam menentukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan dalam mengajar. Sebaiknya lebih
mempertimbangkan penggunaan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada
bagaimana siswa mampu menemukan dan mengonstruksi pemikirannya sendiri
dalam menemukan pemecahan masalah kaitannya dengan materi yang diajarkan.
Strategi pembelajaran SQ3R dengan Rolling Cognitive menjadi salah satu
altematif yang dapat digunakan di kelas. Hal ini sesuai dengan pengamatan
penulis dalam penelitian ini terlihat adanya keaktifan siswa dalam upaya untuk
memahami materi yang diajarkan serta upaya untuk menyelesaikan permasalahan
yang ditemukannya.
Kemudian bagi peneliti berikutnya yang berminat mengembangkan
penelitian agar lebih memperhatikan pengalokasian waktu sehingga strategi yang
diterapkan terkesan tidak terburu-buru diselesaikan dalam satu kali pertemuan.
16/41711.pdf
DARTARPUSTAKA
Akbar Sutawidjaja, Jamawi Afgani. D., 2011.
Pembelajaran Matematika.
Buku
Materi Pokok MPMT5301/Modull-9. Jakarta: Universitas Terbuka.
Amudiono. 2010. Posted Min, 24/10/2010- 14:48
:Ide Pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa pada Satuan Pendidikan (Online),
(http://www. psb-psma.org/ content/berita/295
5-ide-pengembangan-pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa-pada-satuan-pendidikan.
Diakses
30 Agustus 2012)
Anik Ghufron, Sutama., 2011.
Evaluasi Pembelajaran Matematika.
Buku Materi
Pokok MPMT5302/modul 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, S. 2005.
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
ArifTiro. 2008.
Dasar-dasar Statistika.
Edisi Ketiga. Makassar: Andira Publisher
Bandono.
A.
2003.
Strategi
Pembelajaran.
http://beta.tnial.rnil.id/cakrad.
php3?id=150. Diakses tanggal 10 April2012.
Benny A. Pribadi. 2009.
Model Disain Sistem Pembelajaran.
Jakarta : Dian Rakyat.
BSNP. 2006.
Panduan Penyusunan Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: BSNP.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993.
Evaluasi dan Penilaian.
Jakarta:
Proyek Mutu Guru. Dirjen Dikdasmen
Dimyati dan Mudjiono. 2002.
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, 0. 2003.
Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hasanah Isma (2010).
Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa.
Skripsi. Jakarta : Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah.
Himpunan PP 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
2011.
Y ogyakarta: Pustaka Yustisia.
Hudoyo, Herman . 1990.
Strategi Mengajar Be/ajar Matematika.
Malang: lKIP
Malan g.
92
16/41711.pdf
http://elearningpendidikan.com/pengertian-strategi-pembelajaran.html, di akses
tanggal 19 April2012.
Iskandar.2009.
Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press.
93
Nar Herrhyanto, H.M. Akib Hamid. 2008.
Statistika Dasar.
Jakarta : Universitas
Terbuka
Pirdaus. 2011. Posted On May 28, 2011.
Tantangan dan Peluang Pembelajaran
Matematika
dalam
Upaya
Turut
Membangun
Budaya
dan
Karakter Bangsa(Online)(http:/
/pirdauslpmp. wordpress.com/20 11/05/28/tantan
gan-dan-peluang-pembelajaran-matematika-dalam-upaya-turut
membangun-budaya-dan-karakter-bangsa/. Diakses 30 Agustus 2012).
Pujawan,
I.
G. N. 2005.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode
SQJR dalam Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Be/ajar Matematika Siswa
SMP.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3:343-358
Sagala, Syaiful. 2004.
Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung. Alfabeta
Samadhi,
T.
M.
A.
2008.
Pembelajaran
Aktif (Active
Learning).
http://www.baldrige2l.com/. [27 Mei 2012]
Sasmoko. 2006.
Efektifitas Pelatihan Membaca melalui Metode SQJR untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Panti.
EDUSAINTEK. Vol. 2:15-23
Selamat,
I.
N. 2006.
Penerapan Metode Pembelajaran SQJR Berbantuan LKM
secara Kooperatif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Basil Belajar
Mahasiswa.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No.
2:264-278
Slameto, 1987.
Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Bina
Aksara.
Soedarso. 1994.
Sistem Membaca Cepat dan Efektif.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Soedjadi. 2000.
Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia.
Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Soekamto, T. dan Winataputra., S. 1997.
Teori Belajar dan model-model
Pembelajaran.
Jakarta : Universitas Terbuka
16/41711.pdf
94
Soemanto, W. 1990.
Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugilar dan Dadang Juandi. 2011.
Metode Penelitian Pendidikan Matematika.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Suherman, Erman. Dkk. 2003.
Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA.
Sutrisno, L. Kresnadi, H. Kartono. 2007.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD.
Jakarta: Depdiknas
Syah, M. 1997.
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Syamsu YusufL.N., Nani M. Sugandhi. 2011.
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT. Raja Gra:findo Persada.
Thabrany, H. 1995.
Rahasia Sukses Be/ajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2007.
Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Utari Sumarno. 2010.
Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada Siswa
Sekolah Menengah. Dari http://math.sps.upi.edu/wp-content/ diakses pada 17
Januari 2013.
Wena, M. 2009.
Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Prestasi
Pus taka
Wijaya, M. 2009.
Perbandingan Hasi/ Be/ajar Biologi ar.tara Model Pembelajaran
Kooperatif Script dan Kooperatif STAD pada Siswa Kelas XI IP A SMAN 5
Makassar. Skripsi. FMIP A UNM. Makassar
Zaini, H. 2009.
Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani
16/41711.pdf
RIWAYATHIDUP
Juhardi,
lahir di Bulukumba pada tanggal 24 Maret 1978.
Penulis adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara, buah hati
dari pasangan Alimuddin dan Dawang.
Penulis memulai pendidikannya di SD lnpres No. 218 Batang
pada tahun 1984 dan tamat pada tahun 1990. Pada tahun yang
sama, penulis melanjutkan
pendid~kandi SMP Negeri Batang Bontotangnga. Pada
tahun 1993, penulis berhasil menyelesaikan studinya di SMP, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Bontobahari dan tamat pada tahun
1996. Pada tahun 1997 melalui jalur UMPTN terdaftar sebagai mahasiswa jurusan
Fisika Program Fisika mumi Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Pada
tahun 2002 penulis berhasil menyelesaikan studinya dan mendapat gelar Sarjana
Sains, kemudian melanjutkan pendidikan pada program studi pendidikan Fisika
dan selesai pada tahun 2004. Tahun 2012 penulis melanjutkan studi di Program
Pa~casaljana
Universitas Terbuka pada UBJJ-UT Makassar Jurusan Pendidikan
Matematika.
Selama kuliah, penulis aktif dalam berbagai lembaga kemahasiswaan,
antara lain pemah tercatat sebagai pengurus lembaga kemahasiswaan di Jurusan
Fisika. Penulis juga pemah menjadi Asister. Praktikum pada Laboratorium Fisika
dan tercatat sebagai penerima beasiswa BBM. Tahun 2009 penulis berhasil dalam
seleksi penerimaan guru dilingkup pemerintahan daerah Kab. Bone dan menjadi
guru sampai sekarang.
16/41711.pdf
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada Kelas Eksperimen
menggunakan strategi SQ3R dengan Rolling Cognitif
16/41711.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Standar Kompetensi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Alokasi Waktu
3. Melakukan pengolahan dan penyajian data
B. Kompetensi Dasar : SMP Negeri 2 Bontotiro : Matematika : LXII : Pertama : 8 x 40 menit
3.1. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur dan mencatat data dengan turus. 2. Siswa dapat mengurutkan data tunggal dari data yang terkecil ke data yang terbesar atau sebaliknya 3. Siswa dapat menentukan data terkecil, terbesar dan jangkuan data
4. Siswa dapat menentukan mean, median atau modus data tunggal serta penafsirannya
D. Materi Ajar/Pokok
Statistik
E. Somber Belajar
Buku paket matematika
F. Kegiatan Pembelajaran
I. Strategi : SQ3R dengan Ro//ing Cognitive
2. Metode : Diskusi kclompok, Tanya jawab
G. Langkab-Langkab Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Komponen
I Kegiatan Awal Berdoa
Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi dan Motivasi
2 Kegiatan Inti Pengelompokan Survey Questions
.
.
.
.
.
.
.
.
Aktivitas PembelajaranKetua kelas memimpin berdoa Guru mengecek siswa yang tidak hadir Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran
Mengingatkan kembali tentang operasi bilangan Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menentukan urutan rangking atau peringkat.
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar dengan menggunakan buku BSE. Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bahan ajar yang telah diterimanya, dan menyesuaikan materi yang telah dituliskan. Survey ini dilakukan untuk memberikan batasan dan bagian-bagian materi yang akan dipelajari yakni mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur dan mencatat data dengan turns. Setiap anggota kelompok ciarahkan untuk membuat daftar pertanyaan, sesuai dengan topik pembelajaran.
Alokasi Waktu 5 5 5 10 16/41711.pdf
Read
Recite
Review
Rolling Cognitive
3 Kegiatan Penutup Kesimpulan dan Saran
Pertemuan Kedua
No Komponen
I Kegiatan A wal Berdoa
Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi dan Motivasi
2 Kegiatan Inti
Pengelomp~kan
Survey
• Guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tclah dibuat sebelumnya. Jawaban tersebut kemudian dituliskan kembali pada lembaran yang telah dibagikan.
• Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan dengan cara berdiskusi dengan ternan kelompoknya dan berupaya menguasai daftar pertanyaan dan jawaban yang telah dibuatnya.
• Setelah semua anggota kelompok dapat menguasai bahan materinya. selanjutnya diarahkan untuk membuat review sebagai rangkuman dan bahan evaluasi bagi kelompok lain dan sekaligus sebagi bahan presentasi kelompok.
• Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.
• Masing-masing kelompok mengamati hasil keJja kelompok lain dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.
• Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya. kelompok 1 mempresentasikan hasil reviewnya dan menjawab pertan)aan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.
• Guru memberikan komentar untuk masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari materi yang diajarkan.
• Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.
Aktivitas Pembelajamn
.
Ketua kelas memimpin berdoa.
Guru mengecek siswa yang tidak hadir.
Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran.
Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-hari..
Siswa yang terlibat dalam pembclajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang dan setiap kelompok dibagikan bahan ajar..
Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bah an ajar yang telah diterimanya dan disesuaikan dengan bah an ajar yang akan dipelajari yakni mengurutkan data tunggal dari data yang terkecil ke data yang terbesar atau sebaliknya.15 10 5 20 5 Alokasi Waktu 5 5 5 16/41711.pdf
Questions
.
Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat 10 daftar pertanyaan sesuai dengan topik pembelajaran.Read
.
Setelah semua siswa membuat daftar pertanyaan, guru 15 mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajamya kern bali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.Recite
.
Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan 10 kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan. Satu orang siswa membacakan pertanyaan siswa lainnya memberikan jawaban demikian seterusnya sampai semua anggota kelompoknya memahami materinya.Review
.
Setiap kelompok diarahkan untuk melakukan 5 pengulangan dengan membaca kern bali catatannya untuk mencegah hilangnya pengetahuan yang telah diperolehnya.Rolling Cognitive
.
Kertas catatan yang telah dibuat oleb masing-masing 20 kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sebingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain..
Masing-masing kelompok mengamati basil kerja kelompok Jain dan memberikan komentar a tau pertanyaan pada kertas catatan tersebut..
Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok I mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan a tau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleb kelompok berikutnya.3 Kegiatan Penutup
.
Guru memberikan komentar untuk masing-masing 5 Kesimpulan dan Saran kelompok dan memberikan kesimpulan akbir darimateri yang diajarkan.
.
Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertt:muan berikutnya..
Memberikan tugas pekerjaan rumah . Pertemuan KetigaNo Komponen Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan A wal 5
Berdoa
.
Ketua kelas memimpin berdoa Mengecek kebadiran siswa.
Guru mengecek siswa yang tidak badir Menyampaikan tujuan.
Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran pembelajaranApersepsi dan Motivasi
.
Menjelaskan manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari.2 Kegiatan Inti 5
Pengelompokan
.
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar.Survey
.
Setiap kelompok diarabkan untuk melibat keseluruhan 5 bahan ajar yang telah diterimanya dan mencocokkan16/41711.pdf
materi yang akan dipelajari yakni menentukan data terkecil, terbesar dan jangkuan data
Questions
.
Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat 10 daftar pertanyaan pada lembaran yang telah disiapkanoleh guru.
Read
.
Guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci 15 bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelurnnya.Recite
.
Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan 10 kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan,melalui diskusi dan tanya jawab an tar anggota kelompok sampai semua anggota kelompok menguasai materinya.
Review
.
Setelah semua anggota kelompok dapat menjawab 5 pertanyaan, kemudian diarahkan untuk melakukan pengulangan dengan membaca kern bali catatannya untuk mencegah hilangnya pengetahuan yang telah diperolehnya. Hasil review dijadikan bahan rangkuman sekaligus menjadi bahan presentase di depan kelas.Rolling Cognitive
.
Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing 20 kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannyasehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.
.
Masing-masing kelompok mengamati basil kerja kelompok lain dan memberikan komentar a tau pertanyaan pada kertas catatan tersebut..
Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompokI mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.
3 Kegiatan Penutup
.
Guru memberikan komentar untuk masing-masing 5 Kesimpulan dan Saran kelompok dan memberikan kesimpulan akhir darimateri yang diajarkan.
.
Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.Pertemuan Keempat
No Komponen Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu
I Kegiatan A wal
Berdoa
.
Ketua kelas memimpin berdoa 5Mengecek kehadiran siswa
.
Guru mengecek siswa yang tidak hadir Menyampaikan tujuan.
Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran pembelajaranApersepsi dan Motivasi
.
Menjelaskan manfaat materi IP.I dalam kehidupansehari-hari 2 Kegiatan Inti
Pengelompokan
.
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di 5 kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 3-4 orang. Setiap kelompok16/41711.pdf
dibagikan bahan ajar.
Survey
.
Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan 5 bahan ajar yang telah diterimanya dan mencocokkan materi yang dibahas yakni menentukan mean, median atau modus data tunggal serta penafsirannya.Questions
.
Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat 10 daftar pertanyaan pada lembaran yang telah disiapkan oleh guru.Read
.
Setelab semua siswa membuat daftar pertanyaan, guru 15 mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban tersebut kemudian dituliskan kembali pada lembaran yang telah dibagikan.Recite
.
Semua anggota kelompok berlatib meningkatkan 10 kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan,melalui diskusi dan tanya jawab an tar anggota kelompok sampai semua anggota kelompok menguasai materinya.
Review
.
Setelah semua anggota kelompok dapat menjawab 5 pertanyaan, kemudian diarahkan untuk melakukan pengulangan dengan membaca kembali catatannya untuk mencegah bilangnya pengetabuan yang telab diperolehnya. Hasil review dijadikan bahan rangkuman seka1igus menjadi bahan presentase di depan kelas.Rolling Cognitive
.
Kertas catatan yang telah dibuat oleb masing-masing 20 kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain..
Masing-masing kelompok mengamati basil kerja kelompok lain dan memberikan komentar a tau pertanyaan pada kertas catatan tersebut..
Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok 1 mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleb kelompok berikutnya.3 Kegiatan Penutup
.
Guru memberikan komentar untuk masing-masing 5 Kesimpulan dan Saran kelompok dan memberikan kesimpulan akhir darimateri yang diajarkan.
.
Memberikan saran pcrbaikan untuk kegiatan pad a pertemuan berikutnya..
Memberikan tugas pekerjaan rumah .16/41711.pdf
E. Penilaian
Indikator Pencapaian 1. Mengumpulkan data
dengan mencacah, mengukur dan mencatat data dengan Jurus
2. Mengurutkan data tanggal, mengenal data terkecil, terbesar dan jangkauan data.
3. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya. F. Kunci Jawaban Teknik Penilaian Tes tertulis Tes Tulis Tes Lisan Bentuk Penilaian Tes uraian No Alternatif jawaban
I. Data Umur 20 Oran2 Siswa UMUR TURUS FREKUENSI (Thn) 13
1Hf
III 8 141Hf
5 15 IIII 4 16 III 3 JUMLAH 20 Jumlab a. Data tertinggi =8 2 b. Datai terendah =2c. Jangkauan =data terbesar- data terkecil =8-2
=6 Jumlab
Instrumen
I. Data umur 20 siswa Kelas IX.4 diketahui sbb: 13, 14, 13, I 6,13,14, I 5, 16, 14, 13, 13, 16,15,13,14,15,13,15,13,14. Buatlah tabel distribusi frekuensinya !
2. Panjang daun-daun yang diukur dalam satuan em oleh siswa kelas IX adalah sebagai berikut :
4, 4, 6, 8, 3, 7, 8, 8, 5, 4, 3, 2, 6
Urutkanlah data tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar, kemudian tentukan data yang terkecil, data terbesar dan jangkauan datanya!
3. Diketahui data ulangan 40 siswa sebagai berikut: Nilai Banyaknya siswa 2 I 3 3 4 6 5 10 6 10 7 3 8 7
Siswa yang memiliki nilai kurang dari rata-rata harus mengikuti remedial.
a. Berapa banyak siswa yang inengikuti remedial!
b. Tentukan mediannya ! c. Tentukan modus dari data itu !
Skor Bobot 4 15 4 10 I I I I 1 5 30 16/41711.pdf
3. Banyaknya I Nilai (x) siswa (f) f(x) I I 2 1 2 1 3 3 9 1 4 6 24 1 5 10 50 1 6 10 60 7 3 21 2 8 7 56 Jumlah 40 222 1 Mean X =Ifx 1 a. I f 1 222 = -40 1 = 5,55 20
Banyak siswa yang tidak mengikuti remedial adalah
13 10+3+7 =20 orang. Jumlab
b.
Letak Median = 1:{+1 2.
...
] 40+ 1- - -
... ] 2 41 1 =-
...
2Letak median = 20, 5 ( Median terletak antara data ke- 20 dan
1 data ke -21) ...
Data ke-20 + Data ke-21 l
Median = ... 2 Median = - -5+ 6
...
1 2 Median = 5,5 ... l Jumlah 7 35 Modus = 5 dan 6 ... 1 c. Jumlah 1 5 16/41711.pdfRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Standar Kompetensi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Bontotiro : Matematika : IX/I : 6 x 40 menit
3. Melakukan pengolahan dan penyajian data B. Kompetensi Dasar
3.2. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya C. Tujuan Pembelajaran
1. Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram garis. 2. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram lingkaran
3. Membaca diagram suatu data D. Materi Ajar/Pokok
Statistik
E. Sumber Belajar Buku paket matematika F. Kegiatan Pembelajaran
1. Strategi : SQ3R dengan Rolling Cognitive
2. Metode : Diskusi kelompok, Tanyajawab G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Komponen
I Kegiatan A wal Berdoa
Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi dan Motivasi
2 Kt:giatan Inti Pengelompokan Survey Questions Read
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aktivitas PembelajaranKetua kelas memimpin berdoa Guru mengecek siswa yang tidak hadir Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran
Mengingatkan kembali tentang pengurutan data tunggal. Menjelaskan manfaat materi Jnl dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya untuk menentukan urutan rangking atau peringkat.
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar dengan menggunakan buku BSE. Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bahan ajar yang telah diterimanya, dan menyesuaikan materi yang telah dituliskan. Survey ini di\akukan untuk memberikan batasan dan bagian-bagian materi yang akan dipelajari yakni Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram garis.
Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat daftar pertanyaan, sesuai dengan topik pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban
Alokasi Waktu 5 5 5 10 15 16/41711.pdf
Recite
Review
Rolling Cognitive
3 Kegiatan Penutup Kesimpulan dan Saran
Pertemuan Kedua
No Komponen
I Kegiatan A wal Berdoa
Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi dan Motivasi
2 Kegiatan Inti Pengelompokan
Survey
Questions
atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban tersebut kemudian dituliskan kembali pada lembaran yang telah dibagikan.
• Semua anggota kelompok berlatih meningkatkan kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan dengan cara berdiskusi dengan ternan kelompoknya dan berupaya menguasai daftar pertanyaan dan jawaban yang telah dibuatnya.
• Setelah semua anggota kelompok dapat menguasai bahan materinya, selanjutnya diarahkan untuk membuat review sebagai rangkuman dan bahan evaluasi bagi kelompok lain dan sekaligus sebagi bahan presentasi kelompok.
• Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing men~rima
kertas catatan dari kelompok lain.
• Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.
• Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya, kelompok I mempresentasikan hasil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.
• Guru memberikan komentar untuk masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari materi yang diajarkan.
• Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.
Aktivitas Pembelajaran
.
Ketua kelas memimpin berdoa.
Guru mengecek siswa yang tidak hadir.
Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran.
Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-hari..
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 4 orang dan setiap kelompok dibagikan bahan ajar..
Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bah an ajar yang telah diterimanya dan disesuaikan dengan bah an ajar yang akan dipelajari yakni Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram lingkaran, dan membaca data..
Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat daftar pertanyaan sesuai dengan topik pembelajaran.10 5 20 5 Alokasi Waktu 5 5 5 10 16/41711.pdf
Read
Recite
Review
Rolling Cognitive
3 Kegiatan Penutup Kesimpulan dan Saran
Pertemuan Ketiga
No Komponen
1 Kegiatan Awal Berdoa
Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan tujuan
pembelajar~
Apersepsi dan Motivasi
2 Kegiatan Inti Pengelompokan
Survey
Questions
• Setelah semua siswa membuat daftar pertanyaan, guru mengarahkan siswa untuk membaca lebih rinci bahan ajarnya kembali, sambil menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. • Scmua anggota kelompok berlatih meningkatkan
kembali pemahaman terhadap materi yang diberikan. Satu orang siswa membacakan pertanyaan siswa lainnya memberikan jawaban demikian seterusnya sampai semua anggota kelompoknya memahami materinya. • Setiap kelompok diarahkan untuk melakukan
pengulangan dengan membaca kembali catatannya untuk mencegah hilangnya pengetahuan yang telah diperolehnya.
• Kertas catatan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di rolling ke kelompok di samping kanannya sehingga semua kelompok masing-masing menerima kertas catatan dari kelompok lain.
• Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain dan memberikan komentar atau pertanyaan pada kertas catatan tersebut.
• Jika kertas catatan kembali pada pemiliknya., kelompok 1 mempresentasikan basil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.
• Guru memberikan komentar untuk masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan akhir dari materi yang diajarkan.
• Memberikan saran perbaikan untuk kegiatan pada pertemuan berikutnya.
• Memberikan tugas pekerjaan rumah.
Aktivitas Pembell!Jaran
.
Ketua kelas memimpin berdoa.
Guru mengecek siswa yang tidak hadir.
Menuliskan materi dan tujuan pembelajaran.
Menjelaskan manfaat materi tnl dalam kehidupansehari-hari
.
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri at as 3-4 orang. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar..
Setiap kelompok diarahkan untuk melihat keseluruhan bahan ajar yang telah diterimanya dan mencocokkan materi yang dibahas yakni menentukan mean, median atau modus data tunggal serta penafsirannya..
Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membuat daftar pertanyaan pada lembaran yang telah disiapkan15 10 5