• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Eksperimental Kuat Leleh Lentur (F yb) Baut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelitian Eksperimental Kuat Leleh Lentur (F yb) Baut"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Yogyakarta

April 2013

Anal

i

sa Peningkatan Kekuatan Tanah

Yang Diperkuat Serat dan Bahan Stabilitas

Pada Sisi Kering dan Sisi Basah

Pola Pengoperasian Pintu Pembilas

Terhadap Laju Sedimentasi Tahunan

Pada Bendung Sei Tibun

,

Kabupaten Kampar

,

Provinsi Riau

Hubungan Gaya Kepemimpinan

Manajemen Proyek

,

Kepercayaan

dan Keberhasilan Proyek Konstruksi

Pengaruh Penambahan Minyak Pelumas Bekas

dan Styrofoam Pada Seton Aspal

lmplikasi Penggunaan Peta Gempa 20

1

0

Pada Perencanaan Gedung

di Kota Yogyakarta

Penelitian Eksperimental Kuat

Leleh Lentur (F

yb)

Baut

Studi Penel

i

t

i

an Pembangunan Rumah Walet

Studi Kasus Rumah Walet Rawaluku

Propinsi Bandar Lampung

Perilaku Jembatan Bentang Menerus

Aki bat Be ban Gem pa Rencana SN 1-1726-2002

Dengan Peta Gem pa 2010

Imam Suprayogi

,

Trimaijon

,

Nurdin

,

Rio Saputra

Soew

i

gnjo Agus Nugroho

,

Gunawan Wibisono

,

F

i

dal Kasbi

Nectaria Putri Pramesti

Jf

.

Soandrijanie

L

Yoyong Arfiadi

Yosafat Aji Pranata,

Bambang Suryoatmono

,

Johannes Adh

i

joso Tjondro

Theresita Herni Setiawan

Suyadi

(2)

145-154

137-144

128-136

117-127

104-116

98

-

103

86-97

75

-

85

POLA

PENGOPERASIA

PINTU

PEMBILAS TERHADAP LAJU

SEDIME

TASI TAHUNA

PADA BE DU

G SEI TIBUN,

KABUPATEN KAMPAR

,

PROVI SI RIAU

Im

am Suprayog

i

,

Tri

m

aij

o

n

,

N

u

r

d

i

n

,

Rio S

a

putr

a

ANALISA PE INGKATA KEKUATA TANAH YANG

DIPERKUAT SERAT DA

BAHA

STABILITAS PADA SISI KERING

DAN

SISI BASAH

So

ew

ig

nj

o Ag

u

s

N

u

gro

h

o

,

G

un

awan Wi

bi

so

n

o

,

F

i

da

! K

a

s

b

i

HUBUNGA

GAYA KEPEMIMPINA

MA

AJEME

PROYEK,

KEPERCAYAAN

DA KEBERHASILAN

PROYEK KONSTRUKSI

Ne

cta

ri

a

Pu

tr

i Pr

a

m

es

ti

PE

GARUH PE AMBAHA

MINYAK PELUMAS BEKAS

DAN STY

ROFO

AM

PADA BETO ASPAL

Jf

So

andrijani

e

L

IMPLIKASI PE GGUNAA

PETA GEMPA 2010

PADA

PERE CA AA GEDUNG

DI KOTA YOGYAKARTA

Yo

y

o

n

g Arfi

adi

PENELITIA

EKSPERIME TAL KUAT

LELEH LENTUR

(

F

yb)

BAUT

Yosafa

t

Aj

i Pran

ata

,

B

a

mb

a

n

g Su

r

y

oat

mon

o,

J

o

h

a

nn

es A

dhij

oso

Tj

o

nd

ro

STUDI PE ELITIAN

PEMBA GU A RUMAH WALET

STUD! KASUS RU

MAH WALET RA WALUKU

PROPINSI BA DAR LAMPUNG

Th

e

r

es

i

ta

Herni S

e

tia

w

an

PERILAKU

JEMBATA

BE

TA G ME ERUS

AKIBAT

BEBA

GEMPA RE

CA AS I

-

1726

-

2002

DE GA PETAGEMPA2010

S

u

y

ad

i

DAFTA

R

ISi

Jurnal Teknik Sipil adalah

wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian,

studi

kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait.

ISS

1411

-

660X

Volume 12 omor 2

,

April 2013

TEKNIK

LI

r

n

a

I

(3)

137

Salah

satu metoda stabilisasi yang relatif

baru, telah banyak

diteliti namun belum

banyak diaplikasikan adalah stabilisasi

dengan

penambahan

serat lepas yang

didistribusikan secara acak ke

dalam tanah

(

randoml

y

dist

r

i

b

uted fi

b

re)

. Beberapa hasil

penelitian

laboratorium

yang memanfaatkan

serat sebagai

bahan perkuatan tanah

menunjukkan bahwa penambahan

serat,

baik sintetis maupun

alami sekitar

0,3%-

P

EN

D

AHULUA

N

Kata kunci: abu sawit, serat sawit, serat sintetis, kuat tekan, tanah lunak.

A

bs

t

r

ak

:

Kondisi tanah pesisir Riau cenderung lunak sehingga perlu usaha stabilisasi untuk perbaikan kekuatan. Limbah berupa serat dan abu sawit banyak terdapat di propinsi Riau. Bahan ini pada dasamya dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi. Pengujian dengan campuran semen dan serat sintetis sebagai bahan komersil yang banyak ditemukan untuk peningkatan nilai kekuatan tanah lunak tersebut. Penelitian ini mengkaji kemampuan kombinasi 8 persen abu sawit dan 0,8 persen serat sawit. Sehingga didapatkan peningkatan kekuatan tanah tak terkekang, dengan melakukan variasi kadar air dari sekitar nilai kadar air optimum (OMC). Penelitian selanjutnya

dengan mengkaji peningkatan kekuatan kombinasi bahan komersil 4% semen dan 0, 1 % serat sintetis hingga 68% dari kekuatan tanah asli dengan variasi kadar air yang identik. Serangkaian pengujian seperti uji tekan bebas, proktor standar, Atterberg limit dan CBR laboratorium dilakukan pada beberapa variasi kadar air pada sisi kering serta pada sisi basah untuk kedua kombinasi campuran di atas. Hasil pengujian UCS dan CBR menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum kombinasi abu sawit dan serat sawit didapatkan pada kadar air OMC. Secara umum pengurangan kadar air (sisi kering) dan penambahan kadar air dari nilai OMC menurunkan kuat tekan tanah. Hasil pengujian UCS pada kombinasi semen dan serat sintetis tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada kadar air OMC, sedangkan pada pengujian CBRjuga tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada penambahan dengan kadar air 100%.

Key

W

ord

s:

Oil Palm Ash, Oil Palm Fiber, Synthetic Fiber, Compressive Strength, Soft Soil.

A

b

str

ac

t:

Condition of soil in Coastal of Riau tends to soft, therefore the stabilization needed for

repairing soil bearing capacity. Many waste materials like oil palm ash and fiber found in Riau

province.. These Materials basically can be used for stabilization. Examination with cement mixture and synthetic fiber which many found in commercial, it also can be done to get the strength value improvement of the clay. One research studied combination of 8 percent oil palm ash and 0.8 percent oil palm fiber. Water content was variation nearly from optimum moisture content (OMC). Another research studying combination of 4 percent cement and 0, 1 percent synthesis fiber with the same water content variation. Refer to testing result of Unconfined Compressive Strength, standard Proctor, Atterberg Limit and CBR laboratory. The Result of UCS and CBR test indicated that the optimum value of combination of oil palm ash and oil palm fiber at OMC. Generally, reduction water content (dry side) and addition water content (wet side) form OMC is degrading the compressive strength of soil. while from the result of UCS to combination cement and synthetic fiber do not improvement of value for the dry side and wet side where optimum strength got at addition water at OMC, while at examination of CBR do not improvement of value for the dry side and wet side where optimum strength got at addition with at

OMC.

S

oe

wi

g

nj

o

Agus Nugroho

,

Gunawan Wib

i

so

no

, Fi

da

l Ka

s

bi

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau, Kampus Bina Widya,

JI. H.R Subrantas KM 12, Pekanbaru

ANALI

S

A PENINGKATAN KEKUATAN TANAH YANG

D

IPERKUAT SERAT DAN BAHAN STA

B

ILISASI

PADA SISI KERING DAN

S

ISI BASAH

J u r n a

Is

(4)

P

or

tland C

e

ment (PC) adalah salah

satu

material penyusun beton

yang akhir-akhir ini

sering digunakan sebagai salah

satu bahan

stabilisasi

tanah

yang

disebut

binder

.

Penggunaan semen merupakan salah satu cara

stabilisasi dengan metode kimiawi dimana

penambahan semen pada tanah

diharapkan

dapat mengubah propertis dan kekuatan tanah.

Stabili

s

asi dengan Penambahan Semen dan

Sera

t

Sintetis

Beberapa ahli geoteknik meyakini bahwa serat

yang didistribusikan secara acak ke dalam

tanah akan dapat menjaga dan meningkatkan

kekuatan

tanah

secara

isotropis,

serta

memperbaiki bidang keruntuhan potensial

yang

dapat

terjadi

di tanah.

Jika

serat

mt

dicampurkan secara merata dan homogen pada

daerah keruntuhan potensial tanah,

maka

serat-serat

tersebut dapat berfungsi sebagai bagian

dari struktur tanah yang berfungsi sebagai

penguat. Setiap keruntuhan

yang terjadi

pada

setiap elemen

serat akan dirambatkan ke

seluruh elemen serat di dalam tanah tersebut

sehingga

y

ang

terjadi adalah keruntuha~

progresif

seluruh struktur

tanah

(Ghataora et al,

2000).

Hasil

uji

laboratorium lain dapat dilihat

juga pada Tabel 1.

serat

sawit berwama coklat tua seperti terlihat

pada Gambar 2.

Abu sawit merupakan bahan

material bersifat p

oz

zola

n y

ang mempunyai

Gs=2,27.

Penggunaan abu sawit sebagai bahan

stabilisasi tanah dapat menambah nilai

kuat

tekan tanah

,

meningkatkan kuat geser

tanah dan

menurunkan nilai indeks plastis sebesar 14,2

prosen dengan menambahkan abu sawit hingga

20 prosen pada tanah (Edison

,

2003)

.

Propertis

tanah kohesif diubah dengan penambahan abu

sawit sehingga pemadatan akan menghasilkan

derajad kompaksi yang

tinggi

disamping terjadi

pula ikatan antara bahan pengikat dan partikel

tanah kohesif. Perkuatan

serat secara prinsip

didesain untuk menahan beban aksial dan

memberikan perkuatan tambahan pada tanah

lunak. Salah satu perkuatan tanah dengan serat

alami,

menggunakan serat dari tumbuhan sisa

(

A

g

a

ve

s

i

sa

lana)

.

Serat yang berukuran panjang

antara l/l6-

Y

2

inchi mampu meningkatkan

kekuatan tanah dan meningkatkan penyerapan

air

yang lebih besar (Juikar

,

2001).

Abu

sawit

merupakan

sisa

dari

hasil

pembakaran cangkang dan

serat

sawit di dalam

tungku pembakaran (Boil

e

r) pada suhu 700-800

°SAC.

Abu sawit berwama hitam keabu-abuan

(Gambar 1).

Serat sawit merupakan ampas dari

proses pengolahan kelapa sawit menjadi Crud

e

Palm Oil (CPO)

.

Serat

ini berupa serat lepas

dengan panjang antara 2-3 cm. Secara

visual

Stabilisasi de

n

ga

n Pe

n

amba

ha

n A

bu dan

Serat Sa

w

it

TI

N

JAU

AN

P

U

ST

AKA

1

% berat

,

dapat meningkatkan kuat geser

dan modulus elastisitas tanah secara cukup

siginifikan (Santoni et al. 2001; Consoli et

al. 2003; Kumar

&

Tabor

,

2003

,

Wibisono

et al. 2004). Pada prinsipnya penggunaan

serat lepas ini dapat dikategorikan sebagai

stabilisasi

tanah

menggunakan

bahan

campuran (soil stabilisa

t

ion b

y

admi

x

ture)

seperti halnya semen

,

kapur, dan bahan

stabilisasi

kimia

komersial

lainnya

.

Penambahan bahan campuran seperti ini

meningkatkan kekuatan tanah. Namun

demikian

,

serat tidak mengubah propertis

fisik tanah seperti haln

y

a semen dan kapur.

Keberhasilan pemakaian bahan campuran ini di

lapangan

tergantung pada tingkat kerataan

pencampuran bahan dan pemadatan

yang

dilakukan

di

lapangan.

Kemudahan

pencampuran (

w

ork

a

b

i

li

ty mixt

u

r

e

)

bahan dan

pemadatan di lapangan

sangat dipengaruhi oleh

kadar air tanah di lapangan saat itu.

Pemadatan

yang dilakukan jauh di atas atau di bawah kadar

air

optimum

akan

mengurangi

tingkat

kepadatan dan tentunya kekuatan tanah juga

.

Sementara pencampuran bahan stabilisasi di

atas kadar air optimum akan mempersulit bahan

tercampur

secara

merata.

Penelitian

mt

berusaha untuk mensimulasikan pemakaian

campuran serat dan bahan stabilisasi pada skala

laboratorium,

dimana

kadar air pada saat

pencampuran dibuat bervariasi baik pada batas

kadar air optimum maupun di bawah atau di

atas kadar air optimum. Kendala pencampuran

bahan terutama serat lepas pada kadar-kadar air

tersebut juga akan dapat tergambarkan.

Abu

sawit dan serat sawit

pada hakikatnya hanyalah

limbah, temyata merupakan sumber Silika

(Si02)

yang sangat tinggi

(5)

139

Pengaruh penambahan serat sintetis ke dalam

tanah juga dapa

t me

nambah kekuatan daya

dukung tanah dan kuat geser tanah. Para

peneliti pada G

eorg

i

a Institute of Technology

telah

men

g

indikasikan

bahwa

kekuatan

lempung d

e

n

ga

n

si

fat tertentu dapat bertambah

kekuatannya

s

e

c

ara

signifikan

dengan

menambahkan

s

erat (Wang, et.al, 1999).

Penggunaan

se

rat lepas sintetis dibidang

geoteknik

s

ering dianalogikan sebagai serat

a

k

ar tanam

an y

ang tumbuh di dalam tanah

dimana

akar t

anaman dapat menambah

k

e

kua

t

an t

a

nah karena akar tanaman akan

mengik

a

t partikel-partikel tanah

.

Peningkatan

kekuatan tanah yang diberikan oleh akar-akar

t

a

naman tergantung pada konsentrasi dan

properti akar-akar tersebut (Dhillon

,

1999)

.

HARE

X

-Polycon

®

adalah produsen serat

s

inteti

s

y

ang

sudah

terkenal

dalam

memproduksi serat-serat sintetis sebagai bahan

perkuatan pada beton

.

Salah satunya adalah

serat pol

ycon (polycon fibers). Polycon fibers

terbagi atas dua kategori yaitu mono

wire (serat

lepas) dan fibrillated (serat yang berbentuk

l

embaran). Pada penelitian ini tipe serat

y

ang

digunakan adalah serat lepas (Gambar 3).

Serat sintetis yang digunakan pada peke

rjaa

n

perbaikan tanah disebut geosintetis.

Geo

si

nt

eti

s

terdapat dalam berbag

ai

bentuk seperti

geomembrane, geolinear el

e

ment,

geogrid dan

serat lepa

s

. Bentuk-b

entu

k ini dipengaruh

i

ol

eh

fung

s

i serat

y

ang beran

eka

ra

g

am.

Pe

ng

guna

a

n

b

ahan serat

s

inteti

s

d

iba

nding ba

h

an se

ra

t l

ai

n

terutama adalah pada

k

etah

a

nann

y

a

ter

h

ad

ap

pelapuka

n/

umur

y

ang merupa

k

an ke

l

emah

a

n

bagi bahan-bahan konstruksi

y

ang dim

asukkan

ke

dalam

tanah.

(

Dhillon

,

199

9)

mengemukakan bah

w

a serat sintetis memiliki

karakteristik kekuatan dan ketahanan

t

erhadap

bio-degradasi pada periode

w

aktu

y

ang lama.

Sifat bahan semen secara umum yang berbentuk

butir halus adalah sangat kuat mengikat a

i

r

karena kondisi mineraln

y

a yang aktif. Bu

ti

r

semen biasan

y

a mengandung unsur CaO

,

S

i

0

2,

A}i03

dan Fe203, dan semua unsur ini

s

angat

mudah bereaksi dengan air (H

2

0). Karakteristik

kekuatan campuran semen

y

ang bia

s

a

ny

a

dipertimbangkan yaitu tahap proses pen

geras

an

,

peningkatan

kekuatan

dan

durab

ili

t

in

ya

(Nasution

,

SI-431/SI-

743).

Sumber : Laboratorium Kimia BPPTK Yog

ya

karta

4

5

,

2

1,83

1

,91

11, 16

0,09

4

,

91

10

,

49

Silika (Si02)

Aluminium oksida (A

li

0

3)

Iron (III) oksida (Fe

2

0

3

)

Calsium oksida (CaO)

Nitrous oksida (Na20)

Potassium oksida (K

2

0)

HD

(

%

berat)

Tabel 1. Komposisi Abu Sawit hasil pemb

a

karan serat dan ca

n

gkang

(

% berat)

Unsur

I

Senya

w

a

G

amb

a

r

2

. Serat Sa

w

it

Gambar 1. Abu Sa

w

it

(6)

140

B

a

s

il p

e

nguj

i

an propertis fisik tanah asli dapat

d

ili

ha

t p

ada Tabel 3

.

P

e

n

guji

a

n si

fat fis

i

k tanah asli yang dilakukan

adalah analis

a g

r

adasi

,

batas

-

batas A

tt

erberg

,

b

erat jenis

dan pengujian pemadatan Proktor

standar

.

Penguj

i

an dilakukan sesuai dengan

stan

d

ar Ame

r

ica

n Soci

ety

of Tes

tin

g a

n

d

Materials (

AST

M),

dengan prosedur pengujian

se

pert

i y

ang

t

elah dije

l

askan pada bah

met

odo

l

o

gi

penelitian.

Ha

s

il P

en

gujian

Tanah Asli

HA

S

IL

D

AN

P

EM

BAHASAN

B

a

gan

a

lir

pe

l

a

k

sa

naan pengu

j

ian dapat di lihat

p

a

d

a

G

am

bar

4

Studi pen

elit

ian dan pengujian

i

n

i

d

i

lakukan di

Labo

ra

tor

i

u

m

Mekanika Tanah Faku

l

tas Teknik

U

ni

v

e

rsit

a

s

Riau Pekanbaru

.

Pengujian d

i

bagi

m

e

n

j

ad

i 2 (

dua

)

bagian yaitu pengujian

pe

n

dah

u

luan dan pengujian utama

.

Pengujian

pe

n

d

ah

uluan m

e

l

i

put

i

pengu

ji

an propert

i

es

ta

n

a

h

ya

ng bertu

ju

an me

li

ha

t

klasifikasi tanah

.

Penguj

i

an utam

a

adalah pengujian yang

bertujuan mengetahui pengaruh abu dan serat

t

e

r

hadap kekuatan tanah yang akan di

s

t

ab

i

l

is

asi

.

Pengu

ji

an utama meliputi pengujian

p

e

madatan s

t

andar

,

pengujian UCS

,

dan

pe

ng

u

ji

an CBR

l

aboratorium

.

M

etode penelitian

yang

d

i

g

u

na

k

an dalam penelitian

iru

adalah

s

era

t s

int

e

t

i

s

(po

l

y

pr

op

y

l

ene fi

b

r

e

).

S

e

men

y

ang digu

nak

an

da

l

am penelitia

n

ini

adalah Portla

n

d C

ement

T

y

p

e I yang

diproduksi oleh PT

.

Sem

e

n Pa

dang.

Sem

e

n

digunakan sebaga

i

b

i

nd

e

r (pengika

t) pa

da

ta

n

a

h

yang akan distabilisasi

.

Bahan campuran la

in

Abu sa

wi

t yang digun

akan d

a

lam ca

mp

uran

merupakan abu

y

an

g l

olo

s saringan N

o

. 100

(0,15 mm

).

Abu sawit (Palm

A

sh

) y

ang d

i

a

m

b

il

d

a

r

i

P

a

b

rik

Kelapa Saw

i

t di Kabupaten

Kampar

-Ri

au

.

Kadar campuran abu

s

a

wit y

a

ng di

gunak

an

dalam penelitian i

n

i ada

l

ah 8

%

d

ari

b

erat k

e

ring

total.

Benda uj

i

berupa tanah d

i

amb

i

l dari da

erah

pesisir Kota Duma

i

- Riau

y

ang

di

amb

i

l pa

da

kedalaman 1 meter dari lap

is

a

n t

a

n

ah a

t

a

s (to

p

soil)

.

Bah an

METODE

Gambar 3. Se

ra

t l

e

pa

s

P

ol

y

con H

P

C 20 N

Sumber : S

y

nthe

t

ic F

i

bers Pol

yc

o

n

1

.

Material

2

.

Berat jenis

3.

Panjang serat

4.

Modulus elast

i

sitas

5.

,

Kuat tegangan tarik

6.

Titik leleh

7.

Suhu perapian

8.

Kandungan penghantar listr

i

k

9

.

Ketaha

n

an terhadap za

t

kimia

Po

ly

prop

y

lene

0

,

91 Ton/rrr

'

1

2

mm

3500-4000 N

/

mm

2

320-450 N

/

mm

2

1

60-170°C

-320°C

0 (nol)

sangat bagus

S.A Nugroho, G. Wibisono, Pidal Kasbi I Analisa Peningkatan Kekuatan Tanah I JTS, YoL. 12, No. 2, April 2013, him 137-144

Keterangan

Tabel 2. Spesifikasi pol

y

prop

y

l

ene

fibre

(7)

1

4

1

Se

te

l

ah

Pengu

j

ian

kepadatan

ta

n

ah

as

li

kem

u

d

ian dilakukan p

e

ngujian kepadatan tanah

c

ampu

ran untuk mendapatkan nila

i

k

a

da

r

air

o

pt

i

mu

m,

berat

v

olume kering

m

a

k

si

mum

(

Y

ctry

)

dan ha

s

i

l

percobaan ini

d

ija

d

ik

an acuan untuk

menentukan kadar air optimum

pad

a

pekerjaan

se

l

anjutn

y

a

.

Hasil pengujian pem

adatan tanah

diperliha

t

kan pada Tabel 4 dan

Ga

m

bar 5

.

Pe

n

g

ujian

K

epadat

a

n Tanah

Sumber: Hasil Pengujian

40%

27%

13

%

2

,

6

8

2

0

%

1

,4

8

3 gr

/

c

rrr

'

M

L

q

u

=

3

2

,

0 kPa dan Su

=

16

,

0

kPa

q

u

=

23

9

,

8 kPa dan Su

=

119

,

9 kP

a

15

%

4

%

0

,

0

%

0

,

2

%

-

Yct

max

-

USCS Kateg

o

ri

-

U

CS

ti

d

ak terganggu

-

UCS

r

e

m

ou

ld

ed

-

C

BR

tidak terendam

-

CBR terenda

m

Atter

b

erg Limit

- B

atas Ca

i

r (LL)

- B

atas

P

lastis (PL)

- Indeks P

lastisitas

- Bera

t Spesifik (Gs

)

-O

M

C

-

Kerikil

- P

asir

Analisa Grad

asi

Has

i

l

P

e

ng

u

j

i

an

Tabel

3. Sifat Fisik dan MekanikTanah Asli

Gambar 4

.

Bagan Alir Penelitian

Kesimpulan Hasil dan Analisa

I

-

J Pengujian UCS

I

-

-

80110%, %, 190% 20% dari OMC dari OMC

..

Pengujian UCS - 80%, 90% dari OM C - 110%, 120% dari OMC I

J.

I

I

I

..

Pengujian CBR Lab -80%, 90%dari OMC - 110%, 120% dari OMC

..

Pengujian CBR Lab - 80%, 90% dari OMC - 110%, 120% dari OMC I

-

-

-

Tanah+4%PC+0.1%Fiber Tanah+8% Ash+0.8% Fiber

I

I . I

...

Optimum Moisture Content .,J ---

( O~ C)

1

.l

Pengujian Properties Tanah

-Analisa saringan

- Batas Atterbe rg - kadar air - gravitas khusus (Gs) Pengujian Proctor - Tanah asli -Tanah+4% PC+0,1% Fiber

- Tanah+8% Ash+0,8% Fiber

LJ

I

I

I Pengujian UCS

I

-

80%, 90%dari OMC - 110%, 120% dari OMC

1

Pengujian CBR Lab - 80%, 90% dari OMC - 110%, 120% dari OMC

J

.

Tanah Asli

(8)

Gam

b

ar 6. Grafik Hubungan

V

ar

i

asi Kadar

A

ir dengan Kuat Gese

r

Undrained (

S

u)

120%

192,6

36

% Kadar air dari OMC

110% 100% 90% 80% 189,12 194,13 212,6 250 • Clay+8% Ash+0.8 Fiber •Clay+4% PC+0.1% Fiber 218,02

Varias

i

kadar a

i

r dalam pe

nelitian ini

d

iambil

b

erurut

a

n

mul

ai

d

ari ka

d

ar air 80

%

sampai

Pengaruh

V

arias

i

Kada

r

Air

pada

Campura

n

Tanah

, A

b

u

da

n Serat Sawit

24 20

-

-

"

a

·

'....>

--

..

1,40 C,l, '-" C.L•

=

·-

~

..

1,30

~

=

~

-

~

1,20

-e

~

:::..

~

:::=:: 1,10

120

%

dari

O

MC (27,

3

0%).

Penguj

i

an

mi

dimaksudkan

untuk

menget

ahu

i

pengaruh

v

ariasi kadar air terha

dap

k

e

ku

atan tanah

y

ang

te

l

ah dicampur denga

n

a

bu dan

s

era

t

sa

wit.

Hasil pengujian ini dita

m

pilkan

pad

a

Gamba

r

6

.

28

Kadar Air

(%

)

Gambar 5

.Grafik Penambahan binder

s

dan serat terhadap Su

,

'Yd-max

dan

O

MC pada tan

ah

r

l ~

.

~

.

~

.

-: .

.,_

r

~

',, ~

-: .:

.

11

I

'

·

i i

i

1,00 +-~~-~-+-~~-~-~~-~--i-~-~~-~-~~-+-~ 16

--

----

--

--;

---,.--

--

1,50

S

u

mber

:

H

a

s

i

l P

en

g

ujian

1-60 ~---....-- __ ---T-a-na_h_A--- -sl-i - • -Tanah Asli+4% PC+0.1% Fiber - · n · - Tanah Asli+8% Ash+0.8% Fiber

S

u (kP

a

)

Yd-max

(gr

/

cm')

O

M

C

(%)

1

1

9,

9

1

,481

2

0,00

160,3

1,

3

41

27

,

30

163,2

1,

37

0

2

2

,10

Tanah Asl

i

2 Tanah

+

Abu S

aw

i

t 8%

+

S

erat Sawit 0

,

8

%

3 Tanah

+

Semen

4%

+

S

erat Sintetis 0

,

1

%

Tabel 4. Pe

n

amb

ahan binders dan serat terhadap Su

,

'Yd-max

dan

O

MC pa

da

Ta

n

a

h Duma

i

S

ampel

No

S.A Nugroho, G. Wibisono, Fida! Kasbi I Analisa Peningkatan Kekuatan Tanah I JTS, YoL. 12, No. 2, April 2013, him 137-144

(9)

143

Pemadatan un

tuk campuran semen dan serat

Jebih baik dilak

uka

n

pada sis

i

ker

i

ng untuk

mendapatkan k

u

at g

eser tan

a

h

y

ang mend

e

kati

nilai

maksim

um

.

Pemadatan

tanah

y

ang

dilakukan p

ada

si

si k

er

ing akan lebih baik

dilakukuan

untuk mendapatkan

nilai CBR

campuran tana

h dengan abu

s

a

w

it atau semen

dan serat.

Penambahan a

tau pengurangan kadar air dari

nilai OMC

s

ec

ara umum akan menurunkan nilai

kuat geser

da

n

CBR tanah

.

Hasil

p

e

n

gujian UC

S dan CBR tanah asli,

campuran

Abu Sawit

dan serat maupun

campura

n

s

e

me

n dan serat menunjukan bahwa

nilai terbesar

d

i

dapat pada penambahan air

sama de

n

gan k

adar air optimum

.

KESIMPULAN

diban

d

ing jika

kadar air Iebih kecil dari nila

i

OMC. Fe

no

men

a ini terjadi pada kedua jenis

tanah

campuran

.

Kemungkinan

ini terjadi

karena

pad

a

ma

s

a pera

w

atan

(

curing) selama 1

h

ari

,

a

ir sudah bereaksi sempuma dengan

dengan

bahan tambah

y

aitu semen

,

abu sawit

dan serat

sehingga tidak ada air bebas lagi.

Komposis

i air dengan kombinasi abu sa

w

it atau

semen

d

a

n

se

rat tep

a

t pada kadar air sama

dengan

O

MC,

p

a

d

a

si

si

kering

terjad

i

kekuranga

n

ai

r.

A

i

r ya

ng ditambahkan Iebih

dari OMC (sisi bas

ah

)

menjadi pengencer

seh

in

gga menu

ru

nka

n nilai

C

BR sangat besar

.

Gambar

7 juga

menun

j

u

kan

nilai CBR

maksimum di dapat pada ka

d

a

r air optimum

(

OMC)

.

Penambahan kadar ai

r

da

ri nilai OMC

akan menurunkan

nilai

C

BR

sang

a

t besar

V

arias

i

kadar air d

a

lam

pene

l

itian ini diambil

pada dua

s

i

s

i pem

a

d

atan

y

aitu sisi kering

(w<

O

M

C)

d

an

s

isi b

a

s

ah (w

>

OMC). berurutan

mulai dar

i

kadar a

i

r

80

pro

se

n

sampai

1

20

pros

en dari O

M

C

27,30 prose

n

. Pe

n

gujian ini

di

m

aksudkan

untuk

m

engetahui

pengaruh

v

ariasi k

a

dar a

ir ter

ha

da

p

kekuatan tanah

y

ang

t

elah dicampur dengan semen

dan serat sintetis

.

Hasil pengujian ini ditamp

i

l

kan

p

ada Gambar

7.

Pengaruh

V

ariasi

K

ada

r

A

i

r

pada

Campuran Tanah, Semen dan

Serat Sintetis

Dari Gambar 6 dapat nilai ku

a

t

geser

undrained

terbesar tetap pada kadar a

i

r

sama dengan

OMC

.

Secara

umum

,

pen

a

mb

ahan

atau

pengurangan kadar air mendek

at

i

nila

i O

M

C

akan menaikan nilai kuat geser tanah c

a

mp

uran

.

Pada campuran tanah dengan p

ena

mb

a

h

an

semen dan serat sintetis

,

pem

a

da

t

an

pa

d

a sisi

basah

(kadar

air di atas O

MC)

akan

menghasilkan

kuat

ge

s

er

re

lative

tinggi

dibandingkan jika pemadatan

p

a

da sisi kering

(kadar

air di ba

w

ah

O

MC)

.

Fenomena

sebalikn

y

a terjadi pada cam

p

u

ran Tanah

+

8

%

Abu

Sawit+0,8

%

Serat

Fi

b

er

di

mana

pemadatan pada sisi kering a

kan mendapatkan

kuat geser campuran relat

iv

e

lebih tinggi jika

dibandingkan pada sisi basah.

G

amba

r 7

. Grafik Hubungan Variasi Ka

d

ar Air de

n

ga

n

N

ilai

C

BR

120%

110%

100%

% "adar air flari 01\

[

C

90% 80% 45 • Clay+8"/o Ash+0.8'/o Fiber •Clay+4%PC+OJ%Fiber 40

~

35 30

-

~

e 25 '-' i:i::: ,:Q 20 i:..,o 15 JO 5 0

(10)

Arvin

,

2006

,

Stabilisasi Tanah Lun

a

k

Menggunaka

n

Komb

i

nas

i

Serat Sa

wi

t

dan Abu Sa

w

it

,

Tuga

s

Akhir

,

Jurusan

Teknik

Sipil

,

U

ni

v

ersitas

Riau

,

Pekanbaru

Azimi, M.

,

Reni

,

2003

,

Stud

i

Pemanfaatan Abu

Sawit Sebagai S

u

mber Silika Pada

Kon

v

ersi Zeolit Alam ZSM-5

,

Laporan

Penelitian

,

Jurusan Teknik Kim

i

a

,

Uni

v

ersitas Riau

,

Pekanbaru

Consoli

,

N

.

C et.al.

,

2003

,

Plate Load te

s

t on

Fibre-Reinforce

Soil

,

Journal

of

Geote

c

hnical an

d

Geoen

v

ironmen

ta

l

Engineering

,

Vol.129

, N

o. IO

,

pp 951-

955

Dessy

,

W S

,

2007

,

Stabil

i

sas

i

tanah Lunak

dumai M

e

n

g

gunak

a

n Kombinasi Serat

Sintetik dan semen

, Tug

a

s

Akh

i

r

,

Juru

sa

n

Teknik

Sipil

,

U

ni

v

e

r

sitas

Ri

a

u

,

Pekanbaru

Dhillon,

1999

,

F

i

ber

Reinforced

Soil

,

url

:

http

//www.

fiber

s

oils.com

,

Ill

i

onis

Edison R

,

2003

,

Pengaruh Penambahan Abu

Sa

w

it

Terh

a

dap

S

ta

b

i

lisasi

tanah

Lempung

,

Tugas Akhi

r,

Jurusan Teknik

Sipil Uni

v

ersitas R

i

au

,

Pekanbaru

Ghataora G. S

.,

Dall

'

acqua

,

G

.

P

.,

Freer-

He

w

ish R.J

.,

2000

,

E

ff

e

c

t

of rimp

e

d

DAFTAR PUSTAKA

S.A Nugroho, G. Wibisono, Fida! Kasbi I Analisa Peningkatan Kekuatan Tanah I JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 137-144

Fibres

and

Lime

on

Engineering

Propertie

s

o

f

Kao

lin,

4th

In

t

ernational

Con

f

erence on Ground Impro

v

ement-

Geos

y

stem

,

Hel

s

ink

i,

Finland

Juikar

,

V.

C

,

200 I

,

Studies on Sisal F

i

ber

Re

i

nforced Po

ly

mer Composites

, M

.Tech

Thesi

s,

Department

o

f

Chemical

En

gi

neerin

g,

IIT Madras

,

Ind

i

a

Kumar

,

S

&

Tabor

,

E

,

2003

,

Strength

Characteristics of Silty Clay Reinfo

r

ced

w

ith Randoml

y

Oriented

Ny;

on Fibers

,

The El

e

c

t

ro

nic

Journal o

f

Geotechni

c

al

En

g

ine

e

r

i

n

g, V

ol. 3

San

t

oni

,

R.L

,

T

i

n

gle,

J. S

, We

bster

,

S

.

L.

, 2

001

,

En

g

ineerin

g

Propert

i

es of Sand-Fiber

Mi

x

tures for Road Constructio

n,

Journal

of Geotechnical and Geoen

v

ironmental

Eng

i

nee

ri

ng

,

Vol. 12

7, N

o

.

3,

pp 258-268

Tin

g

le

,

J. S.

,

S

a

nto

ni,

R.

L., W

ebs

t

er

,

S. L.

,

20

02,

Full Scal

e

Field te

s

t o

f

Discrete

Fiber-Re

i

nforced Sand

,

Journal of

Transport En

g

ineer

i

ng

, V

ol. 128

,

No.I,

pp 9-16

Wang

e

t.al.

,

19

9

9

,

Propert

i

e

s

a

n

d Appl

i

cation

of So

il

r

e

inforced

wit

h Rec

yc

led

F

ibers

,

SPE

Annual Recycling Conference,

Georgia Institute of

Technology,

Atalanta

Gambar

Gambar 3. Serat lepas  Polycon HPC 20 N Sumber :  Synthetic Fibers Polycon
Tabel  3.  Sifat  Fisik  dan  MekanikTanah  Asli Gambar 4. Bagan  Alir Penelitian
Gambar 5.Grafik Penambahan binders dan serat terhadap Su,  'Yd-max  dan OMC pada tanah
Gambar  7  juga  menunjukan  nilai  CBR  maksimum  di  dapat  pada  kadar  air  optimum  (OMC)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ciri-ciri khusus persoalan transportasi yaitu memiliki sejumlah sumber dan tujuan tertentu, jumlah barang yang dikirim sesuai dengan kapasitas sumber dan biaya pendistribusian

[r]

Soetomo (Unitomo) dalam menggunakan media sosial snapchat di Surabaya memiliki tingkat kepuasan dalam hubungan sosial yang tinggi yang diukur dengan motif identitas

Dalam proses pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi.. dan wawancara, peneliti disini bertindak sebagai pengamat

%HOXP GLSHUROHKQ\D PHQFLW \DQJ PHQJDODPL WURPERVLWRSHQLD GLGXJD NDUHQD GLSHUOXNDQ SHPEHULDQ LQGXNWRU SDGD ZDNWX \DQJ OHELK ODPD 'HQJDQ RULHQWDVL ZDNWX GDSDW GLNHWDKXL Z DNWX

Dalam mengembangan aplikasi game pembelajaran ini proses perancangannya mengguakan alat pemodelan UML yang merujuk kepada metode OMT (Object Modelling Technique) yang

Indonesia adalah lautan yang mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat.. penting bagi bagi kehidupan