• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Guru Pembelajar SLB,TK,SD,SMP,SMA,SMK Lengkap 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Modul Guru Pembelajar SLB,TK,SD,SMP,SMA,SMK Lengkap 2016"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALAMAN BELAJAR MODUL SUPLEMEN KELOMPOK KOMPETENSI I

97

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pada pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik peserta didik dilibatkan dalam lima pengalaman belajar yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Pada Permendiknas nomor 16 tahun 2007 kompetensi guru yang berkaitan dengan pengalaman belajar peserta didik terdapat pada kompetensi inti pedagogik guru 3. yaitu Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu yaitu pada kompetensi guru 3.3. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan.

PENGALAMAN BELAJAR

(2)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Untuk memenuhi kompetensi ini pada modul ini Anda dapat mempelajari tentang deskripsi pengalaman belajar pada pendekatan saintifik dan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran kimia

A. TUJUAN

Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat:

1. memahami lima macam pengalaman belajar pada pendekatan Saintifik 2. menerapkan lima macam pengalaman belajar pada pendekatan Saintifik

dalam pembelajaran kimia

B. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI

Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:

1. mendeskripsikan lima pengalaman belajar dalam Pendekatan saintifik 2. mengidentifikasi pengalaman belajar Kimia sesuai dengan pendekatan

saintifik

C. URAIAN MATERI

Pengalaman Belajar Peserta Didik

(3)

99

1. Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

(4)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran melaui:

a. Mengamati; b. Menanya;

c. Mengumpulkan informasi/mencoba; d. Menalar/mengasosiasi; dan

e. Mengomunikasikan.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Deskripsi dari lima pengalaman belajar dalam pendekatan saintifik tercantum dalam tabel berikut

Tabel 4.1 Deskripsi Langkah Pembelajaran *)

Langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

Mengamati

Perhatian pada waktu mengamati suatu Objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati.

Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk

(5)

101

Langkah

Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

menambahi/ dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua

fakta/konsep/teori,menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis

fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/onsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/ teori/ yang berbeda dari berbagai jenis sumber. meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.

*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran

a. Mengamati

Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin

(6)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.

1) Menentukan objek apa yang akan diobservasi

2) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi

3) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder

4) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

5) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar

6) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

.

b. Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Menanya dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik mengungkapkannya guru harus memberi kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus dilakukan.

Fungsi bertanya

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

(7)

103

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 4.2. Tingkat Kognitif dan Kata Kunci Pertanyaan

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Kognitif yang

 Berikanlah interpretasi... Penerapan  Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

Analisis (analysis)  Analisislah...  Kemukakan

bukti-bukti…

 Mengapa…

 Identifikasikan…

 Tunjukkanlah sebabnya…

(8)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Sintesis

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)

Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain: 1) Melakukan eksperimen;

2) Membaca sumber lain selain buku teks; 3) Mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan 4) Wawancara dengan narasumber.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi

Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan

ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

(9)

105

bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam

konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.

Penerapan pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

5) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.

7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. 8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan

memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.

e. Mengomunikasikan

(10)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

transmisi atau penyampaian pesan yang salah menyebabkan komunikasi tidak akan berjalan efektif.

Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mengomunikasikan mengandung beberapa makna, antara lain: (1) mengomunikasikan informasi, ide, pemikiran, atau pendapat; (2) berbagi (sharing) informasi; (3) memperagakan sesuatu; (4) menampilkan hasil karya; dan (5) membangun jejaring. Mengomunikasikan juga mengandung makna: (1) melatih keberanian, (2) melatih keterampilan berkomunikasi, (3) memasarkan ide, (4) mengembangkan sikap saling memberi-menerima informasi, (5) menghayati atau memaknai fenemomena, (5) menghargai pendapat/karya sendiri dan orang lain, dan (6) berinteraksi antarsejawat atau dengan pihak lain.

Seperti dijelaskan di atas, salah satu esensi mengomunikasikan adalah membangun jejaring. Selama proses pembelajaran, kegiatan mengomunikasikan ini antara lain dapat dilakukan melalui model pembelajaran kolaboratif. interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

semacam ini akan tumbuh rasa aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Pengalaman belajar pada pendekatan saintifik dapat pula tumbuh melalui strategi yang digunakan guru misalnya melakui pembelajaran kolaboratif

(11)

107

guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk

hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesama, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort).

Prosedur pembelajaran kolaboratif dapat dilakukan seperti berikut ini.

1) Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.

2) Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.

3) Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekannya.

4) Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas

(12)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

2. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran kimia dapat diterapkan dengan langkah-langkah metode ilmiah, yaitu: melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan. Pembelajaran kimia juga menerapkan pendekatan keterampilan proses dimana peserta didik menemukan ilmu melalui mengamati, mengklasifikasi, meramalkan, menyimpulkan, mengomunikasikan, melakukan interpretasi data, menggunakan variabel dan merancang eksperimen. Pada penerapan dalam pembelajarannya pengalaman belajar yang didapatkan peserta didik sesuai dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

1. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

(13)

109

mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for analysis) dan

berkomunikasi (Require communication). a. Meningkatkan rasa keingintahuan

Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari

peserta didik tentang ‟siapa, apa, dan dimana„ atau “who, what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada kurikulum 2013, peserta

didik dilatih rasa keingintahuannya sampai ‟mengapa dan bagaimana‟atau “why”and “how”.

Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik. b. Mengamati

Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk mencatat hasil pengamatan.

c. Menganalisis

(14)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya. Latih peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung. d. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang peserta didik telah pelajari baik secara lisan maupun tulisan atau menggunakan media seperti laporan praktikum, carta atau poster.

Contoh Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Kimia

Topik : Sel elektrolisis

Sub Topik : Prinsip sel elektrolisis dan reaksi redoks pada sel elektrolisis Alokasi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.

4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia. Indikator

Pencapaian Kompetensi

: - Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dalam reaksi redoks sehingga terciptanya berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari

(15)

111

- Bekerja sama dalam melakukan praktikum dan diskusi,

membuang limbah praktikum pada tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya

- Menjelaskan prinsip sel elektrolisis

- Membedakan reaksi redoks pada larutan dan lelehan berdasarkan data percobaan sel elektrolisis dengan elektroda inert

- Menjelaskan reaksi redoks pada sel elektrolisis larutan dengan elektroda tidak inert berdasarkan data percobaan

Tahapan

Pembelajaran Kegiatan

Mengamati - Mengamati dua buah rangkaian sel elektrolisis larutan dengan elektroda karbon, yang pertama tidak diberikan arus listrik dan yang kedua diberikan arus listrik.

- Mengamati gejala yang terjadi pada elekroda dalam sel elektrolisis

Menanya Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah mereka mengamati demonstrasi. Contoh pertanyaan yang berkaitan dengan pengamatan peserta didik

- Mengapa pada sel yang diberi arus listrik ada gelembung gas disekitar elektrodanya?

- Mengapa ada perbedaan gejala yang terjadi pada kedua elektroda?

- Mengapa pada elektroda yang dihubungkan dengan kutub positf terjadi perubahan warna?

- Apa yang terjadi jika elektrodanya berbeda? Mengumpulkan

informasi

Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi siswa untuk menemukan jawaban dengan cara :

Melakukan percobaan menggunalan LKS “ Reaksi redoks pada sel Elektrolisis “

- elektrolisis larutan KI 1 M, larutan Na2SO4 1 M dengan

elektroda inert

- elektrolisis larutan CuSO4 1 M dengan elektroda tidak inert

Mencatat data hasil pengamatan dari percobaan dalam kolom yang tersedia pada lembar kegiatan

(16)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Tahapan

Pembelajaran Kegiatan

garam dari buku teks

Mengasosiasikan Setelah mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan mencatat hasil pengamatan, peserta didik mengolah data satu persatu percobaan dengan mengasosiasikan pengetahuan yang didapat dari percobaan dan buku sumber dengan cara:

Mendiskusikan hasil pengamatan, menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan berdasarkan data pengamatan dan konsep yang terkait pada buku siswa.

Menyimpulkan prinsip sel elektrolisis

Menyimpulkan reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis, meliputi:

- reaksi redoks yang terjadi di katoda dan anoda pada elektrolisis

larutan dan lelehan dengan elektroda inert

- reaksi redoks yang terjadi di katoda dan anoda pada elektrolisis

larutan dengan elektroda tidak inert

Mengkomunikasi kan

Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat laporan tentang Reaksi redoks yang terjadi pada elektrolisis larutan dengan menggunakan elektroda inert dan tidak inert, serta reaksi redoks pada lelehan garam dengan elektroda inert. Selanjutnya mengomunikasikan laporan hasil pengamatan berikut kesimpulannya

Keterampilan proses yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran Prinsip sel elektrolisis dan reaksi redoks pada sel elektrolisis diantaranya adalah.

Keterampilan Proses Uraian Keterampilan

Mengamati Mengamati gelembung gas dan perubahan warna disekitar elektroda yang tercelup dalam larutan

Mengklasifikasi Mengelompokkan gejala reaksi disekitar anoda dan katoda Membandingkan gejala reaksi pada sel elektrolisis dengan elektrode inert dan tidak inert

Menyimpulkan Menyimpulkan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada sel elektrolisis

(17)

113

Keterampilan Proses Uraian Keterampilan

data reaksi redoks pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis

Mengkomunikasikan Membuat laporan praktikum dan presentasi hasil percobaan

D.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Setelah mengkaji materi tentang materi pengalaman belajar dan pendekatan saintifik Anda dapat mempelajari kegiatan yang dalam modul ini disajikan petunjuknya dalam lembar kegiatan.

Lembar Kegiatan

Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Kimia

Tujuan Kegiatan:

Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Kimia.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran pada modul ini!

2. Siapkan dokumen kurikulum, buku teks dan dokumen yang diperlkan

3. Isilah Lembar Kerja perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik yang tersedia dan keterampilan proses yang dilatihkan.

4. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda

(18)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran

Kompetensi Dasar : Indikator

Pencapaian Kompetensi

:

Topik :

Sub Topik : Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengomunikasikan

Keterampilan proses sains yang dilatihkan pada siswa

(19)

115

E. LATIHAN

1. Berikut ini adalah pengalaman belajar peserta didik dalam “menanya” pada kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, kecuali ....

A. membuat rangkuman B. berdiskusi untuk klarifikasi C. mengajukan pertanyaan D. melakukan tanya jawab

2. Sesuai dengan SKL, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Diantara deretan pengalaman belajar ini yang sesuai dengan pendekatan saintifik adalah....

A. mengamati, menanya, mengolah informasi, menerapkan, menyaji , mencipta

B. mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mengomunikasikan

C. mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, mengomunikasikan

D. menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan

3. Kegiatan belajar yang sesuai dengan langkah pembelajaran pada pendekatan saintifik adalah....

No Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar A. Mengumpulkan

informasi

Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

B. Mengomunikasikan Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati C. Mengasosiasikan Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi.

(20)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

4. Salah satu pengalaman belajar dengan pendekatan saintifik adalah mengasosiasi. Kegiatan belajar dan kompetensi yang dikembangkan melalui

kegiatan mengasosiasi yang tepat adalah....

No Kegiatan Belajar Kompetensi yang dikembangkan A. Membaca, mendengar,

menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, dan ketelitian

B. Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis C. Membaca sumber lain selain

buku teks atau mengamati objek/ kejadian/aktivitas

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis D. Mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi.

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur

5. Pada pembelajaran topik Deret volta dengan kompetensi dasar 3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan dn 4.3 Menciptakan ide/gagasan/ produk sel elektrokimia.

Pasangan yang tepat antara kegiatan pembelajaran dengan langkah pembelajaran pada pendekatan saintifik adalah....

Kegiatan Pembelajaran Langkah Pembelajaran A mencatat ion logam yang dapat tereduksi dan

membentuk logam pada saat percobaan

(21)

117

6. Berikut ini penggalan teks yang terdapat di dalam sebuah buku yang harus

dilakukan siswa

Proses elektrokimia dapat menghasilkan benda-benda yang berguna bagi kehidupan manusia. dst... Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui salah satu kegunaan elektrolisis.

Berdasarkan teks pada penggalan buku tersebut, seorang guru kimia merinci langkah belajar yang berupa aktifitas siswa, kemudian dia menambahkan aktifitas lainnya sesuai pendekatan saintifik. Aktifitas tersebut adalah ....

Aktifitas dari Buku Aktifitas Tambahan

(A) membaca, menanya, mengasosiasi

Mengomunikasikan dan mendiskusikan

(B) mengamati, mengasosisasi, mengumpulkan informasi

Menanya dan mengomunikasikan

(C) Mengamati, mengumpulkan informasi, menanya,

Mengasosiasi dan mengomunikasikan

(D) mengamati, menanya, merancang,

mengumpulkan informasi dan mengasosiasi

Mari

Kegunaan Elektrolisis

1. Amati gambar benda-benda berikut dengan cermat dan teliti

2. Carilah jenis benda-benda lain yang merupakan hasil proses elektrolisis! 3. Berdasarkan gambar benda-benda dan contoh benda yang kalisan dapatkan

diskusikan pertanyaan- pertanyaan berikut.

- Apakah yang mengakibatkan benda-benda tersebut tampak mengkilat?

- Bagaimana reaksi yang menghasilkan lapisan yang mengkilap pada

benda-benda tersebut

(22)

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

7. Berikut ini adalah pasangan kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar dengan pendekatan saintifik pada pembelajaran topik laju reaksi dengan Kompetensi Dasar 3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan dan 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Kegiatan Pembelajaran Langkah

Pembelajaran i melakukan percobaan reaksi antara logam Mg dengan

HCL

mengasosiasi

ii menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

mengomunikasikan

iii mencatat waktu yang dibutuhkan untuk reaksi anatara pualam dengan HCl

mengumpulkan informasi iv mendiskusikan data hasil percobaan laju reaksi menanya

Pasangan yang tepat antara kegiatan pembelajaran dengan langkah pembelajaran pada pendekatan saintifik adalah....

A. i B. ii C. iii D. iv

F. RANGKUMAN

(23)

119

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Setelah menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat

keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang

terdapat pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa

pencapaian Anda sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari

Kegiatan Pembelajaran berikutnya, namun jika Anda menganggap

pencapaian Anda masih kurang dari 80%, sebaiknya Anda ulangi kembali

kegiatan Pembelajaran ini.

H. KUNCI JAWABAN

No

1

2

3

4

5

6

7

(24)

PPPPTK IPA

Gambar

Gambar 4.1 Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
Tabel 4.1  Deskripsi Langkah Pembelajaran *)
Tabel 4.2.  Tingkat Kognitif dan Kata Kunci Pertanyaan

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya Natawidjaja (1987:37) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta program guru

Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik / sifat individu yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan. dikembangkan

Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Konsekuensi dari ad RPP yang hanya dengan konteks pe tidak berakar pada tercerabut dari ling cenderung sesuai d RPP adaptasi tidak RPP hanya sempur kualitas

belajar dan peserta didik, bahasa teman seba i, selain itu dengan teman sebaya tidak ada r kapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapiny eman sebaya peserta didik lebih terbuka dan a

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru tidak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Faktor penyebab guru tidak menyusun RPP antara lain

Peran pengayaan pembelajaran sangat penting dalam pengembangan penguasaan kompetensi peserta didik. Tujuan pengayaan pembelajaran adalah untuk penguatan penguasaan