163
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. BPHTB telah menjadi uang Negara pada saat peralihan hak atas tanah dan bangunan tersebut terjadi karena pada saat itulah telah terjadi pemenuhan hak dan kewajiban, dimana transaksi peralihan hak atas tanah telah terjadi yang kemudian menimbulkan kewajiban bagi negara untuk mengeluarkan sertifikat peralihan hak atas tanah tersebut, dikarenakan negara telah melaksanakan kewajibannya maka dari itu adalah menjadi hak negara untuk menerima uang BPHTB tersebut. Dengan kata lain BPHTB sudah masuk dalam kategori keuangan negara ketika taatsbestand sudah ada.
164
Final / SSP dan BPHTB / SSB tersebut padahal uang tersebut adalah uang negara, sehingga negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp 823.536.000,00 (delapan ratus dua puluh tiga juta lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah).
BPHTB adalah masuk dalam kategori keuangan negara ketika taatsbestand sudah ada. Dengan tidak terbayarnya uang PPh
165
B. Saran
1. Pengajuan peralihan hak atas tanah bumi dan bangunan yang mensyaratkan salah satunya adalah bukti pembayaran hutang pajak, menurut penulis seharusnya bukti pelunasan hutang pajak tersebut perlu mendapat pengesahan kebenarannya (validasi) oleh Bank Persepsi dan kantor pelayanan pajak (KPP).