RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN POWER
AMPLIFIER SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR MANDIRI
PADA STANDAR KOMPETENSI INSTALASI SOUND SISTEM
BAGI SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
DI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM, DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
NICOLAUS SIHALOHO
NIM : 061255210035
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
vii
ABSTRAK
Nicolaus Sihaloho, NIM. 061255210035. Rancang bangun CD Pembelajaran Perakitan
Power AmplifierSebagai Media Pembelajaran Dan Sumber Belajar mandiri Bagi Siswa SMK
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video Di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat CD Pembelajaran Perakitan Power Amplifier
yang mencakup pembahasan mengenai pemilihan komponen, pemasangan komponen,
pengujian dan instalasi perangkat sound sistem.
CD Pembelajaran dinilai dengan metode angket oleh peneliti yang ditujukan kepada
ahli media dan ahli materi. Hasilnya diolah secara deskriptif persentase. Hasil angket yang
diberikan kepada dosen ahli media sebagai evaluator menyatakan kelayakan Video
pembelajaran sebagai media pembelajaran dinyatakan dengan pernyataan tertulis. Untuk uji
materi oleh Guru bidang studi termasuk dalam kategori Sangat Baik/Sangat Setuju (90%).
Sedangkan hasil angket dari ahli media tahap pertama termasuk dalam kategori Sangat
Baik/Sangat Setuju (84,2%).
Tampilan Video Pembelajaran ini perlu disempurnakan lagi dengan meningkatkan
kualitas suara, menambahkan tujuan istruksional dan penambahan penjelasan berupa teks
atau gambar. Sebagai tindak lanjut penelitian ini, perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap CD Pembelajaran yang dibuat.CD pembelajaran yang
dibuat dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dan
dapat juga dijadikan sebagai sumber belajar mandiri bagi siswa.
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN POWER AMPLIFIER
SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR MANDIRI
PADA STANDAR KOMPETENSI INSTALASI SOUND SISTEM
BAGI SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
DI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM, DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar sarjana Pendidikan
Oleh :
NICOLAUS SIHALOHO
NIM : 061255210035
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis hadapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan skripsi ini yang
berjudul: Rancang BangunMedia Pembelajaran Perakitan Power Amplifier Sebagai
Media Pembelajaran Dan Sumber Belajar Mandiri Bagi Siswa SMK Kelas XI
KompetensiKeahlianTeknik Audio Video Di SMK Negeri 1 LubukPakamdapat selesai
dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mengalami beberapa hambatan yang
menjadi pengalaman berharga bagi penulis sendiri. Dan hambatan ini dapat teratasi berkat
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang memberikan sumbangsihnya sehingga
proposal ini dapat disusun dengan baik.
1.
Terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku dekan FT, Bapak
Drs. HaposanManullang,S.T,M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
ElektroUniversitasNegeri Medan.
2.
Terimakasih kepada Bapak Dr.Baharuddin,S.T,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
saya
yang
telah
bersedia
memberikan
masukan
sehinggaskripsiinidapatdiselesaikandenganbaik.
3.
Terimakasih kepada Bapak Drs.Jongga Manullang,M.Pd, IbuDra.Hj. Rosnelly,M.Pd.
danBapak Ir. Drs.Abdul Hakim Butar-butar,M.T selaku dosen penguji yang telah
ii
4.
Terimakasih kepada pihak sekolah : Kepala SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dan PKS
Kurikulum yang telah memberikan kesempatan untuk observasi .
5.
Terimakasih yang sangat tulus kepada kedua orang tua saya, SM. Sihaloho dan
R.Br.Sinaga serta semua keluarga saya yang selalu mendukun gdan mendoakan saya
dalam penyusunan skripsi ini.
6.
Terimakasih buat teman-teman Providensia (Kak Rekha, Leo, Julkifli, yanuardin dan
Yunita) yang selalu memberikan semangat dan doanya serta bantuannya dalam
penyusunan skripsi ini.
7.
Terimakasih buat Frans Sianturi, Veryanto Sihaloho, Heryson Sihaloho dan semua
pihak yang telah terlibat dalam pembuatan media serta masukannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih banyak, dan penulis harapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna kelanjutan penyusunan skripsi nantinya.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
LatarBelakang Masalah ... 1
B.
IdentifikasiMasalah ... 5
C.
BatasanMasalah ... 5
D.
RumusanMasalah ... 6
E.
TujuanPenelitian ... 6
F.
ManfaatPenelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A.
KerangkaTeoritis ... 8
1.
Media Pembelajaran ... 8
2.
Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 9
3.
Pemilihan Media Pembelajaran ... 11
4.
PembelajaranMenggunakan Media Berbasis Audio Video ... 13
5.
HakikatBelajarInstalasi Sound Sistem... 17
6.
Model-Model Desain Media Pembelajaran Berbasis Audio Video ... 19
7.
Analisis Model Desain Media Pembelajaran ... 21
B.
KerangkaKonseptual ... 36
iv
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A.
DesainPenelitian ... 38
B.
Perancangan Dan PembuatanProduk ... 38
1.
TahapAnalisis ... 39
2.
TahapDesain ... 39
3.
TahapPengembangan/Implementasi ... 40
C.
Objek Dan SubjekPenelitian ... 45
D.
MetodePengumpulan Data ... 46
E.
Metode Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
A.
HasilPenelitianPengembanganProduk ... 48
1.
AnalisisKebutuhan ... 48
2.
Desain ... 50
3.
Pengembangan CD PembelajaranPerakitan Power Amplifier ... 56
4.
Paket Media PembelajaranDalamBentukKepingan DVD ... 60
B.
PembahasanHasilPenelitian ... 63
C.
KeterbatasanPenelitian ... 65
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 65
A.
Kesimpulan ... 65
B.
Implikasi ... 65
C.
Saran ... 66
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 14
Gambar 2.2. Model Desain Sistem Pembelajaran Model Dick Dan Carey ... 23
Gambar 2.3. Model Desain Sistem Pembelajaran Model Kemp ... 24
Gambar 2.4. Model Desain Sistem Pembelajaran ASSURE ... 25
Gambar 2.5. Model Desain Sistem Pembelajaran ADDIE ... 27
Gambar 2.6. Model Desain Sistem Pembelajaran Hanafin and Peck ... 28
Gambar 2.6. Storyboard Editing Video Pada Software Corel Video Studio X4 ... 34
Gambar 2.7. Storyboard Editing Transisi Pada Software Corel Video Studio X4 ... 34
Gambar 2.8. Storyboard Editing Text Pada Software Corel Video Studio X4 ... 35
Gambar 2.9. Storyboard Editing Musik Pada Software Corel Video Studio X4 ... 35
Gambar 3.1.TahapanPenelitianPemngembangan Model Hannafin and Peck ... 38
Gambar 3.2.Diagram AlurPembuatan Media PembelajaranBerupaCD Pembelajaran41
Gambar 4.1.Pembuka dari CD Pembelajaran ... 54
Gambar 4.2.Salam Pembuka dari Instruktur/Tutor Dalam CD Pembelajaran ... 55
Gambar 4.3.Intro Pengenalan Komponen dalam CD Pembelajaran ... 55
Gambar 4.4.Intro Pemasangan Komponen ke PCB dalam CD Pembelajaran ... 56
Gambar 4.5.Tampilan Pengujian Power Supply ... 56
Gambar 4.6.Salam Penutup Oleh Instruktur/Tutor ... 57
Gambar 4.7.Bagian Penutup Berisi Informasi Pihak yang Berperan ... 57
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Storyboard Produksi CD Pembelajaran ... 32
Tabel 3.1. Storyboard CD PembelajaranMerakit Power Amplifier 1000W ... 40
Tabel 3.2. Interval Kriteria Penilaian ... 45
Table 4.1.HasilAngketValidasi Media Dari Ahli Media ... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu
bangsa tersebut. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas individu
yang secara langsung maupun tidak langsung yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju
perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mensukseskan pembangunan.
Dalam peraturan pemerintah No.29 Tahun 1990 pasal 3 ayat (2) menegaskan bahwa
tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang utama menyiapkan siswa untuk memasuki
lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Agar lulusan SMK memiliki kesiapan
dan kemampuan untuk siap memasuki lapangan pekerjaan di dunia usaha dan dunia industri
(DUDI), maka kurikulum SMK menggunakan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi
lulusan SMK meliputi aspkek kognitif, afektif dan psikolotorik. Di SMK alokasi pelajaran
praktek minimum 70% dan teori maksimum 30%.
SMK merupakan lembaga pendidikan yang mengarah pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui pemberian bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap disiplin
dan etos kerja, serta mempersiapkan peserta didik untuk siap bekerja sesuai dengan bidang
keahliannya. Oleh sebab itu, lulusan SMK diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan
sehingga dapat memenuhi persyaratan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta
mampu berusaha sendiri dalam mebuka lapangan pekerjaan baru guna meningkatkan produksi
dan memperluas kesempatan kerja sehingga pendidikan kejuruan tidak bisa dilepaskan dari
2
dikatakan bahwa SMK adalah salah satu lembaga pendidikan yang turut berperan
mensukseskan pembangunan nasional.
SMK sangat diharapkan memberikan kontribusi dalam menghadapi era globalisasi saat
ini. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan menengah kejuruan UU SISDIKNAS Tahun
2002 pasal 15 yaitu mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Sehingga SMK tidak hanya mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan
pekerjaan tetapi juga mempersiapkan siswa untuk dapat bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Dalam Garis-garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP) kurikulum SMK 2004 menjelaskan bahwa tujuan SMK sebagai bagian dari sistem
pendidikan menengah dalam pendidikan nasional mempunyai tujuan sebagai berikut: (1)
menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2)
Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang
keahlian yang diminatinya, (3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari, baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) Membekali peserta didik dengan
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Dari uraian di atas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dalam bidang
kejuruan diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
siap memasuki dunia usaha dan dunia industri. SMK diharapkan memiliki keterampilan sesuai
3
Teknik Audio Video (TAV) merupakan salah satu jurusan yang ada di SMK yang salah
satu kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah mampu merakit dan menginstalasi sound
sistem. Dalam hal ini siswa diharapkan mampu untuk merancang dan membangun suatu
sistem audio yang baik. Siswa diharapkan bukan hanya mampu dalam membuat saja tetapi
juga terampil. Artinya bagaimana kerapian dari pekerjaan siswa, penggunaan bahan yang tepat
sehingga tidak terjadi pemborosan, ketapatan waktu dalam perakitan sampai pengujian.
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan teknik audio video dimana salah satu kompetensi
kejuruannya adalah instalasi sound sistem yang mencakup perencanaan, perakitan, instalasi
dan pengujian. Kompetensi ini diharapkan sudah dimiliki siswa kelas XI. Berdasarkan
wawancara dengan salah satu guru yang ada di SMK N 1 Lubuk Pakam, Bapak Drs.Syarief
Muda dari jurusan teknik audio video menjelaskan bahwa siswa mampu menghasilkan produk
sound sistem yang siap pakai. Tetapi jika diuji secara individu, hanya beberapa saja yang
mampu secara mandiri menghasilkan produk tersebut. Kekurangannya adalah siswa selalu
menyelesaikan praktek merakit power amplifier tidak tepat waktu. Artinya seharusnya produk
itu bisa dibuat dalam waktu 2-3 pertemuan, kenyataannya baru bisa diselesaikan siswa sampai
pada akhir semester. Kemudian dalam hal kerapian, pekerjaan siswa masih kurang rapi. Bila
dilihat dari hasil produk yang dihasilkan, hasil rakitan sound sistem siswa tidak sama antara
siswa yang satu dengan yang lainnya. Menurut guru tersebut hal ini disebabkan beberapa hal,
antara lain gaya belajar siswa yang kurang baik, kecepatan daya tangkap siswa yang lamban,
dan tidak adanya produk jadi yang standar yang bisa diperlihatkan kepada siswa sebelum
siswa melakukan praktek. Jika dilihat dari fasilitas laboratorium, ruang dan peralatan praktek
sudah memenuhi syarat untuk melakukan praktek bagi siswa SMK N 1 Lubuk Pakam. Yang
4
karena tidak adanya panduan yang standar kepada siswa dalam perakitan sound sistem.
Sehingga hasilnya tidak sama antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Agar siswa mampu dalam praktek perakitan sound sistem, selain siswa harus menguasai
teori perakitan sound sistem, diperlukan juga sebuah media pembelajaran berupa video
perakitan sound sistem yang standart yang bisa diiukuti siswa secara bertahap. Media yang
memberikan penjelasan mulai dari perencanaan, perakitan sampai pengujian sehingga siap
pakai. Dengan demikian siswa akan lebih mudah dalam melakukan praktek karena sudah
melihat demonstrasi tahapan perakitan sound sistem sampai pada hasil akhirnya.
Menurut Esti dalam Sinaga (2012), seorang pendidik yang terampil menggunakan
berbagai cara akan menimbulkan atau mempertahankan keingintahuan dalam pengajarannya.
Untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan
siswa SMK yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, maka diperlukan penggunaan
media pembelajaran. Pendidik membutuhkan sutau media pengajaran yang dapat menunjang
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga akan membawa
peserta didik pada suatu keadaan dimana mereka berusaha mencari jawaban atas keingin
tahuannya dengan terus bertanya dan membaca. Dengan demikian, sebagai seorang tenaga
pendidik, harus mengakui bahwa mereka bukanlah satu-satunya sumber belajar, melainkan
guru hanyalah salah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat memungkinkan siswa
belajar.
Dari penjelasan di atas, adanya media pembelajaran berupa CD perakitan sound sistem
memiliki pengaruh dalam meningkatkan kemampuan praktek perakitan sound sistem siswa
kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam. CD yang dimaksud berisi video perakitan sound sistem
yang dipandu oleh instruktur. Untuk itu perlu dirancang sebuah media pembelajaran yang
5
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan
sebagai berikut: (1) Apakah media pembelajaran berbasis video yang dirancang layak
digunakan? (2) Apakan rancang bangun media pembelajaran berbasis video bisa diterima dan
layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMK? (3) Apakah media pembelajaran
berbasis video sesuai dengan tuntutan kurikulum yang dipakai di SMK saat ini? (4) Apakah
media pembelajaran berbasis video bisa menjadi sumber belajar mandiri bagi siswa SMK? (5)
Media pembelajaran berbasis video bisa meningkatkan keterampilan siswa SMK.
C.
Batasan Masalah
Demi efektivitas dan ketajaman pembahasan penelitian, sangat perlu membuat
pembatasan masalah yang terkait dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.
Media yang dibuat dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis video
demonstrasi.
2.
Penelitian ini membahas apakah media pembelajaran berbasis audio video layak
digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMK?
3.
Materi yang terdapat dalam media pembelajaran adalah perakitan power amplifier
6
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah media berbasis audio video layak digunakan sebagai media
pembelajaran dan sumber belajar mandiri pada kompetensi instalasi sound sistem bagi siswa
Jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
E.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini diharapkan untuk mendapatkan media berbasis video yang
layak digunakan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar mandiri kompetensi instalasi
sound sistem bagi siswa Jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
F.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah:
a.
Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran, memberikan variasi terhadap
pembelajaran konvensional.
b.
Meningkatkan motivasi dan daya dorong untuk terus belajar.
c.
Dapat digunakan untuk pembelajaran secara individual, tidak terbatas pada ruang
kelas, tetapi dapat digunakan dimana saja.
7
2.
Manfaat praktis penelitian ini adalah:
a.
Sebagai bahan masukan kepada pendidik dan pihak sekolah SMK dalam
pengembangan pembelajaran di kelas dan peningkatan mutu pendidikan SMK
khususnya bagi SMK Negeri Lubuk Pakam guna mempersiapkan tenaga kerja
tingkat menengah yang siap memasuki dunia usaha dan dunia industri.
b.
Untuk menambah pengetahuan tentang pengembangan media pembelajaran.
c.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMK dalam melakukan
65
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
dijabarkan dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini antara lain:
1.
Hasil dari penelitian ini adalah CD Pembelajaran Perakitan Power Amplifier 1000W
sebagai produknya.
2.
Berdasarkan hasil evaluasi dan komentar dari 2 orang ahli media dan 1 orang ahli
materi, maka Media Pembelajaran Berbentuk Video yang dikembangkan mendapat
respon positif dan layak digunakan sebagai Media Pembelajaran khususnya pada
standar kompetensi Instalasi Sound System.
B.
Implikasi
Dalam proses penelitian pengembangan ini, banyak kendala yang dialami. Beberapa
kendala yang dialami oleh peneliti pada saat proses pengembangan media pembelajaran yang
dihasilkan sebagai produk penelitiannya yaitu : mulai dari persiapan ruangan atau studio yang
akan digunakan untuk merekam proses perakitan amplifier, kebutuhan dana, kebutuhan akan
kamera atau handycam yang akan digunakan dalam pembuatan videonya, serta keahlian teknis
dalam pengambilan video dan mengedit video proses perakitan amplifier yang akan dikemas
dalam sekeping DVD pembelajaran sebagai produk akhirnya.
Dalam pengambilan video untuk pembelajaran juga harus benar-benar diperhatikan
66
video merakit amplifier ini, peneliti menggunakan 1 buah lampu Hannocs 65 Watt, 1 buah
lampu Hannocs 45 watt, dan 1 buah lampu merkuri 500 Watt.
Untuk itu peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
mengembangkan media pembelajaran berbentuk video seperti ini, agar pertama sekali
benar-benar mempersiapkan diri sebelum melakukan penelitian pengembangan terutama untuk
ketersediaan dana dan keahlian teknis yang sebelumnya sudah dimiliki oleh peneliti sebelum
melakukan penelitian pengembangan.
C.
Saran
Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang diberikan
antaralain:
1.
Sebaiknya penelitian pengembangan seperti media pengembangan pembelajaran
berbentuk video, pengembangan media pembelajaran multi interaktif, pengembangan
media pembelajaran berbasis komputer atau berbasis web serta pengembangan media
lain yang dapat memberi pengaruh positif bagi hasil belajar siswa dikembangkan lebih
luas lagi.
2.
Perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas media
pembelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar.2007.Media Pembelajaran.Jakarta: Grafindo Persada
Asyhar, Rayandra.2011.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.Jakarta:Gaung
Persada Press.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hendrayana, Aan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan (Developmental Research),
dalam (http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/17/metodepenelitianpengembangan
-develop mental-research, diakses Sabtu, Maret, 3, 2012)
Hutajulu, Olnes. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk
Pembelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Di Siswa SMK HKBP
Pematangsiantar. Medan: Universitas Negeri Medan.
Musfiqon.2011.Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran.Jakarta:Prestasi Pustaka.
Pribadi, Benny, A. 2009. Model-Model Desain Sistem Pembelajaran Pada Teknik
Pendidikan Jakarta, UNJ.
Thohir, Muhammad. 2012. Model Assure & Model Addie, dalam
(http://blog.sunan-ampel.ac.id/muhammadthohir/model-assure-model-addie, diakses pada Rabu, 27 Juni,
2012).
Sanaky, Hujair.2011.Media Pembelajaran.Yogyakarta:Kaukaba
Santyasa, Wayan, I. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Banjar Angkan:
Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja
Sihaloho, Heryson. 2012. Rancang bangun CD Pembelajaran sebagai media pembelajaran
dan sumber belajar mandiri bagi siswa Jurusan Teknik Audio Videodi SMK Negeri 1
Sinaga, Jan Roi. 2012. Rancang bangun CD Pembelajaran sebagai media pembelajaran dan
sumber belajar mandiri bagi siswa pada mata pelajaran pengukuran listrik di SMK
Negeri 1 Merdeka, Berastagi. Perpustakaan Universitas Negeri Medan. Medan
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : CV.Alfabeta