• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK DI KELAS VIII MTS NEGERI 2 MEDAN T.P 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK DI KELAS VIII MTS NEGERI 2 MEDAN T.P 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW) DAN PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK DI KELAS

VIII MTs NEGERI 2 MEDAN T.P 2011/2012

Oleh : Annisa NIM 081244210002

Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi

Diajukan Untuk Memperoleh Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR

FISIKA SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 MEDAN T.P 2011/2012

ANNISA (081244210002)

ABSTRAK

Lemahnya kualitas pengajaran yang disajikan guru menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, sehinga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menerapkan strategi PQ4R dalam pembelajaran IPA. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester genap MTs Negeri 2 Medan yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R dan konvensional serta pengaruh kedua model ini terhadap hasil belajar siswa.

Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen two group pretes postes merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya dari sesuatu yang dikenakan subjek didik yaitu siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012, jumlah siswa VIII adalah ± 250 siswa yang terdiri dari 7 kelas. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelas yang ditemukan secara acak (Random Sampling) yang diambil dari kelas yaitu kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol . Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa tes berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 20 soal dengan empat option

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dan pembelajaran konvensional terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Alat Optik di Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan

T.P 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Ibu Dra.Derlina, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapak terima kasih juga disampaikna kepada Bapak Dr.Ridwan A.Sani, Drs.Abd.Hakim, M.Si, dan Bapak Drs.Karya Sinulingga,M.Si sebagai penguji I, II dan III yang juga telah memberikan masukan dan saran-saran selama penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.J.B.Sinuraya,M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah MTs Negeri 2 Medan dan Ibu Dra.Masdelina,S.Pdi selaku guru IPA terpadu di MTs negeri 2 Medan yang telah sangat membantu penulis dalam melakukan penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda tercinta H.Yuni Alfian dan Ibunda tercinta Hj.Nurdiana serta kakak dan adik tercinta Yunita Sari Nasution, Amd, Siti Khadijah,ST dan Muhammad Akbar yang terus mengingatkan dan mendorong penulis agar terus menyelesaikan skripsi ini, kepada abangda tersayang Habibi yang tak jemu-jemunya menyemangati saya, teman-teman seperjuangan Ayu Maya Sari, Aplia Lolita Sari, Rhendi Van Pasaribu dan mahasiswa Dik A’08 (you are the best of me).

(6)

dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis

(7)

vii

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.3 Teori-teori Belajar yang berkaitan dengan Strategi PQ4R 9

2.1.3.1 Teori Belajar Kognitivisme 9

2.1.3.2 Teori Belajar Bermakna Ausubel 9

2.1.3.3 Teori Belajar Elaborasi 10

2.1.4 Pengertian Strategi Belajar Mengajar 10

2.1.5 Strategi PQ4R 11

2.1.5.1 Langkah-Langkah Strategi PQ4R 12 2.1.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Strategi PQ4R 17

2.1.6 Pembelajaran Konvensional 18

2.2. Materi Pokok 20

2.3. Kerangka Konseptual 32

2.4. Hipotesis Penelitian 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.1.1 Lokasi Penelitian 37

3.1.2 Waktu Penelitian 37

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 37

3.2.1 Populasi penelitian 37

3.2.2 Sampel Peneltian 37

(8)

viii

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 37

3.4.1 Jenis Penelitian 37

3.4.2 Desain Penelitian 38

3.5. Langkah Penelitian 38

3.6. Alat Pengumpul Data 39

3.6.1 Tes 39

3.6.1.1 Validitas Instrumen tes 40

3.7. Teknik Analisa Data 43

3.7.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 44

3.7.2 Uji Normalitas 44

3.7.3 Uji Homogenitas Data 45

3.7.4 Uji Hipotesis 45

BAB IV: HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 48

4.1. Hasil Penelitian 48

4.1.1. Data Hasil Penelitian 48 4.1.2. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 48 4.1.3. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 51

4.1.4 Analisis data Penelitian 53

4.1.4.1 Uji Normalitas Data 53

4.1.4.2 Pengujian Homogenitas Data 54

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis 54

4.2 Pembahasan 55

BAB V: KESIMPULAN dan SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 59

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Strategi PQ4R 14

Tabel 2.2. Perbedaan Strategi Pembelajaran PQ4R dengan Model 33

Pembelajaran Konvensional

Tabel 3.1. Randomized Control-Group Pre tes-Pos Tes Design 38

Tabel 3.2. Spesifikasi Materi Alat Optik 40

Tabel 4.1 Hasil Pretes dan Postes untuk Kelas eksperimen dan Kelas

kontrol 48

Tabel 4.2 Hasil Pretes Siswa Kelas Eksperimen 49

Tabel 4.3 Hasil Postes Siswa Kelas Eksperimen 50

Tabel 4.4 Hasil Pretes Siswa Kelas Kontrol 51

Tabel 4.5 Hasil Postes Siswa Kelas Kontrol 52

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas 53

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas 54

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 62

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 79

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 91

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 102

Lampiran 5 : Tabel Spesifikasi Tes Materi Alat Optik 117

Lampiran 6 : Instrumen Tes 125

Lampiran 7 : Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 130

Lampiran 8 : Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Beda 132

Lampiran 9 : Perhitungan Validitas dan Reliabilitas 134

Lampiran 10 : Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Tes 136

Lampiran 11 : Nama-nama Siswa 137

Lampiran 12 : Data Hasil Belajar Siswa 138

Lampiran 13 : Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 139

Lampiran 14 : Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 140

Lampiran 15 : Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 141

Lampiran 16 : Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 142

Lampiran 17 : Prosedur Perhitungan Statistika Dasar 143

Lampiran 18 : Prosedur Perhitungan Uji Normalitas Data 150

Lampiran 19 : Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas Data 151

Lampiran 20 : Prosedur Pengujian Hipotesis 153

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya yang dapat dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk pembangunan SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan dari tahun ke tahun. Terlihat dari data Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang menyatakan bahwa “Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika tahun 2010 Indonesia berada di peringkat ke-65, tahun 2011 merosot di peringkat ke-69. Indonesia masih tertinggal dari Brunei yang berada di peringkat ke-34 yang masuk kelompok

pencapaian tinggi bersama Jepang yang mencapai posisi nomor satu di dunia.” (http://www.kopertis12.or.id/2011/03/03/peringkat-pendidikan-indonesia-turun. html) .

(12)

2

Fisika adalah salah satu cabang IPA yang pada dasarnya bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis pemahaman kuantitatif gejala atau proses alam dan sifat zat serta penerapannya. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan peneliti ke siswa kelas VIII-1 MTs Negeri 2 Medan, 47% siswa tidak menggemari mata pelajaran fisika. Alasan mereka mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Selain itu, kata mereka guru fisika mengajar hanya dengan metode ceramah kemudian memberikan soal, padahal mereka menginginkan belajar fisika itu ada demonstrasi dan praktek. Mereka bosan cara

mengajar seperti itu, mereka menginginkan metode mengajar yang variatif dari guru tersebut.

Selain membagikan angket kepada siswa, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika di MTs Negeri 2 Medan yaitu Ibu Dra.Masdelina Nasution, S.Pd. Katanya, rendahnya minat belajar fisika siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : karena rendahnya daya serap siswa dan rendahnya kemampuan siswa dalam menghitung (matematika). Hal ini terlihat dari keseharian dan nilai ulangan siswa. Hanya sekitar 18% siswa saja yang mendapatkan nilai diatas KKM ( ≥ 73). Untuk meningkatkan nilai ulangan fisika guru tersebut melakukan remedial, namun hanya sekitar 38% saja yang lulus. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Trianto, 2011:241), “berdasarkan ketuntasan klasikal, kelas tersebut tidak tuntas belajarnya, karena ketuntasan klasikal menyatakan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya”.

Menurut Nur dalam Trianto (2010 : 141), masalah yang sering dialami dalam proses belajar mengajar adalah mengenai kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang berbentuk bacaan atau hafalan seperti fisika.

(13)

3

Strategi PQ4R merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah Question (bertanya), Read (Membaca), Reflect (Refleksi), Recite (Tanya jawab sendiri) dan Review (Mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca dapat mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantu pembaca sadar akan

organisasi bahan-bahan baru sehingga mempermudah perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

Selain itu, strategi ini dapat membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu, keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Dengan keterampilan membaca itu setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang mempesona, memahami khasanah kearifan yang banyak hikmat dan mengembangkan berbagai keterampilan lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam hidup. Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam serta keahlian di masa yang akan datang. Kegiatan dan keterampilan membaca itu tidak dapat diganti dengan metode-metode pengajaran lainnya. Dengan membaca kita dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaktif antara bahasa dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan

yang melatarbelakangi dan strategi membaca.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian

tentang: “Perbedaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

(14)

4

Belajar Fisika Siswa pada Materi Alat Optik di Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan T.p 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya daya serap peserta didik

2. Metode pembelajaran kurang menarik dan variatif

3. Guru cenderung menggunakan pembelajaran konvensional

4. Hasil belajar siswa untuk mata pelajaran fisika masih rendah

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review).

2. Subjek penelitian adalah siswa/siswi kelas VIII semester genap MTs Negeri 2 Medan

3. Materi pembelajaran dibatasi hanya pada materi pokok alat optik

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah Yang diteliti, masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII semester genap MTs Negeri 2 Medan yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R dan pembelajaran konvensional?

2. Apakah ada perbedaan strategi pembelajaran PQ4R dan pembelajaran

(15)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester genap MTs Negeri 2 Medan yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R dan pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan strategi pembelajaran PQ4R dan konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap MTs

Negeri 2 Medan pada mata pelajaran Fisika.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi tenaga pengajar / guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar fisika dalam memilih strategi pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk mengadakan penelitian lanjutan.

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. PQ4R adalah strategi belajar yang berorientasi pada siswa dan dapat membantu siswa memahami materi pelajaran, terutama terhadap materi yang lebih sukar dan menolong siswa untuk berkonsentrasi lebih lama. Strategi ini

(16)

6

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran PQ4R pada materi alat optik di kelas VIII MTs Negeri 2 Medan T.P 2011/2012 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 46,23 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 74,43 sedangkan hasil belajar fisika siswa yang diberikan pengajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebelum dilakukan perlakuan rata-rata pretes siswa sebesar 45,42 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 60,56.

2. Ada perbedaan strategi pembelajaran PQ4R dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat optik di kelas VIII MTs Negeri 2 Medan T.P 2011/2012 dengan Sig t < α, yaitu 0,000 < 0,05 pada taraf signifikansi α = 0,05.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada guru pengajar khusunya guru fisika untuk menerapkan strategi PQ4R dalam proses belajar mengajar sehingga adanya inovasi pembelajaran fisika.

(18)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Budiningsih, Asri.C.,(2004), Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta

Dewi, (2010), Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Listrik Dinamis dengan Metode PQ4R pada Kelas IX di SMP Negeri 1 Medan, http://www.scribd.com/doc/48606929/PTK-DEWII (diakses pada 16 Januari 2012).

Djamarah, S.B., dan Zain,A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

FMIPA, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed, Universitas Negeri Medan, Medan.

Kanginan, Marthen., (2007), IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Karim, Saiful,dkk., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. http://www.scribd.com/doc/34826057/BSE-SMP-Kelas-8-Belajar-IPA-Membuka-Cakrawala-Sekitar-Saeful-Karim (diakses pada 5 Juni 2011)

Kasim, melani, (2009), Makalah Masalah Pendidikan di Indonesia,

http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/ (diakses pada 2 Februari 2012).

Krisno, Agus, Mohammad., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam SMP / MTs Kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. http://bse.invir.com/bse-smp8.html (diakses pada 5 Juni 2011 )

Nasution.S, (1999), Didaktik Asas-Asas Mengajar, Penerbit Aksara, Jakarta.

Purba, Sakti, Dewa., (2010), Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang thermal Energy (Heat) Dengan Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Pada Kelas VII Di SMP Negeri 1 Medan, http://www.scribd.com/rwandhira/d/49132420-48725515-COVER (diakses pada 16 Januari 2012).

(19)

61

Sitorus, Ronald., (2008), Ringkasan Fisika, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Slameto, (2002), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudarman, (2009), Jurnal Pendidikan Inovatif :Peningkatan Pemahaman dan

Daya Ingat Siswa Melalui Strategi PQ4R,

http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-4-no-2-sudarman.pdf (diakses pada 16 Januari 2012).

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Sukasmo , (2011), Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia, http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/, (diakses pada 2 Februari 2012)

Suprijono,Agus.,(2010), Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem) , Penerbit Pustaka Belajar, Surabaya.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Penerbit Kencana, Jakarta.

Wasis.,Irianto,Yuli,Sugeng., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam SMP / MTs Kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. http://bse.invir.com/bse-smp8.html (diakses 5 Juni 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat produktifitasnyapun tinggi, dengan kata lain orang kreatif juga produktif (Yennita et al, 2009). Kreativitas dan

Hay que decir que España ha consagrado esfuerzos para combatir los estereotipos sexistas en la legislación: la Ley Orgánica de 2007 para la igualdad efectiva entre

PATRICIO BARBERINI AUGUSTO Artista anónimo Arte con función de propaganda política o social al servicio de los grupos dominantes...

materi pembelajaran dirasa kurang optimal tanpa adanya timbal balik dari siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini akan berakibat pada kurang

Dalam makalah ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem pakar yang digunakan untuk membantu mendiagnosa penyakit yang dimulai dari gejala utama dari penyakit

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

Dari permasalahan tersebut perlunya penerapan metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan mempermudah dalam memahami materi

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes termasuk dalam kategori (0,600- 0,800), maka instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas yang sedang. Dengan demikian