PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION,READ,REFLECT, RECITE, REVIEW
Teks penuh
(2) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR. Kantor : Jl. Sultan Alauddin No.295 Gedung Iqra Lt. IV Tlp. (0411)851914 Makassar 90223. BERITA ACARA MUNAQASYAH Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, mengadakan Ujian/Munaqasyah Skripsi pada : Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Muharram 1436 H/ 08 November 2014 M Tempat : Jl.Sultan Alauddin No.295 Gedung Iqra Lt.IV Makassar. telah. MEMUTUSKAN Bahwa Saudara Nama NIM Judul Skripsi. Dinyatakan. : :ASTRIANI WANGKA :105190088810 :Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect ,Recite, Review ) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang . :LULUS. Sekretaris Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I NBM: 554612. Dr. Abd.Rahim Razaq, M. Pd. NIDN: 0920085901. 1. Penguji I. :Dra. A. Marjani Alwi M.Ag. (...............................). 2. Penguji II. :Dr. Abd.Rahim Razaq, M. Pd. (...............................). 3. Pembimbing I. :Dra. Hj. Nurhaeni Ds, M.Pd. (...............................). 4. Pembimbing II. :Dra. Mustahidang Usman, M.Si. (...............................) Makassar,15 Muharram 1436 H 08 November 2014 M. Dekan Fakultas Agama Islam Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. NBM: 554612.
(3) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR. Kantor : Jl. Sultan Alauddin No.295 Gedung Iqra Lt. IV Tlp. (0411)851914 Makassar 90223. PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi yang berjudu” Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect ,Recite, Review ) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ” telah di ujikan Pada tanggal 15Muharram 1436 H, bertepatan tanggal 08 November 2014 M di hadapan tim penguji dan dinyatakan telah di terima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar, 15 Muharram 1436 H 08 November 2014 M 1. Ketua. : Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. (................................). 2. Sekretaris. :Dr. Abd.Rahim Razaq, M. Pd. (................................). Tim Penguji. :. 3. Penguji I. :Dra. A. Marjani Alwi M.Ag. (...............................). 4. Penguji II. :Dr. Abd.Rahim Razaq, M. Pd. (...............................). 5. Pembimbing I. :Dra. Hj. Nurhaeni Ds, M.Pd. (...............................). 6. Pembimbing II. :Dra. Mustahidang Usman, M.Si. (...............................). Disahkan Oleh: Dekan Fakultas Agama Islam. Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. NBM: 554612.
(4) PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan penuh kesadaran ,penulis atau peneliti yang bertanda tangan dibawah ini benar-benar adalah hasil karya penulisan ataupenelitian sendiri, Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, plagiat, dibuat atau dibantu secara langsung oleh orang lain baik keseluruhan ataupun sebagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal secara hukum.. Makassar,. 3 Zulhijjah 1435 H 27 September2014 M ASTRIANI WANGKA 105190088810. iii.
(5) MOTTO “KEEP SMILE, KEEP SMILE, KARENA SENYUMMU GAMBARAN HATIMU” “NOTHING IS IMPOSSIBLE, IF YOU BELIEVE IN ALLAH” RESTU ORANG TUA, RESTU ILAHI……….
(6) viii. ABSTRAK ASTRIANI WANGKA,105190088810 ”Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,Recite, Dan Review) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang” (dibimbing oleh Hj. Nurhaeni Ds dan Mustahidang Usman) Skripsi membahas tentang cara penerapan strategi pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja kab. Enrekang. Serta pengaruh penerapan strategi pembembelajaran PQ4R dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja kab. Enrekang Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau classroom action research (CAR). Seluruh data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument pokok berupa kuesioner/angket, sedangkan obsevasi, wawancara, dan dokumentasi, digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh. Seluruh data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunkan analisis deskriptif kualitatif dan infersial. Strategi pembelajaran yang digunakan guru selama ini belum mendukung secara maksimal peningkatan prestasi belajar siswa. Dalam Penerapan strategi pembelajaran ( preview, question, read, reflect,recite, dan review) PQ4R siswa dituntut untuk lebih kreatif dan aktif dalam membaca dan menyimak, menelaah materi yang disajikan, sehingga kepecyaan dirinya dapat muncul sehingga ia dapat lebih aktif dalam kelas, dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, sehingga dalam proses belajar mengajar siswa lebih menyenangkan dan lebih serius belajar, disini kreatifitas guru dalam memotivasi dan menyampaikan materi sangat menunjang keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa Penerapan strategi pembelajaran preview, question, read, reflect, recite, dan review (PQ4R) sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja, yang ditandai dengan kian meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus ke siklus yang lain yakni ketuntasan hasil belajar pada pra siklus 37, 03 %, siklus 1 yakni 44,44 %, dan siklus 2 yakni 81,48%.. viii.
(7) v. PRAKATA. Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Rabbul ’alamin atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul penerapan ”Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R( Preview, Question, Read, Recite, Dan Review) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA2 SMA Neg. 1 Anggeraja”. sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam atas junjungan. kita Nabiyullah Muhammad saw, nabi yang telah mebawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka penyusunan skirpsi ini, tetapi berkat bantuan berabgai pihak maka skripsi penulis dapat diselesaikan pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimah kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat: 1. Kedua orang tua penulis. ayahanda wangka dan ibunda hawia yang. senantiasa besabar dalam merawat, membimbing dan mendidik serta mendukung penulis baik dari segi moril dan materi mulai dari kecil sehingga penulis dapt menyelesaikan skripsi ini. Semogah Allah swt. Senantiasa melindungi dan mengasihi mereka sebagaimana mereka mengasihi penulis sejak dalam kandungan hingga sekarang ini. v.
(8) vi. 2. Bapak Dr.H.Irwan Akib, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyediakan fasilitas kampus yang memadai seperti; ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, ruang mikro teaching dan sebagainya, meskipun masih membutuhkan perbaikan untuk pengembangan pendidikan. 3. Bapak Drs.H.Mawardi Pewangi, M.Pd.I, sebagai Dekan Fakultas Agama Islam berserta seluruh staf yang telah mengembangkan Fakultas dan memberikan. bantuan. dalam. pengembangan. kemampuan. dan. keterampilan kepemimpinan kepada penulis. 4. Ibu Amirah Mawardi,S.Ag.M.Si sebagai Ketua Jurusan dan ibu Dra.Hj Maryam.M.Th.I sebagai sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam yang senantiasa membantu penulis dalam persoalan Akademik. 5. Ibu Dra. Hj. Nurhaeni Ds, M.Pd dan Ibu Dra. Mustahidang Usman M.Si., selaku pembimbing yang senantiasa sabar dalam mendampingi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu para dosen yang telah melakukan tranformasi ilmu dan nilai kepada penulis yang penuh manfaat dan berkah, semoga amal jariahnya selalu mengalir. 7. Kakakku dan iparku tersayang Asrul dan Nurfadillah yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis baik moril maupun materil. 8. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman- teman BPH PIKOM periode 2013-2014 telah banyak memberikan arahan dan.
(9) vii. dukunagan kepada penulis. terutama. kakanda Alamsyah, Sandi. Pratama, Syarifah Hural Eni, Zainab Juhali, Rina Nurdin, dan temanteman Pikom yang namanya tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skiripsi ini 9. Dan yang terakhir ucapan terima kasihku kepada sahabat- sahabat seperjuanganku mulai dari maba hingga akhir studi kami terutama Rosdianto,Syamsuriani Nurdin, Mardianti Taha, St. Asma, Fitrianita dan yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya, kepada Allah swt. kami memohon semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya semoga senantiasa memperoleh balasan disisi-Nya dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca umumnya dan lebih lagi bagi pribadi penulis, amin ya Robbal alamin.. Makassar ,. 28 zulqa’dah 1435 H 23 september 2014 M. Astriani Wangka 105190088810.
(10) ix. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL................................................................................. i. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... iii. LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iv. PRAKATA .............................................................................................. v. ABSTRAK .............................................................................................. vi. DAFTAR ISI .......................................................................................... ix. DAFTAR TABEL ................................................................................... xi. BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................ 1. A. Latar belakang ............................................................................ 1. B. Rumusan masalah ...................................................................... 5. C. Tujuan dana Manfaat Penelitian ............................................... 6. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8. A. Strategi pembelajaran PQ4R ...................................................... 8. B. Pengertian Belajar, Perwujudan Belajar DAN Prestasi Belajar ... 19. C. Pembelajaran PAI SMA ............................................................... 24. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 27. A. Jenis Penelitian ........................................................................... 27. B. Lokasi dan objek Penelitian ........................................................ 27. C. Variabel Penelitian ...................................................................... 27. D. Defenisi Operasional ................................................................... 28. ix.
(11) x. E. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 29. F. Instrument Penelitian.................................................................... 31. G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 33. H. Teknik Analisis Data .................................................................... 34. BAB IV : HASIL PENELITIAN......................................................................... 36. A. Gambaran Umum SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang........... 36. B. Hasil Penelitian SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang..................................................................................... 45. 1. Strategi Pembelajaran PAI Siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ...................................................................... 45. 2. Penerapan Strategi Pembelajan Preview, Question ,Read, Reflect,Recite, dan Review (PQ4R) siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang .......................................... 46. 3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) terhadap peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ...................................................................... 52. BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 63. A. Kesimpulan ................................................................................. 63. B. Saran............................................................................................ 64. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 65. LAMPIRAN.
(12) DAFTAR TABEL Nomor. Judul. Halaman. Tabel 1. Keadaan Populasi Kelas XI SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ................................................................................................ 30. Tabel 2. Keadaan Sampel kelas XI SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ................................................................................................ 31. Tabel 3. Keadaan Kepalah sekolah SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ................................................................................................. 41. Tabel 4. Keadaan tenaga kepandidikan / guru SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ................................................................................................. 42. Tabel 5. Keadaan siswa .................................................................................. 43. Tabel 6. Keadaan sarana dan prasarana sma neg. 1anggeraja kab Enrekang .......................................................................................................... 44. Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA2 Pra Siklus ............................... 45. Tabel 8. Langkah- langkah strategi pembelajaran PQ4R............................. 48. Tabel 9. Hasil Belajar PAI Siswa Kelas XI IPA2 Siklus 1 .............................. 50. Tabel 10. Hasil Belajar PAI Siswa Kelas XI IPA2 Siklus 2 ........................... 53. Tabel 11. Tabulasi siswa menyukai strategi pembelajaran yang Diterapakan guru PAI....................................................................................... 54. Tabel 12. Tabulasi strategi pembelajaran yang diterapakan guru dapat Mengaktifkan siswa dalam kelas .................................................................. Tabel 13. Tabulasi kekurangan strategi pembelajaran yang diterapkan. 55.
(13) Guru. ............................................................................................................ 55. Tabel 14. Tabulasi Strategi Pembelajaran yang Digunakan Guru Perlu Perlu diganti ..................................................................................................... 56. Tabel 15. Tabulasi strategi pembelajaran PQ4R Yang Cocok Digunakan dalam Proses pembelajaran............................................................................ 56. Tabel 16. Tabulasi strategi pembelajaran PQ4R dalam mengaktifkan Siswa dalam Pembelajaran ............................................................................. 57. Tabel 17. Tabulasi strategi pembelajaran PQ4R Membantu Siswa dalam Pembelajaran ................................................................................................... 57. Tabel 18. Tabulasi Strategi Pembelajaran PQ4R dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ..................................................................................... 58. Tabel 19. Tabulasi strategi pembelajaran PQ4R Perlu digunakan dalam Proses pembelajaran PAI siswa SMA Neg. 1 anggeraja kab. Enrekang ... 59.
(14) 1. BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas (Djamarah, 2005:22). Adapun pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. adalah usaha sadar dan terencana untuk. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pendidikan, diharapkan manusia mengetahui akan segala kelebihannya yang dipotensikan untuk kualitas hidup lebih baik dari sebelumnya. Teori belajar menekankan bahwa belajar terdiri atas pembangkitan respon dengan stimulus yang pada mulanya bersifat netral atau tidak memadai (Hamalik, 2004:49). Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, 1.
(15) 2. sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Oleh karena itu diperlukan keterampilan memilih dan menggunakan metode mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif sehingga hal ini akan membawa siswa kedalam situasi belajar yang bervariasi dan siswa terhindar dari situasi pembelajaran yang membosankan. Fungsi pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. serta. peradaban. bangsa. yang. bermartabat. dalam. rangka. mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi perta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Muchith, 2007:7) Sedangkan menurut Slameto. (2003:2) “belajar merupakan suatu proses. perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi denganlingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Berdasarkan pendapat para pakar diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh. suatu. perubahan. tingkah. laku. yang. baru. secara. keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Saat ini juga, pendidikan agama islam semakin menjadi tuntutan penting bagi penganut agama islam pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Karena semakin rumitnya polemik bangsa hari ini termasuk hilangnya karakter anak bangsa sekarang ini. Oleh karena itu gagasan.
(16) 3. pendidikan hari ini diarahkan pada pendidikan yang berbasis agama khususnya agama islam dan salah satu solusinya adalah gagasan pendidikan berkarter yang secara gais besar seiring dan sejalan nilai- nilai pendidikan agama islam, artinya pendidikan agama islam ini penting. Salah. satu masalah. yang perlu. ditingkatkan. dalam. dunia. pendidikan kita adalah masalah proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak perlu didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya melalui proses berpikirnya. Arti yang substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya. Sehingga anak didik memiliki daya serap yang rendah, tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam hal ini, anak didik tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri, padahal aspek-aspek tersebut merupakan salah satu kunci keberasilan dalam suatu pembelajaran. Demi pengembangan pendidkan, khususnya pendidkan agama islam peneliti. atau penulis bermaksud.
(17) 4. melakukan penelitian dengan menguji coba sebuah strategi pembelajaran karena keberasilan pendidikan pada umumnya, dan pendidkan agama islam pada khususnya banyak dipengaruhi oleh cara pembelajaran termasuk strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dimaksud. adalah Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Dan. Review (PQ4R). Strategi pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Dan Review(PQ4R) ini, guru sebagai pengajar mampu menciptkan pembelajaran aktif, kreatif dan inovatif. Sebab tidak dapat dipungkiri, tujuan pembelajaran yang sesungguhnya adalah bagaimana mentransformasikan ilmu kepada siswa kepada siswa agar dapat memahami dengan baik. Jelas bahwa guru dalam hal ini harus memiliki kompetensi dalam mengajar termasuk kemampuan menerapkan strategi pembelajran yang sesuai. Sehingga dapat membangkitkan semangat belajar siswa.Kelemahan siswa hari ini, memiliki masalah yang sama yaitu: siswa malas berfikir, sehingga malas menganalisa masalah,akibatnya siswa tidak memiliki konsep dalam menganalisa masalah. Dan akhirnya siswa fakum karena tidak mempunyai landasan pengetahuan. Masalah ini adalah merupakan gejala proses pembelajaran yang fakum. Mencoba meminimalisir kefakuman siswa tersebut maka dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, dan review ) sepertinya akan dapat merangsang siswa untuk berfikir..
(18) 5. Dengan demikian gejala pembelajaran fakum dapat teratasi sebelumnya. Sebab salah satu keaktifan siswa manakala siswa memiliki konsep yang akan dijewantahkan terhadap guru ataupun sesama siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis mencoba melakukan penelitian. mengenai. penerapan. Question,Read, Reflect,Recite,. strategi. pembelajaran. Preview,. dan Review (PQ4R) dalam meningkatkan. prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab.Enrekang . B. Rumusan masalah 1. Bagaimana strategi pembelajaran PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang? 2. Bagaimana penerapan strategi pembelajan Preview, Question,Read, Reflect,Recite, dan Review (PQ4R) siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab.Enrekang? 3. Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) terhadap peningkatan prestasi belajar PAI siswa siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang ? C. Tujuan dan manfaat penelitian Sebagaimana permasalahan yang ada diatas maka tujuan dan manfaat penelitian ini dikemukakan sebagai berikut: 1.. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:.
(19) 6. a. Mengetahui pengaruh penerapan strategi pembembelajaran PQ4R dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja kab. Enrekang. b. Mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja kab. Enrekang. 2. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat member kontribusi dan nilai tambah dalam khasanah keilmuan dalam kaitannya dengan konsep- konsep strategi pembelajaran b. Manfaat praktis 1) Hasil penelitaian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai acuan perbaikan pembinaan dan pengembangan sekaligus menjadi masukan bagi para pendidik. 2) Factor –faktor pendukung peningkatan prestasi belajar siswa 3) Untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan khususnya pembelajaran. bagi. penulis. dalam. menerapkan. strategi.
(20) 8. BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran PQ4R 1. Pengertian strtegi pembelajaran PQ4R Menurut Sutarji Adisusilo (2011 : 85) “strategi dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Hal ini sejalan dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2010: 5) “Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis – garis besar haluan untuk bertindak. Selain itu, strategi juga dapat diartikan pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam mewujudkan tujuan belajar yang telah digariskan”. Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi merupakan pola umum yang telah direncanakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Jadi, stretegi merupakan cara yang sangat menentukan keberasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Menurut UU. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 20 “ pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Sedangkan menurut Iskandar (2012:196) “pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang. 8. meliputi.
(21) 9. banyak komponen. Komponen itu antara lain tujuan, bahan pembelajaran, metode, alat dan sumber belajar”. Dari pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik yang dilakukan secara sistematis dan melibatkan. komponen- komponen. pembelajaran. Dengan demikian strategi pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang telah disusun secara sistematis dan didesain sehingga terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010 : 5) “Salah satu langkah yang berpengaruh. dalam. mencapai. tujuan. pembelajaran. adalah. strategi. pembelajaran”. Sedangkan pendapat Darmansyah (2010:17) mengatakan bahwa “Strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi- materi yang disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajran tersebut, dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat digunkan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran”. Berkaitan. dengan. penjelasan. diatas,. strategi. pembelajaran. merupakan komponen penting dalam pembelajaran yang dapat digambarkan sebagai suatu garis besar haluan pembelajaran untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan . Dalam konteks pembelajaran, strategi dimaksudkan sebagai upaya guru dalam menciptakan suatu system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran. Sehingga strategi berarti.
(22) 10. sebagai pola umum kegiatan guru dalam membina peserta didik melalui kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan secara efektif. Penjelasan. tersebut. telah. dijelaskan. pengertian. strategi. pembelajaran, dimana stategi mrupakan suatu rancanagan pembelajaran. Dan salah satu strategi pembelajara yang akan dibahas adalah strategi PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, dan review). Preview ( membaca selitas dengan cepat), question( bertanya ), read ( membaca), reflect( refleksi), recite ( Tanya jawab sendiri), dan review ( mengulang secara menyeluruh). Strategi pembelajaran PQ4R. ini,. salah. satu. strategi. yang. digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan membantu dalam belajar mengajar dikelas yang dilaksankan dengan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari bab demi bab. suatu buku pelajaran. Oleh karena itu. keterampilan pokok yang harus dikembangkan dan dikuasai siswa adalah membaca buku pelajaran dan buku tambahan lainnya. Keterampilan membaca siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami kearifan yang penuh hikmat, dan mengembangkan berbagai keterampialan lainnya yang berguna untuk mencapai kesuksesan dalam hidup kelak. Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, serta keahlian dimasa yang akan datang..
(23) 11. 2. Dasar dan tujuan strategi pembelajaran PQ4R a. Dasar strategi pembelajaran PQ4R Pemilihan strategi pembelajaran didalam proses belajar mengajar merupakan hal yang terpenting dalam mendukung keberasilan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Artinya bahwa dalam proses pembelajaran harus memiliki strategi yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, yang sesuai dengan dalil- dalil AlQur’an sebagai berikut: 1) Qs. An-Nahl (16) :125.                           Terjemahnya: Serulah ( manusia) kepada jalan Tuhan- Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesunggunya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanya-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang –orang yang mendapat petunjuk “( Depag. RI 2009:281) Makna umum dari ayat ini bahwa nabi diperintahkan untuk mengajak kepada umat manusia dengan cara- cara yang telah menjadi tuntunan AlQuran yaitu dengan cara al- hikmah, mau’izhoh hasanah, dan mujadalah. Dengan cara ini nabi sebagai rasul telah berhasil mengajak umatnya dengan penuh kesadaran. Seperti halanya dengan dunia pendidikan dalam proses.
(24) 12. belajar mengajar pendidik harus memiliki cara( strategi) yang tepat dalam menyampaikan meteri- materinya. Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancer manakala ada interaksi yang kondusif antara guru dan peserta didik. Komunikasi yang arif dan bijaksana memberikan kesan mendalam kepada para siswa, guru, yang bijaksana( al- hikmah), akan selalu memberikan peluang dan kesempatan kepada siswanyauntuk berkembang. Selain itu,pengajaran yang baik berarti disampaikan melalui perkataan yang lembut ( mau’ izhoh hasanah) diikuti dengan perilaku hasanah sehingga kalimat tersebut bermakna lemah lembut. Serta menggunakan metode diskusi ilmiyah (mujadalah) yang baik dengan cara lemah lembut seta diiringi dengan wajah yang penuh dengan persahabatan sedangkan hasilnya diserahkan kepada Allah swt. 2) QS. Al-hasyar (56): 18.                    . Terjemahnya Hai orang orang yang beriman, bertakwahlah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbautanya untuk hari esok ( akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Depag RI 2009: 548).
(25) 13. Kesimpulan dari ayat diatas bahwa dalam proses pembelajaran harus memiliki perencanaan dan strategi yang matang sebelumnya, untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Hal ini menandakan bahwa strategi merupakan komponen terpenting dalam proses belajar mengajar, dimana strategi merupakan penentu dalam keberasilan peserta didik dalam belajar. Jadi dalam mengajar seorang guru harus memiliki strategi yang matang dan bagus untuk memperoleh hasil yang memuaskan juga. b. Tujuan strategi pembelajaran PQ4R PQ4R ( Question, Read, Reflect, Recite,Review) adalah metode pemelajaran yang merupakan bagian dari metode kooperatif learning yang bertujuan untuk meningkatkan daya paham dan daya ingat siswa tentang materi baca dan tulis. Pembelajaran kooperatif didefenisikan sebagai falsafah mmengenai tanggung jawab peserta didik atas belajar mereka sendiri. dan berusaha. menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan kepada mereka. Dan guru sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tudak mengarah kepada kelompok hasil belajar yang sudah disiapkan sebelumnya. 3. Prinsip – Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Menurut permen Diknas nomor 19 Tahun 2005 dalam Sutarjo (2013:87) mengatakan bahwa proses pembelajaran pendidikan diselenggarkan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta.
(26) 14. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretifitas,dan pengembangan fisik, serta psikologis pesrta didik. Menurut Sutarjo (2013: 87-89) mengatakan bahwa prinsip dalam proses pembelajaran terbagi atas beberapa bagian yaitu: a. Interaktif Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan pengetahuan dari pesrta didik ,akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungannya yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.. Dengan demikian,. proses. pembelajaran adalah proses interaksi baik antara pendidik dan peserta didik,antara sesama peserta didik maupun antara peserta didik dan lingkungannya. Dengan cara tersebut dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik secara mental- spiritual, intelektual, emosional, social dan fisik. b. Inspiratif Proses pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran pendidik harus membuka berbagai peluang agar peserta didik dapat melakukan sesuatu yang terkait dengan meteri pembelajaran. Peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan inspirasinya sendiri, sehingga pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya dapat dikembangkan sendiri lebih bermakna dan kontekstual..
(27) 15. c. Menyenangkan Proses pembelajaran harus memungkinkan seluruh potensi peserta didik dapat dikembangkan . Hal ini. hanya mungkin terjadi jika. proses. pembelajaran di sekolah tidak menegangkan, tidak menakutkan, dan menyenangkan, menggembirakan bagi peserta didik. Proses pembelajaran yang menyenangkan atau bermakna bias dilakukan pendidik dengan cara pertama, dengan menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu memenuhi unsure kesehatan, keindahan,dan lain- lain. Kedua, pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan serta kontekstual. Namun yang paling mudah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyengkan adalah sikap pendidik sendiri, masuklah ke ruang kelas dengan senyum, sebab senyum dapat membuat suasana terasa damai tidak menakutkan, menerima peserta didik seperti apa adanya, menyapa peserta didik dengan ramah sebagai bentuk member perhatian. Komunikasi peserta didik dan pendidik harus dialogis, lancer dan tanpa beban, sehingga peserta didik merasa didalam kelas seperti dirumahnya. d. Menantang Proses pembelajaran haruslah membuat peserta didik tertantang untuk mengembangkan kemampuan berfikir, kemampuan keterampilan aplikatif. dan. keterampilan. bersosial.. Kemampuan. tersebut. dapat.
(28) 16. ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu dengan kegiatan mencoba- coba, berfikir secara intuitif dan analitis. Peserta didik perluh dilatih untuk belajar berfikir ( learning how to learn) dan belajar melakukan sesuatu (learning ho to do). Informasi dari pendidik harusnya hanya merupakan informasi awal yang harus dikembangkan sendiri oleh peserta didik. Informsi dari pendidik bukan untuk ” ditelan” tetapi untuk “dikunyah” sehungga informasi menjadi bagian dari peserta didik bukan sekadar sesuatu yang ditempelkannya. e. Motivasi Motivasi adalah daya dorong yang memungkinkan peserta didik untuk. bertindak. manakala. atau melakukan sesuatu. Motivasi ini hanya muncul. peserta. didik. membutuhkan.. Terkait. dengan. proses. pembelajaran,pendidik amat berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, dengan jalan menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi pembelajaran bagi kehidupan peserta didik dikemudian hari. Motivasi belajar yang utama adalah kebutuhan untuk dapat hidup dikemudian hari dengan baik, bukan untuk mencari gelar sarjana atau ijazah. 4. Langkah- Langkah Pembelajaran PQ4R Thomasalah. dan. Robinson. (. dalam. Trianto,2007:. 147-149). mengungkapkan salah satu strategi yang paling banyak dikenal untuk membantu siswa memahami. dan mengingat materi yang dibaca adalah.
(29) 17. strategi PQ4R. Langkah. - langkah yang harus dilakukan dalam startegi. pembelajaran PQ4R adalah: 1. Preview, langkah pertama ini dimaksud agar siswa membaca selintas denngan cepat. Siswa dapat memulai dengan membaca topik- topik, awal kalimat dan akhir paragraf, ringaksan pada akhir suatu bab, ataupun dengan cara yang lain sehingga dapat sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. 2. Question, langkah kedua yaitu mengajukan pertanyaan- pertanyaan pada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada siswa. Gunakan “judul dan sub judul atau topik dan sub topik utama” kemudian pertanyaan diawali dengan kata apa, siapa, mengapa dan bagaiman. 3. Read, yaitu baca buku dan bahan bacaan lainnya dengan efektif, yakni dengan cara, pikiran siswa harus menberi reaksi terhadap apa ynag dibacanya. Pada bagian ini agar siswa menhinadari membuat catatan yang panjang apalagi sampai bertele- tele. 4. Reflection (refleksi) lanjutan dari langkah sebelumnya,dimana menurut Sutarjo (2012 : 97) “refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari, yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian- kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya”. Dengan melakukan refleksi, peseta didik merespons terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterimanya. Pengetahuan direnungan berguna tidaknya, bermakna atau tidak bagi hidupnya..
(30) 18. Dengan cara seperti itu pengetahuan akan mengendap di benak peserta didik 5. Recite, pada langkah ke-lima ini, siswa diminta untuk merenungkan (mengingat). kembali. informasi. yang. telah. dipelajari. dengan. menyatakan butir- butir yang penting dengan nyaring dan dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan- peryanyaan. Siswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuatnya dan menggunkan katakata yang ditonjolkan dalam bacaan. Siswa diminta untuk membuat catatan intisari bacaan. 6. Review, pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan singkat (inti sari) yang telah dibuatnya, kemudian siswa diarahkan agar mengulang kembali seluruh isi bacaan bila perlu dan sekali lagi menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya. 5. Fungsi Dan Manfaat Pembelajaran PQ4R Fungsi dan manfaat dari pembelajar PQ4R adalah sebagai berikut: a. Fungsi pembelajaran PQ4R 1. Dapat meningkatkan penguaan konsep pada proses pembelajaran 2. Untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam mengikuti pelajaran. berupa. keterampilan. mengamati,. menagjukan. pertanyaan, melakukan prediksi, mengintropeksi kata- kata, mengkomunikasikan dan merumuskan kesimpulan..
(31) 19. 3. Untuk. meningkatkan. partisipasi. siswa. dalam. kegiatan. pembelajaran baik secara individu maupun kelompok b. Manfaat pembelajaran PQ4R 1. Guru dalam melaksanakan pembelajaran akan memilki arah yang jelas dalam membimbing kegaitan siswa secara bertahap 2. Siswa akan memahami teknik dan cara belajar yang tepat dalam menguasai konsep- konsep tertentu dan memiliki keterampilan yang nanti akan berguna bagi dirinya 3. Penguasaan konsep – konsep penting akan cepat dapat tercapai sesuai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai. B. Pengertian Belajar, Perwujudan Belajar, dan Prestasi Belajar a. Pengertian belajar Menurut Surya dalam Tohirin (2011: 8) belajar adalah suatun proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunagnnya. Relevan Tohirin (2011:8) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh seorang individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. b. Perwujudan perilaku balajar.
(32) 20. Menerut Tohirin (2011: 94-100) perwujudan perilaku belajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan- perubahan sebagai: 1. Kebiasaan Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan kebiasaannya akan tampak berubah. Menurut bhurgardt (1993), dalam Tohirin ( 2011: 94) ” menyatakan bahwa kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-. ulang”.. Dalam. proses. belajar,. pembiasaan. juga. meliputi. pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses penyusutan / pengurangan inilah, muncul satu pola bertingkah laku baru yang relative menetap dan otomatis. 2. Keterampilan Keterampilan adalah kegitan yang berhubungan dengan urat- urat syaraf dan otot- otot ( neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordisi gerak yang teliti dan kesadaran tinggi. Dengan demikian, siswa yang mengeluarkan gerakan motorik dengan koordinasi dan kasadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil. 3. Pengamatan Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan , dan member arti rangsangan yang masik melalui indera- indera seoerti mata dan telinga..
(33) 21. Berkat. pangalaman. belajar. seorang. siswa. akan. mampu. mencapai. pengamatan yang benar objektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula. 4. Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat Secara sederhana berfikir asosiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berfikir asosiatif merupakan proses pembentukan hubunga antara hubungan antara rangsangan dengan respons. Dalam hal ini peril dicatat bahwa kemampuan siswa untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetatahuan yang diperoleh dari hasil belajar. 5. Berfikir Rasional dan Kritis Berfikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang berfikir rasional akan menggunkan prinsip- prinsip dan dasar- dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan “ bagaimana dan mengapa” 6. Sikap Dalam arti yang sempit sikap adalah pandangan atau kecenderungan yang relative menetap untuk bereaksi dengan cara yang baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. 7. Inhibisi Secara ringkas inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons tertentu karena ada proses respons tertentu karena.
(34) 22. ada proses respons yang berlangsung. Dalam hal belajar, menurut Tohirin (2011:98), yang dimaksud dengan inhibisi adalah “kesanggupan siswa untuk mengurang atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya”. 8. Apresiasi “Pada dasarnya, apresiasi berarti suatu pertimbangan (judgment) mengenai arti penting atau nilai sesuatu” ( chaplin,dalam tohirin 2011:100). Dalam penerapannya,apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda- benda baik yang abstrak maupun yang konkreat yang memiliki nilai luhur. Apresiasi adala gejalah ranah sfektif yang pada umumnya ditujukanpada karya- karya seni budaya seperti: seni sastra, seni music, seni lukis, drama dan lain sebaginya. 9. Tingkah Laku Afektif Tingkah. laku. afektif. adalah. tingkah. laku. yang. menyangkut. keanekaragaman perasaan seperti: takut, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was- was, dan sebagainya. Tingkah laku seperti tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar. c. Pengertian prestasi belajar Pengertian prestasi belajar para ahli telah memberi istilah prestasi dengan pendangan yang berbeda- beda, tetapi secra prinsip tampak.
(35) 23. kesamaannya bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan ,dikerjakan dan sebagainya ). Prestasi belajar. adalah. penguasaan. pengetahuan. atau. ketrampilan. yang. dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Syaiful Bahri Djamarah dan aswan Zain (1996:119) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang biasanya ditunjuk dengan angka nilai yang diberikan oleh guru setelah mengadakan tes sebagai alat pengukur keberasilan yang meliputi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Djamarah, memberikan batasan mengenai prestasi, yakni :”hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan , diciptakan baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan”. Berdasarkan pengertian tentang. prestasi belajar di atas, penulis. dapat menarik kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang ingin di capai dari suatu kegiatan belajar mengajar atu suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa pada suatu bidang studi tertentu dengan menggunakan tes stanadar sebagai alat pengukur keberasilan belajar siswa tersebut. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005:789) “preastasi belajar adalah hasil pelajar yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah yang bersifat koognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran.
(36) 24. dan penilaian”.Prestasi belajar adalah sebuah kata majemuk yang berasal dari kata “prestasi dan belajar” untuk memperluas wawasan mengenai arti prestasi belajar , keduanya akan diartikan secara terpisah yaitu: M. Dahlan Al- Barry (1994: 534)” prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai”. Istilah prestasi berasal dari bahasa belanda yakni prestatie yang artinya apa yang telah diciptakan atau hasil pekerjaan. Dalam ekonomi perhubungan, yang dimaksud prestasi adalah produksi yang telah dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu. Prestasi belajar peserta didik adalah suatu keberasilan peserta didik yang diperoleh dari hasil belajarnya. Oleh karena itu, prestasi belajar merupakan suatu ukuran behasil tidak seseorang dalam suatu mata pelajaran , maka dilakukan pengukuran dan penilaian atau evaluasi. C. Pembelajaran PAI di SMA Pendidikan agama islam merupakan dasar tata nilai dalam menentukan pendidikan. perkembangan maupun. dalam. dan. pembinaan. lingkungan. baik. masyrakat.. dalam Dengan. lingkungan demikian. pendidkan agama islam memegang peranan yang Pendidikan agama islam tidak hanya merupakan sebagai transfer nilai yang harus dilestarikan dari generasi ke generasi, akan tetapi pelaksanakan pendidikan agama islam adalah amanah dari Allah swt. Yang salah satu sasrannya adalah terciptanya kesejahteraan umat manusia baik didunia maupun di kahirat kelak..
(37) 25. Adapun pendidkan agama Islam yang dirumuskan dalm buku pedoman pelaksaan pendidikan agama islam pada SMTP yang diterbitkan departemen agama RI bahwa: a. Pendidikan agama islam adalah segalah upaya yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat menghayati dan mengamalkan ajaranajaran agamanya serta menjadikan sebagai way of life (jalan kehidupannya) sehari- hari, bak dalam kehidupan pribdi maupun social kemasyarakatan.(Departemen Agama RI, 1985/1986:9) b. Pengertian lain dari pendidikan agama islam ialah usaha sadr yang dilakukan orang dewasa terhadap anak didik menujuh tercapainya manusia beragama. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan agama islam adalah usaha sadar seseorang dalam dalam meningkatkan pengajaran dan bimbingan sehingga menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah swt. Berbudi luhur dan berkepribadian utuh untuk memahami , menhayati dan mengamalkan ajaran agama islam sebagai jalan kehidupan..
(38) 36. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Anggeraja Kab Enrekang 1. Sejarah SMAN 1 Anggeraja a. Pemikiran Sekitar tahun 1950-an, dua orang tokoh yakni andi marak intan dan andi sose yang sekaligus sebagai bangsawan di tanah Duri pada khususnya dan kabupaten Enrekang pada umumnya, diilhami suatu pemikiran yang sangat progressif untuk memajukan pendidikan khususnya bagi masyarakat Duri pada saat itu. Melihat kenyataan yang ada, dimana tamatan SD dari Tanah Duri, pada umumnya mereka melanjutkan pendidikannya di luar daerah seperti: Pare-Pare, dan Makassar, bahkan sebagian besar dari mereka harus menerima kenyataan yakni “PUTUS SEKOLAH”, hal ini disebabkan faktor biaya yang sangat terbatas dan kondisi keamanan yang tidak kondusif pada waktu itu. Dengan dasar itulah beliau terpanggil untuk memprakarsai pendirian dan pembangunan SMA di Cakke meskipun dalam kondisi sarprasil yang sangat terbatas tetapi tidal mengurangi semangat beliau untuk melakukannya b. Penerimaan Siswa Baru. 36.
(39) 37. Pada akhir tahun pelajaran 1960 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Cakke memulai menamatkan siswanya, dan memasuki awal tahun pelajaran 1961, Sekolah Menengah Atas (SMA) Cakke pertama kali menerima siswa baru, dimana tamatan perdana (SMP) Cakke diarahkan untuk masuk di SMA Cakke, dengan menempati Sekolah Dasar (SD) Cakke sebagai tempat belajar sementara, namun dalam waktu yang tidak terlalu lama siswa dipindahkan pada lokasi SMA yang sebenarnya yakni di PASARAN. Jadi mereka sambil belajar juga mereka membantu penyelesaian gedung sebagai tempat belajar. Perlu diketahui bahwa sejak tahun 1961 sampai dengan tanggal 24 Mei 1963, SMA Cakke berada dibawah koordinasi administratif dengan SMA Negeri Rappang Kabupaten Sidrap. Pada tanggal 25 Mei 1963 SMA Cakke resmi menjadi SMA Negeri berdasarkan Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59/BK/1963, tanggal 25 Mei 1963.”yang diberi nama “SMA Negeri 229 Cakke” Kabupaten Enrekang, secara yuridis formal siswa SMA Cakke berubah status sebagai siswa SMA Negeri 229 Cakke yang sebelumnya berafiliasi dengan SMA Negeri Rappang kabupaten Sidrap. Adapun kronologis tamatan SMA Cakke dan SMA Negeri 229 Cakke adalah sebagai berikut : 1). Akhir tahun pelajaran 1963 dan 1964 serta 1965, ujian mereka diselenggarakan dengan bekerjasama dengan SMA Negeri Rappang Kabupaten Sidrap..
(40) 38. 2). Akhir tahun pelajaran 1966 sampai sekarang penyelenggaraan ujian dikelola sendiri oleh SMA Negeri 229 Cakke (sekarang SMA Negeri 1 Anggeraja). c. Pengadaan Tenaga Edukatif Secara teknis operasional, Andi Marak Intan telah mengoptimalkan. segala tenaga dan kemampuan yang dimilikinya untuk mengupayakan pengadaan tenaga edukatif. Hal ini beliau menyadari benar bahwa tenagatenaga edukatif pada setiap lembaga pendidikan adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk mencapai suatu keberhasilan khususnya dalam bidang pendidikan. Oleh karena mereka berdomisili diluar daerah dan kondisi keamanan yang tidak kondusif pada saat itu, demi kelancaran lalu lintas antara Cakke,Pare-Pare dan Makassar, maka setiap hari senin dan kamis mereka (tenaga edukatif) diantar jemput dengan pengawalan aparat keamanan atas perintah Andi Sose, yang pada saat itu beliau menjabat sebagai Komandan Korem Pare-Pare. Hubungannya dengan honorarium bagi semua tenaga edukatif di subsidi langsung secara pribadi oleh Andi Marak Intan. d. Pengadaan Sarana Dan Prasarana (Fisik) Seiring dengan penerimaan siswa baru SMA Cakke tahun pelajaran 1961, juga dimulai pengadaan kayu sebagai kerangka bangunan darurat atau sementara untuk tempat belajar, maka didirikanlah sebanyak tiga lokal yakni Satu ruangan untuk kantor dan Dua ruangan untuk belajar..
(41) 39. Memasuki tahun kedua (tahun 1962) dimulailah peletakan batu pertama suatu bangunan permanen dengan Satu ruangan kantor berlantai dua dan Tiga ruangan untuk belajar Baik fisik bangunan maupun mobilernya seluruhnya telah rampung pada akhir tahun 1962. Kesemuanya ini dikelola oleh yayasan “MATA ALLO” yang dipimpin oleh Andi Marak Intan sendiri . e. Orientasi Tamatan Pertama Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, bahwa di akhir tahun 1963 SMA Cakke telah berhasil menamatkan siswanya yang pertama dengan koordinasi SMA Negeri Rappang. Oleh Andi Marak Intan berinisiatif mengarahkan para lulusan perdana ini untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi khususnya sekolah Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Makassar. Keinginan dan usaha keras beliau dapat menjadi kenyataan, dimana sebagian lulusannya berhasil menyelesaikan studinya pada Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan dengan prestasi yang gemilang dan terpanggil untuk mengabdikan diri di berbagai daerah sebagai abdi negera dan abdi masyarakat di Republik yang kita cintai ini. 2. Identitas Sekolah Nama Sekolah. : SMA Negeri 1 Anggeraja. Alamat Sekolah. : Jl. Poros Makassar– Tator. Provinsi. : Sulawesi Selatan. Kabupaten. : Enrekang.
(42) 40. Kecamatan. : Anggeraja. Status Sekolah. : Negeri. Akreditasi. :A. 3. Visi dan Misi SMA Neg. 1 Anggeraja a. Visi “Mewujudkan prestasi peserta didik yang berdaya saing tinggi yang dilandasi IMTAQ” b. Misi 1) Meningkatkan. penguasaan. pengetahuan. intelektual. melalui. pengembangan IPTEK dengan lebih mengefektifkan pelaksanaan proses pembelajaran dan bimbingan sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki. 2) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikan IPTEK dalam kehidupan nyata sebagai upaya pembinaan kompetensi psikomotor sebagaimana yang disyaratkan dalam Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. 3) Meningkatkan jumlah lulusan melalui jalur PBJJB dan UMPTN setiap tahun akademik. 4) Membina dan menumbuhkan pelaksanaan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak..
(43) 41. 5) Mengembangkan. layanan. profesionalisme. guna. meningkatkan. prestasi kerja dan prestasi belajar peserta didik. 6) Mengembangkan pribadi setiap peserta didik yang disiplin, teliti, tekun, mandiri, kreatif, dan berani menghadapi tantangan 7) Mengintensifkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler 8) Memberdayakan kemitraan masyarakat melalui peran Komite Sekolah 9) Optimalisasi penggunaan Lab. IPA (Fisika, Biologi dan Kimia): Lab. Komputer, Lab. Multimedia serta Lab. Bahasa.. 4. Keadaan kepala sekolah Tabel 3 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Anggeraja Kab. Enrekang. Manca, BA. Jenis Kelamin L P L. 1960 M- 1963 M. 2. Drs. Hasyim. L. 1964 M -1966 M. 3. Baco Bulu, BA. L. 1 Bulan. 4. Drs. Galib Abu Bakar. L. 1967 M- 1970 M. 5. J . Juma. L. 1971 M. 6. L. 1972 M-2000 M. 7. H. Muh. Thayeb Salengke, BA Drs. Alimin. L. 2000 M- 2005 M. 8. Nurdin Ramang, S. Pd. L. 2005 M- 2010 M. 9. Drs. Mustafa, M. Pd. L. 2010- sekarang. NO. Nama. 1. Periode. Sumber Data : Kantor tata usaha SMA Negeri 1 Anggeraja Kab Enrekang tahun 2014.
(44) 42. 5. Keadaan tenaga kepandidikan/ guru Tabel 4 Keadaan tenaga kependidikan/ guru. No. Mata Pelajaran. Jumlah dan Status Guru GT/PNS. GTT/Guru Bantu. Jumlah. 1.. Ppkn. 3. -. 3. 2.. Pendidikan agama islam. 3. 1. 4. 3.. Bahasa & sastra Indonesia. 6. -. 6. 4.. Bahasa inggris. 3. 2. 5. 5.. Sejarah nasional & umum. 3. -. 3. 6.. Pendidikan jasmani. 3. -. 3. 7.. Matematika. 4. 2. 6. 8.. Fisika. 3. -. 3. 9.. Biologi. 3. -. 3. 10. Kimia. 3. -. 3. 11. Ekonomi. 2. 1. 3. 12. Sosiologi. 4. -. 4. 13. Geografi. 2. -. 2. 2. -. 2. 14. Teknologi informasi dan komunikasi.
(45) 43. 15. Pendidikan seni budaya. 2. -. 2. 16. 2. 1. 3. 17. Bimbingan dan konseling. 2. -. 2. 18. Kerajianan tangan dan kesenian. 1. -. 1. 53. 11. 64. Bahasa asing lain. Jumlah Sumber Data. : Tata Usaha SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang tahun 2014. 6. Keadaan siswa kelas IPA SMA Neg. 1 anggeraja kab. Enrekang Tabel 5 Keadaan siswa kelas IPA NO. guru dan siswa. Jumlah Laki- laki. Perempuan. total. 1.. XI IPA 1. 9 orang. 20 orang. 29 orang. 2.. XI IPA 2. 6 orang. 21 orang. 27 orang. 3.. XI IPA 3. 6 orang. 21 orang. 27 orang. 4.. XI IPA 4. 6 orang. 22 orang. 28 orang. 5 orang. 24orang. 29orang. 5.. XI IPA 5 Jumlah. 32 0rang. 108 orang. 140 orang. Sumber data: tata usaha SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang tahun 2014 7. Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan Sarana dan prasarana SMP Negeri 7 Alla terdiri dari Gedung ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah, WC, ruang.
(46) 44. perpustakaan, lapangan upacara, lapangan olah raga,dan ruangan lab IPA. keadaan sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :. No 01 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.. Tabel 6 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Anggeraja Kab. Enrekang Jenis Jumlah Kondi Kondisi Kategori Prasarana Ruangan si Baik Rusak Kerusakan 02 Ruang Kelas R. Kepsek R. Wakil Kepsek R. Guru R. Tata Usaha R. Tamu Perpustakaan Lab. IPA R. Keterampilan Multimedia Lab. Fisika Lab. Biologi Lab. Komputer Lab. Kimia R. Serba Guna/ aula Gudang Dapur Kamar mandi/WC BK UKS OSIS. 03 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 04 -. 05 3 -. 06 -. 07 -. 08 -. 1 1 3. -. 1. -. -. -. 1 1 1. -. -. -. -. -. 21. 22 Ruang tata 1 usaha Sumber data : Kantor tata usah SMA Negeri 1 Anggeraja Kab. Enrekang tahun 2014. -.
(47) 45. B. HASIL PENELITIAN 1. Strategi Pembelajaran PAI Siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru pendidikan agama islam tentang strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi yang digunakan guru disesuaikan dengan materinya sebagai contoh, pada saat meteri penyelenggeraan jenazah guru menggunakan cara demonstrasi dan metode ceramah. Mertode yang sering diguakan guru adalah metode ceramah, itulah yang membuat siswa menjadi fakum dan bosan mengikuti pelajaran PAI. Sehingga guru mengalami kendala pada setiap pembelajaran PAI, sikap siswa yang sering acuh, ribut, dan kadang tidak hadir mengikiti pelajaran,. akibatnya. guru terkadang. merasa terganggu dan kesulitan. menanganinya, yang berakibat menurunnya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dapat di gambarkan pada table berikut: Table 7: Presentase Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA2 Pra Siklus No. Siklus. 1.. Pra siklus. Jumlah ketuntasan Tuntas (siswa) 10. Persentase Belum (%) tuntas 37,03 17. Persentase (%) 62,96. Dari tabel diatas dapat dihitung presentase ketuntasan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:.
(48) 46. Tuntas (%)=. 100 =. Belum Tuntas (%)=. 100 = 37,03. 100 =. 100 = 62,96. Dari presentase diatas yang kita lihat bahwa hasil belajar atau prestasi belajar yang capai siswa masih sangat jauh dari harapan. Strategi pembelajaran merupakan penunjang pokok dalam hasil belajar siswa. Pada sebagian guru Strategi pembelajaran digunakan dalam pembelajaran PAI yakni strategi pembelajara CTL(Contextual Teaching and Learnig), yang hampir sejalan dengan penggunaan strategi PQ4R yang menekatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajran. Namun pada sebagian guru hanya menggunakan metode ceramah yang sama sekali tidak dapat mengaktifkan siswa . Strategi pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R tidak pernah digunakan dalam dalam pembelajaran PAI di sma Neg.1 Anggeraja. Peneliti dalam hal ini ingin menguji apakah dalam menggunakan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg. 1 Anggeraja pada umumnya dan siswa kelas XI IPA2 pada khususnya. 2. Penerapan Strategi Pembelajan Preview, Question,Read, Reflect,Recite, dan Review (pq4r) Siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab.Enrekang Sebelum melakukan penelitaian tindakan kelas, peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran PAI kelas XI IPA2. Guru memberi.
(49) 47. kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian bersama guru. Peneliti berkedudukan sebagai observer ( pengamat) untuk mengamati guru dalam menerapakan strategi pemnelajan PQ4R yang telah ditentukan dari awal, guru tetap menjadi sumber belajar siswa dalam kelas. Pengamat mengamati guru. dalam. penerapan. strategi. pembelajaran. PQ4R. pada. proses. pembelajara PAI. Peneliti mengamati kondisi siswa sebelum dilakukan penelitiian tindakan kelas serta membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman melaksankan pembelajaran. Proses pembelajaran pada siklus 1 dimulai dengan menyampaikan tujuan. pembelajaran. kepada. siswa. dan. gambaran. materi. tentang. penyelenggaran jenazah. Guru menerangkan materi hanya garis besarnya saja kemudian pengamat membagikan materi bacaan kepada siswa. Kemudian pengamat menjelaskan langkah- langkah penerapan strategi pembelajaran PQ4R yang akan diterpakan dalam proses belajar tersebut. Awalnya siswa merasa bingung dengan langkah- langkah yang akan diterapkan pada penerapan strategi pembelajaran PQ4R tersebut, namun dengan pengarahan dari guru dan pengamat maka siswa yang pandai dapat segera melakukan apa yang diinstruksikan guru dan pengamat. Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam penerapan strategi pembelajaran PQ4R, dapat dilihat pada table berikut.
(50) 48. Tabel 8 Langakah- langkah penerapan strategi pembelajaran PQ4R Langkah-langkah. Tingkah laku guru. Langkah 1. a. Memberikan. Aktivitas siswa bahan. bahan Membaca selintas dengan cepat. bacaan kepda siswa untuk untuk menentukan idepokok / Preview. dibaca. tujuan pembelajaran yang akan. b. Mengimpormasikan siswa. kepada di capai. bagaiman. amenentukan ide pokok dan tujuan. pembelajaran. yang. akan dicapai. Langkah 2 Question. a. Mengimpormasikan. kepada a. Memperhatikan. siswa agar memperhatikan makana bacaan. b. Memberika siswa. guru b. Memnjwab pertanyaan yang. tugas. untuk. penjelasan. kepada. telah dibuatnya.. membuat. pertanyaan dari ide pokok yang. ditentukan. dengan. menggunkan kata-kata apa, mengapa,. siapa,. dan. bagaimana. Langkah 3 Read. Memberikan tugas kepada siswa Membeca secara aktif samabil untuk. membaca. menanggapi. dan memberikan. tanggapan. menjawab terhadap apa yang telah dibaca. pertanyaan yang telah disusun dan menjawab pertanyaan yang sebelumnya.. telah dibauatnya..
(51) 49. Langkah 4. Meminta siswa membuat inti sari Bukan sekadar menghafal atau dari. Reflect. keseluruhan. materi mengingat. pembelajran ahri ini. pelajaran. memcobacah. tetapi. memecahkan. masalah dari informasi yang telah. diberikan. dengan. oleh. guru. pengetahuan. yang. telah diketahui melalui bacaan. Langkah 5. Meminta siswa untuk membuat a. Menanyakan dan menjawab inti sari. Recite. pertanyaan- pertanyaan b. melihat catatan intisari yang telah dibuat sebelumnya c. membuat. intis\. sari. dari. keseluruhan pembahasan Langkah 6. a. Menugaskan siswa membaca a. membaca intisari yang dibuatnya dari. Review. b. meminta. siswa. d. kembali. bahan. bacaan jika masih belum yakin membaca. kembali bahan bacaan, jika. akan jawaban ynag yang telah dibuatnya.. masih belum yakin dengan jawabannya. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa setelah penerapan. yang. buatnya. rincaian ide pokok yang ada b. memnaca dalam benaknya.. intisari. strategi belajar PQ4R dalam. proses pembelajaran. PAI.. Selanjutnya peneliti mengadakan tes formatif yang bertujuan untuk memberi umpan balik. Selain itu, tes tersebut digunakan untuk melihat ketuntasan.
(52) 50. hasil belajar siswa dalam pelajaran yang merupakan indicator keberasilan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yang dilakukan oleh peneliti. Ketuntasan siklus 1 dapat dilihat sebagi berikut:. No 1.. Table 9 Hasil Belajar PAI kelas XI IPA3 Siklus 1 Jumlah ketuntasan Siklus Tuntas Persentase Belum (siswa) (%) tuntas Siklus 1 12 44,44 15. Persentase (%) 55,55. Dari tabel diatas dapat dihitung presentase ketuntasan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Tuntas (%)=. 100 =. Belum Tuntas (%)=. 100 = 44,44. 100 =. Dari presentase tersebut. 100 = 55,55. dapat disimpulkan bahwa sudah ada. peningkatan dari hasil belajar siswa namun, hasil penelitian pada siklus 1, belum tercapai karena masih presentase belum mencukupi dan banyak siswa yang masih bingung dengan strategi yang digunakan serta banyak siswa yang acuh tak acuh dengan pelajaran. Berdasarkan. pengamatan yang. dilakukan peneliti terhadap guru selama proses pembelajaran pada siklus 1 ini antara lain:pengelolaan kelas sudah cukup baik, penggunaan. media. harus lebih kreatif, serta penggunaan waktu perluh lebih efisien. Penerapan stategi belajar PQ4R dapat lebih baik oleh peneliti bekerja sama dengan guru sehingga diharapkan kondisi kelas menjadi kondusiif..
(53) 51. Memasuki siklus 2 diharap performa guru dan peneliti akan meningkat.Belum tercapainya hasil belajar siswa pada siklus 1 dikarenakan strategi belajar PQ4R yang diterapkan cenderung baru sehingga terdapat kelemahan sebagai berikut : a. Kesiapan siswa yang kurang maksimal karena biasanya pelajaran berlangsung. pasif. sedangkan. sekarang. harus. menekankan. keaktifan siswa. b. Kebiasaan siswa yang malas membaca sehingga berakibat siwa kaget dan bingung dalam menyusun dan menjawab pertanyaan. c. Siswa kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Penerapan strategi pembelajaran PQ4R pada siklus 1 ini sudah dapat menaikkan prestasi belajar siswa dalam belajar PAI siswa SMA neg. 1 anggeraja, dimana kita lihat bahwa pada pra siklus presentase ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 37,03 % dan pada siklus 1 pada saat penerapan strategi pembelajaran PQ4R keteuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai 44,44%, sudah ada peningkatan namun peneliti akan melanjutkan ketahap selanjutnya yakni ke siklus 2 untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan strategi pembelajaran PQ4R dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebab pada siklus 1 ini belum bisa dikatakan sangat berpenagruh karena strategi PQ4R ini merupakan strategi baru bagi mereka,banyak siswa yang masih kebingungan dengan strategi tersebut, akibatnya banyak siswa yang tidak siap mengikuti pelajaran..
(54) 52. 3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) Terhadap Peningkatan Prestasi belajar PAI siswa siswa SMA Neg. 1 Anggeraja Kab. Enrekang Penelitian pada siklus 2 diawali dengan penyusunan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman. Proses pembelajaran diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan dipelajari. Sebelumnya guru memberi pujian terhadap hasil tes formatif sebelumnya, hal ini agar memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Kemudian guru dibantu observer membagikan handout bahan bacaan sesuai materi yang akan disampaikan. Untuk pembelajaran siklus 2 ini,siswa sudah mulai mengerti langkahlangkah strategi belajar PQ4R sehingga guru tidak perlu lagi memberi pengarahan. Peneliti bertindak sebagai observer dan membantu guru dalam proses kelancaran persiapan pembelajaran. Kegiatan siswa pada tahap preview, question,dan read berlangsung baik dan lancar. Kondisi kelas lebih tenang sehingga mendukung proses pembelajaran. Kegiatan siswa pada tahap reflect dapat berjalan sesuai harapan. Guru. menerangkan materi dengan baik serta siswa disuruh. mencermati materi yang ada dalam bahan bacaan unuk lebih paham Selanjutnya pada tahap recite, siswa mengajukan pertanyaan dengan bobot pertanyaan yang meningkat serta siswa sudah berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru tanpa malu lagi, dengan kata lain siswa diharapkan akan mampu memahami materi lebih dalam..
(55) 53. Untuk tahap review, siswa sudah berani untuk menyampaikan intisari atau ringkasan dari materi yang mereka pelajari. Pada akhir pembelajaran, kembali guru dan observer mengadakan tes formatif berupa 20 soal pilihan ganda. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan proses pembelajaran dan adakah peningkatan lebih baik dari siklus 1. Hasil tes pada siklus 2 ini yaitu : nilai tertinggi adalah 95, nilai terendah 72, tingkat ketuntasan 81,48 %. Dengan hasil ini mengindikasikan bahwa penelitian tindakan kelas siklus 2 telah berhasil memenuhi target indikator keberhasilan ketuntasan siswa, sehingga penerapan strategi pembelajaran pq4r dapat dikatakan bahwa sangat mempengruhi dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMA Neg 1 Anggeraja Kab. Enrekang Untuk memperjelas data hasil tes formatif ( ketuntasan) siklus 2, perhatikan table berikut : Table 10 Hasil belajar PAI kelas XI IPA2 siklus 2 No. Siklus. 1.. Siklus 2. Jumlah ketuntasan Tuntas (siswa) 22. Persentase (%) 81,48. Belum tuntas 5. Persentase (%) 18,51. Dari tabel diatas dapat dihitung presentase ketuntasan dengan menggun akan rumus sebagai berikut: Tuntas (%)=. 100 =. Belum Tuntas (%)=. 100=81,48. 100 =. 100=18,51.
(56) 54. Berdasarkan presentase pada hasil belajar siswa pada siklus 2 ini dapat diambil kesimpilan bahwa penerapan strategi pembelajaran dapat berpengaruh pada peningkatkan prestasi belajar siswa, yang dapat ditandai dengan makin meningkatnya hasil belajar siswa,dimana pada pra siklus ketuntasan siswa hanya sekitar 37,03 %, pada siklus 1 sekitar 44,44%, dan pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa hampir sempurna yakni 81,48 %. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) juga dapat dibuktikan dengan adanya respon positif dari siswa terhadap kuisioner (angket) yang dibagikan pada siswa di akhir penelitian, yang dapat dilihat pada tabulasi- tabulasi angket berikut: Table 11 Siswa yang menyukai strategi pembelajaran yang diterapkan guru PAI No. 1. 2. 3.. Alternatif Jawaban. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.1. Frekuensi. Persentase. 4 23 27. 14,81 % 85,18 % 99,99%. Dari tabulasi angket dapat diketahui bahwa siswa yang menyukai strategi pembelajaran yang telah diterapkan guru selama ini sebanyak 4 siswa (14,81%), dan yang menyatakan tidak sebanyak 0 siswa (0%), dan yang menyatakan kadang- kadang sebanyak 23 siswa (85,18%). Sehingga.
(57) 55. peneliti mengambil kesimpulan bahwa siswa terkadang siswa tidak senang dengan strategi pembelajaram yang digunakan guru. Table 12 Stretegi Pembelajaran yang diterapkan guru dapat mengaktifkan siswa dalam kelas No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1. 2. 3.. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no. 2. 25 2 27. 92,59% 7,40% 99,99%. Dari table diatas dapat diketahui bahwa respon menjawab “ya” sebanyak 0 siswa, “tidak” sebanyak 2 siswa (7,40%), dan yang menjawab “kadang- kadang” sebanyak 25 siswa (92,59%). Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran belum mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Table 13 Adanya Kekurangan Stretegi Pembelajaran yang diterapkan Guru No.. Alternatif Jawaban. Frekuensi. Persentase. 22 5 27. 81,48% 18,51% 99,99%. 1. 2. 3.. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.3. Dari tabulasi angket diatas dapat diketahui bahwa respon yang menyatakan “ya’’ sebanyak 22 siswa (81,48%), “tidak” sebanyak 5 (18,51%) siswa. dan. “kadang-kadang”. sebanyak. 0. siswa.. Sehingga. peneliti.
(58) 56. berkesimpuan bahwa strategi yang digunakan guru selama ini memiliki kekurangan. Table 14 strategi pembelajaran yang digunakan guru perlu diganti No.. Alternatif Jawaban. Frekuensi. Persentase. 21 6 27. 77,77% 22,22% 99,99%. 1. 2. 3.. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.4. Dari tabulasi angket diatas respon yang menjawab “ya” sebanyak 21 siswa(77,77%), “tidak” sebanyak 6 siswa (22,22%) dan yang menjawab “kadang- kadang” sebanyak 0 siswa. Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan guru selama ini perlu diganti, berdasarkan jawaban dari responden. Table 15 strategi pembelajaran PQ4R cocok digunakan dalam proses pembelajaran No. 1. 2. 3.. Alternatif Jawaban. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no. 5. Frekuensi. Persentase. 19 7 1 27. 70,37% 25,92% 3,70% 99,99%. Dari tabulasi angket diatas jawaban responden yang menyatakan “ya” sebanyak 19 siswa(70,37%), “tidak” sebanyak 1 siswa (3,70%), dan yang menyatakan “kadang- kadang” sebanyak 7 siswa(25,92%). Dari.
(59) 57. jawaban responden maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran PQ4R cocok digunakan pada proses pembelajaran PAI siswa sma 1 anggeraja khususnya kelas XI IPA2. Table 16 Strategi Pembelajaran PQ4R Mengaktifkan Siswa dalam Pembelajaran No.. Alternatif Jawaban. Frekuensi. Persentase. 25 2. 92,59% 7,40% 99,99%. 1. 2. 3.. Ya Kadang –kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.6. 27. Dari tabulasi angket diatas penulis mendapat jawaban bahwa yang menjawab ”ya” sebanyak 25 siswa (92,59%), “tidak” sebanyak 0 siswa, dan “kadang- kadang” sebanyak 2 siswa (7,40%), sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat mengaktifkan siswa dalam PBM, in sejalan dengan adanya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran pada saat proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Table 17 Strategi Pembelajaran PQ4R membantu Siswa dalam Pembelajaran No. 1. 2. 3.. Alternatif Jawaban. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.7. Frekuensi. Persentase. 19 8 27. 70,37% 29,62% 99,99%.
(60) 58. Dari tabulasi angket diatas penulis mendapat jawaban bahwa yang menjawab ”ya” sebanyak 19 siswa(70,37%), “tidak” sebanyak 0 siswa, dan “kadang- kadang” sebanyak 8 siswa (29,62%), sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat membantu. siswa dalam proses pembelajaran. Ini sejalan dengan makin. aktifnya siswa pada saat pembelajaran berlangsung, suasana kelas yang lebih kondusif karena siswa lebih perhatian pada pelajarannya. Table 18 Strategi Pembelajaran PQ4R meningkatkan prestasi belajar siswa No.. Alternatif Jawaban. 1. 2. 3.. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.8. Frekuensi. Persentase. 25 2 27. 92,59% 7,40% 99,99%. Dari tabulasi angket diatas penulis mendapat jawaban bahwa yang menjawab ”ya” sebanyak 25 siswa (92,59%), “tidak” sebanyak 2 siswa (7,40) dan “kadang- kadang” sebanyak 0 siswa , sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, in sejalan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
(61) 59. Table 19 Strategi Pembelajaran PQ4R perlu digunakan dalam proses pembelajaran PAI siswa SMA Neg. 1 anggeraja kab. enrekang No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1. 2. 3.. Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah Tabulasi angket no.9. 27 27. 100% 100%. Dari tabulasi angket diatas penulis mendapat jawaban bahwa yang menjawab ”ya” sebanyak 27 siswa (100%), “tidak” sebanyak 0 siswa dan “kadang- kadang” sebanyak 0 siswa , sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan perlu digunakan pada belajar PAI siswa SMA Neg 1 Anggeraja. Dari seluruh rangkaian disimpulkan. bahwa. penerapan. siklus dan strategi. tabulasi angket diatas dapat pembelajaran. PQ4R. sangat. berpengarauh pada peningkatan prestasi belajar siswa karena dalam penerapan strategi pembelajaran PQ4R sangat menunjang kinerja guru dalam proses belajar mengajar (PBM). Guru didalam penerapan strategi ini harus memiliki kreatifitas tinggi dalam penyampaian meteri untuk membengkitkan semangat belajar siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak lagi canggung untuk unjuk diri mengembangkan potensi dirinya di dalam kelas. Karena. dalam. penerapan strategi pembelajaran ini, tugas pokok siswa memiliki kreativitas tinggi atau kemampuan dalam. membaca dan menelaah sehingga siswa.
Dokumen terkait
Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes termasuk dalam kategori (0,600- 0,800), maka instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas yang sedang. Dengan demikian
 Seksi Pengelolaan data, Kemitraan jasa titipan & Interoperabilitas.  Seksi Tata kelola e-Gov (Topologi
Berikut Jadwal Final French Open 2017.. kami mungkin bodoh tapi punya hati. kami memilih dengan hati yang tulus. para kontestan pemilu dan calon pemimpin atau/dan pemimpin sering
Dengan demikian pelelangan ini dinyatakan "gagal" dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan
konsep. ♦ Mahasiswa dapat menganalisa hasil perancangan data
 Teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,
Hay que decir que España ha consagrado esfuerzos para combatir los estereotipos sexistas en la legislación: la Ley Orgánica de 2007 para la igualdad efectiva entre
materi pembelajaran dirasa kurang optimal tanpa adanya timbal balik dari siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini akan berakibat pada kurang