• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Judul

Nama Nim

Program Studi Jurusan

VMlPA UNJMED Oek:lQ

Tanggal Lulus

: "Pengarub Model Pembelajaran KooperatifTipe TGT (Teams-Games-Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pasa Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di Kelas VD Semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013

: Fera Adety~

: 081244210012 : Fisika

: Pendidikan Fisika

Menyetujui :

Drs. Sehat Simatupang, M.Si NlP. 19581230 198103 1 003

Mengetahui :

Jurusan Fisika Ketua

NIP. 19640321199003 2 001

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Zat dan Wujudnya kelas VII Di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak

awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dra. Betty M. Turnip, M.Pd, Drs. Khairul

(3)

dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang dan kakak tersayang Hendri Susanto, Sunardi, Hendrian Chairudin, Mutia Sari, dan Ayu Handayani SE. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2008 khususnya kelas Dik A atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik. Spesial buat sahabat yang terkasih BANDIDAZ (Gongna sari pardede, Mustika, Lia Afriyanti Nst, Febrina Wati, Thiarma D.K.D Harahap. Aplia Lolita Sari, Annisa dan (penulis)) yang selalu setia dalam suka dan dukacita selama masa perkuliahan dan juga teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini saya persembahkan unutk orangtua tersayang.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan

memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP N 1 PERCUT SEI TUAN

T.P. 20012/2013

FERA ADETYA (NIM 081244210012)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan strategi Mind Mapping terhadap hasil belajar fisika materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 7 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik simple random sampling, yaitu Kelas VII6 dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan strategi Mind Mapping dan kelas VII5 dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 33,16 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 33,00. Selanjutnya setelah diberikan pembelajaran terjadi peningkatan hasil belajar dimana rata-rata nilai postes kelas eksperimen sebesar 76,83 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 69,00. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak untuk melihat perbedaan nilai postes kedua kelompok sampel. Hasil pengujian hipotesis satu pihak untuk rata-rata nilai postes siswa kedua kelompok sampel diperoleh harga Sig t < α, yaitu 0,009 < 0,05 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 78. Hal ini berarti Ha yang menyatakan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol, berarti ada perbedaan akibat pengaruh model Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan diertai pembuatan Mind Mapping terhadap hasil belajar fisika materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan dapat diterima.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajaran 8

2.1.3. Aktivitas Belajaran 8

2.1.4. Pengertian Pembelajaran Kooperati 9

2.1.4.1. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 14 2.1.4.4. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16 2.1.4.5. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 17

2.1.4.6. Mind Mapping 20

2.1.4.6.1. Strategi Mind Mapping 21

2.1.5. Model Pembelajaran Konvensional 22

2.1.6. Materi Pembelajaran 24

2.1.6.1. Zat Dan Wujudnya 24

2.1.6.2. Sifat dan Susunan Partikel Berbagai Wujud Zat 24

2.1.6.2.1. Zat Padat 24

2.1.6.2.2. Zat Cair 25

2.1.6.2.3. Zat Gas 26

2.1.6.3. Perubahan Wujud Zat 26

2.1.6.4. Gaya Antar Partikel 28

2.1.6.5. Massa Jenis 30

2.2. Kerangka Konseptual 31

(6)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.2.1. Populasi Penelitian 33

3.2.2. Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.4.1. Jenis Penelitian 33

3.4.2. Desain Penelitian 34

3.5. Prosedur Penelitian 34

3.6. Teknik Pengumpulan Data 35

3.6.1 Instrumen Tes Hasil Belajar 35

3.7. Lembar Observasi 39

3.8. Teknik Analisa Data 40

3.8.1. Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan 40

3.8.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 41

3.8.3. Uji Normalitas 41

3.8.4. Uji Homogenitas 42

3.8.5. Uji Hipotesis 42

3.9. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Data Hasil Penelitian 46

4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kels Eksperimen 46

4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 49

4.1.4 Analisis Data Penelitian 51

4.1.4.1. Uji Normalitas Data 51

4.1.4.2. Pengujian Homogenitas Data 52

4.1.4.3. Pengujian Hipotesis Data 52

4.1.5. Hasil Aktifitas Belajar Siswa 54

4.2. Pembahasan 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58

5.1 Kesimpulan 58

5.2 Saran 58

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Enam Langkah Utama (Sintaks) Dalam Pembelajaran Kooperatif 12 Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16

Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok 20

Tabel 2.4 Massa Jenis Beberapa Bahan 31

Tabel 3.1. Two Groub Pretes-postest Design 34 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Materi Pokok Zat dan Wujudnya 35 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 39

Tabel 3.4 Kriteria dan presentase nilai 40

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar 41

Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Siswa Secara Individu 45 Tabel 4.1. Data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas control 46

Tabel 4.2 Hasil Pretes Siswa Eksperimen 47

Tabel 4.3. Hasil Postes Siswa Eksperimen 48

Tabel 4.4. Hasil Pretes Siswa Kelas Kontrol 49 Tabel 4.5. Hasil Postes Siswa Kelas Kontrol 50

Tabel 4.6. Ringkasan Uji Normalitas 51

Tabel 4.7 Ringkasan Uji Homogenitas 52

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Tournament 18

Gambar 2.2 Letak Partikel Zat Padat Yang Tersusun Teratur 24

Gambar 2.3 Contoh Benda Zat Padat 25

Gambar 2.4 Partikel-partikel Zat Cair Yang Tersusun Tidak Teratur 25

Gambar 2.5 Contoh Benda Zat Cair 25

Gambar 2.6 Partikel-partikel Dalam Gas Dapat Bergerak Dengan Bebas 26

Gambar 2.7 Contoh Benda Zat Gas 26

Gambar 2.8 Diagram Perubahan Wujud Zat 27 Gambar 3.1 Miniskus Cekung dan Miniskus Cembung 29

Gambar 3.2 Gejala Kapilaritas 29

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Kelas Eksperimen) 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Kelas Kontrol) 77

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 91

Lampiran 4 Tabel Spesipikasi Tes Hasil Belajar 96

Lampiran 5 Test Hasil Belajar 107

Lampiran 6 Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 112 Lampiran 7 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 113 Lampiran 8 Tabel Realibilitas Soal Instrumen 114

Lampiran 9 Tingkat Kesukaran 115

Lampiran 10 Tabel Daya Pembeda Instrumen 117

Lampiran 11 Perhitungan Validitas dan Realibilitas 120 Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Pembeda

Instrumen 122

Lampiran 13 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 123

Lampiran 14 Tabulasi Aktivitas 125

Lampiran 15 Rekap Nilai Aktivitas Siswa 134

Lampiran 16 Tabulasi Pretes Kelas Eksperimen 137 Lampiran 17 Tabulasi Postes Kelas Eksperimen 139

Lampiran 18 Tabulasi Pretes Kelas Kontrol 141

Lampiran 19 Tabulasi Postes Kelas Kontrol 143

Lampiran 20 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 145

Lampiran 21 Rekap Nilai Siswa 147

Lampiran 22 Hasil Pengujian Deskripsi Data 149

Lampiran 23 Uji Normalitas 154

Lampiran 24 Uji Homogenitas 156

Lampiran 25 Uji Hipotesis 159

Lampiran 26 Karti Soal Tournament 162

Lampiran 27 Angket Siswa 167

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para guru disamping

menguasai bahan atau materi pelajaran perlu juga mengetahui bagaimana cara materi itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik siswa yang menerima materi pelajaran tersebut, namun kenyataannya Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah Dan menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/ diakses 02 april 2012

Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa mungkin disebabkan karena guru selalu menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa dan menyebabkan kegagalan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Selain itu, juga disebabkan berbagai hal termasuk didalamnya faktor yang terdapat didalam diri siswa seperti sikap siswa terhadap fisika, dimana siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika lebih sulit, sehingga siswa lebih dahulu merasa bosan dan malas sebelum mempelajarinya. Ini dapat diketahui dari hasil observasi yang dilakukan di SMP N 1 Percut Sei Tuan

dengan memberikan angket kepada 38 siswa, sebanyak 50% (19 orang) siswa menganggap fisika itu adalah pelajaran yang biasa saja dan sebanyak 23,7%

(11)

2

pelajaran biasa saja turut mempengaruhi rendahnya pencapaian hasil belajar siwa itu sendiri. Ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan Bapak Jumangin S.Pd guru fisika di SMP N 1 Percut Sei Tuandiketahui nilai rata-rata ulangan semester fisika masih jauh dari yang diharapkan, jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain, nilai fisika yang diperoleh siswa lebih rendah.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

tersebut, antara lain dari pihak pengajar, pihak siswa, sarana dan prasarana serta lingkungan. Dari pihak pengajar salah satu diantaranya adalah cara guru yang cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional, model ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif, padahal sebenarnya siswa yang mendominasi (lebih aktif) dan guru hanya sebagai fasilitator.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dapat mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan, maka untuk meningkatan hasil belajar pada siswa itu tidak terlepas dari peran guru sebagai motivator. Sanjaya (2008: 29) menyatakan “guru sebagai motivator harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal”. Oleh karena itu, guru sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dalam kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar dalam kelas dapat dilihat dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam tim adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) disertai dengan membuat Mind Mapping. Mind

Mapping adalah alat yang membantu otak berpikir secara kreatif, efektif, dan

teratur dalam membuat catatan. Mind Mapping dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan mudah. Dalam model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) disertai dengan membuat Mind Mapping, siswa terlibat

(12)

3

dituangkan dalam bentuk Mind Mapping yang dikreasikan oleh siswa, sehingga ide/gagasan tersebut dapat diingat siswa. Selain itu, siswa didorong untuk memiliki kreativitas dalam mendesain Mind Mapping sesuai imajinasinya, sehingga siswa terpacu untuk belajar lebih baik lagi.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) pernah diteliti oleh Giri (2008) juga menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Teams Games Tournaments) pada materi pokok Gaya dan Percepatan dan memperoleh peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 5,11, dan peningkatan hasil belajar dari siklus II ke siklus III sebesar 5,88. Kelemahan dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu sehingga penerapan pembelajaran kooperatif ini tidak maksimal hal ini disebabkan karena kurangnya perencanaan yang efektif.Hal yang perlu diperbaiki ataupun yang perlu ditambahkan adalah Peneliti menginformasikan langkah-langkah model pembelajaran koopertaif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan membuat mind mapping

terlebih dahulu kepada siswa pada pertemuan ke I. Agar siswa mengetahui apa yang harus dilakukan saat berdiskusi dengan teman satu kelompoknya, Peneliti akan menggunakan media gambar sesuai dengan materi yang diajarkan saat menjelaskan kepada siswa. Sehingga siswa lebih semangat dan bermotivasi untuk belajar fisika, Memberitahukan terlebih dahulu batas waktu dalam mengerjakan tugas kepada siswa, dengan cara memberi waktu pada tiap soal sehingga siswa dapat mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjawab satu pertanyaan. Hal ini akan membuat siswa lebih semangat dan terrmotivasi untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru.

Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan

(13)

4

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika. 2. Kurang mendukungnya fasilitas sekolah

3. Pembelajaran berpusat pada guru sebagai sumber utama pengetahuan.

4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. 5. Minimnya alat di laboraturium.

6. Kurang mendukungnya lingkungan sekolah 7. Model pembelajaran kurang bervariasi

8. Guru yang tidak pernah mengunakan media pembelajaran.

1.3.Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

2. Materi pokok yang diteliti hanya pada materi Zat dan Wujudnya.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Percut Sei Tuan kelas VII Semester Idengan menggunakan dua kelas.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT(Teams Games Tournament) disertai dengan

(14)

5

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan?

3. Bagaimana aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping Pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas

VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan?

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan?

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan

pembuatan mind mapping pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan.

(15)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Sabagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model koperatif tipe TGT pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII Semester I di SMP N 1 Percut Sei Tuan

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran di SMP

(16)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan Mind Mapping pada materi pokok Zat dan Wujudnya dari 40 siswa dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal individual adalah 36 siswa berkategori tuntas dan 4 siswa berkategori tidak tuntas.

2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya dari 40 siswa dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan dengan nilai rata-rata 76,83 berdasarkan kriteria ketuntasan minimal kelas adalah berkategori tuntas.

3. aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping Pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan mengalami peningkatan pada pertemuan I diperoleh 72,98 %, pertemuan ke II diperoleh 81,19 % dan pertemuan III diperoleh 91,19 % dengan kata gori nilai sangat baik (A).

4. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping

pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan dengan Sig t < α, yaitu 0,009 < 0,05 pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan Sig dk = 78.

5.2 Saran

(17)

59

1. Kepada guru, khususnya guru fisika juga diharapkan untuk menggunakan metode, model maupun strategi yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam belajar, mengembangkan kemampuan berpikir logis siswa dan meningkatkan kemampuan berhitung siswa, salah satunya dengan menerapkan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). 2. Bagi peneliti selanjutnya pada saat proses pembelajaran berlangsung

hendaknya lebih memperhatikan sikap siswa di dalam kelas agar tidak terjadi diskusi yang cenderung tidak relevan dengan materi pelajaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya sebelum memulai percobaan sebaiknya terlebih

dahulu menjelaskan prosedur percobaan dengan lebih jelas agar tidak menimbulkan kebisingan dan suasana kelas menjadi kondusif.

(18)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,s., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. Buzan, T.,(2004), Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas, Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung. Kanginan, M, (2007), Fisika SMA Kelas X A, Jakarta : Erlangga. Kasim,M, (2009), Makalah-Masalah-Pendidikan-di-Indonesia,

http://meilanikasim.wordpress.com (accessed 04 April 2012)

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.

Nainggolan, H, (2006), Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Koperatif Tipe TGT Pada Pokok Bahasan Cahaya Di Kelas VII SMP ST. YOSEPH Medan, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.

Rahmat, (2007), Pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments, http://suhadinetwordpress.com (accessed14 Maret 2012)

Sagala, (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta

(19)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Fera adetya di lahirkan di desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 01 November 1990, Ayah bernama Sugianto dan Ibu bernama Sudiantini, merupakan anak ke 3 (Tiga) dari 3 (Tiga) bersaudara. Pada tahun 1996 penulis memasuki pendidikan sekolah dasar di SD No 106815 Medan dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 22 Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada

tahun 2005 peneulis melanjutkan sekolah ke SMA UISU Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2
Tabel Spesipikasi Tes Hasil Belajar Lembar Kerja Siswa Test Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

POLITEKNIK UNIVf, RSITAS NNDAIAS

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

This year seminar officially picked up a theme: Research in Teacher Education: What, How, and Why?as a response to the professionalism demand of English teachers..

Hal ini disebabkan pada Pulau Pramuka jenis lamun yang ditemukan memiliki morfologi tubuh yang lebih besar dan penutupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Kelapa

Telah dilakukan penelitian tentang Indeks Bahaya Seismik Regional (regional seismic disaster index) di Pulau Jawa menggunakan data seismik dari tahun 1900 –

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

[r]

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan