Judul
Nama Nim
Program Studi Jurusan
VMlPA UNJMED Oek:lQ
Tanggal Lulus
: "Pengarub Model Pembelajaran KooperatifTipe TGT (Teams-Games-Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pasa Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di Kelas VD Semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013
: Fera Adety~
: 081244210012 : Fisika
: Pendidikan Fisika
Menyetujui :
Drs. Sehat Simatupang, M.Si NlP. 19581230 198103 1 003
Mengetahui :
Jurusan Fisika Ketua
NIP. 19640321199003 2 001
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Zat dan Wujudnya kelas VII Di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak
awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dra. Betty M. Turnip, M.Pd, Drs. Khairul
dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang dan kakak tersayang Hendri Susanto, Sunardi, Hendrian Chairudin, Mutia Sari, dan Ayu Handayani SE. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2008 khususnya kelas Dik A atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik. Spesial buat sahabat yang terkasih BANDIDAZ (Gongna sari pardede, Mustika, Lia Afriyanti Nst, Febrina Wati, Thiarma D.K.D Harahap. Aplia Lolita Sari, Annisa dan (penulis)) yang selalu setia dalam suka dan dukacita selama masa perkuliahan dan juga teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini saya persembahkan unutk orangtua tersayang.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP N 1 PERCUT SEI TUAN
T.P. 20012/2013
FERA ADETYA (NIM 081244210012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan strategi Mind Mapping terhadap hasil belajar fisika materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 7 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik simple random sampling, yaitu Kelas VII6 dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan strategi Mind Mapping dan kelas VII5 dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 33,16 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 33,00. Selanjutnya setelah diberikan pembelajaran terjadi peningkatan hasil belajar dimana rata-rata nilai postes kelas eksperimen sebesar 76,83 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 69,00. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak untuk melihat perbedaan nilai postes kedua kelompok sampel. Hasil pengujian hipotesis satu pihak untuk rata-rata nilai postes siswa kedua kelompok sampel diperoleh harga Sig t < α, yaitu 0,009 < 0,05 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 78. Hal ini berarti Ha yang menyatakan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol, berarti ada perbedaan akibat pengaruh model Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan diertai pembuatan Mind Mapping terhadap hasil belajar fisika materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan dapat diterima.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajaran 8
2.1.3. Aktivitas Belajaran 8
2.1.4. Pengertian Pembelajaran Kooperati 9
2.1.4.1. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 14 2.1.4.4. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16 2.1.4.5. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 17
2.1.4.6. Mind Mapping 20
2.1.4.6.1. Strategi Mind Mapping 21
2.1.5. Model Pembelajaran Konvensional 22
2.1.6. Materi Pembelajaran 24
2.1.6.1. Zat Dan Wujudnya 24
2.1.6.2. Sifat dan Susunan Partikel Berbagai Wujud Zat 24
2.1.6.2.1. Zat Padat 24
2.1.6.2.2. Zat Cair 25
2.1.6.2.3. Zat Gas 26
2.1.6.3. Perubahan Wujud Zat 26
2.1.6.4. Gaya Antar Partikel 28
2.1.6.5. Massa Jenis 30
2.2. Kerangka Konseptual 31
vii
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.2.1. Populasi Penelitian 33
3.2.2. Sampel Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33
3.4.1. Jenis Penelitian 33
3.4.2. Desain Penelitian 34
3.5. Prosedur Penelitian 34
3.6. Teknik Pengumpulan Data 35
3.6.1 Instrumen Tes Hasil Belajar 35
3.7. Lembar Observasi 39
3.8. Teknik Analisa Data 40
3.8.1. Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan 40
3.8.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 41
3.8.3. Uji Normalitas 41
3.8.4. Uji Homogenitas 42
3.8.5. Uji Hipotesis 42
3.9. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 4.1 Hasil Penelitian 46
4.1.1 Data Hasil Penelitian 46
4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kels Eksperimen 46
4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 49
4.1.4 Analisis Data Penelitian 51
4.1.4.1. Uji Normalitas Data 51
4.1.4.2. Pengujian Homogenitas Data 52
4.1.4.3. Pengujian Hipotesis Data 52
4.1.5. Hasil Aktifitas Belajar Siswa 54
4.2. Pembahasan 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58
5.1 Kesimpulan 58
5.2 Saran 58
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Enam Langkah Utama (Sintaks) Dalam Pembelajaran Kooperatif 12 Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16
Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok 20
Tabel 2.4 Massa Jenis Beberapa Bahan 31
Tabel 3.1. Two Groub Pretes-postest Design 34 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Materi Pokok Zat dan Wujudnya 35 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 39
Tabel 3.4 Kriteria dan presentase nilai 40
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar 41
Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Siswa Secara Individu 45 Tabel 4.1. Data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas control 46
Tabel 4.2 Hasil Pretes Siswa Eksperimen 47
Tabel 4.3. Hasil Postes Siswa Eksperimen 48
Tabel 4.4. Hasil Pretes Siswa Kelas Kontrol 49 Tabel 4.5. Hasil Postes Siswa Kelas Kontrol 50
Tabel 4.6. Ringkasan Uji Normalitas 51
Tabel 4.7 Ringkasan Uji Homogenitas 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Tournament 18
Gambar 2.2 Letak Partikel Zat Padat Yang Tersusun Teratur 24
Gambar 2.3 Contoh Benda Zat Padat 25
Gambar 2.4 Partikel-partikel Zat Cair Yang Tersusun Tidak Teratur 25
Gambar 2.5 Contoh Benda Zat Cair 25
Gambar 2.6 Partikel-partikel Dalam Gas Dapat Bergerak Dengan Bebas 26
Gambar 2.7 Contoh Benda Zat Gas 26
Gambar 2.8 Diagram Perubahan Wujud Zat 27 Gambar 3.1 Miniskus Cekung dan Miniskus Cembung 29
Gambar 3.2 Gejala Kapilaritas 29
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Kelas Eksperimen) 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Kelas Kontrol) 77
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 91
Lampiran 4 Tabel Spesipikasi Tes Hasil Belajar 96
Lampiran 5 Test Hasil Belajar 107
Lampiran 6 Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 112 Lampiran 7 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 113 Lampiran 8 Tabel Realibilitas Soal Instrumen 114
Lampiran 9 Tingkat Kesukaran 115
Lampiran 10 Tabel Daya Pembeda Instrumen 117
Lampiran 11 Perhitungan Validitas dan Realibilitas 120 Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Pembeda
Instrumen 122
Lampiran 13 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 123
Lampiran 14 Tabulasi Aktivitas 125
Lampiran 15 Rekap Nilai Aktivitas Siswa 134
Lampiran 16 Tabulasi Pretes Kelas Eksperimen 137 Lampiran 17 Tabulasi Postes Kelas Eksperimen 139
Lampiran 18 Tabulasi Pretes Kelas Kontrol 141
Lampiran 19 Tabulasi Postes Kelas Kontrol 143
Lampiran 20 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 145
Lampiran 21 Rekap Nilai Siswa 147
Lampiran 22 Hasil Pengujian Deskripsi Data 149
Lampiran 23 Uji Normalitas 154
Lampiran 24 Uji Homogenitas 156
Lampiran 25 Uji Hipotesis 159
Lampiran 26 Karti Soal Tournament 162
Lampiran 27 Angket Siswa 167
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para guru disamping
menguasai bahan atau materi pelajaran perlu juga mengetahui bagaimana cara materi itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik siswa yang menerima materi pelajaran tersebut, namun kenyataannya Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah Dan menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/ diakses 02 april 2012
Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa mungkin disebabkan karena guru selalu menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa dan menyebabkan kegagalan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Selain itu, juga disebabkan berbagai hal termasuk didalamnya faktor yang terdapat didalam diri siswa seperti sikap siswa terhadap fisika, dimana siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika lebih sulit, sehingga siswa lebih dahulu merasa bosan dan malas sebelum mempelajarinya. Ini dapat diketahui dari hasil observasi yang dilakukan di SMP N 1 Percut Sei Tuan
dengan memberikan angket kepada 38 siswa, sebanyak 50% (19 orang) siswa menganggap fisika itu adalah pelajaran yang biasa saja dan sebanyak 23,7%
2
pelajaran biasa saja turut mempengaruhi rendahnya pencapaian hasil belajar siwa itu sendiri. Ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan Bapak Jumangin S.Pd guru fisika di SMP N 1 Percut Sei Tuandiketahui nilai rata-rata ulangan semester fisika masih jauh dari yang diharapkan, jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain, nilai fisika yang diperoleh siswa lebih rendah.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
tersebut, antara lain dari pihak pengajar, pihak siswa, sarana dan prasarana serta lingkungan. Dari pihak pengajar salah satu diantaranya adalah cara guru yang cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional, model ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif, padahal sebenarnya siswa yang mendominasi (lebih aktif) dan guru hanya sebagai fasilitator.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dapat mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan, maka untuk meningkatan hasil belajar pada siswa itu tidak terlepas dari peran guru sebagai motivator. Sanjaya (2008: 29) menyatakan “guru sebagai motivator harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal”. Oleh karena itu, guru sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dalam kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar dalam kelas dapat dilihat dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam tim adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) disertai dengan membuat Mind Mapping. Mind
Mapping adalah alat yang membantu otak berpikir secara kreatif, efektif, dan
teratur dalam membuat catatan. Mind Mapping dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan mudah. Dalam model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) disertai dengan membuat Mind Mapping, siswa terlibat
3
dituangkan dalam bentuk Mind Mapping yang dikreasikan oleh siswa, sehingga ide/gagasan tersebut dapat diingat siswa. Selain itu, siswa didorong untuk memiliki kreativitas dalam mendesain Mind Mapping sesuai imajinasinya, sehingga siswa terpacu untuk belajar lebih baik lagi.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) pernah diteliti oleh Giri (2008) juga menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT (Teams Games Tournaments) pada materi pokok Gaya dan Percepatan dan memperoleh peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 5,11, dan peningkatan hasil belajar dari siklus II ke siklus III sebesar 5,88. Kelemahan dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu sehingga penerapan pembelajaran kooperatif ini tidak maksimal hal ini disebabkan karena kurangnya perencanaan yang efektif.Hal yang perlu diperbaiki ataupun yang perlu ditambahkan adalah Peneliti menginformasikan langkah-langkah model pembelajaran koopertaif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan membuat mind mapping
terlebih dahulu kepada siswa pada pertemuan ke I. Agar siswa mengetahui apa yang harus dilakukan saat berdiskusi dengan teman satu kelompoknya, Peneliti akan menggunakan media gambar sesuai dengan materi yang diajarkan saat menjelaskan kepada siswa. Sehingga siswa lebih semangat dan bermotivasi untuk belajar fisika, Memberitahukan terlebih dahulu batas waktu dalam mengerjakan tugas kepada siswa, dengan cara memberi waktu pada tiap soal sehingga siswa dapat mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjawab satu pertanyaan. Hal ini akan membuat siswa lebih semangat dan terrmotivasi untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru.
Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan
4
1.2.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika. 2. Kurang mendukungnya fasilitas sekolah
3. Pembelajaran berpusat pada guru sebagai sumber utama pengetahuan.
4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. 5. Minimnya alat di laboraturium.
6. Kurang mendukungnya lingkungan sekolah 7. Model pembelajaran kurang bervariasi
8. Guru yang tidak pernah mengunakan media pembelajaran.
1.3.Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
2. Materi pokok yang diteliti hanya pada materi Zat dan Wujudnya.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Percut Sei Tuan kelas VII Semester Idengan menggunakan dua kelas.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT(Teams Games Tournament) disertai dengan
5
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan?
3. Bagaimana aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping Pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas
VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan?
4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan?
1.5.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan
pembuatan mind mapping pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Sabagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model koperatif tipe TGT pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII Semester I di SMP N 1 Percut Sei Tuan
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran di SMP
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan Mind Mapping pada materi pokok Zat dan Wujudnya dari 40 siswa dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal individual adalah 36 siswa berkategori tuntas dan 4 siswa berkategori tidak tuntas.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya dari 40 siswa dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan dengan nilai rata-rata 76,83 berdasarkan kriteria ketuntasan minimal kelas adalah berkategori tuntas.
3. aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping Pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan mengalami peningkatan pada pertemuan I diperoleh 72,98 %, pertemuan ke II diperoleh 81,19 % dan pertemuan III diperoleh 91,19 % dengan kata gori nilai sangat baik (A).
4. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) disertai dengan pembuatan mind mapping
pada materi pokok zat dan wujudnya dikelas VII semester I SMP N 1 Percut Sei Tuan dengan Sig t < α, yaitu 0,009 < 0,05 pada taraf
signifikansi α = 0,05 dan Sig dk = 78.
5.2 Saran
59
1. Kepada guru, khususnya guru fisika juga diharapkan untuk menggunakan metode, model maupun strategi yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam belajar, mengembangkan kemampuan berpikir logis siswa dan meningkatkan kemampuan berhitung siswa, salah satunya dengan menerapkan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). 2. Bagi peneliti selanjutnya pada saat proses pembelajaran berlangsung
hendaknya lebih memperhatikan sikap siswa di dalam kelas agar tidak terjadi diskusi yang cenderung tidak relevan dengan materi pelajaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya sebelum memulai percobaan sebaiknya terlebih
dahulu menjelaskan prosedur percobaan dengan lebih jelas agar tidak menimbulkan kebisingan dan suasana kelas menjadi kondusif.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,s., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. Buzan, T.,(2004), Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung. Kanginan, M, (2007), Fisika SMA Kelas X A, Jakarta : Erlangga. Kasim,M, (2009), Makalah-Masalah-Pendidikan-di-Indonesia,
http://meilanikasim.wordpress.com (accessed 04 April 2012)
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.
Nainggolan, H, (2006), Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Koperatif Tipe TGT Pada Pokok Bahasan Cahaya Di Kelas VII SMP ST. YOSEPH Medan, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.
Rahmat, (2007), Pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments, http://suhadinetwordpress.com (accessed14 Maret 2012)
Sagala, (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Fera adetya di lahirkan di desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 01 November 1990, Ayah bernama Sugianto dan Ibu bernama Sudiantini, merupakan anak ke 3 (Tiga) dari 3 (Tiga) bersaudara. Pada tahun 1996 penulis memasuki pendidikan sekolah dasar di SD No 106815 Medan dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 22 Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005 peneulis melanjutkan sekolah ke SMA UISU Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika