• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PANGARIBUAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PANGARIBUAN T.P. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU

PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BUNYI

DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PANGARIBUAN T.P 2012/2013

Oleh:

Lammindo Pakpahan NIM 409121049

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU

PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BUNYI

DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PANGARIBUAN T.P 2012/2013

Lammindo Pakpahan (409121049) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw berbantu peta

konsep dengan Model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Bunyi Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II di SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P.2012/2013 yang berjumlah 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, terdiri dari dua kelas yaitu kelas

VIII-1 sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol yang

menerapkan model pembelajaran konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 64 siswa dengan masing – masing kelas berjumlah 32 siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terdiri dari empat option jawaban (a,b,c,d).

Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 37,97 dengan standar deviasi 12,56 dan pada kelas kontrol sebesar 35,94 dengan standar deviasi 12,79. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thit = 0,65. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttab = 1,99 (

hitung

t < ttabel) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan kemampuan

awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Untuk postes diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 71,41 dengan standar deviasi 11,30 dan pada kelas kontrol sebesar 63,91 dengan standar deviasi 8,52. Penelitian ini juga memperhatikan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan observasi di kelas eksperimen diperoleh bahwa aktivitas siswa meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Rata-rata aktivitas pertemuan pertama adalah 57,03%, pertemuan kedua 68,13%, dan pertemuan ketiga 76,09% dan di kelas kontrol diperoleh rata-rata aktivitas pertemuan pertama adalah 52,50%, pertemuan kedua 58,28%, dan pertemuan ketiga 68,59%. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung=

2,99. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel= 1,99 (thitung > ttabel) yang berarti

Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Peta Konsep Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P 2012/2013 ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan pada Bapak Prof. Dr. M Bangun Harahap, M.S, Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, dan Drs. Rappel Situmorang, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Ucapan terimakasih disampaikan juga kepada Bapak Bolongsu Pakpahan, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Bapak G. Purba sebagai wakil kepala sekolah serta Bapak Guru Fisika SMP Negeri 4 Pangaribuan yang telah banyak membantu selama penelitian dilaksanakan.

(5)

v

UNIMED. Semoga suatu saat penulis dapat membahagiakan Bapak dan Mamak, terimakasih penulis ucapkan kepada Abang (Momos Pakpahan dan keluarga), dan Adik- Adik Tersayang (Manariur Pakpahan, Manginte Pakpahan dan Diana Pakpahan) yang telah memberikan semangat kepada penulis.

Ucapan terimakasih khusus kepada teman–teman Fisika Dik B 2009 telah bersama–bersama menjalankan perkuliahan yang tidak dapat disebutkan satu per satu terimakasih untuk kebersamaannya selama ini. Terkhusus kepada Maria Firma Ginting, Tetty Ompusunggu, Bellina Siburian, Masnur Marpaung, Erni Melina Samosir dan juga teristimewa kepada sahabat penulis Rano Karno Gultom yang telah bersama melewati banyak suka dan duka dalam perkuliahan, sukses untuk kita semua ya woi. Kepada teman-teman kos penulis Kak Desma, Kak Ance, Aprie, dan Iyong kalian memang sumber inspirasi dan penghilang stress terampuh.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Landasan Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 9

2.1.4. Model Pembelajaran Konvensional 10

2.1.5. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 11

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 11

(7)

vii

2.1.5.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 15

2.1.5.3.1. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw 17

2.1.6. Peta Konsep 17

2.1.6.1. Ciri-ciri Peta Konsep 18

2.1.6.2. Cara Membuat Peta Konsep 20

2.1.6.3. Manfaat Peta Konsep 20

2.1.7. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual

(Contextual Teaching And Learning) 21

2.1.8. Kajian Tentang Materi 24

2.2. Kerangka konseptual 29

2.3. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1. Populasi Penelitian 32

3.2.2. Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.4.1. Jenis Penelitian 33

3.4.2. Desain Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 34

3.6. Instrumen Penelitian 34

3.6.1. Tes Hasil Belajar 34

3.6.2. Validitas Tes 35

3.6.3. Obsevasi Aktivitas Belajar Siswa 36

3.7. Teknik Analisis Data 36

(8)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 41

4.1.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44

4.2. Uji Analisis Data 45

4.2.1. Uji Normalitas 45

4.2.2. Uji Homogenitas 46

4.2.3. Uji Hipotesis 47

4.2.3.1. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Pretes 47

4.2.3.2. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Postes 47

4.3. Observasi 48

4.3.1. Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 48

4.3.2. Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 50

4.4. Pembahasan 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 60

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan kelompok pembelajaran kooperatif

dengan kelompok pembelajaran konvensional 12

Tabel 2.2 Model Pembelajaran Kooperatif 13

Tabel 2.3 Langkah-langkah dalam membuat peta konsep 20

Tabel 3.1 Two Group Pretest – Posttest Design 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 35

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 36

Tabel 4.1 Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.2 Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians Pada

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 45

Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas

Data Pretes dan Postes 45

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.6 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan pretes 47

Tabel 4.7 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan postes 48

Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 49

Tabel 4.9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 50

Tabel 4.10 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok 53

Tabel 4.11 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen 56

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw 16

Gambar 2.2 Pemantulan Bunyi 28

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

Gambar 4. 2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas control 44

Gambar 4.3 Grafik Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen 50

Gambar 4.4 Grafik Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol 52

Gambar 4.5 Grafik Aktivitas Kelompok 54

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) 62

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 91

Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal 100

Lampiran 4 Instrumen Penelitian 111

Lampiran 5 Tabulasi Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen 118

Lampiran 6 Tabulasi Data Hasil Postes kelas Eksperimen 120

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Pretes Kelas Kontrol 122

Lampiran 8 Tabulasi Data Hasil Postes Kelas Kontrol 124

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Siswa 126

Lampiran 10 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians

Pada Pretes 129

Lampiran 11 Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Pretes 132

Lampiran 12 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol 137

Lampiran 13 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Pada Postes 139

Lampiran 14 Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Postes 141

Lampiran 15 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Postes Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol 144

Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 147

Lampiran 17 Rekapitulasi Data Observasi Aktivitas

Proses Belajar Siswa (Eksperimen) 151

Lampiran 18 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 163

Lampiran 19 Contoh peta konsep 164

Lampiran 20 Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 165

Lampiran 21 NiIai-Nilai Dalam Distribusi t 166

Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 167

Lampiran 23 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 168

(12)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia. Tanpa

pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat. Tirtarahardja

(2005:34) menyatakan bahwa sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan

diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada

terbentuknya kepribadian peserta didik.

Berdasarkan data dalam Education For All (EFA), Armed Conflict and

Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan

Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New

York, indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI)

yaitu berdasarkan data tahun 2008 yaitu 0,934 menempatkan pendidikan Indonesia

di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia.EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1.

Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah

0,80.Saat ini pendidikan Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang

berada di peringkat ke-34.Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi

bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu dunia.

Ester,(2011),PendididkanIndonesia.http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18

555559/Indeks.Pendidikan.Indonesia.Menurun (accesed Maret 2013).

Lemahnya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan kita dapat dilihat

dari rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari hasil Ujian Nasional tingkat

SMP sederajat di Sumut tahun 2010 yang mengalami penurunan persentasi tingkat

kelulusan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 sebanyak 98 persen siswa

dinyatakan lulus Ujian Nasional sementara di tahun 2010 berkurang menjadi 94,74

persen saja. Artinya sebanyak 5,26 persen siswa dinyatakan tidak lulus.

(13)

2

Hal senada juga dibuktikan dari data hasil ujian nasional kelompok IPA di

salah satu SMP Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu SMP Negeri 4

Pangaribuan. Pada tahun 2012 nilai rata-rata UN Fisika di sekolah ini

menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata di

tahun 2011. Pada tahun 2011 nilai rata-rata siswa mencapai angka 8,76 sedangkan

di tahun 2012 hanya mencapai angka 7,04. Artinya penurunan nilai rata-rata UN

fisika mencapai angka 1,35.

Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika

adalah salah satu hal yang perlu dicermati. Berdasarkan hasil observasi dan

wawancara yang dilakukan penulis dengan Bapak P. Bintang Pakpahan selaku guru

fisika di SMP Negeri 4 Pangaribuan menyatakan bahwa hasil nilai rata-rata ulangan

harian Fisika masih jauh dari yang diharapkan yaitu 60,00 sedangkan kriteria

ketuntasan minimal di sekolah itu adalah 68,00. Hanya beberapa siswa saja yang

mampu mencapai nilai di atas KKM dan selebihnya masih di bawah KKM. Ketika

di wawancara lebih lanjut ternyata pembelajaran yang digunakan model

pembelajaran konvensional, model pembelajaran konvensional yang digunakan

guru di sekolah ini adalah model pembelajaran yang bersifat teacher center, dimana

guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kerjasama antar siswa masih

kurang. Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih banyak

menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa hanya dapat menghapal

tanpa mengerti apa yang dipelajari dan apa hubungannya dengan kehidupan

sehari-hari dan siswa menganggap fisika itu pelajaran yang sulit, membosankan dan

rumusnya sulit dimengerti.

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas baiknya yang dilakukan adalah

suasana pembelajaran yang melibatkan siswa dan menghadapkannya pada

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam

metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

(14)

3

Pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi

dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan masalah materi dalam belajar

(Isjoni,2009:20). Tiga konsep utama dalam kooperatif yaitu penghargaan bagi tim,

tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama.

Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa saling

membantu dan termotivasi menguasai ketrampilan yang diberikan oleh guru. Dalam

model pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

penugasan bagian dari materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan

bagian tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Kelebihan dari model ini

adalah pada saat kelompok diskusi siswa lebih terpimpin karena masing-masing

siswa sudah mempunyai materi untuk ditanggung jawabi masing-masing, siswa

lebih aktif dan bertanggung jawab, lebih menguasai permasalahan karena

masing-masing siswa terlibat. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, model

pembelajaran ini disertai dengan media peta konsep guna memudahkan siswa

mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Peta konsep merupakan

suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep

dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep dapat digunakan guru untuk

menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep yang

telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung.

Penelitian mengenai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah pernah

diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Andar Saragih (2008) dan

Vivianti Sirait (2011) ,hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan hasil

belajar siswa, tetapi masih terdapat kelemahan-kelemahan antara lain: (1) Teknik

pengelompokan yang dilakukan berdasarkan absensi sehingga dapat

memungkinkan dalam kelompok hanya terdiri dari siswa yang berkemampuan

rendah dan berkemampuan tinggi dalam satu kelompok sehingga kelompok yang

berkemampuan rendah jauh ketinggalan dari pada kelompok lainnya dan dapat

memungkinkan siswa malas belajar. (2) Penyampaian materi pelajaran oleh anggota

(15)

4

canggung saat menjelaskan materi pelajaran kepada anggota kelompok asal. Dalam

menyampaikan materi pelajaran mereka masih bergantung kepada teks dan

kurangnya rasa percaya diri karena mereka beranggapan belum mampu untuk

menyampaikan materi pelajaran.

Upaya yang akan dilakukan adalah teknik pengelompokan dilakukan

berdasarkan keheterogenan nilai pretes siswa, sehingga anggota kelompok terdiri

dari berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Disamping itu juga akan diberikan

pelatihan-pelatihan, sehingga siswa mampu untuk menjelaskan materi dengan

menggunakan kata-kata mereka sendiri. Proses pembelajaran menggunakan media,

sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar yang nantinya akan menimbulkan

keaktifan mereka dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Peta Konsep dengan Model Pembelajaran

(16)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain :

1. Hasil belajar siswa rendah di bawah kriteria ketuntasan minimal

2. Pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru

3. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw berbantu peta konsep.

2. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 4 Pangaribuan kelas VIII

semester II T.P 2012/2013.

3. Hasil belajar siswa pada materi pokok bunyi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas , maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep pada materi pokok bunyi di

kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok bunyi di kelas VIII semester

II SMP Negeri 4 Pangaribuan?

3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok bunyi di kelas VIII semester

(17)

6

4. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta

konsep?

5. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional?

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep pada materi

pokok Bunyi di kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P.

2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Bunyi di kelas VIII semester

II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P. 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok bunyi di kelas VIII semester

II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P 2012/2013.

4. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta

konsep.

5. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan

(18)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep.

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran yang sesuai di

gunakan oleh guru.

1.7.Defenisi Operasional

1. Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa saling

membantu dan termotivasi menguasai ketrampilan yang diberikan oleh

guru. Dalam model pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas penugasan bagian dari materi belajar yang

ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota

kelompoknya yang lain.

2. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara

konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi.

3. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim

diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di

kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan

(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh

beberapa kesimpulan antara lain:

1. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P

2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu peta konsep pada materi pokok bunyi adalah 1 = 71,41.

2. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P

2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada

materi pokok bunyi adalah 2 = 63,91.

3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok bunyi di kelas VIII siswa SMP

Negeri 4 Pangaribuan T.P 2012/2013, dengan thitung = 2,99 > ttabel = 1,99.

4. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw berbantu peta konsep mengalami peningkatan, pada pertemuan I

57,03%, pertemuan II 68,13 %, dan pada pertemuan III 76,09 %.

5. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran

konvensional mengalami peningkatan, pada pertemuan I 52,50%, pertemuan

II 58,28 %, dan pada pertemuan III 68,59%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut

dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pentingnya aktivitas yang baik disetiap tahap pembelajaran ini agar siswa

belajar dengan baik,aktif dan kreatif sehingga hasil belajarnya lebih baik.

2. Menggunakan waktu seefektif mungkin.

3. Menggunakan minimal 2 observer supaya setiap aktivitas seluruh siswa

(20)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arends, (2008), Learning to Teach-Belajar untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta. (penerjemah Soetjipto, dkk)

Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Dahar, R. W., (2003), Teori-teori Belajar, Gelora Aksara Prima, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Karim, S. (2008). Belajar IPA untuk kelas VIII SMP/MTs. Setia Purna Inves, Jakarta.

Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, RinekaCipta, Jakarta.

Rusman., (2009), Manajemen Kurikulum, Grafindo, Jakarta.

Saragih, A. (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Listrik Dinamis di SMA YAPIM Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sirait , V., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Besaran dan Satuan di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi kelas X Semester I T.A 2010/2011, Skripsi,

FMIPA, Unimed, Medan

Situmorang, M., (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fmipa Unimed, Unimed, Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sukardi, (2008), Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Bumi Aksara, Jakarta.

Surya, Y., (2008), IPA FISIKA GASING 2 kelas VIII, PT. Grasindo, Jakarta

Suryana, (2002), Belajar Aktif FISIKA untuk SLTP Kelas 2, CV.Gama Utama, Jakarta

Syah, M., (2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya. Bandung.

Gambar

Gambar 2.1 Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw

Referensi

Dokumen terkait

● Artikel dalam Buku dengan urutan penulisan: Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring) , nama editor, judul buku (harus ditulis miring) , volume (jika

[r]

Semua kegiatan pengadaan dan pemesanan bahan pustaka (Jurnal dan Majalah) dengan persetujuan Ketua Program Studi dan seluruh proses administrasi dilaksanakan di

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adakah perbedaan yang nyata antar atribut sensori aroma, rasa, dan citarasa mi instan kontrol dengan atribut sensori aroma, rasa,

Negeri Kaloran 2, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen tahun 2012 sebanyak dua siklus dapat ditarik kesimpulan bahwa deng- an menerapkan model pembelajaran

SEGMEN BERITA REPORTER A Walikota Award Penghargaan Pemkot Bagi Media. Apa Kabar Jogja RBTV Menerima 2

Hasil analisis keanggotaan faktor dengan menggunakan metode Principal Component Analysis dengan metode rotasi varimax with Kaiser Normalization , dapat disimpulkan,