• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA. PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK PERIODE OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA. PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK PERIODE OLEH:"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA. PT. SEMEN BATURAJA

(PERSERO), TBK PERIODE 2016 - 2018

OLEH:

DINIYANTI MAISURI PULUNGAN 162101009

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

(2)
(3)
(4)

Segala puji bagi Allah SWT dan shalawat teriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Rasa syukur kehadiran Allah SWT karena dengan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk Periode 2016 - 2018”.

Peneliti menyadari bahwa dalam proses penulisan Tugas Akhir ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara dan selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan

waktu, membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

(5)

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku Dosen Penguji Tugas Akhir yang telah memberikan arahan perbaikan dalam Tugas Akhir dan menyempatkan waktunya untuk Seminar Hasil Tugas Akhir.

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mendidik dan memberi ilmu selama masa perkuliahan.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua saya Ayahanda Syamsuddin Pulungan dan Ibu Zainah Hasibuan yang telah memberikan kasih sayangnya, doa, motivasi, semangat, serta pengorbananya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Terakhir kepada seluruh teman-teman stambuk 2016 Jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dan peneliti berharap semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Juni 2019 Peneliti

Diniyanti Maisuri Pulungan

(6)

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah... 4

1.3. Tujuan Penulisan ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Jadwal Kegiatan ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO),TBK ... 7

2.1. Sejarah Perusahaan ... 7

2.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 10

2.2.1. Visi Perusahaan ... 10

2.2.2. Misi Perusahaan ... 10

2.3. Budaya Perusahaan ... 11

2.4. Logo Perusahaan... 12

2.5. Struktur Organisasi ... 14

2.6. Job Description... 14

2.7. Kegiatan Usaha ... ... 20

2.8. Jaringan Usaha ... ... 23

2.9 Rencana Kegiatan ... 24

BAB III PEMBAHASAN... 26

3.1. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan ... 26

3.2. Sumber dan Penggunaan Kas ... 27

3.3. Laporan Arus Kas ... 29

3.3.1. Pengertian Arus Kas ... 29

3.3.2. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas ... 30

3.3.3. Penggolongan Arus Kas ... 31

3.3.4. Metode Penyusunan Arus Kas ... 35

3.4. Analisa dan Evaluasi ... 38

3.5. Analisis Sumber Kas ... 41

3.6. Analisis Penggunaan Kas ... 43

3.6. Dampak Arus Kas Defisit bagi Perusahaan ... 47

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

(7)

4.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 54

(8)

Tabel 2.1. Jadwal Kegiatan ... 5 Tabel 3.2. Laporan Arus Kas PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk ……… 36 Tabel 3.3. Sumber dan Penggunaan Kas PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

... 40

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1. Logo PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk ... 12

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk ... 14

(10)

Lampiran 1 Laporan Arus Kas PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Tahun 2016 ... 52 Lampiran 2 Laporan Arus Kas PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Tahun 2017 ... 53 Lampiran 3 Laporan Arus Kas PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Tahun 2018 ... 54 Lampiran 4 Neraca PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk Tahun 2016,

2017 dan 2018 ... 55 Lampiran 5 Laporan Laba Rugi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Tahun 2016, 2017 dan 2018 ... 56

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan.

Dalam mencapai tujuan yang dimaksud, perusahaan perlu memiliki laporan yang dapat menunjukkan apa yang telah diperoleh perusahaan pada periode sebelumnya dan periode sekarang untuk kemudian dibandingkan sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijakan yang akan dipilih pada masa yang akan datang. Sarana yang dapat memberikan informasi tersebut adalah laporan keuangan yang umumnya terdiri dari Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

Kas merupakan suatu yang sangat penting dalam perusahaan. Tanpa adanya kas maka tidak ada laporan keuangan. Di dalam perusahaan, kas berfungsi sangat aktif sebagai dasar pengelolaan fungsi-fungsi manajemen khususnya dalam bidang keuangan. Hubungan antara kas dengan fungsi-fungsi manajemen sangatlah erat, misalnya pada fungsi pemasaran. Efisiensi anggaran kas dengan memperketat pengeluaran biaya dapat meningkatkan volume penjualan.

(Rudianto, 2013)

Laporan Arus Kas adalah suatu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas serta perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktifitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan selama satu periode tertentu dan juga merupakan suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan saldo kas akhir. (Rudianto, 2013)

Laporan arus kas dapat membantu manajer keuangan untuk:

(12)

a. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu;

b. Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang;

c. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan;

d. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang;

e. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas; dan

f. Menilai pengaruh investasi baik secara kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. (Rudianto, 2013)

Sebagai dasar pengambilan keputusan, laporan arus kas memerlukan

perhatian khusus sehingga dapat diketahui apakah perusahaan mampu mengelola

kasnya dengan baik. Peranan laporan arus kas masuk dan keluar bagi aktifitas

operasi, investasi dan pendanaan perusahaan secara terpisah dalam satu periode

tertentu. Dampak dari laporan arus kas yang tidak tepat bagi perusahaan adalah

tidak efektifnya sistem operasi perusahaan, sebaiknya kas tidak terlalu besar,

karena seharusnya kas menganggur dapat dimanfaatkan perusahaan untuk hal lain

yang dapat menghasilkan laba. Kas yang tersedia dalam suatu perusahaan

haruslah cukup sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk membiayai kebutuhan

(13)

3

operasional sehari-hari dan untuk memenuhi salah satu tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba.

PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk merupakan perusahaan yang berada di Baturaja Sumatera Selatan dan memiliki pabrik penggilingan di Palembang dan Panjang Lampung. PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk merupakan perusahaan yang memiliki jaringan usaha dengan PT. Semen Gresik yang berada di Tuban dan Gresik, PT. Semen Padang yang berada di Teluk Bayur, Batam, Belawan, dan Tanjung Periok, PT. Semen Tonasa yang berada di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan bali, dan Thang Long Cement Company yang berada di Thailand.

Dilihat dari jaringan usaha PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk hanya mencakup satu wilayah saja di bandingkan dengan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk yang memiliki jaringan usaha yang cukup luas. Jika dilihat dari jaringan usaha nya kita sudah tahu bahwa PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk lebih unggul. Untuk itu lah saya ingin memperkenalkan perusahaan semen ini sebagai tugas akhir agar orang lain/ para pembaca tugas akhir ini dan juga saya bisa mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Secara umum semua transaksi yang terjadi di dalam perusahaan sangat erat kaitannya dengan kas, karena kas merupakan suatu perkiraaan yang paling utama dalam arus kegiatan perusahaan.oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk memilih judul “Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk Periode 2016 - 2018”.

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis mencoba merumuskan permasalahan yang akan dibahas adalah “Bagaimana kondisi arus kas jika dilihat dari sumber dan penggunaan kas pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kondisi arus kas yang ada pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk dalam keadaan baik jika di lihat dari analisis sumber dan penggunaan kas yang ada.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk adalah:

a. Bagi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk, tugas akhir ini dapat menjadi suatu bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan yang lebih baik sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai yang di harapkan.

b. Bagi penulis, penulis tugas akhir ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang laporan arus kas dan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

c. Bagi lembaga pendidikan atau penulis lain, penulis tugas akhir ini

berguna sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian

sejenis berikutnya.

(15)

5

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk. Dalam kegiatan pengumpulan data, peneliti melakukan penelitian selama beberapa minggu di mulai dari bulan April sampai dengan bulan Mei Tahun 2019.

Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat di lihat pada Tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

April Mei Juni

III IV I II III IV I

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan

1.6 Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

Bab ini membahas sejarah ringkas, visi dan misi

perusahaan, budaya perusahaan, logo perusahaan, struktur

organisasi, job description, kegiatan usaha, jaringan usaha

(16)

terkini dan rencana kegiatan pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai pengertian dan fungsi laporan keuangan, sumber dan penggunaan kas, pengertian laporan arus kas, tujuan dan manfaat laporan arus kas, penggolongan arus kas, metode penyusunan arus kas, analisa dan evaluasi, analisa sumber kas, analisa penggunaan kas, dan dampak arus kas yang defisit pada PT.

Semen Baturaja (Persero), Tbk.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran mengenai

laporan arus kas dilihat dari sumber dan penggunaan

kasnya pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk.

(17)

BAB II

PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK 2.1 Sejarah Perusahaan

Pada saat didirikan pada 14 November 1974, Perusahaan lahir dengan nama PT Semen Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 45% dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang sebesar 55%. Lima tahun kemudian, pada tanggal 9 November 1979 Perusahaan berubah status dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Persero dengan komposisi saham sebesar 88% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT Semen Padang sebesar 7% dan PT Semen Gresik sebesar 5%. Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1991, saham Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus mengalami perkembangan sehingga pada tanggal 14 Maret 2013 PT Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan status menjadi Perseroan terbuka dan berubah nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berdasarkan :

1. Akte No.21 tanggal 14 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris/PPAT di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia No.AHU- 1374.AH.01.02, 2013, tanggal 18 Maret 2013 dan No 55 tanggal 24 Januari 2014, yang disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM dengan surat keputusan Nomor AHU-AH 01.10-03080 Tahun 2014, tanggal 29 Januari 2014.

2. Peraturan Pemerintah No.39 tahun 2013 tanggal 21 Mei 2013 tentang

Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara melalui Penerbitan dan

(18)

Penjualan Saham Baru pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Semen Baturaja.

2.2.1 Perkembangan Produk Semen Perseroan

Perseroan menjalankan roda usaha secara khusus dalam produksi Terak dengan pusat produksi terletak di Baturaja, Sumatera Selatan. Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran Perseroan. Adapun bahan baku produk semen Perseroan berupa batu kapur dan tanah liat yang didapatkan dari lokasi pertambangan batu kapur dan tanah liat milik Perseroan yang berlokasi sekitar 1,2 km dari pabrik di Baturaja.

Bahan baku pendukung lainnya seperti pasir silika didapatkan dari rekanan di sekitar wilayah Baturaja; pasir besi diperoleh dari rekanan di provinsi Lampung;

Gypsum diperoleh dari Petro Kimia Gersik maupun impor dari Thailand;

sedangkan kantong semen diperoleh dari produsen kantong jadi yang dijual di dalam negeri.

Dalam rangka mengembangkan bisnis yang dijalankan, Perseroan

menyempurnakan peralatan yang sudah ada guna mencapai target kapasitas

terpasang sebesar 50.000 ton semen per tahun sekaligus sebagai upaya

meningkatkan kapasitas terpasang. Untuk itu, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

melaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT I). Proyek tersebut kemudian dimulai

pada tahun 1992 dan selesai pembangunannya pada tahun 1994 dengan kapasitas

terpasang meningkat menjadi 550.000 ton semen per tahun.

(19)

9

Selanjutnya, Perseroan menindaklanjuti proyek OPT I, dengan memulai proyek Optimalisasi II (OPT II) pada tahun 1996 guna meningkatkan kapasitas menjadi sebesar 1.250.000 ton semen per tahun. Proyek OPT II telah selesai pada tahun 2001 dan telah selesai dan aktif berproduksi hingga sekarang. Perseroan terus berupaya mengembangkan usahanya yang untuk itu dibutuhkan pembiayaan investasi jangka panjang dan sumber dana. Sebagai aplikasinya, Perseroan menerbitkan obligasi I senilai 200 miliar dimana emisi obligasi ini merupakan program lanjutan restrukturisasi keuangan guna meningkatkan profitabilitas serta likuiditas Perseroan.

Kemudian Perseroan melaksanakan kewajibannya dengan melunasi pinjaman obligasi I pada bulan Juni 2010. Dalam kiprahnya menghasilkan produk-produk semen, Perseroan terus meningkatkan kualitas yang dihasilkan hingga akhirnya mampu dipercaya menangani proyek – proyek prestisius. Pada tahun 2011, Perseroan terlibat dalam pembangunan proyek Cement Mill dan Packer dengan kapasitas 750.000 ton semen per tahun yang kemudian telah berhasil beroperasi secara komersil pada Juli 2013. Ketika itu, kapasitas Perseroan telah meningkat menjadi 2.000.000 ton semen per tahun. Rencana Perseroan untuk terus mengembangkan usaha dan menambah sumber dana bagi ekspansi terus diupayakan. Untuk itu, Perseroan melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 28 Juni 2013 dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 saham ke publik. Dana ini ditujukan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton semen per tahun.

Kini, Perseroan telah merambah pasar utama di sekitar Sumatera Selatan dan

(20)

Lampung serta wilayah-wilayah Indonesia yang sedang menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan stabil. Sasaran wilayah pemasaran ini juga sebagai langkah meningkatkan.

Penjualan serta mencapai kapasitas terpasang. Sedangkan untuk menyalurkan setiap produk, Perseroan menggunakan distributor dengan jaringan yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Hadirnya Perseroan di tengah-tengah masyarakat dipercaya mampu memberikan manfaat baik kepada Pemerintah Pusat dan Daerah berupa pajak dan retribusi, juga kepada pemegang saham melalui pemberian dividen, dividen serta kepada masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja lokal, maupun dalam bentuk kemitraan dan bina Lingkungan bagi masyarakat sekitar pabrik.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Menjadi Green Cement Based Building Material Company terdepan di Indonesia.

2.2.2 Misi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Beberapa misi yang dimiliki PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk , yaitu : 1. Kami adalah penyedia bahan bangunan berbasis semen kebanggaan nasional.

2. Kami menyediakan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan pasokan yang berkesinambungan.

3. Kami menjamin kepuasan pelanggan dengan mengutamakan

pelayanan prima.

(21)

11

4. Kami berkomitmen membangun negeri untuk Indonesia yang lebih baik.

2.3 Budaya PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk 5 (Lima) nilai budaya perseroan yaitu : 1. Integrity

Mendapatkan kepercayaan orang lain dengan bertindak dengan integritas & komitmen tanpa melihat posisi sendiri; memperlakukan orang lain dan ide-ide mereka dengan baik dan mendukung mereka dalam menghadapi tantangan, serta mampu membuat standar kinerja yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.

2. Teamwork

Bekerja sama dengan orang lain untuk membantu tim atau kelompok kerja mencapai tujuannya.

3. Innovatif

Menciptakan inovasi baru dengan nilai yang terukur untuk pelanggan lama dan potensial; bereksperimen dengan cara-cara baru untuk memecahkan masalah pekerjaan dan meraih peluang yang menghasilkan solusi yang unik dan berbeda; mengidentifikasi peluang, menghasilkan ide dan mengimplementasikan solusi.

4. Agility

Menjaga efektivitas ketika mengalami perubahan besar dalam

tanggung jawab atau lingkungan kerja, menyesuaikan secara efektif

terhadap perubahaan dengan mengeksplorasi manfaat, mencoba

(22)

pendekatan baru, dan berkolaborasi dengan orang lain untuk membuat perubahan itu berhasil.

5. Safety

Mengidentifikasi dan mengembangkan kesadaran atau kondisi yang mempengaruhi keselamatan diri sendiri dan orang lain, sesuai dengan standar keselamatan.

2.4 Logo PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk

Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk (Tahun 2018)

Gambar 2.1

Logo PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk Makna logo PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk yaitu:

1. Gajah sebagai hewan terkuat dan terbesar yang ada di Sumatera 4 khususnya Sumatera Bagian Selatan.

2. Tiga Gajah melambangkan adanya tiga lokasi pabrik yaitu di Baturaja, di Palembang dan di Panjang Bandar Lampung.

3. Warna Hijau melambangkan pemerataan industri daerah, untuk

mencapai kemakmuran.

(23)

13

4. Warna putih melambangkan kesucian hati semua karyawan untuk mengabdikan diri pada perusahaan.

2.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasaran Perseroan. Struktur Organisasi Perseroan didesain sesuai dengan visi dan misi Perseroan yang akan dicapai dengan melihat pada proses bisnis, bakat dan kemampuan yang dimiliki karyawan agar bisa mencapai kinerja Perseroan yang optimal.

Dengan struktur organisasi yang diterapkan Perseroan saat ini dapat

memacu kerjasama yang bersinergi antar karyawan dan manajemen

Perseroan sehingga sasaran strategis dan tujuan Perseroan dapat tercapai

sesuai dengan yang diharapkan.

(24)

Struktur organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk sebagai berikut :

Sumber : PT. Semen Bturaja (Persero), Tbk (Tahun 2018)

Gambar 2.2

Struktur organisasi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk 2.6 Job Description

1. Dewan Komisaris

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan serta memberi nasehat mengenai rencana pengembangan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, meneliti dan menelaah Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan yang disiapkan Direksi.

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk : a. Memeriksa buku-buku, surat-surat, dokumen lainnya, persediaan

barang-barang, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas (untuk

(25)

15

keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;

b. Memasuki bangunan-bangunan dan halamanhalaman atau tempat- tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan;

c. Meminta keterangan/penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan dan Direksi harus memberikan semua keterangan/penjelasan yang berkenaan dengan Perseroan sebagaimana diperlukan oleh Komisaris;

d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

f. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Dewan Komisaris, (jika dianggap perlu);

g. Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

h. Membentuk Komite Audit, Komite Renumerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite lainnya jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perseroan;

i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu

tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu dan dengan

memperhatikan ketentuan yang berlaku;

(26)

j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, serta peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia, Anggaran Dasar dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Sekretaris Dewan Komisaris

Sekretaris Perusahaan adalah penghubung Perseroan dengan otoritas jasa keuangan, investor, analis dan masyarakat, dan bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan kepada peraturan-peraturan yang relevan dan kepada prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik.

Sekretaris Dewan Komisaris diangkat oleh Dewan Komisaris berdasarkan surat keputusan Nomor : SK-12.1/DK-SB/X/2011. Sekretaris Dewan Komisaris dapat dibantu 1 (satu) atau 2 (dua) orang anggota Sekretaris Dewan Komisaris.

Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai tugas antara lain :

a. Membantu Dewan Komisaris dalam menjaga agar pelaksanaan tata tertib Dewan Komisaris secara teknis dapat dilakukan secara tertib.

b. Membuat risalah rapat baik rapat intern Dewan Komisaris maupun

rapat bersama Dewan Komisaris dengan Direksi.

(27)

17

c. Menyampaikan kepada Komisaris Utama setiap surat yang masuk Kesekretariatan Dewan Komisaris untuk mendapatkan disposisi dari Komisaris utama.

d. Dalam melaksanakan tugasnya, apabila diperlukan, Sekretaris Dewan Komisaris dapat dibantu oleh staf Sekretaris Dewan Komisaris yang keberadaannya diangkat atau diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

e. Setiap surat yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris harus terlebih dahulu dikoreksi dan diparaf oleh Sekretaris Dewan Komisaris.

f. Untuk setiap Komite-Komite, Sekretaris Dewan Komisaris diminta membantu demi kelancaran tugas-tugas dimaksud.

3. Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan SK-03/DK-SB/VIII/2012, SK-04/DK-SB/IX/2012, SK-02/DK- SB/II/2013.

Tugas Komite Audit

a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian Intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal.

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh satuan pengawasan internal maupun auditor eksternal.

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.

(28)

d. Memastikan bahwa prosedur review terhadap semua informasi Perseroan berjalan dengan baik.

e. Melakukan indentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas Dewan Komisaris.

f. Melaksanakan penugasan lainnya dari Dewan Komisaris antara lain : 1. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai Perseroan, rencana

jangka panjang, rencana kerja dan anggaran Perseroan, laporan Perseroan dan informasi lainya.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

3. Melakukan Penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.

4. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal, termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan.

5. Mengkaji kecukupan pelaksanaan Audit eksternal, termasuk di dalam perencanaan audit dan jumlah auditornya.

4. Direksi

Merupakan Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung

jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan,

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan,

baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar.

(29)

19

Anggota Direksi dipilih dan diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Untuk memastikan integritas dan profesionalitas di bidangnya, seluruh calon direksi menjalani seleksi fit dan proper test oleh Pemegang Saham, berkerja sama dengan Tim Kementerian Negara BUMN.

Susunan Direksi Perseroan berdasarkan SK Nomor : SK-363/MBU/2012.

Wewenang Direksi

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan.

2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersamasama atau kepada orang lain dan mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan kepada Kepala Cabang atau Perwakilan di dalam atau di luar negeri.

3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundangundangan, harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

4. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan.

5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan.

6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan

maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak

(30)

lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, termasuk tidak terbatas pada optimalisasi pemanfaatan aset Perseroan, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2.7 Kegiatan Usaha

Kegiatan Usaha Proses Pembuatan Semen 1. Quarry

Pembuatan semen menggunakan bahan baku utama Batu Kapur dan Tanah Liat yang diambil dari proses penambangan di Quarry milik Perseroan. Penambangan Batu Kapur dilakukan dengan cara peledakan dan Surface Minner, sedangkan untuk memperoleh Tanah Liat dilakukan dengan cara pengerukan. Selanjutnya Batu Kapur dan Tanah Liat diangkut ke Crusher dengan Dump Truck.

2. Crusher

Batu Kapur dan Tanah Liat dikecilkan ukurannya sampai 8 cm di Crusher untuk kemudian disimpan di Stock Pile (storage).

3. Storage

Bahan baku yang didapat dari proses penambangan (Batu Kapur dan

Tanah Liat) akan ditampung di dalam storage untuk selanjutnya

dilakukan proses prehomogenisasi yang disebut reclaimer. Proses

prehomogenisasi di reclaimer adalah proses yang sangat penting untuk

menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan baik dari raw meal

hingga produk akhir yaitu semen.

(31)

21

4. Raw Mill

Dari Stock Pile dimasukkan ke Raw Mill ditambahkan Pasir Besi dan Pasir Silika untuk digiling dan dikeringkan menjadi Raw Mill. Raw Mill atau tepung baku adalah bahan baku untuk pembuatan terak (Clinker). Raw Mill berbentuk seperti powder yang fisiknya mempunyai kehalusan

tertentu. Raw Mill mempunyai sifat fisika dan sifat kimia tertentu yang digunakan sebagai kontrol kualitas produk. Sifat kimia digunakan sebagai pengatur proporsi bahanbahan yang akan diumpankan ke dalam proses.

Raw Mill dihasilkan dari sebuah sistem peralatan yaitu Raw Mill Plant

yang terdiri dari alat-alat utama, sistem transport dan alat-alat separasi untuk kemudian disimpan di Raw Mill Silo.

5. Kiln

Raw Mill yang disimpan dalam CF Silo digunakan sebagai umpan Kiln

(Kiln Feed) akan mengalami beberapa tahap proses sebelum akhirnya

menjadi klinker kemudian melalui sistem pendinginan dan melalui alat

transport untuk disimpan di Klinker Silo. Proses pembakaran

menggunakan bahan bakar Batu Bara yang telah digiling dan dikeringkan

melalui Coal Mill. Klinker sebagian digunakan ke cement mill Baturaja,

Cement Mill di Palembang dengan angkutan Kereta Api dan Truk

sedangkan Cement Mill di Panjang dengan angkutan Truk untuk diproses

menjadi Semen Curah.

(32)

6. Cement Mill

Klinker yang ditransport dari Klinker Silo Baturaja digiling di Cement Mill

dengan menambahkan Gypsum dan bahan ke-3. Proses penggilingan semen ini merupakan tahapan di mana kita akan mendapatkan semen seperti yang di pasar. Material ini bersama-sama diumpankan ke cement mill kemudian mengalami proses penggilingan dan produknya berupa

semen OPC Tipe I dan PCC. Untuk memproduksi jenis OPC tipe II, OPC tipe V dan OWC, klinker hanya digiling dengan gypsum. Setelah didapat semen yang berkualitas maka semen tersebut disimpan melalui semen silo kemudian ditransport ke bin semen melalui air slide, belt conveyor, dan vibrating screen. Keluaran dari semen silo berupa semen curah sebagian

dijual dalam bentuk Semen Curah dengan alat transport berupa mobil kapsul dan gerbong kereta kapsul ke Palembang, Baturaja, dan Lampung dan sebagian dikirim ke Packing Plant Baturaja.

7. Packing Plant

Packing plant adalah sebuah kombinasi mesin dari alat transport sampai

ke packer. Packer berfungsi untuk melakukan pembungkusan atau pengepakan semen bungkus atau zak dan timbangan berat yang ditetapkan.

Packer merupakan unit terakhir dari proses produksi dari suatu pabrik

semen di mana produk packer yang telah dikemas berupa semen zak, 50 kg, big bag 1 ton untuk dipasarkan di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi.

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memproduksi dua tipe semen :

(33)

23

1. Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I Indonesian Standard : SNI 15-2049-2004 American Standard : ASTM C 150-04a European Standard : EN 197-1:2000

Semen Portland Tipe I merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana syarat-syarat khusus tidak diperlukan.

2. Portland Composite Cement (PCC)

Indonesian Standard : SNI 15-7064-2004

European Standard : EN 197-1:2000 (42.5 N&42.5 R).

PCC digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan Semen Portland Tipe I dengan kuat tekan yang sama. PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Tipe I, sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus.

2.8 Jaringan Usaha / Kegiatan

1. Kantor pusat Kertapati, Palembang dan pabrik Palembang a) Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas

350.000 ton/ tahun.

2. Pabrik Baturaja

a) Pabrik terak dengan kapasitas 1.200.000 ton/ tahun.

(34)

b) Pabrik Penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 1.300.000 ton/ tahun.

3. Pabrik Baturaja II

a) Pabrik terak dengan kapasitas 1.500.000 ton/ tahun.

b) Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 1.850.000 ton/tahun.

4. Pabrik Panjang (Lampung)

a) Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 350.000 ton/ tahun.

Selain kantor beroperasi di Baturaja, Palembang dan Panjang, Perseroan juga memiliki kantor perwakilan yang beralamat di Gedung Graha Irama lantai 9 ruang B - C, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 1 Juni 1981.

2.9 Rencana Kegiatan

Di tahun mendatang, multiplier effect dari pembangunan infrastruktur

pemerintah masih menjanjikan prospek yang cukup besar. Di antaranya adalah

pertumbuhan kebijakan politik pemerintah yang mendorong percepatan

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi seperti Master Plan Percepatan dan

Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) serta Proyek Strategis Nasional di bidang

infrastruktur seperti pembangunan jalan tol dan pelabuhan dapat mendorong

pertumbuhan industri semen secara signifikan.

(35)

25

Kebijakan tersebut juga akan meningkatkan prospek permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan seiring dengan beroperasinya jalan tol trans Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan akan beroperasi April 2019. Proyek jalan tol berikutnya seperti Palembang-Bengkulu dan Palembang Jambi diharapkan akan memunculkan sentra ekonomi baru di sepanjang jalan tol tersebut yang nantinya akan mendongkrak konsumsi semen.

SMBR optimis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring

dengan besarnya kue market share di wilayah Perseroan. Demand untuk wilayah

pemasaran di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung

pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton (tumbuh 9% dibanding tahun 2017)

sehingga kami optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai. Selain itu, Perseroan

akan terus berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan diatas 20% yang

pada tahun ini ditargetkan mencapai 2,75 juta ton atau tumbuh 26% dibanding

tahun 2018 sebesar 2,19 juta ton.

(36)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di luar perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan tersebut. Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan tersebut dapat dilihat dari penyajian data-data yang diperbandingkan untuk dua periode atau lebih sehingga dapat diperoleh data-data yang akan diambil.

Menurut Rudianto (2013:189) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi dari persiapannya laporan keuangan adalah untuk menyajikan/memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan.

Laporan keuangan perusahaan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya tiga yaitu:

1. Daftar Neraca (Balance Sheet)

Menurut Sjahrial (2014:20), Neraca merupakan suatu gambaran sesaat nilai

akuntansi perusahaan pada tanggal tertentu, seakan-akan perusahaan tetap dalam

(37)

27

keadaan tertentu. Neraca mempunyai dua sisi: sisi kiri adalah aset dan sisi kanan adalah Liabilitas (Kewajiban) dan Ekuitas (Modal) Pemegang Saham. Neraca menyatakan apa yang perusahaan miliki dan bagaimana ia didanai.

Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet.

2. Daftar Perhitungan Laba Rugi (Income Statement)

Menurut Sudana (2011:19), Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari suatu perusahaan selama satu periode waktu.

Tujuan dari penyusunan perhitungan laba rugi untuk mengukur perkembangan perusahaan dalam mengklasifikasikan pendapatan dan beban atas dasar sifat atau fungsinya dalam perusahaan.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Menurut Horngreen (2014:12), Laporan arus kas (statement of cash flows) melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas organisasi selama periode tertentu.

Tujuan Arus Kas Menurut Horgreen (2014:251), menunjukkan hubungan

laba bersih dengan perubahan saldo kas. Saldo kas dapat menurun meskipun

laba bersih positif dan sebaliknya. Melaporkan arus kas di masa lalu untuk

membantu : Memprediksi arus kas di masa depan, Mengevaluasi kemampuan

manajemen menghasilkan dan menggunakan kas, dan Menilai kemampuan

(38)

perusahaan membayar bunga dan deviden serta melunasi utang saat jatuh tempo.

Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi.

3.2 Sumber dan Penggunaan Kas

Menurut Sjahrial (2014:80) sebagaimana dalam laporan arus kas, laporan sumber dan penggunaan dana diolah dari dua periode laporan keuangan. Laporan ini merupakan pelengkap laporan yang sudah ada yaitu Neraca dan Laporan laba/rugi. Laporan ini dapat disajikan dalam dua cara yaitu:

1. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep modal kerja.

2. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep kas.

Setelah keluarnya FASB No.95 yang melahirkan laporan arus kas, laporan sumber dan penggunaan ini jarang digunakan lagi. Untuk tujuan analisis laporan keuangan, laporan arus kas lebih informatif. Namun teknik yang diikuti untuk menyusun kedua jenis laporan itu hampir sama. Konsep arus kas ini telah diikuti sepenuhnya oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

Dalam APB Statement No.95 disebutkan tujuan dari laporan sumber dan penggunaan dana adalah:

1. Melengkapi pengungkapan informasi perubahan posisi keuangan.

2. Menjelaskan kegiatan investasi dan pembiayaan.

3. Melaporkan dana dari operasi.

(39)

29

Semua informasi ini tidak akan dapat diperoleh secara langsung dari laporan neraca dan laporan laba/rugi. Dalam membahas laporan sumber dan penggunaan dana ini Wolk.et.al mengemukakan logika yang terkandung dalam laporan ini sebagai berikut: Transaksi Kredit = Transaksi Debet.

Transaksi Kredit menggambarkan sumber dana dan transaksi debet menggambarkan penggunaan dana. Sumber dana perusahaan berasal dari :

1. Pertambahan utang, misalnya dengan penjualan obligasi yang menyebabkan dana masuk ke dalam perusahaan.

2. Pertambahan modal, misalnya penjualan saham akan menambah kas perusahaan.

3. Penurunan aset, misalnya penjualan aset akan menambah dana masuk ke dalam perusahaan.

Sebaliknya penggunaan dana perusahaan dimaksudkan untuk:

1. Penurunan utang, misalnya penggunaan dan untuk membayar utang 2. Penurunan modal, misalnya pembelian treasury stock.

3. Penambahan aset, misalnya pembelian atau perolehan aset.

3.3 Laporan Arus Kas 3.3.1 Pengertian Arus Kas

Menurut Sulindawati (2018:173), Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu entitas ekonomi selama suatu periode akuntansi.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

(40)

tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Mempertahankan likuiditas berarti memelihara keseimbangan antara arus uang yang keluar (out flow).

Pengertian arus kas Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2010: 35), yaitu:

Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas.

Sedangkan kegunaan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) menurut Sulindawati (2018:175) adalah :

1. Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan memengaruhi arus kas.

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.

3. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan.

4. Dapat digunakan untuk menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Menurut Dwi (2012:90), Siklus Arus Kas Perusahaan yang sedang

berkembang membutuhkan penggunaan dana dalam bentuk investasi, baik

investasi jangka pendek dalam aset lancar maupun investasi jangka panjang dalam

aset tetap. Suatu perusahaan yang sedang berkembang dan menguntungkan

membutuhkan tambahan uang kas untuk investasi dalam bentuk persediaan barang

jadi, piutang dagang dan aset tetap. Oleh karena itu perusahaan selalu akan

menghadapi masalah arus kas.

(41)

31

3.3.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Menurut Harahap (2013:257) analisa laporan arus kas digunakan oleh perusahaan bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu.

2. Kemugkinan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.

3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

4. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang.

5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaaan dan pengeluaran kas.

6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

Laporan arus kas memiliki manfaat baik secara internal maupun eksternal.

Menurut Dwi (2012:80), Manfaat internal yang di pakai manajemen untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan deviden dan mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan.

Sedangkan secara eksternal laporan arus kas digunakan oleh pemodal, kreditor,

dan pihak-pihak lainnya dalam menilai bermacam-macam aspek dari posisi

keuangan seperti:

(42)

1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.

2. Kemampuan entitas untuk membagikan arus deviden dan memenuhi kewajibannya.

3. Sebab-sebab perbedaan antara pendapatan bersih dan kas bersih yang disediakan oleh kegiatan-kegiatan operasi.

4. Transaksi-transaksi pendanaan dan investasi kas selama periode tertentu.

3.3.3 Penggolongan Arus Kas

Laporan Arus Kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan digolongkan menurut aktivitasnya masing-masing. Penggolongan menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan penggunaan laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas terhadap jumlah kas atau yang setara dengan kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara aktivitas yang ada. Dalam penyajian laporan arus kas akan dipisahkan transaksi arus kas dalam tiga kategori yaitu:

1. Kas yang termasuk kegiatan operasi.

2. Kas yang termasuk kegiatan investasi.

3. Kas yang termasuk kegiatan pendanaan.

Disini juga termasuk didalamnya laporan kegiatan investasi keuangan yang tidak berhubungan dengan transaksi kas. Penjelasan mengenai ketiga aktivitas diatas adalah sebagai berikut.

1. Kas yang Termasuk Kegiatan Operasi (operating activities)

Menurut Subramanyam (2017:5), adalah aktivitas yang berkaitan dengan

laba perusahaan. Aktivitas operasi berkaitan dengan pos laporan laba rugi (dengan

(43)

33

sedikit pengecualian) dan pos laporan keuangan yang berkaitan dengan operasi biasanya akun modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran di muka, utang, dan biaya yang masih harus di bayar.

Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi dikelompokkan dalam golongan ini. Yang termasuk penerimaan dalam aktivitas operasi antara lain:

a) Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa.

b) Penerimaan bunga atas piutang pada pihak lain.

c) Penerimaan deviden atas investasi saham perusahaan lain.

d) Penerimaan refund dari supplier.

Sedangkan yang termasuk pengeluaran kas antara lain:

a)

Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.

b)

Pembayaran bunga atas utang-utang perusahaan.

c)

Pembayaran pajak penghasilan.

d)

Pembayaran upah/gaji kepada karyawan.

Untuk mencapai arus kas pada aktivitas operasi, perlu untuk melaporkan pendapatan dan beban atas dasar kas. Ini dilakukan dengan menghilangkan pengaruh transaksi perhitungan rugi/laba yang tidak menghasilkan kenaikan atau penurunan setara dalam kas.

2. Kas yang Termasuk Kegiatan Investasi (investing activities)

Menurut Subramanyam (2017:5), merupakan sarana untuk memperoleh dan

melepaskan aset nonkas. Aktivitas ini meliput aset yang diperkirakan akan

menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, seperti pembelian dan penjualan aset

(44)

tetap dan investasi pada efek. Aktivitas ini juga meliputi pemberian pinjaman dana dan penagihan pokok pinjaman yang diberikan

Dalam kegiatan investasi akan digolongkan transaksi yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya. Arus kas masuk bila kas yang diterima dari hasil dan pengembalian investasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Yang termasuk penerimaan kas dari aktivitas investasi antara lain:

a) Penjualan aktiva tetap (pabrik, gedung, lahan produksi, dll).

b) Penjualan surat berharga yag berupa investasi.

c) Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).

d) Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan).

Yang termasuk dalam pengeluaran kas dari aktivitas investasi yaitu:

a)

Pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap.

b)

Pembelian investasi jangka panjang.

c)

Pemberian pinjaman pada pihak lain.

d) Pembayaran aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produksi seperti hak

paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persedian operasional).

3. Kas yang Termasuk Kegiatan Pendanaan

Menurut Subramanyam (2017:5), merupakan sarana mendistribusikan

menarik, dan menyediakan dana untuk mendukung aktivitas bisnis. Aktivitas ini

meliputi pinjaman dan pelunasan dana dengan obligasi dan bentuk pinjaman

(45)

35

lainnya. Aktivitas ini juga meliputi pendistribusian juga penarikan dana oleh pihak pemilik modal dam imbal hasil (deviden) atas investasinya.

Menurut Harahap (2013:260), kelompok ini menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya. Hal ini perlu dilakukan untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Dalam aktivitas ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan. Arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditor atas dana yang diberikan sebelumnya.

Yang termasuk penerimaan kas dari aktivitas pendanaan antara lain:

a)

Pengeluaran saham.

b)

Pengeluaran wesel.

c)

Penjualan obligasi.

d)

Pengeluaran surat hutang hipotek, dan lain-lain.

Yang termasuk pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan antara lain:

a)

Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.

b)

Pembelian saham pemilik (treasury stock);

Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak termasuk bunga karena dianggap sebagai kegiatan operasi). (Harahap 2013:261)

3.3.4 Metode Penyusunan Arus Kas

(46)

Untuk menyusun laporan arus kas perusahaan dapat menggunakan dua cara atau metode, yaitu metode langsung (direct Method) dan metode tidak langsung (indirect Method).

1. Metode Langsung (Direct Method)

Menurut Sulindawati (2018:175), Dalam metode langsung dilaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi. Selisih di antara kedua jumlah tersebut adalah arus kas bersih dari kegiatan operasi. Dengan kata lain metode langsung mengurangi penerimaan kas operasi dengan pengeluaran kas operasi.

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan,

Keunggulannya adalah bahwa metode ini melaporkan sumber-sumber dan pemakaian-pemakaian kas dalam laporan arus kas sedangkan kelemahannya adalah bahwa data yang diperlukan mungkin tidak tersedia dengan cepat dan biaya pengumpulan data tersebut kemungkinan mahal pula.

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Menurut Sulindawati (2018:175), Dengan metode tidak langsung, laba atau

rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,

penangguhan (deferal) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk

operasi di masa lalu dan masa depan dan unsure penghasilan atau beban yang

(47)

37

Dalam metode tidak langsung net income disesuaikan dengan menghilangkan transaksi tidak tunai:

a.

Pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferal income arus kas masuk dan keluar yang “accrued” seperti piutang dan utang.

b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: penyusutan, amortisasi, laba/rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba/rugi pembatalan utang atau transaksi pembiayaan.

Langkah-langah yang diperlukan dalam menyusun laporan arus kas baik dengan metode langsung maupun dengan metode tidak langsung adalah :

1. Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah ini menyajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode berjalan.

2. Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas beserta kategori perubahannya.

3. Menentukan arus kas yang dipisahkan ke dalam tiga klasifikasi, aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas dan pengaruh perubahan kurs valuta asing yang menggunakan informasi dari neraca komparatif, laporan laba rugi periode berjalan dan informasi tambahan.

4. Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya.

(48)

Tabel 3.2

PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK LAPORAN ARUS KAS

TAHUN 2016-2018

KETERANGAN TAHUN

2016 2017 2018

Arus Kas dari Aktivitas

Operasi

Penerimaan kas dari

aktivitas operasi

Penerimaan dari pelanggan 1.450.672.267 1.540.808.065 2.148.937.918 Pembayaran kas dari

aktivitas operasi

Pembayaran kepada pemasok atas barang & jasa

(1.243.005.134) (1.291.417.232) (1.913.617.745) Pembayaran gaji & tunjangan (67.810.355) (75.679.373) (120.510.612) Kas diperoleh dari (digunakan

untuk) operasi

139.856.778 172.711.460 114.809.561 Penerimaan bunga 29.123.418 16.190.175 16.480.108

Pembayaran bunga (569.953) (753.401) (9.894.089)

Penerimaan pengembalian (pembayaran) pajak penghasilan

(81.103.544) (5.912.129) (56.926.290)

Jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi

87.306.699 183.236.105 64.469.290

Arus Kas dari Aktivitas

Investasi

Pembayaran untuk perolehan aset tetap

(1.883.313.120) (379.489.430) (214.672.315) Pembayaran untuk perolehan

aset takberwujud

(818.000) (250.000) (33.816.229) Pembayaran untuk perolehan

tanah dalam pengembangan

(6.617.676) (5.562.112) (77.729.727) Penerimaan (pengeluaran) kas

lainnya

(225.000) (12.240.000) 0 Pembayaran uang muka

investasi

(135.256.093) (4.187.067) (25.000)

Jumlah arus kas bersih dari aktivitas investasi

(2.026.229.889) (4.187.067) (326.243.271)

(49)

39

Lanjutan Tabel 3.2 Arus Kas dari Aktivitas

pendanaan

Penerimaan pinjaman bank 641.263.433 300.000.000 400.000.000 Pembayaran pinjaman bank 0 (15.618.559) (27.000.000) Pembayaran liabilitas sewa

pembiayaan

(49.496) (949.523) (17.689.702) Penerimaan dari penerbitan

saham biasa

0 222.152.897 23.907.494

Penerimaan dari pelepasan kepentingan entitas anak tanpa hilangnya pengendalian

25,000 0 0

Pembayaran deviden (88.539.106) (64.768.605) (36.661.209) Pembayaran bunga (7.731.628) (73.962.099) (88.688.350) Penerimaan (pengeluaran) kas

lainnya

(14.167.202) 0 0

Jumlah arus kas bersih dari aktivitas pendanaan

531.161.001 366.854.111 253.868.233

Jumlah kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas

(1.407.762.189) 148.361.607 (7.905.748)

Kas dan setara kas arus kas, awal periode

1.755.910.158 341.602.275 486.535.415 Efek perubahan nilai kurs

pada

kas dan setara kas

(6.545.694) 1.071.533 (2.793.171)

Kas dan setara kas arus kas, akhir periode

341.602.275 491.035.415 475.836.496

Sumber : Data Diolah (2019)

Dari Tabel 3.2 di atas dapat dilihat laporan arus kas yang menunjukkan

jumlah arus kas bersih, jumlah kas di awal periode dan jumlah kas di akhir

periode. Dari tabel tersebut juga disajikan sumber dan penggunaan kas yang

berasal dari tiga aktivitas yaitu, aktivitas operasional, aktivitas investasi dan

aktivitas pendanaan perusahaan dari tahun 2016 hingga tahun 2018. Perusahaan

(50)

juga dapat melihat kas bersih atau setara kas dari tahun ke tahun apakah mengalami kenaikan atau penurunan selama menjalankan usahanya.

3.4 Analisa dan Evaluasi

Dalam menganalisa laporan arus kas perusahaan akan dibedakan berdasarkan aktivitasnya yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

Pengelolaan kas merupakan aktivitas utama dari bagian keuangan perusahaan. Karena kita dapat mengetahui berapa saldo kas yang dimiliki perusahaan dan juga saldo kas sangat penting untuk memutar roda bisnis perusahaan setiap harinya dan dapat menutupi ketimpangan penerimaan dan pengeluaran kas.

Laporan arus kas memperlihatkan bagaimana aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan mempengaruhi kas perusahaan selama satu periode akuntansi tertentu. Sehingga memperjelas kenaikan dan penurunan bersih kas setara kas selama satu periode. Untuk laporan arus kas pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk digunakan laporan arus kas dengan metode langsung. Metode langsung melaporkan sumber-sumber dari kas operasi dan pemakaian kas operasi.

Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari para pelanggan.

Pemakaian pokok kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada para pemasok untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan dan kas yang dibayarkan kepada karyawan dalam bentuk gaji dan upah.

Dalam menganalisis laporan arus kas, akan membuat komposisi dana

berdasarkan laporan arus kas pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk. Berikut ini

(51)

41

akan dibuat tentang sumber dan penggunaan kas pada periode tahun 2016, 2017

dan 2018.

(52)

Tabel 3.3

PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

TAHUN 2016, 2017 DAN 2018

KETERANGAN

2016 2017 2018 TOTAL

RATA-RATA

%

TOTAL RATA-RATA

ARUS KAS % ARUS KAS % ARUS KAS %

SUMBER KAS

Aktivitas Operasi 1.479.795.685 67,77 1.556.998.240 73,82 2.165.418.026 83,63 75,74 1.734.070.650

Aktivitas Investasi 0 0 0 0 0 0 0 0

Aktivitas Pendanaan 641.288.433 30,23 552.152.897 26,18 423.907.494 16,37 24,26 539.116.275 Total Sumber Kas 2.121.084.118 100 2.109.151.137 100 2.589.325.520 100 100 2.273.186.925

PENGGUNAAN KAS

Aktivitas Operasi 1.392.488.986 25 1.373.762.135 70 2.100.948.736 80,8 63,4 1.622.399.952 Aktivitas Investasi 2.026.229.889 32,1 401.728.609 15 326.243.271 12,5 28,3 918.067.256 Aktivitas Pendanaan 110.127.432 3,1 155.298.786 5,77 170.039.261 6,4 5,09 145.155.160 Total Penggunaan Kas 3.528.846.307 60, 2 1.930.789.530 90, 77 2.597.231.268 99, 7 83,6 2.685.622.368 Saldo Kas (1.407.762.189) (39,8) 178.361.607 9,23 (7.905.748) (0,30 ) (16, 4 ) (412.435.443)

Sumber : Data Diolah (2019)

(53)

43

3.5 Analisis Sumber Kas

1. Analisis Sumber Kas Tahun 2016

Berdasarkan Tabel 3.2 sumber dan penggunaan kas pada tahun 2016 sumber kas terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu sebesar Rp.1.479.795.685 atau sekitar 67,77 %. Sumber kas dari aktivitas investasi pada tahun 2016 tidak memiliki sumber kas, dikarenakan tidak adanya penerimaan deviden, penerimaan bunga, dan penerimaan dari penjualan asset tetap. Sumber kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 641.288.433 atau sekitar 30,23 %.

2. Analisis Sumber Kas Tahun 2017

Berdasarkan Tabel 3.2 sumber dan penggunaan kas pada tahun 2017 sumber kas terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu sebesar Rp.1.556.998.240 atau sekitar 73,82 %. Sumber kas dari aktivitas investasi pada tahun 2017 tidak memiliki sumber kas, dikarenakan tidak adanya penerimaan deviden, penerimaan bunga, dan penerimaan dari penjualan asset tetap. Sumber kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 552.152.897 atau sekitar 26,18 %.

3. Analisis Sumber Kas Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 3.2 sumber dan penggunaan kas pada tahun 2018

sumber kas terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu sebesar

Rp.2.165.418.026 atau sekitar 83,63 %. Sumber kas dari aktivitas

investasi pada tahun 2018 tidak memiliki sumber kas, dikarenakan tidak

adanya penerimaan deviden, penerimaan bunga, dan penerimaan dari

Referensi

Dokumen terkait

 Ketepatan dalam memeriksa apakah suatu fungsi mempunyai turunan di satu titik, ketepatan dalam menggunakan aturan rantai untuk menentukan turunan, ketepatan dalam

Dari hasil penelitian pada PT Kembang Bulan dalam kurun waktu selama 3tahun (2011- 2013) menunjukkan bahwa efektivitas kinerja arus kas untuk mencapai keberhasilan

u Dari Jamsostek dan UUK–13 dengan beban sebesar 13,62% dari upah bulanan (2% di antaranya dibayarkan oleh pekerja), dalam 30 tahun diperkirakan jumlah ini akan mencapai 55,38

Pelepah Gewang Harga Pokok Produksi (Skala

Dalam Islam Tuhan (baca: Allah SWT) adalah pemilik tunggal alam semesta, dimana manusia termasuk didalamnya. Namun begitu manusia mempunyai kedudukan yang sangat unik

Beberapa perusahaan minyak dan gas, seperti: Shell dan BP, telah mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal bisnisnya dan menyadari tidak bisa lagi mengandalkan energi fosil

Berdasarkan kesimpulan yang sudah diuraikan di atas, hal yang diharapkan atau saran untuk ke depannya adalah agar sistem yang dibangun dapat bekerja dengan lebih baik,

Untuk menilai potensi perusahaan dalam melakukan ekspansi pendanaan dari sumber dana internn dapat dihitung rasio yang membandingkan antara arus kas operasi (cash flow