• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. ANALISIS DAN KESIMPULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. ANALISIS DAN KESIMPULAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Analisis Tapak

Tapak akan membawa pengaruh yang besar bagi perancangan museum piano. Karena itu, perancang perlu menganalisis tapak tersebut untuk mengetahui arah mata angin, arah datang sinar matahari, arus sirkulasi kendaraan sehingga dapat membantu perancang dalam menentukan letak main entrance (pintu masuk), letak pintu keluar, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perancangan.

3.1.1. Analisis Diluar Lokasi Tapak

Site yang terpilih berlokasi di Kecamatan Genteng, Kelurahan Ketabang, Kotamadya Surabaya Propinsi Jawa Timur. Saat ini keseluruhannya berupa lahan yang tidak terpakai dan berisi bangunan-bangunan tua yang sudah tidak dipakai lagi. Site yang dipilih berada di tengah kota Surabaya dan termasuk dalam wilayah Surabaya Barat.

Tapak terletak di depan Jalan Raya Utama yaitu Jalan Gubeng Pojok dengan arus lalu lintas satu arah menuju Jembatan Viaduk dan juga Jalan Kusuma Bangsa yang ramai dilewati oleh kendaraan bermotor, baik umum maupun pribadi yang terdiri dari 2 arah yang dipisahkan oleh jalur hijau menuju arah THR dan arah Stasiun Gubeng Lama.

Pemilihan tapak ini berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya :

- Tapak tersebut sesuai dengan Masterplan 2000 sebagai fasilitas umum.

- Membentuk suatu image yang terpusat, bahwa nantinya Surabaya mempunyai wadah yang representatif.

- Tapak tersebut terletak di Jalan Kolektor Sukunder karena mempunyai skala pelayanan Kota Surabaya.

- Tapak yang terpilih berada di tengah Kota Surabaya yang termasuk wilayah Surabaya Pusat sehingga mudah dicapai dari mana saja.

(2)

- Tapak yang terpilih berada dekat dengan fasilitas pendidikan (Kursus EF, Scomptec), perkantoran (Graha SA), mall (Delta Plaza), hotel (Hotel Sahid), transportasi darat (Stasiun Gubeng), restoran (Restoran Hanamasa), bank (BCA, BII) sehingga merupakan daerah yang sangat strategis untuk dikunjungi oleh banyak orang.

- Selain itu, menurut RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota) Unit Pengembangan Ngagel-Pucang, tapak diperuntukkan untuk bangunan fasilitas umum dan perancangan museum piano ini merupakan salah satu fasilitas umum.

Batas-batas site adalah sebagai berikut :

- Batas Utara : Jl. Melati – perumahan penduduk - Batas Timur : Jl. Kusuma Bangsa.

- Batas Selatan : Jl. Gubeng Pojok – lahan kosong tak terpakai - Batas Barat : Jl. Slamet.

Gambar 3.1. Batas-Batas Site

Keterangan :

Lokasi terpilih

(3)

3.1.2. Analisis Didalam Lokasi Tapak

Peraturan daerah yang berlaku di dalam tapak adalah berdasarkan RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), Kecamatan Genteng Kelurahan Ketabang Unit Pengembangan Ngagel-Pucang tahun 1900/1991 – 2010/2011 yaitu bahwa bangunan lahan digunakan untuk pengembangan fasilitas umum.

Detail peraturan daerah tersebut, antara lain :

- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 40-60%.

- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,1-2,4.

- Tinggi bangunan maksimum : 3 lantai.

Analisis peletakan main entrance (pintu masuk) dan second entrance (pintu keluar)

Tapak yang menghadap ke Jalan Raya Utama yaitu Jalan Gubeng Pojok dengan arus lalu lintas satu arah menuju Jembatan Viaduk dan juga Jalan Kusuma Bangsa yang ramai dilewati oleh kendaraan bermotor, baik umum maupun pribadi yang terdiri dari 2 arah yang dipisahkan oleh jalur hijau menuju arah THR dan arah Stasiun Gubeng Lama.

Pola sirkulasi di luar tapak ini sangat mempengaruhi peletakan main entrance utama (pintu masuk) dan pintu keluar pada bangunan museum.

(4)

Gambar 3.2. Analisis Pola Sirkulasi

Keterangan :

Lay Out terpilih Arah sirkulasi (sepi) Arah sirkulasi (ramai)

Jika pintu masuk dan pintu keluar pada bangunan museum dijadikan satu, akan berakibat:

- Jika pengunjung museum sedikit.

a. Di area pintu masuk tidak terlalu sesak dan sempit untuk sirkulasi pengunjung baik yang akan masuk museum maupun yang akan keluar museum.

b. Penjaga museum mungkin tidak terlalu kesulitan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di dalam museum.

- Jika pengunjung museum banyak.

a. Pengunjung yang akan masuk dengan pengunjung yang akan keluar apalagi berupa rombongan yang sangat banyak, tentunya akan saling berdesakan sehingga pengunjung tidak mendapat rasa nyaman dan aman.

b. Di area pintu masuk tersebut akan terjadi kepadatan pengunjung.

(5)

c. Penjaga museum sulit membedakan pengunjung yang akan masuk dengan pengunjung yang akan keluar sehingga kesulitan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di museum.

d. Di area pintu masuk terasa sesak, sempit dan berdesakan.

Gambar 3.3. Peletakan Main Entrance yang Digabung Dengan Second Entrance

Jika pintu masuk dipisah dan diletakkan agak jauh dari pintu keluar pada bangunan museum, akan berakibat :

- Penjaga museum akan mudah dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di dalam museum.

- Di area pintu masuk tidak sampai terjadi kepadatan pengunjung karena sirkulasinya berupa 1 arah sehingga pengunjung lebih leluasa dan nyaman dalam bergerak.

- Orientasi pengunjung yang akan masuk dengan pengunjung yang akan keluar terlihat jelas.

- Antara pengunjung yang satu dengan pengunjung yang lain tidak sampai saling berdesakan.

- Memberikan arah sirkulasi yang baik bagi pengunjung maupun bagi keberadaan ruang-ruang yang ada di museum piano sehingga pengunjung dapat melewati dan melihat semua benda koleksi.

IN OUT

(6)

Gambar 3.4. Peletakan Main Entrance yang Dipisah Dari Second Entrance

Dari pertimbangan di atas, maka main entrance (pintu masuk) diletakkan langsung menghadap Jalan Gubeng Pojok karena arus kendaraan lebih ramai dan dari arah pusat kota.

Gambar 3.5. Peletakan Main Entrance OUT

IN

IN

IN IN

(7)

Jika pintu keluar diletakkan menghadap Jalan Melati ataupun Jalan Anggrek yang termasuk daerah perumahan dengan suasana yang tenang dan sepi oleh lalu lalang kendaraan maka lalu lalang dan hiruk pikuk kendaraan dan pengunjung museum tidak akan menarik perhatian semua masyarakat yang melintasi daerah tersebut sehingga museum tersebut tidak banyak dikenal oleh semua orang.

Gambar 3.6. Alternatif Peletakan Second Entrance 1

Jika pintu keluar diletakkan terlalu dekat dengan pertigaan yang adalah di ujung Jalan Slamet dan Jalan Gubeng Pojok maka dapat mengganggu arus lalu lintas yang ada sehingga dapat menimbulkan kemacetan.

OUT

OUT

(8)

Gambar 3.7. Alternatif Peletakan Second Entrance 2

Apabila pintu keluar diletakkan di Jalan Kusuma Bangsa dapat terlihat dengan jelas dan memberikan pandangan yang baik, dengan harapan aktivitas, hiruk pikuk, lalu lalang kendaraan dan pengunjung museum akan menarik perhatian dan rasa penasaran masyarakat yang melewati daerah tersebut sehingga dapat membuat banyak orang akan tertarik untuk datang melihat tempat tersebut sehingga menguntungkan bagi keberadaan museum piano.

Gambar 3.8. Alternatif Peletakan Second Entrance 3 OUT

OUT OUT

(9)

Analisis alternatif letak main entrance

Tabel 3.1. Analisis Alternatif Letak Main Entrance

No KRITERIA GAMBAR

1. - Letak main entrance agak jauh dari zona umum (tempat sirkulasi pengunjung di luar area museum).

- Letak main entrance kurang terlihat dengan jelas oleh pengunjung yang baru datang ke museum.

- Membingungkan bagi pengunjung yang akan masuk ke area museum.

- Tidak memberi orientasi/pandangan yang baik kepada pengunjung museum karena letaknya yang agak menjorok ke dalam.

2. - Letak main entrance dekat dari zona umum (tempat sirkulasi pengunjung di luar area museum).

- Letak main entrance terlihat dengan jelas oleh pengunjung yang baru datang ke museum.

- Tidak membingungkan bagi pengunjung yang akan masuk ke area museum.

- Letak main entrance searah dengan arah datangnya pengunjung sehingga memberi orientasi/pandangan yang baik.

3. - Letak main entrance dekat dari zona umum (tempat sirkulasi pengunjung di luar area museum).

- Letak main entrance terlihat dengan jelas oleh pengunjung yang baru datang ke museum.

- Tidak membingungkan bagi pengunjung yang akan masuk ke area museum.

- Kurang dapat memberi pandangan yang baik sehingga kurang menarik perhatian pengunjung dan masyarakat yang melintasi daerah tersebut.

IN

IN

IN

(10)

No KRITERIA GAMBAR 4. - Letak main entrance agak jauh dari zona

umum (tempat sirkulasi pengunjung di luar area museum).

- Letak main entrance terlihat dengan jelas oleh pengunjung yang baru datang ke museum.

- Tidak membingungkan bagi pengunjung yang akan masuk ke area museum.

- Kurang dapat memberi pandangan yang baik karena letak main entrance agak menjorok ke dalam.

Dari beberapa alternatif letak main entrance di atas, maka dapat disimpulkan bahwa letak main entrance yang memenuhi kriteria adalah no. 2.

Analisis alternatif letak second entrance

Tabel 3.2. Analisis Alternatif Letak Second Entrance

No KRITERIA GAMBAR

1. - Tidak terlihat dengan jelas oleh masyarakat yang melintasi Jalan Kusuma Bangsa yang akan menuju ke arah Kalianyar.

- Terlihat dengan jelas oleh masyarakat yang melintasi Jalan Kusuma Bangsa yang akan menuju ke arah Gubeng.

- Letak pintu keluar yang agak menyudut sehingga kurang memberi orientasi/

pandangan yang baik.

- Kurang dapat menarik perhatian masyarakat untuk datang ke museum sehingga kurang menguntungkan bagi museum.

- Letak pintu keluar jauh dari main entrance sehingga memberi sirkulasi yang baik bagi pengunjung maupun

IN

OUT

(11)

No KRITERIA GAMBAR bagi keberadaan letak ruang-ruang yang

ada di museum sehingga pengunjung dapat melewati dan melihat semua ruang sehingga sangat menguntungkan.

2. - Letak pintu keluar agak dekat dengan letak main entrance sehingga cenderung mengarahkan pengunjung langsung mengarah ke pintu keluar akibatnya pengunjung tidak akan melewati dan melihat ruang-ruang yang lain yang ada di sekitarnya, akibatnya ruang-ruang yang ada tidak berfungsi secara optimal.

s3. - Terlihat dengan jelas oleh masyarakat yang melintasi Jalan Kusuma Bangsa baik yang akan menuju ke arah Kali Anyar maupun ke arah Gubeng (Stasiun Gubeng Lama).

- Letak pintu keluar yang menghadap langsung ke arah Jalan Kusuma Bangsa memberi orientasi/pandangan yang baik sehingga sangat menguntungkan bagi keberadaan museum piano.

- Sebab aktivitas yang ada di museum akan menarik perhatian dan menimbulkan rasa penasaran masyarakat yang berlalu lalang di daerah tersebut.

- Letak pintus keluar jauh dari main entrance sehingga memberikan sirkulasi yang baik bagi pengunjung maupun bagi keberadaan letak ruang-ruang yang ada di museum sehingga pengunjung dapat melewati dan melihat semua benda koleksi yang ada.

Dari beberapa alternatif letak second entrance di atas, maka dapat disimpulkan bahwa letak second entrance yang memenuhi kriteria adalah no. 3.

OUT

OUT

(12)

3.2. Analisis dan Program Kebutuhan 3.2.1. Analisis Aktivitas Pemakai

Tabel 3.3. Analisis Aktivitas Pemakai

NO PEMAKAI AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

SIFAT RUANG 1. Pengunjung - Bertanya

- Mendapat informasi - Mengobrol

- Membaca

Ruang Resepsionis

Publik

Petugas Resepsionis

- Menerima pengunjung - Melayani pengunjung

dengan ramah

- Menerima langsung surat- surat yang masuk

- Menerima telepon - Membaca

- Menulis

- Memberikan informasi 2. Pengunjung - Melihat-lihat koleksi

- Mengamati koleksi - Bertanya

- Mencari informasi tentang piano

- Mendapat informasi - Mengobrol

- Berdiskusi

Ruang Pamer Tetap dan Temporer

Semi Publik

Petugas Informasi

- Melihat-lihat koleksi - Mengamati koleksi - Memberikan informasi - Mengobrol

- Berdiskusi

(13)

NO PEMAKAI AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

SIFAT RUANG 3. Pengunjung - Bertanya

- Mencari informasi lewat majalah, buku-buku, dan internet

- Mendapat informasi - Membaca

- Menulis - Mengobrol

- Mengoperasikan komputer - Memfotocopy buku - Melakukan pembayaran

Ruang

Perpustakaan Semi Publik

Petugas Perpustakaan

- Menerima pengunjung - Memberikan informasi - Menata buku

- Menerima telepon - Memfotocopy buku - Membaca

- Menulis - Mengobrol

- Melayani pembayaran fotocopy buku 4. Pengunjung - Bertanya

- Mendapat informasi - Mengobrol

- Menulis

Ruang Informasi Koleksi

Semi Publik

(14)

NO PEMAKAI AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

SIFAT RUANG Petugas

Informasi

- Memberikan informasi secara lisan

- Mengobrol

- Mengawasi koleksi - Menjaga keamanan

koleksi 5. Pengunjung - Menunggu

- Mengobrol

- Melihat-lihat display maket

- Menentukan arah tujuan

Hall/Lobby Publik

Pengunjung - Buang air kecil - Buang air besar - Cuci tangan 6.

Petugas Museum

- Buang air kecil - Buang air besar - Cuci tangan

Toilet Service

(15)

3.2.2. Analisis Kebutuhan, Kapasitas dan Besaran Ruang 3.2.2.1.Analisis Kebutuhan Ruang

Tabel 3.4. Analisis Kebutuhan Ruang

NO AKTIVITAS KEBUTUHAN

RUANG

KEBUTUHAN PERABOT

SIFAT RUANG 1. - Bertanya

- Mendapat informasi - Mengobrol

- Membaca

- Menerima pengunjung - Melayani pengunjung

dengan ramah

- Menerima langsung surat- surat yang masuk

- Menerima telepon - Menulis

- Memberikan Informasi

Ruang Resepsionis

- Meja Resepsionis - Kursi

Publik

2. - Melihat-lihat koleksi - Mengamati koleksi - Bertanya

- Mencari informasi tentang piano

- Mendapat informasi - Mengobrol

- Berdiskusi

- Memberikan informasi

Ruang Pamer Tetap dan Temporer

- Vitrin - Piano Tidur - Piano Tegak - Foto

- Music Stain

Semi Publik

(16)

NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

KEBUTUHAN PERABOT

SIFAT RUANG 3. - Bertanya

- Mencari informasi lewat majalah, buku-buku, dan internet

- Mendapat informasi - Membaca

- Menulis - Mengobrol

- Mengoperasikan komputer - Memfotocopy buku

- Menerima pengunjung - Memberikan informasi - Menata buku

- Menerima telepon

Ruang Perpustakaan

- Meja Komputer - Kursi - Meja

Counter - Mesin Foto

Copy - Meja - Rak Buku - Seperangkat

Komputer

Semi Publik

4. - Bertanya

- Mendapat informasi - Mengobrol

- Menulis

- Memberikan informasi secara lisan

- Mengawasi koleksi

- Menjaga keamanan koleksi

Ruang Informasi Koleksi

- Meja Informasi - Kursi

Semi Publik

5. - Menunggu - Mengobrol

- Melihat-lihat display maket - Menentukan arah tujuan

Hall/Lobby - Display Maket

Publik

6. - Buang air kecil - Buang air besar - Cuci tangan

Toilet - Kloset - Cermin - Wastafel

Service

(17)

3.2.2.2.Analisis Kapasitas dan Besaran Ruang

Tabel 3.5. Analisis Kapasitas dan Besaran Ruang

NO NAMA

RUANG KAPASITAS BESARAN RUANG LUAS SUMBER 1. Ruang

Resepsionis

2 orang - 1 meja resepsionis (untuk 1 orang) : 276cm x 191cm= 52716 cm2 = 5,3m2 - 2 meja resepsionis (untuk 2 orang) :

5,3 m2 x 2 = 10,6 m2

10,6m2 TSSIDSP DA

2. Ruang Pamer Tetap

- 3 piano - 15 vitrin (untuk dokumen) - 2 vitrin

(untuk music stain)

- 1 piano tegak buatan tahun 1900 : 493cm x 405cm=199665 cm2 =20 m2 - 1 piano tidur buatan tahun 1902 :

489cm x 486cm=237654 cm2 = 24m2 - 1 piano tidur buatan tahun 1937 :

526cm x 489cm=257214 cm2 = 26m2 - 1 buah vitrin (untuk dokumen) :

440cm x 380cm= 167200 cm2= 17m2 maka untuk 15 buah vitrin :

17m2 x 15 buah = 255 m2

- 1 buah vitrin (untuk music stain) : 40cm x 390cm = 156000 cm2 = 16m2 - 1 buah vitrin (untuk music stain) :

410cm x 400cm=164000 cm2 = 16m2

357m2 WMM

MIPAE MMTS

3. Ruang Pamer Temporer

- 1 piano tidur - 20 vitrin

(untuk dokumen) - 2 vitrin

(untuk music stain)

- 1 piano tidur :

526cm x 489cm =257214 cm2= 26m2 - 1 buah vitrin (untuk dokumen) :

440cm x 380cm=167200cm2 = 17 m2 maka untuk 20 buah vitrin :

17m2 x 20 buah = 340m2

- 1 buah vitrin (untuk music stain) : 400cm x 390cm=156000 cm2 = 16m2 - 1 buah vitrin (untuk music stain) :

410cm x 400cm=164000 cm2 = 16m2

398m2 WMM MIPAE MMTS

4. Ruang Informasi Koleksi (guide)

2 orang - 1 meja informasi koleksi (untuk 1 orang) :

311cm x 216cm=67176 cm2 = 6,8m2

13,6 m2 PATR

(18)

NO NAMA

RUANG KAPASITAS BESARAN RUANG LUAS SUMBER - 2 meja informasi koleksi

(untuk 2 orang) : - 6,8 m2 x 2 = 13,6 m2

5. Hall - 1 meja display maket museum :

463,5cm x 443cm = 2053305 cm2

=21m2 - 1 orang :

=180cm x 50cm =9000cm2 = 0,9 m2 untuk 200 orang :

0,9m2 x 100 orang = 90m2

111m2 MTPS PATR

6. Ruang Perpustakaan

- 7 meja - 14 kursi

baca

Ruang Baca

- 1 meja (untuk dua orang) :

330cm x 290cm=95700 cm2 = 9,8m2 maka untuk 7 meja :

9,8 m2 x 7 = 68,6m2

189,9 m2 TR TMP DA

- 6 rak buku - 3000 jilid

buku

Ruang Rak Buku

- Untuk 1 bidang rak bisa memuat 30 jilid bahan bacaan, 33 jilid bacaan ringan dan 35 bacaan anak-anak.

Maka untuk 1 bidang rak ± memuat 100 jilid buku.

Jika 1 rak terdiri dari 5 bidang yang disusun ke atas, maka 1 rak ± dapat menampung :

5x100 jilid buku = ± 500 jilid buku.

Jadi untuk 3000 jilid buku membutuhkan :

buku rak x 500

1

3000 = 6 rak

- 1 rak buku :

300cm x 284cm= 85200cm2 = 8,5m2 maka untuk 6 rak buku :

8,5 m2 x 6 rak = 51m2

(19)

NO NAMA

RUANG KAPASITAS BESARAN RUANG LUAS SUMBER - 1 orang

- 1 mesin fotocopy - 2 orang - 2 komputer

Ruang Fotocopy - 1 mesin fotocopy :

197cm x 116cm=22825 cm2 = 2,3m2 Ruang Komputer

- 1 komputer (untuk 1 orang) : 168cm x 160cm=26880cm2 = 27m2 maka untuk 2 komputer :

27m2 x 2 = 54 m2 - 2 orang

- meja counter - kursi

counter

Ruang Counter - 1 meja counter :

326 cm x 216 cm = 70416 cm2 = 7m2 maka untuk 2 meja counter : 7 m2 x 2 = 14 m2

Toilet wanita

- Area cuci tangan = 1 m2 - Area kloset (2 buah) :

1,2 m x 1,4 m = 1,68 m2 7. Toilet - 2 wastafel

- 4 kloset

Toilet pria

- Area cuci tangan = 1 m2 - Area kloset (2 buah) :

1,2 m x 1,4 m = 1,68 m2

5,36m2 VNRMH

Keterangan :

WMM : Wisma Musik Melodia

MMTS : Museum Mpu Tantular Sidoarjo TR : Tata Ruang

TMP : Teknik Mendesain Perabot yang Baik DA : Data Arsitek

TSSIDSP : Time Saver Standards for Interior Design and Space Planning PATR : Planning Architects Technical Reference

MTPS : Museum Tugu Pahlawan Surabaya VNRMH : VNR Metric Handbook

MIPAE : Musical Instruments and Professional Audio Equipment

(20)

3.2.3. Analisis Hubungan dan Karakteristik Ruang 3.2.3.1.Analisis Hubungan Ruang

Hall Utama/Lobby R. Resepsionis R. Informasi R. Pameran Tetap R. Pameran Temporer R. Perpustakaan Toilet

Gambar 3.9. Skema Hubungan Ruang/Diagram Ikan Keterangan :

Berhubungan dekat Berhubungan sedang Berhubungan jauh

Gambar 3.10. Skema Hubungan Ruang/Bubble Diagram Keterangan :

Berhubungan langsung Berhubungan tidak langsung

Resepsionis

Hall/Lobby

R. Pamer

Toilet

Guide

R. Perpustakaan

(21)

3.2.3.2. Analisis Karakteristik Ruang

Tabel 3.6. Analisis Karakteristik Ruang

Fasilitas pelayanan umum

Karakteristik ruang Pencahayaan Penghawaan

No Nama ruang

Alam Buatan Alam Buatan Ketenangan Keamanan View Akustik Fasilitas air 1. Hall/ Lobby X X X X X 2. Resepsionis X X X X X X X 3. Ruang pamer

tetap X X X X

4. Ruang pamer

temporer X X X X

5. Ruang informasi koleksi

X X X X X X X

6. Ruang

perpustakaan X X X X

7. Toilet X X X X X

Keterangan :

Memerlukan X Tidak memerlukan

(22)

3.2.4. Analisis Zoning, Grouping dan Sirkulasi Ruang 3.2.4.1.Analisis Zoning

1.

Gambar 3.11. Alternatif Zoning 1

a. (-) Jika semi publik 2 diletakkan di dekat pintu keluar akan berakibat : Letak pintu keluar tidak terlihat dengan jelas sehingga dikhawatirkan dapat membingungkan pengunjung.

b. (-) Tidak mempunyai pandangan yang baik karena ruang yang menuju ke pintu keluar, berbentuk seperti lorong sehingga dikhawatirkan pengunjung akan beranggapan kalau ruang tersebut tidak untuk umum.

c. (-) Ruang service yang diletakkan di sudut terlalu jauh dan sulit untuk dicapai pengunjung dan pengelola serta letaknya yang agak tersembunyi akan tidak terlihat dengan jelas sehingga membingungkan pengunjung.

(23)

2.

Gambar 3.12. Alternatif Zoning 2

a. (-) Jika semi publik 2 diletakkan di dekat area pubik 1 yang searah dengan fungsi museum sebagai tempat untuk memberikan informasi tentang benda koleksi piano.

Fungsi dari area semi publik 2 itu sendiri sebagai fasilitas penunjang museum (bukan fasilitas utama dari museum).

b. (-) Ruang service yang diletakkan dekat dengan main entrance memberi pandangan yang kurang baik.

(24)

3.

Gambar 3.13. Alternatif Zoning 3

a. (+) Area service yang diletakkan di daerah tersebut mudah dilihat dengan jelas oleh pengunjung.

Jadi alternatif zoning yang memenuhi kriteria adalah alternatif no. 3

Keterangan :

Area publik 1 Hall/Lobby Resepsionis Area semi publik 1 R. Pamer Tetap

R. Pamer Temporer

R. Informasi

Area Semi Publik 2 R. Perpustakaan Area Service Toilet Umum

(25)

3.2.4.2.Analisis Grouping 1.

hjjj

Gambar 3.14. Alternatif Grouping 1

Museum harus mempunyai identitas yang dapat dilihat dengan jelas oleh pengunjung. Jika identitas tersebut diletakkan di belakang resepsionis, sementara ruang resepsionis berada di sisi kanan main entrance maka akan berakibat :

a. (-) Identitas tersebut terhalang sehingga tidak dapat terlihat dengan jelas apalagi jika petugas resepsionis berdiri.

b. (-) Pandangan pengunjung akan terbagi menjadi 2 dan terasa membingungkan sehingga kurang memberi orientasi yang baik.

Identitas museum tidak dapat menjadi point of interest.

c. (-) Ruang informasi yang diletakkan langsung menghadap ke arah main entrance akan menjadi suatu point of interest, padahal ruang informasi hanya sebagai ruang penunjang dan bukannya sebagai ruang utama sehingga kurang strategis.

R. Pamer Temporer Toilet

R. Perpustakaan

R. Informasi Koleksi

R. Pamer Tetap Resepsionis

Lobby

OUT

IN

(26)

2.

Gambar 3.15. Alternatif Grouping 2

a. (-) Museum harus mempunyai identitas yang dapat dilihat dengan jelas oleh pengunjung. Jika identitas tersebut diletakkan di belakang ruang resepsionis akan terhalang sehingga tidak dapat terlihat dengan jelas apalagi jika petugas resepsionis berdiri.

b. (-) Pandangan pengunjung akan terbagi menjadi 2 dan terasa membingungkan.

c. (-) Pengunjung yang datang ke museum ada yang mengenal musik dan tidak mengenal musik (masyarakat awam). Jika ruang pamer temporer diletakkan dekat dengan main entrance tidak berfungsi secara optimal.

Jika pengunjung yang datang mengenal musik tentunya tidak akan terlalu mengalami kesulitan. Tetapi mereka pun juga ingin mengetahui piano dari asal mulanya. Apalagi pengunjung yang tidak mengenal musik tentu akan mengalami kesulitan dalam mengenal dan

R. Pamer Temporer

R. Pamer Tetap

R. Informasi Koleksi Resepsionis

Lobby

IN

OUT

R. Perpustakaan Toilet

(27)

mempelajari benda koleksi yang dipamerkan sehingga kurang dapat memberikan informasi dan gambaran yang jelas tentang piano.

d. (-) Dan ruang informasi yang diletakkan di depan (dekat main entrance) tidak berfungsi secara optimal. Jika pengunjung membutuhkan pemandu, sementara mereka tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang piano tentu informasi yang diberikan akan sia-sia.

3.

Gambar 3.16. Alternatif Grouping 3

a. (+) Identitas museum diletakkan menghadap ke arah main entrance sehingga pada saat pengunjung datang ke museum dapat terlihat dengan jelas dan pandangan mereka dapat lebih terfokus sehingga hal ini dapat menjadi suatu point of interest (tidak terpecah-pecah/terbagi- bagi oleh hal lain).

R. Pamer Temporer

R. Informasi Koleksi

R. Pamer Tetap OUT

IN R. Perpustakaan

Resepsionis Lobby

Toilet

(28)

b. (+) Dengan meletakkan ruang resepsionis di sisi kiri dari main entrance, secara langsung akan mengarahkan pengunjung untuk bergerak ke arah kanan sehingga lebih terfokus/lebih terarah (tidak membingungkan).

c. (+) Pengunjung diarahkan untuk melewati/melihat seluruh ruang-ruang yang ada di dalamnya.

d. (+) Museum ditujukan untuk semua masyarakat baik masyarakat yang mengenal musik ataupun yang tidak mengenal musik (masyarakat awam). Sehingga dengan meletakkan ruang pamer tetap dekat main entrance akan lebih optimal dalam memberikan informasi dan gambaran mengenai benda koleksi piano.

e. (+) Ruang informasi yang diletakkan di antara ruang pamer tetap dan temporer sangat baik karena dapat berfungsi dengan optimal.

Pengunjung yang datang diarahkan langsung ke ruang pamer tetap dengan tujuan mereka mempunyai gambaran tentang benda koleksi sehingga pada saat mereka membutuhkan bantuan guide untuk memberikan sejumlah informasi dapat lebih terfokus dan terserap secara optimal dan sesuai dengan yang mereka butuhkan.

Jadi alternatif grouping yang memenuhi kriteria adalah alternatif no. 3.

Referensi

Dokumen terkait