• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Bandung, Desember Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Bandung, Desember Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan selesainya penyusunan Pedoman Kunjungan Lapangan dan Seminar untuk Pelatihan GIS untuk Pengembangan Infrastruktur Wilayah Tingkat Lanjutan. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan infrastruktur wilayah yang berasal dari kalangan pegawai pemerintah daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pedoman Kunjungan Lapangan dan Seminar ini disusun dalam 7 bab.

Penyusunan pedoman yang sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami segala kebutuhan terkait pengembangan infrastruktur. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini diisi oleh adanya pergeseran aktivitas peserta Latih dan pelatih yakni dengan menonjolkan peran serta aktif peserta latih.

Akhirya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Harapan kami tidak lain modul ini dapat memberikan manfaat.

Bandung, Desember 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

(4)

Bandung, September 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Deskripsi Singkat ... 2

1.3. Tujuan Pembelajaran ... 2

1.4. Materi Pokok dan Sub Pokok Materi ... 3

1.5. Estimasi Wakut ... 4

2. KUNJUNGAN LAPANGAN 2.1. Indikator Keberhasilan ... 5

2.2. Kunjungan Lapangan (KL) ... 5

3. PENJELASAN UMUM MEKANISME KUNJUNGAN LAPANGAN 3.1. Indikator Keberhasilan ... 7

3.2. Obyek dan Materi ... 7

4. PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA (KUNJUNGAN LAPANGAN) 4.1. Indikator Keberhasilan ... 10

4.2. Metode Pengumpulan Data ... 10

(5)

5. PENCATATAN DATA/INFORMASI LAPANGAN

5.1. Indikator Keberhasilan ... 12

5.2. Pengumpulan Data ... 12

5.3. Jenis-Jenis Data ... 12

6. PELAPORAN DAN PRESNTASI 6.1. Indikator Keberhasilan ... 14

6.2. Penyusunan Laporan ... 14

6.3. Presentasi ... 15

PENUTUP ... 17

REFERENSI ... 18

(6)

1.1. LATAR BELAKANG

Didalam memasuki era globalisasi sangat diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu berkompetisi dalam persaingan global.

Hal ini mengisyaratkan kepada kita bahwa peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku aparatur harus menjadi prioritas utama.

Salah satu upaya yang dianggap strategis dalam peningkatan professionalisme Pegawai Negeri Sipil adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (Diklat) dengan judul : Diklat Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

Melalui mata diklat ini disusun kurikulum dan modul antara lain; modulnya adalah: 1) Sistem Informasi Geografis ( GIS) Untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah; 2) Sistem Informasi Geografis ( GIS) Untuk Pemprogram Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan 3) Sistem Informasi Geografis ( GIS) Untuk Monitoring dan Evauasi Pengembangan Infrastruktur Wilayah dengan materi pokok meliputi : teori dan konsep serta studi-studi kasus dan praktikum tentang Penerapan SIG dalam Pengembangan infrastruktur wilayah. Secara lebih mendalam, paparan tentang SIG dan PIW ini akan didasarkan pada teori-teori yang dijelaskan pada beberapa ahli yang terkait dengan SIG untuk PIW. Tak hanya itu, juga akan dijelaskan sejauhmana SIG ini diterapkan dalam perencanaan, pemprograman dan monitoring dan evaluasi PIW.

Pendidikan dan Pelatihan ini diselenggarakan bagi para CPNS, PNS, Widyaiswara, Jabatan Struktural dan Fungsional dilingkungan Kementerian

(7)

PUPR, serta aparat pemerintah daerah. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal kemampuan dan pengetahuan, keterampilan dan perilaku (sikap) dalam rencana pengembangan infrastruktur wilayah dengan pendekatan SIG.

1.2. DESKRIPSI SINGKAT

Kunjungan Lapangan (KL) merupakan bagian integral dari program Diklat Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pengembangan Infrastruktur Wilayah, yang merupakan penerapannya melalui upaya mencocokkan antara teori yang di peroleh di kelas, pengalaman peserta di tempat tugas masing-masing dan kenyataan yang diamati di tempat kunjungan lapangan (praktek kerja lapangan).

Dalam modul ini dibahas tentang metode dan instrument pengumpulan data, pelaksanaan pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan kunjungan lapangan.

1.3. TUJUAN PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar

Peserta diklat mampu mengeksplorasi pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan infrastruktur wilayah mulai dari perencanaan, pemprograman dan monitoring serta evaluasi pengembangan infrastruktur wilayah di wilayah masing-masing.

Indikator Keberhasilan

1. Peserta mengerti tentang kunjungan lapangan dan perannya dalam pengembangan infrastruktur wilayah.

2. Peserta mengerti tentang mekanisme kunjungan lapangan ;

(8)

3. Peserta mampu melaksanakan pengumpulan data lapangan (kunjungan lapangan );

4. Peserta mampu melakukan pencatatan dari hasil kunjungan lapangan 5. Peserta mampu menganalisis pengembangan infrastruktur wilayah

dengan pendekatan SIG

6. Peserta mampu membuat laporan dan mempresentasikannya di ruang kelas.

1.4. MATERI POKOK DAN SUB POKOK MATERI I. KUNJUNGAN LAPANGAN

a. Indikator Keberhasilan b. Kunjungan Lapangan

II. PENJELASAN UMUM MEKANISME KUNJUNGAN LAPANGAN.

a. Indikator Keberhasilan b. Objek dan Materi

III. PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA (KUNJUNGAN LAPANGAN).

a. Indikator Keberhasilan b. Metode Pengumpulan Data

IV. PENCATATAN INFORMASI.

a. Indikator Keberhasilan b. Pengumpulan Data c. Jenis-Jenis Data

V. PELAPORAN DAN PRESENTASI . a. Indikator Keberhasilan b. Pelaporan

c. Presentasi

(9)

VI. PENUTUP

1.5. ESTIMASI WAKTU

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan “Kunjungan Lapangan” pada peserta adalah 16 (enam belas) jam pelajaran. @ 45 Menit.

(10)

2. KUNJUNGAN LAPANGAN

2.1. INDIKATOR KEBERHASILAN

Peserta mengerti tentang kunjungan lapangan dan perannya dalam pengembangan infrastruktur wilayah.

2.2. KUNJUNGAN LAPANGAN ( KL)

Kunjungan Lapangan (KL) merupakan bagian integral dari program Diklat Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan infrastruktur wilayah, yang merupakan penerapannya melalui upaya mencocokkan antara teori yang di peroleh di kelas, pengalaman peserta di tempat tugas masing masing dan kenyataan yang diamati di tempat kunjungan lapangan (praktek kerja lapangan). Melalui kunjungan lapangan peserta akan dapat melihat sejauh mana pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat diterapkan/

diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan publik baik di lokus maupun di wilayah peserta. Dengan demikian peserta akan menjadi terlatih untuk mengamati lingkungan dan mengasah ketajaman serta kemampuan melakukan identifikasi, analisis dan mampu menemukan pokok masalah dan kemudian menetapkan/merumuskan solusi penanggulangannya.

Adapun kompetensi yang dipersyaratkan bagi Pelaku Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan infrastruktur wilayah yaitu antara lain memiliki kemampuan mengaplikasikan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan infrastruktur wilayah. Sehingga kegiatan kunjungan lapangan akan menjadi suatu sarana latihan mengembangkan dan meningkatkan wawasan.

(11)

Peserta sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat senantiasa dituntut untuk memiliki kemampuan yang professional jujur, adil, beretika dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat ditentukan oleh tingkat intelegensia, pengetahuan, kemampuan kerjasama serta pemahaman terhadap tugas dan fungsi unit organisasin ke- PU-an.

Oleh karena itu hasil laporan kunjungan lapangan dari peserta perlu dituangkan dalam suatu laporan. Penyusunan laporan ini dilakukan baik secara perorangan maupun bersama dalam kelompok melalui kegiatan

“Group Decision Making”.

(12)

3. PENJELASAN UMUM MEKANISME KUNJUNGAN LAPANGAN

3.1. INDIKATOR KEBERHASILAN

“Peserta mengerti tentang mekanisme kunjungan lapangan”

3.2. OBYEK DAN MATERI a. Obyek

Obyek kunjungan lapangan adalah kawasan strategis yang infrastrukturnya memiliki peran yang strategis dalam pembangunan kawasan dan dapat dijadikan obyek pengamatan, obyek pembanding dan bermanfaat bagi seluruh maupun sebagian peserta dan penyelenggara dalam upaya meningkatkan kinerja dalam pengembangan infrastruktur wilayah.

b. Materi

Kunjungan lapangan pada dasarnya dilakukan untuk memberikan pemahaman pengembangan infrastruktur wilayahyang nyata dilaksanakan oleh daerah, termasuk di dalamnya adalah komitmen dan prosedur kerja yang ada di lokus. Materidigali dari ceramah, pengamatan, dan diskusi serta literature.

Dalam pelaksanaan kunjungan lapangan perlu ditetapkan focus masalah dari aspek perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, sarana dan prasarana, pengawasan dll yang dianggap aspek mempengaruhi pengembangan infrastruktur wilayah.

(13)

c. Organisasi 1) Peserta

Kunjungan lapangan peserta dibagi ke dalam kelompok kecil dengan jumlah 5 - 6 orang tergantung keperluan penyelenggaraan diklat, dengan keperluan kelompok minimal terdiri dari : Ketua, Sekretaris, Penyaji. Kepengurusan ini dapat disesuaikan dengan keperluan nyata pada waktu penentuan masalah yang ingin diamati pada lokus.

2) Penyelenggaraan

Penyelenggaraan diklat pengembangan infrastruktur wilayah dimaksud untuk menambah kompetensi bidang pada peserta, di dalam pelaksanaan kunjungan lapangan pimpinan rombongan oleh instansi penyelenggara dengan dibantu oleh staf administrasi dan teknis yang berfungsi untuk memfasilitasi pelaksanaan kunjungan lapangan.

d. Jadual Kegiatan

Untuk kelancaran pelaksanaan kunjungan lapangan, perlu dilakukan persiapan yang terkoordinasi antara penyelenggara, narasumber/pembimbing dan peserta serta unit kerja yang akan dijadikan lokus pembelajaran kunjungan lapangan.

Kegiatan kunjungan lapangan suapaya mendapat hasil yang maksimal maka dilakukan beberapa kegiatan persiapan yaitu :

• Pembahasan rencana kunjungan lapangan dengan penyelenggara diklat, pembimbing dan peserta :

• Penyelesaian administrasi keperluan kunjungan lapangan

• Penjajakan lokus oleh penyelenggara diklat ;

• Pembagian kelompok ;

• Penyiapan dan penyusunan daftar pertanyaan.

(14)

Kegiatan kunjungan lapangan yang dilakukan satu hari diharapkan dapat memberikan gambaran manfaat yang besar dan dapat disajikan untuk menyusunan laporan dan presentasi.

(15)

4. PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA ( KUNJUNGAN LAPANGAN )

4.1. INDIKATOR KEBERHASILAN

Peserta mampu melaksanakan pengumpulan data lapangan (kunjungan lapangan )”

4.2. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode atau caraadalah pengetahuan tentang cara-cara (Science of methods).

Dalam konteks kunjungan lapangan ini “metode” adalah “totalitas cara”

untuk melakukan pengamatan guna menemukan kebenaran sesuai teori (science). Kegiatan kunjungan lapangan dimaksudkan adalah untuk melakukan pengamatan secara langsung yang didasari oleh kebenaran ilmiah.

Adapun kegiatan pengamatan dilakukan guna menggali dan mengumpulkan data yang menjadi kebutuhan dan relevan sesuai dengan topik kajian pengembangan infrastruktur wilayah. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen mudah dibayangkan bila apa yang diukur jelas (tangible).

Mempelajari dan mengkaji dokumen-dokumen yang relevan dengan topik bahasan;

Mengikuti ceramah yang berisikan keberhasilan atau kebijakan dari pejabat yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan pengembangan infrastruktur wilayahdi tempat obyek kunjungan lapangan;

Melakukan diskusi hasil pengumpulan data.

Adapun instrument yang umum di persiapkan adalah sebagai berikut :

Kuesioner.

Pedoman wawancara.

(16)

Pedoman kunjungan lapangan.

Langkah-langkah yang harus dicermati adalah :

Ceramah Nara umber di Lokus OL berkaitan dengan pengembangan infrastruktur wilayah;

Program pengembangan infrastruktur wilayah.

Menyusun instrumen berkaitan dengan indikator keberhasilan;

Melakukan wawancara untuk mendapatkan data/informasi dan memperdalam instrumen yang telah disampaikan;

Melakukan pengolahan data/informasi sebagai bahan diskusi/kompilasi hasil penjajakan;

Menyusun laporan hasil kunjungan lapangan.

(17)

5. PENCATATAN DATA/INFORMASI LAPANGAN

5.1. INDIKATOR KEBERHASILAN

“ Peserta mampu melakukan pencatatan dari hasil kunjungan lapangan”

5.2. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data adalah kegiatan yang paling penting dalam melakukan kunjungan lapangan. Semua kegiatan kunjungan lapangan yang dilakukan dengan pengamatan dimaksudkan pengumpulan data, sehingga tanpa data kunjungan lapangan tidak berguna dan tidak akan memberi hasil kajian.

Dengan mempersiapkan instrument pengumpulan data maka peserta dapat dengan cepat dan terarah dalam pengambilan data dalam waktu singkat.

Kegiatan kunjungan lapangan satu hari harus dibuat sedemikian rupa sehingga hasil maksimal.

Kunjungan lapangan yang telah mempersiapkan instrument seperti diatas akan menguji instrument sehingga dapat digunakan untuk mencari data dari kegiatan mendengarkan dan pengemetan di lokus . Data yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ditemukan dilapangan yang ada relevansinya dengan topik pembahasan yang sudah dicatat (record). Segala sesuatu itu bisa dokumen, sarana dan prasarana, SDM, kebijakan, system dan prosedur (sisdur) dan lain-lain.

5.3. JENIS-JENIS DATA

Agar dapat lebih memahami apa itu data, maka berikut ini disampaikan jenis- jenis data sebagai berikut :

• Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka;

• Data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka seperti kondisi baik,

(18)

• Data primer adalah data yang diambil dengan kuesioner yaitu langsung dari sumbernya;

• Data sekunder adalah data yang telah tersedia biasanya diambil dari dokumen atau informasi;

(19)

6. PELAPORAN DAN PRESENTASI

6.1. INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Peserta mampu menganalisis pengembangan infrastruktur wilayah dengan pendekatan SIG

2. Peserta mampu membuat laporan dan mempresentasikannya di ruang kelas.

6.2. PENYUSUNAN LAPORAN

Diakhir kegiatan kunjungan lapangan adalah menyusun laporan kunjungan disini hasil pembelajaran pada unit kerja secara nyata melaksanakan pengembangan infrastruktur wilayah. Dalam penulisan laporan hasil Kunjungan Lapangan atau lazim disebut “Identifikasi dan Analisis Masalah”

dan/atau “Analisis dan alternative pemecahan masalah”. Di bagian ini peserta dituntut untuk mengerahkan segala kemampuan analisisnya dengan menggunakan dasar pemikiran teori yang relevan untuk menganalisis penyebab dari suatu permasalahan dan menghidangkan alternatif-alternatif pemecahan yang tepat.

Beberapa pertanyaan perlu dipertimbangkan agar hasil analisis dapat dilakukan secara obyektif, efektif dan efisien antara lain:

Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan

Bagaimana dan dengan teknik apa analisis dilakukan

Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi yang ada disajikan

Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam topik kajian dan kerangka berpikir kunjungan lapangan

Bentuk laporan sistematika adalah :

(20)

1. Pendahuluan 2. Isi

3. Penutup

Secara utuh sistematika laporan adalah sebagai berikut : Judul

Kata pengantar Daftra isi

Bab I Pendahuluan a. Latar belakang b. Perumusan masalah Bab II Gambaran Umum

a. Visi dan Misi serta Tupoksi

b. Prosedur kerja dalam pengembangan infrastruktur wilayah

c. Penangan pengembangan infrastruktur wilayah di wilayah yang bersangkutan.

Bab III. Analisa dan Pemecahan Masalah a. Identifikasi data dan informasi.

b. Analisa data dan hasil temuan.

Bab IV Penutup a. Kesimpulan b. Rekomendasi Daftar pustaka Lampiran.

6.3. PRESENTASI

Setelah membuat laporan yang di susun secara kelompok oleh peserta maka kelompok tersebut menyusun bahan presentasi yaitu memberikan penyajian yang lengkap dimulai dengan menyusun bahan dan kemudahan dalam

(21)

Bahan yang dapat dijadikan untuk memaparkan dan penyusunan bahan adalah laporan kunjungan lapangan yang telah selesai dibuat. Dengan dukungan komputer maka akan mempermudah membuat laporan seperti program power point yang menyediakan fasilitas presentasi.

(22)

7. S E M I N A R

Sebagai amanat UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN dituntut untuk meningkatkan kualifikasi, kinerja, dan kompetensi sehingga dapat menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Dalam rangka mencapai target-target kinerja yang telah disepakati dalam Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2015-2019, kebutuhan akan SDM yang handal merupakan suatu hal yang mutlak.

Untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategis Kementerian PUPR, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) memegang peranan penting dalam perencanaan infrastruktur PUPR yang terpadu dan sinkronisasi program berbasis Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) sehingga disparitas pembangunan infrastruktur PUPR antar kawasan dapat berkurang. Oleh karena itu pemanfaatan data spasial dengan menggunakan perangkat Geographical Information System (GIS) dalam perencanaan, pemrograman, monitoring, maupun evaluasi di bidang PIW dirasakan sangat penting dalam mendukung kinerja BPIW.

Pemanfaatan data spasial dengan menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam perencanaan di bidang PIW dirasakan sangat penting dalam mendukung kinerja BPIW. Keunggulan SIG dari sistem informasi lainnya adalah kemampuannya menganalisis dan memperagakan data dalam konteks ruang (Sistem Koordinat Geografis), sehingga dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan

(23)

pemodelan. Hal ini memungkinkan dilakukannya simulasi dan analisis keruangan suatu wilayah secara interaktif dan cepat.

Keahlian/kompetensi akan perangkat GIS ini penting untuk dimiliki para ASN Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Selain dapat menyajikan data dan informasi terkini yang dapat menunjang aspek keterpaduan informasi, juga dapat digunakan sebagai acuan dalam memberi masukan dan rekomendasi bagi berbagai tingkat, mulai level pelaksana sampai perencana/pengambil kebijakan. Faktanya, pemanfaatan data spasial menggunakan perangkat GIS untuk mendukung kinerja BPIW dirasakan belum optimal. Kemampuan SDM BPIW dalam hal pengolahan data spasial juga masih kurang, padahal salah satu produk utama BPIW adalah peta WPS yang identik dengan kebutuhan peta dengan akurasi tinggi dan memenuhi kaidah pemetaan.

Untuk itulah, kebutuhan akan diklat terkait pemanfaatan GIS dalam Bidang PIW perlu dilakukan untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi para ASN di Kementerian maupun Pemerintah Daerah yang bekerja di lingkup bidang PIW. Merupakan tugas Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah dalam menyusun kurikulum dan modul diklat yang update dengan perkembangan teknologi saat ini dengan tetap memenuhi kebutuhan BPIW sebagai user, dengan memuat variabel, parameter infrastruktur dan keterpaduannya dalam konteks pengembangan kawasan/ wilayah.

Hasil Penyusunan Kurikulum dan Modul Diklat GIS untuk Pengembangan

(24)

bagi penyelenggaraan diklat yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN yang handal dalam menyusun planning dan programming Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

(25)

8. MAKSUD DAN TUJUAN SEMINAR

Kegiatan seminar dimaksudkan untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama pembelajaran di kelas maupun informasi dan kesan yang didapatkan pada kegiatan kunjungan lapangan. Sementara itu, tujuan dari pelaksanaan seminar ini adalah untuk membangun prakarsa peserta dalam rangka penerapan Sistem informasi geografis (SIG) sebagai instrument untuk penyempurnaan kebijakan, program dan kegiatan yang terkait dengan bidang pengembangan infrastruktur wilayah.

(26)

9. RUANG LINGKUP KEGIATAN SEMINAR

A. PENYIAPAN MATERI SEMINAR

Setiap kelompok menyiapkan materi seminar kelompok sesuai dengan hasil pembelajaran dan kunjungan lapangan berdasarkan tema substansi kelompok. Penyiapan bahan seminar dilakukan melalui kerja kelompok.

B. JUDUL LAPORAN SEMINAR

Judul laporan seminar kelompok ditetapkan oleh masing-masing kelompok yang disesuaikan dengan tema masing-masing kelompok.

C. FORMAT LAPORAN SEMINAR

Format laporan seminar disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

a. Latar Belakang;

b. Maksud dan tujuan;

c. Permasalahan;

d. Kondisi yang diinginkan;

e. Analisis;

f. Kesimpulan; dan g. Rekomendasi kebijakan

D. PRESENTASI LAPORAN SEMINAR KELOMPOK

a. Presentasi seminar kelompok dilakukan selama kurang lebih 15 menit presentasi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab selama 20 menit.

b. Setiap kelompok menunjuk 1 orang penyaji, 1 notulis, dan 1 moderator, sedangkan anggota lainnya ikut membantu menjawab setiap pertanyaan

(27)

c. Ketika satu kelompok melakukan presentasi, maka kelompok yang lain mempunyai tugas untuk secara aktif mengajukan tanggapan dan/atau pertanyaan klarifikasi atas presentasi yang telah dilakukan.

d. Pelaksanaan seminar dipimpin oleh seorang moderator yang ditunjuk dari salah satu anggota kelompok yang sedang melakukan presentasi.

e. Untuk mencatat hasil seminar pada setiap kelompok, setiap kelompok menunjuk seorang notulis.

E. PENILAIAN SEMINAR

Penilaian Seminar DilakukanBerdasarkan :

a. Teknik presentasi : kreativitas, penampilan, cara presentasi dan bahasa.

b. Analisis dan rekomendasi seminar sesuai dengan hasil pembelajaran dan kunjungan lapangan.

c. Kerjasama dan keaktifan kelompok.

F. ULASAN NARASUMBER

Dalam rangka mendapatkan pengayaan (enrichment)pengetahuandan umpan balik atas hasil presentasi, maka setelah kegiatan seminar akan ada sesi ulasan dari narasumber yang pada umumnya berasal dari para pakar Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan infrastruktur wilayah. Ulasan narasumber setidak-tidaknya meliputi pembahasan secara singkat atas hasil presentasi setiap kelompok, sekurang-kurangnya ditinjau dari aspek sebagai berikut:

a. Relevansi isi seminar dengan praktek di lapangan.

b. Evaluasi dan saran penyempurnaan atas hasil presentasi seminar.

(28)

P E N U T U P

Setelah menguraikan bahan dari modul ini maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Dalam melakukan pengamatan pada kegiatan KL, metode yang digunakan dapat menemukan kebenaran sesuai teori;

2. Keberhasilan kegiatan KL sangat tergantung dari kualitas data yang dihasilkan;

3. Penyusunan sebuah laporan KL harus memperhatikan ketepatan dan kebenaran dari data/informasi yang diperoleh melalui hasil analisis;

4. Dalam penyusunan laporan KL harus memperhatikan komposisi tulisan dan obyektivitas sesuai dengan fakta yang didapat sebagai data/informasi.

5. Kegiatan kunjungan lapangan diharapkan dapat membantu peserta diklat dalam melihat sejauh mana pengetahuan yang didapatkan di kelas dapat diimplementasikan di lapangan.

6. Melalui kegiatan seminar peserta diklat diharapkan dapat mengaktualisasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama pembelajaran di kelas maupun pada saat kunjungan lapangan.

7. Selanjutnya melalui pelaksanaan kunjungan lapangan dan seminar tersebut diharapkan dapat membangkitkan prakarsa peserta diklat dalam penerapan Sistem informasi geografis (SIG) sebagai instrument untuk penyempurnaan kebijakan, program dan kegiatan yang terkait dengan bidang pengembangan infrastruktur wilayah.

(29)

R E F E R E N S I

H.M. Mansyur dan Titiek Rostiah , Kunjungan lapangan , Bahan Ajar diklatpim IV, LANRI- Jakarta 2001

Irawan, Prasetya, Dr, M.Sc, Logika dan Prosedur Penelitian,Lembaga Administrasi Negara RI. STIA-LAN Press.

Soedjadi, Drs, F.X, MPA. (1995). Organisasi dan Metode, Jakarta: PT. Gunung Agung;

Soeparman, Atwi, Prof, DR, M.Sc. Model-Model Pembelajaran Interaktif, Jakarta MODUL

(30)

Tim Penyempurna

Komang Sri Hartini, ST, MSc Ir. Amwazi Idrus, MSc

Dr. Lina Marlia, CES Ir. Made Bagus Budihardjo, MA

Dhimas Bayu Anindito, ST Arni Nurul Fadillah, ST

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

jalan yang bersangkutan yang terdiri dari unsur penyelenggara jalan, instansi yang menyelenggarakan urusan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan unsur

• Lemahnya integrasi jaringan infrastruktur multimoda • Lemahnya aksesibilitas wilayah-wilayah pedalaman Pengembangan sistem jaringan infrastruktur perhubungan multimoda

Penyelenggaraan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bagi Kepentingan Umum Bersumber APBN.. PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

Dengan memperhatikan kondisi geometrik jalan, volume arus lalu lintas, hambatan samping dan lingkungan simpang, mencoba untuk mengatasi dengan menggunakan simpang

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner setelah data yang diperoleh dari reponden melalui pengumpulan kuisioner, langkah selanjutnya adalah mengolah dan

Setelah mengetahui keterampilan dasar yang harus dimiliki, kemudian mengenai materi dalam pengajaran mikro harus disesuaikan dengan bidang studi yang nantinya

Vito Prihartono Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Asisten Deputi Bidang Percepatan infrastruktur, pengembangan wilayah dan industri, Deputi Bidang Perekonomian, Setkab