• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Konsep Metode Ilmiah dalam Pengembangan Majalah Elektronik sebagai Media Pembelajaran Kelas X SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penyajian Konsep Metode Ilmiah dalam Pengembangan Majalah Elektronik sebagai Media Pembelajaran Kelas X SMA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 160

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BIOMA

p-ISSN 2527 – 7111 e-ISSN 2528 – 1615

Penyajian Konsep Metode Ilmiah dalam Pengembangan Majalah Elektronik sebagai Media Pembelajaran Kelas X SMA

The Delivery of The Scientific Methods Concept in The Learning Media Development of Electronic Magazine for Tenth Grade High-

School Students

Maria Angelina Bonita Herman, Andi Besse Tenriawaru, Wolly Candramila

*)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak,Indonesia

*)

[email protected]

diterima : 30 Agustus 2021; dipublikasi : 30 Oktober 2021 DOI: 10.32528/bioma.v6i2.5600

ABSTRAK

Penelitian adalah pengembangan dan hasil validasi konten majalah elektronik sebagai media pembelajaran Submateri Metode Ilmiah Kelas X SMA. Pengembangan dilakukan dalam 3 tahapan define, design, dan develop dari model 4D & dilanjutkan uji validitas konten 5 orang validator media & materi. Tahap define observasi &

wawancara guru biologi, tinjauan kurikulum & kebutuhan siswa, perumusan tujuan pembelajaran. Tahap design pembuatan storyboard komponen-komponen dalam metode ilmiah & hal-hal pendukung. Tahap develop menjadi produk utuh. Uji validitas konten media & materi nilai CVR & CVI menunjukkan produk hasil pengembangan majalah elektronik memenuhi nilai minimum kevalidan 0,99 dinyatakan layak diuji coba baik secara terbatas & luas. Majalah elektronik mengatasi kendala guru dalam penerapan konsep metode ilmiah memecahkan masalah biologi di lingkungan sekitar &

meningkatkan pemahaman peserta didik melalui pendekatan naratif diambil dari kegiatan penelitian ilmiah nyata.

Kata kunci:

Majalah elektronik, Metode ilmiah

ABSTRACT

This study describes the development process & content validity of electronic magazines as a learning media for Scientific Method Submaterials in the 10

th

grade high school. The development is carried out in 3 stages define, design, & develop &

continued with content validity testing by 5 validators related to media and materials.

The define stage observations & interviews with biology teachers, a review of the curriculum & student needs, & the formulation of learning objectives. The design stage, storyboards are made with an emphasis on components of the scientific method & its supporting matters, the development stage into a complete product. The content validity testing by calculating the CVR & CVI values for both media & material shows that the electronic magazine the minimum value of 0.99 therefore eligible for testing both on a limited & broad basis. Electronic magazine is expected to be able to overcome the obstacles faced by teachers in applying the concept of the scientific method to solve biological problems in the surrounding environment & increase students' understanding through a narrative approach taken from real scientific research activities.

Keywords:

Electronic magazine, Scientific method.

(2)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 161

PENDAHULUAN

Metode ilmiah memiliki kedudukan penting dalam ilmu biologi karena penerapannya menjadi bagian utama dalam kompetensi dasar siswa untuk menjelaskan ruang lingkup biologi sesuai Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Pembelajaran biologi sendiri tidak hanya mendorong siswa untuk tahu dan paham, namun juga dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari berupa kemampuan memecahkan masalah (Mustari, 2014, p.1-4). Lebih lanjut, penggalian kemampuan memecahkan masalah pada siswa seharusnya menjadi pokok perhatian dalam pengajaran materi metode ilmiah.

Berdasarkan data dilapangan, beberapa sekolah belum melakukan penerapan penggalian kemampuan memecahkan masalah dalam pembelajaran materi metode ilmiah, misalnya, guru bidang studi Biologi kelas X SMAN 10 Pontianak menyatakan bahwa pembelajaran pada Submateri Metode Ilmiah baru dilakukan dengan menggunakan metode ceramah berbantuan media power point dan penelusuran website (dokumentasi pribadi, November 2019). Hal ini dilakukan karena guru menemui kendala dalam pemberian tugas yang berkaitan dengan penerapan metode ilmiah dalam pemecahan masalah biologi di lingkungan sekitar. Hasil penelitian memberikan solusi melalui pengembangan modul yang menjelaskan tahapan metode ilmiah melalui uji ekstrak kering tumbuhan terhadap performa biologis dari suatu hewan (Ikhtiarika, Panjaitam, & Yokhebed, 2014). Penerapan metode praktek melalui kerja eksperimen di laboratorium sekalipun ternyata tidak selalu memberi tantangan yang sama pada seluruh siswa (Vick et al., 2012, p.226). Pengembangan perangkat pembelajaran yang didasari oleh kebutuhan siswa di masing-masing sekolah semestinya bisa memberikan solusi yang lebih tepat.

Hasil survei tentang kebutuhan siswa dalam mempelajari metode ilmiah di

SMAN 10 Pontianak menyatakan bahwa 92% dari total siswa yang menjadi responden

(n=89) mengharapkan materi tersebut dikemas dalam bentuk majalah elektronik karena

dianggap sebagai media yang menarik. Berdasarkan kebutuhan tersebut, guru

sebetulnya dapat membuat konten dan mengkreasikan materi yang terkandung dalam

majalah elektronik secara menarik dan disampaikan secara sederhana sehingga

memudahkan siswa dalam memahami konsep melalui pengalaman belajar yang baru

dan suasana belajar yang menarik (Srikandi, Putra & Pertiwi; Dewi & Warso, 2014,

(3)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 162

p.156; Pratiwi, Gardjito & Hamidah, 2017, p.28). Materi biologi lain, penggunaan media majalah elektronik terbukti memberikan kelayakan penggunaannya sebagai media pembelajaran misalnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Fuad, Karim & Palennari, 2020 p.38) bahkan ketuntasan belajar yang lebih besar khususnya pada materi fungi (Muhammad, Danial & Rachmawaty, 2018, p. 9-10).

Penelitian ini menjabarkan proses pengembangan dan hasil validasi konten majalah elektronik sebagai media pembelajaran pada Submateri Metode Ilmiah di Kelas X SMA. Model pengembangan yang digunakan adalah 4D menurut Thiagarajan (1974) yang difokuskan pada tiga tahap pertama yaitu define, design, dan develop. Hasil pengembangan majalah elektronik ini diharapkan dapat mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam penyajian konsep penerapan metode ilmiah untuk memecahkan masalah biologi di lingkungan sekitar serta meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep metode ilmiah melalui pendekatan naratif yang diambil dari kegiatan penelitian ilmiah yang nyata.

METODE

Penelitian pengembangan menggunakan model 4D (define, design, develop, disseminate) dari Thiagarajan (1974, p. 5-9) namun hanya dilakukan hingga 3 tahap pertama. Akhir dari tahap ketiga dianalisis untuk mengetahui nilai validitasnya secara isi (content validity). Tahapan pengembangan yang dilakukan meliputi:

Pendefinisian (define)

Tahapan define diawali dengan front-end analysis melalui observasi dan

wawancara guru biologi untuk mengetahui permasalahan dasar yang dihadapi dalam

pembelajaran Submateri Metode Ilmiah kelas X IPA. Tahap berikutnya, dilakukan

tinjauan kurikulum yang digunakan dan teori-teori yang mendukung upaya pemecahan

masalah yang ditemukan, selain itu, dilakukan analisis kebutuhan siswa dengan

menggunakan angket. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa dibutuhkan

pengembangan media pembelajaran berupa majalah elektronik pada Submateri Metode

Ilmiah. Analisis materi dilakukan dengan mengumpulkan dan memilih materi yang

relevan dan esensial. Tahapan akhir pendefinisian dilakukan melalui perumusan tujuan

pembelajaran yang diintegrasikan dalam materi dari media pembelajaran yang

dikembangkan.

(4)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 163

Perancangan (design)

Perancangan desain majalah elektronik diawali dengan membuat storyboard yang menitikberatkan pada penjelasan secara komprehensif tentang komponen-komponen dalam metode ilmiah dan hal-hal yang mendukung penyajiannya. Penelitian ini, komponen metode ilmiah disajikan dalam beberapa rubrik, yaitu rubrik ilmiah, spotlight, get learn more dan profil ilmuwan.

Pengembangan (develop)

Pengembangan storyboard menjadi produk majalah elektronik dilakukan dalam Adobe Photoshop CS4 dan Flip PDF Professional versi 2.4.10.1. Struktur majalah yang dikembangkan mengacu pada Suryani (2015, p 7-9) yang meliputi halaman sampul depan, redaktur dan kata pengantar, daftar isi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, halaman isi serta halaman sampul belakang dengan mengusung tampilan majalah yang berwarna. Tahap berikutnya, dilakukan validasi materi dan validasi media oleh 5 orang validator. Aspek validasi materi terdiri atas format, isi dan bahasa, sementara aspek validasi media terdiri atas kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, interaktivitas, keseimbangan, bentuk dan warna (Khabibah dalam Yamasari, 2010, p. 5).

Hasil validasi dianalisis dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan Content Validity Index (CVI) menurut Lawshe (1975, p. 567). Nilai CVR dan CVI dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝐶𝑉𝑅 =(𝑛𝑒−𝑁/2)/(𝑁/2) 𝐶𝑉𝐼 =𝐶𝑉𝑅/𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 Keterangan:

CVI = Nilai rata-rata CVR

Ne = Jumlah validator yang menyetujui kevalidan media (dianggap setuju jika nilai setiap kriteria mencapai 3,00-4,00, jika< 3,00 maka dianggap tidak menyetujui kevalidan media)

N = Jumlah panelis/validator seluruhnya

Nilai minimum CVR dan CVI untuk 5 orang validator adalah 0,99.

(5)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 164

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk majalah elektronik dapat dilihat pada Gambar 1. Halaman sampul depan didominasi warna kuning untuk memberikan kesan ceria dan diimbangi warna hitam yang elegan. Pemilihan warna juga mempertimbangkan kekontrasan antara tulisan dengan latar belakang yang berwarna dasar biru muda. Warna biru muda memiliki kesan profesionalitas yang mana identik dengan sikap ilmiah. Tampilan sampul depan dikemas secara menarik sebagai ujung tombak dari daya tarik majalah.

Pada halaman salam redaksi memuat tim redaksi dan dilengkapi informasi kontak penyusun majalah.

Konsep metode ilmiah mulai disajikan secara teoritis pada rubrik ilmiah dilengkapi ilustrasi yang berfungsi untuk memperjelas bahasan dan disertai penerapan ruang kosong untuk memberi jeda mata pembaca. Konsep metode ilmiah disajikan pula pada rubrik lainnya yaitu spotlight, get & learn more dan profil ilmuwan. Rubrik spotlight menjadi kekhasan sekaligus daya tarik utama dari media ini, di mana terdapat pemaparan tentang contoh penerapan metode ilmiah dalam pemecahan masalah biologi yang disampaikan secara naratif disertai gambar pendukung berdasarkan hasil wawancara bersama seorang peneliti. Rubrik get & learn more memuat artikel menarik mengenai kebaruan penelitian yang memiliki andil penting dalam kemajuan peradaban dan kaitannya dengan masalah penelitian. Akhir bahasan rubrik ini siswa diarahkan untuk dapat memecahkan masalah biologi yang didahului dengan pemaparan masalah yang tertuang dalam wacana. Halaman rubrik profil ilmuwan disajikan bahasan mengenai tahapan penelitian yang dilakukan ilmuwan di bidang biologi.

Bagian akhir, disajikan soal evaluasi dalam bentuk teka-teki silang yang dapat

digunakan sebagai alat ukur pemahaman siswa tentang konsep metode ilmiah yang

sudah disajikan di bagian depan. Halaman sampul belakang, konsep metode ilmiah

diperkuat kembali dengan poster imajinatif dengan ajakan untuk meneliti. Poster

tersebut selain memiliki unsur artistik juga bertujuan untuk menggugah minat siswa

untuk meneliti. Sikap ingin meneliti ini merupakan bagian penting dalam diri seseorang

selama proses pemecahan masalah di lingkungan sekitarnya.

(6)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 165

Gambar 1. Tampilan majalah elektronik metode ilmiah; a. sampul depan majalah, b.

salam redaksi, susunan redaksi dan daftar isi, c. kompetensi dasar dan tujuan

a b

c d

e f

g h

i

(7)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 166

pembelajaran, d. rubrik ilmiah, e. rubrik spotlight, f. rubrik get & learn more, g. rubrik profil ilmuwan, h. teka-teki silang, i. sampul belakang majalah

Hasil uji kelayakan media majalah elektronik baik secara materi maupun media memperoleh nilai CVR =1 pada seluruh kriteria dari setiap aspek (Tabel 1 dan 2).Nilai CVI yang diperoleh juga sama dengan 1. Media majalah elektronik dapat dinyatakan valid secara konten karena telah memenuhi nilai minimum 0,99 untuk 5 orang validator pada seluruh kriteria.

Tabel 1. Hasil uji validitas majalah elektronik pada Submateri Metode Ilmiah oleh ahli materi

Aspek Kriteria CVR Keterangan

Format 1. Kelengkapan komponen pendukung majalah

elektronik 1 Valid

2. Kemudahan memahami kerangka keseluruhan isi

majalah berdasarkan tampilan desain sampul majalah 1 Valid 3. Kemudahan menangkap informasi dilihat dari tata

letak setiap komponen isi dalam majalah elektronik 1 Valid 4. Kemudahan dalam memahami kalimat pada materi

yang disajikan dilihat dari kombinasi jenis huruf yang digunakan.

1 Valid

5. Penggunaan ilustrasi yang berhubungan dan mendukung kejelasan materi dalam media majalah elektronik

1 Valid

Isi 6. Kesesuaian materi yang disajikan dalam bagian rubrik

dengan semua materi yang terkandung dalam KD. 1 Valid 7. Kedalaman materi metode ilmiah yang disajikan

dalam majalah elektronik. 1 Valid

8. Kemampuan media majalah elektronik dalam mengakomodir ranah belajar afektif, kognitif dan psikomotorik

1 Valid

9. Kemampuan media majalah elektronik dalam

membantu guru untuk menjelaskan materi metode 1 Valid

(8)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 167

ilmiah.

10. Kelengkapan materi yang disajikan media majalah

elektronik. 1 Valid

11. Ketersediaan rujukan atau sumber acuan untuk semua

unsur 1 Valid

Bahasa 12. Kesesuaian bahasa yang digunakan dalam media majalah elektronik dengan tingkat kognitif dan perbendaharaan kata siswa SMA.

1 Valid

13. Kebebasan terhadap makna ganda dari bahasa yang

digunakan dalam media majalah elektronik. 1 Valid 14. Kemudahan dalam memahami kalimat dilihat dari

keefektifan, dan kelengkapan komponen kalimat serta pemilihan diksi kata.

1 Valid

15. Kesesuaian tata bahasa dalam isi media majalah elektronik dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

1 Valid

CVI 1 Valid

Hasil validasi materi pada aspek format, media majalah elektronik dinilai sudah dilengkapi komponen pendukung yang lengkap, mencakup salam redaksi, susunan redaksi, daftar isi dan informasi lainnya berupa kontak yang dapat dihubungi.

Majalah elektronik juga dinilai sudah memiliki tampilan sampul yang ideal yaitu

dengan menggunakan ilustrasi seorang ilmuwan. Menurut Kurniawan (2016, p. 55),

penggunaan ilustrasi yang tepat dalam memvisualisasikan artikel utama sekaligus

menjadi ujung tombak daya tarik majalah serta menampilkan artikel menarik lainnya ke

dalam informasi tekstual yang spesifik dapat memudahkan pembaca untuk memahami

kerangka keseluruhan isi majalah. Tampilan media ini menerapkan kesatuan sehingga

menghasilkan keselarasan visual yang seimbang melalui konsistensi pada penggunaan

jenis huruf, ornamen, dan dinamika pembagian kolom serta mendekatkan elemen-

elemen seperti gambar, warna latar belakang dan/ atau tulisan sehingga berdampingan

atau bersinggungan. Kombinasi huruf di setiap halaman majalah elektronik dibatasi

sebanyak 2 atau 3 jenis huruf saja agar pembaca tidak tergiring untuk membedakan

(9)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 168

informasi yang lebih penting dari yang kurang penting. Selain itu, ilustrasi yang digunakan dalam media ini tidak hanya sebagai penghias tetapi juga berhubungan dan mendukung kejelasan materi yang ingin disampaikan.

Aspek isi, materi metode ilmiah kelas X SMA yang disajikan dinilai sudah disusun secara relevan dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Materi yang disajikan dalam media ini memenuhi kriteria kedalaman dan kelengkapan materi melalui rincian konsep yang harus dipelajari siswa meliputi makna metode ilmiah dan tahapannya serta contoh penerapan metode ilmiah dalam pemecahan masalah biologi.

Rujukan seluruh unsur teks dan gambar ditulis dengan benar dan jelas sebagai pendukung dari objek yang disampaikan. Majalah elektronik ini juga dinilai mampu mengakomodir ranah belajar afektif, kognitif, dan psikomotorik yang sesuai dengan tujuan instruksional yang dituangkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa.

Aspek bahasa, penggunaan tata bahasa dalam majalah elektronik sudah sesuai dengan PUEBI, tingkatan kognitif, dan perbendaharaan kata siswa SMA.

Perbendaharaan kata mencerminkan tingkat kognitif seseorang, di mana merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa individual (Hadziq, 2015, p. 80-85). Bahasa yang digunakan terbebas dari makna ganda sehingga pembaca bisa terhindar dari ketidakjelasaan informasi yang diperolehnya (Ekawati & Wijayanti, 2017, p. 650). Kalimat yang digunakan dalam majalah elektronik juga mudah dipahami dilihat dari keefektifan, kelengkapan komponen kalimat, pemilihan diksi kata dan sistematikanya sehingga dapat membantu guru untuk lebih fokus pada aspek pemberian motivasi, perhatian, atau bimbingan dan tidak perlu mengulang-ulang penjelasan atau mengurangi penjelasan verbal (Nuryanto, 2004, p. 3).

Tabel 2. Hasil uji validitas ahli media majalah elektronik pada submateri metode ilmiah

Aspek Kriteria CVR Keterangan

Kesederhanaan 1. Kesederhanaan tampilan yang disajikan

dalam media majalah elektronik. 1 Valid 2. Kemudahan dalam memahami kalimat dari

materi yang disajikan dalam media majalah elektronik.

1 Valid

(10)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 169

Keterpaduan 3. Kesesuaian urutan penyajian materi dalam

setiap halaman majalah elektronik. 1 Valid 4. Kesesuaian ilustrasi sampul majalah dalam

merefleksikan isi majalah elektronik. 1 Valid Penekanan 5. Kejelasan, keefektifan, dan keakuratan

dalam mengkomunikasikan informasi. 1 Valid 6. Penekanan pada objek-objek penting

dalam urutan pembacaan yang akan menjadi titik perhatian siswa.

1 Valid

Interaktivitas 7. Kemampuan media majalah elektronik untuk melibatkan siswa dalam pengalaman belajar yang baru, serta mengajak siswa berpikir dan mengajukan pertanyaan.

1 Valid

8. Kemampuan menyajikan komunikasi

interaktif antara media dengan pengguna 1 Valid Keseimbangan 9. Kesesuaian jenis, ukuran dan resolusi

gambar yang ditampilkan media majalah elektronik.

1 Valid

10. Keseimbangan tata letak tulisan dilihat dari jarak antarparagraf, ukuran spasi, dan tata letak antar frame yang berisi tulisan.

1 Valid

Bentuk 11. Kemenarikan gambar yang ditampilkan

dalam media majalah elektronik. 1 Valid 12. Keterbacaan bentuk huruf yang digunakan

dalam media majalah elektronik. 1 Valid Warna 13. Kesesuaian kombinasi warna pada tiap

halaman dalam media majalah elektronik. 1 Valid 14. Kesesuaian dan kekontrasan penggunaan

warna yang tidak menyebabkan gangguan dan ketidaktertarikan pada pembaca

1 Valid

CVI 1 Valid

(11)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 170

Aspek kesederhanaan dari hasil validasi media diketahui bahwa majalah elektronik sudah memiliki tampilan yang rapi, teratur, tidak bercampur dengan objek lain atau tidak ada objek atau latar belakang yang mengganggu. Irwanto (2011, p. 27) mengungkapkan bahwa sebuah media disarankan untuk menerapkan motto keep it simple and stupid yaitu dengan menerapkan elemen ruang kosong dan tidak terlalu banyak aksesoris. Tujuannya adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami pesan yang ingin disampaikan. Berikutnya, pada aspek keterpaduan, urutan penyajian materi dalam media majalah elektronik dinilai sudah mencerminkan keruntutan, keterkaitan isi, dan keutuhan makna dimulai dari sampul depan hingga belakang.

Sementara, pada aspek penekanan, media majalah elektronik dianggap sudah dapat menyampaikan informasi yang secara jelas, efektif dan akurat melalui penerapan alur baca sistematis dari kiri ke kanan dan atas ke bawah serta pada objek yang ingin menjadi titik perhatian pembaca diberi penekanan melalui penggunaan warna yang kontras dan perbedaan ukuran tulisan. Rancangan suatu produk umumnya harus mencakup prinsip penekanan (emphasis), urutan (sequence), keseimbangan (balance), dan kesatuan (unity) (Rustan, 2017, p. 74). Gabungan dari keempat unsur tersebut yang disajikan secara seimbang dapat memberikan efek keindahan, keefektifan dan keefisienan di mata penggunanya.

Aspek interaktivitas, majalah elektronik disimpulkan mampu melibatkan siswa

dalam pengalaman belajar yang baru serta mengajak siswa berpikir dan mengajukan

pertanyaan. Fitriansyah (2016, p. 3) menyampaikan bahwa media pembelajaran yang

baik harus memberikan rangsangan belajar yang baru serta mendorong pembelajar

untuk memberi tanggapan, umpan balik, dan mendorong untuk melakukan praktik-

praktik yang benar. Majalah elektronik mampu menyajikan komunikasi interaktif antara

media dan pengguna. Hal ini sejalan dengan pernyataan Azizah (2016, p. 8) bahwa

media pembelajaran dikatakan baik jika media tersebut sudah dapat membuat

komunikasi dua arah secara interaktif. Pada aspek keseimbangan, jenis, ukuran dan

resolusi gambar yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan dalam tata letak

majalah. Gambar yang digunakan memiliki format .jpg dengan resolusi minimal 300

pixell sehingga memiliki kualitas tampilan yang baik. Tata letak tulisan yang diterapkan

dalam media majalah elektronik adalah jenis keseimbangan informal yang merupakan

(12)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 171

penggabungan tata letak simetris dan asimetris sehingga memberikan kesan dinamis dan menarik perhatian (Pamuji, 2014, p. 124).

Aspek bentuk, gambar yang digunakan sudah menampilkan permainan warna, pencahayaan, dan rekayasa bentuk yang sesuai dengan kesan dan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan jenis tulisan dalam media majalah elektronik juga sudah mempertimbangkan bentuk huruf sederhana dan mudah dibaca siswa dengan ukuran untuk tubuh tulisan 9-12 pt dan judul minimal 16 pt. Menurut Smaldino, Lowther, &

Russell (2008, p. 88), gaya huruf yang tidak ada hiasan menimbulkan kesan santai dan tidak kaku sehingga dapat menarik perhatian siswa dan membuatnya tidak bosan untuk terus membaca. Pada aspek warna, tulisan dan latar belakang warna dibuat kontras agar mudah dibaca dan menghindari mata pembaca cepat lelah sehingga meningkatkan ketertarikan pembaca. Media majalah elektronik yang disusun memperhatikan segi tampilan dan materi guna menghasilkan media pembelajaran alternatif yang tepat sasaran dengan hasil uji kelayakan media majalah elektronik menghasilkan produk yang valid secara isi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pengembangan media majalah elektronik mengikuti 3 tahapan dari model 4D berhasil dilakukan yang diawali dengan define melalui observasi dan wawancara guru biologi, tinjauan kurikulum dan kebutuhan siswa, serta perumusan tujuan pembelajaran.

Tahap design dilakukan dengan pembuatan storyboard yang menekankan pada penyusun konsep metode ilmiah dan hal-hal yang mendukung penjelasan secara naratif.

Tahap develop dilakukan pengembangan storyboard menjadi produk majalah elektronik secara utuh. Hasil validasi konten oleh masing-masing 5 orang validator media dan validator materi menunjukkan nilai CVR dan CVI sama dengan 1 di mana memenuhi nilai minimum 0,99 sehingga dapat dinyatakan valid.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, M. I. (2016). Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional

terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Materi Gaya di Kelas IV MIN

Ngronggot Nganjuk. Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian

Sosial Keagaamaan, 16(2), 279-308.

(13)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 172

Dewi, N. A., & Warso, A. W. D. D. (2014). Pengembangan Majalah Green Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas XI IPA SMA. JUPERMASI-PBIO, 1 (1), 155-157.

Ekawati, M., & Wijayanti, M. (2017). Ketaksaan Judul Berita dan Implikasinya Pada Pembaca, Seminar Nasional Riset Inovatif Universitas Tidar.

Fitriansyah, F. (2016). Pemanfaatan Media Pembelajaran Gadget untuk Memotivasi Belajar Siswa SD. Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 16(1), 1-11.

Fuad, A., Karim, H., & Palennari, M. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran E- Magazine sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa Kelas XII. Jurnal Biology Teaching and Learning , 3(1), 38-45.

Hadziq, A. (2015). Pengaruh Bahasa terhadap Perkembangan Kognisi Anak. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3 (3), 63-86.

Ikhtiarika, W., Panjaitan, R. G. P., & Yokhebed. (2014). Pengembangan Modul Metode Ilmiah melalui Pengujian Pemberian Tepung Kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Betina.

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(8), 1-15.

Irwanto. (2011). Kebijakan Layout Surat Kabar Harian Jogja. Skripsi. Universitas Pembangunan “Veteran”. Yogyakarta.

Kurniawan, E. (2016). Kajian Makna di Balik Sampul Majalah Tempo (Studi kasus

“sampul rekening gendut perwira polisi edisi senin, 28 Juni 2010. Dimensi DKV, 1(1), 47-56.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitive Approach to Content Validity. Personnel Psychology, Inc. Purdue University.

Muhammad, N.N., Danial, M. & Rachmawaty. (2018). Pengembangan bahan ajar majalah elektronik fungi untuk SMA Kelas X . Skripsi. Universitass Negeri Makasar. Makasar.

Mustari, R. F. (2014). Profil Kemampuan Hipotesis Siswa Pada Sub Konsep Pemanasan Global melalui Demonstrasi Berbasis Predict–Observe-Explan (POE).

Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Nuryanto, A. (2004). Media Pembelajaran Pendidikan Kejuruan. Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta.

(14)

BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 6 (2) hal 160-173 (p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615) no DOI : 10.32528/bioma.v6i2.5600

Maria Angelina Bonita Herman et al., Penyajian Konsep… 173

Pamuji. (2014). Adaptasi Media Pembelajaran Gambar untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Anak Autis. Jurnal Ortopedagogia, 1(2), 117-127.

Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pratiwi, N., Gardjito, & Hamidah, A. (2017). Pengembangan Majalah Biologi sebagai Media Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Protista Kelas X MIA di SMA N 7 Kota Jambi. Biodik, 3(1): 27-34, 10.22437/bio.v3i1.4880.

Rustan, S. (2017). Layout Dasar & Penerapannya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Smaldino, S. E., Lowther , D. L., Russell, J. D. (2008). Instructional. Technology and Media for Learning (Ninth Edition). Pearson Education. NJ.

Srikandi, N., Putra, I. A., & Pertiwi, N. A. S. (2019). Majalah Elektronik Materi Rambatan Kalor untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik. Journal for Physics Education and Applied Physics, 2 (1), 1-8, https://doi.org/10.37058/ diffraction.v2i1.1309

Suryani, I.F. (2015). Pengembangan Majalah Biore (Biologi Reproduksi) Submateri Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa SMA. Skripsi.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta.

Thiagarajan, S. (1974). Instructional Development for Teacher of Exceptional Children.

Indiana University. Bloomington.

Vick, B. M., Pollak, A., Welsh, C., & Liang, J. O. (2012). Learning the Scientific Method Using GloFish. Zebrafish, 9(4), 226-241, 10.1089/zeb.2012.0758 Yamasari, Y. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT

yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X.

Gambar

Gambar  1.  Tampilan  majalah  elektronik  metode  ilmiah;  a.  sampul  depan  majalah,  b

Referensi

Dokumen terkait

This research aims to produce a website equipped with virtual lab PhET which is suitable as learning media for increase the understanding of dynamic electric concept SMA/MA grade X

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pembuatan media ular tangga biologi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: proses pengumpulan materi, proses desain pembuatan media ular tangga biologi baik papan

Produksi serasah di Hutan Larangan Adat Rumbio Kecamatan Kampar yang diperoleh dari penelitian lebih besar bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang

Dua buah garis g dan h dikatakan bersilangan (tidak berpotongan dan tidak sejajar) jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang.. Kedudukan Garis

Analisis data kualifikasi melalui instrumen angket tertutup untuk validasi materi dan desain, serta ujicoba produk pada guru dan siswa dalam kelompok kecil, dihitung

Penyajian hasil ujicoba dalam penelitian ini adalah : (1) media pembelajaran berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara manual dan dikemas

Penelitian ini berawal dari masalah kurangnya bahan ajar yang digunakan guru, dimana guru hanya megandalkan buku paket dalam proses pembelajaran dan belum dapat mendorong peserta didik berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran seni budaya, perlu dikembangkan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) oleh Borg & Gall dimana dari sepuluh langkah penelitian, peneliti membatasi penelitian ini sampai dengan langkah ketiga yaitu pencaria informasi perencanaan dan perancangan dikarenakan artikel ini hanya memuat untuk rancangan penelitian