• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan. Good Corporate Governance (GCG) PT. BPR Ganto Nagari Tahun 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Laporan Pelaksanaan. Good Corporate Governance (GCG) PT. BPR Ganto Nagari Tahun 2019"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Pelaksanaan

Good Corporate Governance (GCG) PT. BPR Ganto Nagari 1954

Tahun 2019

---

Laporan ini disusun dengan berpedoman pada: POJK No. 4/POJK.03/2015

tanggal 01 April 2015 perihal “Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi BPR”, serta SE OJK No. 5/SEOJK.03/2016 tanggal

10 Maret 2016 perihal Penerapan Tata Kelola bagi BPR

(3)

PENGANTAR

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 5/SEOJK.03/2016 yaitu tentang Penerapan Tata Kelola bagi BPR.

Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. BPR Ganto Nagari 1954 yang tercermin dari governance commitment, governance structure, governance process dan hasil tata kelola BPR yang mencakup pada 11 (sebelas) faktor penilaian penerapan tata kelola yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Penilaian pelaksanaan GCG dilakukan dengan metode self assessment dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Selain untuk keperluan mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan , Laporan ini diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan stakeholders guna mengetahui kinerja Bank kepatuhan terhadap peraturan perundang - undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan serta pelaksanaan prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kesetaraan.

Tata kelola perusahaan yang baik menjadi perhatian dan prioritas bagi PT. BPR Ganto Nagari 1954 dalam menjalankan seluruh aktivitas bisnis dan aktivitas operasional Bank.

Untuk melaksanakan hal tersebut telah dilakukan penyempurnaan struktur tata kelola (governance structure), optimalisasi tugas dan tanggungjawab struktur tata kelola dan penyempurnaan governance process dengan cakupan sebagai berikut :

I. KOMITMEN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PT. BPR GANTO NAGARI 1954

Tata kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham PT. BPR Ganto Nagari 1954 serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank.

Untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan didalam organisasi perusahaan, PT. BPR Ganto Nagari 1954 berusaha menjalankan praktik- praktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang ada.

(4)

Komitmen yang tinggi dari pengurus (dewan komisaris dan direksi) serta seluruh karyawan PT. BPR Ganto Nagari 1954 merupakan modal utama untuk mewujudkan sebuah organisasi yang Transparansi, Akuntabilitas, Responsibiliti (tanggung jawab), Independensi dan Kewajaran. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik terhadap aktivitas kerja, kualitas sumber daya manusia serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.

II. STRUKTUR TATA KELOLA (GOVERNANCE STRUCTURE)

PT. BPR Ganto Nagari 1954 saat ini telah memiliki governance structure yang memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik. Jumlah, komposisi, kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi sudah memadai sesuai dengan perkembangan usaha Bank. Governance structure diperkuat dengan telah dibentuknya :

a. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan b. Audit Internal

c. Kabag. Kepatuhan dan Manajemen Resiko

Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, Bank telah membuat kebijakan dan prosedur yang lengkap dan selalu dilakukan proses pengkinian serta disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia atau OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Tahun 2019 di transparansikan kepada seluruh pegawai secara langsung melalui sosialisasi .

Seluruh Unit Kerja telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas dengan memiliki job description dan pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank.

Selain kelengkapan kebijakan dan prosedur, aktivitas bisnis Bank juga didukung dengan sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan Bank mendapatkan data yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai peraturan Bank Indonesia atau OJK dan peraturan instansi lainnya yang terkait dengan aktivitas Bank.

Struktur Tata Kelola (Governance Structure) dengan cakupan sebagai berikut : 1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Sebagaimana yang diatur dalam undang - undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas , Rapat Umum Pemegang Saham perseroan merupakan organ tertinggi dan memiliki hak veto diantara organ - organ

(5)

perseroan lainnya. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar biasa.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. BPR Ganto Nagari 1954 tahun buku 2019 dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2020. Keputusan penting yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

a. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai Keadaan dan Jalannya Perseroran selama Tahun Buku 2019, serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2019.

b. Menerima dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2019 yang termasuk didalamnya Neraca dan perhitungan Laba - Rugi yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Ekamasni (KAP), Drs. AFRIZAL SY sebagaimana dalam Laporan No.00015/2.0092/AU.2/07/0526-1/1/II/2020 tanggal 12 Februari 2020.

c. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah Dijalankan selama tahun buku 2019 sepanjang tindakan- tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan tersebut.

d. Meningkatkan modal Bank dari penambahan modal disetor baik dari pemegang saham lama maupun pemegang saham baru.

e. Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit terhadap keuangan Perseroan tahun buku 2020 serta Notaris dalam hal perubahan akta perseroan.

f. Mengangkat dan mengesahkan pengurus perseroan untuk periode 2020/2025.

2. DEWAN KOMISARIS

a. Jumlah, Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris

.

1. Dewan Komisaris telah berjumlah 2 (dua) orang sama dengan jumlah Direksi.

2. Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dengan komposisi sebagai berikut :

 Komisaris Utama : ZUARNI OEMAR

 Anggota Komisaris : JOHN MAFERDI

(6)

3. Setiap anggota Dewan Komisaris telah sepenuhnya lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper test).

4. Seluruh komisaris telah memiliki sertifikasi kompetensi komisaris BPR yang masih berlaku.

5. Seluruh komisaris bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada propinsi yang sama yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada lokasi kantor kantor pusat BPR.

6. Sesama anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, kepengaruhan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga yang mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

b. Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris

 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

 Dewan Komisaris telah melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan bank serta memberikan nasehat kepada Direksi.

 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen.

 Dewan Komisaris wajib memastikan terselengaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank.

 Dewan Komisaris telah membentuk Audit Internal untuk membantu pelaksanaan tugasnya dalam penerapan GCG.

 Dewan Komisaris berwenang untuk meminta direksi menindak lanjuti hasil temuan Audit Internal, Bank Indonesia dan pengawas otoritas lainnya.

 Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank, kecuali dalam hal ; penyediaan dana kepada pihak terkait, memberikan persetujuan pada ranahnya komisaris terutama yang berkaitan dengan penyimpangan-

(7)

penyimpangan dalam operasional dan kredit serta hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku.

c. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Frekuensi rapat dewan komisaris yang diselenggarakan dalam tahun 2019 sebanyak 6 (enam) kali yang dihadiri semua komisaris dengan pembahasan antara lain :

 Evaluasi realisasi Rencana kerja dan anggaran (triwulan)

 Pembahasan dan menyetujui Rencana Bisnis Bank

 Tindak lanjut hasil pemeriksaan Audit Intern dan OJK

 Tindak lanjut penyelesaian kredit bermasalah oleh Direksi

 Pembahasan persiapan RUPS serta pembahasan rencana percepatan pemenuhan modal inti BPR.

3. DIREKSI

a. Jumlah, Komposisi dan Independensi Direksi

 Direksi telah berjumlah 2 (dua) orang dan dipimpin oleh Direktur Utama, dengan komposisi yang tercatat di OJK sebagai berikut :

Direktur Utama : ALFIAN, SE

Direktur : NOFRIADI, AMD

Direktur sekaligus membawahkan fungsi kepatuhan

 Setiap anggota Direksi telah sepenuhnya lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit And Proper Test) dan telah diangkat melalui RUPS.

 Setiap anggota Direksi telah memiliki sertifikasi kompetensi Direksi yang masih berlaku.

 Seluruh Direksi bertempat tinggal di kota / kabupaten yang sama pada lokasi kantor pusat BPR.

 Sesama anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengaruhan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga yang mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen

(8)

b. Tugas dan Tanggung jawab Direksi :

 Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR.

 Direksi wajib mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebgaimana diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dan menyampaikan laporan penerapan tata kelola setiap akhir tahun pada OJK.

 Direksi telah menindaklanjuti temuan audit interent dan auditor eksternal seperti OJK dan / atau hasil pengawasan otoritas lain.

 Direksi wajib memastikan terpenuhinya jumlah Sumber Daya Manusia yang memadai anatara lain dengan adanya :

- Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara satuan atau unit kerja yang menangani pembukuan, operasional dan kegiatan penunjang operasional.

- Penunjukan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit internal dan independen terhadap unit kerja liannya.

 Direksi wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham dalam RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

 Direksi wajib mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat strategis dibidang kepegawaian kepada pegawai.

 Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

c. Frekuensi Rapat Direksi

Frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan dalam tahun 2019 sebanyak 6 (enam) kali yang dihadiri semua anggota Direksi dan kepala bidang dengan pembahasan antara lain :

 Membahas dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan OJK

(9)

 Pembahasan perubahan struktur organisasi yang disesuaikan dengan pelaksanaan Tata Kelola (GCG) bagi BPR

 Pembahasan dan penyelesaian penyimpangan karyawan

 Rencana Rotasi kerja dan Rekruitment karyawan baru

 Pembagian tugas unit penagihan kredit dan penurunan NPL

 Pembahasan Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2020

III. PROSES PELAKSANAAN TATA KELOLA ( GOVERNANCE PROCES)

1. Laporan kepemilikan saham anggota Dewan komisaris dan Direksi serta hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan komisaris dengan anggota dewan komisaris lainya, anggota Direksi dan atau pemegang saham BPR.

a. komisaris dan Direksi tercatat sebagai pemilik atau memiliki saham pada BPR Ganto Nagari 1954 dengan komposisi kepemilikan dari saham yang dikeluarkan sebagai berikut :

 Komisaris Utama 2,25 %

 Komisaris 3,02 %

 Direktur 0,37 %

b. Diantara sesama anggota Dewan komisaris dan Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan / atau pemegang saham BPR.

2. Paket / kebijakan Remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan komisaris serta Direksi.

 Paket atau kebijakan Remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan komisaris dan Direksi, ditetapkan oleh RUPS PT. BPR Ganto Nagari 1954.

(10)

Paket atau kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi tersebut sebagai berikut :

a. Remunerasi dalam bentuk gaji / honor dan penghasilan tetap lainnya antara lain tunjangan kesejahteraan.

b. Fasilitas lain dalam bentuk penghasilan tidak tetap lainya seperti insentif, bonus,THR dan tunjangan pakaian.

Adapun rincian dari Remunerasi dan fasiltas lain yang telah diberikan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi Orang Nominal Orang Nominal Remunerasi dalam bentuk

gaji dan penghasilan tetap lainnya

2 Rp 148 Juta 2 Rp 296 juta

Fasilitas lain dalam bentuk penghasilan Tidak tetap lainnya

2 Rp 33 Juta 2 Rp 109 Juta

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut :

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Jumlah Direksi

Jumlah Komisaris

Di atas Rp 2 miliar - -

Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar - -

Di atas Rp 500 juta s.d 1 miliar - -

Rp 500 juta ke bawah 2 orang 2 orang

(11)

 Perincian Gaji tertinggi dan terendah serta Rasio

Untuk pemberian gaji (hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja termasuk tunjangan atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukanya) kepada pegawai dan pengurus Bank, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada, dengan memperhatikan upah minimum regional (UMR) yang berlaku.

Adapun rasio gaji per bulan tertinggi dan terendah yang ada di PT. BPR Ganto Nagari 1954 selama tahun 2019 sebagai berikut :

Tingkatan Pagawai Rasio Gaji

Tertinggi Terendah

Pegawai 100% 56%

Direksi 100% 90%

Komisaris 100% 50%

Tertinggi Terendah

Pengurus dan Pegawai tertinggi 100% 65,34 %

Secara rinci adalah sebagai berikut :

No Jabatan

Gaji (dalam rupiah) perbulan

Tertinggi Terendah

1 Komisaris Rp 7,1 juta Rp 6,4 Juta

2 Direksi Rp 14,3 Juta Rp 12,8 Juta

3 Pegawai Rp 6,7 Juta Rp 2,5 Juta

 Share Option

Share Option yakni opsi untuk membeli saham oleh anggota dewan komisaris , Direksi dan Pejabat eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian

(12)

kompensasi yang diberikan kepada anggota dewan komisaris , Direksi dan pejabat eksekutif Bank, di PT. BPR Ganto Nagari 1954 tidak ada karena Bank belum / tidak mengatur ketentuan mengenai hal tersebut.

3. Penerapan Manajemen Resiko termasuk Sistem Pengendalian Intern BPR Ganto Nagari 1954 telah mengelola manajemen resiko yaitu meliputi resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko operasional, resiko hukum, resiko kepatuhan dan resiko strategis. secara umum Komisaris dan Direksi telah aktif dalam melakukan kegiatan pengawasan atau melakukan pengendalian intern melalui Audit Internal serta membuat kecukupan kebijakan-kebijakan atau prosedur kerja pada masing-masing unit bagian, hal ini dimaksud agar dapat meminimalisir kesalahan kerja dan mencegah internal fraud.

4. Penanganan Benturan Kepentingan

PT. BPR Ganto Nagari 1954 memiliki komitmen untuk menangani semua transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Selama tahun 2019 Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, Bank mampu menghindari transaksi yang mengandung potennsi benturan kepentingan.

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern dan Fungsi Audit Eksternal.

a. Fungsi Kepatuhan

 Penunjukkan Direktur Utama dan Direktur telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Direktur yang ditunjuk juga sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan BPR, dalam hal ini telah menjalanakan dan menetapkan langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku.

(13)

 Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh seorang pejabat eksekutif kepatuhan dan manajemen resiko.

b. Fungsi Audit intern

 Pelaksanaan fungsi audit intern yang dilaksanakan oleh auditor internal yang dalam melaksanakan tugasnya telah berjalan baik dan efektif.

 Dalam melakukan pemeriksaan audit intern telah berpedoman pada SOP internal, Ketentuan dan Peraturan Bank Indonesi / OJK serta peraturan-peraturan yang terkait lainnya.

 Audit Internal dalam melaksanakan pemeriksaannya berupa Audit Bulanan (Rekap hasil Audit Harian, dan Mingguan), Audit Tiga Bulanan, Audit Semesteran, Audit Tahunan dan Audit Khusus yang sesuai dengan rencana tahunan yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan dewan Komisaris.

 Audit Internal menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur Utama dengan Tembusan ke Dewan Komisaris.

 Audit Interent melaksanakan proses audit yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.

c. Fungsi Audit ekstern

 Bank telah menunjuk kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia/OJK untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan secara Independen

 Penunjukkan KAP sesuai dengan keputusan RUPS.

 KAP telah menyampaikan hasil audit kepada Bank tepat waktu dan mampu bekerja secara independen.

6. Pengaturan Batas Maksimum Pemberian Kredit ( BMPK).

1. Selama tahun 2019, Bank tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dari Penyediaan Dana kepada pihak terkait.

(14)

2. BPR Ganto Nagari 1954 telah memiliki kebijakan, syistem dan prosedur tertulis terkait BMPK, termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur group dan atau debitur besar.

3. Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK.

4. BPR Ganto Nagari 1954 telah menyampaikan secara berkala Laporan BMPK kepada Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan.

7. Rencana Strategis

Dalam mengantisipasi dinamika persaingan di dunia Perbankan, PT. BPR Ganto Nagari 1954 senantiasa mengevaluasi strategi yang dituangkan dalam rencana strategi Bank dalam bentuk Rencana Bisnis Bank (RBB).

Penyusunan Rencana Bisnis Bank mengacu pada peraturan yang berlaku, serta dengan berorientasi mewujudkan Visi dan Misi PT. BPR Ganto Nagari 1954. Penyusunan Rencana Bisnis Bank yang dilakukan oleh Direksi telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

Beberapa faktor penting yang menjadi perhatian dalam pengembangan bisnis diantaranya :

 Potensi stabilnya suku bunga dan inflasi.

 Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan kredit.

 Potensi meningkatnya kredit bermasalah.

 Persaingan pasar perbankan yang semakin ketat.

Memperhatikan hal tersebut, pengembangan usaha yang akan dijadikan strategi PT. BPR Ganto Nagari 1954 jangka pendek difokuskan pada peningkatan profitabilitas dengan dibarengi untuk meminimalkan risiko dan infrastruktur yang kuat sehingga mendukung ekspansi bisnis dan meningkatnya efisiensi melalui inisiatif yang diarahkan pada :

 Melanjutkan pertumbuhan penyaluran kredit dengan fokus kepada segmen UMKM dan konsumer, secara selektif ditujukan pada sektor produktif. Target pertumbuhan yang memperhatikan rasio LDR, dimana peningkatan ekspansi ini dalam rangka meningkatkan peran intermediasi

(15)

yang diemban PT. BPR Ganto Nagari 1954, disamping itu focus pada penurunan rasio NPL sesuai dengan ketentuan OJK.

 Secara konsisten meningkatkan standar pelayanan kepada nasabah, serta terbentuknya citra positif menjadi kebanggaan dan kepercayaan bagi nasabah dengan produk dan jasa layanan di BPR Ganto Nagari 1954.

 Menyelaraskan pengembangan teknologi khususnya sistem IT yang berbasis SAK ETAP untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan peningkatan pelayanan.

 Memperkuat kemampuan SDM dengan penekanan pada peningkatan profesionalisme, produktivitas dan integritas SDM.

 Memperbaiki rasio pendapatan dan biaya (BOPO)

 Penyempurnaan pengawasan risiko kredit kredit dan berkonsentrasi pada penagihan dan perbaikan penyaluran kredit..

 Implementasi GCG untuk kepentingan interen agar memudahkan dalam mempersiapkan RUPS.

 Pelaksanaan program perubahan yang penting secara bertahap dan berkesinambungan.

Meningkatkan profesionalisme SDM PT. BPR Ganto Nagari 1954 melalui Competency Base Human Resources Management.

8. Transparasi kondisi keuangan dan non keuangan.

a. Transparasi Kondisi Keuangan.

Informasi kondisi keuangan BPR Ganto Nagari 1954 telah dituangkan secara lengkap, akurat, transparan dan tepat waktu dalam beberapa laporan, diantaranya sebagai berikut :

1. Laporan Tahunan BPR telah disusun dan disajikan kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan dengan materi sesuai ketentuan berlaku yang memuat informasi umum (pendirian, kepengurusan, kepemilikan, perkembangan usaha dan manajemen) maupun laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar di OJK.

2. Laporan keuangan publikasi triwulanan telah disusun dan disajikan kepada OJK dan Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Laporan keuangan Bulanan dan laporan Bank telah disusun dan disajikan kepada pihak Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.

4. Laporan Tahunan Bank telah disampaikan kepada pihak independen sesuai ketentuan Bank Indonesia dan telah disajikan pada salah satu media masa.

(16)

5. Bank telah mempublikasikan Laporan tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi secara tepat waktu baik melalui pengumuman pada Bank maupun melalui media masa.

b. Transparasi Kondisi Non Keuangan

1. BPR Ganto Nagari 1954 telah memberikan informasi mengenai produk BPR secara jelas, akurat dan terkini. Informasi tersebut dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah, antara lain dalam brosur atau bentuk tertulis lainnya disetiap jaringan kantor.

2. BPR Ganto Nagari 1954 menyampaikan laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah (jika ada) sesuai dengan ketentuan berlaku.

3. BPR Ganto Nagari 1954 menyampaikan laporan sistem informasi debitur setiap bulan dalam format On-Line system Bank Indonesia / OJK sesuai peraturan berlaku.

4. BPR Ganto Nagari 1954 menyampaikan laporan-laporan lainnya yang diwajibkan baik dari Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), PPATK, Direktorat Jendral Pajak secara berkala.

9. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba (profit), PT. BPR Ganto Nagari 1954 juga peduli terhadap kegiatan-kegiatan dalam kemasyarakatan.

selama tahun 2019, BPR Ganto Nagari 1954 telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu berupa kegiatan :

 Memberikan bantuan pembangunan di beberapa mesjid dilingkungan Bank.

 Memberikan bantuan dana dalam beberapa kegiatan pertandingan olah raga yang diadakan oleh masyarakat, pemuda, instansi dan organisasi kemasyarakatan dilingkungan operasional bank.

 Ikut berpatisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan dan memberikan bantuan dalam hal pembangunan sarana umum.

 Memberikan sumbangan kegiatan MTQ, baik yang diselenggarakan pada tingkat kecamatan maupun kabupaten diwilayah kerja BPR.

(17)

10. Jumlah Penyimpangan (internal fraud) yang terjadi dan upaya penyelesaian oleh BPR.

Selama tahun 2019, tidak ada terdapat penyimpangan / kecurangan terkait keuangan yang dilakukan oleh pegawai Bank, baik yang berkaitan dengan simpanan dana masyarakat atau penyalahgunaan kredit di BPR Ganto Nagari 1954 sebagaimana pada tabel sebagai berikut :

Internal Fraud

dalam Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

1 tahun sblmnya laporan sblmnya laporan sblmnya laporan Total - - - - - - Fraud

Telah - - - - - - diselesaikan

Dalam proses - - - - - - penyelesaian

Belum diupayakan - - - - - - penyelesaian

Telah ditindak

lanjuti melalui - - - - - - proses hukum

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Bank Jumlah kasus yang dilakukan oleh

11. Jumlah permasalahan hukum dan upaya penyelesaian oleh BPR.

Permasalahan hukum secara perdata atau pidana yang dihadapi oleh PT. BPR Ganto Nagari 1954, selama tahun 2019 adalah tidak ada, baik yang berkaitan dengan penyalahgunaan kredit atau simpanan dana masyarakat.

IV. HASIL PELAKSANAAN TATA KELOLA ( GOVERNANCE OUTCOME)

a. Laporan hasil hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance.

Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR Ganto Nagari 1954 periode Desember 2019, disampaikan hal-hal sebagai berikut :

 Nilai Komposit GCG sebesar 2.51 dengan predikat Baik

 Peringkat masing-masing per Faktor adalah :

(18)

No Aspek yang Dinilai Bobot Peringkat Nilai

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 10.00% 1 0.85

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 20.00% 1 1.40

3

Kelengkapan dan Pelaksanaan tugas atau fungsi komite (bagi BPR yg memiliki modal inti paling sedikit 80 milyar)

10.00% - -

4 Penanganan Benturan Kepentingan 10.00% 4 9

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 10.00% 1 1.40

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 10.00% 1 1,20

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2,5% 2 2

8

Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

10% 2 2,35

9 Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 7.50% 3 2,27

10 Rencana Bisnis BPR 7,50% 1 2,80

11 Transparasi kondisi keuangan dan non keuangan 7,50% 2 1,81

Nilai Komposit 100.00% 2.51

Prediksi Komposit Baik

b. Kesimpulan penerapan Tata Kelola PT. BPR Ganto Nagari 1954 sesuai dengan Self Assessment adalah :

 Pengurus PT. BPR Ganto Nagari 1954 telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari setiap upaya pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan GCG, maka secara umum kelemahan tersebut dapat segera dilakukan perbaikan oleh pengurus BPR Ganto Nagari 1954.

(19)

 BPR Ganto Nagari 1954 telah memiliki struktur tata kelola sesuai dengan ketentuan dengan ketentuan yang berlaku, sehingga diharapkan dapat menunjang pelaksanaan GCG semakin lebih baik.

Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR Ganto Nagari 1954 tahun buku 31 Desember 2019

Demikian Laporan ini disampaikan, agar maklum. Terima kasih.

Lubuk Alung, 22 Juni 2020 PT. BPR GANTO NAGARI 1954

Dewan Komisaris Direksi

ZUARNI OEMAR ALFIAN, SE NOFRIADI, AMD Komisaris Utama Direktur Utama Direktur

(20)

Lubuk Alung , 29 Juni 2020

Nomor : 02.22/BPR-GN/ 06-2020

Kepada Yth :

Pimpinan OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ) Jl.Khatib Sulaiman No. 68 Padang (25137)

Perihal : Laporan Pelaksanaan dan Self Asessment Tata Kelola (GCG) Tahun 2019 PT BPR Ganto Nagari 1954

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi POJK Nomor 4/POJK.03/2015 dan surat Edaran OJK No. 5 / SEOJK.03 /2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi BPR , berikut ini kami kirimkan sebagai berikut :

1. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola PT. BPR Ganto Nagari 1954 posisi Desember 2019.

2. Self Asessment (Penilaian Sendiri) Penerapan Tata kelola PT. BPR Ganto Nagari 1954 posisi Desember 2019.

Demikian kami sampaikan, Atas perhatian dan kebijakan Bapak diaturkan terima kasih.

Hormat Kami,

A L F I A N. SE Direktur Utama

Note : Tanda Terima via pos

(21)
(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang

Sesuai POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, setiap anggota Direksi dilarang untuk rangkap jabatan pada Bank dan/atau perusahaan

Dari hasil penelitian tersebut rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan pelvic rocking dengan birthing ball adalah 5.07 yang berarti tingkat nyerinya sedang hal

Pada tahap combination dilakukan konversi explicit knowledge yang berbentuk dokumen proses bisnis awal untuk kegiatan pemasaran Admisi Nasional Tel-U, menjadi explicit knowledge

Metode penelitian yang digunakan untuk penghematan area dari IC dengan metode reduksi wordlengths tertuang dalam fishbone diagram (diagram tulang ikan) seperti terlihat pada

Permasalahan yang dibahas pada skripsi ini terbatas pada perbandingan kinerja aplikasi pseudo video streaming menggunakan protokol RFCOMM dan OBEX Bluetooth yang

Mempunyai beban akademik sekurang- kurangnya 12 sks per semester dalam dua tahun terakhir di perguruan tinggi di mana ia bekerja sebagai dosen tetap (Catatan: tugas tambahan

Filtrat toksin dari kultur Foc pada konsentrasi 40 dan 60%, dapat digunakan sebagai media pengujian dini ketahanan pisang cavendish terhadap penyakit layu fusarium pada tingkat