• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Langit, Grojokan Kedung Kayang, Pemandian Air Hangat Candi Umbul,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Langit, Grojokan Kedung Kayang, Pemandian Air Hangat Candi Umbul,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Magelang merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia yang memiliki berbagai potensi wisata. Dari beberapa jenis potensi yang dimiliki, wisata alam merupakan jenis wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Magelang. Wisata alam yang ada di antara lain Curug Silawe, gunung Andong, gunung Sumbing, gunung Merbabu, Air Terjun Sekar Langit, Grojokan Kedung Kayang, Pemandian Air Hangat Candi Umbul, Sungai Ello, Puthuk Setumbu, Bukit Tidar

1

. Hal tersebut disebabkan oleh letak geografis dari Kabupaten Magelang yang memiliki tinggi antara 154- 3.296 meter di atas permukaan laut dan bentuk morfologinya merupakan dataran tinggi yang berbentuk cekungan dengan dikelilingi beberapa gunung- gunung, seperti gunung Merapi, gunung Merbabu, gunung Andong, gunung Telomoyo, gunung Sumbing, dan gunung Menoreh

2

.

Dari beberapa objek wisata yang telah disebutkan, Ketep Pass merupakan destinasi wisata di lereng gunung Merapi untuk menikmati panorama alam. Objek wisata Ketep Pass berada di ketinggian 1200 meter di

1 Di peroleh dari situs www.mytrip123.com diakses pada tanggal 25 Januari 2016 pada pukul 21:27 WIB.

2 Diperoleh dari situs Pemerintah Kabupaten Magelang www.magelangkab.go.id diakses pada tanggal 01 September 2015 pada pukul 19:35 WIB.

(2)

atas permukaan laut dan memiliki luas area sekitar 8000 meter persegi3. Kondisi tersebut didukung juga oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai bagi wisatawan yang melakukan aktivitas berwisata.

Sebagai salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Magelang, tingkat kunjungan di Ketep Pass menurun dari tahun 2011-2014. Berikut ini merupakan tingkat kunjungan wisatawan di Ketep Pass :

Tabel 1

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Ketep Pass

No. Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan

Domestik Mancanegara

1. 2011 271.416 2.577

2. 2012 343.207 2.601

3. 2013 340.602 2.342

4. 2014 327.359 1.845

(Sumber : Objek Wisata Ketep Pass Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 2014)

3 Diperoleh dari situs http://www.jatengpromo.com/promo/21/ diakses pada tanggal 25 Januari 2016 pada pukul 21:35 WIB.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja komponen daya tarik yang terdapat di objek wisata Ketep Pass?

2. Bagaimana hasil analisis dari komponen tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui komponen apa saja yang terdapat di objek wisata Ketep Pass.

2. Untuk mengetahui hasil analisis daya tarik terhadap komponen objek wisata Ketep Pass

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki hasil berupa manfaat penelitian sebagai berikut:

a. Manfaat Teoretis:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis

secara langsung terhadap studi pariwisata, khususnya pada studi komponen

daya tarik wisata.

(4)

b. Manfaat Praktis:

Dalam hal ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan di bidang daya tarik wisata khususnya di bidang wisata alam, serta acuan bagi pihak pengelola dalam pengembangan dan pengelolaan objek wisata Ketep Pass.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang objek wisata Ketep Pass sudah banyak dilakukan oleh para peneliti dari berbagai daerah dan berbagai universitas di Indonesia. Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, di antaranya adalah:

Pada tahun 2006 Yuli Fitriyani melakukan penelitian yang berjudul

“Prospek Pengembangan Pariwisata Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang”. Penelitian ini membahas tentang peluang pengembangan objek wisata Ketep Pass bagi masyarakat setempat dan bagi pendapatan asli daerah yang ternyata setiap tahunnya dapat meningkat. Penelitian ini juga menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan pariwisata di Ketep Pass yang berada di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.

Tahun 2008, Sigit Hermawan juga melakukan penelitian yang

berjudul “Dampak Pengembangan Pariwisata Di Kawasan Objek Wisata

Ketep Pass. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa dengan adanya rencana

pengembangan objek wisata Ketep Pass maka pemerintah desa bersama

(5)

dengan masyarakat desa bekerja sama dengan pemerintah daerah bersama- sama melaksanakan pengembangan objek wisata, dalam hal ini pembangunan yang diharapkan adalah pembangunan berbasis masyarakat, yaitu mengikutsertakan dan memberdayakan masyarakat.

Penelitian lain tentang Objek Wisata Ketep Pass dilakukan oleh Aji Setiawan pada tahun 2013. Penelitian ini berjudul “Interaksi Sosial Antar Pedagang Di Dalam Objek Wisata Ketep Pass Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial pedagang di dalam kelompok pedagang terjadi karena dipengaruhi kedekatan fisik lapak, kedekatan tempat tinggal, kesamaan nasib, kesamaan profesi, kesamaan pemikiran, kontak dan komunikasi yang intensif antar pedagang.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan di obyek

wisata Ketep Pass belum ada penelitian yang membahas mengenai analisis

komponen wisata, sehingga penelitian yang berjudul “Komponen Daya

Tarik Wisata Ketep Pass Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa

Tengah” tidak memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya.

(6)

1.6 Landasan Teori

Klasifikasi objek wisata terdiri dari 3 jenis berdasarkan daya tariknya, yaitu wisata budaya, wisata alam, dan wisata minat khusus. Objek wisata budaya memiliki daya tarik berupa hasil budaya manusia, seperti bangunan bersejarah, seni pertunjukkan, dan candi. Objek wisata alam adalah objek wisata yang memiliki daya tarik berupa potensi alam, seperti lokasi geografis, iklim dan cuaca. Objek wisata minat khusus adalah objek wisata yang memiliki potensi khusus sebagai daya tariknya. Seperti wisata pendakian gunung, wisata olah raga, dan wisata bulan madu (Marsono, 2008:1-3)

Di dalam Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Kepariwisataan Bab 1 Pasal 5 disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan (Marsono, 2011:8).

Menurut Oka A. Yoeti, (2008:16-17), pada dasarnya ada 3 unsur penting yang membentuk produk industri pariwisata, yaitu:

1. Attraction of the destinations

Yaitu semua objek dan atraksi yang tersedia sebagai daya tarik

mengapa wisatawan mau datang berkumjung ke negara, kota, atau

daya tarik wisata tersebut. Termasuk dalam kelompok ini adalah

natural resources, cultural resources, theme parks, sport activities,

and events.

(7)

2. Accessibilities of the destinations

Termasuk dalam kelompok ini adalah airport, seaport, station, highway, bridges, telecommunications, transportations, electric, and water supply. Pada dasarnya semua prasarana yang memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk datang berkunjung pada suatu daya tarik wisata, tanpa itu tidak mungkin pariwisata dikembangkan sebagai suatu industri.

3. Facilities of the destinations

Yaitu semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan bagi wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau berkunjung pada suatu daya tarik wisata, seperti hotel, restaurant, bar, discotheques, café, shopping centre, and souvenir shop. Perusahaan- perusahaan inilah yang memberikan pelayanan bila mereka datang berkunjung pada suatu daya tarik wisata.

Adapun menurut Marsono dan Wirjono (2014:881-883), hasil dari analisis komponen daya tarik wisata dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu komponen yang memiliki daya tarik bagi wisatawan, komponen yang bernilai netral, dan komponen yang tidak memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Berdasarkan teori tersebut, maka hasil dari analisis komponen daya tarik

objek wisata Ketep Pass juga dibagi menjadi kategori komponen yang

menarik, komponen netral, dan komponen yang tidak menarik.

(8)

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan memfokuskan pada penjelasan objek wisata Ketep Pass dan peran dari pihak pengelola.

1. Lokus dan Fokus Penelitian a. Lokus Penelitian

Objek wisata Ketep Pass, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

b. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah meneliti dan menganalisis komponen daya tarik wisata yang terdapat di objek wisata Ketep Pass.

2. Jenis Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari tempat atau objek penelitian dengan cara pengamatan atau survei baik secara langsung, wawancara, dan dokumentasi selama penelitian berlangsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai

sumber yang dapat dipercaya kebenarannya seperti data

(9)

penelitian, dokumentasi, maupun tulisan ilmiah atau skripsi yang membahas penelitiannya di tempat yang sama.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Metode studi pustaka digunakan untuk mencari data yang berhubungan dengan fokus dari penelitian dan objek penelitian ini. Studi pustaka digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. Dalam studi pustaka dapat diperoleh dari buku maupun internet (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:162).

b. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki (I Gusti Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi, 2012:52).

Metode observasi digunakan untuk mengamati objek

penelitian secara langsung. Selain itu juga dilakukan

pengamatan terhadap aksesibilitas dan fasilitas yang tersedia

bagi wisatawan (Wardiyanta, 2006:32).

(10)

c. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan (I Gusti Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi, 2012:64).

Wawancara dalam hal ini bersifat secara langsung dengan tempat penelitian. Peneliti nantinya akan mewawancarai sebanyak 100 wisatawan. Jumlah sampel ditentukan melalui metode yang dikembangkan oleh Slovin (1990) (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 74). Metode penentuan sampel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Keterangan:

n = Ukuran sampel yang dibutuhkan.

N = Ukuran Populasi.

e = Margin eror yang diperkenankan (5% sampai 10%).

Data Populasi diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak

pengelola objek wisata Ketep Pass, menyatakan bahwa data

jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 mencapai

329.204 orang. Berdasarkan jumlah tersebut, maka jumlah

sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan

penjabaran sebagai berikut:

(11)

n = 329.204 1 + 329.204 (0,1)

2

n = 329.204 1 + 329.204 (0,01)

2

n = 329.204 1 + 3293,04 n = 329.204 1 + 3294,04 n = 99,9392843 Jumlah sampel = 100

4. Metode Analisis Data

Pada bagian ini menjelaskan bagaimana cara-cara pengolahan dan analisis data yang telah dikumpulkan.

a. Pengorganisasian dan editing data

Pada tahap ini nantinya akan dilakukan tahap pengecekan

terhadap data dari jumlah responden yang terkumpul sebanyak

100 responden.

(12)

b. Analisis data

Pada tahap ini metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan metode tersebut, data yang diperoleh dari responden akan diolah dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel sehingga menjadi informasi tentang analisis komponen daya tarik wisata.

1.8 Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, akan disusun menjadi empat bab seperti:

Bab pertama mencakup berbagai penjelasan seperti latar belakang rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, dan metode penelitian.

Bab dua mendeskripsikan tentang gambaran umum Kabupaten Magelang, gambaran umum Kecamatan Sawangan, dan gambaran umum Dusun Ketep sebagai daya tarik wisata.

Bab tiga adalah pembahasan. Pada bab tiga terdapat pembahasan mengenai apa saja komponen daya tarik wisata dan bagaimana analisis terhadap komponen daya tarik wisata di objek wisata Ketep Pass.

Bab empat adalah penutup. Bagian penutup dari proses penelitian

yang berisikan kesimpulan dan saran. Diharapkan pada bagian ini dapat

memberikan manfaat bagi pengembangan kawasan objek wisata Ketep Pass

Referensi

Dokumen terkait

Pada Penelitian ini akan meneliti kawasan pariwisata berdasarkan daya tarik wisata dan melakukan penilaian potensi dan masalah komponen desa wisata yang ada untuk mengetahui

Bab ini mendiskripsikan tentang obyek dari penelitian yang dilakukan yaitu perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 serta membahas masalah dan hasil dari analisis pengaruh

Analisis data dari penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penelitian berdasarkan data yang

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka laporan akhir ini membahas mengenai analisis kinerja keuangan yang diukur menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas,

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini akan membahas mengenai analisis pengaruh Cash Position, Return on Asset (ROA), Debt

Dataran tinggi Dieng dengan obyek wisata yang berada di sekitar kawah-kawah aktif dengan Aksesabilitas, Amenitas dan atraksi berada di kawasan vulkanis serta lereng- lereng,merupakan

Sebagai Wahana Pembelajaran Pada Obyek Wisata Pendidikan Taman Pintar Yogyakarta” dalam penelitian tersebut penulis membahas tentang salah satu penyebab

Berdasarkan penjelasan pada uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis variasi kuat arus SMAW sebagai root dan Hot Pass pada pengelasan kombinasi SMAW