• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA

BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

TAHUN 2017

(2)

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Indikator kinerja kegiatan adalah ukuran kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang merupakan unsur utama akuntabilitas kinerja. Pengukuran kinerja menjadi dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran. Pada bagian ini akan diuraikan capaian kinerja utama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 sebagai berikut :

Sasaran 1 : Terjaminnya Keamanan Berusaha Indikator Kinerja Utama

1. Jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM a. Target dan Realisasi Tahun 2016

Target jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM tahun 2016 sebesar 60% dapat tercapai sebesar 72,5%. Yaitu dari 40 pelaku usaha yang mempunyai izin usaha penanaman modal, sebanyak 29 pelaku usaha yang mengisi LKPM.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu.

Capaian kinerja tahun 2015 sebesar 77,5% dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 72,5%, sehingga mengalami penurunan sebesar 5%.

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka menengah.

Rencana kinerja jangka menengah pelaku usaha yang mengisi LKPM adalah 100%. Target pada tahun 2016 adalah 60% dapat tercapai sebesar 72,5% bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 77,5%. Apabila realisasi dibandingkan dengan rencana jangka menengah maka capaiannya sebesar 72,5%.

d. Membandingkan dengan capaian target nasional

(3)

-

e. Penyebab kegagalan capaian kinerja tahun 2016

Indikator ini tidak tercapai karena masih ada pelaku usaha yang mempunyai izin usaha penanaman modal tidak mengisi LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal).

f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya

Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 15,42%

yaitu dengan capaian sebesar Rp. 9.799.100,- dari anggaran sebesar Rp. 11.585.000,-

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan Kegiatan Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.

Kesimpulan Sasaran 1 :

1. Capaian kinerja tahun 2016 dari

Indikator Kinerja Utama jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM masuk dalam kategori berhasil.

2. Perbandingan realisasi kinerja

dengan rencana jangka menengah dari Indikator Kinerja Utama jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM masuk dalam kategori berhasil.

Sasaran 2 : Meningkatnya Pelayanan Penanaman Modal Indikator Kinerja Utama

1. Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal

a. Target dan Realisasi Tahun 2016

(4)

Target terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang penanaman modal tahun 2016 sebesar 100% dapat tercapai 67%.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu.

Capaian kinerja Tahun 2015 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar 67%, mengalami penurunan yaitu sebesar 33%.

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka menengah.

Rencana kinerja jangka menengah pada tahun 2016 untuk indikator terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang penanaman modal ini sebesar 100%. Apabila realisasi dibandingkan dengan rencana jangka menengah maka capaiannya sebesar 67%.

d. Membandingkan dengan capaian target nasional

Untuk target nasional sebesar 100%, sesuai dengan capaian target pada tahun 2016 yaitu dari target 6 jenis perizinan dan non perizinan dapat dilayani sebanyak 4 jenis pelayanan.

e. Penyebab kegagalan capaian kinerja tahun 2016

Indikator ini tidak tercapai karena masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam pengurusan perizinan.

f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya

Efisiensi atas penggunaan sumber daya dilakukan dengan meminimalkan biaya penyelesaian perizinan.

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

Pencapaian indikator layanan perizinan bidang penanaman modal tidak sesuai target, karena masih belum optimalnya pemahaman masyarakat dalam pengurusan proses perizinan.

2. Terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan

(5)

a. Target dan Realisasi Tahun 2016

Target terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) pada Tahun 2016 sebesar 100% hanya terealisasi sebesar 75%, jadi target tidak tercapai.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun yang lalu

Capaian kinerja tahun 2015 sebesar 25% dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 75%, sehingga mengalami peningkatan sebesar 50%.

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka menengah.

Pada dokumen Renstra, indikator ini pada tahun 2016 ditarget sebesar 100%, sedangkan realisasinya hanya sebesar 75%, sehingga tidak tercapai sesuai target.

d. Membandingkan dengan capaian target nasional

Target nasional Tahun 2016 sebesar 100%, yaitu sebanyak 4 perizinan yang dapat dilayani dengan menggunakan SPIPISE,

tapi hanya terealisasi 3 perizinan.

e. Penyebab kegagalan capaian kinerja tahun 2016

Pada tahun 2016 hanya terealisasi sebanyak 3 perizinan yang dapat dilayani menggunakan SPIPISE karena mash kurangnya pemahaman calon pemohon ijin.

f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya

Sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan diantaranya dengan efisiensi SDM dalam alur proses perizinan menggunakan SPIPISE.

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

-

(6)

Kesimpulan Sasaran 2 :

1. Capaian kinerja tahun 2016 dari Indikator Kinerja Utama terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal dan terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) masuk dalam kategori berhasil.

2. Perbandingan realisasi kinerja dengan rencana jangka menengah dari Indikator Kinerja Utama terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal dan terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) masuk dalam kategori berhasil.

Sasaran 3 : Meningkatnya Pelayanan Perizinan Daerah yang Mendukung Kegiatan Penanaman Modal

Indikator Kinerja Utama 1. Lama Proses perizinan

a. Target dan Realisasi Tahun 2016

Realisasi indikator lama proses perizinan pada tahun 2016 tercapai 100%, waktu yang dicapai untuk menyelesaikan perizinan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu

Pada tahun 2015 capaian indikator ini sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2016.

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka menengah.

Rencana kinerja jangka menengah lama proses perizinan tahun 2016 tercapai 100% tepat waktu, dan realisasi dari target ini adalah sebesar 100% pada tahun 2016.

d. Membandingkan dengan capaian target nasional

(7)

Target nasional Tahun 2016 sebesar 100%, permohonan perizinan dapat dilayani di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga tepat waktu sesuai dengan SOP.

e. Penyebab keberhasilan capaian kinerja tahun 2016

Penyebab keberhasilan capaian indikator lama proses perizinan adalah konsisitensi terhadap SOP yang diberlakukan terhadap setiap tahap pada masing-masing perizinan.

f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya

Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 9,47%

yaitu dengan capaian sebesar Rp. 241.098.475,- dari anggaran sebesar Rp. 266.332.000,-

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan Kegiatan yaitu :

- Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan

- Sosialiasi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu 2. Prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan

a. Target dan Realisasi Tahun 2016

Capaian target prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan tahun 2016 sebesar 100% dapat tercapai 100%.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan tahun lalu

Prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan pada tahun 2015 realisasi penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan sebesar 84,62% sedangkan capaian target tahun 2016 yaitu 100%

dan dapat terealisasi 100%.

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka menengah

(8)

Rencana kinerja jangka menengah prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan pada tahun 2016 sebesar 100%

sedangkan realisasi tahun 2016 sebesar 100%.

d. Membandingkan dengan capaian target nasional

Target nasional tahun 2016 sebesar 100%, yaitu pengaduan perizinan dapat dilayani di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga dan dapat terealisasi, dengan terselesaikannya setiap pengaduan yang masuk. Sedangkan yang tercapai adalah sebesar 100% pada Tahun 2016.

e. Penyebab keberhasilan capaian kinerja Tahun 2016

Pengaduan yang masuk ke BPPT PM, baik yang berhubungan langsung dengan perizinan atau pelayanan dapat diselesaikan dengan baik, hal ini didorong keinginan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya

Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 15,51%

yaitu dengan capaian sebesar Rp. 20.891.750,- dari anggaran sebesar Rp. 24.727.000,-

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Perizinan Terpadu.

3. Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP

a. Target dan realisasi tahun 2016

Target terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP pada Tahun 2016 tercapai 100% dari target 100%

(9)

Indikator terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP capaian kinerja Tahun 2015 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar 100% .

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka menengah

Target renstra pada Tahun 2016 untuk indikator ini sebesar 100%

dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 tetap sebesar 100%.

d. Membandingkan dengan capaian target nasional -

e. Penyebab keberhasilan capaian kinerja Tahun 2016

Penyebab keberhasilan capaian indikator ini adalah pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu.

f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya

Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 15,51%

yaitu dengan capaian sebesar Rp. 20.891.750,00 dari anggaran sebesar Rp. 24.727.000,-

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Perizinan Terpadu.

Kesimpulan Sasaran 3 :

1. Capaian kinerja tahun 2016 dari Indikator Kinerja Utama : Lama Proses perizinan, prosentase penyelesaiannya pengaduan pelayanan perizinan, dan terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP masuk dalam kategori berhasil.

2. Perbandingan realisasi kinerja dengan rencana jangka menengah dari Indikator Kinerja Utama Lama Proses perizinan, prosentase

(10)

terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP masuk dalam kategori berhasil.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan kenaikan jumlah member baru di tahun 2014 (Tabel 1.2) juga tidak mempengaruhi peningkatan hasil penjualan. Penjualan diperoleh dari berbagai pihak yaitu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1) Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik,

1) Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang diperoleh selama kuliah. 2) Meningkatkan pemahaman mahasiswa praktikan mengenai model-model, metode dan media

EWN: ya…karena dengan motivasi yang tinggi akan membantu saya dalam menulis critical essay dengan mudah sehingga saya dapat menilai atau meng- kritik sebuah dengan mudah.. Ini

Judul : Metode Hafalan Al Qur’an Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpdadu Ibnu Umar Boyolali Dan Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Boyolali Tahun 2015/2016 Pembimbing

Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.Misi

Data dianalisis menggunakan paired t{est, independen sampel t-test, regresi linier dan Anova' Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan responden