• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI SINTANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI SINTANG NOMOR 62 TAHUN 2020

TENTANG

PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI SINTANG DIBIDANG PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN

KEPADA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DANPELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN SINTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan dan nonperizinan kepada masyarakat dan sehubungan dengan adanya penambahan jenis pelayanan perizinan dan nonperizinan yang didelegasikan kewenangannya oleh Bupati Sintang kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang, maka dipandang perlu mengatur kembali pendelegasian kewenangan Bupati Sintang di Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang;

b. bahwa Peraturan Bupati Sintang Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Bupati Sintang di Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/I dan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/II kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang sudah tidak sesuai dengan perkembangan sehingga perlu diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sintang tentang Pendelegasian Kewenangan Bupati Sintang di Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang;

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 5.

6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);

(3)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6215);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

11. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 221);

12. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 210);

13. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pedoman Dan Tata Cara Perizinan Dan Fasilitas Penanaman Modal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1767);

14.

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan terpadu Satu Pintu Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956);

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Di Bidang Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 938);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sintang (Lembaran Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sintang Nomor 7);

17. Peraturan Bupati Sintang Nomor 122 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang (Berita Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2016 Nomor 122);

(4)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN BUPATI SINTANG DIBIDANGPELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINANKEPADA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SINTANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sintang.

2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan asas tugas pembantuan dengan prinsip otonomiseluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Bupati adalah Bupati Sintang.

5. Dinas adalah DinasPenanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

7. Kepala Dinas adalah Kepala DinasPenanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang.

8. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan daerah dan peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau Badan Usaha untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu di wilayah Kabupaten Sintang.

9. Perizinan adalah pemberiandokumen dan bukti legalitas persetujuan dari pemerintah kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Nonperizinan adalah pemberian dokumen atau bukti legalitas atas sahnya sesuatu kepada seseorang atau sekelompok orang dalam kemudahan pelayanan dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB II

BIDANG PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN Pasal 2

Bupati mendelegasikan kewenangan penandatanganan Pelayanan Perizinan Dan Nonperizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang.

(5)

Pasal 3

Pendelegasian kewenangan penandatanganan Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi :

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), meliputi : a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

b. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB); c. Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS) / Izin Usaha Toko Modern (IUTM); d. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP);

2. Izin Usaha Industri (IUI); 3. Izin Perluasan Industri (IPI);

4. Izin Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah (KSPPS)/Unit Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah (USPPS);

5. Izin Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam Koperasi (USP); 6. Izin Pembukaan Kantor Cabang;

7. Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu; 8. Izin Pembukaan Kantor Kas;

9. Izin Usaha Mikro Kecil dan Menengah (IUMK); 10. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

11. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK); 12. Izin Reklame;

13. Izin Usaha Perkebunan, meliputi :

a. Izin Usaha Perkebunan yang terintegrasi antara budidaya dengan industri pengolahan hasil perkebunan (IUP);

b. Izin Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan (IUP-B);

c. Izin Usaha Industri Pengolahan Hasil Perkebunan (IUP-P); 14. Izin Lokasi;

15. Izin Operasional Klinik;

16. Izin Operasional Rumah Sakit; 17. Izin Operasional Puskesmas;

18. Surat Izin Praktek Dokter Umum/Spesialis; 19. Surat Izin Praktek Dokter Gigi;

20. Surat Izin Praktik Analis;

21. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA); 22. Surat Izin Rekam Medis;

23. Surat Izin Praktik Fisioterapi; 24. Surat Izin Praktik Bidan; 25. Surat Izin Praktik Perawat; 26. Surat Izin Praktik Perawat Gigi;

27. Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK); 28. Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz).

29. Izin Operasional Apotek;

30. Izin Operasional Laboratorium Klinik Umum & Khusus; 31. Izin Toko Obat;

(6)

32. Izin Toko Alat Kesehatan (ALKES); 33. Izin PRT Alat Kesehatan dan PKRT; 34. Izin Operasional Hemodialisa; 35. Izin Operasional Klinik Radiologi;

36. Izin Operasional Klinik Tranfusi Darah; 37. Izin Operasional Klinik Bersalin;

38. Izin Operasional Klinik Hemodialisa; 39. Izin Optik (Kacamata);

40. Izin Penyehat Tradisional Komplementer. 41. Surat Izin Praktik Psikologi Klinis (SIPPK); 42. Surat Izin Praktik Penata Anestesi (SIPPA); 43. Surat Izin Kerja Refraksionis Optisoien (SIRO) 44. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang;

45. Izin Usaha Angkutan Sungai dan Danau; 46. Izin Trayek Angkutan Sungai dan Danau; 47. Izin Lingkungan;

48. Izin Pembuangan Air Limbah, meliputi :

a. Izin Pembuangan Air Limbah ke Air Permukaan; b. Izin Pembuangan Air Limbah Secara Aplikasi Tanah;

49. Izin Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Penghasil;

50. Izin Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Nonformal, meliputi : a. Izin Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);

b. Izin Opeasional Lembaga PAUD Formal (TK) dan PAUD NonFormal (KB,TPA DAN SPS);

c. Izin Kursus;

51. Izin Penyelenggaraan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit;

52. Izin Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), meliputi : a. Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;

b. Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah; c. Lembaga Pelatihan Kerja Perusahaan.

Pasal 4

Pendelegasian kewenangan penandatanganan Pelayanan Nonperizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi :

1. Tanda Daftar Gudang (TDG); 2. Sertifikat Laik Fungsi (SLF);

3. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), meliputi :

a. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Daya Tarik Wisata; b. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Kawasan Pariwisata; c. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Transportasi Wisata;

(7)

d. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Perjalanan Wisata;

e. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Makanan dan Minuman; e. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Penyediaan Akomodasi; f. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Penyelenggaraan Kegiatan

Hiburan dan Rekreasi;

h. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran;

g. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Informasi Pariwisata; h. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Konsultan Pariwisata; k. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Pramuwisata;

l. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Wisata Tirta;

m. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) SPA (Solus Per Aqua); 4. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT); 5. Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT);

6. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL);

7. Pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Tidak Berbadan Hukum;

8. Pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Berbadan Hukum; 9. Surat Keterangan Penelitian (SKP).

BAB III

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 5

Hal-hal teknis yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini, akan diatur lebih lanjut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 6

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Bupati Sintang di Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/I dan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/II kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(8)
(9)

JENIS PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN YANG DIDELEGASIKAN KE DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SINTANG

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), meliputi : a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

b. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB); c. Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS) / Izin Usaha Toko Modern (IUTM); d. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP);

2. Tanda Daftar Gudang (TDG); 3. Izin Usaha Industri (IUI); 4. Izin Perluasan Industri (IPI);

5. Izin Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah (KSPPS)/Unit Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah (USPPS);

6. Izin Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam Koperasi (USP); 7. Izin Pembukaan Kantor Cabang;

8. Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu; 9. Izin Pembukaan Kantor Kas;

10. Izin Usaha Mikro Kecil dan Menengah (IUMK); 11. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

12. Sertifikat Laik Fungsi (SLF);

13. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK); 14. Izin Reklame;

15. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), meliputi :

a. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Daya Tarik Wisata; b. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Kawasan Pariwisata;

c. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Transportasi Wisata; d. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Perjalanan Wisata;

e. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Makanan dan Minuman; f. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Penyediaan Akomodasi;

g. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi;

h. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran;

i. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Informasi Pariwisata; j. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Konsultan Pariwisata; k. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Jasa Pramuwisata;

l. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Wisata Tirta;

m. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) SPA (Solus Per Aqua); 16. Izin Usaha Perkebunan, meliputi :

a. Izin Usaha Perkebunan yang terintegrasi antara budidaya dengan industri pengolahan hasil perkebunan (IUP);

b. Izin Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan (IUP-B);

c. Izin Usaha Industri Pengolahan Hasil Perkebunan (IUP-P); 17. Izin Lokasi;

18. Izin Operasional Klinik;

19. Izin Operasional Rumah Sakit; 20. Izin Operasional Puskesmas;

21. Surat Izin Praktek Dokter Umum/Spesialis; 22. Surat Izin Praktek Dokter Gigi;

23. Surat Izin Praktik Analis;

24. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA); 25. Surat Izin Rekam Medis;

(10)

26. Surat Izin Praktik Fisioterapi; 27. Surat Izin Praktik Bidan; 28. Surat Izin Praktik Perawat; 29. Surat Izin Praktik Perawat Gigi;

30. Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK); 31. Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz).

32. Izin Operasional Apotek;

33. Izin Operasional Laboratorium Klinik Umum & Khusus; 34. Izin Toko Obat;

35. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT); 36. Izin Toko Alat Kesehatan (ALKES);

37. Izin PRT Alat Kesehatan dan PKRT; 38. Izin Operasional Hemodialisa; 39. Izin Operasional Klinik Radiologi;

40. Izin Operasional Klinik Tranfusi Darah; 41. Izin Operasional Klinik Bersalin;

42. Izin Operasional Klinik Hemodialisa; 43. Izin Optik (Kacamata);

44. Izin Penyehat Tradisional Komplementer. 45. Surat Izin Praktik Psikologi Klinis (SIPPK) 46. Surat Izin Praktik Penata Anestesi (SIPPA) 47. Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) 48. Surat Izin Kerja Refraksionis Optisoien (SIRO) 49. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang;

50. Izin Usaha Angkutan Sungai dan Danau; 51. Izin Trayek Angkutan Sungai dan Danau; 52. Izin Lingkungan;

53. Izin Pembuangan Air Limbah, meliputi :

a. Izin Pembuangan Air Limbah ke Air Permukaan; b. Izin Pembuangan Air Limbah Secara Aplikasi Tanah;

54. Izin Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Penghasil;

55. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL);

56. Izin Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Nonformal, meliputi : a. Izin Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);

b. Izin Opeasional Lembaga PAUD Formal (TK) dan PAUD NonFormal (KB,TPA DAN SPS);

c. Izin Kursus;

57. Izin Penyelenggaraan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit;

58. Izin Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

59. Pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Tidak Berbadan Hukum 60. Pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Berbadan Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Bulungan Nomor Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasilan

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Pati Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Penandatanganan Perizinan Kepada

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku maka Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2006 tentang Jenis dan Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Perizinan Kepada

Berdasarkan pengolahan data diatas bahwa usulan investasi untuk melakukan pembelian mesin baru yang diajukan kepada perusahaan untuk meningkatkan kinerja reverse

(1) Pengelolaan Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan ini sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional adalah

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Keputusan dan

Bagi mahasiswa yang lulus dengan perbaikan maupun tidak maka sebelum di laksanakan penyerahan nilai Praktik Industri secara kolektif sesuai dengan daftar nilai

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kantor Walikota Tasikmalaya dan 3 studi banding pada Kantor Walikota Bandung, Kantor Walikota Surabaya, dan Kantor