• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI POKOK ATMOSFER PADA SISWA KELAS X SMA N 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI POKOK ATMOSFER PADA SISWA KELAS X SMA N 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SARI

Riva’i, Syaiful Anwar. 2012. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) Berbantuan Multimedia Pembelajaran Interaktif Flash Terhadap Hasil Belajar Geografi Materi Pokok Atmosfer pada Siswa Kelas X

SMA N 14 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi.Jurusan Geografi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs Heri Tjahjono, M.Si., Pembimbing II: Drs. Tukidi, M.Pd.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Multimedia Pembelajaran Interaktif Flash

Penggunaan model dan media pembelajaran yang sesuai sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar Geografi, namun masih banyak ditemui di lapangan cara guru mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka, dimana penumpukan informasi ini kurang bermanfaat bagi siswa. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menawarkan pembelajaran yang dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari yang membutuhkan penyelidikan nyata. Di tengah modernisasi seperti sekarang ini, masih banyak guru yang mengajar dengan cara lama, tidak menggunakan media. Kondisi ini juga ditemukan di SMA N 14 Semarang. Penggunaan model-model pembelajaran inovatif dan media-media pembelajaran masih kurang, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, yang akhirnya berimbas pada hasil belajar siswa yang rendah. Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Flash

menawarkan terobosan baru untuk membuat materi-materi Geografi yang abstrak, di luar jangkauan nalar siswa menjadi lebih kongkret dan mudah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui perbandingan hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran PBL berbantuan MPI flash dengan model pembelajaran PBl yang tidak menggunakan MPI flash (2) mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran PBL berbantuan MPI flash mampu membantu siswa dalam mencapai ketuntasan hasil belajar materi pokok Atmosfer kelas X SMA N 14 Semarang tahun ajaran 2011/2012 (3) mengetahui seberapa besar ketertarikan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran PBL berbantuan MPI flash pada pembelajaran Geografi.

Populasi penelitian siswa kelas X SMA Negeri 14 Semarang yang berjumlah 284 siswa yang terbagi dalam 8 kelas. Penentuan sampel dengan teknik random

sampling yaitu cara pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Kelas X-2 dan X-1 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Problem PBL berbantuan MPI

flash, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar kognitif dan afektif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji perbedaan dua rata-rata (uji t).

(2)

PBL berbantuan MPI flash juga mampu menuntaskan siswa pada ketuntasan individu dan klasikal karena 93.75% siswa nilainya ≥ batas ketuntasan yaitu 74. Siswa tertarik terhadap penggunaan model pembelajaran PBL berbantuan MPI flash dalam pembelajaran Geografi, yang mana dapat diketahui dari persentase rata-rata klasikal sebesar 82.41%.

Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) berbantuan multimedia pembelajaran interaktif flash efektif digunakan dalam

pembelajaran Geografi kelas X SMA N 14 Semarang materi pokok Atmosfer yang dapat dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar kognitif dan afektif antara kelas eksperimen dengan kontrol, siswa mencapai ketuntasan belajar Geografi dan respon positif siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) bagi guru disarankan dapat mengembangkan model pembelajaran PBL dan multimedia pembelajaran interaktif

flash untuk materi pokok lainnya, 2) pihak sekolah agar dapat memfasilitasi dalam

pengembangan multimedia pembelajaran interaktif flash oleh guru mata pelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan nyata.

Referensi

Dokumen terkait

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan

Dukungan mengenai pentingnya memberikan MP-ASI bagi anak juga disampaikan oleh WHO/UNICEF pada program Global Strategy for Infant and Young Child Feeding dan Aksi

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SCIENTIFIC APPROACH DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA KURIKULUM 2013.. Universitas Pendidikan Indonesia

Tinjauan pustaka meliputi hal-hal yang berkaitan dengan penilaian responsivitas yaitu terdapat tidaknya keluhan selama satu tahun terakhir, sikap Ombudsman

Sekalipun versi dan implementasinya diperkenalkan secara bertahap mulai dari versi 1 pada tahun 2009 hingga versi 4 pada tahun 2010, dari hasil wawancara peneliti dengan

Based on data collected from mechanical properties testing procedure, there are some factors differentiating mechanical properties of samples from one place to another which