1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku pengelolaan keuangan atau yang sering disebut sebagai Management financial behavior sering kali masyarakat mengkaitkan perilaku ini dengan tindakan konsumtif yang dilakukan masyarakat Indonesia pada umumnya. “…perilaku konsumen adalah sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen” (Kristianti, 2014 : 293). Perilaku konsumen memang erat kaitanya dengan gaya hidup masyarakat, kondisi tingkat pendapatan atau gaji maupun lingkungan sekitar masyarakat itu sendiri. tingkat kebutuhan masyarakat biasanya akan menyesuaikan oleh tingkat pendapatan atau gaji yang didapatkan setiap individu.
Perilaku keuangan masyarakat dapat terjadi pada beberapa kalangan baik orang tua maupun anak muda. Seperti yang dikatakan oleh Ruiz dan Pergelova (2015:550), bahwa dengan landasan konseptual pada teori pemberdayaan, selain pengetahuan keuangan elemen-elemen lain seperti intrapersonal (locus of control dan motivasi) dan elemen interaksional (pelajaran dan perilaku keuangan orang tua) berdampak pada perilaku keuangan kaum remaja. Perilaku konsumtif ini bila terus dilakukan akan berdampak kurang baik, kita perlu mengantisipasi dengan cara melakukan manajement financial behavior.
Mengatur perilaku keuangan (manajement financial behavior) bukanlah diperlukan adanya suatu pengetahuan keuangan dalam pengelolaanya, adanya edukasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengetahuan keuangan. Edukasi ini dapat berupa edukasi secara demografis maupun secara kognitif. Menurut O’Cornor (2019:34) mengatakan bahwa “ “pengaruh gaya kognitif pada pengetahuan subjek dan
objek konsumen memiliki ukuran yang sama dengan efek prediktor demografis yang diperiksa secara klasik dari pengetahuan keuangan”.
Tujuan akan pengetahuan keuangan tidak lain adalah agar masyarakat dapat mempergunakan atau membelanjakan uangnya dengan lebih hati-hati dan bijaksana. Masyarakat yang memliki pengetahuan keuangan akan memahani cara agar bisa mengembangkan pengetahuanya menjadi sebuah skill yang berguna baik untuk diri sendiri ataupun dalan instansi tempat manusia bekerja. Setiawati (2017:735) menyatakan bahwa “… pengetahuan keuangan dapat menentukan sikap mereka dalam menentukan keputusan keuanganya”
Tabel 1. 1
Peningkatan pemahaman keuangan dan inklusif keuangan
Tahun 2016 Tahun 2019 Total peningkatan
Pemahaman keuangan 29,7% 38,03% 8,33%
Inklusif keuangan 67,8% 76,19% 8,39%
Sumber : www.ojk.go.id
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menyatakan bahwa selama 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan pada masyarakat sebesar 8,33% serta meningkatnya akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusif keuangan) sebesar 8,39%. Data tersebut dilihat dari meningkatnya pemahaman keuangan dan inklusif keuangan pada tahun 2019 adalah sebesar 38,03% dan 76,19% yang sebelumnya pada tahun 2016 indeks pemahaman keuangan dan inklusif keuangan hanya sebesar 29,7% dan 67,8%.
Tabel 1. 2
Indeks literasi dan inklusif keuangan berdasarkan gender
Laki-laki perempuan
Literasi keuangan 39,94% 36,13%
Inklusif keuangan 77,24% 75,15%
Sumber: www.ojk.go.id
Otoritas Jasa keuangan (2019) menunjukan hasil survei bahwa “ berdasarkan gender indeks literasi dan inklusif keuangan laki-laki sebesar 39,94% dan 77,24% relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 36,13% dan 75,15%. Rothwell dan Wu (2019:21) menyatakan “menyesuaikan konten pendidikan keuangan dengan tahap kehidupan dan gender mungkin merupakan strategi yang efektif”.
Membangun pemahaman mengenai keuangan pada masyarakat diperlukan adanya cara yang tepat agar sesuai dengan perkiraan atau ekspektasi. Knoll dan Houts (2012:408) menyimpulkan “pengenalan skala pengetahuan keuangan yang sehat secara psikomerik merupakan langkah awal, tetapi penting, dalam menggerakan penelitian literasi keuangan ke praktik yang lebih ketat dan berbasis empiris”.
Sikap keuangan atau Financial attitude menjadi satu dari sekian banyak variabel yang menjadi tolak ukur untuk mengambil keputusan yang dipertimbangkan oleh masyarakat dalam hal menginvestasikan dananya. Sikap keuangan dan pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh individu dapat mempengaruhi perilaku keuangan individu tersebut, sebesar apapun pengetahuan yang dimiliki akan mempengaruhi bagaimana perilaku keuanganya. Pengetahuan keuangan ini akan mempengaruhi bagaimana individu masyarakat dalam memilih barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu instansi tertentu. Seperti yang telah disimpulkan oleh Ameliawati dan Setiyani (2018:828) bahwa “sikap keuangan berpengaruh pisitif terhadap perilaku keuangan…”
Motif finansial, literasi keuangan, dan sikap keuangan, memengaruhi perilaku finansial seorang individu dan dapat dipilih sebagai variabel untuk mensegmentasi pasar produk financial. Sikap keuangan ini meliputi pemikiran seseorang dalam menyikapi keuangan, pendapat mengenai hal yang harus dilakukan ataupun tidak dilakukan, serta menilai apakah sikap yang telah diambil individu tersebut sudah benar dan tepat dengan kondisi yang dialaminya.
Sikap keuangan individu biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya keluarga, teman, pendidikan yang ditempuh ataupun pengalaman yang telah dimiliki individu tersebut. Ameliawati dan Setiyani (2018:815) menyatakan “pengalaman finansial sebagai perilaku belajar seseorang dalam mengelola keuangan pribadi, sehingga seseorang memiliki pengalaman keuangan yang cukup dapat berperilaku lebih bijaksana dalam mengelola keuanganya daripada orang lain”.
Pengalaman tersebut dapat didapat melalui pendidikan formal yang diajarkan oleh guru maupun organisasi perusahaan tempat individu tersebut bekerja. Disamping sikap keuangan seorang individu terdapat hal yang lain yang mempengaruhi perilaku keuangan seseorang yaitu gaya hidup seseorang gaya hidup tersebut mencakup kehidupan sehari-hari yang telah dilalui seorang individu dalam menyikapi keuanganya.
Gaya hidup menjadi sesuatu yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan seseorang. Gaya hidup berkembang seiring dengan perkembangan zaman, seorang individu dituntut untuk bisa mengelola keuangan dengan baik agar tidak terjerumus dalam era ini. Dalam praktiknya seringkali gaya hidup dikaitkan dengan perilaku konsumtif seseorang. Menurut Fitria (2015:125) menyatakan bahwa “gaya hidup konsumtif merupakan perilaku individu yang cenderung membeli barang atau mengkonsumsi barang yang sebenarnya kurang diperlukan”.
Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju menjadi suatu kemudahan dalam memeluhi gaya hidup yang diinginkan individu misalnya saja adanya marketplace, onlineshop dan lain sebagainya yang bisa diakses
dengan mudah dengan internet oleh semua kalangan. “Adanya perkembangan modernisasi ini menyebabkan munculnya sikap hedonisme atau hedonis” (Nadsir & Ingarianti 2015: 582). Setiap masyarakat atau individu menganggap bahwa mencari kesenangan dengan berperilaku boros atau hedonis akan membuat mereka bahagia.
Nadsir & Ingarianti (2015: 582) menyatakan “salah satu sebab yang mempengaruhi hedonisme sesuai kondisi masyarakat atau individu dalam menggunakan uang yang dimilikinya atau bisa disebut psychological meaning of money”. Untuk menghindari perilaku konsumtif ini maka diperlukan adanya pengetahuan mengenai perilaku keuangan.
Melihat penelitian yang dijadikan acuhan, peneliti memdapatkan adanya beberapa perbedaan hasil kesimpulan penelitian misalnya penelitian dari Rizkiawati dan Asandimitra (2018) menyatakan “perilaku keuangan tidak dipengaruhi oleh adanya pendapatan masyarakat, jenis kelamin dan usia masyarakat, pengetahuan keuangan dan sikap keuangan”. Perilaku keuangan penelitian yang dilakukan disini dipengaruhi oleh adanya variabel locus of control dan financial self-efficacy. Sedangkan penelitian Amanah et al. (2016) menyatakan bahwa “1) secara parsial sikap keuangan berpengaruh terhadap personal perilaku keuangan, 2) secara parsial pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap personal perilaku keuangan, 3) secara parsial external locus of control tidak signifikan terhadap personal perilaku keuangan, 4) secara silmutan perilaku keuangan dipengaruhi secara parsial oleh variabel pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan external locus of control”.
Peneliti melakukan penelitian pada mahasisiwa Universitas Pelita Bangsa FEBIS angkatan 2016 karena dirasa pada angkatan ini sudah memperolah pendidikan yang cukup dalam hal mengelola keuangan baik pendidikan yang didapat secara formal maupun informal. Tetapi dalam prakteknya penulis melihat ada beberapa dari mereka yang masih belum bisa mengelola keuangan dengan terperinci dan sistematis. Dan dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis tak jarang dari mereka yang belum memahami cara investasi yang aman.
Uraian diatas dijadikan alasan untuk penulis melakukan penelitian yang membahas permasalahan tersebut melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh Financial Knowledge, Financial Attitude, dan Lifestyle Pattern terhadap Management Financial Behavior” (Studi Kasus pada Mahasiswa Pelita Bangsa FEBIS Angkatan 2016) ini untuk dijadikan pengetahuan bagi para pembacanya.
1.2 Rumusan Masalah
Kholillah dan Iramani (2013:70) mengatakan bahwa, “perilaku pengelolaan keuangan dapat diartikan sebagai kemampuan setiap individu atau masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana keuangan sehari-hari”. Perilaku pengelolaan keuangan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor atau variabel pendukungnya.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu mencoba untuk melakukan uji dengan beberapa variabel berbeda misalnya saja pada penelitian yang dilakukan oleh Pradiningtyas & Lukiastuti (2019) yang menyatakan bahwa “pengetahuan keuangan mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan, sikap keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan, locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan”.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Shinta dan Lestari (2018) juga meneliti tentang Pengaruh financial Knowledge, lifestyle Pattern pada Perilaku Manajemen Keuangan Wanita Karir dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderasi. Beberapa peneliti umumnya meneliti masalah pengetahuan keuangan dan dan sikap keuangan dan hanya beberapa yang meneliti masalah gaya hidup dalam meneliti perilaku pengolahan keuangan, karena memang kedua variabel tersebut banyak memberikan pengaruh positif dalam penelitian terkait dengan perilaku pengolahan keuangan. Dalam prakteknya memang gaya hidup terkadang mempengaruhi perilaku pengolahan keuangan baik gaya hidup yang sehat maupun gaya hidup yang hedonis.
Berdasarkan rumusan masalah yang terjabarkan diatas maka penulis menarik suatu rumusan masalah yang akan diteliti diantaranya adalah :
1. Apakah financial knowledge berpengaruh terhadap management financial behavior?
2. Apakah financial attitude berpengaruh terhadap management financial behavior?
3. Apakah lifestyle pattern berpengaruh terhadap management financial behavior?
Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial (FEBIS) angkatan 2016, serta lokasi yang dipilih adalah di Universitas Pelita Bangsa itu sendiri dalam perkiraan waktu pengumpulan data semala 30 hari.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh financial knowledge pada management financial behavior.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh financial attitude pada management financial behavior.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lifestyle pattern pada management financial behavior.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Memberi pengetahuan yang membahas tentang teori yang berkaitan dengan Financial Knowledge, Financial Attitude, dan Lifestyle Pattern dan Management Financial Behavior dan penjelasan masing- masing teori.
2. Memberikan gambaran kepada peneliti maupun bagi pembaca mengenai Financial Knowledge, Financial Attitude, dan Lifestyle Pattern dan Management Financial Behavior dan bagaimana cara untuk menyikapinya.
3. Memberikan edukasi dan pemahaman mengenai Financial Knowledge, Financial Attitude, dan Lifestyle Pattern dan Management Financial Behavior bagi para pembacamaupun bagi penulis.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Memberika pengetahuan kepada peneliti dan para pembaca bagaimana cara menggunakan teori yang ada dalam peneltian ini dan cara menerapkan teori terdebut dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu perusahaan.
2. Peneliti maupun pembaca dapat menganalisis pengaruh Financial Knowledge, Financial Attitude, dan Lifestyle Pattern terhadap Management Financial Behavior dan mengetahui cara mengatasi permasalahan pada setiap variabelnya.
3. Memberikan kemudahan dalam mengambil suatu keputusan dalam bidang Management Financial Behavior agar keyang diambil tepat dan lebih efisien.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Financial Knowledge, Financial Attitude, dan Lifestyle Pattern terhadap Management Financial Behavior (Studi Kasus pada Mahasiswa Pelita Bangsa FEBIS Angkatan 2016)” ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan membahas tentang latar belakang permasalahan yang sedang diteliti dalam penelitian ini, rumusan masalah atau masalah yang
hendak diselesaikan oleh penulis, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, manfaat dari diadakanya penelitian, serta membahas tentang bagaimana sistematika penulisan penelitian.
BAB II Kajian Pustaka
Kajian pustaka penelitian ini membahas tentang landasan teori atau tinjauan pustaka yang dijadikan landasan dalam membahas setiap variabel penelitian. Penelitian terdahulu yang relevan, penelitian terdahulu memberikan kemudahan dalam mengkaji penelitian yang saat ini, yang terakhir adalah hipotesa yang merupakan dugaan hasil sementara dari penelitian yang sedang diteliti, dugaan ini merupakan dugaan pada masalah yang hendak diselesaikan oleh penulis.
BAB III Metodologi Penelitian
Metodologi dalam bab ketiga membahas tentang jenis dan bentuk atau desain penelitian, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, definisi operasional dan pengukuran setiap variabel terkait, populasi dan metode pengambilan sampel, jenis, sumber dan metode pengumpulan data, dan yang terakhir adalah metode analisis data yang merupakan cara penulis dalam menganalisa data yang sedang diteliti dan digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dan pembahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukanya.
BAB V Penutup
Penutup berisikan simpulan yang diambil oleh peneliti setelah melakukan penelitian dan saran yang diberikan peneliti kepada para pembacanya.
Bagian Akhir
Bagian akhir ini berisikan daftar pustaka yang memuat sumber pustaka sebagai acuan dalam penelitian, lampiran-lampiranyang berisi keterangan-keterangan yang dianggap penting, dan riwayat hidup penulis Skripsi ini.