BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1. Landasan Teori
4.1.1. Teori Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi yaitu:
a. Komunikator (sumber)
Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.
b. Message (pesan)
Hal yang ingin disampaikan kepada komunikan.
c. Komunikan (Penerima)
Orang yang menerima pesan dari komunikator.
d. Chanel (saluran)
Sarana yang digunakan untuk menyampaikan/menyebarluaskan pesan.
Komunikasi dalam sebuah film pendek animasi dapat digolongkan sebagai komunikasi massa, yaitu komunikasi yang menjangkau masyarakat luas, karena mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Bersifat tidak langsung
Harus melalui media teknis (film bergerak).
b. Bersifat satu arah
Tidak ada interaksi antara komunikator (pembuat film) dengan komunikan (penonton film).
c. Bersifat terbuka
Ditujukan kepada publik yang tidak terbatas namun kadang-kadang dilakukan demasifikasi, yaitu proses segmentasi khalayak yang berjumlah besar ke dalam kelompok-kelompok yang didefinisikan secara lebih sempit.
Film pendek animasi adalah salah satu dari lima media massa, yaitu termasuk dalam media film bergerak. Keempat media massa lainnya yaitu:
a. Media Cetak (majalah, Koran, buku) b. Media Rekam (piringan hitam, kaset, CD)
c. Media Penyiaran (program-program stasiun TV dan Radio) d. Media Teknologi Informasi Digital (Internet)
4.1.2. Teori Psikologi
Pada buku “Psikologi Perkembangan” dikatakan bahwa anak usia 6 hingga 9 tahun mengalami perkembangan motorik, fisik, kognitif maupun kemampuan sosial. Perkembangan motorik dan fisik anak-anak nampak pada: mulainya seorang anak terhadap salah satu olah raga ringan atau sudah mulai menyukai suatu aktivitas. Perkembangan kognitif atau intelektual
nampak ketika seorang anak mulai menyukai terhadap suatu acara televisi anak, yang sudah dapat menjadi pendengar dan pengamat yang cukup baik.
Pada usia ini, perkembangan kognitif anak juga nampak ketika anak- anak mau lebih peduli terhadap masalah lingkungan disekitarnya, yang ditunjukan dengan semakin pahamnya anak-anak tentang lingkungan. Untuk kemampuan sosialnya, anak-anak usia 6-9 tahun juga semakin bertambah, hal ini nampak ketika seorang anak sudah mulai menghormati hak milik orang lain dan mulai tertarik dengan sebuah persahabatan.
Berdasarkan acuan tersebut, maka sangat perlu adanya penanaman kepada seorang anak terhadap masalah hutan agar mereka lebih peduli terhadap lingkungan hidup. Film animasi yang merupakan permainan pasif merupakan media yang tepat, karena anak-anak menyukai gambar dan warna yang bergerak. Sehingga penyampaian pengetahuan melalui animasi akan diterima anak secara lebih ringan dan fun.
Psikologi Perkembangan anak Usia 6-9 tahun:
a. Fisik dan Motorik
a.1. Motorik halus berkembang a.2. Memiliki aktivitas yang disukai a.3. Menyukai tantangan
b. Kemampuan sosial
b.1. Dapat Menunggu giliran
b.2. Dapat bekerja sama dengan anak lain
b.3. Dapat berdiskusi dalam satu kelompok b.4. Sudah dapat merencanakan sesuatu c. Kemampuan intelektual dan Kognitif
c.1. Suka Berbicara dan bertanya c.2. Mulai menyukai rutinitas
4.1.3. Teori Animasi
Harus diingat bahwa film animasi adalah sebuah karya dari industri desain yang terancang untuk suatu tujuan, yang dalam kasus ini adalah berkomunikasi, Ada 3 fungsi film animasi yaitu menghibur, mendidik, dan informasi. Kata “menghibur” harus mengandung semua elemen dari sandiwara jenaka hingga tragedy, selama saling berhubungan dan sedikit dramatisasi dalam penyampaian pesan, yang tak lebih dirancang untuk menggerakkan hati penonton.
Bentuk akhir dari sebuah animasi didasarkan penilaian atas kemampuan untuk berkomunikasi. Tidak ada animasi yang baik jika hanya didesain untuk terlihat menarik, dan dengan pemikiran yang sama jika hanya mementingkan penampilan gambar atau boneka tanpa mempedulikan makna komunikasi. (Richard Taylor, Encyclopedia of Animation Techniques, 2003). Dalam perancangan dan pembuatan film pendek animasi ini memiliki kekuatan visualisasi yang harus diimbangi dengan kekuatan komunikasi agar pesan atau ide yang ingin disampaikan mampu diterima dengan baik.
Konsep sebuah karakter animasi yang didesain harus berhubungan erat dengan apa yang hendak diperbuat oleh karakter tersebut dan juga teknik yang akan digunakan dalam menggambar. Karakter yang didesain akan melakukan beberapa variasi hal yaitu melihat dan bereaksi, berjalan, menggunakan tangan dan berbicara.
Kegunaan dan keunggulan Animasi:
a. Informasi akan lebih mudah disampaikan
b. Memaksimalkan hasil yang diperoleh dengan waktu yang efisien c. Anak-anak lebih menyukai gambar yang bergerak dan bersuara
d. Karakter yang terdapat dalam animasi lebih mudah diingat dan dipahami e. Belajar untuk menjadi pengamat dan pendengar yang baik
4.1.4. Teori Warna
Warna merupakan elemen utama yang menunjang proses pembuatan film animasi ini sesuai dengan target yang dituju yaitu anak-anak.
Berdasarkan buku “Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan anak”
oleh Anik Pamilu dikatakan bahwa anak-anak cenderung memilih suatu benda atau objek berdasarkan warnanya. Masih dalam buku yang sama, dikatakan bahwa warna yang disukai anak merupakan warna dasar yang soft dan cerah atau hangat.
Dalam buku “A Book Of Color”, warna cerah/hangat adalah warna- warna yang berada dalam lingkaran warna antara merah, kuning dan coklat,
sementara warna-warna soft merupakan warna yang mengandung unsur warna putih. Dari acuan tersebut, penulis banyak menggunakan warna- warna cerah dan soft dalam mendukung film animasi anak ini.
4.1.5. Teori Illustrasi
Illustrasi merupakan elemen utama yang menentukan dalam penyusunan film animasi anak ini. Berdasarkan wikipedia, dikatakan bahwa ilustrasi merupakan ungkapan visual dari kata-kata atau naratif, sehingga sesuatu yang sulit dikatakan oleh bahasa tulisan, akan lebih mudah jika disampaikan dalam bentuk gambar/illustrasi.
Ilustrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu illustrasi utama dan illustrasi pendamping. Illustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar atau utama, dan digunakan untuk memperjelas ide utama. Kegiatan seperti Menggambar (to draw) adalah membuat bentuk dengan cara menorehkan sesuatu ke sebuah permukaan yang hasilnya dapat berupa goresan berbentuk atau tidak berbentuk/abstrak, sedangkan menggambarkan (to describe) mempuyai arti lebih luas lagi, yaitu terdapat makna yang ingin disampaikan Illustrasi yang baik harus dapat menjabarkan masalah dan mampu menceritakan ide kepada pembaca.
Secara keseluruhan Animasi Hutan Sahabat Kita menampilkan karakter yang mempunyai human environment. Human environment yaitu memanusiakan atau menjadikan karakter seolah-olah bertingkahlaku seperti manusia, baik itu dari ekspresi, berbicara, berjalan maupun akivitas lainnya.
Hal ini dimaksudkan untuk mewakili tokoh sebagai symbol manusia yang suka merusak hutan dengan cara menebang dan membakar hutan, yaitu gergaji dan api.
Sesuai dengan ungkapan tersebut, ilustrasi atau ungkapan visual merupakan daya tarik bagi anak yang lebih memperhatikan visual, selain itu dengan ilustrasi pada film animasi ini dapat membuat anak lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan berkaitan dengan masalah hutan.
4.2. Strategi Kreatif
4.2.1. Strategi Komunikasi Tujuan Komunikasi
a. Meningkatkan pengetahuan anak tentang pelestarian hutan di Indonesia, khususnya di Kalimantan.
b. Membiasakan anak untuk hidup dalam keseharian sesuai dengan cara yang diajarkan pada animasi anak ini.
c. Menambah kreatifitas anak untuk belajar tentang masalah hutan.
d. Meningkatkan respon masyarakat tentang masalah yang berkaitan dengan pelestarian hutan.
Fakta Kunci
Berdasarkan survey dan wawancara yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa anak-anak cenderung lebih menyukai alur cerita dengan adanya tokoh jahat dan baik, selain itu juga dapat ditambahkan tokoh-tokoh
pendukung lainnya yang membuat cerita lebih emosional dan membangkitkan minat anak-anak. Selain itu, anak-anak juga memiliki kebiasaan menuruti karakter kegemarannya, sehingga sering terlihat anak- anak seolah-olah mengikuti gerakan spiderman (tokoh pahlawan) yang digemarinya. Dengan semakin banyaknya pengetahuan yang disampaikan dengan format berupa film animasi yang mendidik sekaligus menarik akan dapat mempengaruhi dan membentuk moral anak agar lebih peduli tentang masalah pelestarian hutan.
Masalah yang akan dikomunikasikan
Dengan memberikan dan menambah pengetahuan anak melalui animasi ini diharapkan anak-anak dapat memperoleh gambaran tentang fungsi hutan bagi mahluk hidup, sehingga seorang anak dapat lebih menjaga, merawat dan melestarikan hutan kedepannya nanti.
Keyword
a. Mudah dipahami
Menggunakan tokoh anak-anak yang akrab sesuai dengan targetnya.
b. Mendidik
Mengangkat topik hutan, sehingga akan menambah pengetahuan anak- anak tentang pentingnya pelestarian hutan bagi mahluk hidup.
c. Menghibur
Menggunakan tokoh-tokoh lucu dengan format cerita pendek dengan karakter-karakter unik, seperti tokoh hewan sebegai sahabat, tokoh pohon, tokoh air dan tokoh pendukung lainnya.
Unique Selling Preposition
a. Anak-anak lebih mudah belajar melalui media film b. Mengembangkan wawasan anak-anak
c. Informasi dan cerita lebih mudah dicerna
Positioning
Film animasi pertama dalam bahasa Indonesia yang menceritakan tentang kehidupan hutan, manusia dan binatang.
Nama Animasi
“Hutan Sahabat Kita”
Pendekatan emosional
Pendekatan yang dilakukan dalam penerbitan animasi ini yaitu dengan menggunakan pendekatan emosional, karena dengan adanya animasi ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa peduli anak terhadap lingkungan khususnya hutan, sehingga dengan adanya animasi tentang manfaat hutan
ini, moral anak-anak ini dapat lebih dibentuk untuk lebih peduli tentang kondisi hutan di Indonesia khususnya Kalimantan.
4.2.2. Strategi Desain
Tone and Manner / Mood
Mood yang ingin ditunjukan pada film animasi berdurasi sembilan menit ini, lebih mengarah pada warna dan nuansa hutan, sehingga pada bagian background terkesan kedalaman hutan. Hal ini juga didukung dengan elemen pendukung hutan, yaitu hewan yang hidup di dalamnya, yaitu dengan munculnya karakter-karakter pendukung seperti: tupai, kelinci, kijang, monyet dan burung.
Strategi Verbal
Bahasa yang digunakan dalam menunjang animasi hutan ini dengan menggunakan bahasa informal, sebab target yang ditujukan yaitu anak-anak akan lebih mudah menyerap sesuatunya dengan menggunakan bahasa yang tidak formal agar terkesan santai dan ramah.
Film ini menceritakan tentang dua tokoh utama anak-anak yaitu Gajan dan Nanong yang dibantu dengan Orangutan serta keempat sahabat alam yaitu pohon, air, tanah, dan awan dalam menyelamatkan hutan dari Api dan Gergaji. Mereka bersatu bersama untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan dari hal-hal yang merugikan tersebut.
Strategi Visual
Film ini didukung oleh dua karakter utama anak-anak dan satu karakter hewan, serta karakter pendukung lainnya, antara lain:
a. Karakter Utama a.1. Gajan
Anak berusia 7 tahun bersuku dayak hidup di sekitar hutan yang pemberani dan suka bermain.
a.2. Nanong
Anak berusia 6 tahun bersuku dayak hidup di sekitar hutan yang penakut namun periang.
a.3. Orangutan
Orangutan merupakan teman akrab Gajan dan Nanong, juga merupakan hewan penjaga hutan.
b. Karakter Pendukung b.1. Gergaji
Mahluk jahat berwujud gergaji yang mewakili bentuk manusia yang merusak hutan dengan cara menebang pohon.
b.2. Api
Mahluk jahat berwujud api yang mewakili bentuk manusia yang merusak hutan dengan cara membakar pohon.
b.3. Pohon
Sahabat alam yang melindungi hutan dari kerusakan, memiliki kekuatan dengan merubah diri menjadi sebuah mandau kayu.
b.4. Tanah
Sahabat alam yang melindungi hutan dari kerusakan, memiliki kekuatan dengan merubah diri menjadi sebuah keris tanah.
b.5. Air
Sahabat alam yang melindungi hutan dari kerusakan, memiliki kekuatan dengan merubah diri menjadi sebuah perisai air.
b.6. Awan
Sahabat alam yang melindungi hutan dari kerusakan, memiliki kekuatan dengan merubah diri menjadi sebuah kapak awan.
c. Karakter lainnya
Karakter-karakter lainnya untuk menciptakan suasana dan interaksi di dalam hutan, seperti: kupu-kupu, kijang, tupai, kelinci, monyet, ikan, dan burung.
4.3. Pemilihan Item
Item yang dibuat dalam meningkatkan fungsi emosional dari penerbitan animasi anak ini yaitu:
4.3.1. Item Utama
Film Pendek Animasi
Film pendek animasi berdurasi 9 menit yang di dalamnya terdapat beberapa elemen yaitu:
a. Karakter
Karakter merupakan kepribadian. Setiap karakter biasanya mempunyai sifat dan kebiasaan. Karakter yang baik harus mudah diingat dan konsisten dengan alur cerita. Karakter terdiri dari karakter utama, pendukung, berseragam dan figuran. Karakter yang terdapat dalam animasi anak ini terdiri dari tokoh manusia, hewan dan alam.
b. Storyline
Animasi bukan hanya penggambaran dari kegiatan dan kejadian- kejadian, namun harus ada pokok yang mendasarinya, yaitu sebuah pola bercerita dan untuk membangun sebuah cerita yang baik, kita harus memberi perhatian lebih baik dan membangun struktur yang dramatis.
c. Storyboard
Storyboard merupakan storyline yang yang berbentuk gambar. Biasanya orang awam lebih mengerti karena berbentuk panel-panel gambar disbanding dengan storyline yang berupa cerita. Karena cerita perlu berimajinasi dan membayangkan jalan cerita yang ada.
d. Sinopsis
Sebuah urutan yang dimulai dengan awal atau permulaan, pertengahan, hingga akhir yang tersusun menjadi sebuah jalinan cerita. Sebuah cerita, tidak akan menjadi sebuah cerita yang menarik jika tidak mempunyai sedikit “tikungan dramatis”, sehingga akhir cerita tidak dapat di tebak.
e. Trailer
Trailer merupakan media untuk mempromosikan sebuah film melalui synopsis dengan bentuk gambar bergerak atau potongan scene yang sedikit menggambarkan inti cerita dalam film tersebut.
e. Logo
Logo digunakan sebagai judul dari animasi.
4.3.2. Item Pendukung Poster promosi
Poster film adalah intisari dari film yang dituangkan ke dalam sebuah gambar. Poster adalah sebuah bukti yang nyata dari “kepemilikan” sebuah film. Pada poster film “Hutan Sahabat Kita” dibuat untuk “merangkum”
keseluruhan film menjadi sebuah kesatuan gambar, berharap para audience dengan hanya melihat poster “Hutan Sahabat Kita” dapat langsung mengetahui tema cerita, gaya, dan target audience dari film ini.
Packaging DVD dan Label DVD
Kebanyakan pembaca menilai buku dari segi sampulnya dan pembeli menilai produk dari packagingnya, begitu juga dengan penonton yang mengandalkan trailer, poster dan kotak video untuk memutuskan apakah sebuah film layak untuk ditonton. Karena trailer, poster, dan kotak video memberi tahukan kepada kita informasi mengenai film kita dan gaya serta target audience yang ingin ditujukan. Untuk menjaga ke-sintaktik-an dari segi desain , packaging DVD dan label DVD animasi “Hutan Sahabat Kita”
merupakan “turunan” dari posternya.