• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI sistem politik di indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB VI sistem politik di indonesia"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Waktu: 8 x 45

Waktu: 8 x 45

Menit

Menit

(Keseluruhan

(Keseluruhan

KD)

KD)

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

6. Menganalisis Sistem Politik di

Indonesia.

KOMPETENSI DASAR :

KOMPETENSI DASAR :

6.1.

6.1.

Mendeskripsikan Infrastruktur Dan

Mendeskripsikan Infrastruktur Dan

Suprastruktur Politik Di Indonesia.

Suprastruktur Politik Di Indonesia.

6.2. Mendeskripsikan Perbedaan Sistem Politik

6.2. Mendeskripsikan Perbedaan Sistem Politik

Di Berbagai Negara.

Di Berbagai Negara.

6.3.

(3)

Waktu : 4 x 45

Waktu : 4 x 45

(4)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang

Hasil Yang

Diharapkan:

Diharapkan:

Menguraikan Pengertian Sistem Politik.Mendeskripsikan Ciri-ciri Umum,

Macam-macam Sistem Politik Dan Demokrasi Sebagai Sistem Politik.

Menganalisis Infrastruktur Politik Dari Masa Ke Masa Di Indonesia.

(5)

Pengertian Sistem

Pengertian Sistem

Politik, Fungsi dan

Politik, Fungsi dan

Kapabilitas

Kapabilitas

Ciri-ciri Umum dan

Ciri-ciri Umum dan

Macam-macam Sistem Politik

macam Sistem Politik

Demokrasi Sebagai Sistem

Demokrasi Sebagai Sistem

Politik

Politik

Rusandi S.Rusandi S.David EastonDavid EastonRobert Dahl, Robert Dahl,

dll. dll. INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR DAN DAN SUPRASTRUKTU SUPRASTRUKTU

R POLITIK DI

R POLITIK DI

(6)

1. SISTEM

POLITIK

Dalam arti umum, politik adalah

“macam-macam kegiatan dalam

suatu sistem politik/negara yang

menyangkut proses menentukan

dan sekaligus melaksanakan

tujuan-tujuan sistem itu”.

Kata ”politik” (Yunani) ”polis” = negara

kota. “Polis” berarti “

city state

” –

merupakan segala aktivitas yang dijalankan

oleh Polis untuk kelestarian dan

perkembangannya “

politike techne

(politika).

Politik pada hakikatnya “

the art and science

of government

” atau seni dan ilmu

memerintah.

(7)

Dalam pengertian lain, politik dapat

diartikan :

Seni dan ilmu meraih kekuasaan secara

konstitusional maupun nonkonstitusional.

Usaha yang ditempuh warga negara untuk

mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik

Aristoteles).

Hal yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pemerintahan dan

negara.

Merupakan kegiatan yangg diarahkan

untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan di masyarakat.

(8)

Batasan sistem politik menurut

beberapa ahli

;

a.

Rusandi Simuntapura, sistem politik ialah

mekanisme seperangkat fungsi atau

peranan dalam struktur politik dalam

hubungan satu sama lain yang

menunjukkan suatu proses yang langgeng.

b.Sukarna, sistem politik ialah tata cara

mengatur neg.

c.

David Easton, sistem politik dapat

diperkenalkan sebagai interaksi yang

diabstraksikan dari seluruh tingkah laku

sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan

secara otoritatif kepada masyarakat.

d.Robert Dahl, sistem politik merupakan pola

yang tetap dari hubu-ngan antara manusia

serta melibatkan sesuatu yang luas dan

(9)

Sistem TradisionalSistem Tradisional, , ada pada masyarakat pra-ada pada masyarakat pra-industrialisasi (Kelas

industrialisasi (Kelas NingratNingrat = menguasai tanah = menguasai tanah dan produksi yang menduduki pemerintahan;

dan produksi yang menduduki pemerintahan; TaniTani = = menerima kekuasaan dari kaum ningrat;

menerima kekuasaan dari kaum ningrat; MenengahMenengah

=

= menduduki pemerintahan, militer dan agama).menduduki pemerintahan, militer dan agama).Sistem TotalitarianismSistem Totalitarianism, , ingin mengendalikan ingin mengendalikan

masyarakat secara total (agama, keluarga, olah masyarakat secara total (agama, keluarga, olah raga, dll). Mereka memerlukan teknologi dan raga, dll). Mereka memerlukan teknologi dan senjata modern.

senjata modern.

Sistem Totalitarianism Ningrat, Sistem Totalitarianism Ningrat, kelas ini memegang kelas ini memegang kekuasaan dengan metode totaliter dalam

kekuasaan dengan metode totaliter dalam

memerintah, buruh dan tani tidak memiliki cukup memerintah, buruh dan tani tidak memiliki cukup kekuatan. Proses industrialisasi dan gerakan

kekuatan. Proses industrialisasi dan gerakan nasionalis merupakan ancaman.

nasionalis merupakan ancaman.

Sistem Politik

Sistem Politik

Menurut Kautsky

(10)
(11)

Sistem Totaliterianism Cendekiawan, sistem ini

dipimpin kaum ningrat yang didukung oleh

kaum menengah/cendekiawan dan kapitalis.

Sistem Demokrasi, semua golongan mempunyai

kesempatan turut serta dalam proses politik

dan pemerintah, dengan ciri-ciri :

a.

kedaulatan ada ditangan rakyat,

b.

pemerintah berdsrkan persetujuan dari yang

diperintah,

c.

kekuasaan mayoritas,

d.

jaminan HAM dan jaminan golongan

minoritas,

e.

pemilu jujur dan adil,

f.

persamaan didepan hukum,

(12)

Kapabilitas,

adalah kemampuan sistem politik

dalam menjalankan fungsinya (eksistensi) di

lingkungan yang lebih luas.

Konversi,

menggambarkan kegiatan

pengolonganahan input menjadi ouput mulai

dari : penyampaian tuntutan, perangkuman

tuntutan menjadi tindakan pembuatan

aturan, pelaksanaan peraturan, menghakimi,

dan komunikasi.

Adaptif,

yaitu menyangkut sosialisasi dan

rekruitmen yang bertujuan memantapkan

bangunan struktur politik dari sistem politik.

FUNGSI SISTEM

POLITIK

2 Fungsi Utama Sistem politik : Perumusan

kepentingan rakyat, dan Pemilihan pemimpin

(13)

Regulatif, merupakan penyelenggaraan

pengawasan terhadap tingkah laku individu dan kelompok yang ada di dalamnya.

Ekstraktif, merupakan pengelolaan SDA dan SDM

untuk mencapai tujuan dari sistem politik.

Distributive, hasil pengelolaan SDA untuk

didistribusikan kepada masyarakat.

Responsif, kemampuan sistem politik dalam

menanggapi tekanan dari masyarakat.

Simbolik, efektivitas simbol dari sistem politik

terhadap lingkungan intra dan ekstra masyarakat.

Domestik dan Internasional, suatu sistem politik

berinteraksi di lingkungan domestik dan internasional.

KAPABILITAS SISTEM

KAPABILITAS SISTEM

POLITIK

(14)

1. Fungsi integrasi dan

adaptasi terhadap

masyarakat, baik ke

dalam maupun keluar.

2. Penerapan nilai-nilai

dalam masyarakat

berdasarkan

kewenangan.

3. Penggunaan kewenangan

atau kekuasaan, baik

secara sah ataupun tidak.

SISTEM POLITIK

(15)

B. CIRI-CIRI UMUM SISTEM

POLITIK

Mempunyai kebudayaan

politik .

Menjalankan

fungsi-fungsi .

Memiliki spesialisasi.

Merupakan sistem

campuran.

(16)

CARA KERJA SISTEM POLITIK

BERDASARKAN INPUT DAN OUTPUT YANG

DIGAMBARKAN OLEH HOOGERWERF

SISTEM EKONO MI MASUKAN (Input) Referensi Kebijaksanaan sarana kekuasaan SISTEM TEKNIS HASIL (Output) Kebijaksana an pemerintah Dampak kebijaksan aan pemerinta h Sistem Budaya Politik Struktur Politik Pengemba

(17)

C. MACAM-MACAM SISTEM

C. MACAM-MACAM SISTEM

POLITIK

POLITIK

Almond dan Powell, membagi 3 (tiga)

Almond dan Powell, membagi 3 (tiga)

kategori sistem politik yakni :

kategori sistem politik yakni :

Primitif yang

intermittent

(bekerja

dengan sebentar-sebentar istirahat).

Tradisional dengan struktur-struktur

bersifat pemerintahan politik yang

berbeda-beda dan suatu kebudayaan

“subyek”.

Modern di mana struktur-struktur politik

(18)

Klasifikasi sistem politik

Klasifikasi sistem politik

menurut

menurut Alfian

Alfian

:

:

Otoriter/Totaliter

Otoriter/Totaliter

Anarki

Anarki

Demokrasi

Demokrasi

Demokrasi dalam transisi.

Demokrasi dalam transisi.

Ramlan Surbakti

Ramlan Surbakti

mengklasifikasikan

mengklasifikasikan

sistem politik dengan

sistem politik dengan

kriteria

kriteria

:

:

1.

1.

Otokrasi Tradisional,

Otokrasi Tradisional,

2.

2.

Totaliter,

Totaliter,

3.

3.

Demokrasi,

Demokrasi,

4.

(19)

MENURUT

MENURUT

ALMOND

ALMOND

DAN

DAN

COLEMAN,

COLEMAN,

MACAM-

MACAM-MACAM SISTEM POLITIK YANG BANYAK

MACAM SISTEM POLITIK YANG BANYAK

BERLAKU DI NEGARA BERKEMBANG

BERLAKU DI NEGARA BERKEMBANG

:

:

1.

1.

Demokrasi Politik,

Demokrasi Politik,

2.

2.

Demokrasi

Demokrasi

Terpimpin,

Terpimpin,

3.

3.

Oligarki

Oligarki

Pembangunan,

Pembangunan,

4.

4.

Oligarki Totaliter,

Oligarki Totaliter,

5.

(20)

D. DEMOKRASI SEBAGAI

SISTEM POLITIK

Menurut Bingham Powel, Jr., sistem politik

demokrasi ditandai :

Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili keinginan rakyatnya.

Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk mem-peroleh legitimasi, dilaksanakan melalui pemilu.

Sebagian besar orang dewasa dapat mengikuti proses pemili-han (memilih/dipilih).

Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa.

Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar (kebebasan berbicara, berorganisasi dan pers).

(21)

a. Infrastruktur

Politik

Berdasarkan teori politik, infra struktur politik

mencakup :

a. Partai politik (

political party

),

b. Kelompok kepentingan (

interest group

),

c. Kelompok penekan (

pressure group

),

d. Media komunikasi politik (

political

communication media

), dan

e. Tokoh politik (

political figure

).

2. SUPRA STRUKTUR DAN INFRA

(22)

Hak dasar sebagai bangsa yang merdeka

dan berdaulat serta bebas dari segala

macam bentuk penjajahan (Pembukaan UUD

1945, alinea I), dan hak dasar sebagai

warga negara :

Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26),

Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat (1)),

Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa 27 ayat 2),

Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan (Pasal 28),

Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal 28A)

Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)),

Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30),

Mendapat pendidikan (Pasal 31),

Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32),

Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan

(23)

b.

b.

PARTAI POLITIK (

PARTAI POLITIK (

POLITICAL PARTAI

POLITICAL PARTAI

)

)

DI INDONESIA

DI INDONESIA

Eksistensi

parpol

merupakan

prasyarat,

baik sebagai

sarana

penyaluran

aspirasi

rakyat,

maupun dalam

proses

penyelenggar

aan negara

melalui

wakil-wakilnya di

dalam badan

perwakilan

rakyat.

Cara Memperoleh

Kekuasaan ;

Pertama, secara

legal (ikut pemilu

legislatif).

Kedua, secara ilegal

(melakukan

(24)

1)

1)

MASA PRA KEMERDEKAAN

MASA PRA KEMERDEKAAN

Budi Utomo (Jkt, 20 Mei 1908), merupakan

Budi Utomo (Jkt, 20 Mei 1908), merupakan

organisasi modern pertama yang melakukan

organisasi modern pertama yang melakukan

perlawanan secara non fisik.

perlawanan secara non fisik.

dalam

perkemba-ngannya menjadi

partai-partai politik yang didukung kaum terpelajar dan buruh tani.

Sarekat Islam (1912), Muhammadiyah (1912),Indische Partij (1912),PKI (1921), PNI (1927),Partai Rakyat Indonesia

(1930),

Partai Indonesia (1931),Partai Indonesia Raya

(25)

2)

2)

MASA PASCA KEMERDEKAAN (TAHUN

MASA PASCA KEMERDEKAAN (TAHUN

1945 – 1965)

1945 – 1965)

Tumbuh suburnya partai-partai politik,

didasarkan pada Maklumat Pemerintah

tanggal 3 November 1945.

KLASIFIKASI PARTAI POLITIK MENURUT DASAR/ASASNYA

KETUHANAN KEBANGSAAN MARXISME NASIONALI SME Partai Masjumi,Partai Sjarikat Indonesia, Pergerakan Tarbiya Islamiah (Perti),Partai Kristen Indonesia (Parkindo),Dll.Partai Komuni s Indones ia (PKI)Partai Sosialis Indones iaPartai MurbaPartai BuruhPermaiPartai Demokrat Tionghoa (PTDI)Partai Indonesia Nasional (PIN)IPKI

Partai Nasional

Indonesia (PNI)

Partai Indonesia Raya

(Parindra)

Partai Rakyat

Indonesia (PRI)

Partai Demokrasi

Rakyat (Banteng)

Partai Rakyat

Nasional (PRN)

Partai Kebangsaan

Indonesia (Parki)

(26)
(27)

Alfian,

mengelompokkan partai politik hasil

Pemilu 1955 :

1. Aliran Nasionalis

(Partai Buruh, PNI, PRN,

PIR Hazairin, Parindra, SKI, dan

PIR-Wongsonegoro).

2. Partai Islam

(Masjumi, NU, PSII, dan

Perti).

3. Aliran Komunis

(PKI)

4. Aliran Sosialis

(PSI, dan GTI).

(28)
(29)

Kehidupan politik masa demokrasi liberal

(1955–1959), banyak ditandai pergantian

kabinet.

Persaingan antar elit partai politik besar,

telah membawa negara pada instabilitas

politik, sehingga mandeknya pembangunan

ekonomi dan rawannya keamanan.

(30)

3)

3)

MASA ORDE BARU (TAHUN

MASA ORDE BARU (TAHUN

1966 - 1998)

1966 - 1998)

Orde Baru

Orde Baru

(1966)

(1966)

melakukan

melakukan

pembenaha

pembenaha

n institusi

n institusi

politik,

politik,

karena

karena

jumlah

jumlah

parpol yang

parpol yang

banyak,

banyak,

tidak

tidak

menjamin

menjamin

stabilitas

stabilitas

politik

politik

PARPOL PESERTA PEMILU

PARPOL PESERTA PEMILU

1971 :

1971 :

Golongan Karya (Golkar),Golongan Karya (Golkar),

Partai Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia

(PNI),

(PNI),

Nahdatul Ulama (NU),Nahdatul Ulama (NU),

Partai Katolik,Partai Katolik,

Partai Murba,Partai Murba,

Partai Syarikat Islam Indonesia Partai Syarikat Islam Indonesia

(PSII),

(PSII),

Ikatan Pendukung Ikatan Pendukung

Kemerdekaan Indonesia (IPKI),

Kemerdekaan Indonesia (IPKI),

Partai Kristen Indonesia Partai Kristen Indonesia

(Parkindo),

(Parkindo),

Partai Muslimin Indonesia Partai Muslimin Indonesia

(Parmusi),

(Parmusi),

Partai Islam Perti (Persatuan Partai Islam Perti (Persatuan

Tarbiyah Islamiyah)

(31)

Hasil Pemilu 1971, menunjukkan

kemenangan Golongan Karya

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1975, Pemilu 1977

dan 1982 hanya diikuti

3 (tiga) peserta :

1. PPP (ke-Islaman dan ideologi Islam) 2. Golongan Karya (kekaryaan dan

keadilan sosial)

3. PDI (demokrasi, kebangsaan/ nasionalisme dan keadilan).

Terjadi penyederhanaan partai politik ;

Partai berbasis Islam

(NU, Parmusi, PSII,

dan Partai Islam) menjadi Partai Persatuan

Pembangunan (PPP);

Partai berbasis sosialis dan nasionalis

(32)

No Tahun Pemil u

Partai Politik Peserta Pemilu

Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Golongan Karya (Golkar)

Partai

Demokrasi Indonesia

(PDI)

1. 1971 14.833.942 (96) 34.348.673 (236) 5.516.849 (30)

2. 1977 18.722.138 (99) 39.313.354 (232) 5.459.987 (29)

3. 1982 20.871.880 (94) 48.334.724 (242) 5.919.702 (24)

4. 1987 13.701.428 (61) 62.783.680 (299) 9.324.708 (40)

5. 1992 16.624.647 (62) 66.599.331 (282) 14.565.556 (56)

6. 1997 25.340.028 (89) 84.187.907 (325) 3.463.225 (11)

(33)

4)

4)

MASA/ ERA REFORMASI (TAHUN 1999

MASA/ ERA REFORMASI (TAHUN 1999

S.D. SEKARANG)

S.D. SEKARANG)

Berdasarkan UU No. 3/1999, partai-partai politik di Indonesia diberikan kesempatan hidup kembali mengikuti pemilu multi partai N

O NAMA PARTAI POLITIK NO NAMA PARTAI POLITIK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Partai Indonesia Baru (PIB)

Partai Kristen Indonesia (Krisna) Partai Nasional Indonesia (PNI) Partai Aliansi Demokrat Indonesia P. Kebangkitan Muslim Indonesia Partai Umat Islam (PUI)

Partai Kebangkitan Umat (PKU) Partai Masyumi Baru (PMB)

P. Persatuan Pembangunan (PPP) P. Syarikat Islam Indonesia (PSII) P. Demokrasi Indonesia Perj (PDIP)

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 48.

Partai Kebangsaan Merdeka (PKM)

P. Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB)

Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Rakyat Demokrat (PRD) P. Syarikat Islam Indonesia 1905 Partai Katolik Demokrat

Partai Pilihan Rakyat (Pilar) Partai Rakyat Indonesia (PARI) Partai Bulan Bintang (PBB) ...

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

c.

c.

KELOMPOK KEPENTINGAN

KELOMPOK KEPENTINGAN

(

(

INTEREST GROUP

INTEREST GROUP

)

)

Jenis-jenis kelompok kepentingan :

Kelompok Anomik (kelompok spontan dan

tidak memiliki nilai/norma),

Kelompok Asosiasional (biasanya jarang

terorganisir dan kegiatannya

kadang-kadang),

Kelompok Institusional ( merupakan

kelompok pendukung kepentingan

institusional; seperti partai politik,

korporasi bisnis, dll.),

Kelompok Assosiasonal (merupakan

kelompok yang terorga-nisir yang

menyatakan kepentingan dari suatu

(39)

Kegiatan kelompok kepentingan di dalam

suatu negara, sangat bergantung kepada

sistem politik pemerintah apakah

menerapkan sistem kepartaian tunggal/ dua

partai/ lebih.

Pada sistem partai

tunggal, kelompok

kepentingan sangat

dibatasi, karena

pemerintahan

totaliter. Pada

umumnya dianut

oleh negara

komunis (Rusia,

RRC, Vietnam,

Korea Utara, Kuba

dll.).

Pada sistem dua

partai/ lebih,

kelompok

kepentingan

berpeluang

tumbuh dan

berkembang

dengan pesat.

Pada umumnya

(40)

d.KELOMPOK PENEKAN

(

PRESSURE GROUP

)

Kelompok penekan, dapat dipergunakan

rakyat untuk menyalurkan aspirasinya

dengan sasaran mempengaruhi atau

membentuk kebijaksanaan pemerintah.

Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM),

Organisasi sosial keagamaan, Organisasi Kepemudaan,

Organisasi Lingkungan Hidup, Organisasi pembela Hukum

dan HAM,

Yayasan atau Badan hukum

lainnya.

Contoh

institusi

Kelompok

(41)

e.MEDIA KOMUNIKASI POLITIK (

POLITICAL

COMMUNICATION MEDIA

)

Media komunikasi politik, dapat berfungsi

untuk menyampaikan informasi dan

persuasi mengenai politik baik dari

pemerintah kepada masyarakat maupun

sebaliknya.

Dapat memainkan peran penting

terhadap penyampaian informasi serta

membentuk/mengubah pendapat umum dan

sikap politik publik.

Media

komunikasi ;

surat kabar,

telefon,

faximile,

internet,

televisi, radio,

film, dan

(42)

f.

f.

TOKOH POLITIK (

TOKOH POLITIK (

POLITICAL

POLITICAL

FIGURE

FIGURE

)

)

Pengangkatan tokoh politik dilakukan

melalui proses :

Transformasi dari peranan-peranan

non-politis (keagamaan, kebudayaan, status sosial, dll.) untuk memainkan peranan politik yang bersifat khusus.

Pengangkatan dan penugasan untuk

(43)

Legitimasi elit politik,

Masalah kekuasaan,

Representativitas elit

politik, dan

Hubungan antara

pengangkatan tokoh-tokoh

politik dengan perubahan

politik.

(44)

G. SUPRASTRUKTUR

POLITIK

Merupaka

n mesin

politik

resmi

sebagai

penggera

k politik

formal.

Pada Negara Monarki, pemerintahan dikuasai oleh keluarga bangsawan. Raja/Ratu, berperan sebagai lambang kebesaran/alat pemersatu. Kabinet dapat dibentuk berdasarkan pemilu (tergantung tingkat

pendemokrasiannya).

Pada Negara Republik, elit politik ada yang memegang kekuasaannya

(45)

Perkembangan ketatanegaraan modern, pd umumnya elit politik pemerintah dibagi dalam kekuasaan :

Eksekutif (pelaksana undang-undang),

Legislatif (pembuat undang-undang), dan

Yudikatif (mengadili pelanggaran undang-undang)

dengan sistem pembagian atau pemisahan kekuasaan.

Didukung infra struktur politik

(rakyat, partai politik dan ormas), dalam pemerintahan melalui

wakil-wakilnya.

Supra

struktur

(46)

Mekanisme pemerintahan

(

infrastruktur dan suprastruktur

politik

) dapat memenuhi fungsinya,

manakala Sistem Politik mampu :

1.Mempertahankan pola (tata cara,

norma-norma dan prosedur-prosedur yang

berlaku).

2.Menyelesaikan ketegangan

(menyelesaikan, konflik dan perbedaan

pendapat) yang memuaskan semua pihak.

3.Melakukan perubahan (kemampuan

adaptasi dengan perkembangan baik di

dalam maupun luar negeri).

4.Mewujudkan tujuan nasional (kristalisasi

keinginan masyarakat untuk mencapai

tujuan tersebut).

(47)

Waktu : 4 x 45

Waktu : 4 x 45

Menit

Menit

Standar

Kompetensi :

6. Menganalisis

Sistem Politik

di Indonesia.

.

Kompetensi Dasar :

(48)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Mendeskripsikan Pendekatan Sistem Politik

Negara.

Menganalisis Perbedaan Sistem Politik Negara

(Inggris, RRC, Dan Republik Indonesia).

Menganalisis Partisipasi Politik Warga Negara.Menganalisis Faktor-faktor Pendukung

(49)

Pendekatan Sistem

Pendekatan Sistem

Politik Negara

Politik Negara

Perbedaan Sistem Politik

Perbedaan Sistem Politik

Negara

Negara

InggrisInggrisRRCRRC

(50)

SejarahSosiologisKultural / BudayaPsycho-Sosial (Kejiwaan

masyarakat)FilsafatIdeologiKonstitusi dan Hukum

Setiap negara memiliki sistem politik yang

berbeda. untuk mempelajari proses politik

suatu negara diperlukan beberapa

pendekatan :

a. Pendekatan Sistem Politik

Negara

3. PERBEDAAN SISTEM POLITIK DI

3. PERBEDAAN SISTEM POLITIK DI

(51)

B. PERBEDAAN SISTEM POLITIK

NEGARA

a). Sistem Politik Negara

Inggris

N O FAKTOR YANG MEMPENGA RUHI

URAIAN / KETERANGAN

1. Latar

Belakang Sejarah

Sejak abad 19, Inggris berubah menjadi masyarakat industri modern. Para politisi mulai menyesuaiakan sistem politik tsb. Mereka juga dihadapkan pada masalah upaya membangun kesejahteraan warganegaranya.

2. Kondisi Sosiologis

Kondisi masyarakat Inggris dalam waktu cepat mampu bersaing dengan negara–negara lain yang lebih dahulu merintis ke arah industrialisasi. Meskipun masyarakat Inggris ”bersifat kekotaan”, namun tetap menghendaki sistem monarki dengan satu raja dan banyak bangsa.

3. Kondisi Kultural/ Budaya

(52)
(53)

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyaraka t

Mayoritas masyarakat sangat menghormati simbol-simbol kekuasaan negara (ratu/raja, lembaga pemerintah, dll). Mereka senantiasa menunjukkan ketaatannya kepada undang-undang politik azasi.

5. Pedoman

Filsafat Masyarakat sangat mendukung rejim yang berkuasa, manakala para penguasa juga mentaati undang-undang politik asasi, dan jika dilanggar maka akan mengahadapi perlawanan. Kejahatan sangat tercela dan dianggap melawan masyarakat. 6. Paham atau Ideologi yang diterapkan

Penerapan ideologi negara, adalah ideologi liberal. Dalam kehidupan sehari-hari, sangat menghormati kebebasan dan hak-hak asasi manusia.

7. Pedoman Konstitusi dan

Hukum

(54)

Penyelenggaraan pemerintah,

dilaksanakan oleh :

Kabinet (Perdana menteri dan dewan

menteri) serta parlemen (Majelis Rendah

dan Majelis Tinggi).

Parlemen dalam merumuskan kebijakan

pemerintah dibatasi, karena cara kerjanya

diawasi oleh kabinet.

Perdana Menteri dapat memastikan bahwa

setiap usul yang diajukan pemerintahnya,

akan disetujui dalam bentuk yang

(55)

N O

FAKTOR YANG MEMPENGARU

HI URAIAN / KETERANGAN

1. Latar

Belakang Sejarah

Proses kehidupan sistem politik di China, merupakan produk revolusi menggantikan sistem kerajaan yang telah bertahan berabad-abad. Revolusi demi revolusi, menjadikan Partai Komunis Cina (PKC)

sebagai penguasa dan membentuk

pemerintahan komunis sampai dengan sekarang.

2. Kondisi

Sosiologis

Pada masyarakat Cina, lembaga-lembaga sosial yang dominan adalah keluarga. Mereka mengakui wewenang kekuasaan para pemimpinnya atas tingkah laku sosialnya. Kesetiaan harus diarahkan pada kepentingan kolektif dan bukan pada ikatan-ikatan pribadi.

3. Kondisi

Kultural/ Budaya

Pemerintah Cina sejak tahun 1949, telah mengupayakan pendidikan sabagai salah satu alat yang paling efektif untuk mengubah sikap politik orang-orang Cina.

Melalui pendidikan, masyarakat ikut

menanggung beban sosialisasi dan

menciptakan masyarakat yang melek huruf sebagai syarat pendidikan politik dan keterlibatan politik.

(56)

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyara kat

Negara Cina memiliki wilayah dan penduduk terbesar di dunia. Sebelum menjadikan Partai Komunis Cina berkuasa, selalu dilanda perang saudara. Dewasa ini, mereka bangga karena memiliki kekayaan budaya tinggi yang diwariskan oleh para pendahulunya.

5. Pedoman

Filsafat Mayoritas masyarakat Cina memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi. Sifat-sifat antusiasme, kepahlawanan, pengorbanan, dan usaha bersama – mendapatkan nilai tinggi. Azas percaya diri sendiri mempunyai implikasi nasional maupun internasional.

6. Paham atau Ideologi yang diterapk an

Revolusi Cina telah berlangsung selama puluhan tahun sebelum partai komunis menjadi kekuatan yang besar dalam politik Cina dan mulai menguasai pemerintahannya. Anti imperialisme merupakan unsur paling kuat dalam pembentukan ideologi komunis.

7. Pedoman Konstitu

si dan Hukum

(57)

PENGUASA KOMUNIS CINA SELALU

PENGUASA KOMUNIS CINA SELALU

BERUPAYA:

BERUPAYA:

Mengikutsertakan warganya dalam kegiatan

politik secara teratur dan terorganisir melalui;

gerakan masa, keanggotaan dalam organisasi

masa, dan partisipasi dalam pengelolaan

unit-unit produksi).

Dalam kaderisasi calon-calon pemimpin

komunis, dilakukan; rekruitmen aktivis, kader

dan anggota partai.

Masuk menjadi anggota PKC merupakan

(58)

C). SISTEM POLITIK NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

No Faktor Yang Mempenga ruhi

Uraian / Keterangan

1. Latar

Belakang Sejarah

Bangsa Indonesia harus menghadapi kolonial Belanda dan bala tentara Jepang untuk mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan 17

Agustus 1945. Pasca proklamasi

kemerdekaan, para pemimpin Indonesia terlibat dalam proses politik dengan mencari format berdasarkan demokrasi Pancasila.

2. Kondisi

Sosiologis Masyarakat Indonesia yang multi agama, ras dan antar Golongan telah dipersatukan dalam kesatuan politik dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, upaya saling menghormati dan kerja sama dalam membangun kerukunan hidup penting untuk ditegakkan.

3. Kondisi Kultural/ Budaya

Negara Kesatuan Republik Indonesia

dibangun atas dasar sendi-sendi multi

kultural. Bangsa Indonesia memiliki

semangat untuk selalu menjunjung tinggi

persatuan dan kesatuan, serta rela

(59)

4

.Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaa n

masyara kat

Bangsa Indonesia, sebelum menjadikan Pancasila sebagai dasar negara selalu dapat dipecah belah oleh bangsa lain. Dengan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia sangat menentang segala mecam bentuk penjajahan.

5

.Pedoman Filsafat

Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasionalnya sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.

6

.Paham atau Ideologi yang

diterapk an

Ideologi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, akan selalu dikaitkan dengan proses politik dalam pengaturan penyelengga-raan pemerintahan negara yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam struktur politik, Pancasila menjadi sumber segala sumber hukum.

7

.Pedoman Konstitu si dan Hukum

(60)

DEMOKRASI DI INDONESIA DENGAN SISTEM

DEMOKRASI DI INDONESIA DENGAN SISTEM

DEMOKRASI

DEMOKRASI

PANCASILA DENGAN PRINSIP :

PANCASILA DENGAN PRINSIP :

a. Harus berdasarkan Pancasila sebagaimana disebut di dalam Pembukaan UUD 1945, serta

penjabarannya dalam Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945.

b. Menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia. c. Dalam ketatanegaraan, harus berdasar atas

kelembagaan yang diharapkan segala sesuatunya dapat diselesaikan melalui saluran-saluran tertentu sesuai UUD 1945.

(61)

SISTEM POLITIK DEMOKRASI PANCASILA MENGHARGAI NILAI-NILAI MUSYAWARAH SEBAGAI BERIKUT:

1.Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat; 2.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;

3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama;

4.Musyawarah harus diliputi olh semangat kekeluargaan;

5.Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah;

6.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur;

7.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan YME, menjun-jung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai

(62)

Demokrasi Pancasila Pada Hakikatnya

Demokrasi

Yang Bercorak Khas Indonesia, Yang

Penerapannya

Dijabarkan Dalam :

Pemerintahan Berdasarkan Hukum.

Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia

Pengambilan Keputusan Berdasakan

Musyawarah

Peradilan yang Bebas dan Merdeka

Partai Politik (Parpol) dan Organisasi

Sosial Politik (Orsospol)

(63)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SESUAI DENGAN

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

PANCASILA:

a.Keseimbangan antara hak dan

kewajiban,

b.Persamaan,

c. Kebebasan yang

bertanggungjawab,

d.Mengutamakan persatuan dan

kesatuan.

ASPEK - ASPEK DEMOKRASI

ASPEK - ASPEK DEMOKRASI

PANCASILA:

PANCASILA:

a.

a.

Aspek formal

Aspek formal

b.

b.

Aspek materiil

Aspek materiil

c.

(64)

Penugasan Praktik

Penugasan Praktik

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem Politik di Berbagai Negara, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

1. Berikan penjelasan singkat, apa sajakah perbedaan pokok dalam menentukan cara bekerjanya sistem politik sebagai berikut :

N

O CARA KERJA URAIAN SINGKAT

1. Sosial Politik ...... 2. Rekruitmen Politik ...... 3. Komunikasi Politik ...... 2. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah pola

pembinaan dan proses politik pada masyarakat Inggris

yang dikenal sangat patuh kepada peraturan perundangan dan disiplin dalam kehidupan

(65)

3.Dalam sistem politik negara Cina

berdasarkan Konstitusi Tahun 1954,

terdapat 3 elit politik yang sangat

berpengaruh. Berikan penjelasan singkat

tugas pokok elit politik tersebut !

KONGGRES RAKYAT NASIONAL

DEWAN NEGARA

MAHKAMAH RAKYAT TERTINGGI

...

... ... ...

DEMOKRASI TERPIMPIN

DEMOKRASI TERPIMPIN DEMOKRASI PANCASILADEMOKRASI PANCASILA

...

... ...

4.Tuliskan persamaan dan perbedaan

Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi

(66)

C. PERAN SERTA DALAM SISTEM POLITIK

C. PERAN SERTA DALAM SISTEM POLITIK

DI INDONESIA

DI INDONESIA

a.Partisipasi

Politik

Warga

Negara

Partisipasi politik,

merupakan penentuan

sikap dan

keterlibatan hasrat setiap individu dalam

situasi dan kondisi organisasinya,

sehingga pada akhirnya :

Mendorong individu tersebut berperan

serta dalam pencapaian tujuan

organisasi,

Mengambil bagian dalam setiap

(67)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

PARTISIPASI POLITIK

PARTISIPASI POLITIK

MENURUT PARA AHLI :

MENURUT PARA AHLI :

Herbert Mc. Closky, Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui

darimana mereka mengambil bagian dalam proses

pemilihan penguasa dan secara langsung, dalam proses pembentukan kebijaksanaan umum.

Norman H. Nie dan Sidney Verba, Partisipasi politik

adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan/atau

tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.

Prof. Miriam Budiardjo, Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang dalam partai politik. Partisipasi

politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui mana seseorang turut serta dalam proses pemilihan

(68)

BENTUK-BENTUK PARTISIPASI

BENTUK-BENTUK PARTISIPASI

POLITIK

POLITIK

KONVENSIONAL

KONVENSIONAL

NON-

NON-KONVENSIONAL

KONVENSIONAL

Pemberian Suara

(

voting

)

Diskusi politik

Kegiatan kampanye

Membentuk dan

bergabung dalam

kelompok

Kepentingan.

Komunikasi

individual dengan

pejabat

politik/administratif.

Pengajuan petisi

Berdemonstrasi

Konfrontasi

Mogok

Tindak kekerasan

politik terhadap harta

benda.

Tindak kekerasan

(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

7 (TUJUH) BENTUK PARTISIPASI POLITIK

7 (TUJUH) BENTUK PARTISIPASI POLITIK

INDIVIDUAL MENURUT MILBRATH M.L.

INDIVIDUAL MENURUT MILBRATH M.L.

GOEL :

GOEL :

NO PARTISIPASIBENTUK URAIAN / KETERANGAN

1. Aphatetic

Inactives Tidak beraktifitas dan partisipatif, tidak pernah memilih.

2. Passive

Supporters Memilih menghadiri secara reguler/teratur, Parade patriotik, membayar seluruh

pajak,

“mencintai negara”.

3. Contact

Specialist Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah

(81)

4

4

.

.

Communic

ators

Communic

ators

Mengikuti

mengirim pesan dukungan dan

Mengikuti

mengirim pesan dukungan dan

informasi

informasi

politik,

politik,

protes

terhadap

pemimpin-protes

terhadap

pemimpin-pemimpin partai politik.

pemimpin partai politik.

5

5

.

.

Party and

Campaign

Party and

Campaign

Workers

Workers

Bekerja untuk partai politik atau

Bekerja untuk partai politik atau

kandidat, meyakinkan orang lain

kandidat, meyakinkan orang lain

tentang

bagaimana

memilih,

tentang

bagaimana

memilih,

bergabung

dan

mendukung

bergabung

dan

mendukung

partai

politik,

dipilih

jadi

partai

politik,

dipilih

jadi

kandidat partai politik.

kandidat partai politik.

6

6

.

.

Community

Activist

Community

Activist

Bekerja dengan orang-orang lain

berkaitan

Bekerja dengan orang-orang lain

berkaitan

dengan

dengan

masalah-

masalah-masalah lokal dan melakukan

masalah lokal dan melakukan

kontak terhadap pejabat-pejabat

kontak terhadap pejabat-pejabat

berkenaan dengan isu-isu sosial.

berkenaan dengan isu-isu sosial.

7

7

.

.

Protesters

Protesters

Bergabung dengan demonstrasi

publik di jalanan, melakukan

Bergabung dengan demonstrasi

publik di jalanan, melakukan

protes keras bila pemerintah

protes keras bila pemerintah

melakukan sesuatu yang salah.

(82)

Tingkatan atau piramida

Tingkatan atau piramida

partisipasi politik menurut David F.

partisipasi politik menurut David F.

Roth dan Frank L. Wilson (1980).

Roth dan Frank L. Wilson (1980).

(Menyimpang)

Pembunuh politik, teroris, pembajak

Pejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu, pimpinan

kelompok kepentingan

Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok kepentingan, aktif

dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan

masalah politik, perhatian pada perkembangan politik.

Orang Yang apolitis Pengam

at

Partisip an

(83)

TINGKATAN PADA PARTISIPASI POLITIK,

SANGAT TERGANTUNG DARI AKIBAT YANG

DISEBABKANNYA :

Menduduki jabatan politik atau administratif.

Mencari jabatan politik atau administratif.

Keanggotaan aktif suatu organisasi politik.

Keanggotaan pasif suatu organisasi politik.

Keanggotan aktif suatu organisasi semu

politik (

quasi-political

).

Keanggotan pasif suatu organisasi semu

politik (

quasi-political

).

Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi,

dan sebagainya.

Partisipasi dalam diskusi politik informal

minat dalam bidang politik.

(84)

b.FAKTOR-FAKTOR

PENDUKUNG

PARTISIPASI POLITIK

Menurut Alfian, Pendidikan politik dapat

diartikan sebagai usaha sadar untuk

mengubah proses sosialisasi politik

masyarakat sehingga mereka memahami

dan menghayati betul-betul nilai-nilai yang

terkandung dalam suatu sistem politik

yang ideal yang hendak dibangun.

1) PENDIDIKAN

1) PENDIDIKAN

POLITIK

POLITIK

(85)

Melalui pendidikan politik, diharapkan

kader-kader anggota partai politik

akan memperoleh manfaat :

1.Dapat memperluas pemahaman,

penghayatan dan wawasan terhadap

masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat

politis.

2.Mampu meningkatkan kualitas diri dalam

berpolitik dan berbudaya politik sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

3.Lebih meningkatkan kualitas kesadaran

politik rakyat menuju peran aktif dan

(86)

2) KESADARAN POLITIK

2) KESADARAN POLITIK

Menurut

Drs. M. Taopan

,

kesadaran politik

adalah suatu proses batin yang menampakkan

keinsafan dari setiap warga negara akan

urgensi

(hal terpenting) urusan kenegaraan dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah

sama, sangat tergantung pada latar belakang

pendidikannya. Kaum elit dan kelompok

menengah, nampak relatif lebih baik.

Sedangkan kelompok masyarakat yang tingkat

pendidikannya rendah, diperlukan pembinaan

(87)

PARTISIPASI POLITIK ANGGOTA

MASYARAKAT DAPAT DILAKSANAKAN

DENGAN :

No Bidan

g Implementasi Partisipasi politik

1. Politik Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak

langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain : a. Ikut memilih dalam pemilihan umum,

b. Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, Presiden, DPR, Menteri, dan sebagainya,

c. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dan lain-lain.

2. Ekono

mi Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain :

a. Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif baik dalam bentuk jasa, barang, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.

b. Melalui keahlian masing-masing, dapat menciptakan produk-produk unggulan yang inovatif, kreatif dan kompetitif daripada produk luar.

(88)

3.

3. SosialSosial -Buda Buda ya ya

Setiap warga negara dapat mengikuti

Setiap warga negara dapat mengikuti

kegiatan-kegiatan a.l. :

kegiatan a.l. :

a.

a.Sebagai pelajar atau mahasiswa, harus dapat Sebagai pelajar atau mahasiswa, harus dapat menunjukkan prestasi belajar yang tinggi.

menunjukkan prestasi belajar yang tinggi.

b.

b.Menjauhkan Menjauhkan diri diri dari dari perbuatan perbuatan yang yang melanggar hukum , seperti: tawuran, narkoba,

melanggar hukum , seperti: tawuran, narkoba,

merampok, berjudi, dan sebagainya.

merampok, berjudi, dan sebagainya.

c.

c. Profesional dalam bidang pekerjaannya, Profesional dalam bidang pekerjaannya, disiplin, dan produktivitas tinggi untuk

disiplin, dan produktivitas tinggi untuk

menunjang keberhasilan pembangunan

menunjang keberhasilan pembangunan

nasional.

nasional.

4.

4. HankHank am

am Setiap warga negara dapat ikut serta secara Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain :

kegiatan antara lain :

a.

a.Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

kemampuan dan profesinya masing-masing.

b.

b.Senantiasa Senantiasa memelihara memelihara ketertiban ketertiban dan dan keamanan wilayah atau lingkungan tempat

keamanan wilayah atau lingkungan tempat

tinggalnya.

tinggalnya.

c.

c. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap tegak negara Republik Indonesia.

demi tetap tegak negara Republik Indonesia.

d.

d.Menjaga stabilitas dan kemanan nasional agar Menjaga stabilitas dan kemanan nasional agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan

pelaksanaan pembangunan dapat berjalan

sesuai dengan rencana.

(89)

2) SOSIALISASI POLITIK

2) SOSIALISASI POLITIK

Sosialisasi politik

adalah istilah yang

digunakan untuk menggambarkan proses

dengan jalan mana orang belajar tentang

politik dan mengembangkan orientasi pada

politik.

Sarana

Sarana

Dalam

Dalam

Sosialisasi

Sosialisasi

Politik

Politik

Keluarga

Keluarga

(

(

family

family

)

)

Sekolah

Sekolah

Partai

Partai

(90)

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Partisipasi Politik, Faktor-faktor Pendukung

Partisipasi Politik, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

Penugasan Praktik

Penugasan Praktik

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

1. Berikan penjelasan singkat tentang bentuk-bentuk partisipasi politik sebagai berikut :

NO

BENTUK PARTISIPA

SI URAIAN SINGKAT

1. Passive Support

... ... ... ...

2. Contact Specialist

...

...

...

...

3. Community Activist

(91)

Berikan 2 (dua) contoh yang anda Berikan 2 (dua) contoh yang anda

ketahui : ... ketahui : ... ...

... 2.

2. Berikan penjelasan pentingnya partisipasi politik Berikan penjelasan pentingnya partisipasi politik warga negara di dalam sistem politik negara

warga negara di dalam sistem politik negara

Indonesia ! ... Indonesia ! ... ...

...

3.

3. Berikan tanggapan penjelasan, pentingnya Berikan tanggapan penjelasan, pentingnya pendidikan politik warga negara dalam sistem pendidikan politik warga negara dalam sistem

politik negara Indonesia dan berikan contohnya ! politik negara Indonesia dan berikan contohnya !

……… ……… ……

(92)

SOAL ESSAY/URAIAN

SOAL ESSAY/URAIAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan

singkat dan jelas !

singkat dan jelas !

1. Berikan penjelasan, ciri-ciri umum sistem politik menurut Almond !

2. Dalam hal penerapan, jelaskan perbedaan orientasi tujuan partai politik di Indonesia pada masa orde baru dan era reformasi !

3. Pada akhir abad 20-an, gerakan partisipasi politik di Indonesia semakin meningkat, berikan alasan

penjelasannya !

4. Berikan penjelasan tentang pentingnya pendidikan politik dalam kegiatan partisipai politik di

Indonesia !

(93)

STUDI KASUS

STUDI KASUS

PARTAI POLITIK ALAMI KRISIS, PARTAI POLITIK ALAMI KRISIS,

DAYA ARTIKULASI MENURUN DAYA ARTIKULASI MENURUN

Setelah pemilu (2004), daya artikulasi partai politik menurun. Tidak heran jika sekarang kekuatan di luar negara muncul dengan kekuatan yang lebih kentara. Kondisi ini memperlihatkan betapa partai politik sekarang mengalami krisis. Hal ini disampaikan oleh pengamat Fachry Ali dalam diskusi tentang sikap partai politik terhadap masalah diplomasi pertahanan dan keamanan nasional yang diselenggarakan Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Kamis 4 Mei 2006.

Menurut Fachry, partai politik memang sudah bisa menerima hasil pemilu. Namun, pemerintah yang terpilih tidak mampu membuatg koalisi nasional secara besar-besaran. “Problemnya, presiden terpilih yang berasal dari partai kecil akan bermasalah ketika berhadapan dengan parlemen. Untungnya ada Jusuf Kalla, yang berhasil menguasai Golkar sehingga bisa membuat stabilitas politik lebih kuat di parlemen,” ujarnya. Sayangnya, partai seperti PPP hampir tidak bersuara pada kebijakan pemerintah dan rakyat. Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang sudah menempatkan diri sebagai oposisi, tidak punya kepandaian menangkap esensi persoalan. Mereka tidak punya kemampuan meluncurkan persoalan pada saat yang tepat. “Jadinya, fungsi oposisi hampir tidak berjalan, dan yang dilakukan hanya hal-hal kecil. Padahal, PDIP potensial tampil berhadapan dengan pemerintah, ujarnya.

(94)

TAGIHAN

TUGAS :

1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada

dibenak anda !

2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang

terjadinya “krisis” dan “menurunnya daya artikulasi” partai politik di Indonesia pasca pemilu 2004 !

3. Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya dalam membangun artikulasi partai politik guna meningkatkan kinerja di parlemen !

4. Sebagai pelajar, apa yang harus dilakukan sebagai bentuk partisipasi ploitik?

5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kinerja pemerintah dengan mitra kerjanya parlemen :

a. Sebagai salah satu kelompok kepentingan ! b. Sebagai ketua suatu partai politik !

(95)

INQUI

RI

Carilah referensi dari berbagai sumber

untuk mengkaji ulang tentang rumusan dan

penerapan

sistem

politik

demokrasi

Pancasila

(berikut

gambar-gambar

pendukungnya) yang berkaitan dengan tata

cara pengambilan keputusan !

1.Pahami kembali tentang rumusan

“demokrasi Pancasila ”, dan buatlah

skenario (simulasi atau role play) wujud

demokrasi Pancasila dalam pengambilan

keputusan di sekolah !

2.Carilah topik-topik dari berbagai sumber

(mass media cetak atau elektronik) sekitar

pelaksanaan sistem politik demokrasi

Pancasila (cara pengambilan keputusan),

3.Kemudian lakukan demonstrasi dalam

Referensi

Dokumen terkait

Metode teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive - judgement sampling dimana 50 perusahaan dalam daftar perusahaan go publik terbesar

( Masuk   seorang   dari   arah   samping   kiri   mengangkat   pedang   sambil   berteriak dalam etnis Amanuban: Anak­anak kami kenyang oleh pemeliharaan Tuhan

Dengan merujuk data di atas, maka prioritas kebutuhan diklat teknis bidang administrasi hukum umum dan pelayanan hukum yang perlu dilaksanakan bagi para pegawai UPT

[r]

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang menggunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern

Tipologi solusi formulasi kebijakan dalam penyelesaian masalah publik dan model formulasi kebijakan perencanaan pembangunan perdesan berbasis partisipasi publik

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penambahan daging babi ternak dan babi hutan baik yang mentah ( raw) maupun yang diolah ( cooked )

itu masjid berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam yang sangat