• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI Etika Profesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI Etika Profesi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI

“Etika Profesi dan Regulasi Sendiri”

O L E H

ANDI ST HANIAH P

A31113508

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang masih senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, tak lupa pula kami kirimkan shalawat dan salam yang semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari cahaya kegelapan menuju cahaya yang terang-benderang. Dan dengan rahmat-Nya pulalah hingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa tugas dalam makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati sangat diharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa memperbaiki kekurangan tersebut.

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Makassar, 17 FEBUARI 2016

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Profesi...2

B. Karakteristik Profesi...2

C. Pengertian Profesi Akuntan...3

D. Jenis-jenis Profesi Akuntan...4

E. Etika Profesi Akuntan...5

F. Prinsip Etika Akuntan...6

G. Kode Etik Profesi Akuntan ...8

H. Regulasi dalam Rangka Penegakan Etika Kantor Akuntan Publik...10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...13

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam prinsip akuntansi, etika akuntan harus lebih dijaga daripada kepentingan perusahaan. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Informasi yang dihasilkan digunakan oleh banyak stakeholder yang terlibat dalam perusahaan dan bukan didasarkan pada beberapa pihak tertentu. Karena itu, bagi akuntan prinsip akuntansi adalah aturan tertinggi yang harus diikuti. Kode etik dalam akuntansi pun menjadi barang wajib yang harus mengikat profesi akuntan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian profesi?

2. Bagaimana karakteristik profesi? 3. Apakah profesi akuntan itu? 4. Apa jenis-jenis profesi akuntan? 5. Bagaimana etika profesi akuntan? 6. Bagaimana prinsip etika akuntan? 7. Bagaimana kode etik profesi akuntansi?

8. Bagaimana regulasi dalam rangka penegakan etika kantor akuntan publik? C. Manfaat Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian profesi. 2. Untuk mengetahui karakteristik profesi. 3. Untuk mengetahui profesi akuntan.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis profesi akuntan. 5. Untuk mengetahui etika profesi akuntan. 6. Untuk mengetahui prinsip etika akuntan. 7. Untuk mengetahui kode etik profesi akuntansi.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Profesi

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarangan orang. Akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.

B. Karakteristik Profesi

Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi. Bebarapa karakteristik profesi, yaitu:

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis : Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.

2. Asosiasi profesional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

3. Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4. Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.

(6)

pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

6. Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. 7. Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan

pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar. 8. Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para

anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

9. Mengatur diri : Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

10. Layanan publik dan altruisme : Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

11. Status dan imbalan yang tinggi : Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

C. Pengertian Profesi Akuntan

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang menggunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.

(7)

sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.

2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.

3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.

4. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi. Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya.

D. Jenis-jenis Profesi Akuntan

Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Akuntan Publik (Public Accountants)

Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

2. Akuntan Intern (Internal Accountant)

(8)

biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

4. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

E. Etika Profesi Akuntan

Etika profesi akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan. Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk (1994) menyatakan bahwa etika profesional juga berkaitan dengan perilaku moral yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk profesi tertentu.

(9)

mahasiswa akuntansi (Suhardjo dan Mardiasmo, 2002). Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika yang pada dasarnya untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi. Terdapat dua sasaran pokok dalam dua kode etik ini yaitu Pertama, kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik secara disengaja maupun tidak disengaja oleh kaum profesional. Kedua, kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku-perilaku buruk orang tertentu yang mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998).

Adapun faktor – faktor yang menyebabkan pelanggaran etika, yaitu: 1. Kebutuhan individu, contohnya korupsi karena alasan ekonomi

2. Tidak ada pedoman, karena area “abu-abu”, sehingga tak ada panduan 3. Perilaku dan kebiasaan individu contohnya kebiasaan yang terakumulasi

tak dikoreksi

4. Lingkungan yang tidak etis, contohnya pengaruh dari komunitas

5. Perilaku dari komunitas, contohnya efek primordialisme yang kebablasan

F. Prinsip Etika Akuntan

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan 90lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:

(10)

Ketika melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang profesional, setiap anggota harus mempergunakan pertimbangan moral dan juga profesional didalam semua aktivitas/kegiatan yang dilakukan..

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota harus senantiasa bertindak dalam krangka memberikan pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan yang diberikan publik, serta menunjukkan komitmennya sebagai profesional.

3. Integritas

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

4. Objektivitas

Tiap individu anggota berkeharusan untuk menjaga tingkat keobyektivitasnya dan terbebas dari benturan-benturan kepentingan dalam menjalankan tugas kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Sifat Kehati-hatian Profesional

Tiap anggota harus menjalankann jasa profesional dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan serta memiliki kewajiban memepertahankan keterampilan profesional pada tingkatan yang dibutuhkan guna memastikan bahwa klien mendapatkan manfaat dari jasa profesional yang diberikan dengan kompeten berdasar pada perkembangan praktek, legislasi serta teknik yang mutahir.

6. Kerahasiaan

(11)

kecuali memiliki hak ataupun kewajiban sebagai profesional atau juga hukum untuk mengungkapkan informasinya.

7. Perilaku Profesional

Tiap anggota wajib untuk berperilaku konsisten dengan reputasi yang baik dan menjauhi kegiatan/tindakan yang bisa mendiskreditkan profesi. 8. Standar Teknis

Anggota harus menjalankan jasa profesional sesuai standar tehknis dan standard proesional yang berhubungan/relevan. tiap tiap anggota memiliki kewajiban melaksanakan penugasan dari klien selama penugasan tersebut tidak berseberangan dengan prinsip integritas dan prinsip objektivitas.

G.Kode Etik Profesi Akuntansi

Kode etik akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Kode etik akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja di lingkungan usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan. Lembaga yang menaungi profesi akuntan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Secara garis besar kode etik dan perilaku professional, yaitu: 1. Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia

Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.

2. Hindari menyakiti orang lain

Konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.

(12)

Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.

4. Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi

Nilai – nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip – prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.

5. Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten

Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat – syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.

6. Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual

Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.

7. Menghormati privasi orang lain

Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.

8. Kepercayaan

Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

Dalam dunia lembaga akuntansi, ada yang namanya kode etik profesi akuntansi, seorang akuntan profesional harus memiliki Etika Profesi Akuntansi. di Indonesia, kode etik ini di gawangi oleh organisasi profesi akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ).

Adapun tujuan dari kode etik profesi akuntan ini diantaranya, yaitu: 1. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

4. Untuk meningkatkan mutu profesi.

5. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

(13)

8. Menentukan baku standar

H.Regulasi Dalam Rangka Penegakan Etika Kantor Akuntan Publik

Setiap orang yang melakukan tindakan yang tidak etis maka perlu adanya penanganan terhadap tindakan tidak etis tersebut. Tetapi jika pelanggaran serupa banyak dilakukan oleh anggota masyarakat atau anggota profesi maka hal tersebut perlu dipertanyakan apakah aturan-aturan yang berlaku masih perlu tetap dipertahankan atau dipertimbangkan untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan lingkungan.

Secara umum kode etik berlaku untuk profesi akuntan secara keselurahan kalau melihat kode etik akuntan Indonesia isinya sebagian besar menyangkut profesi akuntan publik. Padahal IAI mempunyai kompartemen akuntan pendidik, kompartemen akuntan manajemen disamping kompartemen akuntan publik. Perlu dipikir kode etik yang menyangkut akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan negara (BPKP, BPK, pajak).

Kasus yang sering terjadi dan menjadi berita biasannya yang menyangkut akuntan publik. Kasus tersebut bagi masyarakat sering diangap sebagai pelanggaran kode etik, padahal seringkali kasus tersebut sebenarnya merupakan pelanggaran standar audit atau pelanggaran terhadap SAK. Terlepas dari hal tersebut diatas untuk dapat melakukan penegakan terhadap kode etik ada beberapa hal yang harus dilakukan dan sepertinya masih sejalan dengan salah satu kebijakan umum pengurus IAI periode 1990 s/d 1994, yaitu :

(14)

2. Proses peradilan baik oleh badan pengawas profesi maupun dewan pertimbangan profesi dan tindak lanjutnya (peringatan tertulis, pemberhentian sementara dan pemberhentian sebagai anggota IAI). 3. Harus ada suatu bagian dalam IAI yang mengambil inisiatif

untuk mengajukan pengaduan baik kepada badan pengawasan profesi atas pelanggaran kode etik meskipun tidak ada pengaduan dari pihak lain tetapi menjadi perhatian dari masyarakat luas.

Di Indonesia, melalui PPAJP – Dep. Keu., pemerintah melaksanakan regulasi yang bertujuan melakukan pembinaan dan pengawasan terkait dengan penegakkan etika terhadap kantor akuntan publik. Hal ini dilakukan sejalan dengan regulasi yang dilakukan oleh asosiasi profesi terhadap anggotanya. Perlu diketahui bahwa telah terjadi perubahan insitusional dalam asosiasi profesi AP. Saat ini, asosiasi AP berada di bawah naungan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Sebelumnya asosiasi AP merupakan bagian dari Institut Akuntan Indonesia (IAI), yaitu Kompartemen Akuntan Publik.

Perkembangan terakhir dunia internasional menunjukkan bahwa kewenangan pengaturan akuntan publik mulai ditarik ke pihak pemerintah, dimulai dengan Amerika Serikat yang membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). PCAOB merupakan lembaga semi pemerintah yang dibentuk berdasarkan Sarbanes Oxley Act 2002. Hal ini terkait dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap lemahnya regulasi yang dilakukan oleh asosiasi profesi, terutama sejak terjadinya kasus Enron dan Wordcom yang menyebabkan bangkrutnya Arthur Andersen sebagai salah satu the Big-5, yaitu kantor akuntan publik besar tingkat dunia. Sebelumnya, kewenangan asosiasi profesi sangat besar, antara lain:

1. pembuatan standar akuntansi dan standar audit; 2. pemeriksaan terhadap kertas kerja audit; dan 3. pemberian sanksi.

(15)

kepentingan anggotanya. Berkaitan dengan perkembangan tersebut, pemerintah Indonesia melalui Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik (Draft RUU AP, Depkeu, 2006) menarik kewenangan pengawasan dan pembinaan ke tangan Menteri Keuangan, disamping tetap melimpahkan beberapa kewenangan kepada asosiasi profesi.

(16)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pamangkunya. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suparto. (2010). Sosialisai Profesi Akuntan Publik dalam Seminar Sosialisai Profesi Akuntan Publik dan Perkembangan Standar Akuntansi Terkini. Yogyakarta: PPAJP Kemenkeu.

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2010). “IAPI Menolak Materi RUU Akuntan Publik”. Jakarta: Press Release.

https://tugasmap.wordpress.com/2013/09/20/pengaruh-regulasi-undang-undang-akuntan-publik-terhadap-profesi-akuntan-publik-di-indonesia/ (Diakses pada tanggal 18 Febuary 2016)

http://hestiavriani.blogspot.co.id/2015/01/tugas-3-jasa-akuntan-publik.html (Diakses pada tanggal 18 Febuary 2016)

http://m-fahli.blogspot.co.id/2014/11/kode-etik-profesi-akuntansi.html (Diakses pada tanggal 18 Febuary 2016)

https://cahayababel.wordpress.com/2011/10/10/profesi-akuntansi/(Diakses pada tanggal 17 febuary 2016)

http://tipsmotivasihidup.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-regulasi-sendiri-setelah.html(Diakses pada tanggal 17 febuary 2016)

http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/etika-profesi-akuntansi-kode-etik.html(Diakses pada tanggal 17 febuary 2016)

https://shuumalik.wordpress.com/2013/01/28/pengertian-etika-profesi-akuntansi/ (Diakses pada tanggal 17 febuary 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan karakter mandiri siswa sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi, (2) Untuk

Meskipun secara empiris peneliti belum pernah menemukan hasil riset mengenai pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kegigihan mengajar, namun dalam beberapa pelatihan dalam

Pada metode ini, prinsip pemisahan senyawa volatil yang terkandung dalam sampel adalah sebagai berikut: (1) distilat dari komponen volatil bahan ikut menguap bersamaan dengan

[r]

[r]

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa ikan cucut betina lebih dominan dari ikan cucut jantan pada bulan Juni, sedangkan pada bulan Juli-Agustus lebih didominasi oleh

Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak Ha dan menerima Ho, yang berarti bahwa Cash Turnover (X1) tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap

Yang Diberikan Kepada Warga Sekolah Pengimplementasian Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga pelestarian